Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herawanti Kumalasari
"ABSTRAK
Indonesia mempunyai sumber panas bumi yang besar namun terletak di perbukitan dan lereng gunung sehingga rawan terhadap longsor, salah satunya adalah lapangan panas bumi X, Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat risiko longsor yang ditinjau dari tingkat ancaman, kerentanan dan kapasitas serta memberikan alternatif upaya mitigasi bencana melalui penataan ruang. Metode penelitian ini adalah penilaian tingkat risiko dengan pembobotan dan skoring, kemudian sebaran spasial diinterpretasikan kedalam peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 57 wilayah studi berada pada tingkat risiko longsor sedang atau seluas luas 3.783,2 ha, hal ini disebabkan oleh sebagian besar wilayah studi berada pada tingkat ancaman longsor menengah, tingkat kerentanan tinggi dan tingkat kapasitas sedang. Alternatif upaya mitigasi untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan energi panas bumi ditinjau dari tiga aspek yaitu keberlanjutan ekologi, produksi panas bumi, dan sosial kemudian disusun penataan pola ruang yang dibagi menjadi tiga zona yaitu zona inti, zona penyangga dan zona pengembangan.

ABSTRACT
Indonesia has huge sources of geothermal which are located in mountain hills and slopes, it makes Indonesia prone to landslide. One of the geothermal sources can be found in X geothermal field, West Java Province. The aims of this study are to analysis the risk level of landslide reviewed by the hazard level, vulnerability and capacity and to provide an alternative form of disaster mitigation efforts through the spatial planning. The methods of this research are the assessment of the level of risk by weighting and scoring, then spatial distributions are interpreted into a map. The result of the study shows that 57 or 3.783,2 ha area of the study is in the medium risk level of landslide. It is because most area of the study is in medium risk level with high level vulnerability and medium level capacity. The alternative mitigation effort to keep the sustainability of geothermal energy consumption are reviewed in three aspects which are environmental sustainability, the production of geothermal, and social patterns that are divided into three zones core zone, buffer zone, and transition zone."
2017
T49790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivaldo Restu Wirawan
"Bencana kota Palu pada tahun 2018 berdampak secara fisik maupun non-fisik, dengan jenis bencana gempa bumi, liquifaksi dan tsunami. Sebagai kota yang dilewati oleh patahan Palu Koro, Palu sangat rentan terhadap ancaman bencana alam, sehingga pembangunannya harus berorientasi pada ketahanan bencana terutama dalam rencana tata ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak bencana terhadap struktur dan pola ruang, menganalisis ketahanan masyarakat dalam mengahadapi bencana tsunami, menganalisis kebijakan dan program pemerintah pasca bencana, dan merumuskan strategi mitigasi bencana berbasis penataan ruang pasca bencana di kota Palu. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode gabungan (mixed methods). Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara mendalam, dan studi literatur. Hasil analisis menunjukan bahwa dampak bencana pada struktur dan pola ruang kota Palu cukup massif, ditandai dengan rusaknya prasarana kota dan kawasan budidaya terutama permukiman. Untuk ketahanan masyarakat, dari social vulnerability index diketahui masyarakat memiliki kerentanan kerentanan sedang – tinggi terhadap bencana dengan kepadatan penduduk menjadi faktor utama, sedangkan modal sosial diketahui modal sosial masyarakat cukup baik dengan rata-rata menjawab Setuju. Hasil analisis kebijakan menunjukan bahwa ketidaksesuaian antara aturan yang ditetapkan dan kondisi eksisting. Oleh karena itu, perlu dilakukan penataan ruang di kota Palu yang berbasis mitigasi bencana dengan mengutamakan isu inklusivitas, integrasi rencana tata ruang dengan zona rawan bencana, melakukan pemerataan persebaran permukiman, serta senantiasa melibatkan masyarakat dalam perumusan penataan ruang.

The Palu city disaster in 2018 had physical and non-physical impacts, with the types of earthquakes, liquefaction and tsunami disasters. As a city traversed by the Palu Koro fault, Palu is very vulnerable to the threat of natural disasters, so its development must be oriented towards disaster resilience, especially in spatial planning. This study aims to identify the impact of disasters on spatial structures and patterns, analyze community resilience in dealing with the tsunami disaster, analyze post-disaster government policies and programs, and formulate disaster mitigation strategies based on postdisaster spatial planning in Palu city. The approach used is quantitative with mixed methods. Data was collected by distributing questionnaires, in-depth interviews, and literature studies. The results of the analysis show that the impact of the disaster on the structure and spatial pattern of the city of Palu is quite massive, marked by the destruction of city infrastructure and cultivation areas, especially settlements. For community resilience, from the social vulnerability index, it is known that the community has moderate to high vulnerability to disasters with population density being the main factor, while social capital is known to be quite good with community social capital with an average answer of Agree. The results of the policy analysis show that there is a discrepancy between the established rules and the existing conditions. Therefore, it is necessary to carry out spatial planning in the city of Palu based on disaster mitigation by prioritizing the issue of inclusiveness, integrating spatial plans with disaster-prone zones, distributing settlements evenly, and always involving the community in the formulation of spatial planning."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Nurul Wahidah
"DAS Ciletuh di selatan Kabupaten Sukabumi masih berkembang dalam hal aksesibilitas, sumber pangan, pariwisata, dan penggunaan sumber daya lainnya. Tujuan riset ini untuk mengukur luas perubahan penggunaan lahan pada tingkat potensi longsor dan menganalisis pengaruhnya pada penggunaan lahan untuk merumuskan strategi penggunaan lahan berbasis ekosistem di DAS Ciletuh. Metode riset menggunakan Cellular Automata–Markov Chain untuk memprediksi penggunaan lahan tahun 2032, kemudian indeks Storie untuk mengetahui potensi longsor, analisis deskriptif untuk evaluasi penggunaan lahan berkelanjutan, dan Analytic Hierarchy Process untuk penyusunan rekomendasi strategi mitigasi risiko longsor. Hasil riset menunjukkan setiap sepuluh tahun terjadi penurunan luas hutan tidak sejenis dan hutan sejenis, sedangkan peningkatan luas pada permukiman, tegalan, dan perkebunan. Tiga perempat wilayah studi memiliki potensi longsor sedang, sedangkan wilayah berpotensi longsor tinggi terus bertambah. Daerah berpotensi longsor tinggi dan sangat tinggi berada pada lereng terjal dan sangat terjal yang digunakan untuk tegalan atau tanah terbuka. Baik masyarakat maupun ahli menganggap strategi keberlanjutan penggunaan lahan dengan intensifikasiekstensifikasi lebih diprioritaskan daripada diversifikasi dan migrasi, sedangkan aspek sosial budaya menjadi prioritas dalam mitigasi risiko longsor. Kesimpulan riset menunjukkan kapasitas sosial masyarakat dalam penggunaan ruang dan lahan, terutama secara intensif dapat menjadi alternatif keberlanjutan penggunaan lahan yang akan memitigasi risiko longsor di DAS Ciletuh.

Ciletuh watershed in the southern of Sukabumi Regency is still developing regarding accessibility, food resources, tourism, and other resource management. This research aims to measure land-use change towards landslide potential and analyze its effect on land management to formulate ecosystem-based land management strategies in the Ciletuh watershed. This research uses Cellular Automata–Markov Chain to predict land-use change in 2032, Storie Index to determine landslide potential, descriptive analysis to evaluate land-use sustainability, and Analytic Hierarchy Process to formulate recommendations for landslide risk mitigation strategy. The result shows a decrease every ten years in unsimilar forests and similar forests. Meanwhile, the increase occurred in settlements, moors, and plantations. Three-quarters of the Ciletuh watershed has moderate landslide potential, whereas the high potential area for landslide increases. Areas with a high and very high potential for landslides are steep or very steep with various land use, either moor, settlement, or open ground. Both communities and experts consider intensification-extensification treatment for land use sustainability rather than diversification and migration. Meanwhile, sociocultural aspects prioritize landslide mitigation. The analysis results conclude that the community's social capacity for space and land use, especially intensively, can be an alternative to land-use sustainability that will mitigate the risk of landslides in the Ciletuh watershed."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariq Adlianto
"Melalui ratifikasi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Ratifikasi Paris
Agreement, Indonesia memiliki target untuk dapat menurunkan emisi gas rumah
kaca. Saat ini penyediaan energi listrik di Indonesia masih didominasi dari
pembangkit listrik energi yang tidak ramah lingkungan yaitu batu bara. Salah satu
sektor yang dapat mengurangi peningkatan emisi gas rumah kaca adalah melalui
pengembangan Energi Baru Terbarukan yaitu sektor Panas Bumi. Kurangnya
pemanfaatan energi panas bumi disebabkan tingginya risiko dan biaya yang
mengakibatkan perusahaan pengembang sulit mengakses pembiayaan
konvensional karena dinilai berisiko tinggi. Pemerintah Indonesia, melalui PT SMI,
berusaha untuk menyediakan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada
proyek infrastruktur terhadap energi sektor panas bumi melalui salah satu program
mitigasi risiko yang bernama Geothermal Resource Risk Mitigation. Akan tetapi,
pengaturan mengenai pembiayaan infrastruktur ini masih mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.08/2017 tentang Pengelolaan Dana
Pembiayaan Infrastruktur Sektor Panas Bumi pada Perusahaan Perseroan (Persero)
PT SMI dan masih terdapat beberapa hal yang belum diatur secara tegas. Skripsi
ini akan membahas mengenai bagaimana pengaturan dan upaya mitigasi risiko
pembiayaan infrastruktur sektor panas bumi yang direncanakan Pemerintah
Indonesia. Metode penelitian pada skripsi ini adalah yuridis-normatif dengan
pendekatan kualitatif, dan menggunakan bahan-bahan kepustakaan seperti bahan
hukum primer dan sekunder. Pada akhirnya, peneliti memperoleh kesimpulan yaitu
upaya Pemerintah Indonesia untuk menyediakan pembiayaan infrastruktur melalui
program Geothermal Resource Risk Mitigation masih belum diatur sepenuhnya,
sehingga dibutuhkan payung hukum agar mitigasi risiko ini dapat berjalan dan
semua pihak dalam pengusahaan energi panas bumi mendapatkan kepastian hukum

Through the ratification of Law Number 16 of 2016 concerning the Ratification of
the Paris Agreement, Indonesia has a target to reduce greenhouse gas emissions.
Currently, the supply of electrical energy in Indonesia is still dominated by energy
power plants that are not environmentally friendly, namely coal. One sector that
can reduce the increase in greenhouse gas emissions is through the development of
New and Renewable Energy, namely the Geothermal sector. The lack of utilization
of geothermal energy is due to the high risks and costs that make it difficult for
development companies to access conventional financing because they are
considered high risk. The Indonesian government, through PT SMI, seeks to
provide financing in the form of providing funds for infrastructure projects for the
geothermal energy sector through a risk mitigation program called Geothermal
Resource Risk Mitigation. However, the regulation regarding infrastructure
financing still refers to the Minister of Finance Regulation Number 62 / PMK.08 /
2017 concerning Management of Geothermal Sector Infrastructure Financing
Funds at the Limited Liability Company (Persero) PT SMI and there are still several
things that have not been explicitly regulated. This thesis will discuss how to
manage and mitigate the risk of geothermal sector infrastructure financing planned
by the Government of Indonesia. The research method in this thesis is juridicalnormative
with a qualitative approach, and uses library materials such as primary
and secondary legal materials. In the end, the researchers concluded that the
Indonesian Government's efforts to provide infrastructure financing through the
Geothermal Resource Risk Mitigation program are still not fully regulated, so a
legal protection is needed so that this risk mitigation can take place and all parties
in the exploitation of geothermal energy get legal certainty
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Grahadi Wibowo
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai bentuk kerentanan bencana tanah longsor dan upaya menguranginya di Desa Bojongkoneng, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bentuk-bentuk kerentanan bencana tanah longsor di Desa Bojongkoneng yang diklasifikasikan ke dalam aspek fisik, sosial, lingkungan, dan ekonomi. Selain itu, terdapat adanya upaya mitigasi dan kesiapsiagaan yang dilakukan untuk mengurangi kerentanan. Upaya kesiapsiagaan perlu untuk ditingkatkan lagi sedangkan kerentanan ekonomi merupakan kerentanan yang harus menjadi prioritas utama pada upaya pengurangan kerentanan bencana di Desa Bojongkoneng.

ABSTRACT
This thesis discusses the form of vulnerability of landslide disaster and its effort to reduce it at Bojongkoneng Village, Bogor Regency. This study used qualitative descriptive approach. Data collection techniques used were in depth interviews, observations, and literature studies. The results show that there are forms of vulnerability of landslide disaster at Bojongkoneng Village which are classified into physical, social, environmental, and economic aspects. In addition, there are mitigation and preparedness efforts undertaken to reduce vulnerability. Preparedness efforts need to be improved while the vulnerability of the economy is a vulnerability that should be a top priority on disaster vulnerability reduction efforts at Bojongkoneng Village."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wulandari
"ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk kota yang cepat dan tak terkendali menyebabkan tekanan terhadap ketersediaan lahan. Selain itu berbagai masalah seperti fasilitas umum yang tidak merata hingga bencana seperti banjir dan longsor yang terjadi saat ini akan semakin parah di masa yang akan datang. Penelitian ini berusaha untuk melakukan proyeksi mengenai pertambahan penduduk agar ketersediaan lahan yang ada dapat digunakan secara berkelanjutan. Sistem pemodelan merupakan metode yang dapat menggambarkan situasi nyata mengenai ketersediaan lahan. Penilaian kesesuaian penggunaan lahan merupakan penentu utama dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Variabel yang diambil untuk penelitian ini adalah kemiringan, ketinggian, dan tutupan lahan. Studi ini memberikan informasi mengenai proyeksi pertumbuhan penduduk dan wilayah terbangun, serta kesesuaian lahan untuk pembentukan kota di masa depan dan strategi mitigasi bencana banjir dan longsor untuk pengembangan wilayah terbangun.


The rapid and uncontrolled population growth of the city causes pressure on the availability of land. In addition, various problems such as uneven public facilities such as disasters such as floods and landslides that occur at this time will be even worse in the future. This research attempts to make projections regarding population growth so that the available land can be used sustainably. Modeling system is a method that can describe real situations regarding land availability. Land use suitability assessment is the main determinant in the planning and decision making process. The variables taken for this study are slope, altitude, and land cover. This study provides information on projections of population growth and built areas, as well as land suitability for future city formation and flood and landslide mitigation strategies for the development of built areas.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T52308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Yerrie
"Penelitian ini menghubungkan antara mitigasi bencana gempa bumi dengan penataaan perkotaan di Provinsi DKI Jakarta. Pendekatan penelitian kualitatifeksploratif. Unit analisis penelitian adalah gedung tinggi di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata letak DKI Jakarta terhadap zona subduksi Selat Sunda/Sunda Megathrust memiliki implikasi yang signifikan terhadap Jakarta. Mitigasi bencana gempa bumi dalam rencana, perizinan, dan pengelolaan bangunan tinggi di kota DKI Jakarta masih sangat minimal, karena unsur bencana gempa bumi belum menjadi pertimbangan utama, dan mayoritas bangunan tinggi belum memenuhi standar anti-gempa dengan skala besar. Begitu pula respon masyarakat tentang kesiapan mitigasi bencana sejauh ini masih relatif lemah.

The research related the earthquake disaster mitigation with urban planning in DKI Jakarta province. This research used qualitative-explorative approach. The unit analysis was high buildings in DKI Jakarta. The result showed that DKI Jakarta's layout towards subduction zone of Sunda Strait/Sunda Megathrust had significant implications for Jakarta. The planning, licensing, and management of high buildings in DKI Jakarta related to the earthquake disaster mitigation was still implemented in a very minimal scale, because the earthquake disaster element had not been put into main consideration, and the majority of high buildings had not fulfilled the anti-earthquake standard in large scale. The citizens response about the readiness of disaster mitigation also stated that so far it?s still relatively low.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christman
"Kondisi geografis dan geologis wilayah Indonesia membuat lokasi di negara tersebut rawan terhadap bencana. Provinsi Jawa Barat sendiri berada dalam wilayah yang memiliki kelas risiko bencana sedang hingga tinggi untuk tahun 2015-2018. Berdasarkan data yang terekam, jenis bencana tertinggi yang terjadi di Provinsi Jawa Barat berupa tanah longsor sebanyak 3.232 kali di Tahun 2020. Penanganan yang diambil pasca bencana sering kali dirasa terburu-buru sehingga kerusakan akan terjadi kembali di lokasi yang sama, sehingga dibutuhkan penanganan kembali yang membutuhkan biaya konstruksi yang lebih tinggi. Untuk itu, perlu dilakukan kajian terhadap risiko bencana. Penelitian difokuskan terhadap risiko bencana tanah longsor yang berdampak pada jalan dan jembatan pada ruas jalan nasional di Provinsi Jawa Barat. Dengan didapatkannya titik-titik lokasi rawan bencana, diharapkan mampu diberikan rekomendasi teknis yang tepat untuk mengurangi dampak bencana. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan studi literatur, pengumpulan data primer melalui survey lapangan, dan pengumpulan data sekunder melalui instansi terkait. Analisis indeks risiko dilakukan dengan menggunakan metode AHP, di mana pembobotan faktor dan indikator didapat berdasarkan hasil survey dari responden para ahli. Dari 5 faktor yang dianalisis, diperoleh bahwa faktor ancaman bahaya merupakan faktor yang paling dominan terhadap risiko bencana tanah longsor. Tingkat risiko bencana tanah longsor pada ruas jalan nasional di Provinsi Jawa Barat terklarifikasi ke dalam tiga tingkatan, yaitu 61 ruas jalan nasional (63%) berada pada klasifikasi rendah, 27 ruas jalan nasional (28%) berada pada klasifikasi sedang, dan 9 ruas jalan nasional (9%) berada pada klasifikasi tinggi.

Geographical and geological areas in Indonesia are prone to disasters. West Java Province itself is in an area that has a moderate to high level of disaster risk in 2015-2018. Based on recorded data, the highest type of disaster that occurred in West Java Province was landslides as many as 3,232 times in 2020. The improper maintenance treatment taken after the disaster is often felt rushed so that the distresses will occur again at the same spot, hence re-treatment is needed which requires higher construction costs. For this reason, it is necessary to conduct a study of disaster risk. The research is focused on the natural disaster risk of landslides that have an impact on roads and bridges on national roads in West Java Province. By obtaining disaster-prone locations, it is hoped that appropriate technical recommendations can be given to reduce the impact of disasters. The research method used is by conducting a literature study, collecting primary data through field surveys, and collecting secondary data through relevant agencies. The risk index analysis was carried out by using the Analysis Hierarchy Process (AHP) method, where the weighting of factors and indicators was obtained based on survey results from expert respondents. Of the 5 factors analyzed, it was found that the vulnerability factor was the most dominant factor in the risk of landslides. The risk level of landslides on national roads in West Java Province is clarified into three levels, which 61 sections (63%) are in the low risk level, 27 sections (27%) are in the moderate risk level, and 9 sections (9%) are in the high risk level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Wibatsu Wahyuntoro
"Sumur marjinal terjadi akibat penurunan produksi uap pada sumur produksi seiring waktu operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan diabaikan karena tidak lagi memenuhi spesifikasi pembangkit. Penelitian ini bertujuan membangun model untuk kelayakan pembangkitan pada sumur marjinal serta batasan setiap parameternya agar prinsip ?to produce electricity at the lowest possible cost? tetap terpenuhi. Analisis yang digunakan pada pemodelan adalah metode probabilistik dengan simulasi Monte Carlo. Ada dua skenario pemanfaatan yang digunakan yaitu untuk pemakaian sendiri pembangkit utama dan untuk mitigasi risiko pengeboran berkala. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa pemanfatan sumur marjinal layak dilakukan dan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan PLTP.

The abandoned marginal steam production well occurs due to steam depletion in geothermal production wells over the time. This research, with an objective to build a management model for wellhead power plant feasibility, uses probabilistic method with Monte Carlo simulation. There are two scenarios considered: supply the existing power plant auxiliaries and as risk mitigation of periodic drilling. This research has successfully proof the utilization of marginal steam production well and will lead to geothermal power plant company productivity in order to produce electricity at the lowest possible cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raity Arief Hidajat
"Kebutuhan energi listrik di Indonesia terus meningkat pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, perkembangan teknologi, dan juga bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Salah satu sumber energi listrik yang potensial berasal dari energi panas bumi, dimana Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di 331 lokasi dengan potensi sebesar 28.579 MW. Namun potensi panas bumi sebagian besar berada di kawasan konservasi seperti di kawasan Taman Nasional. Pengembangan dan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) menurut Word Wildlife Fund (WWF), menyebabkan pembukaan lahan yang merusak struktur vegetasi dan mempengaruhi habitat satwa liar. Data dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak menunjukan adanya penuruan jumlah populasi macan tutul jawa dari 50 ekor pada tahun 2013 menjadi 40 ekor pada tahun 2018. Pengembangan PLTP banyak mendapat tantangan dari masyarakat sekitar mengenai kesempatan kerja dan berusaha yang belum mendapatkan perhatian. Untuk itu perlu dilakukan kajian mengenai keberlanjutan PLTP dari aspek lingkungan, ekonomi dan sosial, dan menilai indeks keberlanjutannya. Lokasi penelitian adalah di PLTP Gunung Salak yang berada di dalam Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dengan pendekatan kuantitatif dan metode penelitian mixed method. Variabel penelitian ditetapkan melalui wawancara kepada para nara sumber ahli yang diolah dengan Analytical Hierarchy Process (AHP). Ada 7 variabel penelitian yang dijabarkan dari hasil pengolahan data dan analisa, yaitu: Kondisi tutupan lahan dalam kondisi yang baik dan tidak ada penurunan tutupan lahan sejak tahun 2003-2018, konservasi hutan dengan metode indeks Shannon Wiener berada dalam keanekaragaman sedang, konservasi satwa dengan metode camera trap menunjukan macan tutul jawa masih ada dan hidup di sekitar area PLTP dengan jumlah sekitar 10 ekor dengan indeks kelimpahan relatih 1,55% dan digolongkan dalam kategori rendah, pendapatan pekerja lokal melebihi dari survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sehingga layak memenuhi kebutuhan hidup, serapan tenaga kerja lokal telah mencapai 72% dari kapasitas tenaga kerja di PLTP dan berada dalam komposisi tenaga kerja lokal dan non lokal di beberapa daerah yang berkisar antara 60-75%, penyerapan produk masyarakat lokal oleh PLTP masih kurang, hal ini tidak sesuai dengan harapan masyarakat karena persyaratan higienitas dan keamanan pangan. Secara keseluruhan indeks keberlanjutan PLTP Gunung Salak mencapai 55% yang berarti berada pada kondisi cukup berkelanjutan.

Electrical energy needs in Indonesia continues to increase rapidly along with economic growth, technological improvement, and also the increasing of population. One of the potential sources of electrical energy comes from geothermal, where Indonesia has a huge potential in 331 locations throughout Indonesia with a potential of 28,579 MW. However, most of the geothermal source location is in conservation areas such as in National Park areas. Development and operation of Geothermal Power Plants according to the Word Wildlife Fund (WWF), causing land clearing that resulting in damage of vegetation structures and affects wildlife habitats. Data from the Mount Halimun Salak National Park shows a decline in the population of Java leopard from 50 in 2013 to 40 in 2018. The development of Geothermal Power Plants has received many challenges from the surrounding community regarding employment and business opportunities that have yet to receive attention. And it is necessary to research the sustainability of geothermal power plants from environmental, economic and social aspects, and assessing the sustainability index. The research location is Gunung Salak Geothermal Power Plant which is located inside the Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) with a quantitative approach and mixed method research. Research variable is determined through interviews to expert resource persons which are processed by Analytical Hierarchy Process (AHP). There are 7 research variables which is described from the results of data processing and analysis, namely: Land cover conditions are in good condition and there has been no decrease in land cover since 2003-2018, forest conservation using the Shannon Wiener index method are in moderate diversity, animal conservation using the camera trap method shows that Javan leopards still exist and live around the area of ​​the Power Plant with around 10 heads and classified in the low category with a relative abundance index of 1.55%, the income of local workers exceeds the survey of the Need for Decent Living (KHL) so that it is feasible to meet the needs of life, the absorption of local labor has achieved 72% of the workforce capacity at the Power Plant and are in the composition of the local and non-local workforce in several regions ranging from 60-75%, the absorption of local community products by the Power Plant is still lacking, this not according to community's expectations because of the hygiene and food safety requirements. Overall the sustainability index of the Gunung Salak Geothermal Power Plant reaches 55% which means it is in a fairly sustainable condition."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>