Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61038 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irsyadul Hidayat
"ABSTRAK
Teknik Tomografi yang berkembang saat ini salah satunya adalah pemanfaatan sinyal akustik untuk menghasilkan citra suatu obyek, dimana sinyal tersebut dihasilkan oleh interaksi medan magnet luar dengan obyek yang berarus listrik, baik arus listriknya di injeksikan dari luar ataupun dibangkitkan sendiri di dalam obyek tersebut. Teknik ini disebut Magnetoacoustic Tomography MAT , yang menggabungkan kontras yang bagus dari teknik Electrical Impedance Tomography EIT dan resolusi spasial yang bagus dari Sonografi.Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan piranti keras MAT dengan arus listrik pada sampel di injeksikan dari luar atau sering disebut Magnetoacoustic Tomography with Current Injection MAT-CI . Karena arus listriknya di injeksikan dari luar, maka sebagai sampel pada penelitian ini digunakan obyek yang bersifat konduktif dengan berbagai variasi bentuk dan jenis material. Selain itu arus yang di injeksikan akan divariasikan frekuensinya untuk melihat pengaruh frekuensi terhadap sinyal akustik yang dihasilkan pada beberapa jenis material.Secara keseluruhan dari sistem yang dibuat telah bisa digunakan untuk pengambilan data sinyal ultrasonik pada sistem MAT-CI. Dimana hasil eksperimen juga bisa direkonstruksi menggunakan software MATLAB dengan K-Wave Toolbox-nya, sehingga bisa menggambarkan bentuk sampel yang digunakan.

ABSTRACT
Tomography techniques that developed today one of them is the use of acoustic signals to produce an image of an object, where the signal is generated by the interaction of the external magnetic field with an object that has electricity, either the electric current is injected from the outside or self generated within the object. This technique is called Magnetoacoustic Tomography MAT , which combines the excellent contrast of Electrical Impedance Tomography EIT techniques and excellent spatial resolution of Sonography.In this research will be designing MAT hardware with electric current in the sample injected from the outside or often called Magnetoacoustic Tomography with Current Injection MAT CI . Because the electric current is injected from the outside, then as a sample in this study must used objects that are conductive with a variety of shapes and types of materials. In addition, the frequency of the injected current will be varied to see the frequency effect on the acoustic signal generated on some types of materials.Overall of the system that has been created can be used to acquire data of ultrasonic signal on MAT CI system. Where experimental results can also be reconstructed using MATLAB software with its K Wave Toolbox, so it can illustrate the sample form used."
2018
T49798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Sugiarto
"Electrical Impedance Tomography (EIT) merupakan salah satu teknik tomografi yang memanfaatkan distribusi konduktivitas dari objek yang diamati. Teknik pencitraan ini tidak menghasilkan radiasi karena menggunakan arus listrik bolak-balik orde lemah dan berfrekuensi tinggi. Arus akan diinjeksikan kedalam phantom yang berisi 16 elektroda yang terbuat dari tembaga yang dilapisi lapisan silver conductive paint. Tembaga yang digunakan berukuran 4 x 2 cm dengan ketebalan 0.5 mm. Tegangan akan diukur pada elektroda lainnya yang kemudian data tersebut akan diolah oleh perangkat lunak EIDORS menjadi hasil rekonstruksi citra. Pengontrolan elektroda yang akan diinjeksi arus dan diukur teganganya dilakukan oleh 16 channel multiplekser dan demultiplekser. Proses akuisisi data pada penelitian ini menggunakan perangkat NI ELVIS II dengan bantuan perangkat lunak LabVIEW. Sistem ini mampu melakukan proses rekonstruksi citra untuk objek plastik berbentuk silinder dengan diameter terkecil 2.5 cm.

Electrical Impedance Tomography is one of tomography method which is based on distribution of electrical conductivity from the object. This method doesn’t produce harmful radiation because it is use constant low amplitude and high frequency AC current. On this method current will be injected to the phantom by 16 electrodes which made from copper that coated by silver conductive paint. The copper’s size is 4 x 2 cm and 0.5 mm thickness. Voltage will be measured on adjacent electrodes and then EIDORS will proccess it into image reconstruction. Data aqcuisition system are processed by NI ELVIS II with LabVIEW software. This system is able to process image reconstruction from cylindrical plastic object which has minimum size 2.5 cm of diameter"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josef Stevanus
"ABSTRAK
Pemetaan kondisi laut yang dimulai dari penemuan metode tomogra? laut akustik oleh Munsk et al [1] mengalami perkembangan akibat perkembangan dunia pemrosesan digital yang sangat pesat. Penelitian ini membahas sebuah sistem tomogra? modern dengan sistem digital, menggunakan sebuah mikroprosesor untuk melakukan pemrosesan data dengan metode korelasi dari data yang dibaca oleh suatu instrumen pembacaan suara yakni hidrofon. Bagian yang menjadi fokus penelitian ini adalah perancangan rangkaian analog front-end yang terdiri dari pre-ampli?er dan ?lter dari sebuah hidrofon kapasitif tipe AQ-1 dengan spesi?kasi respons frekuensi 1-10kHz untuk mengganti sistem yang sudah ada berbasis AQ-201 dan Hydrophone Amp yang dirancang oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Penelitian ini menyoroti penggunaan penguat hibrid berbasis JFET Op-amp untuk perancangan pre-ampli?er yang memiliki penguatan minimum 26 dB dengan derau yang rendah. Sebuah umpan balik tegangan seri negatif juga diimplementasikan pada rangkaian pre-ampli?er untuk memperbaiki performa dari desain pre-ampli?er secara signi?kan. Setelah itu dirancang sebuah ?lter Bessel dengan rentang frekuensi dari 0.1Hz-10kHz dengan topologi Sallen-Key. Telah berhasil dirancang dan dibangun sebuah rangkaian analog front-end dengan frekuensi operasi pada 1 - 10 kHz dengan derau lebih rendah dari referensi yakni sebesar 8.25 nV/Hz0.5.

ABSTRACT
Ocean condition mapping which started with the discovery of an ocean acoustic tomography by Munsk et al 1 has seen growth due to the rapid development of digital processing eld. This study is based on a modern tomography system that uses a digital system such as microprocessors to process data using correlation of data acquired by a sound receiver instrument that is known as a hydrophone. This study focuses on the design and implementation of an analog front end circuit that consists of a pre ampli er and lter of a capacitive hydrophone AQ 1 with speci ed frequency response of 1 10kHz to replace existing system based on AQ 201 and a Hydrophone Amp designed by Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. This study highlights the usage of a hybrid JFET Op amp Ampli er topology to design a pre ampli er with gain at least 26 dB with lower noise than 100nV Hz0.5. A voltage series negative feedback is implemented in this pre ampli er circuit to improve the noise performance of the pre ampli er design signi cantly. Afterwards, a lter is designed with Bessel characteristics with frequency range of 0.1Hz to 10kHz with Sallen Key topology. An analog front end has been designed and built with an operating frequency within the range of 1 10kHz with lower noise than that of referenced ampli er with a value of 8.25 nV Hz0.5."
2017
S67802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winanda Amorosso
"Kebakaran lahan gambut terjadi secara berulang di Indonesia. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menemukan metode pemadaman kebakaran membara gambut yang paling efisien. Penelitian ini berfokus pada supresi gambut yang mengalami kebakaran membara dengan metode injeksi busa dalam skala laboratorium. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui efektivitas supresi dengan metode injeksi busa pada hotspot gambut dengan variasi sampel yang berbeda, antara lain sampel dari daerah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada koordinat 2°17'21.9"S 114°01'57.3"E dan Kabupaten Tanjung Timur, Jambi pada koordinat 01°14'11.227"S 103°35'4.851"E. Sementara busa yang digunakan adalah busa dengan konsentrasi larutan 1 %. Pada proses eksperimen, sampel gambut akan dituangkan ke dalam reaktor dengan ukuran 200 mm x 200 mm x 100 mm yang dindingnya dilapisi isolator calcium silicate board dan dilengkapi coil heater yang dipanaskan selama 60 menit dengan daya 100 W. Temperatur kedalaman, massa, dan temperatur permukaan sampel masing-masing diukur dengan termokopel, load cell, dan kamera termal. Proses injeksi busa dilakukan saat termokopel pada kedalaman terbawah mengalami mencapai temperatur minimal 215°C atau mengalami kebakaran membara. Busa diinjeksi menggunakan jarum injeksi yang ditancapkan di tengah reaktor dengan kedalaman 100 mm dari permukaan reaktor. Jarum terhubung dengan alat injeksi terintegrasi dengan kecepatan aliran busa 100 ml/min. Hasil penelitian menunjukkan busa secara efektif dapat mensupresi gambut pada variasi sampel yang berbeda.

Peatland fires occur repeatedly in Indonesia. Various studies have been conducted to find the most efficient method of extinguishing peat smoldering fires. This research focuses on extinguishing peat smoldering fires by foam injection method on a laboratory scale. Experiments were conducted to determine the effectiveness of suppression by the foam injection method on peat hotspots with different sample variations, including samples from the Palangkaraya area, Central Kalimantan, at coordinates 2°17'21.9"S 114°01'57.3"E and Tanjung Timur Regency, Jambi at coordinates 01°14'11.227"S 103°35'4.851"E. While the foam used was foam with a solution concentration of 1%. In the experimental process, peat samples will be poured into a reactor with a size of 200 mm x 200 mm x 100 mm whose walls are covered with a calcium silicate board insulator and equipped with a coil heater heated for 60 minutes with a power of 100 W. Depth temperature, mass, and surface temperature of the sample are each measured by a thermocouple, load cell, and thermal camera. The foam injection process is carried out when the thermocouple at the bottom depth reaches a temperature of at least 215 °C or undergoes smouldering. The foam is injected using an injection needle stuck in the center of the reactor with a depth of 100 mm from the surface of the reactor. The needle is connected with an integrated injection device with a foam flow speed of 100 ml / min. The results showed that foam can effectively suppress peat at different sample variations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Hawary
"Pada penelitian ini telah dilakukan perancangan dan pembuatan perangkat keras sistem tomografi terkomputasi dua dimensi menggunakan sinar gamma. Perangkat keras ini menggunakan CT generasi pertama yaitu dengan menggunakan pasangan detektor sintilasi NaI(Tl)-sumber radiasi gamma (Cesium 137 50 mCi) tunggal yang terkolimasi, sistem pencacah radiasi (HVPS, amplifier, diskriminator, timer, dan counter), dan sistem pengendali mekanik (motor stepper) untuk menggerakan material uji secara translasi dan rotasi. Mikrokontroler digunakan sebagai timer, counter, pengendali motor stepper, serta komunikasi dengan PC.
Sebelum digunakan, perangkat keras ini melalui serangkaian prosedur kalibrasi untuk memastikan perangkat keras bekerja dengan baik. Perangkat keras ini mampu mencacah radiasi dengan error relatif sebesar 1,1 % dan mampu menggerakkan material uji pada perubahan sudut rotasi terkecil 1,98 derajat, serta perubahan jarak translasi terkecil 0,5 mm. Data hasil pengukuran memberikan informasi nilai cacahan sebanyak 183 x 61 data sesuai dengan jumlah pergerakan rotasi dan translasi. Data tersebut nantinya digunakan untuk proses rekonstruksi citra sehingga akan didapatkan citra dari suatu material uji.

This research has been carried out the design and manufacture hardware of two dimensional gamma-rays CT. This hardware using first-generation CT is using collimated single scintillation detector NaI(Tl)-gamma source (Cesium 137 50 mCi) pair, radiation counting system (HVPS, amplifier, discriminator, timer, dan counter), and mechanical system (stepper motor) for moving sample in translation and rotation. Microcontroller used as timer, counter, stepper motor controller, and communication with PC.
Prior to use, this hardware is calibrated to ensure this system works properly. The hardware is capable of counting radiation with relative error of 1.1%, and is capable of moving the sample at 1.98 degrees in rotation angle changes, and 0.5 mm in translational distance changes. Measurement data provide information of count values (183 x 61 data) according to the amount of rotational and translational movement. Such data will be used for image reconstruction process so that we will get the image of a test material.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbariyanto Mahmud Wicaksono
"Meningkatnya penggunaan pencitraan dalam bidang medis mendorong perkembangan metode dan modalitas baru yang aman, murah dan cepat. Electrical Impedance Tomography (EIT) merupakan salah satu pengembangan dalam pencitraan medis yang mampu memberikan pencitraan yang aman tanpa radiasi. Permasalahan utama dari sistem EIT adalah diperlukannya algoritma yang kompleks untuk melakukan pencitraan dengan hasil yang memiliki resolusi rendah. Penelitian diharapkan dapat menyediakan rangkaian EIT sederhana sehingga dapat dengan mudah digunakan dan dikembangkan. Penelitian dilakukan dengan cara merancang dan membangun sistem pencitraan EIT berbasis MATLAB dan Arduino yang kemudian diuji terhadap beragam skenario objek pengamatan.
Hasil pencitraan yang dihasilkan menunjukkan bahwa sistem mampu merepresentasikan berbagai variasi struktur dari objek pengamatan. Pengukuran impedansi pada sistem EIT dilakukan menggunakan metode two-point technique menggunakan 8 elektrode dan 16 elektrode pada frekuensi 50 kHz. Objek pengamatan utama pada pengujian sistem merupakan gelas acrylic yang diisi oleh air keran dengan nilai TDS (Total Dissolved Solids) sebesar 300 ppm. Sistem pencitraan EIT yang dirancang dan dibangun dapat melakukan pencitraan terhadap objek pengamatan menggunakan sistem yang sederhana.

The rise of imaging in medical field has boost the progress of new imaging method and modality that area safer, cheaper, and faster. Electrical Impedance Tomography (EIT) is one of such modality that provide safe medical imaging through non ionizing method. The downside of the EIT method is the complex algorithm needed to produce imaging result and low resolution. This study hope to provide a simple EIT imaging system that are easily used and developed. The proposed system designed in this study is a MATLAB and Arduino based imaging system which are then tested under several observation object scenario.
The imaging results that are produced by the system are able to represent the varying observational objects structure. Impedance measurement method that is implemented in the proposed system is a two-point technique using 8 electrode and 16 electrode with a frequency of 50 kHz. The main observation object of this system is an acrylic cup filled with tap water that has a TDS (Total Dissolved Solids) of 300 ppm. The resulting EIT imaging system is a simple system that are able to produce imaging results based on the observation object.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ansory
"Electrical Impedance Tomography EIT adalah metode pencitraan yang mampu memperkirakan distribusi impedansi listrik di bagian dalam objek. Sistem EIT yang dibuat lebih sederhana dan portabel berbasis Mikrokontroler dan menggunakan 32 elektroda. Dari pasangan elektroda diinjeksikan arus bolak-balik 3 mA dan diukur beda voltase pada pasangan elektroda lain. Data pengukuran voltase dikirim ke MATLAB dan software EIDORS, data tersebut akan direkonstruksi menjadi citra objek dua dimensi. Objek dengan ukuran 4 cm2 atau lebih dapat direkonstruksi oleh sistem EIT dengan noise citra skala normal. Posisi objek dicitrakan cukup akurat dengan pergeseran rata-rata sebesar 0,69 cm namun luas objek belum dapat dicitrakan dengan akurat. Keakurasian citra objek lebih besar ketika letak objek dekat dengan elektroda, ukuran objek besar, dan diinjeksikan arus dengan frekuensi 100KHz dan 200KHz.

Electrical Impedance Tomography EIT is an imaging method that is able to estimate electrical impedance distribution inside of an object. EIT system is developed by using 32 electrodes and microcontroller based. From a pair of electrodes, sinusiodal curent 3mA is injected and diffrence voltage of another pair of electrodes is measured. Voltage measurement datas is sent to MATLAB and EIDORS software, the data is used to reconstruct two dimensions image. An Object size of 4 cm2 or more can be recontructed by EIT system with normal noise. Object position is high accurately reconstructed with mean displacement 0.69 cm but object area cannot be accurately reconstructed. Object rsquo s image more accurate when object rsquo s position closer to electrodes, bigger object rsquo s size, and current injected with frequency 100 KHz and 200KHz."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T46853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinambela, Joni
"Telah dikembangkan hardware pada sistem RF Tomografi menggunakan VCO (voltage controlled oscillator) MAX2750 sebagai komponen dasar transmitter dan MAX2015 sebagai RPD (RF Power Detector). MAX2750 memiliki rangkaian frekuensi tala (tuning frequency) pada internal VCO sehingga dapat menghasilkan frekuensi yang dapat dikontrol oleh tegangan dari 2300 MHz hingga 2500MHz. Pada penelitian ini analisa hasil pengukuran pada RPD saat diberikan attenuator atau objek pengukuran yang berbeda diantara transmitter dan receiver yang berbanding dengan pengukuran referensi atau hasil pengukuran tanpa adanya objek. Rangkaian receiver terdiri atas MAX2015, ADC 16-Bit, dan beberapa komponen pasif lainnya, dimana MAX2015 merupakan logaritmik RF Detector yang dapat mendeteksi power pada frekuensi 0.1GHz hingga 3GHz. Dalam penelitian ini frekuensi yang dipancarkan oleh RF Transmitter berada pada frekuensi 2.3GHz hingga 2.5GHz, hal ini dilakukan berdasarkan referensi dari beberapa jurnal dan penelitian yang dapat dipercaya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Antenna memiliki puncak respon maksimum pada frekuensi 2.4GHz, dimana objek yang digunakan adalah balok kayu, balok nilon, dan balok alumunium dengan panjang 60mm, lebar 40mm, dan tinggi 80mm.

Has been developed a hardware in the system RF Tomography using a transmitter VCO (voltage controlled oscillator) MAX2750as a basic component of transmitter and MAX2015 as a RPD (RF Power Detector). The MAX2750 has an integrated VCO with a fundamental output frequency ranging from 2300MHz to 2500MHz that controlled by voltage. This research analyzed the measurement data for each different attenuator or object interest whichamong of transmitter and receiver that comparing with the reference data. Receiver circuit consists of MAX2015, ADC 16-Bit, and some pasif component, MAX2015 is a logarithmic RF Detector which detect the power in frequency ranging 01.GHz to 3GHz. In this study the transmission frequency ranging 2.3GHz to 2.5GHz, based on by using some journals that have credibility as reference. Of the result showed that Antenna has a maximum respons on frequency 2.4GHz, and the attenuator are a wood cube, a nylon cube, and alumunium cube with length 60mm, width 40mm, and height 80mm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T28992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Singkop Marulitua
"Telah didesign sistem Electrical Impedance Tomography (EIT) yang merupakan suatu metode pencitraan distribusi resistivitas listrik suatu objek berdasarkan pengukuran potensial pada bidang batas. Pengukuran Beda Potensial menggunakan 16 elektroda lempengan tembaga dengan ketebalan 0.1 mm dan luas 4.5 x 1.2 cm yang mengelilingi sistem objek yang diamati yaitu dalam bentuk phantom lingkaran. Salah satu elektroda yang dipasang pada bidang batas akan diinjeksikan dengan arus listrik dari tiga generator XR2206 yang dijumlahkan dengan Penguat LF356 menghasilkan gelombang superposisi, lalu dilakukan pengukuran beda potensial pada elektorda lainnya.
Dari hasil pengukuran tersebut, citra objek direkonstruksi berdasarkan distribusi resitivitasnya. Sistem EIT ini menggunakan 16 elektorda dan pengontrol mikro Atmega128 untuk mengontrol injeksi arus dan pengukuran tegangan di elektroda. Dari hasil percobaan, dapat ditunjukkan bahwa perangkat EIT yang dikembangkan dapat merekonstruksi citra 2-dimensi distribusi resistivitas objek uji dengan menggunakan program EIDORS.

Has been Design of system Electrical Impedance Tomography (EIT) which is a method of imaging the distribution of electrical resistivity measurements of an object based on the potential at the boundary phantom. Potential difference measurements using 16 copper electrode plates with a thickness of 0.1 mm and 4.5 x 1.2 cm area surrounding the object system being observed is in the form of phantom circle. One electrode attached to the boundary will be injected with an electric current using sinus wave of the three generators with 200,300,500 kHz from 3 XR2206 are summed by LF356 which is instrumentasi amplifier produces a wave superposition, then the potential difference measurements were taken at other elektorda.
From the results of these measurements, the object image is reconstructed based on the distribution resistivity. This EIT system using 16 elektorda and micro controller Atmega128 to control the injection current and voltage measurements at electrodes. From the experimental results, it can be shown that the EIT device developed to reconstruct 2-dimensional image of the resistivity distribution of the test object by using EIDORS.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1243
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Yunita Dewi
"Sistem tomografi pada industri memerlukan sistem akuisisi data yang cepat dan pengendalian proses scanning yang akurat dan presisi. Pada penelitian ini data tomografi diakuisisi dari sistem yang menggunakan berkas penyinaran radiasi fan beam dengan jumlah detektor sebanyak dua buah. Sistem tomografi yang dirancang terdiri dari: sumber radiasi gamma yang berasal dari isotop Cs-137 beraktivitas 30 mCi dan 80 mCi, detektor dengan kristal sintilasi NaI(Tl) yang dihubungkan dengan pencacah Ludlum M2200, serta sistem gerak yang terdiri dari pergerakan sumber dan detektor yang masing-masing membutuhkan 1 buah motor. Seluruh proses scanning dikendalikan melalui Arduino sebagai mikrokontroler serta LabVIEW sebagai software antarmuka dengan pengguna. Proses ini termasuk pengendalian motor, pembacaan encoder, serta komunikasi secara serial dengan pencacah Ludlum dan PC. Penggerakkan motor berhasil merotasikan sumber dan detektor hingga sudut terkecil 1° terhadap pusat rotasi dengan durasi yang dibutuhkan adalah 1 detik. Hasil pencacahan radiasi memiliki kesalahan statistik 1.47% untuk durasi 1 detik dan 0.99% untuk 2 detik. Gambar hasil rekonstruksi dengan ukuran piksel yang sama untuk data dari berkas kipas memberikan kualitas gambar yang lebih rendah dibandingkan berkas paralel. Namun untuk waktu pindai yang hampir sama yaitu ±30 menit, gambar dari berkas kipas memiliki kualitas yang lebih baik. Resolusi spasial kedua metode tomografi berhasil menunjukkan lubang pada phantom dengan diameter terkecil hingga 1 cm.

Industrial tomography system needs a fast data acquisition, as well as high accuracy and precision scanning control which is operated in an automated manner. In this research, the data was acquired from 2 detector-fan beam scanning method. This design consists of: gamma ray source from Cs-137 isotope having 30 and 80 mCi, scintillation detector made of NaI(Tl) crystal connected to Ludlum M2200 radiation counter, and motion system made up of source rotator and detector rotator with each motion corresponds to one motor. The whole process is controlled by Arduino as a microcontroller and LabVIEW as a graphical user interface. This process includes motor controlling, encoder reading, and serial communication with Ludlum counter and PC. Motor motions are able to rotate the source and detector with angle starting from 1° around the center of rotation and take time about 1 second per degree rotation. Radiation counting resulted in 1.47% statistical error for 1-second counting time and decreased to 0.99% as counting time is increased to 2 seconds. The reconstructed image with the same pixel size from fan beam method resulted in poorer quality than from parallel one. However, with nearly same total scanning time that is about ± 30 minutes, the fan beam method resulted in higher quality. Spatial resolution for both methods succeeded to show the holes which diameters are more than 1 cm within the phantom.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>