Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63702 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwik Wahyuni
"Standar minimum kompetensi akademik serta kurikulum yang digunakan dalam sistem pendidikan Indonesia meningkatkan permintaan rumah tangga terhadap les privat anak. Sementara itu, rumah tangga dihadapkan pada kendala semakin meningkatnya biaya pendidikan dan keterbatasan pendapatan rumah tangga. Dengan menggunakan data Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 2012 dan metode analisis Tobit model, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keputusan rumah tangga dalam membayar les privat anak.
Studi ini menemukan bahwa belanja rumah tangga untuk les privat anak meningkat sejalan dengan semakin tingginya tingkat pendapatan rumah tangga. Secara rata-rata untuk seluruh kelompok rumah tangga maupun untuk kelompok rumah tangga terkaya, les privat merupakan barang kebutuhan pokok, sementara itu bagi kelompok rumah tangga kurang mampu les privat masih merupakan barang mewah. Terdapat ketidak merataan dalam mengakses les privat anak antara rumah tangga kaya dengan rumah tangga miskin.Kata Kunci: Les privat, keputusan rumah tangga, pendapatan rumah tangga.

The minimum standards of academic competence as well as the curriculum used in the Indonesian education system increase household demand for private children 39 s lessons. Meanwhile, households are faced with constraints on the rising cost of education and limited household incomes. By using data of National Socioeconomic Survey Susenas 2012 and Tobit model analysis method, this study aims to analyze household decisions in children 39 s private tutoring expenditure.
This study found that household spending on children 39 s private tutoring increases with increasing household income levels. On average for all household groups as well as for the richest household groups, private tutoring is necessity good, while for the poorer household group is still a luxury good. There is an inequality between richest households and poorer households in accessing private children 39 s private tutoring.Keywords Private tutoring, households rsquo decision, households rsquo income."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Ayu Permatasari
"Berdirinya perusahaan pertambangan emas di Desa S menyebabkan terbelahnya masyarakat menjadi dua kubu. Kubu pertama sebagian masyarakat mendukung perusahaan pertambangan dan kubu kedua sebagian masyarakat lainnya menolak berdirinya perusahaan pertambangan. Selama ini fenomena terbelahnya masyarakat menjadi dua kubu, sering dilihat dalam ranah nasional maupun lokal. Penelitian ini ingin melihat fenomena tersebut terjadi dalam ranah rumah tangga. Terbelahnya masyarakat dalam ranah rumah tangga menarik untuk dipahami ketika peran aktor negara tingkat lokal berada di dalamnya. Kondisi ini terjadi dalam penelitian saya, dimana terdapat tiga rumah tangga yang di dalamnya terdapat aktor-aktor negara tingkat lokal. Posisi aktor-aktor negara ini cukup dilematis, di satu sisi salah seorang anggota rumah tangga mendukung perusahaan pertambangan, di sisi lain salah seorang anggota rumah tangga menolak perusahaan pertambangan. Kajian relasi negara-masyarakat adalah kajian yang tepat dalam memahami kondisi tersebut. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan dalam mengkaji relasi negara-masyarakat adalah state in society milik Migdal. Salah satu argumen utama Migdal dalam pendekatan ini adalah negara bekerja di dua level, yaitu praktek dan citra, dimana Migdal mengandaikan suatu entitas memiliki batas sosial antara public (negara dan agensinya) dan private (subjek aturan negara). Namun, yang terjadi dalam penelitian yang saya lakukan, tidak ada pemisahan mengenai public dan private dalam relasi negara-masyarakat di ranah rumah tangga. Oleh karena itu, adanya penelitian ini ingin memperlihatkan bahwa batasan antara public dan private itu blurred dan saling tumpang tindih dalam relasi negara-masyarakat di ranah rumah tangga.The establishment of a gold mining company in Desa S caused the split of society into two part. The first part of the community supported mining companies and the second part, some of them refused the establishment of mining companies. So far, the phenomenon of the split of society into two part, often seen in the national and local domains. Whereas, this study wants to see this phenomenon occur in the realm of the household. The division of society in the realm of households is interesting to understand when the role of local state actors is in it. This condition occurred in my research, where there were three households in which there were local level state actors. The position of these state actors is quite dilemma, on the one hand, a family member supports a mining company, on the other hand, one family member rejects a mining company. The study of state-society relations is an appropriate study in understanding these conditions. In this study, the approach used in assessing the relation of state-society is Migdal's. One of Migdal's main arguments in this approach is that the state works on two levels, practice and image, where Migdal presupposes an entity to have a social boundary between the public (state and agency) and private (subject to state rules). However, what happened in the research that I did, there was no separation between public and private in the state-society relations in the household domain. Therefore, this study would like to show that the boundary between public and private is blurred and overlaps each other in the relations of the state-society in the household domain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanina Rosa Famila
"ABSTRAK
Manusia seringkali dihadapkan pada pilihan dilematis apakah mereka memilih untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya untuk diri sendiri atau menahan diri demi keuntungan bersama. Pada anak-anak SD, dapat terlihat pada saat mereka memilih antara segera pulang agar lebih cepat sampai rumah dan membiarkan teman lain yang mengangkat bangku mereka atau bersama-sama merelakan waktu pulang mereka tertunda untuk menaikkan bangku masing-masing terlebih dahulu. Pilihan dilematis tersebut dikenal dengan istilah dilema sosial. Keputusan seseorang ketika menghadapi dilema sosial dapat dipengaruhi berbagai macam faktor. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah identitas sosial memoderasi pengaruh faktor situasional terhadap keputusan seseorang ketika menghadapi dilema sosial. Desain penelitian ini adalah randomized blocked factorial design. Sebanyak 204 anak berusia 9-12 tahun dilibatkan dalam penelitian eksperimental ini. Hasil penelitian ini, terdapat pengaruh signifikan dari faktor situasi terhadap keputusan dilema sosial dengan χ2 = 14.648, p < .05 dan identitas sosial terhadap keputusan dilema sosial dengan χ2 = 4.640, p < .05; namun tidak ditemukan pengaruh yang signifikan dari interaksi ketiganya dengan χ2 = .000, p > .05. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk lebih meningkatkan identifikasi melalui pembacaan instruksi dengan mengatakan bahwa hasil penelitian akan dibandingkan dengan kelompok penelitian lainnya

ABSTRACT
Manusia seringkali dihadapkan pada pilihan dilematis apakah mereka memilih untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya untuk diri sendiri atau menahan diri demi keuntungan bersama. Pada anak-anak SD, dapat terlihat pada saat mereka memilih antara segera pulang agar lebih cepat sampai rumah dan membiarkan teman lain yang mengangkat bangku mereka atau bersama-sama merelakan waktu pulang mereka tertunda untuk menaikkan bangku masing-masing terlebih dahulu. Pilihan dilematis tersebut dikenal dengan istilah dilema sosial. Keputusan seseorang ketika menghadapi dilema sosial dapat dipengaruhi berbagai macam faktor. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah identitas sosial memoderasi pengaruh faktor situasional terhadap keputusan seseorang ketika menghadapi dilema sosial. Desain penelitian ini adalah randomized blocked factorial design. Sebanyak 204 anak berusia 9-12 tahun dilibatkan dalam penelitian eksperimental ini. Hasil penelitian ini, terdapat pengaruh signifikan dari faktor situasi terhadap keputusan dilema sosial dengan χ2 = 14.648, p < .05 dan identitas sosial terhadap keputusan dilema sosial dengan χ2 = 4.640, p < .05; namun tidak ditemukan pengaruh yang signifikan dari interaksi ketiganya dengan χ2 = .000, p > .05. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk lebih meningkatkan identifikasi melalui pembacaan instruksi dengan mengatakan bahwa hasil penelitian akan dibandingkan dengan kelompok penelitian lainn"
2016
S65677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Maulitfiani
"Penelitian ini membahas tentang dampak kredit rumah tangga terhadap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis regresi logistik multinomial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga yang memiliki lebih dari satu kredit berkorelasi terhadap peningkatan kemungkinan terjadinya KDRT Psikis & Fisik Anak dibandingkan kemungkinan tidak KDRT Anak, baik sebelum maupun sesudah dimasukkan variabel kontrol. Variabel lain seperti usia pasangan, pendidikan tinggi kepala rumah tangga, pendidikan tinggi pasangan, jumlah anggota rumah tangga, persepsi KDRT, status sekolah anak, dan usia anak secara statistik berkorelasi di outcome KDRT Psikis, Fisik, maupun KDRT Psikis & Fisik Anak.

This research discussed about the impact of household credit on child domestic violence in Indonesia. This research used quantitative methods with multinomial logistic regression analysis. The findings of this research showed that households with more than one credit were correlated with an increased likelihood of child psychological & physical domestic violence compared to the probability of not having child domestic violence, both before and after the control variables were included. Other variables such as spouse's age, head of household's higher education, spouse's higher education, number of household members, perception of domestic violence, children's school status, and child's age were statistically correlated with the outcomes of having Child Psychological Domestic Violence, having Child Physical Violence, and having both Child Psychological & Physical Domestic Violence.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsi Widiandari
"Penelitian ini berfokus pada fenomena shoushika atau penurunan jumlah kelahiran anak yang terjadi di Jepang dengan melihat sudut pandang besarnya pengeluaran yang dibutuhkan untuk membesarkan anak. Penelitian ini mengambil sumber data dari beberapa data statistik yang sebelumnya telah diterbitkan oleh pemerintah Jepang, seperti Family Income and Expenditure Survey dan National Institute of Population and Social Security Research.
Masyarakat Jepang saat ini umumnya menunda untuk memiliki anak dan memilih untuk memiliki anak dengan jumlah yang sedikit, hal inilah yang kemudian menjadi latar belakang menurunnya jumlah kelahiran. Penelitian ini menunjukkan bahwa biaya yang tinggi dalam membesarkan anak dan pendidikannya adalah salah satu alasan menurunnya jumlah kelahiran.

The focus of this study is the shoushika phenomenon or decrease in the number of births that occurred in Japan from the perspective economic household in raising children. The research data was collected from several sources of statistical data published by the Japanese government, Family Income and Expenditure Survey, and National Institute of Population and Social Security Research.
Recently the delay of childbearing of young married couple is said to reason of fertility decline. The high cost of children is said to be one of the causes of this delay. This study show that the high cost of educating and raising children is one of the causes of fertility decline in Japan.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Citra Lestari
"ABSTRAK
Sampah makanan atau sampah organik merupakan kontributor terbesar timbulan sampah rumah tangga di Indonesia. Besarnya dampak yang disebabkan sampah makanan memerlukan pergeseran fokus penanganan yang mengarah pada peningkatan kesadaran masyarakat. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa rumah tangga sebagai konsumen akhir dalam rantai pasok makanan adalah penghasil utama sampah makanan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi berbagai faktor potensial yang mempengaruhi timbulan sampah makanan rumah tangga, dengan menganalisis aktivitas sehari-hari seperti kebiasaan perencanaan dan belanja, motivasi yang mendorong mengurangi timbulan sampah makanan, serta kebiasaan mengelola sampah. Dengan menggabungkan metode analisis deskriptif yang didukung dengan analisis regresi, penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 277 responden rumah tangga di kota Depok. Penelitian ini menemukan bahwa kebiasaan pemilahan sampah, perencanaan dalam penyediaan makanan, serta motivasi ekonomi berpengaruh terhadap timbulan sampah makanan yang dihasilkan rumah tangga.

ABSTRACT
Organic waste, which include food waste, are the biggest contributor of Indonesias waste generation. Many previous studies reported that household as the last downstream tier of food chain supply were the biggest contributor of food waste generation. This study attempts to identified various factors which affecting household food waste generation by analyzing household socio-demographic characteristics, motivations, food provision practices including planning and shopping habits, and waste management activities. By combining descriptive and regression analysis, a survey held in Depok municipality, by interviewing 257 households through questionnaires. The result showed that indeed waste sorting, economic motivation, planning habit in household are important determinants to how much food being wasted at home.
"
2019
T52628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifa Tariqa Imani
"Sampah telah menjadi sebuah permasalahan yang semakin tersorot untuk diselesaikan di Indonesia, serta rumah tangga merupakan sumber penghasil sampah terbesar. Layanan curbside recycling muncul sebagai solusi dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan juga memiliki peran yang penting dalam pengimplementasian ekonomi sirkular. Studi ini bertujuan untuk mengestimasi kesediaan membayar (WTP) rumah tangga atas layanan curbside recycling di DKI Jakarta, Indonesia, didukung dengan meneliti faktor apa saja yang memengaruhi kemauan rumah tangga untuk berpartisipasi dalam pemilahan sampah, kemauan rumah tangga untuk berpartisipasi dalam layanan curbside recycling, dan nilai WTP rumah tangga atas layanan curbside recycling. Dengan menggunakan metode valuasi kontingensi, ditemukan bahwa rata-rata rumah tangga bersedia membayar sebesar 107.265 rupiah (7,34 dolar AS) per bulan untuk layanan curbside recycling. Perempuan (gender) memiliki pengaruh positif terhadap kemauan rumah tangga untuk berpartisipasi dalam pemilahan sampah dan layanan curbside recycling. Untuk nilai WTP rumah tangga, perempuan (gender) memiliki pengaruh negatif, sementara pengeluaran rumah tangga dan perilaku pemilahan sampah memiliki pengaruh positif.

Waste problems have become one of the most critical issues that need to addressed in Indonesia, and households contribute the most to the national waste production. The curbside recycling service is introduced as a solution to household waste management, while it is also having an essential role in the circular economy implementation. This study aims to estimate the households' WTP value for the curbside recycling service in Jakarta, Indonesia, supported by the assessment of factors affecting the households' willingness to participate in the waste separation activity, the households' willingness to participate in the curbside recycling service, and the households' WTP value for the curbside recycling service. Using a contingent valuation method (CVM), we found that households' average WTP value for the curbside recycling service in Jakarta is 107,265 rupiahs or about 7.34 dollars per household per month. Moreover, gender (female) positively affects households' willingness to participate in the waste separation activity and curbside recycling service. Factors affecting households' WTP value are female (negative effect), expenditure (positive effect), and waste-separating behaviour (positive effect)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rofiqoh Rahmaniyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak guncangan rumah tangga terhadap partisipasi kerja dan partisipasi sekolah anak di Indonesia, dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) wave 4 tahun 2007. Isu tentang guncangan rumah tangga dibahas merujuk pada adanya beberapa penelitian yang menyatakan bahwa guncangan adalah penyebab timbulnya kemiskinan baru, maupun berubahnya tingkat kemiskinan ke tingkat yang lebih rendah serta respon pekerja anak yang bervariasi. Tesis ini menggunakan model probit bivariat untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja dan sekolah anak, ternasuk didalamnya indikasi guncangan rumah tangga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa rumah tangga menggunakan pekerja anak dan mengurangi sekolah anak sebagai strategi mengatasi guncangan kehilangan pekerjaan, sebaliknya guncangan penyakit dan kecelakaan anggota rumah tangga memberikan hasil yang signifikan terhadap probabilita sekolah anak namun hasilnya berlawanan dengan yang diharapkan. Penelitian juga menemukan bahwa rumah tangga miskin cenderung untuk menggunakan pekerja anak dan mengurangi sekolah anak sebagai strategi untuk
mengatasi guncangan rumah tangga.

This study investigates the impact of household shock on child labor and child schooling in Indonesia using Indonesia Family Life Survey (IFLS) wave four, 2007. Shock issue is highligted because previous studies argue that shock if main couse of new poverty or fall the economic level. This study using bivariat probit model to identify the determinants of child schooling and child labor including household shock.
The result suggest that no evidence that household use child labor and reduce child schooling to cope father lost of work shock. In contrast, the result found that illness and accident of household member shock, significanly positif with child schooling, opposite to the expected sign. This study also found that poor household likely to use child labor and schooling reduction as strategy to cope the household schok.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thanthawi Jauhari
"Kebijakan mengenai pekerja anak adalah agenda penting di Negara berkembang. Dalam studi sebelumnya, hubungan antara pekerja anak and kekayaan rumah tangga adalah positif atau negatif yang dijelaskan dalam teori 'wealth paradox' dan 'luxury axiom'. Dalam penelitian ini, kami membagi kekayaan rumah tangga dalam tiga kategori: bisnis pertanian, bisnis non pertanian dan non bisnis. Dalam analisa kami, kondisi dari pekerja anak tergantung tipe kekayaan rumah dan lokasi untuk mendukung teori 'wealth paradox' dan 'luxury axiom'. Kami juga membahas dua tipe pekerja anak; yang tidak dibayar dan yang dibayar.

Child labor is an important policy agenda in developing economies. In particular, whether child labor and household wealth have a positive or negative relationship has been discussed in the contexts of 'wealth paradox' and 'luxury axiom'. In this paper, we divide household wealth into three categories farm business, non farm business, and non business assets. Our analysis emphasizes that which argument, wealth paradox or luxury axiom, explains actual conditions of child labor depends on types of household rsquo s assets and regional characteristics. We also discuss the role of household wealth in determining two types of child labor, domestic labor, and paid labor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idil Fithriansyah
"Tesis ini difokuskan pada pembahasan mengenai Determinan Rumah Tangga Pekerja Artak Di Indonesia dan mengetahui karakteristik kepala rumah tangga dan rumah tangganya. Data yang digunakan adalah data Susenas lahun 2007. Adapun 'usia anak yang digolongkan sébagai pekerja anak didalam penelitian ini adalah anak yang berusia I0-I4 tahun. Sedangkan model yang dipergunakan umuk pengolahan data adalah regresi logistik biner atau model logit, dengan penganalisaan secara deskriptif dan secara inferensial. Adapun variabel bebas yang dipakai adalah pendidikan kepala rumah tangga, jenis kelamin kepala rumah rangga, status atau kondisi kesehatan kepala rumah tangga, Iapangan usaha utama kepala rumah tangga, status pekerjaan utama kepala rumah tangga, umur kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, lokasi atau daerah tempat tinggal rumah tangga, status sosial rumah tangga, status kepala rumah tangga.
Dari analisis deskriptif didapat bahwa karakteristik kepala rumah tangga dan rumah tangga yang menyebabkan munculnya rumah tangga pekerja anak yang jumlahnya terbanyak di Indonesia berdasarkan hasil penelitian ini adalah kepala rumah tangganya berjenis kelamin Iaki-laki, kepala rumah tangganya sudah berumur tua (diatas 40 tahun), kepala rumah tangganya dalam kondisi sehat atau ada gangguan tetapi tidak mengganggu kcgiatan, kepala rumah tangganya bekerja disektor informal, lapangan usaha utama kepala rumah tangganya adalah pertanian, tingkat pendidikan kepala rumah tangganya adalah tamat Sekolah Dasar kebawah, rumah tangganya berlokasi tempat tinggal di desa, jumlah anggota rumah tangga 5 orang atau lebih, status sosial rumah tangganya adalah rumah tangga diatas garis kemiskinan dan status kepala rumah tangganya lengkap.
Berdasarkan analisis inferensial didapat bahwa semakin rendahnya pendidikan kepala rumah tangga maka peluang munculnya rumah tangga pckerja anak besar. Sedangkan untuk variabel jenis kelamin kepala rumah tangga didapat bahwa kepala rumah tangga perempuan lebih berpeluang memunculkan rumah tangga pekerja anak dibandingkan dengan kepala rumah tangga iaki-laki. Adapun karakteristik kepala mmah tangga dan rumah tangga Iainnya seperti: status atau kondisi kesehatan kepala rumah tangga, pekerjaan utama kepala rumah tangga, status pekerjaan utama kepala rumah tangga, umur kepata rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, Iokasi atau daerah tempat tinggal rumah tangga, status sosial rumah tangga, status kepala rumah tangga, juga memiliki pengaruh terhadap keberadaan rumah tangga pekerja anak di Indonesia.

This thesis is concerned about determinant of household ol' child worker in Indonesia and knowing the characteristic of household head and household its. Data which used is Susenas data from 2007. Classification ol`child worker which used in this research was IO - 14 years. While model utilized for the data processing is binary regression logistics or logit model, with descriptive and inferential analysis. The free v riables which used are education of household head, gender of household head, status or health condition ol' household head, main sector of household head, main job status of household head. age of household head, number of household member, location or area ot` household residence, social status of household, and status of household head.
From descriptive analysis was got that characteristic of household and household head was causing appearance of household of child worker which its amount a lot of in Indonesia based on this research are gender of household head is a man, age of household head is old (above 40 years), household head is in healthy condition or no in health condition but do not bother the activity, household head works in informal sector, main sector of household head is agriculture, education level of household head is graduated from elementary school downwards. location of household is in rural, number of household member is S persons or more, social status of household is above line of poomess, and status of household head its com plete.
Based on analysis inferential was got that progressively low the education of household head hence the probability of appearance of household of child worker is bigger. While for the variable of gender of household head was got that household which lead by woman have bigger probability of appearance ot" household of child worker compared to lead by man. The characteristics of household head and the other household like : status or health condition of household head, main sector of' household head, main job status of household head, number of household member, location or area of' household residence. social status of household, status of household head, also have the influence to existence of household of child worker in Indonesia.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T33926
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>