Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransisca Ria Susanti
"Fleksibilitas ekonomi global yang ditunjang teknologi komunikasi dan informasi telah menciptakan mekanisme eksklusifitas yang mengoneksikan orang atau kelompok dengan nilai dan kepentingan yang sama, serta mengeksklusikan kelompok lainnya. Hal ini mendorong kembali kemunculan identitas berbasis agama maupun etnisitas di sejumlah wilayah sebagai bentuk pertahanan diri. Identitas tersebut muncul ketika negara dianggap tidak bisa lagi memegang kendali atas krisis ekonomi dan politik yang muncul akibat globalisasi. Namun kemunculan identitas kolektif ini memiliki dinamika tersendiri ketika dihadapkan dengan kepentingan elite politik.
Tesis ini bertujuan menguraikan rekonstruksi identitas kolektif yang terjadi dalam era masyarakat informasi dengan mengambil studi kasus di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa identitas dari Manuel Castells serta teori masyarakat informasi dari Frank Webster, tesis ini ingin melihat bagaimana Keislaman dan Kesundaan diposisikan ulang di Purwakarta untuk membangun identitas kabupaten.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan identitas Purwakarta dengan memposisikan ulang identitas Keislaman dan Kesundaan merupakan konstruksi identitas yang didorong oleh imajinasi personal tokoh politik melalui penggunaan perangkat negara di tingkat lokal dan media digital yang menghasilkan wujud mengarah pada bekerjanya legitimizing identity yang mendominasi kembali identifikasi Kesundaan dan Keislaman.
Penelitian ini melengkapi sejumlah studi tentang identitas Islam dan Sunda yang dilakukan sebelumnya yang melihat bahwa sinkretisme Sunda dan Islam tidak hanya melibatkan debat filosofis, tapi juga perubahan konteks politik serta politisasi dalam praktik sehari-hari. Kebaruan dalam penelitian ini adalah temuan bahwa jejaring sosial berbasis informasi yang terbentuk dalam teknologi komunikasi dan informasi berbasis internet turut mendorong dan memperkuat kemunculan kembali identitas tersebut.

The global economic flexibility underpinned by communications and information technology has created an exclusive mechanism that links people or groups with equal values and interests, and excludes other groups. This has led to the re-emergence of religious and ethnicity-based identities in some areas as a form of self-defense. The identity arises when the state is considered to be no longer in control of the economic and political crises arising from globalization. But the emergence of this collective identity has its own dynamics when confronted with the interests of the political elite.
This thesis aims to understand the construction of collective identity that occurs in the information society by taking a case study in Purwakarta, West Java.Using a qualitative approach with identity analysis from Manuel Castells and information society theory from Frank Webster, this thesis would like to see how Islam and Sunda were repositioned in Purwakarta to establish the identity of the district.
This research found that the development of Purwakarta identity by repositioning the identity of Islam and Sunda is an identity construction that is driven by the personal imagination of political figures through the use of state apparatus at the local level and digital media that result in the form of legitimizing identity that dominates the identification of Sunda and Islam.
This study completes a number of studies on the earlier identities of Islam and Sunda that see that Sundanese syncretism and Islam not only involve philosophical debate, but also the changing political context and politicization in everyday practice. The novelty in this study is the finding that the information-based social network formed in the Internet-based information and communication technology helped to boost and re-emerge the identity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T49028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Rini Wulandari
"Di Indonesia terdapat sekitar lima ratusan bahasa daerah yang merupakan lahan yang menarik bagi bidang pemetaan bahasa. Akan tetapi penelitian mengenai pemetaan bahasa di Indonesia belum sebanding dengan jumlah bahasa daerah yang ada. Penelitian pemetaan bahasa di semua daerah di Jawa Barat bertujuan untuk memperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh mengenai situasi kebahasaan bahasa Sunda di Jawa Barat. Saya memilih Kabupaten Purwakarta sebagai objek penelitian karena kabupaten ini masih menarik untuk diteliti dari segi bahasanya. Menurut pengamatan saya, masih ada aspek yang belum digarap oleh dua peneliti sebelumnya, baik penelitian yang dilakukan oleh Nothofer (1977) maupun Suriamiharja (1984). Tujuan penelitian Nothofer sebenarnya bukan pemetaan bahasa, melainkan rekonstruksi bahasa proto pada bahasa Melayu, bahasa Sunda, dan bahasa Jawa di Provinsi Jawa Barat. Dari Kabupaten Purwakarta Nothofer mengambil 1 titik pengamatan sebagai percontoh bahasa Sunda. Data yang diperoleh Nothofer itu, menurut saya, belum dapat memberikan gambaran situasi kebahasaan di Kabupaten Purwakarta. Selanjutnya Suriamiharja pada dasarnya memetakan variasi bahasa Sunda lemes dan kasar yang ada dalam bahasa Sunda Purwakarta. la belum menentukan berapa dialek yang ada serta letak batas daerah pakai dan daerah sebar bahasa Sunda Purwakarta. Suriamiharja lebih memusatkan penelitiannya pada variasi bahasa. Walaupun penelitian saya dilakukan pada lokasi yang sama dengan Suriamiharja, namun terdapat beberapa perbedaan antara penelitian yang saya lakukan dan penelitian Suriamiharja. Pertama, Suriamiharja menggunakan daftar tanyaan berbahasa Sunda. Saya menggunakan daftar tanyaan nasional yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Dengan demikian data kebahasaan yang saya kumpulkan dapat dibandingkan dengan penelitian di wilayah lainnya di Indonesia. Kedua, konstruksi daftar tanyaan yang dipetakan Suriamiharja terdiri dari 35 kosakata dasar dan 541 kosakata budaya dasar. Konstruksi daftar tanyaan yang saya petakan terdiri dari 200 kosakata dasar dan 93 kosakata budaya dasar. Ketiga, Suriamiharja tampaknya belum sempat membuat berkas isoglos dari peta-petanya, untuk kemudian dihitung berdasarkan dialektometri. Saya membuat berkas isoglos dari setiap peta dan dihimpun dalam berkas isoglos berdasarkan medan makna yang terdiri dari 17 medan makna, lalu dihitung berdasarkan dialektometri. Penghitungan dialektometri dilakukan untuk melihat berapa jauh perbedaan dan persamaan kosakata antartitik pengamatan dengan membandingkan data yang terkumpul. Keempat, saya melakukan penelitian di desa yang berbeda dengan Suriamiharja dan dengan jumlah desa yang berbeda. Desa yang diteliti oleh Suriamiharja berjumlah 22 desa, sedangkan desa yang saya teliti berjumlah 37 desa. Hal ini disebabkan oleh distribusi titik pengamatan yang berbeda serta pembagian administratif Kabupaten Purwakarta yang berbeda antara tahun 1984 dan 1996. Dari penelitian yang saya lakukan ditemukan beberapa kosakata yang untuk sementara diasumsikan sebagai kosakata setempat, seperti namut 'bajak', sabraj 'cabai', kutumiri, 'pelangi', sulampe & 'saputangan'; kosakata bahasa Jawa; kosakata bahasa Arab, kosakata bahasa Belanda, dan kosakata bahasa Indonesia. Di samping itu dikenal bentuk pengulangan dwilingga dan dwipurwa dalam bahasa Sunda Purwakarta serta sejenis korespondensi bunyi antartitik pengamatan. Menurut pengamatan saya, bahasa Sunda Purwakarta tidak mengalami perkembangan memburuk. Untuk berkomunikasi sehari-hari penduduk tetap memakai bahasa Sunda. Bahasa Sunda pun mempunyai wilayah pemakaian yang merata di seluruh kabupaten ini. Bahasa Indonesia bersifat situasional karena hanya digunakan dalam situasi yang resmi (di kantor dan di sekolah), kegiatan kemasyarakatan (penyuluhan pertanian, penyuluhan KB, dan kegiatan PKK), dan pembicaraan yang menyangkut masalah ilmiah atau keilmuan. Walaupun begitu munculnya kosakata bahasa Indonesia dalam kosakata bahasa Sunda tidak dapat dihindari. Kemunculannya dapat terjadi melalui sarana komunikasi atau saluran budaya (radio, televisi, surat kabar) yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Akibatnya bahasa Indonesia tidak lagi dianggap asing oleh penduduk Purwakarta. Kabupaten Purwakarta merupakan wilayah yang terus berkembang dan tidak menutup diri terhadap pengaruh luar. Perkembangan pembangunan daerah yang pesat, seperti munculnya kompleks industri, secara berangsur mengubah komposisi penduduk menjadi beragam. Hal ini mengakibatkan terjadinya interaksi antara penduduk asli dan pendatang. Agar terjalin komunikasi di antara mereka, masing-masing saling menyesuaikan diri dalam penggunaan bahasa. Ada kemungkinan kosakata asli diganti dengan kosakata bahasa Indonesia agar dapat dimengerti oleh pendatang. Berdasarkan hasil penelitian Suriamiharja (1984) dan penelitian yang saya lakukan (1996), bahasa Sunda Purwakarta yang ada dan dipakai selama dua belas tahun terakhir ini masih cenderung baku. Menurut asumsi saya, ada kemungkinan karena letak Kabupaten Purwakarta yang tidak jauh dari pusat penyebaran bahasa Sunda (Bandung). Selain itu ada beberapa kosakata atau berian yang dipakai pada tahun 1984 yang sudah tidak dikenal lagi oleh para informan tahun 1996. Hal ini terjadi karena sebagian berian itu adalah bentukan setempat, seperti oyo k 'panggilan untuk gadis kecil'; cungkir, pancang 'kikir'; b3gE? 'tuli'; kukuk ' anak anjing' ; j E r E rj E s ' pemarah' ; m9 gu? , kD d 7 .I 'tumpul' ; perbedaan pembagian administratif kabupaten, dan perbedaan distribusi titik pengamatan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S10910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Bawono
"Penelitian ini mengangkat mengenai masalah identitas Kristen Jawa di GKJ dalam konteks masyarakat urban dan plural di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa identitas Kristen Jawa ala GKJ merupakan identitas hibrid yang terbentuk melalui mimikri dan selalu bersifat ambivalen antara kekristenan dan kejawaan. Dalam identitas Kristen Jawa ini pula telah terjadi reinterpretasi, yang sebelumnya bersifat eksklusif kini menjadi inklusif.

This study raised the issue of Javanese Christian identity in Gereja Kristen Jawa (GKJ) within urban and plural society context in Jakarta. This study used a qualitative method. This study found that Javanese Christian Identity in GKJ is a hybrid identity that is formed through mimicry and always ambivalent between Christianity and Javaneseness. And also, Christian Javanese has occurred reinterpretation and transformation, which previously exclusive has now become inclusive identity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuntjoro Sukardi
"ABSTRAK
Merancang bangunan berwawasan pemugaran lazim berlaku pada karya-karya yang bersifat socio-monumental. Tetapi, bagi pribadi-pribadi, kebutuhan pemugaran rumah lebih dilatar belakangi oleh pertimbangan keakraban, dan bakti pada orang tua, leluhur keluarga. Rumah atau bangunan yang dipugar tidak menjadi monumen, tetapi "pusaka" yang ingin dilestarikan demi menunjukkan rasa hormat dan kasih pada leluhur. Latar belakang yang demikian itulah yang menjadi alur pegangan rancangan pemugaran rumah yang disebut " Bumi Indung" di Purwakarta, dengan berorientasi pada sumber-sumber informasi literatur yang sebagian berupa hasil penelitian. Upaya penyajian pemugarannya pun tidak terlalu sampai mendetail, karena masih bersifat sebagai rekomendasi awal saja."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aris Purwanto
"Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri, dengan demikian masyarakat mampu manjadi subjek dalam pembangunan kesehatan.
Sesuai dengan tuntutan reformasi pembangunan, maka sektor kesehatan juga mengalami perubahan yang sangat mendasar yaitu mengajak dan memotivasi masyarakat pada umumnya dan pelayanan kesehatan khususnya untuk mulai mengubah pola pikir dari sudut pandang sakit menjadi sudut pandang sehat yang lebih dikenal dengan istilah Paradigma Sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan Paradigma Sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat,bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental spiritual maupun sosial. Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan pelaksanaan program PHBS tatanan Rumah Tangga di Kabupaten Purwakarta perlu didukung dengan informasi yang akurat, dari hasil pelaksanaan program PHBS untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program PHBS tatanan Rumah Tangga yang ada dipedesaan maupun perkotaan memakan waktu yang agak lama karena pengelolaannya dengan sumber daya manusia yang pengetahuannya tentang informasi masih kurang, dan masih menggunaaan sarana dan prasarana yang terbatas, sehingga untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan program PUBS memakan waktu yang agak lama.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, peneliti mencoba untuk memberikan masukan dengan membuat otomatisasi Sistem Informasi PHBS tatanan Rumah Tangga di Kabupaten Purwakarta untuk mendukung Manajemen Kesehatan. Dalam otomatisasi Sistem Informasi PHBS tatanan Rumah Tangga ini dengan cepat dapat diketahui klasifikasi Desa Sehat, Kecamatan Sehat dan Kabupaten Sehat, kemudian informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk tindakan/intervensi perbaikan program PHBS tatanan Rumah Tangga di Kabupaten Purwakarta khususnya, maupun lintas program dan lintas sektor pada umumnya. Studi dilakukan di Puskesmas Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta dan Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta dengan pendekatan kualitatif.

Computerized Information System of Healthy and Clean Behavior in Household Setting, Purwakarta, 2001The goal of the National Health Development are empowered the people of Indonesia to maintain, improve and control over their health to reach the optimum health status in the community. This means that the community should be able to actively participate in maintaining and improving their own health status and being the subject of the health development itself.
With the recent push of political reformation; Indonesia has an important shifted in their basic policy. The government of Indonesia is committed to realizing the vision laid down in the Healthy Indonesia 2010 document to achieve health for all Indonesians by 2010 through the effective and efficient implementation of many programs that are more focusing on preventive and promotive interventions.
The Healthy and Clean Behavior program is a manifestation of Healthy Indonesia 2010 in culturally individual, household and community lifestyle that is healthy oriented in improving, maintaining and control over their physical , mental, spiritual and social aspect of their health, to monitor how far The Healthy and Clean Behavior program affecting the community in Purwakarta, particularly in hause hold setting, we need to set up an accurate and appropriate information system. The on going system is done manually, and it takes a very long time to collect, manage and executing the data in order to get an appropriate and necessary result that is important in the planning for intervention. The necessary result is more likely to be delayed in the process due to the limited competence of the available human resources and limited supporting equipment. Their fore a modification for this information system is really crucial to avoid the delay.
To overcome this problem the researcher propose a computerized information system of the Healthy and Clean Behavior in the household setting in Purwakarta to support their Health management. Through this system. the information needed for developing an appropriate intervention strategy for their community will be enhanced in both quality and time. Through this system, we also could get classification of healthy vilages, sub-district villages and districts/cities faster than it used to be. This information than could be the evidence based for father planning of the intervention, particularly in the management of The Healthy and Clean Behavior itself or for programs and sectors in general. The study is done in Bojong Health Center, Purwakarta, and District Health Office Purwakarta using the qualitative approach.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamilah Dwi Kurniawati
"ABSTRAK
Studi ini berfokus pada pengembangan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh organisasi non-pemerintah. Studi kasus ini menceritakan tentang Yayasan Nurani Dunia di Purwakarta yang berupaya menjadi daerah percontohan nyata di bidang pemberdayaan masyarakat. Beberapa penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa LSM akan lebih baik jika mereka fokus pada mendorong partisipasi masyarakat. Sementara itu, penelitian lain mengatakan bahwa LSM harus meningkatkan jejaring sosial. Studi ini mencoba memperkaya beberapa studi sebelumnya dengan menyatakan bahwa LSM perlu memperhatikan perkembangan dari aspek kerangka program, manajemen organisasi, dan keterlibatan organisasi lokal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta wawancara dan observasi mendalam untuk mengumpulkan data.

ABSTRACT
This study focuses on developing community empowerment programs carried out by non-governmental organizations. This case study tells the story of the World Conscience Foundation in Purwakarta which seeks to become a real pilot area in the field of community empowerment. Several previous studies have suggested that NGOs would be better off if they focused on encouraging community participation. Meanwhile, other research says that NGOs must improve social networking. This study tries to enrich some of the previous studies by stating that NGOs need to pay attention to developments in aspects of the program framework, organizational management, and involvement of local organizations. This study uses qualitative methods as well as in-depth interviews and observations to collect data."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursehan Sugiharto
"Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Tesis ini membahas mengenai kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam meningkatkan pendidikan di Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian mendeskripsikan kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah berjalan cukup baik, di mana pemerintah daerah sudah sangat perhatian terhadap pendidikan. Meski demikian, dalam pelaksanaannya di lapangan masih menemui kendala, salah satunya masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pendidikan, terutama di daerah pedesaan.

Education be possessed of important role to increase human quality of life. This thesis discussed about policy did by Purwakarta Regency Government to increase education in Purwakarta Regency. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep interview.
Research results describe education policy did by Purwakarta Regency Government has been running well-to-do, whereabout local government has been concern with education. Such was the case, implementation at field still get obstacle, like low of people comprehension about how important of education, especially.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31759
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Johari
"Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah (6-21 tahun) merupakan kelornpok yang sangat strategis untuk mempersiapkan generasi penerus pembangunan yang sehat, mandiri, produktif, berkualitas, tangguh dan mampu bersaing secara global tetapi juga kelompok yang rawan karena sedang mengalami masa perturnbuhan fisik yang sangat cepat dan tidak Seimbang dengan perkembangan mental dan sosialnya. Pelaksanaan Program UKS di Dinas Kesehatan Kabupaten Punvakarta berada di bawah Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar pada Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar sesuai Pemturan Bupati Purwakarta Nomor 11 Tahun 2005 tentang Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Punwakarta.
Hasil kegiatan UKS di Kabupaten Purwakarta berasal dari laporan hasil penjaringan dan laporan keadaan UKS, sedangkan laporan LB4 kegiatan UKS pada SP3 sesungguhnya berasal dari Iaporan penjaringan meskipun ada beberapa variabel yang berbeda. Berdasarkan pencapaian kegiatan UKS dari Standar Pelayanan Minimal tahun 2005 yaitu Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah sebesar 74,57%, cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS atau dokter kecil) sebesar 61,82% dan cakupan pelayanan kesehatan remaja sebesar SI,I7%. Angka ini masih dibawah target SPM secara nasional. Pencapaian sekolah UKS di Kabupaten Purwakarta tahun 2006 yaitu TK/RA 58,6%, SD/MI 88,8%, SMP/MTS 8l,0% dan SMA(K)/MA 870,7% sedangkan pencapaian strata/paket pelayanan UKS sekolah yang mencapai paket optimal dan paripurna masih sangat kecil yaitu berkisar 0-17,5% pada paket optimal dan O~l,8% pada paket paripuma. I-Iasil penjaringan kesehatan rnenunjukan penyakit terbesar yang ditemukan pada anak usia sekolah adalah penyakit gigi dan mulut.
Metodologi yang digunakan berdasarkan 5)/stem Development Li/22 Cycle (SDLC) yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi sistem/uji coba prototype. Pengumpulan data dan informasi melalui wawancara xnendalarn, telah dokumen dan obsrvasi. Unit kexja yang menjadi obyek penelitian adalah Dinas kesehatan, Puskesmas Jatiluhur, Puskesmas Campaka dan Puskesmas Plered di Kabupaten Purwakarta.
Dalam penelitian ini telah dihasilkan prototipe Sistem Informasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Kabupaten Purwakarta yang diharapkan dapat membantu pelaksanaan manajemen UKS sehingga dapat meningkatkan kualitas Iaporan dan pencapaian kegiatan UKS. Pelaksanaan sistem informasi ini agar berjalan dengan baik dan berkelanjutan membutuhkan komitmen dan kebijakan yang kuat dari penentu kebijakan, aturan yang jelas tentang organisasi pelaksana, motivasi yang kuat dari pelaksana dan dukungan dana yang berkesinambungan.

Health effort at school (UKS) is a public health effort which is conducted in health training for school age children. School age children (6-21 years old) are most strategic group to prepare next generation of health development, self-supporting, productive, quality, delay and can compete globally but they are also a gristle group because they have been experiencing a high physical growth period and this is not balance with their physical growth and social. UKS program at Health Service Department in District of Purwakarta is conducted at Section of Primary Health Service in Department of Primary Health Service based on Regent Regulation of Purwakarta No. ll in 2005 concerning main duty and function of Health Department at District of Putwakarta.
UKS activity result at District of Purwakarta comes from connection result report and UKS report, while LB4 report of UKS activity on SP3 comes from connection report although there are some different variables. According to UKS activity result of Minimize Service Standard in 2005 such as early detection coverage of children underfive years old and pre school children growth are 74,57%, health check coverage for Primary School children and the same level by health worker or expert (UKS teacher or young doctor) are 61,82% dan health service coverage for adult are 5l,l7%. This number is still under SPM target nationally. UKS School coverage at District of Purwakarta in 2006 included kindergarten are 58,6%, Primary School are 88,8%, Junior High School are 8l,0% and Senior High School are 87O,7%, while level coverage of UKS service at school which reached an optimal and paripurna level is still low, it is 0-115% on optimal level and 0-l,8% on paripurna level. Health coverage level indicated that the biggest disease which is found in school age children are tootle and mouth disease.
This study used a System Development Life Cycle (SDLC) method which contains steps of planning, analysis, arrangement and implementation of prototype test system. Data and information was collected by in-depth interview, document study and observation. Job unit which became study object is Heath Service Department at District of Purwakarta., Primary Health Care of Jatiluhur, Primary Health Care of Campaka and Primary Health Care of Plered at District of Purwakartai
This study resulted a prototype of UKS Information System at District of Purwakarta which is suggested it can help UKS management implementation so it can improve report quality and UKS activity coverage. This information system implementation is suggested can conduct well and continue. It needs a high commitment and policy from policy maker, good regulation of organization officer, high motivation from officer and continuity of financial support.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T31633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisma Aurora Budiman
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>