Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19660 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhidin
"Generator induksi sudah mulai banyak dikembangkan, dikarenakan generator induksi memiliki banyak kelebihan. Generator induksi dapat diperoleh dari motor induksi dengan cara memberikan suplai daya reaktif kedalam motor induksi. Pada penelitian ini, dilakukan perancangan mesin induksi dengan kapasitas 100kW. Simulasi dilakukan tiga tahap, yaitu: pada tahap pertama melakukan perancangan motor induksi. Pada tahap ini melakuan desain dengan menentukan hubungan antara jumlah slot stator dan rotor untuk mendapatkan desain yang optimal, dengan membandingkan masing-masing desain, apakah hasil simulasi dari masing-masing desain sudah mendekati dengan daya 100 KW, efisiensi dan faktor daya yang baik. Tahap kedua adalah melakuan optimasi disain yang dipilih dari tahap pertama yaitu dengan memvariasikan jumlah lilitan, lebar celah gigi, dan kedalaman slot rotor, dan tahap ketiga melakuan simulasi uji mesin induksi sebagai generator.
Dari hasil penelitin bahwa variasi jumlah lilitan stator dan rotor, lebar celah gigi dan kedalaman slot rotor dapat mempengaruhi daya keluaran, efisiensi dan paktor daya. Pada penelitan ini berhasil mendapatkan desain yang diinginkan yaitu sebesar 102 KW dengan efisiensi 94.39 dan faktor daya 0.896. sedangkan pada pengujian mesin induksi beroperasi sebagai generator, berhasil dilakukan dengan exitasi 150 A dengan putaran 825 rpm, daya yang dibangkitkan sebesar 114 KW pada tegangan output 234 Vrms.

Induction generator has started to be developed because induction generator has many advantages. The induction generator can be obtained from the induction motor by providing a reactive power supply into the induction motor. In this research, the design of induction machine with 100kW capacity. Simulation performed three stages, namely in the first stage of designing an induction motor. At this stage do the design by determining the relationship between the number of stator and rotor slots to obtain the optimal design, by comparing each design, whether the simulation results of each design is close to 100 KW power, efficiency and good power factor. The second stage is to design the optimization of the design selected for the first stage by varying the number of loops, the width of the tooth gap, and the depth of the rotor slot, and the third stage performing the simulation of the induction machine test as a generator.
From the results of the research that the variation in the number of stator and rotor windings, the width of the tooth gap and the depth of the rotor slot can affect the output power, efficiency, and power factor. In this research managed to get the desired design that is equal to 102 KW with efficiency 94.39 and power factor 0.896. Whereas in the induction machine testing operates as a generator, successfully done with excitation 150 A with the spin of 825 rpm, power raised equal to 114 KW at output voltage 234 Vrms.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Wiguna
"Motor induksi merupakan jenis motor listrik bolak balik yang paling sering dijumpai di rumah tangga maupun di industri dikarenakan konstruksinya yang sederhana dan pengoperasiannya yang mudah. Penggunaan motor induksi yang memiliki efisiensi buruk mengakibatkan terjadinya pemborosan energi listrik. Dengan demikian, penulis melakukan penelitian pada perancangan motor induksi 3 Fasa 150 KW Tipe Rotor Sangkar Tupai agar diperoleh efisiensi yang mendekati 90%. Penelitian dilakukan dengan cara merancang dan mensimulasikan di MotorSolve dengan melakukan optimasi terhadap parameter - parameter yang berhubungan dengan efisiensi motor induksi.

Induction motor is a motor type which is most often encountered in the household and in industry because it construction is simple and easy to operate. If the induction motor has bad efficiency will make the waste of energy. Therefore, the author did research design of three phase induction motor squirrel cage 150 KW to achieve efficiency close to 90%. The study was conducted by design and simulation in MotorSolve to optimize of the parameters which associated with the efficiency of induction motor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hegar Mada Bhaswara
"Untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik dengan tenaga mikrohidro, salah satu caranya yaitu memparalelkan generator induksi dengan generator sinkron. Dalam beroperasi sendiri, generator induksi tidak mampu mempertahankan frekuensi dan tegangannya, sehingga belum dapat dilakukan operasi paralel. Dengan menggunakan kompensator statis, tegangan terminal generator induksi lebih cepat stabil pada nilai 1 pu selama 0,3 detik dan frekuensi kerja dijaga stabil dalam rentang 49,6 ? 50,6 Hz. Selain itu, nilai eror tegangan dan frekuensi generator induksi berkurang dari 10,63% menjadi 3,48% dan 13,9% menjadi 0,01%. Kondisi saat operasi paralel yaitu, perbedaan sudut fasa tegangan dari generator sinkron dan generator induksi sebesar 0,71°, tegangan antar fasa dan frekuensi kerja masing-masing generator berada dalam range 0,9 ? 1,1 pu dan 49 ? 51 Hz, serta urutan fasa yang sama. Dari kondisi tersebut, operasi paralel generator sinkron dan generator induksi dengan menggunakan kompensator statis dapat dicapai dan masih dalam standar yang ditetapkan.

To improve the reliability of micro hydro power systems, one way is to parallel induction generator and synchronous generator. When induction generator stands alone, it can?t maintain the frequency and terminal voltage, so that parallel operation can?t be performed. By using static compensator, terminal voltage of induction generator is stable at value of 1 pu after 0.3 seconds and operating frequency is maintained in the range 49.6 to 50.6 Hz. In addition, error value of voltage and frequency of the induction generator is reduced from 10.63% to 3.48% and 13.9% to 0.01%. The terms of parallel operation are, voltage phase angle difference of synchronous generators and induction generators is 0.71 °, voltage magnitude and operating frequency of each generator is in the range of 0,9 ? 1,1 pu and 49 - 51 Hz, and the same phase sequence. From these conditions, parallel operation of synchronous generators and induction generators using a static compensator can be achieved and still within the set standards.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fahrul Aji
"Motor induksi tipe sangkar tupai merupakan jenis motor listrik yang sering digunakan pada industri dan rumah tangga dikarenakan konstruksi yang kuat, tingkat kehandalan tinggi, dan perawatan mudah. Penggunakan motor induksi sudah meluas bukan hanya bidang industri dan rumah tangga tetapi juga dalam bidang transportasi, dikarenakan motor induksi tidak membutuhkan magnet permanen dan efisiensi relatif tinggi. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian desain motor induksi 250 kW tipe sangkar tupai untuk memberikan alternatif pada kendaraan listrik.
Penelitian ini dilakukan dengan merancang parameter-parameter yang dibutuhkan dalam desain motor induksi dan mensimulasikan di MotorSolve. Hasil simulasi kemudian dianalisa dan dioptimasi untuk mencapai spesifikasi yang diinginkan. Didapatkan hasil simulasi yang sudah mendekati spesifikasi motor induksi yang diinginkan.

Induction motor squirrel cage type is a type of electric motor that is often used in domestic and industrial construction due to strong, high level of reliability and easy maintenance. The use of an induction motor is widespread not only in industry and households but also in the fields of transport, due to the induction motor does not require permanent magnets and relatively high efficiency. Therefore, the authors conducted research design 250 kW induction motor squirrel cage type to provide an alternative to the electric vehicle.
This research was conducted by designing the parameters needed for induction motor design and simulate in MotorSolve. The simulation results are then analyzed and optimized to achieve the desired specifications. Obtained results of the simulation are already approaching the desired induction motor specifications in terms of power, efficiency, power factor, and torque.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T49644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosua Deivy Tuerah
"Skripsi ini membahas tentang generator induksi tiga fasa berpenguat sendiri yang digunakan untuk menyediakan listrik bagi beban satu fasa. Keseluruhan sistem yang melingkupi generator, kapasitor untuk penguatan sendiri, saluran transmisi pendek, dan beban listrik telah dipelajari dan dimodelkan. Dengan menggunakan software MATLAB, simulasi dijalankan untuk melihat proses eksitasi sendiri dan performa dari generator tersebut dibawah beban listrik yang berbeda-beda. Analisa generator melingkupi tegangan keluaran, arus keluaran dan frekuensi keluaran. Beban listrik yang digunakan adalah resistif murni, induktif, kapasitif dan impedans dengan komponen resistif dan induktif. Hasil dari simulasi ditampilkan dan dibahas.

This bachelor thesis discusses a three-phase self-excited induction generator (SEIG) supplying single phase loads. The overall system which includes the generator, the self-excitation capacitors, short transmission line and the load is carefully studied and modelled. By using the software MATLAB, a simulation is carried out to seek the self-excitation process and the performance of the generator under different loads. The generator analysis includes its output voltage, output current and output frequency. The loads used are pure resistive, inductive, capacitive, and an impedance with resistive and inductive element. Results of simulation are shown and discussed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Holik
"Generator induksi sebagai salah satu mesin pembangkit listrik telah banyak digunakan, khususnya dalam penggunaan skala kecil, karena kelebihannya dibandingkan alternator yang lain. Ada empat model pengoperasian generator induksi berdasarkan letak sistem pembangkitan dau kecepatan penggerak mulanya. Generator induksi dapat bekerja sebagai generator dengan penguatan medan luar yang dicatu dari jaringan atau berpenguatan sendiri dengan penggunaan bank kapasitor. Dalam penulisan ini akan dibahas analisa generator induksi satu fasa benpenguatan sendiri dengan metode yang berdasar pada rangkaian ekivalen untuk memilih nilai-nilai parameter yang tepat dengan tujuan mencapai penggunaan generator induksi yang optimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sanjaya
"Sehubungan dengan semakin meningkatnya perhatian mengenai emisi gas CO2 dan berkurangnya bahan bakar fosil, energi terbarukan menjadi topik utama dalam pembahasan ekonomi. Salah satu sumber energi terbarukan yaitu energi yang dapat diekstraksi dari angin. Skripsi ini membahas mengenai rancangan pengendalian daya pada sistem pembangkit listrik tenaga bayu. Tipe generator induksi yang dipergunakan adalah doubly fed induction generator (DFIG). Tujuan pengendalian daya ini agar daya yang dihasilkan generator dapat maksimum. Melalui pengendalian inverter DC-AC PWM yang dikoneksikan antara kutub rotor DFIG dan tegangan DC, DFIG dapat dioperasikan untuk kecepatan bervariasi tetapi dengan frekuensi stator yang konstan.Saat kecepatan angin dibawah rata-rata, DFIG mengendalikan daya turbin angin untuk mengikuti titik kerja terbaik dan ketika kecepatan angin diatas rata-rata, sudut pitch dari kincir turbin disesuaikan untuk membatasi daya yang diperoleh dari angin. Sebagai strategi pengendali terdepan, kendali vektor melalui decoupling dq untuk DFIG dengan menggunakan inverter DC-AC telah diaplikasikan pada sistem turbin angin bebasis self-tuning pengendali PID dengan particle swarm optimization (PSO). Dibawah orientasi pengendali stator-flux oriented control (SFOC), untuk pengendali konverter bagian rotor, komponen d rotor (vrd, ird) mengendalikan daya reaktif dari stator (arus eksitasi rotor) sementara komponen q rotor (vrq, irq) mengendalikan daya aktif dari stator (daya elektris). Algoritma PSO telah diaplikasikan pada pengendali PID di kendali vektor untuk mengoptimalkan tuning parameternya.

Due to increasing concerns about CO2 emissions and the shortage of fossil fuels, renewable energy has become a major topic in economic discussions. One renewable source is energy that can be extracted from the wind. This paper covers the design power control of wind turbine system. Type of induction generator which used in this paper is doubly fed induction generator. The purpose power control of wind turbine system to maximize the output power of generator. Through the control of DC-AC PWM inverter connected between the DFIG rotor and DC voltage, a DFIG can operate at variable speed but constant stator frequency. Below rated wind speed, the DFIG controls the wind turbine power to track the best operating point and above rated wind speed, the pitch angle of the turbine blades is adjusted to limit the power captured from the wind. As an advanced control strategy, decoupled d-q vector control for DFIG using DC-AC inverter is applied to wind turbine system based self-tuning PID controller with particle swarm optimization (PSO). Under a stator-flux oriented control (SFOC), for the rotor-side converter controller, the rotor d-component (i.e. vrd, ird) controls the stator reactive power (rotor excitation current), while the rotor q-component (i.e. vrq, irq) controls the stator active power (electrical power). PSO algorithm is applied to PID Controller in vector control to optimize tunning parameter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42129
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Mufidz
"Motor Induksi adalah mesin listrik yang dapat mengkoversi energi listrik menjadi energi mekanik dengan prinsip induksi elektromagnetik. Dalam dunia industri motor induksi banyak digunakan untuk proses industri. Salah satunya industri pengolahan gas yang kebutuhan motor induksi berkapasitas daya besar cukup banyak . Namun ketika kondisi starting, motor induksi menyebabkan arus yang besar karena motor dimodelkan sebagai impedansi yang kecil . Metode starting yang paling banyak digunakan yaitu metode DOL Direct On Line namun metode tersebut dapat menghasikan arus yang mencapai 4-7 kali arus nominalnya.Arus yang tinggi tersebut dapat menyebabkan jatuh tegangan yang tinggi pada sistem sehingga dibutuhkan metode starting untuk mengurangi jatuh tegangan tersebut salah satu metodenya adalah autotransformer.

Induction motor is an electric machine that can convert electrical energy into mechanical energy with the principle of electromagnetic induction. In the world of industrial induction motors are widely used for industrial processes. One of these gas processing industries which need large power induction motor capacity enough. But when the starting conditions, the induction motor causes a large current for the motor is modeled as a small impedance.Starting method most widely used is the method DOL Direct On Line but the method can generate currents that reach 4 7 times its nominal current. High currents can cause high voltage drop on the system so the starting methods are needed to reduce the voltage drop that one method is autotransformer. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Rivki
"Saat ini, Motor Induksi Linear secara luas digunakan dalam banyak aplikasi industri termasuk transportasi, sistem konveyor, aktuator, penanganan material, memompa logam cair, dan penutup pintu geser, dll dengan kinerja yang memuaskan. Keuntungan yang paling jelas dari motor linear adalah bahwa ia tidak memiliki dan tidak memerlukan mekanik rotary-to-linear konverter. Atas dasar inilah dibuat analisa dan rancang bangun motor induksi satu fasa. Pada tahap perancangan motor linear induksi satu fasa dibutuhkan perhitungan yang matang dan sesuai dengan standar yang berlaku, hal ini diperlukan agar hasil dari alat yang dibuat dapat bekerja secara optimal. Pada proses pembuatan, alat-alat penunjang yang dibutuhkan harus presisi agar proses pembuatan berjalan sesuai dengan perencanaan. Selesai dalam tahap pembuatan selanjutnya adalah melakukan percobaan dan pengukuran, dimana percobaan dibagi menjadi dua macam yaitu plat alumunium sebagai rel atau bagian yang tidak bergerak dan plat alumunium sebagai bagian yang bergerak, parameter yang akan dianalisa adalah daya, kecepatan, dan gaya. Kedua percobaan tersebut selanjutnya di analisa untuk melihat perbedaan yang terjadi pada parameter-parameter uji. Pada skripsi yang dibuat ini didapatkan daya maksimum pada pengujian ini didapat pada pengujian tahap 1 dengan ketebalan alumunium 6 (mm) yaitu 2242 (Watt) , sementara untuk percobaan tahap 1 kecepatan terdapat pada ketebalan 6 (mm) yaitu 0,04 (m/s). percobaan tahap 2 didapatkan nilai kecepatan yang lebih baik dibandingkan tahap 1 yaitu 0,06 (m/s) dengan ketebalan alumuinium 0.4 (mm).
Nowadays, Linear Induction Motors are widely used, in many industrial applications including transportation, conveyor systems, actuators, material handling, pumping of liquid metal, and sliding door closers, etc. with satisfactory performance. The most obvious advantage of linear motor is that it has no gears and requires no mechanical rotary-to-linear converters. On this basis, analysis and design of a single-phase linear induction motor has been made. At the design stage, single phase linear motor induction required calculation in accordance with applicable standards, this is necessary in order to obtain optimal results. In the manufacturing process, supporting tools needed to be precise so that the process will running according to plan. After that, it's do experiments and measurements, which were divided into two kinds of aluminum plates as rails or a part that does not move and aluminum plate as part of the move, the parameters to be analyzed is the power, speed and force. Both experiments are then analyzed to see the difference result parameters variation of the experiments and measurements. In this thesis, maximum power obtained in the first test 2242 (Watt) with 6 (mm) alumunium thickness, and for maximum speed obtained 0,04 (m/s) with 6 (mm) alumunium thickness. In the second test maximum speed obtained 0.06 (m/s) with 4 (mm) alumunium thickness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masihin, Elvys Hirsley Anthon
"Motor induksi tiga fasa banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan antara lain motor ini sederhana, murah dan mudah pemeliharaannya. Pada penggunaan motor induksi sering dibutuhkan proses menghentikan putaran motor dengan cepat, terutama aplikasi untuk konveyor. Untuk menghentikan putaran rotor, torsi pengereman diperlukan yang dapat dihasilkan secara mekanik maupun secara elektrik. Pengereman untuk menghentikan putaran motor induksi dapat dirancang secara dinamik, yaitu sistem pengereman yang dilakukan dengan membuat medan magnetik motor stasioner. Keadaan tersebut dilaksanakan dengan menginjeksikan arus DC pada kumparan stator motor induksi tiga fasa setelah hubungan kumparan stator dilepaskan dari sumber tegangan suplai AC. Metode pengereman dinamik memiliki keuntungan antara lain kemudahan pengaturan kecepatan pengereman terhadap motor induksi tiga fasa dan kerugian mekanis dapat dikurangi. Dengan mengaplikasikan pengereman dinamik pada motor induksi tiga fasa didapatkan hasil proses menghentikan putaran motor induksi lebih cepat dibandingkan tanpa pengereman dinamik.

The Three Phase Induction Motor is common used in industrial technology because they have any advantages, such as simple construction, more cheap, dan easy maintenance. When used, the induction motor ussually needed a process for stop the rotor speed fastest, especially for koneyor aplication. For stop the rotor speed, braking torque needed who can resulting mechanically or electrically. Braking for stop the rotor speed can be builded as dinamic, braking system that making a stationary magnetic field. That condition happen with injecting direct current on stator winding of the three phase induction motor after stator winding connection is cut off from AC voltage supply Dinamic braking method have any advantages, such as easy to setting speed of braking, and also mechanical effect can be minimize. With aplicate dinamic braking on the three phase induction motor, we have that result of the braking process more fastest than without usign dinamic braking."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51041
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>