Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222403 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Octo Army
"Penggunaan teknologi informasi dan deregulasi kebijakan dalam pengadaan publik secara umum diyakini dapat meningkatkan kompetisi dan mendorong persaingan dan meningkatkan efisiensi pengeluaran publik. Sejak 2010, pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan pengadaan secara elektronik pada pemerintahan pusat dan daerah, tetapi studi tentang relasi antara effisiensi biaya dan kompetisi antara penyedia barang/jasa beserta perubahan kebijakan pengadaan sangat terbatas. Dengan menggunaan kumpulan data terbuka secara publik yang disediakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, studi ini mencoba untuk menganalisa efisiensi biaya pengadaan barang dan jasa yang dilakukan pengadaan secara elektronik di Provinsi DKI Jakarta dan Banten pada tahun 2011-2015. Kemudian, studi ini juga mengidentifikasi jumlah optimum penyedia barang/jasa. Hasil studi ini menghasilkan beberapa rekomendasi untuk perbaikan pengaturan pengadaan secara elektronik dan mendesain pengadaan yang efisien.

It is generally believed that the introduction of information technology and deregulate policy in public procurement promotes competition and enhances public spending efficiency. The Indonesian government has implemented electronic tendering in local and central government since 2010, yet there has been comparatively little research on the relation between the policy rsquo s cost reduction and competition among bidders and its recent changes. By using a publicly accessible dataset provided by the National Public Procurement Agency NPPA of DKI Jakarta and Banten Province that covers government e tendering for the years 2011 ndash 2015, this paper tries to measure procurement cost reduction in electronic tendering e tendering . In addition, this paper identifies the optimum level of bidders. The results of this paper contain several policy recommendations for e procurement and efficient procurement design.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Prayitno
"Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi sebagai salah satu lembaga dibawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mulai melaksanakan kebijakan pengadaan barang/jasa secara elektronik setelah dikeluarkannya Inpres No. 1 tahun 2013 pada pengadaan barang/jasa tahun 2013.Sebagai tahap akhir dari proses kebijakan, maka diperlukan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut. Evaluasi dilakukan dengan menganalisa persepsi penyedia barang/jasa di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi atas capaian tujuan-tujuan pengadaan barang/jasa secara elektronik yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang/Jasa Pemerintah.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan data primer melalui penyebaran kuesioner, dan studi literatur.
Hasil penelitian dilihat dari tingkat persetujuan dan modus skala rating jawaban 58 responden. Hasil penelitian menunjukkan tingkat persetujuan responden atas capaian tujuan-tujuan penerapan e-procurement di Ditjen Migas yaitu : memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time 85,34 , mampu meningkatkan transparansi 82,91 , mendukung proses monitoring dan audit 81,98 , meningkatkan akuntabilitas 80 , meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat 79,56 dan memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan 78,97 . Sehingga pelaksanaan kebijakan pengadaan barang/jasa secara elektronik di Ditjen Migas terlaksana dengan baik sesuai tujuannya.

Directorate General of Oil and Gas as one of the institutions under the Ministry of Energy and Mineral Resources began to carry out the policies of the electronic procurement of goods services after the issuance of Presidential Decree No. 1 year 2013 on the procurement of goods services in 2013.As the final stage of the policy process, it is necessary to evaluate the implementation of the policy. Evaluation is done by analyzing the perception of providers of goods services in Directorate General of Oil and Gas on the achievement of the e procurement goals which written in Presidential Decree No. 54 year 2010 on Government Procurement of Goods Services. This research uses quantitive descriptive approach with primary data trough questioneires spread and literature study.
Result of this research is seen from 58 respondens level of agreeness and rating scale mode on the answer of the quesioneire. Research result shows respondens level of agreenes on the goals of e procurement implementation at Directorate General of Oil and Gas are fulfill the need of real time information access 85,34 , able to increase transparency 82,91 , support monitoring and audit 81,98 , increase accountability 80 , increase market access and fair competition 79,56 and improve efficiency on procurement process 78,97 . So the implementation of the electronik procurement of goods services in Directorate General of Oil and Gas performing well as the goals.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T47509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chanarita Budi Faskhoviarsih
"ABSTRAK
Laporan Magang ini bertujuan untuk membahas kemampuan mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia angkatan 2011 dalam mengenal,
memahami, mengerti, dan mengaplikasikan informasi tentang pengadaan barang
dan jasa yang dilaksanakan oleh perusahaan tempat internship/magang di Perum
Perhutani.
Untuk mengenal apa saja hal-hal yang berkaitan langsung dengan pengadaan
barang dan jasa, maka penulis mengadakan penelitian baik dengan
membandingkan teori-teori yang dipergunakan dan hasil observasi langsung di
kantor pusat Perum Perhutani.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menyarankan bahwa
Perum Perhutani sebagai perusahaan BUMN dalam pekerjaan pengadaan barang
dan jasa agar membuat kualifikasi, pengawasan, dan system evaluasi yang lebih
ketat untuk metode pengadaan barang dan jasa secara swakelola; memberikan
metode pembayaran yang lebih jelas dan/atau fleksibel untuk metode pengadaan
barang dan jasa swakelola; dan peningkatan sumber daya manusia untuk tim
administrator dan pemeliharaan database dan membuat sistem E-Procurement
yang lebih lengkap secara keseluruhan.

ABSTRACT
The focus of this internship report is for the freshman student of Faculty of
Economy and Business at University of Indonesia to recognize, understand, and
apply information about the procurement of goods and services carried out by the
company where the internship program is occurred in Perum Perhutani.
The purpose of this study is to understand the things that are directly related to the
procurement of goods and services, the authors conducted research in which
comparing the theories used and the actual conduct of procurement process with
direct observation method in Perum Perhutani headquarter office.This internship report is written as a qualitative research.
The researcher suggests PerumPerhutani as a state owned company to make
stricter qualifications, supervision, and evaluation system for the self-management
procurement process method; provide clearer and more flexible payment method
for the self-management method; and improve the human resources skills for the
administrators and database maintenance teams for E-Procurement system and
create a better E-Procurement system as a whole."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prista Vitali Saktinegara
"Pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan kegiatan untuk memperoleh barang/jasa Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. Untuk menjalankan kepemerintahan, dibutuhkan barang/jasa pemerintah dengan spesifikasi tertentu. Pada prakteknya masih terdapat beberapa kelemahan yang menyebabkan ketidakefektif dan ketidakefesienan serta penyimpanganpenyimpangan yang merugikan keuangan negara. Untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dan untuk menuju Indonesia dengan Good Governance, maka pengadaan barang dan jasa pemerintah di Indonesia mulai menggunakan sistem elektronik. Pengadaan secara elektronik ini disebut dengan e-procurement. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif serta dilakukan wawancara dengan beberapa narasumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan e-procurement di salah satu lembaga negara belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tanggung jawab LKPP dan LPSE sebagai penyelenggara adalah menyesuaikan sistem dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, sedangkan tanggung jawab pengguna sistem yaitu Panitia dan K/L/D/I serta Penyedia Barang dan Jasa adalah melaksanakan pengadaan sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah serta Perubahannya, Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2008 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Government procurement is an activity to acquire goods/services of the Ministry/Agency/SKPD/Institution other process from the planning stage to the completion of all activities need to acquire goods/services. To run the government, needed goods/services to government specifications. In practice, there are still some weaknesses that cause uneffectiveness and inefficient and adverse deviations state finances. To avoid distortions and to get to Indonesia with good governance, the government's procurement of goods and services in Indonesia started using the electronic system. Electronic procurement is referred to as e-procurement. This study uses a normative juridical and conducted interviews with several speakers.
The results of this study indicate that the implementation of e-procurement in one state agency is not in accordance with applicable regulations and responsibilities LPSE Audited and as the organizer is to adapt the system to the provisions of Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, while the system is the user's responsibility committee and K/L/D/I as well as providers of goods and services is to carry out procurement in accordance with the provisions of Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah and the amendment, Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2008 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat and Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T32575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Andriana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akuntabilitas e-procurement di UKPBJ, Provinsi Jawa Barat sesuai dengan teori akuntabilitas. Pengadaan adalah salah satu kegiatan penting di Indonesia yang memiliki beberapa penipuan dan mengarah pada tindak pidana korupsi. Korupsi terjadi karena tidak ada akuntabilitas dalam melaksanakan pekerjaan di organisasi publik. Pemerintah mengambil langkah untuk memperkecil hal ini dengan mendirikan UKPBJ sebagai kombinasi antara ULP dan LPSE untuk pengadaan secara elektronik. Penelitian ini menggunakan teori akuntabilitas, pengadaan elektronik, dan pengadaan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah post positivis. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam sebagai data primer dan studi literatur sebagai data sekunder. Teknik pengolahan data adalah kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa UKPBJ provinsi Jawa Barat bertanggung jawab dalam pengadaan. Ini karena UKPBJ Provinsi Jawa Barat telah mampu memenuhi semua dimensi penelitian, yaitu transparansi, pertanggungjawaban, pengendalian, dan daya tanggap.

ABSTRACT
This study aims to analyze the accountability of e-procurement in the UKPBJ, West Java Province in accordance with accountability theory. Procurement is one of the important activities in Indonesia which has several scams and leads to corruption. Corruption occurs because there is no accountability in carrying out work in public organizations. The government took steps to minimize this by establishing UKPBJ as a combination of ULP and LPSE for electronic procurement. This research uses accountability theory, electronic procurement, and procurement. The approach in this research is post positivist. This study uses in-depth interviews as primary data and literature studies as secondary data. Data processing techniques are qualitative. The results of this study found that the UKPBJ of West Java province was responsible for procurement. This is because the UKPBJ of West Java Province has been able to fulfill all dimensions of research, namely transparency, accountability, control, and responsiveness."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khansa Dwiputra
"Pengadaan barang dan jasa adalah aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa dengan harga yang dapat dipertanggungjawabkan agar tercapai tugas dan fungsinya dalam periode waktu tertentu. Untuk mendukung tercapainya tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), pemerintah memiliki kepentingan untuk melakukan pengadaan barang dan jasa berkelanjutan. UI sebagai institusi pendidikan negeri belum melaksanaan pengadaan barang dan jasa berkelanjutan dengan maksimal karena penilaian aspek infrastruktur dalam UI GreenMetric mengalami penurunan 7% sejak tahun 2014 dan UI tidak menetapkan target pelaksanaannya dalam Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 untuk melakukan pengadaan barang dan jasa berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan dan faktor yang mempengaruhi pengadaan barang dan jasa berkelanjutan di UI. Secara teoritis, pengadaan barang dan jasa berkelanjutan adalah pengadaan yang memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, melalui teknik pengumpulan data dengan survei dan wawancara kepada pelaksanaa pengadaan barang dan jasa di UI. Penelitian ini menemukan pengadaan barang dan jasa berkelanjutan di UI menekankan pada aspek lingkungan, serta Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) menjadi faktor yang paling mempengaruhi pelaksanaannya. Penelitian ini menyimpulkan pengadaan barang dan jasa berkelanjutan di UI terlaksana dengan baik dan dipengaruhi oleh kebijakan pimpinan, RKAT, informasi, UI GreenMetric, ketersediaan barang, regulasi, dan kompetensi pelaksana pengadaan.

Public procurement is an activity that provides public goods and services with a reasonable price to support government duty in a period of time. In terms of achieving SDGs, Government has a responsibility to procure sustainably. UI has not implemented sustainable public procurement effectively as found in infrastructure aspects has decreased 7% since 2014. Furthermore, UI has no specific target in strategical plan for implementating it. Therefore, this research aims to analyze the implementation and influencing factors of sustainable public procurement in UI. Theoretically, sustainable public procurement is procurement that consider economical, environmental, and social aspects. This research utilized quantitative approach with survey and interview as data collecting method. This research found that UI focus on environmental aspect. Also, the consideration of annual budget is the most influencing factor in sustainable public procurement. In conclusion, Sustainable public procurement in UI has already well-implemented that was influenced by regulation, annual budget, manager’s policy, information, goods supply in market, and the competencies of officers."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reydita Annisa Arsy
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang kejahatan ldquo;white-collar rdquo; yang dilakukan oleh birokrat pada implementasi sistem e-procurement dalam pengadaan barang/jasa. Sebelum tahun 2012, pengadaan barang/jasa Pemerintah masih dilaksanakan secara konvensional. Tetapi pelaksanaan pengadaan tersebut memberikan berbagai permasalahan, salah satunya adalah terjadinya tindak korupsi oleh para birokrat. Maka Pemerintah kemudian berupaya melakukan reformasi birokrasi dengan menerapkan sistem e-procurement untuk mengendalikan pelaksanaan pengadaan barang/jasa. Tetapi kemudian banyak ditemukan kembali bentuk penyalahgunaan kewenangan dalam jabatannya oleh para birokrat pelaksana pengadaan. Dengan metode penelitian studi kasus, peneliti berusaha menjelaskan bagaimana tindak pelanggaran tersebut masih banyak terjadi dalam pelaksanaan pengadaan. Penelitian ini menemukan bahwa implementasi sistem e-procurement tersebut tidak membawa dampak signifikan pada permasalahan yang terjadi tersebut.

ABSTRACT
This paper aims to explain about white collar crime that is being done by the bureaucrats on the implementation of e procurement in public procurement. Before 2014, Government still doing public procurement in a conventional way. But then some problems occurred, which one of them was corruption that was being practiced by the bureaucrats. Therefore, the Government trying to do a bureaucracy reformation in order to control the practice of public procurement from any wrongdoer by implementing e procurement. However, there are still any abuse of authority that is being practiced by the bureaucrats whose in charge of the procurement. By using a case study research method, the researcher try to explain how the act of violation in public procurement still can be done. This research found that the e procurement system doesn rsquo t bring a significant impact for the problems that exist in public procurement. "
2017
S68735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sastyo Aji Darmawan
"Salah satu kemajuan besar yang telah dicapai oleh Pemerintah dalam pengadaan barang/jasa atau tender adalah pemberlakuan pengadaan barang/jasa melalui sistem elektronik (e-procurement). Meskipun implementasi e-procurement dipercaya dapat meningkatkan transparansi, dan akuntabilitas, namun praktik persaingan dalam yang tidak sehat dalam tender masih ditemui. Sementara itu, dalam upaya penegakan Hukum Persaingan Usaha, selama ini KPPU menggunakan alat bukti tidak langsung (indirect evidence) yang dapat berupa metode analisis ekonomi atau bukti komunikasi untuk memutus perkara-perkara kolusi dalam tender.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku persusahaan dalam tender dengan metode pengujian yang mengacu pada kaidah penawaran tender yang kompetitif, yaitu memenuhi uji conditional independence dan exchangeability. Metode pengujian tersebut diharapkan dapat mendukung upaya pendeteksian awal perilaku kolusif dalam rangka menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat dalam pengadaan barang dan jasa Pemerintah. Dengan fokus pada penawaran-penawaran tender perbaikan jalan di Provinsi DKI Jakarta, penelitian ini mengidentifikasi terdapat tujuh perusahaan yang diduga melakukan perilaku kolusif di dalam tender, karena gagal melewati kedua uji tersebut.

One of the great progress that has been achieved by the Government in the procurement of goods services or tender is the implementation of the procurement of goods services through an electronic system e procurement Although the implementation of e procurement is believed to increase transparency and accountability however in practice the unfair competition tenders are still found Meanwhile to enforce the Competition Law KPPU uses indirect evidence that can be either an economic analysis or the evidence of communication for deciding collusion in tenders.
This study aimed to analyze firm behavior in tender by testing a method that refers to the rules of a competitive tender offer which are conditional independence and exchangeability test. The method is expected to support the pre detection of collusive behavior to make fair competition in government procurement. Focusing on Jakarta rsquo s road repairs tender this study identifies that there are seven firms that suspected of doing a collusion in the tender as they are failed to pass both of tests.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhimas Judanto
"Di Indonesia, kontrak yang dibuat oleh pemerintah bersifat multi aspek dan mempunyai karakter yang khas. Sekalipun hubungan hukum yang terbentuk antara pemerintah dengan mitranya adalah hubungan kontraktual, tetapi di dalamnya terkandung tidak saja hukum privat, tetapi juga hukum publik. Adanya warna publik dalam jenis kontrak ini merupakan ciri yang khas yang membedakan dengan kontrak komersial pada umumnya. Di Indonesia hubungan kontraktual yang terjadi antara pemerintah dengan penyedia barang dan jasa masuk ke dalam ranah hukum perdata. Hal tersebut menjadi suatu permasalahan mengingat posisi pemerintah sebagai institusi publik yang berbeda dengan badan hukum lainnya. Sebagai badan publik, pemerintah memiliki beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh badan hukum lainnya. Berbeda dengan Indonesia, di Perancis hubungan yang terjadi antara pemerintah dengan penyedia barang dan jasa termasuk ke dalam ranah hukum administratif.
Berkaitan dengan hal tersebut, permasalahan yang akan penulis bahas ialah hubungan hukum dan pengaturan pengadaan barang dan jasa pemerintah di Indonesia, hubungan hukum dan pengaturan pengadaan barang dan jasa pemerintah di Perancis, dan perbandingan hubungan hukum dan pengaturan pengadaan barang dan jasa pemerintah antara Indonesia dan Perancis. Penulis menggunakan kajian ilmu hukum normatif, dengan penelitian kepustakaan berpendekatan undang-undang dan pendekatan perbandingan. Hasil penelitian menyarankan kepada pemerintah untuk melengkapi pengaturan mengenai pengadaan barang dan jasa pemerintah, lebih khusus mengenai pengadilan yang berwenang untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi dimana dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tidak secara tegas mengatur mengenai hal tersebut. Hal ini penulis maksudkan agar dihasilkan peraturan yang lebih jelas, lengkap, dan tepat mengenai pengadaan barang dan jasa pemerintah.

In Indonesia, contract made by the government are multi faceted and have a distinctive character. Although the legal relationship created between the Government and its partners is a contractual relationship, but it contains not only private law, but also public law. In Indonesia the contractual relationship between the government and the provider of goods and services is still included within the scope of civil law. This concept creates some problems due to the position of government as public institution is different with private institutions. As public institution, the government has several privileges that it has not been provided by private institutions. Nevertheless, in France, the relationship between the Government and the providers of good and services is included within the scope of administrative law.
In this regard, the issues that author will discuss are legal relationship and government procurement arrangements in Indonesia, legal relationship and government procurement arrangements in France, and the comparison of legal relationship and government procurement arrangements between Indonesia and France. Author applies normative legal study, with literature research as the source by using the law approach and comparative approach. The result suggested to the government to complete the regulation on procurement of government goods and services, more specifically regarding the courts authorized to resolve the dispute, which is not clearly stated in the Presidential Regulation No. 16 of 2018. Author intends to produce a clearer, complete, and more precise regulation on the procurement of government goods and services.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadang, Gersom Refandy
"Skripsi in membahas mengenai perbandingan pengawasan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Indonesia dengan pengawasan Public Procurement di Perancis. Penelitian in merupakan penelitias yuridis-normatif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini adalah bahwa sistem pengawasan di Indonesia dan Prancis secara prinsip adalah sama, dari segi jenis pengawasannya, yaitu sama-sama terdapat jenis pengawasan internal dan eksternal terhadap Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Indonesia dan Public Procurement di Perancis. Hal yang membedakan dari kedua negara ini adalah mengenai lembagalembaga apa saja yang berwenang dan berfungsi untuk melaksanakan fungsi tersebut. Skripsi ini juga membahas mengenai pelaksanaan dari kegiatan pengawasan tersebut, di masing-masing negara.

This thesis discusses the comparative analysis Government Procurement of Goods and Services Supervision in Indonesia and Public Procurement Supervision in France. This research uses literature and interview research method in the form of normative juridical data. The result of this research is there is a similiarity public procurement supervision system in Indonesia and France in respect of those supervision types (internal & external supervision). The difference is about which bodies/authorities that competent to conduct this supervision function. This thesis also discusses the supervision performance by each bodies/authorities on each country."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S64645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>