Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151219 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shanty Roulina
"ABSTRAK
Cultural tourism saat ini dapat dilihat sebagai pengungkit yang penting bagi pembangunan ekonomi, salah satunya adalah museum yang merupakan daya tarik pariwisata dan mulai melebarkan dirinya kepada aspek kebudayaan. Meskipun masih bersaing dengan daya tarik wisata yang lain, museum mulai berbenah diri untuk lebih banyak menarik wisatawan. Museum Kepresidenan adalah salah satu museum baru di Kota Bogor, keberadaannya di Bogor menambah daya tarik sebagai satu-satunya museum yang berada dalam kompleks Istana dan memiliki keunikan aspek keamanan yang tidak dimiliki museum lain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana faktor-faktor pendorong dan penarik dari pengunjung dapat menghasilkan kepuasan dan menimbulkan loyalitas mereka untuk kembali dan merekomendasikan kunjungan ke museum. Selain itu penelitian ini juga melihat eksternalitas dari hadirnya Museum Kepresidenan di Kota Bogor. Diharapkan hasil penelitian akan menjadi masukan bagi perencanaan stratejik museum selanjutnya. Instrument penelitian menggunakan kuesioner yang disebar kepada 293 pengunjung, menggunakan Structural Equation Model dalam mengkonfirmasi dan memprediksi hubungan yang terjadi. Hasil dari penelitian adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor pendorong dan faktor penarik kepada kepuasan, dan kepuasan kepada loyalitas.

ABSTRACT
Cultural tourism nowadays can be seen as an important lever for economic development. Even museum still have to compete with other tourism destinations, but many museums now are doing any effort to change the old images and trying to attract more people. Museum Kepresidenan RI is one of the latest museum in Bogor City, its existence now enhances tourism attractions on Bogor City. This study aims to reveal how visitors rsquo push factors and pull factors can meet their satisfaction, and then resulting loyalty to revisit and to recommend visiting Museum of Presidents of Republic of Indonesia. This study also tried to analyze externalities of Museum Kepresidenan for Bogor City. The result of the research can be used by the museum as a feedback for strategic planning in the future. The instrument for this research is using questionnaire seminated to 293 visitors, and then using Structural Equation Model in confirming and predicting the relations among the latent construct. The findings reveal that there is a positive relation and significant between push and pull factors to satisfaction, and satisfaction to loyalty. "
2017
T49314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desta Maghfira
"Penelitian ini menguji pengaruh persepsi terhadap motivasi untuk mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta, Indonesia. Museum memiliki peran penting dalam sektor budaya, ekonomi, sosial, dan pariwisata, dan memahami persepsi serta motivasi pengunjung dapat meningkatkan relevansi dan keberlanjutan sebuah museum. Penelitian ini didasarkan pada penelitian sebelumnya, khususnya yang menyelidiki bagaimana persepsi wisatawan memengaruhi motivasi mereka untuk mengunjungi museum. Data dikumpulkan melalui survey yang disebarkan secara online dengan target responden adalah individu yang belum pernah mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik, berusia minimal 17 tahun, dan berdomisili di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif serta analisis statistik deskriptif dan inferensial, termasuk Korelasi Pearson dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi positif secara signifikan meningkatkan motivasi berkunjung dan menyoroti pentingnya untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pengunjung. Studi ini bertujuan untuk memberikan wawasan untuk meningkatkan layanan museum, menarik lebih banyak pengunjung, dan memastikan keberlanjutan dalam jangka panjang. Penelitian selanjutnya harus mempertimbangkan sampel yang lebih besar dan beragam untuk dapat menggeneralisasi hasil lebih lanjut.

The study examines the influence of tourist perception on the motivation to visit Museum Seni Rupa dan Keramik in Jakarta, Indonesia. Museums play a crucial role in cultural, economic, social, and tourism sectors, and understanding visitor perceptions and motivations can enhance their relevance and sustainability. This research builds on prior studies, explicitly investigating how tourists' perceptions impact their motivation to visit the museum. Data was collected through a survey distributed online, targeting individuals who have never visited the museum, are at least 17 years old, and reside in Jakarta. The study utilized a quantitative approach, employing descriptive and inferential statistical analyses, including Pearson correlation and simple linear regression. The findings indicate that positive perceptions significantly enhance the motivation to visit, highlighting the importance of addressing visitor expectations and needs. The study aims to provide insights for improving museum services, attracting more visitors, and ensuring long-term sustainability. Future research should consider a more extensive and more diverse sample to generalize the findings further."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bariq Mughniy Waliyyaayasi
"Tesis ini berisi pembahasan mengenai ide virtual tour oleh museum sebagai upaya menarik minat masyarakat agar tetap dapat mengunjungi museum selama masa pandemi Covid-19. Hal ini bertujuan agar museum tetap dapat mempertahankan warisan budaya, khususnya bagi kedua kota yang difokuskan di dalam tesis ini, yaitu Jakarta dan Hanoi. Penelitian ini akan memperlihatkan bagaimana efek pada masing-masing kota tersebut dalam menarik minat masyarakat agar dapat tetap mempertahankan warisan budayanya. Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana tampilan dari virtual tour itu sendiri, sehingga pembaca dapat mengerti tentang teknologi ini dan dapat melihat keunggulan dan kelemahan dari ide tersebut terhadap kedua museum di kedua negara. Selain itu, Pemerintah di kedua negara ini masing-masing memiliki strategi untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap kebudayaan. Hubungan bilateral juga dibangun oleh kedua negara untuk memperkuat strategi pengembangan industri pariwisata. Beberapa aspek yang menjadi fokus pembahasan agar strategi tersebut dapat berjalan dengan lancar, yaitu dengan melihat sisi sumber daya manusia dan juga sumber daya budaya di masing-masing negara. Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan strategi dari kedua negara, maka akan dapat dilihat seberapa efektif kedua museum dari kedua negara untuk menjalankan teknologi virtual tour. Untuk itu, perlu dilihat juga bagaimana kondisi budaya wisata museum baik di Indonesia maupun di Vietnam, agar dapat melihat akankah strategi yang telah dilakukan oleh kedua negara berjalan sesuai dengan yang diharapkan dalam perjanjian bilateral yang telah dibuat. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan kedua pemerintah negara dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan? Penelitian ini akan menjelaskan ide virtual tour di kedua negara, dengan melihat kelebihan dan kekurangan apa yang dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan teknologi tersebut menjadi semakin baik ke depannya. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dan analisis deskriptif, dengan teknik perbandingan untuk mendapatkan hasil penelitian berupa perbandingan virtual tour berdasarkan pada kelebihan dan kekurangannya. Melalui teori pemertahanan budaya, akan didapati hasil penelitian berupa keberhasilan pemerintah dalam mempertahankan budaya, serta hambatan yang dialami selama mempertahankan budaya.

This thesis contains a discussion about the idea of ​​a virtual tour by a museum as an effort to attract public interest so that they can still visit museums during the Covid-19 pandemic. It is intended that the museum can maintain cultural heritage, especially for the two cities that are focused in this thesis, they are Jakarta and Hanoi. This research will show how the effect on each of these cities in attracting people's interest in order to maintain their cultural heritage. This research also explains how the virtual tour itself looks, so the readers can understand this technology and see the advantages and disadvantages of the idea against the two museums in both countries. In addition, the Governments in these two countries each have strategies to increase public interest in culture. Bilateral relations were also built by the two countries to strengthen the tourism industry development strategy. Several aspects are the focus of discussion so that the strategy can run smoothly, namely by looking at the human resources side and also the cultural resources in each country. After knowing the advantages and disadvantages of the strategies of the two countries, it will be seen how effective the two museums from the two countries are in carrying out virtual tour technology. For this reason, it is also necessary to look at the condition of museum tourism culture both in Indonesia and in Vietnam, in order to see whether the strategies that have been carried out by the two countries will work as expected in the bilateral agreement that has been made. How can the efforts of the two governments succeed as expected? This research will explain the idea of ​​a virtual tour in both countries, by looking at the advantages and disadvantages of what can be used as a reference to develop the technology for the better in the future. This thesis will use qualitative methods and descriptive analysis, with comparative techniques to obtain research results in the form of a virtual tour comparison based on the advantages and disadvantages. Through the theory of cultural defense, research results will be found in the form of the government's success in maintaining culture, with the obstacles experienced while maintaining culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Infantono
"Animo penghujung yang sangat banyak di museum dirgantara mandala belum terpantau secara jelas karena penghitungannya dilakukan secara manual saat pengunjung masuk."
Yogyakarta: Akademi Angkatan Udara, 2021
050 JDST 10:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fanisa Isma Sabira
"Dengan semakin pulih dan berkembangnya sektor pariwisata di Indonesia, termasuk diantaranya heritage tourism, museum telah muncul sebagai salah satu atraksi utama yang menawarkan pengalaman budaya dan sejarah yang unik bagi wisatawan. DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki beragam museum sebagai daya tarik pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara pengalaman wisatawan akan service quality yang dialami saat mengunjungi museum di DKI Jakarta, destination attachment yang dirasakan terhadap museum tersebut, dan intention mereka untuk terlibat dalam electronic word-of-mouth (eWOM). Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa service quality dengan ketiga dimensinya serta destination attachment berpengaruh positif terhadap eWOM intention wisatawan museum. Selain itu, ditemukan bahwa dimensi service quality yang paling berpengaruh terhadap eWOM intention adalah outcome quality.

The recovery and development of the tourism sector in Indonesia, including heritage tourism, has made the museum emerge as one of the main attractions that offers a unique cultural and historical experience for tourists. DKI Jakarta is one of the regions in Indonesia that has a variety of museums as a tourism attraction. This study aims to explore the relationship between tourist experiences of service quality experienced when visiting the museum in DKI Jakarta, a destination attachment felt to the museum, and their intention to be involved in electronic word-of-mouth (eWOM). The data in this study were analyzed using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results showed that service quality with all three dimensions along with destination attachment positively affected the eWOM intention of museum tourists. In addition, it was found that the most influential dimension of service quality on eWOM intention is outcome quality."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Falk, John H.
"Understanding the visitor experience provides essential insights into how museums can affect people’s lives. Personal drives, group identity, decision-making and meaning-making strategies, memory, and leisure preferences, all enter into the visitor experience, which extends far beyond the walls of the institution both in time and space. Drawing upon a career in studying museum visitors, renowned researcher John Falk attempts to create a predictive model of visitor experience, one that can help museum professionals better meet those visitors’ needs. He identifies five key types of visitors who attend museums and then defines the internal processes that drive them there over and over again. Through an understanding of how museums shape and reflect their personal and group identity, Falk is able to show not only how museums can increase their attendance and revenue, but also their meaningfulness to their constituents."
New York: Routledge, 2016
e20529221
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Bakhri
"Penelitian ini membahas tentang pembagian adegan, identifikasi cerita, dan nilai-nilai yang diwariskan melalui relief Samkok yang terletak pada keempat sisi inner courtyard Museum Benteng Heritage. Pembagian adegan dilakukan dengan metode analisis konteks ruang dan menghasilkan 10 adegan. Dari 10 adegan tersebut, hanya dua yang dapat teridentifikasi dengan menggunakan novel Samkok. Dua cerita tersebut juga berhasil teridentifikasi karena keberadaan atribut aksara yang menunjukkan latar kejadian. Nilai-nilai yang terwariskan juga dapat diketahui setelah cerita teridentifikasi. Nilai tersebut antara lain: Kesetiaan, Bakti terhadap Saudara, Kejujuran/Keterbukaan, dan Kebajikan.

This research discusses the division of a scene, identification of the story, and values that are inherited through Samkok relief located on the four side of inner courtyard Benteng Heritage Museum. The division of scenes was done with the spacial context analysis and successfully divided into 10 scenes. From those 10 scenes, only two that can be identified by using Samkok novel. Those two stories have also been successfully identified due to the presence of a literacy attributes that shows the background of the event. Values that are heritable can also be obtained after identifying the story. Those values are: Loyality, Fraternal Piety, Honesty and Openness, and Appropriateness."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuffana Farasabila
"Tesis ini mengargumentasikan bagaimana potensi kegiatan museum-date sebagai bentuk pergeseran persepsi masyarakat terhadap museum dan pariwisata dapat mempengaruhi hubungan masyarakat urban dengan museum. Selama ini, museum dipandang sebagai tempat yang membosankan karena kurangnya inovasi sehingga masyarakat seringkali berkunjung ke museum hanya untuk urusan edukasi. Era disrupsi yang terjadi saat ini menyebabkan terjadi perubahan persepsi masyarakat dalam memaknai museum sebagai ruang sosial masyarakat urban. Perubahan persepsi tersebut kemudian terwujud dalam kegiatan museum-date. Temuan di lapangan memperlihatkan bahwa era disrupsi memengaruhi berbagai aspek dalam dinamika dalam museum dan berpengaruh pada bentuk museum-date yang dilakukan pengunjung. Fenomena museum-date juga terbentuk tidak hanya disebabkan adanya pengaruh disrupsi, namun juga adanya benturan dengan museum konvensional. Untuk mengeksplorasi lebih dalam perubahan-perubahan yang terjadi, tesis ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif. Argumentasi tesis ini adalah saat ini museum-date merupakan bentuk kemas ulang pariwisata terutama untuk masyarakat urban. Perubahan dinamika museum yang berimplikasi pada kemas ulang pariwisata dapat mencerminkan bagaimana persepsi masyarakat urban dalam memandang setiap perubahan dalam kehidupan sehari-hari.

This thesis argues how the potential of museum-date activities as a form of shifting people's perceptions of museums and tourism can affect the relationship between urban communities and museums. So far, museums have been seen as boring places due to a lack of innovation, so people often visit museums only for educational purposes. The current era of disruption has caused changes in people's perceptions of interpreting museums as a social space for urban society. The change in perception then manifested in museum-date activities. Findings in the field show that the era of disruption influences various aspects of dynamics in museums and influences the museum-date forms that visitors take. The museum-date phenomenon is also formed not only due to the influence of disruption but also a clash with the conventional museum form. To explore more, this thesis uses ethnographic methods with a qualitative approach. The argument of this thesis is that currently, museum-date is a form of tourism repackaging, especially for urban communities. Changes in museum dynamics that have implications for tourism repackaging can reflect how urban society perceives every change in daily life."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
BAS 13:26 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saufika Fuadianti
"Museum adalah tempat dimana kita dapat mengetahui kultur sebuah wilayah. Pameran adalah media museum untuk mengkomunikasikan kulturnya. Pameran museum pada umumnya menggunakan media visual untuk mengkomunikasikan informasinya, seperti memperlihatkan koleksinya pada kotak-kotak kaca, menggunakan layar LED, proyeksi
visual, dan lainnya. Sehingga dengan media- media visual tersebut, pengunjung tunanetra seringkali tidak dapat menikmatinya. Pengunjung tunanetra sering sekali merasa tidak dianggap ketika mengunjungi museum karena terlalu banyak halangan untuk mereka dapat memahami informasi dari pameran. Lalu bagaimana pameran museum dapat menjadi inklusif dan informatif bagi pengunjung tunanetra? Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mempelajari media-media yang dibutuhkan pameran museum untuk dapat memberikan informasi kepada pengunjung tunanetra dengan melakukan studi kasus di Museum Bank Indonesia.

Museum is a place where we can learn about culture of a place. In communicating their culture, museums relies on its exhibition. Museum exhibitions mostly use visual media in communicating its information--they store their collections inside glass boxes, use LED screens, visual projections, and so on--made the visually impaired visitors cannot enjoy the exhibitions. Visually impaired visitors often feel left out in terms of visiting museums because there’s too much barrier for them to get the informations. Then how museums can be adapted to be more inclusive to people with visual disability? The purpose of my writing is to investigate how one of museum exhibition in Indonesia, Museum Bank Indonesia, able to give information to visually impaired visitors and give recommendations for its exhibition design to become an informative exhibition for visually impaired visitors"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>