Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60033 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melly Kartika Adelia
"Manajemen pengetahuan merupakan, hal yang penting bagi perkembangan dan keefektifan sebuah organisasi. Seiring berkembangnya teknologi, manajemen pengetahuan mulai meninggalkan cara konvensional dan beralih ke manajemen pengetahuan berbasis teknologi salah satunya menggunakan media sosial. Penelitian ini berusaha menggambarkan proses tindakan staf ahli suatu Lembaga Negara dalam memenuhi tugas dan fungsinya yakni membantu anggota Lembaga Negara dalam mengekspresikan dirinya secara personal maupun institusi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam manajemen pengetahuan melalui media sosial memiliki 5 tahapan penerapan di antaranya internediasi yakni pengumpulan informasi lebih kepada upaya pencocokan antara agenda komunikasi dengan tren subjek, eksternalisasi merupakan upaya mentransfer pengetahuan sesuai dengan momentum yang disesuaikan dengan minat dan emosi masyarakat, internalisasi adalah membentuk atau mengambil informasi sesuai dengan pemikiran subjek, kognitif merupakan respon dari informasi yang telah disebarkan oleh staf ahli kepada masyarakat dan evaluasi yakni mengevaluasi, menilai, memetakan informasi yang telah disebarkan kepada masyarakat agar membantu dalam menyiapkan program selanjutnya dimana kelima tahapan tersebut saling berkesinambungan. Selain itu juga ternyata ada aspek yang mempengaruhi peranan manajemen pengetahuan di antaranya yakni aspek orang, aspek teknologi dan aspek proses.

Knowledge management is essential for the development and effectiveness of an organization. As the development of technology, knowledge management began to leave the conventional way and turning to technology based knowledge management one using social media. This study sought to describe the act of a State Institution expert staff to fulfill its tasks and functions that help members of the State Agency in expressing himself both personally and institutionally. In this study, the author use the case study method with qualitative approach.
Results from this study showed that in knowledge management through social media has 5 stages of the implementation of which internediasi is gathering more information on the efforts of matching between the agenda of communication with the trend of the subject, externalization is an attempt to transfer the knowledge in accordance with the momentum that is tailored to the interests and emotions of the public, internalizing is formed or retrieve information in accordance with the thinking subject, the cognitive is a response from the information that has been disseminated by the expert staff to the community and the evaluation is the evaluating, assessing, mapping information that has been disseminated to the public in order to assist in preparing the next program where five stages are mutually sustainable. It also turns out there are aspects that affect the role of knowledge management among the people aspects, technological aspects and aspects of the process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T49694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dotulong, Christian Maxius
"Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di lembaga negara bidang pertahanan dan keamanan untuk melihat bagaimana pemasaran sosial dilakukan untuk mengkonstruksi citra lembaga negara. Aspek publisitas dalam social marketing mix menjadi fokus utama riset penelitian ini. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa lembaga negara mengemas nilai-nilai lembaga negara ke dalam konten media sosial melalui tiga proses: analisis internal, analisis eksternal, dan perumusan narasi. Dalam perumusan narasi, pelibatan publik untuk membuat konten media sosial juga diperlukan agar nilai-nilai lembaga negara bisa diterjemahkan menurut perspektif publik dan disebarkan dalam jaringan publik tersebut.

This research is a case study conducted in state institution in the field of defence and security to see how social marketing is carried out to construct the image of state institutions. The publicity aspect of social marketing mix is the main focus of this research. From the results of the study, it was found that state institutions package state institution values into social media content through three processes: internal analysis, external analysis, and narrative formulation. In the formulation of narratives, public involvement in creating social media content is also needed so that the values of state institutions can be translated according to public perspectives and disseminated in the public network."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanul Kabir
"Tesis ini membahas tentang Strategi I-Iumas DPR di dalam membangun kredibilitas DPR RI melalui media massa dengan mengelola relasi dan mengembangkan strategi, mengembangkan jaringan dengan media massa dan wartawan yang tergabung dalam Koordinatoriat Wartawan DPR Rl. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptiil. Hasil penelitian menyarankan bahwa Humas DPR RI perlu meningkatkan kualitas Sumbcr Daya Manusia, teiutama Surnber Daya Manusia di Bagian Pemberitaan, di dalam mengemas berbagai perbedaan informasi yang ada di Dewan menjadi satu informasi yang akan menjadi konsumsi media massa dan wartawan yang tergabung dalam Koordinatoriat Wartawan DPR RI.

The focus of this study is the strategy of media relations to develop the High State Institutions credibility through mass media, by managing relationship, establishing strategic, developing networking. The purpose of this study is to understand how media relations division manage relationship, and developing the strategy and expansion networking. This research is qualitative descriptive p interpretive. The data were collected by means of deep interview. The researcher suggests that I-Iumas DPR RI must be enhancing human resources quality, I especially in arranging any informations from various differences in DPR Rl."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32116
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fathya Fikri Izzuddin
"Perkembangan teknologi yang ada saat ini telah memberikan manfaat di berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali sektor ekonomi dan keuangan, dengan adanya berbagai implementasi teknologi di bidang finansial (financial technology) termasuk dalam bidang Zakat Infak Sedekah. Keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi membuat Muzaki pada saat menyalurkan dana ZIS (Zakat, Infak, Shodaqoh) nya memiliki keleluasaan dalam memilih cara menyalurkannya dan akan menjadi lebih rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi intensi seseorang pengguna media sosial dalam membayar ZIS digital (non tunai) melalui Lembaga Zakat. Intensi pengguna media sosial ini akan didasari kepada Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB). Sebanyak 234 responden yang dianalisa menggunakan metode regresi Probit dan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil Analisa menggunakan metode Probit menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara umur, Jenis Kelamin, pendapatan, dan tingkat financial literacy terhadap intensi pengguna media sosial membayar Zakat, Infak, Sedekah dengan cara non tunai dan melalui Lembaga Zakat. Hasil analisa menggunakan SEM menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel Persepsi Kemudahaan Penggunaan, Norma Subjektif, Persepsi Kontrol Perilaku terhadap intensi pengguna media sosial membayar Zakat, Infak, Sedekah dengan cara non tunai dan melalui Lembaga Zakat.

Technological developments have provided benefits for people at large by providing services in daily life. These services encompass wide-range of economic and financial activities thanks to the implementations of technology in the financial sector including Zakat, Infaq, Shodaqoh. The greater degree of information and technology adoption allowss Muzakis (the payers of zakat) to have flexibility in choosing how to distribute the payments. This study aims at determining the factors that influence the intension of a social media user in paying digital ZIS (non-cash) through the Zakat Institution. The intensions of social media users are evaluated based on the Technology Acceptance Model (TAM) and Theory of Planned Behavior (TPB). A total of 234 respondents were analyzed using the Probit regression method and Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). The results of the analysis using the Probit method show that there are significant and positive relationship between age, gender, income, and level of financial literacy on the intensions of social media users to pay Zakat, Infaq, Shodaqoh in a non-cash way and through the Zakat Institution. Moreover, the results of the analysis using SEM show that there is a significant and positive relationship between the variables of Perceived Ease of Use, Subjective Norms, Perceived Behavioral Control on the intensions of social media users to pay Zakat, Infaq, Shodaqoh through Zakat Institutions non cash services."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhira Shabira
"Perkembangan dan kepopuleran media sosial Instagram menghadirkan selebritas baru yang disebut dengan Influencer. Mudahnya akses ke media sosial dan ramainya fenomena Influencer memberikan kesempatan generasi milenial untuk mendapatkan berbagai terpaan informasi termasuk gaya parenting dari Influencer. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pembentukan pengetahuan pola pengasuhan anak pada orang tua milenial melalui konten pola asuh anak milik Influencer. Ditinjau melalui tiga unsur dialektika dari teori konstruksi sosial realitas yaitu eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis. Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan melakukan wawancara dan observasi pada orang tua usia milenial. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya konstruksi sosial realitas pengetahuan pola pengasuhan anak yang terbentuk pada orang tua usia milenial dari pengamatan konten media sosial Influencer. Proses pembentukan pengetahuan tersebut terjadi lewat dialektika eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Eksternalisasi dilihat dari bagaimana kesadaran orang tua usia milenial terhadap pola asuh orang tuanya terdahulu, stigma sosial pola asuh anak, dan kemudahan akses informasi. Objektivasi ditinjau dari 3 hal yaitu alasan dalam memilih Influencer, aktualisasi abstrak, dan aktualisasi konkret. Internalisasi dinilai dari pengaruh eksternal, pola asuh yang diinternalisasi, motivasi internal, dan pencapaian internalisasi.

The growth and popularity of Instagram social media, there are also new famous figures called Influencers. Easy access to social media and the hectic Influencer phenomenon provides the millennial generation the opportunity to get various exposures to information, including the parenting style of Influencers. This study wanted to find out how the process of forming knowledge of parenting patterns in millennial parents from Influencer parenting content. Judging through the three dialectical elements of the theory of social construction of reality, namely externalization, objectification and internalization. The paradigm used in this research is constructivist. This study uses a case study by conducting interviews and observations on millennial parents. The results showed that the social construction of the reality of parenting knowledge was formed in millennial parents from observasing Influencer social media content. The construction of knowledge occurs through the dialectic of externalization, objectivation, and internalization. Externalization is seen from how millennial parents are aware of their previous parenting patterns, social stigma, and easy access to information. Objectivation is viewed from selctive Influencers, abstract actualization, and concrete actualization. Internalization is assessed from external influences, internalized parenting patterns, internal motivation, and goals to be achieve"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Haryanti
"ABSTRAK
Dengan dilatarbelakangi oleh massifnya penggunaan media sosial sebagai media komunikasi eksternal Humas sektor publik di era digital government. Penelitian ini berupaya mengkaji unsur-unsur yang menjadi daya tarik media sosial dan mengikat sektor publik untuk terus menggunakannya sebagai salah satu media komunikasi resmi, bahkan ketika diakui bahwa adopsi media sosial memiliki risiko tersendiri. Oleh karena itu, penelitian ini mengacu pada teori yang berfokus pada aspek-aspek penarik yang dimiliki oleh media sosial, salah satunya adalah teori logika media sosial Van Dijck dan Thomas Poell. Permasalahan penelitian yang diajukan adalah bagaimana determinisme elemen logika media sosial, yaitu abilitas program, popularitas, konektivitas, dan datafikasi melekat pada mediatisasi sektor publik melalui media sosial oleh Humas Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi terhadap aktivitas komunikasi dan interaksi dalam akun media sosial, serta wawancara mendalam terhadap para admin pengelola akun tersebut, ditemukan bahwa elemen logika media sosial Van Dijck dan Thomas Poell telah menjadi elemen online sebagai unsur penarik dalam adopsi media sosial sektor publik. Temuan menunjukkan bahwa elemen abilitas program dan konektivitas merupakan dua elemen yang paling penting dan paling banyak terlibat dalam komunikasi publik di era digital government. Peneliti mengajukan tiga argumen terkait dengan adanya elemen offline yang ditemuan dari penelitian ini. Pertama, pengguna media sosial sektor publik terperangkap dalam trend masyarakat akan platform dan kecenderungan selera massa terhadap konten, atau dengan kata lain sektor publik menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat. Kedua, kecenderungan pola komunikasi dan interaksi dalam media sosial secara langsung didorong oleh trend masyarakat dan secara tidak langsung didorong oleh popularitas platform. Argumen yang ketiga terkait dengan elemen popularitas, elemen yang paling penting dalam popularitas bagi pemilik platform sebenarnya adalah popularitas platform itu sendiri.

ABSTRACT
With the background of its massive use of social media as a public sector public relations external communication medium in the era of digital government. This research seeks to examine the elements of the allure of social media and bind the public sector to continue using it as one of the official communication media, even when it is recognized that the adoption of social media has its own risks. Therefore, this study refers to a theory that focuses on aspects of attraction possessed by social media, one of which is the theory of social media logic of Van Dijck and Thomas Poell. The research question posed is how determinism of social media logic element, ie program abilities, popularity, connectivity, and datafication are attached to public sector mediatization through social media by Public Relations of Ministry of Education and culture. Using a qualitative descriptive approach through observation of communication activities and interactions in social media accounts, and also conduct in-depth interviews with these account administrators, it was found that the elements of social media logic Van Dijck and Thomas Poell have become an online element as a puller element in the social media adoption as the public-sector official communication medium. The findings show that the elements of program abilities and connectivity are the two most important and most involved elements of public communication in the digital government era. The researcher proposed three arguments related to the offline element found in this study. First, public-sector social media users are caught in the community's trend of platforms and the trend of mass taste toward content, in the other word the public sector adjusts to the development of society. Second, the tendency of communication patterns and interactions in social media is directly driven by community trends and indirectly driven by the popularity of the platform. The third argument is concerning with the popularity element, the most important element in popularity for the owner of the platform is actually the popularity of the platform itself."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Imam Asma Nur Alam
"Media sosial menjadi salah satu terobosan paling populer di era digital dan telah merevolusi cara manusia berinteraksi. Pengguna media sosial dengan keunggulan kompetitif kemudian meraup sejumlah besar pengikut dan menjadi influencer yang memiliki visibilitas dan jangkauan diseminasi informasi yang tinggi. Sebagian dari para influencer tersebut adalah para ASN yang mencapai popularitas di berbagai platform media sosial. Akibat dari status mereka sebagai ASN yang terikat dengan berbagai nilai, kode etik, dan peraturan, aktivitas daring mereka menjadi lebih terbatas karena jika mereka berbuat salah maka reputasi dari organisasi mereka akan ikut tercoreng. Hal ini menimbulkan perasaan was-was dan kehati-hatian yang merupakan salah satu tanda adanya panoptisisme di dunia digital. Terlebih lagi ketika organisasi dari para influencer tersebut sedang dilanda krisis yang menyebabkan pengawasan lebih ketat dari masyarakat seperti yang dialami oleh Kementerian Keuangan. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya menjawab bagaimana bentuk panoptisisme digital yang bekerja pada wacana ASN yang ideal di media sosial. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan konsep panoptisisme dengan suplemen konsep terkait media sosial, influencer, dan pekerja sektor publik. Dengan menggunakan paradigma critical constructivism, pendekatan kualitatif, strategi constructivism dan metode wawancara mendalam terhadap sejumlah ASN influencer di Kemenkeu, peneliti menemukan bahwa terdapat perbedaan bentuk panoptisisme yang bekerja di dunia analog dan dunia digital yang menyebabkan wacana ASN ideal yang juga berbeda. Panoptisisme digital bekerja di dalam ekosistem media sosial dengan beberapa prasyarat yaitu kesukarelaan untuk menggunakan media sosial (consent), kemudahan untuk melakukan pengakuan (confession), keberadaan pengawas yang ada dimana-mana dan tidak terlihat, kekuasaan yang asimetris dan tersebar, visibilitas yang konstan, dan adanya sistem hadiah dan hukuman ringan untuk memotivasi tahanan panoptik. Elemen-elemen tersebut membentuk algoritma panoptisisme digital yang membuat influencer selalu merasa waswas, takut, dan berhati-hati ketika mendiseminasikan pikiran mereka di media sosial agar mereka tidak keluar dari dalam lingkup wacana ASN ideal. Wacana ASN yang ideal di media digital adalah mereka yang mampu menjadi agen komunikasi organisasi dalam menyebarluaskan value-value, capaian-capaian, dan program-program institusinya. Namun, wacana ini kemudian dinegosiasikan melalui serangkaian mekanisme panoptisisme digital yang akhirnya menghasilkan tubuh-tubuh disiplin yang tidak sepenuhnya memenuhi wacana ASN ideal yang ada di pikiran mereka, tetapi tetap merupakan bentuk kepatuhan mereka kepada wacana penguasa. Bentuk-bentuk kehatihatian tersebut terbagi menjadi dua, yaitu kehati-hatian dalam kondisi normal dan kehatihatian akibat pasca adanya krisis..

Social media is one of the most popular breakthroughs in the digital age and has revolutionized the way humans interact. Social media users with a competitive advantage gain a large number of followers and become influencers with high visibility and reach of information dissemination. Some of these influencers are ASNs who have achieved popularity on various social media platforms. As a result of their status as ASNs who are bound by various values, codes of ethics, and regulations, their online activities are more limited because if they do something wrong then the reputation of their organization will be tarnished too. This creates a feeling of anxiety and caution which is a sign of panopticism in the digital world. Even more so when the organization of these influencers is being hit by a crisis that causes stricter supervision from the public as experienced by the Ministry of Finance. Therefore, this research seeks to answer how digital panopticism works in the ideal ASN discourse on social media. To answer this question, the researcher uses the concept of panopticism with additional concepts related to social media, influencers, and public sector workers. By using the critical constructivism paradigm, a qualitative approach, constructivism strategy, and in-depth interview methods with several ASN influencers at the Ministry of Finance, the researcher found that different forms of panopticism work in the analog world and the digital world which causes the ideal ASN discourse to be different. Digital panopticism works within the social media ecosystem with several prerequisites, namely voluntarism to use social media (consent), ease of confession, the presence of omnipresent and invisible supervisors, asymmetrical and dispersed power, constant visibility, and the existence of a system of light rewards and punishments to motivate panoptic prisoners. These elements form a digital panopticism algorithm that makes influencers always feel anxious, afraid, and careful when disseminating their thoughts on social media so that they don't get out of the scope of the ideal ASN discourse. The ideal ASN discourse in digital media is those who can become organizational communication agents in disseminating the values, achievements, and programs of their institutions. However, this discourse was then negotiated through a series of digital panopticism mechanisms which ultimately resulted in disciplinary bodies which did not fully meet the ideal ASN discourse in their minds but remained a form of their obedience to the discourse of the authorities. These forms of caution are divided into two: caution under normal conditions and caution due to the aftermath of a crisis."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini mengkaji tentang transfer pengetahuan melalui media rubrik ?Kompas Anak?. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan proses transfer pengetahuan kepada anak melalui media massa berupa rubrik ?Kompas Anak? dengan melihat pembingkaian yang dilakukan pada artikel yang berisi pengetahuan untuk anak-anak. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode analisis framing. Framing digunakan untuk membaca transfer pengetahuan oleh pengirim pengetahuan melalui media rubrik ?Kompas Anak?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses transfer pengetahuan yang terjadi pada rubrik ?Kompas Anak? merupakan sarana menanamkan pengetahuan umum yang sesuai dengan pemahaman anak, agar anak dapat menangkap pengetahuan yang ditransfer oleh pengirim pengetahuan.

This thesis focuses on knowledge transfer via ?Rubrik Kompas Anak?. This research aims to depict the knowledge transfer to children via ?Rubrik Kompas Anak? in mass media. Qualitative based research with framing analysis is used in this study to describe about knowledge transfer in the text written by the sender in rubrik ?Kompas Anak?. The findings of this research show that the process of knowledge transfer in ?Rubrik Kompas Anak? is a media to cultivate common knowledge in line with understanding of children."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jongkey Mulia
"Penerapan konsep pull strategy pada digital marketing UMKM di Indonesia pada saat pandemi Covid-19 bertujuan untuk memberikan alternatif pengembangan strategi penetrasi target segmen baru potensial demi peningkatan penjualan. ROTI DOTI sebagai subjek studi memproduksi roti tawar untuk kuliner roti bakar khas Bandung sejak tahun 2018, berlokasi di Jalan Lumbu Timur Raya, Rawalumbu, Bekasi. Pandemi Covid-19 berdampak buruk pada penurunan menerus kapasitas produksi dan tentu penjualan, untuk itu UMKM memerlukan solusi terbaik untuk mempertahankan keberlangsungan usaha. Lebih lanjut studi mencoba pendekatan riset kualitatif dengan analisis deskriptif menggunakan model pengumpulan data seperti wawancara, observasi dan literatur berdasarkan dokumentasi serta tinjauan pustaka. Selanjutnya, review proses bisnis, business model canvas, internal-external factors analysis, PESTEL, Porter’s 5 Forces, Service Marketing Mix, STP, SWOT, TOWS, gap analysis dan kontribusi pareto memberikan perspektif lain untuk studi dalam hal pemberdayaan ekosistem digital sebagai prioritas cara terbaik meningkatkan penjualan produk. Pada akhir studi dapat disampaikan bahwa, tujuan besar penelitian telah tercapai, lewat implementasi konsep pull strategy dalam pemasaran produk pada ekosistem digital, baik media sosial ataupun e-commerce, saat ini UMKM telah memiliki konsumen pedagang roti bakar khas Bandung skala besar sebagai target market baru, kondisi ini memberikan dampak positif secara signifikan pada peningkatan omzet penjualan produk yang dengan efektif dan efisien juga merupakan sebuah alternatif terbaik ketimbang harus bergantung dengan pemasaran konvensional melalui penambahan jumlah mitra pedagang keliling yang sudah tidak lagi populer dewasa ini

Pull strategy concept implementation on MSME’s digital marketing in Indonesia during Covid-19 pandemic aims to establish a new target market penetration strategy for sales improvement. ROTI DOTI as the object of study, produce Bandung toast white bread since 2018, located on Jalan Lumbu Timur Raya, Rawalumbu, Bekasi. The Covid-19 pandemic has decreased the production capacity and of course, the revenue itself. Therefore, MSME needs a quick solution to maintain the business continuity. Further study carries out qualitative research with descriptive analysis methods using data collection models such as interviews, observations, and literature reviews. Later, business process review, business model canvas, internal-external factors analysis, PESTEL, STP, Porter’s 5 Forces, Service Marketing Mix, SWOT, TOWS, gap analysis and pareto contribution give a perspective for this study to develop the exploration
of digital ecosystem as priority for a better way in order to improve the sales revenue. In the end of study, we found that implementation of pull strategy concept on MSME’s digital platform could acquire non-retail consumers as new target market and became an alternative to gain the sales revenue better than recruit more peddler. From the implementation, it can be conveyed that, effectively and precisely, the objectives of study have been achieved, ROTI DOTI now has several large-scale customers from other Bandung toast dealers who are the
new target market for MSME, acquiring these new customers gave real contribution to increase sales revenue, as the result of the efforts to improve the pull strategy concept in product marketing through the digital ecosystem,
both social media and e-commerce for being the best alternative way.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranie Febrianti
"Sebagai perusahaan pelopor inovasi dalam mikroprosesor, Intel Corporation terus berusaha menciptakan dan mengelola hubungan antara perusahaan dan pelanggan agar terbentuk loyalitas pelanggan terhadap perusahaan melalui upaya Customer Relation Management (CRM). Upaya ini dilakukan Intel Corporation salah satunya melalui media sosial online twitter. Media sosial tersebut marak digunakan untuk menunjang prinsip kerja seorang praktisi Hubungan Masyarakat (Humas) dalam menciptakan komunikasi dua arah antara perusahaan dan pelanggan yang kini banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi internet, seperti yang dilakukan oleh Intel Corporation melalui account twitter @Intel_Indonesia. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama kurang lebih satu minggu terhadap aktivitas komunikasi di account twitter tersebut, komunikasi yang ada dapat menjadi bukti bahwa besarnya nama suatu perusahaan bukan jaminan atas berjalan dengan baiknya komunikasi yang telah dilakukan oleh perusahaan. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui upaya CRM dari perusahaan besar sekelas Intel Corporation melalui media sosial online dan hasil yang diperoleh adalah komunikasi perusahaan dengan pelanggan melalui account twitter cenderung pasif dan satu arah. Perusahaan juga tidak banyak menanggapi komentar pelanggan dan hanya sebatas melakukan distribusi informasi dari perusahaan kepada pelanggan.

As a pioneer of innovations in microprocessor company, Intel Corporation continues to create and manage the relationship between companies and customers in order to establish customer loyalty through the efforts of Customer Relation Management (CRM). The efforts made by Intel Corporation one of them is through social media online Twitter. The widespread use of social media to support the working principle of a Public Relation (PR) practitioner in creating two-way communication between the company and customers who are now heavily influenced by the development of internet technology, as did Intel Corporation through @Intel_Indonesia twitter account. Based on observations during the approximately one week to the communication activity on the twitter account, existing communication may be evidence that the magnitude of a company’s name is not collateral for running with good communication has been made by the company. This observation was conducted to determine the CRM effort of large corporations class Intel Corporation through social media online and the results obtained are corporate communications with customers via twitter is passive and only one-way communication. as it has been applied by Intel Corporation. Corporate communication with customers through social media online Twitter is passive and one-way. Companies is also do not respond to customer comments and only limited to the distribution of corporate information to customers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>