Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81378 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Baby Vannesa
"Skripsi ini membahas penataan halaman kompleks candi di Muarajambi berdasarkan pada empat konsep penataan ruang, yaitu penataan yang mengacu ke arah absolut, penataan berdasarkan posisi relatif, penataan berdasarkan posisi hierarkis dan penataan berdasarkan posisi struktural. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kaidah-kaidah penataan ruang yang diterapkan pada halaman kompleks candi di Kawasan Muarajambi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti tiga tahapan dalam arkeologi, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, dan penafsiran data. Hasil dari penelitian ini adalah konsep yang diterapkan hampir di seluruh kompleks candi adalah penataan yang mengacu ke arah absolut dan berdasarkan posisi relatif. Serta terdapat pula penataan struktural dilihat dari keletakan mandapa yang selalu berada di depan candi induk meskipun orientasi candi tersebut berbeda-beda. Kesimpulannya adalah orientasi kompleks candi di Kawasan Muarajambi mengacu pada 3 arah, yaitu timur, utara dan timur laut yang merupakan 3 arah terbaik dalam konsep Astadikpalaka. Penataan bangunan di dalam kompleks candi didasarkan pada posisi relatif candi induk sebagai titik tengah axis mundi , serta penataan struktural dari keletakan candi induk, mandapa dan pintu gerbang pada beberapa kompleks merupakan cerminan dari konsep tri dhatu yang diterapkan secara horizontal.

This undergraduate thesis discusses the yard rsquo s arrangement of temple complexes in Muarajambi region, based on the four concepts of spatial arrangement. First, the arrangement refers to absolute direction. Second, the arrangement based on relative position. Third, the arrangement based on hierarchical position. Fourth, the arrangement based on the structural position. The purpose of this study is to determine how the rules of spatial arrangement applied on the temple complexes in Muarajambi region. The research method used in this study follows three stages in archaeology, namely data collection, data processing, and data interpretation. The conclusion is that the temple complex in Muarajambi region refers to three dirction, which is the east, north and northeast. The relative position of the main temple determines the arrangement of the buildings and the yards. Also there is structural arrangement in the temple complexes that is the mandapa building always located in front of the main temple although the orientation is different.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sany Ustman
"Candi merupakan bangunan suci yang digunakan sebagai tempat ibadah. Di halaman pertama Percandian Prambanan terdapat delapan candi kecil yang terletak pada delapan arah mata angin. Penelitian ini membahas mengenai bentuk dan fungsi Candi ldquo;Mata Angin rdquo; tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa candi-candi ldquo;Mata Angin rdquo; mempunyai bentuk, ukuran, dan arah hadap yang sama, serta ragam hias yang sederhana. Fungsi Candi ldquo;Mata Angin rdquo; yaitu sebagai Candi Patok atau penanda titik-titik penting yang terdapat pada halaman percandian. Empat Candi ldquo;Mata Angin rdquo; yang letaknya berdekatan dengan gapura juga berfungsi sebagai kelir, penghalang magis agar kekuatan jahat tidak memasuki halaman candi.

Temple is a sacred building used as a place of worship. On the first courtyard of Prambanan Temple, there are eight small temples located on its eight cardinal points. This research discuss about the shape and function of those lsquo cardinal rsquo temples. The result shows that all the lsquo cardinal rsquo temples has the same size, same shape with simple decoration, and facing the same direction. These temples serve as a patok or a marker of important points on the temple courtyard. Four temples that located near the gates also have a function as kelir, a magical barrier to prevent evil force from entering the temple grounds.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S70174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kirana Anindita Parama Putri
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana arsitektur candi di Sumatra, khususnya Candi Kedaton yang berada di Kawasan Percandian Muarajambi. Metode yang dilakukan dalam penulisan ini adalah dengan studi literatur, survei ke lapangan, dan wawancara. Berdasarkan hasil yang didapatkan, Candi Kedaton, yang memiliki ruang-ruang yang cukup besar berfungsi sebagai tempat pembelajaran (vihara). Candi Buddha yang umumnya bersifat memusat ini terlihat jelas di Candi Kedaton. Halaman inti yang begitu luas dapat menampung sekitar 2000 biksu di dalamnya. Di sekeliling halaman inti, terdapat ruang-ruang pendukung yang berfungsi sebagai tempat pembelajaran, tempat pemujaan, mau pun tempat tinggal. Selain itu, bahan penyusun Candi Kedaton merupakan sumber daya yang mudah dijumpai di sekitar lingkungan candi.

This writing is talking about temple architecture in Sumatra, especially Kedaton Temple in Muarajambi. The methods that used in this writing are literature study, site visit, and interview. Kedaton Temple has many big space that used to study. The Buddhist temple character mostly always centralised that is clearly visible in the Kedaton Temple. The very large temple core can accommodate around 2000 monks in it. Around the core courtyard, there are supporting rooms that function as places of learning, places of worship, and places to live. In addition, the building materials for Kedaton Temple are easily found around the temple environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soediman
Cibulan: Proyek Penelitian dan Penggalian Purbakala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977
930.1 SOE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmiyati
"Tesis ini membahas tentang pengembangan Pusat Informasi Kawasan Percandian Muarajambi sebagai sebuah museum situs yang merupakan salah satu jenis museum yang berlandaskan pada paradigma new museology. Lokasi penelitian di Kawasan Muarajambi, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini dapat merumuskan suatu konsep museum situs dalam rangka pengembangan Pusat Informasi Kawasan Percandian Muarajambi sebagai museum situs yang sesuai dengan kaidah permuseuman dan konsep new museology. Selain itu pengembangan pusat informasi ini menjadi sebuah museum situs dapat menjadi sarana yang baik untuk penyebarluasan informasi, penelitian, pendidikan dan rekreasi. Pada dasarnya museum situs merupakan sebuah museum yang disusun dan dibentuk untuk melindungi tinggalan alam dan budaya, bergerak dan tidak bergerak, di situs aslinya, yaitu dilestarikan di tempat di mana tinggalan tersebut telah dibuat atau ditemukan. Eksibisi di dalam museum situs merupakan salah satu cara dalam mengomunikasikan hasil penelitian di situs. Interpretasi antara koleksi dan lingkungan situs diintegrasikan dalam sebuah tata pamer. Selain melalui eksibisi, proses komunikasi di museum situs dapat juga dilakukan dengan program publik dan edukasi.

This thesis research the development of the Information Center of Muarajambi Region as a site museum, which is a kind of museum that is based on the paradigm of the new museology. Locations of the research in the Muarajambi Region, Muarojambi District, Jambi Province. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The results of this study can formulate a concept of the site museum in order to develop Information Center of Muarajambi Region as a museum site in accordance with the rules of the museum and the concept of new museology. In addition, the development of the information center into a museum site can be as media for the dissemination of information, research, education and recreation. In essence, the site museum is a museum conceived and set up in order to protect natural or cultural property, moveable and immoveable, on its original site, that is, preserved at the place where such property has been created or discovered. Exhibition at the site museum is a kind in communicating the results of research on the site. Interpretation of the collections and the site are integrated in a theme exhibition layout. Communication process in the site museum can also carried out with public and educational programs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Karsa
Mataram Universitas Mataram 1991,
338.9 Kar p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Zahira Syarif
"ABSTRAK
Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah manusia, ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Malaria merupakan penyakit menular yang mengancam daerah tropis dan subtropis, penyakit ini mematikan lebih dari satu juta manusia setiap tahunnya. Berdasarkan hasil riset Kementrian Kesehatan RI tahun 2016 menunjukkan bahwa kasus malaria terkonsentrasi pada wilayah Indonesia bagian timur. Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB merupakan salah satu target wilayah eliminasi yang bersih dari malaria pada tahun 2020 Depkes, 2010 . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria di Provinsi NTB tahun 2005 ndash; 2015, serta hubungan perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria di Provinsi NTB tahun 2005 ndash; 2015. Adapun risiko penularan malaria dapat dikaji dengan melakukan perhitungan Malaria Vulnerability Index MLI . MLI tersebut merupakan suatu metode untuk menghitung tingkat risiko penularan malaria berdasarkan nilai bahaya dan kerentanan. MLI tersebut akan di korelasikan dengan kasus malaria guna mengetahui hubungan perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria di Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB . Hasil menunjukkan adanya perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria sejak tahun 2005 ndash; 2015. Adapun berdasarkan analisis spasial dan uji statistik dengan menggunakan perhitungan Chi-Square diketahui bahwa tidak ada hubungan antara perubahan wilayah risiko penularan penyakit malaria dan kasus malaria di Provinsi NTB.

ABSTRACT
Malaria is an infectious disease caused by plasmodium parasites that live and multiply in human blood cells, transmitted by female Anopheles mosquitoes. Malaria is an infectious disease that threatens the tropics and subtropics, this disease kills more than one million people every year. Based on the research from the Ministry of Health in 2016 shows that the case of malaria is concentrated in the eastern part of Indonesia. West Nusa Tenggara Province NTB is one of the target areas of malaria elimination in 2020 MOH, 2010 . This study aims to analyze the changes in the risk region of malaria transmission and malaria cases in the West Nusa Tenggara Province in 2005 2015, as well as the relationship of changes in the risk of transmission of malaria and malaria cases in the West Nusa Tenggara Province in 2005 2015. The risk of malaria transmission can be assessed by calculation Malaria Vulnerability Index MLI . MLI is a method to calculate the risk level of malaria transmission based on hazard and vulnerability values. MLI will be correlated with malaria case to know the relation of change in risk region of malaria transmission and malaria case in West Nusa Tenggara Province NTB . The results show that there are changes in the risk of malaria transmission and malaria cases from 2005 to 2015. Based on spatial analysis and statistical test using Chi Square calculation it is known that there is no correlation between the change of risk region of malaria transmission and malaria cases in NTB Province."
2017
S69695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
303.4 DAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nina Triana
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang pelaksanaan kegiatan sosialisasi Perlindungan Tenaga Kerja Anak yang dilaksanakan pada tahun 2004 di Desa Banyumulek beserta faktor-faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan kegiatan sosialisasi. Penelitian ini dipandang penting mengingat Pemerintah Pusat telah mengeluarkan adanya suatu Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk melindungi dan menghapuskan tenaga kerja anak melalui berbagai program kegiatan seperti sosialisasi, akan tetapi kenyataannya jumlah tenaga kerja anak di Prop. NTB masih menunjukkan angka yang tinggi. Begitu pula setelah diadakannya sosialisasi pada tahun 2004 terhadap anak-anak yang bekerja di sentra industri gerabah di Desa Banyumulek tetap tidak memperlihatkan hasil yang menggembirakan. Jumlah tenaga kerja anak di Desa Banyumulek tetap memperlihatkan angka yang tinggi walaupun telah diadakan sosialisasi. Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif melalui studi kepustakaan, wawancara mendalam (in depth interview) tidak terstruktur dengan para informan. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dan dipilih sebanyak 15 informan yang terdiri dari para pelaksana kegiatan yakni Kasubdin Pengawasan Dinas Tenaga Kerja Prop. NTB, Kasi Norma Kerja Disnaker Prop. NTB, Staff Disnaker, Penyuluh, Aparat Desa, Anggota Komite Aksi Propinsi. Sasaran kegiatan adalah peserta sosialisasi yakni anak-anak yang bekerja pada usia 13-15 tahun. Selain itu juga ada orang tua, pengusaha dan tokoh masyarakat setempat untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan kegiatan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa proses kegiatan sosialisasi yang dilakukan pada tahun 2004 di Desa Bayumulek tersebut pada intinya dilaksanakan dengan segala keterbatasan. Baik itu dari segi perencanaan maupun pada tahap pelaksanaannya. Hal ini terlihat dari beberapa kegiatan pada setiap tahapan, yakni tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Pada tahap perencanaan kegiatan koordinasi, rekruitmen, persiapan bahan dan pembagian tugas semuanya dilakukan hanya dalam jangka waktu dua bulan sebelum pelaksanaan kegiatan yang ditentukan yakni pada tanggal 18 Mei 2004. Koordinasi hanya dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dan rekruitmen peserta dilakukan oleh Aparat Desa yang dibantu oleh Kepala Dusun setempat. Pada tahap pelaksanaan ditemukan beberapa masalah yang perlu untuk diperhatikan yakni menyangkut waktu pelaksanaan kegiatan, peserta sosialisasi, penyuluh, materi yang disampaikan hingga metode yang digunakan. Waktu pelaksanaan kegiatan sosialisasi hanya dilaksanakan satu hari penuh yakni dari pukul 07.30 s/d 17.30. Waktu yang hanya satu hari penuh ini dirasakan sangat singkat oleh para peserta maupun oleh para penyuluh. Dalam pelaksanaan kegiatan ini ada beberapa faktor penghambat yang menyebabkan kegiatan sosialisasi ini tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Baik itu faktor penghambat yang berasal dari dalam kegiatan itu sendiri maupun faktor penghambat yang berasal dari luar kegiatan. Salah satu hambatan terbesar adalah waktu pelaksanaan kegiatan yang terlalu singkat yakni hanya dilakukan satu hari penuh. Materi yang terlalu panjang dan penyuluh yang belum memahami cara atau teknik berkomunikasi pada anak. Selain itu faktor penghambat lain yang berasal dari luar kegiatan adalah kondisi keluarga yang miskin, dan tradisi kebiasaan masyarakat yang menganggap bahwa pekerjaan membuat gerabah itu adalah suatu tradisi budaya turun-temurun yang harus dilestarikan. Disamping faktor penghambat juga terdapat faktor pendukung seperti tersedianya sarana dan prasarana juga kehadiran para peserta sebanyak 20 (dua puluh) orang. Selain itu juga ada faktor pendukung lain yang berasal dari luar kegiatan sosialisasi ini, yaitu komitmen bersama dari Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat. Baik itu orang tua, pengusaha maupun pekerja anak sendiri. Serta program terpadu yang dilaksanakan oleh para stakeholder baik itu Dinas Tenaga Kerja, Dinas Sosial, BPM, LSM dan Lembaga Universitas secara bersama-sama.

This thesis is result of research the implementation of socialization activity for Child Labor Protection executed in 2004 at Banyumulek Town along with pursue and support factors of activity socialization execution. This research are to be important considered of Central Government have released an National Action Plan to protect and abolish child labor through various activity program like socialization, however in reality amount of child labors in Province of NTB still show high number. As also after performing socialization in 2004 to children that work at central industry of gerabah in Banyumulek Town, still not showing a good result. In Banyumulek Town still showing a high number of child labors although it have been performed a socialization. In this research, writer use qualitative method yielding descriptive data through bibliography study, non-structure circumstantial interview (in depth interview) with all informant. Informant election conducted by purposive sampling and 15 informant were selected consist of all participate activity namely chief of Inspection division Labor Department Province of NTB, Chief of Law Work Subdivision of Labor Department Province of NTB, Staff of Labor Department, Trainers, Government Officer, Member of National Action Committee in Province. Activity target is socialization participant namely children which working in age 13-15 year. Besides there also parents, local elite figure and entrepreneurs that know pursue and support factors of activity. From research result known that socialization activity 2004 process in Bayumulek Town are conducted with many limitations. Whether it from planning and execution phase. This matter seen from some activities in each phase, namely planning phase and execution phase. In planning phase of coordination activity, recruitment, materials preparation and duty assignment altogether conducted only within two months before the execution activity on 18 May 2004. Coordination only conducted 2 (two) times and participant recruitment conducted by Government officer assisted by local chief officer. At execution phase found some problems which need to be paid attention namely concerning time execution activity, participant socialization, trainer, submitted materials to used method. Time socialization activity execution only executed one day full from 07.30 up to 17.30. Time which only one day full felt briefest by all participants and all trainers. In execution of this activity there are some pursue factors causing of this socialization activity does not have maximal result. Whether that pursue factor coming from within activity itself even coming from outside pursue factor of all participants. One of the biggest pursue is time execution too short only conducted one day full. Too much materials and no understanding trainer on way or communicate technique to children. Besides other pursue factor which was come from outside is the condition of impecunious family, and tradition habit of society assuming that work is a cultural tradition by generations which must be preserved. Beside pursue factor there also support factor like available facilities and basic facilities also the attendance of all 20 (twenty) people participants. Besides there is also other support factor to that maintain this socialization activity, that is real commitment from Government and all society element. Whether it parents, entrepreneur and child worker itself. As well as integrated program that executed by all stakeholder in Labors Department, Social Department, BPM, LSM and University."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>