Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146942 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devina Dhiya Setiani
"ABSTRAK
Industri telekomunikasi di Indonesia saat ini sudah semakin berkembang. Jumlah pelanggan telekomunikasi di Indonesia saat ini sudah melebih jumlah penduduk Indonesia, namun ternyata peredaran SIM card yang tinggi tersebut tidak berdampak baik bagi operator telekomunikasi. Peredaran SIM card yang tinggi mengakibatkan tingkat churn pelanggan yang tinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan variabel yang mempengaruhi churn pelanggan di Indonesia serta probabilitas churn pelanggan dari tiga operator telekomunikasi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode regresi logistik dan rantai markov yang melibatkan 400 responden pengguna layanan telepon, pengguna layanan internet, dan pengguna utama kartu GSM prabayar dari masing ndash; masing operator. Penelitian ini menghasilkan variabel harga layanan telepon dan kualitas layanan telepon serta SMS pada layanan telepon, harga layanan dan kualitas sinyal jaringan internet pada layanan internet, dan penyelesaian masalah pelanggan setelah mengguhubungi layanan pelanggan dari operator pada layanan telepon dan internet sebagai variabel paling berpengaruh terhadap churn pelanggan pada ketiga operator telekomunikasi. Probabilitas churn pelanggan tertinggi pada layanan internet dimiliki oleh operator telekomunikasi terbesar di Indonesia.

ABSTRACT<>br>
Telecommunication industry in Indonesia nowadays is evolving more than before. The number of telecommunication subscribers in Indonesia has now exceeded the total population of Indonesia, but it turns out that the high number of SIM card distribution that exceeds the population of Indonesia is not a good thing for telecom operators. The high number of SIM cards distributed results higher customer churn rates in Indonesia. This study aims to obtain variables that affect customer churn in Indonesia and the probability of customer churn from three telecommunication operators in Indonesia. This study used logistic regression and markov chain method involving 400 respondents of telephone service users, internet service users, and main users of GSM prepaid cards from each operator. This study obtains the price of telephone service and quality of telephone service as well as SMS on telephone services, the price of internet service and quality of internet network signal on internet services, and customer problem that solved after calling customer service of the operator variable on telephone and internet services as the most influential variable on customer churn of the three telecom operators. The highest probability of customer churn for internet service is owned by the largest telecommunication operator in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Pradina Putri
"ABSTRAK
Pasar layanan seluler di Indonesia saat ini telah memasuki masa jenuh. Maka, fokus perusahaan penyedia layanan seluler berubah dari memperoleh pelanggan baru menjadi mempertahankan pelanggannya terutama yang pra bayar agar tidak berpindah ke perusahaan pesaing. Penelitian ini bertujuan membuat model klasifikasi dan mengetahui karakteristik pelanggan pra bayar yang berpotensi untuk berhenti berlangganan. Dengan penggunaan algoritma CART untuk mengklasifikasi 7302 data pelanggan pra bayar suatu perusahaan penyedia layanan seluler, didapatkan akurasi model sebesar 90.5%. Hasil menunjukkan bahwa model layak untuk diterapkan dan karakteristik pelanggan dapat diketahui dari empat variabel yaitu lama di perusahaan, segmen, perubahan biaya SMS, dan perubahan biaya panggilan

ABSTRACT
The cellular market is becoming saturated in Indonesia. Thus, provider companies’ focus is shifted from acquiring new subscribers to retaining their subscribers, especially prepaid, so that they will not move to the company’s competitor. The purpose of this study is to make a classification model and know the characteristics of prepaid subscribers who have the potential to churn. Using CART algorithm for classifying 7302 data of prepaid subscribers in a provider company, the model has an accuracy of 90.5%. Result shows that the model is feasible to be applied and the characteristics of the subscribers can be known from four variables: length of stay, segment, change of SMS fees, and change of calling fees"
2015
S59302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Crisselda Meglim
"ABSTRAK
Pasar industri farmasi obat bebas telah berkembang selama 10 tahun terakhir di Indonesia dan situasi ini diperkirakan akan terus berlanjut. Potensi peningkatan permintaan hingga 8,5% per tahun. Perusahaan harus tetap menerapkan langkah dan strategi inisiatif untuk mengembangkan produk baru agar tetap kompetitif. Penjadwalan pengembangan produk baru akan menghadapi berbagai risiko berbeda yang dapat mempengaruhi dan mengganggu waktu penyelesaian pada jadwal yang telah direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko jadwal pengembangan produk baru di industri farmasi obat bebas sebagai referensi untuk mencegah kegagalan pada penjadwalan kegiatan sejenis. Studi ini menggabungkan metode Bayesian Network dan simulasi Monte Carlo untuk menyusun penilaian risiko terintegrasi yang berdampak pada target penyelesaian aktivitas pengembang produk. Ada 3 risiko utama yang teridentifikasi untuk diprioritaskan, yaitu keterlambatan proses pemilihan pemasok, implementasi proses yang tidak berkualitas, dan panjangnya waktu yang diperlukan importase bahan. Simulasi Monte Carlo iterasi 1000 menghasilkan kemungkinan terbesar pengembangan produk baru obat bebas ini akan selesai dalam 37 bulan dengan kemungkinan 15,5%. Total kemungkinan penyelesaian antara 35-37 bulan pada iterasi ini adalah 40,2%.

ABSTRACT
Market of over-the-counter pharmacy industry has been growing during the last 10 years in Indonesia and this situation is predicted to continue. The potential increase of demand is up to 8.5% per year. Manufacturer should keep their initiative action and strategy to develop a new product to stay competitive. New product development project faces different risks that could influence and interrupt completion at planned timeline. This study aims to construct project risk management of new product development in over-the-counter pharmacy industry as a reference to prevent identical failure in concurrent project. This study combines Bayesian Network and Monte Carlo simulation method to construct risk assessment for aggregated risk which impact on the completion target of the project. There are 3 major risks has been identified to be prioritized, which are delay in supplier selection, not qualified implementation process, and long lead time required for importation of materials. Monte Carlo Simulation under 1000 iteration results in most possible completeness of new product development within 37 months (15.5%). Total probability to complete within 35-37 months is 40.2%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denisha Vanda Ersa Firsty
"UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. E-commerce memiliki banyak keuntungan bagi UMKM yang meliputi keunggulan kompetitif, pangsa pasar yang lebih besar dan layanan pelanggan yang lebih baik, antara lain. Pengguna Indonesia sudah mahir dengan e-commerce namun sayangnya baru 19% UMKM Indonesia yang mengadopsi e-commerce. Penelitian ini mengkaji variabel-variabel yang mempengaruhi adopsi teknologi e-commerce pada UMKM Indonesia dengan menggunakan Technology Acceptance Model, Technology Organization Environment (TOE) framework dan Diffusion of Innovation (DOI) Theory. Kuesioner survei dilakukan untuk mengumpulkan data dari 260 pemilik UMKM di industri makanan dan minuman yang telah atau belum mengadopsi teknologi e-commerce untuk bisnisnya. Hasilnya dihitung menggunakan regresi logistik dan Relative Importance Index (RII) untuk mendapatkan variabel mana yang relevan dalam adopsi e-commerce di UMKM Indonesia. Dari penelitian terungkap bahwa keuntungan relatif, manfaat yang dirasakan, keamanan, pengetahuan TI karyawan dan dukungan pemerintah memiliki pengaruh penting dalam adopsi e-commerce bagi pemilik UMKM. Strategi adopsi e-commerce direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian.

MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises) play a significant role in Indonesia's economy. E-commerce has many advantages for MSMEs which includes competitive advantage, greater market share and better customer service, among others. Indonesian users are already proficient with e-commerce but unfortunately only 19% of Indonesian MSMEs have adopted e-commerce. This research investigates the variables that influence e-commerce technology adoption in Indonesian MSMEs using Technology Acceptance Model, Technology Organization Environment (TOE) framework and Diffusion of Innovation (DOI) Theory. A survey questionnaire was conducted to collect data from 260 MSME owners in the food and beverage industry who have or have not adopted e-commerce technology for their business. The result was calculated using logistic regression and Relative Importance Index (RII) to get which variables are relevant in e-commerce adoption in Indonesia MSMEs. From the research, it is revealed that relative advantage, perceived usefulness, security, employee’s IT knowledge and government’s support have a crucial influence in e-commerce adoption for MSME owners. An e-commerce adoption strategy was recommended based on the study’s results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damara Adiasa
"Recycling limbah logam saat ini merupakan sarana penting bagi industri logam. Proses recycling ini dipercepat oleh kekurangan bahan baku dan biaya yang lebih tinggi terutama di Uni Eropa. Untuk mewujudkan tujuan recycling ini, limbah logam mill scale yang diperoleh dari continuous casting dan produksi hot rolling diambil sebagai bahan baku sekunder, mereka dihancurkan, diayak, diaglomerasi dan dipanaskan untuk melakukan reduksi karbotermik dalam keadaan padat, suhu yang dipilih untuk analisisnya adalah 1200 °C, 1400 °C dan 1600 °C dalam chamber induction furnace dengan beberapa durasi reduksi yang dilakukan. Mikroskop optik dan analisis mikroskop SEM menemukan bahwa mill scale dapat didaur ulang dengan beberapa perbedaan dalam reaksi, morfologi, dan jumlah logam yang dipulihkan. Reduksi kinetika juga dipelajari dan menunjukkan bahwa peningkatan jumlah reduksi seiring waktu dan suhu meningkat tetapi agak mendatar setelah beberapa waktu dan menunjukkan perkembangan yang diharapkan dari penurunan kecepatan reduksi.

Recycling of metal waste is nowadays an important means to the metal industries; this is accelerated by the shortage and correspondingly higher cost of raw material especially in the European Union. To realize this recycling purpose, a metal waste of mill scales obtained from continuous casting and hot rolling production were taken as the secondary raw material, they were crushed, sieved, agglomerated and heated to perform the solid-state carbothermic reduction, the temperature chosen for the analysis are 1200°C, 1400°C and 1600°C in a chamber induction furnace with several duration of reduction being performed. Optical microscope and scanning electron microscope analysis found that the mill scale could be recycled with some differences in reaction, morphologies and amount of metal that being recovered. Reduction kinetics were also studied and showed that an improvement in amount in reduction as time and temperature increases but rather flattening after some time and show the expected development of reduced reduction velocity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moko Nugroho
"

Kesejahteraan petani bergantung pada produksi tanaman dan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk dapat meningkatkan produksi tanaman, namun dapat menurunkan kesuburan tanah. Dalam kasus padi, ada indikasi penggunaan pupuk didorong oleh keinginan meningkatkan produktivitas tanaman tanpa mempertimbangkan efek pada kesuburan tanah. Beberapa penelitian telah meneliti perilaku petani tentang penggunaan pupuk. Namun, studi tersebut terbatas pada respon petani terhadap subsidi pupuk dan dampak penggunaan pupuk pada produktivitas tanaman padi. Studi ini mengisi kesenjangan yang ada dalam penelitian tentang hubungan antara preferensi risiko petani dan penggunaan pupuk. Penelitian ini menggunakan regresi logit data panel sekunder Survei Panel Rumah Tangga Petani Nasional tahun 2007 dan 2010 dengan memperkirakan preferensi risiko petani. Studi ini menemukan bahwa petani Indonesia menghindari risiko. Hasilnya konsisten dengan hipotesis yang menunjukkan bahwa preferensi risiko memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan variabel dependen. Ini berarti bahwa petani dengan kecenderungan menghindari risiko akan mengalokasikan pupuk di atas tingkat yang direkomendasikan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi. Variabel kontrol lainnya juga memiliki dampak signifikan terhadap variabel dependen.


Farmers’ welfare depends on crops production and soil fertility. The use of fertilizer is expected to increase crops production, yet it may cause the soil fertility to decline. In case of paddy, there is an indication that the use of fertilizer is most likely driven by productivity without considering the effect on soil fertility. Several studies have examined farmer’s behavior concerning fertilizer usage. However, those studies are limited to farmer’s response towards fertilizer subsidy and the impact of fertilizer usage on productivity. This study fills the gap that exists in research on the link between farmer’s risk preference and the use of fertilizers. This study employed logistic regression using secondary panel data from The National Farmer Household Panel Survey conducted in 2007 and 2010 by estimating the farmers’ risk preference. This study found that Indonesian farmers are risk-averse. The result is consistent with the hypothesis showing that risk preference has a significant negative relationship with the dependent variables. It means that farmers with a tendency to be risk-averse will allocate fertilizer above the recommended level to increase the productivity. Other control variables also have significant impacts on the dependent variables.

"
2017
T51918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Tanubrata
"Apoteker merupakan profesi yang memiliki peran penting dalam pekerjaan kefarmasian. Praktik kerja profesi apoteker merupakan kegiatan pelatihan bagi calon apoteker yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peran apoteker di dunia kerja serta meningkatkan kompetensi yang dimiliki calon apoteker. Pelaksanaan praktik kerja profesi apoteker di sarana pelayanan kefarmasian merupakan salah satu aspek penting untuk menghasilkan seorang apoteker profesional. Praktik kerja profesi apoteker dilaksanakan di PT Soho Industri Pharmasi pada periode Januari hingga Februari 2022 dan Apotek Roxy Biak pada periode April 2022. Melalui kegiatan praktik kerja di industri farmasi dan apotek, calon apoteker diharapkan dapat menambah pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan keterampilan yang dimilikinya.

Pharmacists are professions that have an important role in pharmaceutical work. Pharmacists professional practice is a training activity for future pharmacists which aims to provide an overview about pharmacists role in our work society, and enhance the competences of future pharmacists. The implementation of pharmacists professional practice in pharmaceutical service facilities is one of the important aspects to produce a professional pharmacist. The pharmacists professional practice is held at PT Soho Industri Pharmasi from January to February 2022 and Apotek Roxy Biak in April 2022. Through this pharmacists professional practice at pharmaceutical industry and pharmacy, future pharmacists are expected to increase their knowledge, understanding, experience, and skills.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Kartika Sari
"Profesi apoteker memiliki peran penting dalam bidang kesehatan, khususnya pekerjaan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian sendiri merupakan suatu pelayanan langsung yang bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan sediaan farmasi guna meningkatkan mutu dari kehidupan pasien. Salah satu hal penting yang dilakukan untuk menjadi seorang apoteker profesuia adalah berpartisipasi dalam melakukan praktik kefarmasian. Maka dari itu, calon apoteker dituntuk untuk menjalani praktik profesi sebagai bekal dan sumber pengalaman untuk memahami peran sebagai apoteker serta meningkatkan kompetensi sebelum memasuki dunia pekerjaan. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Apotek Roxy Pitara periode Januari 2022 dan PT Finusolprima Farma Internasional periode Maret – April 2022. Melalui proses PKPA ini, calon apoteker diharapkan mampu memperoleh pengalaman, pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang sesuai dan memadai untuk masuk ke dunia pekerjaan kefarmasian.

The pharmacist profession has an important role in the health sector, especially pharmacy practice. Pharmaceutical service is a direct service that is responsible to patients related to pharmaceutical preparations in order to improve the quality of patient life. One of the important things to do to become a professional pharmacist is to participate in the practice of pharmacy. Therefore, prospective pharmacists are required to undergo professional practice as a provision and source of experience to understand the role of pharmacists and improve competence before entering the world of work. The Pharmacist Professional Work Practice is held at the Roxy Pitara Pharmacy for the January 2022 period and PT Finusolprima Farma Internasional for the March – April 2022 period. Through this PKPA process, prospective pharmacists are expected to be able to gain experience, knowledge, insight, and skills that are appropriate and adequate to enter the world of pharmaceutical work. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kharismaningtyas Rahayu
"Belum banyak riset yang mengkaji tentang implementasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) secara komprehensif. Padahal kebijakan ini sangat penting karena hadir dengan earmarking spirit dalam penggunaan revenue cukai tembakau yang bertujuan mengawasi peredaran hasil tembakau, dan menangani dampak eksternal konsumsi tembakau, serta mitigasi cukai ilegal. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat implementasi kebijakan DBH-CHT dan menganalisis kendala pelaksanaan yang dihadapi daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berdasarkan teori Edward III dengan metode survei dan wawancara mendalam kepada 21 kabupaten/kota penerima DBH-CHT di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat implementasi kebijakan DBH-CHT di 21 kabupaten/kota wilayah Propinsi Jawa Timur cukup berhasil dengan nilain 3.92 poin dari skala 5 atau mencapai 78%. Sementara kendala yang menghambat antara lain tidak ada indikator sasaran yang jelas dari penjabaran kegiatan yang diatur dalam PMK sehingga menimbulkan multitafsir bagi pemda. Kendala lainnya adalah belum adanya petunjuk teknis dari bupati/walikota dan kesulitan meentukan jangkauan industri hasil tembakau.

There is not so many research which examines the implementation on Revenue Sharing Fund of Tobacco Excise (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau / DBH-CHT) in a comprehensive manner. Though this policy is very important, because it is stipulated based on the earmarking spirit in the use of tobacco excise revenue aimed: to oversee the distribution of tobacco products; to address the external effects of tobacco consumption; and to mitigate the illegal excise clearance. This study aims to analyze the level of policy implementation on DBH-CHT and analyze the constraints of policy implementation in the regions. This study uses a quantitative approach based on the theory of Edward III by survey and in-depth interviews to 21 districts/cities in East Java Province which received DBH-CHT. The results showed that the levels of DBH-CHT policy implementation in 21 districts/cities in East Java Province is quite successful with 3.92 points out of a scale of 5 or reaches 78%. While in the barriers on policy implementation, among others are: there is no clear target indicators of specific activity regulated under the Minister of Finance Regulation (Peraturan Menteri Keuangan/PMK) which raised the multiple interpretations for the regions; lack of technical guidance for the regents/mayors to implement the policy and some difficulties to identify the tobacco industry."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ias Zilena S
"Pada pembuatan obat, pengendalian menyeluruh adalah sangat esensial untuk menjamin bahwa konsumen menerima obat yang bermutu tinggi. Pembuatan secara sembarangan tidak dibenarkan bagi produk yang digunakan untuk menyelamatkan jiwa, atau memeliharakan kesehatan. Apotek yang merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, adalah suatu sarana memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi. PBF adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran sediaan farmasi dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pedagang Besar Farmasi (PBF) sebagai merupakan salah satu unit terpenting dalam kegiatan penyaluran sediaan farmasi ke fasilitas pelayanan kesehatan seperti apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik dan toko obat agar dapat sampai ke tangan masyarakat. Apoteker sebagai penanggung jawan di PBF harus mampu melakukan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi di PBF dimulai dari pengadaan, penyimpanan hingga pendistribusia sediaan farmasi ke sarana pelayanan kesehatan.

In drug manufacturing, comprehensive control is essential to ensure that consumers receive high quality drugs. Indiscriminate manufacture is not allowed for products used to save lives, or maintain health. Pharmacy which is one of the health service facilities, is a means of maintaining and improving health, preventing and curing disease and restoring the health of individuals, families, groups and communities which are held individually or together in an organization. Pharmaceutical wholesaler is a company in the form of a legal entity that has a license for the procurement, storage, distribution of pharmaceutical preparations in large quantities in accordance with the provisions of the legislation. Pharmacy Wholesalers is one of the most important units in the distribution of pharmaceutical preparations to health service facilities such as pharmacies, hospital pharmacy installations, health centers, clinics and drug stores so that they can reach the people. The pharmacist as the person in charge of the pharmaceutical wholesaler must be able to carry out the management of pharmaceutical preparations at the pharmaceutical wholesaler starting from procurement, storage to distribution of pharmaceutical preparations to health care facilities."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>