Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173321 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sebayang, Amru Aginta
"ABSTRAK
Grenzfall adalah sebuah komik sejarah yang menceritakan sebuah kelompok oposisi Jugendopposition di Jerman Timur yang memproduksi koran ilegal berjudul Grenzfall. Dalam komik ini, keberadaan kolompok oposisi tersebut diawasi oleh pemerintah melalui Staatsicherheit Stasi , satuan intelijen Jerman Timur. Stasi juga dibantu oleh Inoffizieller Mitarbeiter IM , satuan intelijen non-formal Jerman Timur, untuk menjalankan tugas-tugasnya. Sebagai sebuah komik sejarah, sumber-sumber primer dalam perumusan cerita Grenzfall hanya didasarkan pada satu perspektif, yaitu kelompok oposisi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggambaran Jugendopposition, Stasi, dan Inoffizieller Mitarbeiter dalam komik ini. Teori semiotika Roland Barthes digunakan untuk memahami tanda visual yang ditampilkan dalam rangkaian aktivitas pada panel-panel komik dan memahami maksud yang hendak disampaikan di baliknya.

ABSTRACT
Grenzfall is a historical comic narrating an opposition group Jugendopposition in East Germany that produces an illegal newspaper called Grenzfall. Opposition group existence was monitored by East German intellegence unit called Staatsicherheit Stasi . Stasi is also helped by Inoffizieller Mitarbeiter, East German Unformal Group of Intellegence, to do their operation. As a historical comic, the primary sources in the formulation of the Grenzfall rsquo s story are based by only one perspective, namely the opposition. Therefore, this study aims to determine the depiction of Jugendopposition, Stasi, and Inoffizieller Mitarbeiter in this comic. Roland Barthes theory of semiotics is used to analyse the visual signals displayed in a series of activities on comic panels and to grasp the intentions which is conveyed behind them."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuur Fathiyah
"Skripsi ini menceritakan tentang Perang Larut di Perak yang terjadi pada tahun 1861-1874 yang pada saat ini belum banyak dilakukan. Untuk itu, tema yang mencritakan sejarah Perak, khususnya perang Larut tahun 1861-1874 menarik untuk diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah. Pencarian data didapatkan, dilakukan kritik dan interpretasi terhadap data-data tersebut, dan kemudian disusun secra kronologis yang menceritakan perang Larut di Perak 1861-1874. Larut adalah salah satu wilayah Kesultanan Perak. Pada tahun 1861-1874, di Larut terjadi perang antar kongsi gelap Cina yang bekerja di tambang-tambang timah di Larut yang terjadi sebanyak tiga kali dalam kurun waktu tersebut. Perang Larut disebabkan adanya persaingan diantara kongsi gelap Cina untuk memperoleh wilayah pertambangan yang kaya timah di Larut. Sementara itu dalam Kesultanan Perak terjadi perebutan kekuasaan, dalam hal ini terdapat tiga orang yang menuntut haknya sebagai Sultan Perak. Dua diantara pembesar Perak yang memperebutkan kekuasaan masing-masing didukung oleh kongsi gelapyang berperang di Larut. Perang yang berkepanjangan terus menyebar ke wilayah lainnya. Hal ini membuat Inggris khawatir perang yang terjadi di Larut menyebar ke Pulau Penang dan Provinsi Wellesley yang merupakan wilayah Inggris sehingga mengganggu kepentingan Inggris disana. Salah satu pembesar Perak kemudian meminta bantuan pihak Inggris untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Perak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12719
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Oliver
"Diskriminasi dan kekerasan terhadap wanita merupakan isu yang masih terjadi di berbagai belahan dunia. Permasalahan dapat muncul karena adanya salah penafsiran terhadap aturan yang diterapkan agama. Dalam hal ini, isu opresi dan diskriminasi terhadap wanita ditemukan dalam lingkup agama Islam. Pada tahun 2004, Hirsi Ali, seorang pegiat feminisme, bersama sutradara Theo van Gogh memproduksi film ‘Submission part 1’ yang mengkritik perilaku misoginis yang dihadapi wanita dalam lingkup keluarga Islam. Namun setelah dirilis, film justru menuai kontroversi dan kritik negatif, menimbulkan amarah pada beberapa komunitas Islam konservatif. Penelitian ini menelisik ‘Submission part 1’ yang menyulut beragam kontroversi, dan mencari pesan yang ingin disampaikan oleh film tersebut. Dengan pembacaan dekat, narasi teks diteliti dan disandingkan dengan pemikiran Lockyer (2008). Hasil penelitian menunjukkan ada pergeseran konstruksi pesan terkait kesalahpahaman.

Discrimination and violence towards women is a worldwide issue that is until now still relevant. This problem is caused by misinterpretation of religious verses. In this case, the issue of oppression towards women are founded in the Islamic environment. In 2004, Hirsi Ali, a reknown feminist, along with  director Theo van Gogh, produced ‘Submission part 1’ as a mean to criticize the misogynistic behaviour in the muslim environment. But after the release, the film attracts controversy and negative critics, provoking anger from the conservative Islam community. This study probes ‘Submission part 1’ that triggered controversies, and question the exact message ‘Submission part 1’ tries to bring. With close reading, the narrative of text is questioned and justxaposed with Lockyer’s thoughts about textual analysis. The result of this research indicates a shift of the constructed  message, due to errors.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tuty Nur Mutia
"ABSTRAK
Dasar pemilihan topik skripsi ini adalah, karena Serikat Rahasia merupakan salah satu hal yang unik dari sejarah Cina. Serikat Rahasia sebagai organisasi yang - anggotanya sebagian besar adalah orang miskin dan kurang pendidikan, dapat melakukan gerakan yang berwawasan ke-bangsaan, walaupun dalam hal ini masih terbatas pada pengertian sebagai bangsa Hat, bukan bangsa Tiongkok.Dalam Bab I yang merupakan pendahuluan, dan Bab II, diuraikan dengan terinci asal usul dan seluk beluk Seri_kat Rahasia di Cina. Penguraian meliputi hal-hal ; sejarah kelahiran Serikat Rahasia, faktor-faktor pendorong timbulnya Serikat Rahasia, tujuan dan bentuk kegiatannya, keanggotaan dan sistem organisasinya, ritual, sumpah dan upacara pelantikan anggota, wanita dalam Serikat Rahasia, kartu anggota, bahasa_rahasia, serta sanksi atau sistem hukuman dalam Serikat Rahasia. Gerakan yang dilakukan Serikat Rahasia pada abad XIX diuraikan dalam Bab III. Dalam kaitan ini diuraikan pula latar belakang keadaan sosial, ekonomi, dan politik Cina pada masa itu, sehingga dapat memperjelas hu_bungan keadaan tersebut dengan perkembangan dan gerakan Serikat Rahasia di Cina. Beberapa gerakan yang dianggap cukup berhasil dalam sejarah Cina, diambil sebagai con_toh untuk menunju kan sejauh mana peranan Serikat Raha_sia dalam sejarah pergerakan rakyat Cina.Revolusi 1911 yang merupakan perbatasan antara sejarah Cina tradisional dan moderen, dijadikan puncak pengamatan peranan Serikat Rahasia dalam sejarah Cina. Serikat Rahasia sesudah periode ini tidak banyak berinisiatif dalam melakukan gerakan, karena perannya telah diambil alih oleh organisasi profesional maupun oleh or-ganisasi politik, yang berkembang sejalan dengan perkem_bangan sosial, ekonomi dan politik Cina. Serikat Rahasia sejak saat ini lebih menonjol dalam kegiatan kriminal, walaupun hal ini sebenarnya sangat bertentangan dengan tujuan awal terbentuknya Serikat Rahasia di Cina.

"
1986
S13069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risia Ruswati
"Naskah Ilmu Hisab (selanjutnya akan disingkat 1N) ini merupakan naskah tunggal yang hanya ada di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Naskah ini bernomor MI 789 (W 226). Kondisi naskah masih bilk dan bisa dibaca dengan jelas. IH ini merupakan sebuah naskah yang berisi ilmu berhitung. Dalam naskah ini diajarkan cara menghitung dari penjumlahan, perkalian, pembagian, pengakaran, pengukuran, pecahan, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks; mendeskripsikan penyalinan naskah IN; dan perbandingan ilmu hitung antara naskah IH dan buku matematika yang terbit pada akhir abad ke-19 dan abad ke-21. Metode yang digunakan untuk suntingan teks adalah metode edisi biasa. Untuk mencari keterangan-keterangan lain penulis menggunakan metode kepustakaan. Kemudian, untuk menganalisis penulis menggunakan metode analisis deskriptif. Setelah dianalisis, akhirnya penulis mendapat kesimpulan bahwa tampaknya naskah ini disalin karena dipengaruhi masuknya kebudayaan Barat, yaitu ilmu pengetahuan. Akan tetapi, masyarakat Riau sangat kuat keislamannya sehingga mereka tidak menyukai segala sesuatu yang berasal dari Barat. Jadi, tampaknya si penyalin pun menyesuaikan dengan budaya dan tradisi masyarakat Riau. Penyesuaian ini diperlihatkan dalam isi dan judul naskah yang menggunakan bahasa Arab. Selain itu, naskah ini masih bertulisan tangan, beraksara Arab-Melayu (Jawi), dan bentuknya seperti hikayat, yang masih bersifat tradisional. Dalam tabel perbandingan dapat dilihat perbedaan antara naskah IH dengan buku matematika yang terbit pada akhir abad ke-19 dan abad ke-21, yaitu cara penyajian. Cara penyajian ini meliputi bentuk tulisan, huruf, bahasa, dan teks. Materi ilmu berhitung yang diajarkan dalam naskah IH dan buku matematika pada masa sekarang hampir sama. Akan tetapi, ada beberapa soal dalam teks IH yang cara penyelesaiannya tidak sama dengan yang diajarkan pada masa sekarang. Apabila dilihat pada materi yang diajarkan dalam naskah IH, naskah ini digunakan untuk bahan pelajaran sekolah dasar pada saat ini dapat disetarakan dengan pelajaran untuk kelas lima dan enam sekolah dasar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihite, Ezra Natalyn
"Isu migrasi ilegal dalam konteks Hubungan Internasional kerap diposisikan sebagai isu keamanan dan dianalisis pula dengan kajian keamanan. Imigran tanpa dokumen yang diidentikkan dengan kejahatan transnasional tersebut kerap diposisikan sebagai ancaman oleh negara-negara tujuan imigran. Australia merupakan salah satu negara yang menerapkan sekuritisasi terhadap imigran ilegal atau disebut manusia perahu. Sekuritisasi isu migrasi ilegal ini kemudian menjadi bagian interaksi negara-negara di kawasan dalam hal keamanan. Oleh karena itu dalam dinamikanya terdapat pelibatan negara lain. Dalam sekuritisasi isu imigran ilegal Australia, negara ini melibatkan dua negara tetanganya yaitu Indonesia dan Australia. Namun dalam merespon sekuritisasi Australia tersebut, kedua negara ini tidak serta-merta menunjukkan perilaku yang sama. Perbandingan dan alasan perbedaan respon Indonesia dan Papua Nugini tersebut yang merupakan fokus penelitian dalam tesis ini.

Nontraditional security issues are more relevant nowadays than in the era of Cold War. One of the most problematical security issue in region level is illegal migration. In Asia Pacific region, Australia as securitizing actor is one of the country who securitized this issue. Positioned as threat, illegal migration becomes security problem and needed to prevent. The securitizing actor interacts with states in the region and they interact to handle this security problem. But in the meantime, Indonesia and Papua Nugini act differently responding the Australias’s securitization of illegal migration. The purpose of this study is to compare the response of Indonesia dan Papua Nugini and to find out the reason of those different acts. The data were collected by literatures, online sources, mass media and by interviewing the stakeholders related this issue."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Ratna Ningtyas
"Tesis ini membahas interaksi interkultural antara etnik Yahudi dan etnik Cina dalam novel Peony 1948 karya Pearl S. Buck. Interaksi tersebut tidak berjalan secara mulus karena para tokoh memiliki ideologi budaya yang berbeda. Polarisasi kelompok antara tokoh esensialis dan nonesensialis mengawali konflik yang rumit. Interaksi interkultural antartokoh dipenuhi dengan upaya tarik menarik dan pengaruh memengaruhi sehingga muncul kontestasi ideologi budaya. Kontestasi ideologi budaya terlihat dalam perbedaan pemahaman terhadap tanah nenek moyang dan pernikahan campur.
Kontestasi ideologi Zionisme dan ideologi budaya yang terbuka dengan asimilasi direpresentasikan oleh Madame Ezra dengan David dan Ezra. Peony, sebagai tokoh utama, memiliki peran penting untuk menentukan pemenang dari kontestasi ideologi budaya yang bergulir. Tesis ini bertujuan menunjukkan pemenang dari kontestasi ideologi budaya adalah asimilasi. Beberapa factor melatarbeklakangi kemenangan asimilasi dalam kontestasi tersebut. Hibriditas juga menjadi salah satu faktor yang menguatkan ideologi budaya yang terbuka dengan asimilasi.

This research discusses about intercultural interaction between two different ethnics, Jews and Chinese, in the novel Peony 1948 by Pearl S. Buck. Instead of simply generating intercultural interaction, it raises an interaction based on different cultural ideology. Group polarization among essentialist and non essentialist opens up complex conflicts. Interactions among the characters of diverse ethnic backgrounds are tinged with efforts to influence, change, and persist in each other rsquo s cultural ideology. Such a process creates the indication of contestation of cultural ideology. It is reflected in each group rsquo s understanding of homeland and mixed marriage.
Contestation between Zionism and assimilation is represented by Madame Ezra, David, and Ezra. Peony, as the main character, has her important role to decide who the winner of the contestation of cultural ideology is. This research aims to reveal the winner of the contestation is assimilation. It perceives many factors are involved to make assimilation wins the contestation. Hybridity is also one of the factors that strengthen the cultural ideology of assimilation to win.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larassatti Dharma Nanda
"Karya-karya kontemporer Prancis yang berupa karya sastra dan juga sinema di Prancis memiliki tema yang sangat bervariasi. Keberagaman tema tersebut dipengaruhi oleh kebebasan dan persepsi dari masing-masing penulis dalam menciptakan karyanya dalam masa ini. Sebagai salah satu penulis kontemporer Prancis, Eric-Emmanuel Schmitt menciptakan karya adaptasi dari novel menjadi sebuah film dengan judul Oscar et la Dame Rose. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana kedua karya menunjukkan tema humanisme dan spiritualitas melalui interaksi antartokoh di dalam cerita. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan struktural dan alih wahana yang dikemukakan oleh Hutcheon (2006) dalam melakukan analisis teks. Selain itu, konsep spiritualitas yang berkaitan dengan fenomena manusia dari Pierre Teilhard de Chardin digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis bagaimana spiritualitas disimbolkan di dalam kedua karya sebagai sebuah proses sepanjang hidup manusia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalihwahanaan teks menjadi film dilakukan dengan menggunakan strategi yang mengandalkan dinamika hubungan antartokoh utama. Pengubahan profil tokoh Madame Rose di dalam film menjadi salah satu aspek signifikan yang membuat konflik cerita menjadi lebih menarik untuk ditonton, juga menguatkan tema humanis yang terdapat dalam kedua karya. Selain itu, spiritualitas dihadirkan dalam film ini secara filosofis alih-alih dogmatis untuk melengkapi tema humanisme tersebut melalui sudut pandang agama Katolik

French contemporary works in the form of literature as well as cinema in France consisted of various themes. The diversity of themes is influenced by the freedom and perceptions of each writer in creating his work in the period. As a contemporary French writer, Eric-Emmanuel Schmitt created an adaptation of a novel which he wrote himself to a film under the same title: Oscar et la Dame Rose. This article aims to describe how the two works show the themes of humanism and spirituality through interactions between the characters in the plot. This article uses a qualitative research method with a structural approach and adaptation studies as written by Hutcheon (2006) in conducting analysis. In addition to that, the concept of spirituality related to spirituality and the phenomenon of man from Pierre Teilhard de Chardin is used in this study to analyze how spirituality symbolized in both of the works as a lifelong process in a man’s life. The results of this study indicate that the adaptation of the novel to the big screen is using a strategy that relies on the dynamics of the relationship between the two main characters. The differences of the Madame Rose character in the film is one of the significant aspects that make the plot more interesting to watch, while also strengthens the humanist theme contained in both works. In addition, spirituality is presented in this film philosophically instead of dogmatically to complement the theme of humanism from the point of view of Catholicism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zarmahenia Muhatta
"Penelitian ini adalah tentang toponimi tujuh kota bandar di Jalur Rempah Pantai Utara Pulau Jawa yang terkenal pada abad ke-15 sampai ke-19. Metode penelitian kualitatif, digunakan untuk pengumpulan data berdasarkan studi literatur atas sumber tertulis filologi, arkeologi-sejarah, sejarah, dan geografi. Penelitian ini dilakukan sebagai studi multidisiplin melalui analisis semantik, semiotik dan toponimi untuk mengeksplorasi toponimi tujuh bandar Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Jepara, Tuban, Gresik, dan Surabaya itu dari sudut pandang trans-linguistik dan arkeologi. Sumber data penelitian. Nama bandar-bandar di wilayah pesisir pantai Utara Pulau Jawa yang dikumpulkan dari sumber tertulis kuno berupa peta geografi, prasasti kuno, naskah kuno, dan hasil wawancara, dalam kaitannya dengan fitur arkeologi yang merupakan lanskap sosial budaya maritim di Jalur Rempah Pantai Utara Pulau Jawa. Toponim merupakan data rekaman yang dapat memperlihatkan sejarah, kontak budaya, dan perkembangan bahasa.
Hasil penelitian ini memperlihatkan kaitan hasil kajian toponimi dengan representasi budaya yang diperlihatkan melalui kajian mengenai peran nama tempat dalam kebudayaan sezaman dan pemaknaannya dalam sejarah yang melatarbelakangi bandar pelabuhan kuno pesisir pantai utara Jawa. Melalui sudut pandang linguistik dan arkeologi-sejarah, makna ketujuh toponim sepanjang pantai utara pulau Jawa dilihat sebagai kesinambungan dari siklus kebudayaan. Toponimi dari aspek linguistik memberikan petunjuk terhadap ciri sejarah dan kebudayaan dari suatu wilayah. Kemudian, ilmu sejarah berkontribusi dalam memberikan justifikasi dari temuan arkeologis dan temuan linguistik yang ada. Ilmu arkeologi juga menjadi data pendukung yang kuat untuk memberikan bukti fisik adanya kebudayaan yang pernah hidup dan kontak yang terjadi di bandar-bandar sepanjang pantai utara pulau Jawa. Fitur-fitur arkeologis yang ada menunjukkan konteks budaya berbagai bangsa yang melingkupi setiap bandar, dalam kaitannya dengan sebutan Nusantara sebagai poros maritim dunia pada masa dahulu. Istilah maritim merujuk kepada segala kegiatan manusia yang berhubungan dengan laut dalam menyangga kehidupan mereka. Dengan mempelajari budaya masyarakat pada masa lalu yang menyatukan Nusantara di masa kejayaan Jalur Rempah sebagai jalur perdagangan internasional, diharapkan kelak dapat memperkuat identitas bangsa Indonesia kembali sebagai poros maritim dunia.

This research is about the toponymy of the seven ancient port cities on the Spice Route of the North Coast of Java which were famous in the 15th to 19th century. Qualitative research methods were used to collect data based on literature studies on written sources of philology, archeology-history, history, and geography. This research is conducted as a linguistic trans-disciplinary study through semantic, semiotic and toponym analysis to explore the topography of the seven ancient port cities of Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Jepara, Tuban, Gresik, and Surabaya in a linguistic and archaeological approach. Names of ancient ports in the north coast region of Java Island are collected from ancient written sources in the form of geographic maps, ancient inscriptions, ancient manuscripts, and interview results, in relation to archeological features which constitute the social landscape of maritime culture on the Spice Route Ancient Ports in North Coast of Java. Toponyms are the recorded data that show history, cultural contact, and language development.
The results of this study show the link between the results of toponymy studies and cultural representations, as it is shown through the study of the role of place names in contemporary culture and its meaning in history. Through a linguistic and archaeological-historical perspective, the seven toponyms meaning along the North Coast of Java Island is seen as a continuation of the cultural cycle. Toponymy from the linguistic aspect provides clues to the historical and cultural characteristics of a region. Then, history contributes to justifying existed archeological and linguistic findings. Archeology is also a strong supporting data to provide physical evidence of the cultural existence that has lived and the cultural contact which occurred in the ports along the North Coast of Java Island. The existing archeological features show the various cultural contexts of the nations that surround each city, in relation to the term Nusantara as the world's maritime axis in the past. The term maritime refers to all human activities related to the sea in supporting their lives. By studying the culture of society in the past that united the archipelago in the glory of the Spice Route as an international trade route, it is hoped that in the future it can strengthen the identity of the Indonesian nation again as the world's maritime axis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
D2603
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahim Yunus
Jakarta: INIS, 1995
297.5 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>