Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43783 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seyla Rizky Amelia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan atau pemanfaat media sosial sebagai media penyampaian akuntabilitas online pada organisasi nirlaba. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan wawancara semi struktur. Hasil wawancara dari penelitian di analisis dengan menggunakan metode tematik analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga dari empat media sosial Aksi Cepat Tanggap ACT digunakan sebagai media penyampaian akuntabilitas kinerja, sedangkan satu media sosial digunakan sebagai media penyampaian akuntabilitas keuangan dan kinerja.

ABSTRACT
This study aims to observe the use of social media and its benefit as tools in delivering online accountability in Nonprofit Organization. To achieve the aim, this study applies the qualitative method with semi structured interviews which are analyzed using thematic analysis. The results of this study show Aksi Cepat Tanggap ACT uses four types of social media in delivering performance accountability, and focus on using one social media in discharging its financial accountability."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trezadigjaya
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fakta tentang kemiskinan dan bencana kemanusiaan yang memerlukan keterlibatan masyarakat. Permasalahan tersebut tidak hanya menjadi tanggungjawab Negara, melainkan pula masyarakat. Salah satu yang merespon permasalahan tersebut yaitu Aksi Cepat Tanggap ACT , yang bergerak dalam bidang filantropi dengan cara melakukan penggalangan dana sosial dari masyarakat, dan juga aktivitas kerelawanan lainnya. Beragam aktivitas dilakukan oleh ACT guna melakukan aktivitas kemanusiaan seperti penggalangan sosial dan kerelawanan, sebagai bagian dari gerakan sosial di tengah masyarakat. Di tengah lahirnya lembaga kemanusiaan serupa, ACT kemudian harus meningkatkan sumber daya lembaga sehingga tetap dapat memfasilitasi partisipasi sosial masyarakat. Hal tersebut mendasari penelitian ini yang bertujuan untuk menjelaskan modal sosial yang dibangun oleh ACT dalam memfasilitasi partisipasi sosial masyarakat guna membantu penyelesaian masalah sosial kemanusiaan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data dengan observasi, studi pustaka, wawancara mendalam, observasi, serta dokumen ndash; dokumen audio visual. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa : 1 ACT sebagai gerakan sosial dapat memfasilitasi partisipasi masyarakat melalui aktivitas donasi serta kerelawanan dengan berlandasakan nilai ndash; nilai ke-Islaman dan nasionalisme serta mengedepankan prinsip kemanusiaan yang bertujuan untuk membangun solidaritas kemanusiaan serta meningkatkan kepedulian masyarakat guna tercipta perubahan sosial di masyarakat; 2 Manajemen isu oleh ACT menarik simpati masyarakat sehingga masyarakat tertarik untuk berpartisipasi dalam program - program ACT; 3 ACT memiliki modal sosial yang dapat menggerakkan tindakan kolektif dari masyarakat sehingga mendapatkan kepercayaan lebih dari masyarakat.

ABSTRACT
This research is based on the facts about poverty and humanitarian disasters requiring involvement of societies. The problems are not only for the state to be responsible but also for the societies. One of the responses toward the problems comes from the Aksi Cepat Tanggap ACT , a foundation working on philanthropic works by doing social fund raising as well as other volunteering activities. Various activities are undertaken by the ACT to carry out humanitarian activities such as social gathering charities and volunteering programmes, as parts of social movement of the societies. In the midst of the birth of similar humanitarian foundations, the ACT needs to improve the institutional resources so it can still facilitate the social participations of the community. Therefore, this consideration is underlying the study which aims to explain the social capital built by the ACT from which the social participations are facilitated as efforts of helping to solve social problems of humanity. By using qualitative approach, the data of this study were collected through observations, study of literature, in depth interviews and audio visual documents. The study found that 1 The ACT, as a social movement, facilitates the community participations by doing donation activities and volunteering based on Islamic values and nationalism. It also promotes humanitarian principles aiming at building humanitarian solidarity and increasing public awareness to create positive changes in societies. 2 The management of issues by the ACT draws public sympathy and thus people are interested in participating the ACT programmes. 3 The ACT has social capital that can mobilise collective massive actions and in consequence can encourage more trust gained from the societies."
2018
T51297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saifullah Misyar
"ABSTRAK
Banyaknya bencana kemanusiaan dan alam yang terjadi di dunia membuat lembaga kemanusiaan berlomba-lomba menggalang dana dari berbagai sektor untuk disalurkan kepada para korban baik di Indonesia maupun di luar negeri. Penggalangan dana selama ini dilakukan secara konvensional dan daring online oleh lembaga penggalang dana termasuk lembaga kemanusiaan seperti Aksi Cepat Tanggap ACT . Strategi yang tepat dengan memanfaatkan perkembangan zaman menjadi salah satu jalan masuk yang menarik perhatian publik dengan cara melalui crowdfunding di media sosial.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Strategi Kampanye crowdfunding Aksi Cepat Tanggap ACT melalui media sosial dan partisipasi masyarakat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strategi kampanye dan partisipasi masyarakat dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu wawancara pada informan dari pihak ACT, partisipan atau donatur, praktisi media dan studi dokumen. Hasil penelitian ini terbagi menjadi dua hal, yaitu metode konventional masih lebih efektif dibandingkan dengan metode melalui media sosial. Kedua, media sosial hanya digunakan untuk membangun atsmosfer di masyarakat, belum di manfaatkan secara optimal dan baru sebatas sosialisasi.

ABSTRACT
The numbers of humanitarian and natural disasters that occur in the world make humanitarian agencies competing to raise funds from various sectors to be distributed to the victims both in Indonesia and abroad. Fundraising has been done conventionally and online by fund raising agencies including humanitarian agencies such as Aksi Cepat Tanggap ACT . The right strategy by utilizing the development of the times becomes one of the entrances that attract the public 39 s attention by way of crowdfunding in social media.This study aims to analyze Campaign Strategies Crowdfunding Aksi Cepat Tanggap ACT through social media and community participation. The theory used in this research is the theory of campaign strategy and community participation by using qualitative approach with descriptive design. The data collected in this study used two ways, namely interviews with informants from ACT, participants or donors, media practitioners and document study. The results of this study are divided into two things, namely conventional methods are still more effective than the method through social media. Second, social media is only used to build atmosphere in society, not yet utilized optimally and only limited to socialization. "
2018
T54830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadi
"

Arab Spring yang terjadi di Suriah menimbulkan krisis kemanusiaan yang sangat besar. Peristiwa ini mengundang dunia internasional baik negara ataupun non-negara untuk terlibat dalam distribusi bantuan kemanusiaan untuk korban konflik Suriah. Penelitian ini membahas tentang peran NGO Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan penerapan prinsip humanitarian action dalam kegiatan kemanusiaan ACT terhadap korban konflik Suriah. Sejak 2012, ACT ikut terlibat dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Suriah dan Turki, baik secara mandiri maupun melalui kerjasama dengan NGO kemanusiaan lainnya. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan metode analisis deskriptif. Data dikumpulkan dari sumber primer, berupa wawancara mendalam dan sekunder, yaitu data pustaka. Data-data tersebut akan dianalisa menggunakan teori Peran, konsep organisasi non-pemerintah dan konsep Humanitarian Action Principle. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebagai NGO, ACT telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban konflik Suriah melalui peran strukturalnya dalam bentuk bantuan darurat, pemberdayaan sosial dan relief. Namun, fokus terbesar ACT adalah untuk program bantuan darurat. Kerja sama yang baik juga terjalin antara ACT, Turki, dan AFAD, IHH dan lembaga kemanusiaan dunia lainnya, dimana hal ini memberikan dampak positif terhadap keberhasilan distribusi bantuan kemanusiaan. Program bantuan kemanusiaan ACT terhadap korban konflik Suriah juga sesuai dengan prinsip humanitarian action yang tercantum dalam statuta ICRC, yaitu kemanusiaan, independen, imparsial dan netral.

 


The Arab Spring that occurred in Syria caused a huge humanitarian crisis. This event invited the international world, both state and non-state to be involved in humanitarian aid actions for victims of the Syrian conflict. This research discusses the involvement of Indonesian non-governmental organisations (NGO) in the Syrian civil war via a case study. Specifically, it looks into the humanitarian aid strategy implemented by Aksi Cepat Tanggap (ACT) in assisting victims of the Syrian conflict from 2012 to 2018. This study uses a qualitative research and utilised the descriptive analysis method. Data were collected from in depth interview with relevant authorities and literatures. This topic was viewed through the Role theory and both the non-governmental organisation and humanitarian action principles concept. The study discovers that as an NGO, ACT has delivered humanitarian aid to the victims of the Syrian civil war through its structural roles in the form of charity programs and social empowerment. However, the largest focus was given to charity programs. A good framework of cooperation was also established among ACT, Turkish Government and another humanitarian NGO’s which contributed positively to successful distribution of humanitarian assistance towards the conflict victims

 

 

"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Afif Rasyidi
"Skripsi ini membahas mengenai evaluasi kinerja rantai pasokan bantuan logistik lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap dalam kegiatan penanggulangan bencana fase tanggap darurat di Indonesia dengan menggunakan metode supply chain agility assessment. Penelitian ini disusun dengan rancangan studi kasus untuk menerapkan model supply chain agility assessment dari Charles et al., 2010 untuk mengetahui kemampuan rantai pasokan dalam merespon perubahan dalam jangka pendek.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan manajemen rantai pasokan serta mengevaluasi kapabilitas supply chain agility pada lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap.
Penelitian ini menemukan bahwa sistem rantai pasokan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap berada pada agility level 2. Hal tersebut berarti sistem rantai pasokan belum terlalu mampu dalam merespon dan menangani perubahan secara pada jangka pendek maupun ketidakpastian permintaan dan penawaran pada kondisi gawat darurat.
Untuk meningkatkan kapabilitas supply chain agility pada rantai pasokan bantuan logistik lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap diperlukan adanya perbaikan pada manajemen pengadaan dan manajemen pemasok khususnya dengan menerapkan sistim kontrak serta kerjasama baik dengan pemasok maupun lembaga kemanusiaan di sekitar wilayah operasional masing-masing kantor cabang.

This study discusses humanitarian supply chain performance evaluation in humanitarian organization Aksi Cepat Tanggap ACT for emergency response activities in Indonesia by using supply chain agility assessment method. This study was conducted with case study design to apply supply chain agility assessment model by Charles et al., 2010 to know the supply chain 39s ability to respond short term changes.
The purpose of this study is to analyze the implementation of supply chain management and evaluate the capability of supply chain agility at humanitarian organization Aksi Cepat Tanggap ACT.
This study found that ACT's agility level of supply chain systems are at level 2. This means the supply chain system has not been very able to respond and handle sort term changes as well as the uncertainty of demand and supply in emergency conditions.
To improve the supply chain agility capability in the ACTs supply chain, there is a need for improvements in procurement management and supplier management especially by implementing contract system as well as cooperation with suppliers and other humanitarian agencies around the operational areas of each branch office.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadi Abdul Rahman
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adib Aunillah Fasya
"Tesis ini membahas tentang efektivitas bantuan Indonesia ke Palestina dalam menangani dampak konflik Palestina-Israel. Adapun permasalahan yang dibahas adalah diplomasi Indonesia tentang permasalahan Palestina, kebijakan luar negeri Indonesia dalam membantu Palestina, efektivitas bantuan pemerintah Indonesia dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) ke Palestina. Terdapat tiga konsep teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu konsep diplomasi, konsep kebijakan luar negeri dan konsep efektivitas bantuan kemanusiaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif dengan memperoleh data melalui wawancara dan kajian studi pustaka (library interview). Tesis ini menemukan bahwa Indonesia telah melakukan berbagai langkah diplomasi di forum internasional sebagai upaya untuk mengajak seluruh masyarakat internasional mendukung upaya penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk selalu memberikan bantuan kepada Palestina baik dalam bentuk diplomasi maupun bantuan lainnya. Bantuan yang disalurkan oleh pemerintah Indonesia efektif dalam hal diplomasi akan tetapi belum cukup efektif dalam pendanaan dan capacity buiding. Sedangkan bantuan dari ACT yang telah efektif karena telah memenuhi lima kriteria dalam pemberian bantuan kemanusiaan.
Kata Kunci : Efektivitas, Bantuan Indonesia, Konflik Palestina-Israel

This thesis discusses the effectiveness of Indonesian assistance to Palestine in dealing with the impact of the Palestinian-Israeli conflict. The issues discussed were Indonesian diplomacy on the Palestinian issue, Indonesia's foreign policy in helping Palestine, the effectiveness of Indonesian government assistance and Aksi Cepat Tanggap (ACT) to Palestine. There are three theoretical concepts used in this study, namely the concept of diplomacy, foreign policy concepts and the concept of effectiveness of humanitarian assistance. The method used in this study is descriptive analysis by obtaining data through interviews and library interviews. This thesis found that Indonesia had taken various steps in diplomacy in international forums as an effort to encourage the entire international community to support efforts to resolve conflicts between Palestine and Israel. The Indonesian government is committed to always providing assistance to Palestine both in the form of diplomacy and other assistance. Assistance channeled by the Indonesian government is effective in terms of diplomacy but has not been sufficiently effective in funding and capacity building. While assistance from ACT has been effective because it has fulfilled the five criteria in providing humanitarian assistance."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbi Tarmum
"Penelitian ini terkait kepastian hukum bagi donatur dalam kegiatan donation based crowdfunding dengan studi kasus Yayasan Aksi Cepat Tanggap. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengkaji perbandingan pengaturan donation based crowdfunding di Indonesia dengan negara Singapura dan India; (2) untuk menganalisis kepastian hukum bagi donatur dalam kegiatan donation based crowdfunding di Indonesia terkait kasus Yayasan Aksi Cepat Tanggap-ACT. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode penulisan hukum normative. Adapun hasil yang didapatkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah bahwa peraturan perundang-undangan di Indonesia yang mengatur mengenai kegiatan donation-based crowdfunding telah tersedia meskipun belum terintegrasi dan masih terpisah-pisah, namun demikian peraturan yang ada belum sepenuhnya melindungi hak-hak donatur dan memberikan kepastian hukum bagi donatur dalam kegiatan donation based crowdfunding. Hal ini terbukti dengan adanya kasus dugaan penyimpangan dana donasi oleh Yayasan Aksi Cepat Tanggap. Untuk itu perlu segera dirumuskan dan diterapkan aturan perundangan yang khusus mengatur kegiatan donation based crowdfunding agar dapat lebih memberikan kepastian hukum bagi donatur. Pengalaman-pengalaman negara tetangga yakni Singapura dan India yang dapat diadopsi dan menjadi referensi untuk menyusun peraturan perundangan yang terintegrasi.

This research is related to the law for donors in crowdfunding-based donation activities with a case study of the Aksi Cepat Tanggap Foundation. The objectives of this study are (1)to examine comparisons of donation-based crowdfunding arrangements in Indonesia with Singapore and India; (2) to analyze legal certainty for donors in donation-based crowdfunding activities in Indonesia related to the Aksi Cepat Tanggap Foundation – ACT case. This research was is compiled using normative legal writing method. The results obtained by the authors through this research are that the laws and regulations in Indonesia that regulate donation-based crowdfunding activities are available even though they are not yet integrated and are still fragmented, however, the existing regulations do not fully protect the rights of donors and provide legal certainty for donors in donation-based crowdfunding activities. This is proven by the case of alleged misappropriation of donation funds by the Aksi Cepat Tanggap Foundation. For this reason, it is necessary to immediately formulate and apply legislation that specifically regulates donation-based crowdfunding activities so that they can provide more legal certainty for donors. The experiences of neighboring countries, namely Singapore and India, which can be adopted and used as references for drafting integrated laws and regulations."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrina Mazaya
"ABSTRAK
Era baru digitalisasi mengubah perilaku seseorang memanfaatkan jejaring sosial saat membuat keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana religiosity, annoyance, brand awareness, word of mouth, dan user interaction di media sosial mempengaruhi donation intention. Penelitian ini kemudian membandingkan hasil dari responden yang sudah pernah dan belum pernah berdonasi. Untuk menguji hipotesis, sebuah penelitian dilakukan bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap ACT Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausalitas, yang menganalisis hubungan kausalitas cause-effect antara variabel penelitian sesuai dengan hipotesis. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan Structural Equation Modelling SEM dengan menggunakan perangkat Lisrel 8.70. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada responden yang sudah pernah berdonasi di Aksi Cepat Tanggap, brand page commitment, word of mouth, dan religiosity mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap donation intention. Sedangkan annoyance dan brand awareness tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Selanjutnya, pada responden yang belum pernah berdonasi brand page commitment dan religiosity mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap donation intention. Sedangkan word of mouth, annoyance dan brand awareness tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.

ABSTRACT
A new era of digitalization has changed a person 39 s behavior towards social networks when making decisions. This study aimed to find how religiosity, annoyance, brand awareness, word of mouth, and user interaction in social media influence donation intention. This study then compared the results of respondents who have been and have never donated. To test the hypothesis, a study was conducted in collaboration with Aksi Cepat Tanggap ACT Indonesia. This research used a causality research design, which analyzed the causal relationships cause effect between research variabels in accordance with the hypothesis. The collected data was then processed with Structural Equation Modeling SEM using Lisrel 8.70 device. The results of this study indicate that respondents who have ever donated in Aksi Cepat Tanggap, brand page commitment, word of mouth, and religiosity have significant influence on donation intention. While annoyance and brand awareness have no significant effect. Furthermore, on respondents who have never donated, brand page commitment and religiosity have a significant influence on donation intention. While word of mouth, annoyance and brand awareness have no significant effect."
2017
S67649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasia Miranda Tanjung
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan praktik keagamaan melalui jejaring sosial di kalangan xkwavers dalam media online, khususnya media sosial. Studi-studi sebelumnya menjelaskan bahwa keberadaan teknologi mengakibatkan otoritas agama tidak lagi terpusat pada para pemegang otoritas agama yang dipandang resmi seperti ulama, pendeta, pastor dan lainnya. Selain itu, studi sebelumnya juga menjelaskan bahwa hijrah di kalangan kaum muda berkontribusi pada perubahan gaya hidup, penampilan serta sikap dan perilaku keagamaan kaum muda muslim yang cenderung ketat menginterpretasikan syariat Islam. Studi ini membahas mengenai networked religion yang berfokus pada pelaksanaan praktik religius difasilitasi secara online yang dilakukan para xkwavers di ruang digital. Melalui studi ini peneliti mendukung argumen yang menyatakan bahwa kehadiran teknologi informasi digital tidak otomatis melemahkan otoritas keagamaan tradisional tetapi otoritas keagamaan menjadi lebih cair dan terfragmentasi di dalam ruang digital. Sementara dalam konteks gerakan hijrah di kalangan xkwavers, perubahan terjadi tidak hanya dalam kehidupan keagamaan di ruang offline melainkan terjadi peningkatan praktik keagamaan online xkwavers di media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi daring di media sosial. temuan lapangan menunjukkan bahwa para xkwavers yang telah berhijrah saling berinteraksi melalui media sosial yang di mana terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan nilai dan ajaran agama yang memberikan pengaruh pada pemahaman dan interpretasi mereka tentang keislaman. Hal ini dianggap konsisten dengan gagasan hijrah yang mereka paham, yaitu untuk meningkatkan kualitas kesalehan bagi para xkwavers. Selain itu, praktik keagamaan berbasis daring (religius online) di kalangan xkwavers ternyata lebih dari sekadar peralihan atas praktik keagamaan offline yang dikonversi ke dalam ranah online namun juga memberikan pengaruh pada pandangan dan keyakinan mengenai nilai dan ajaran Islam para xkwavers. Dalam hal jejaring sosial, jejaring tidak hanya terbentuk di antara para xkwavers di dalam komunitas namun jejaring sosial tersebut juga terbentuk lintas komunitas xkwavers

This study discusses to explain religious practices through social networks among xkwavers in online media, especially social media. Previous studies have explained that the existence of technology results in religious authority no longer concentrating on the holders of religious authority which are seen as official such as scholars, priests, priests and others. In addition, previous studies also explained that migrations among young people contributed to changes in lifestyle, appearance and religious attitudes and behavior of young Muslims who tended to strictly interpret Islamic law. This study discusses networked religion that focuses on the implementation of religious practices facilitated online by xkwavers in digital space. Through this study the researcher supports the argument that the presence of digital information technology does not automatically weaken traditional religious authority but that religious authority becomes more fluid and fragmented in digital space. While in the context of the movement of hijrah among xkwavers, changes occur not only in religious life in the offline space but also an increase in xkwavers online religious practices on social media. This study uses a qualitative approach with in-depth interviews and online observation methods on social media. Field findings show that migrants who have emigrated interact with each other through social media in which exchange of information and knowledge of religious values and teachings have an influence on their understanding and interpretation of Islam. This is considered consistent with the idea of hijrah that they understand, which is to improve the quality of piety for the xkwavers. In addition, online religious practices (religious online) among xkwavers turned out to be more than just a transition to offline religious practices that were converted into the online realm but also had an influence on views and beliefs about the values and teachings of Islam of xkwavers. In the case of social networking, networking is not only formed among xkwavers in the community but the social network is also formed across the xkwavers community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>