Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurlaelan Puji Jagad
"ABSTRAK
Sebuah karya dapat dikatakan sebagai sastra anak jika citraan dan metafora kehidupan yang dikisahkan dapat dijangkau dan dipahami oleh anak sesuai dengan perkembangan psikis. Salah satu genre dalam sastra anak adalah fantasi. Genre fantasi dalam sastra Jerman dikenal dengan istilah sastra anak fantastis phantastische Kinderliteratur . Salah satunya adalah novel Lale und der goldene Brief karya Regula Venske. Novel ini menceritakan tokoh Lale, seorang anak yang melakukan petualangan untuk mengantarkan surat kepada Rumi Armut. Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan, belum ada hasil penelitian yang mengulas novel ini. Padahal di dalamnya terkandung nilai fantastis yang kuat, imajinasi yang tinggi, serta unsur didaktis yang dibutuhkan anak-anak untuk mengenal siapa dirinya. Rumusan masalah yang muncul adalah bagaimana penggambaran motif pencarian identitas diri dan arketipe pahlawan pada tokoh Lale dalam novel Lale und der goldene Brief. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelisik bagaimana penggambaran motif pencarian identitas diri dan arketipe pahlawan pada tokoh Lale. Teori yang digunakan adalah phantastische Kinderliteratur, arketipe pahlawan Jung 1916 , dan petualangan pahlawan hero rsquo;s journey Campbell 1968 . Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif untuk meninjau petualangan Lale dalam empat perjalanan besar, yakni ladang tempat menetap der Acker des Bleibens , Gunung Perpisahan der Berg des Abschieds , Laut Keluhan das Meer des Seufzer , dan Labirin Kesalahpahaman das Labyrinth des Missverst ndnisse . Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa motif pencarian identitas yang dilakukan Lale disebabkan adanya motif jauh dari orang tua Elternferne . Hal ini menyebabkan arketipe pahlawan dalam diri Lale muncul yang dijabarkan melalui tahapan perjalanan pahlawan hero rsquo;s journey Campbell. Dalam perjalanan ini, sosok pahlawan Heldin pada Lale digambarkan sebagai anak yang pemberani, tidak mudah menyerah, optimis, dan menjaga amanah dengan baik.

ABSTRACT
A work can be regarded as child literature if the images and metaphors of life that is narrated can be reached and understood by the child according to psychic development. One of the genres in child literature is fantasy. In German literature, this genre is known as fantastic child literature phantastische Kinderliterature . Lale und der goldene Brief novel which is written by Regula Venske is one sample of German fantastic child literature. This novel tells the adventure of a child named Lale who delivers a letter to someone named Rumi Armut. This novel contains fantastic value, high imagination and didactic elements which are needed by the children in order to know their true selves. Despite those novel excellences, based on library search, there has been no research regarding this novel. The research question is to find the portrayal of the identity search motif and the hero archetype of Lale figure in Lale und der goldene Brief novel. The theories applied are Phantastische Kindliterature and Jung hero archetypes and Hero 39 s journey Hero 39 s journey . Descriptive method is used to analyze Lale adventures in 4 major trips, namely der Acker des Bleibens mountain of farewell der Berg des Abschieds , sea of complaints das Meer des Seufzer , and maze of misconceptions das Labyrinth des Missverst ndnisse . The study found that the identity searching motive of Lale is caused by being away from parents. This led to archetypes of hero of Lale to appear spelled out through the stages of Campbell rsquo s hero journey 1968 . Throughout the journey, the hero figure of Lale is portrayed as a brave girl, not easy to give up, optimistic, and keep the mandate well."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiorini
"Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa selain masalah pertentangan kelas dalam masyarakat atau nasib kaum buruh, pengarang naturalis Jarman, Gerhart Hauptmann juga menampilkan masalah wanita dalam karyanya. Karya yang dibahas dalam skripsi ini adalah drama Vor Sonnenaufgang, Einsame Menschen dan Rose Bernd. Penelitian yang dipakai dalam pembahasan ini adalah penelitian pustaka dengan pendekatan secara ekstrinsik. Tokoh wanita dalam ketiga drama ini dipandang oleh masyarakat sebagai kaum yang lebih rendah daripada pria. Tokoh pria memandang wanita hanya sebagai penghasil anak dan obyek seksual. Ada tokoh wanita yang menerima begitu saja pandangan ini sebagai suatu keharusan tetapi ada pula yang menentang. Sikap menentang diwujudkan dengan tin_dakan yang positif maupun negatif. Tindakan yang positif ialah mencari pengetahuan dimanapun dapat ditemukan. Sedangkan tindakan yang negatif adalah bunuh diri dan pembunuhan bayi. Dalam drama ini juga terlihat bahwa wanita sangat menonjol sebagai korban dari setiap konflik yang terjadi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qivany
"ABSTRAK
Pada masa pemerintahan dinasti Zhou Timur, Cina mengalami pergolakan politik dan perubahan sosial, sehingga mendorong para filsuf mengeluarkan pemikiran-pemikirannya demi menciptakan perdamaian di dunia. Periode ini dikenal sebagai ?Seratus Aliran Pemikiran? (诸子百家zhūzǐ bǎijiā). Salah satu filsuf pada masa ini adalah Mozi (墨子). Diantara pemikiran-pemikiran Mozi, pemikirannya yang paling terkenal adalah Jian Ai (兼爱). Banyak cendekiawan asing telah menganalisis teks Jian Ai, namun cendekiawan Indonesia justru belum pernah menganalisisnya. Oleh karena itu, pada penelitian skripsi ini penulis akan membahas makna Jian Ai dan nilai-nilai yang terkandung dalam teks Jian Ai dikaitkan dengan latar belakang sejarah Cina kuno.

ABSTRACT
During the reign of Eastern Zhou dynasty, China experienced political turbulence and social change that encourage many philosophers to show their thoughts in order to achieve world peace. This era was known as ?Hundreds of School Thought? (诸子百家zhūzǐ bǎijiā). One of the philosophers during this era is Mozi (墨子). Among all his works, Mozi most famous work is Jian Ai (兼爱). Many foreign scholars have analyzed Jian Ai text, but Indonesian scholars have never analyzed it. Therefore, this essay will analyze Jian Ai meaning and the values of Jian Ai text in relation to historical background of ancient China."
2016
S64920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Jumiati. A
"Perkembangan komik di Rusia tidak terlepas dari globalisasi yang memiliki kemampuan dalam
mengusung perpindahan arus budaya global. Hal tersebut menjadi penyebab adanya
percampuran antara budaya lokal dan budaya luar. Bubble Comics adalah salah satu penerbitan Rusia yang banyak mengeluarkan komik bertemakan pahlawan super versi Rusia dengan
mengadaptasi budaya komik dari Amerika dan Eropa. Dalam artikel ini, rumusan masalah yang
akan dibahas adalah bagaimana identitas budaya tokoh pahlawan direpresentasikan dalam
komik Бесобой. Tujuan artikel ini adalah untuk mengeksplorasi identitas budaya yang
ditampilkan dalam komik Бесобой. Artikel ini mengkaji identitas budaya dalam komik
Бесобой seri 1—50 dengan menggunakan konsep cultural identity milik Stuart Hall. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa komik Rusia, terutama Bubble Comics, tetap mengangkat
nilai budaya Rusia di dalam ceritanya meskipun mengadopsi budaya komik Amerika dan
Eropa. Identitas budaya dari karakter komik Бесобой sebagai pahlawan Rusia digambarkan
dalam bentuk kesamaan nilai budaya yang dimiliki oleh karakter masyarakat Rusia, terutama
Moskow.

The comic’s development in Russia is inseparable from globalization which has the ability to carry the movement of global culture. This is the cause of the interfusion between local culture and foreign culture. Bubble Comics is one of the Russian publications that releases Russian versions of superhero-themed comics by adapting comic culture from America and Europe. In
this article, the formulation of the problem that will be discussed is how the cultural identity of the hero is represented in the Бесобой comics. The aim of this article is to explore the cultural identity featured in Бесобой comics. This article examines cultural identity in the Бесобой comics series 1—50 by using Stuart Hall’s concept of cultural identity. The results of this research indicate that Russian comics, especially Bubble Comics, still carry Russian cultural values in their stories even though they adopt American and European comic culture. The cultural identity of the comic character Бесобой as a Russian hero is depicted in the form of similar cultural values shared by the characters of Russian society, especially Moscow.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Halida Aisyah
"ABSTRAK
Penulisan sastra anak selalu bersifat didaktis dan mencerminkan nilai-nilai yang dianut pengarangnya. Penelitian ini membahas novel historis anak karangan Jacqueline Kelly yang berjudul The Evolution of Calpurnia Tate dan fokus pada upaya Kelly menyampaikan ideologi feminis dengan cara menulis ulang sejarah. Untuk sampai pada kesimpulan, pertama-tama penulis menganalisis penggambaran Calpurnia sebagai tokoh anak perempuan dengan nilai-nilai feminis dan keluarga Tate yang merefleksikan nilai-nilai gender tradisional di era Victoria. Penelitian ini menemukan bahwa pengarang memasukkan ideologi feminisnya dengan cara menghadirkan tokoh anak perempuan yang resistan terhadap peran gender tradisional yang diwakili oleh keluarga. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengarang setia pada genre historis. Ia tidak mengorbankan historisitas novel untuk mengakomodasi ideologinya, terlihat dari tokoh Calpurnia yang pada akhirnya tidak bisa keluar dari domestisitas yang menjadi nilai gender yang dijunjung oleh masyarakat Amerika era Victoria.

ABSTRACT
The writing of children rsquo s literature is always didactic and reflects the author rsquo s personal values. This research examines Jacqueline Kelly rsquo s children rsquo s historical novel The Evolution of Calpurnia Tate and focuses on Kelly rsquo s attempt to convey her feminist ideology by rewriting the history. In order to reach a conclusion, the researcher analyzes how Calpurnia is portrayed as a girl with feminist values and how the Tate family reflects traditional gender roles in the Victorian era. It is found that the author conveys her feminist ideology by presenting a girl character who is resistant to traditional gender roles represented by the family. This research also finds that the author is faithful to historical genre. Kelly does not sacrifice the novel rsquo s historicity to accommodate her ideology, proven by Calpurnia rsquo s character who, in the end, could not free herself from domesticity that was upheld by the Victorian American society."
2016
S69821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moriyama, Mikihiro
Jakarta: KPG (Kepustakaan Poupuler Gramedia), 2005.
899.223 2 MOR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fabiola Dharmawati Kurnia
"Disertasi ini bertujuan untuk mengkonkretisasi ruang kosong teks Bali dalam dua fiksi Oka Rusmini, Tarian Bumi (2000) dan Sagra (2001). Ruang kosong merupakan teks abstrak yang tidak tertulis di samping ruang isis yang konkret dengan teks tertulis. Dengan memfungsikan pengetahuan lokal yang dilandasi oleh tradisi sastra wiraga-wirama-wirasa mabebasan pada ruang kosong teks tarian bumi dan sagra diperoleh temuan bahwa budaya Bali sarat dengan harmoni dalam sebaran keseimbangan dualistik poleng rwa bhineda, dua unsur bertolak belakang dan saling melengkapi yang hadir bersamaan. Ruang kosong teks tarian bumi mengkonkretisasi harmoni sebaran keseimbangan poleng ' yang lain' dengan 'yang umum' dengan komposisi dualistik wiraga aturan brahmana-sudra, hiburan cinta birahi pasangan heteroseks-nonheteroseks, alur progresi-digresi pengisahan, latar juba-jero, wirama bernuansa tegar-longgar dan liar-hening, dan wirasa yang menyatukan isi dan jiwa teks dalam cita dualistik sekala-niskala. Ruang kosong teks Sagra mengkokretisasi harmoni sebaran keseimbangan "kematian" dan "kehidupan" dengan komposisi dualistik wiraga bertipografi cetak tegak-miring, jeda-subjeda, aturan brahmana-sudra dengan hiburan cinta birahi pasangan heteroseks-nonheteroseks, alur progresi-digresi pengisahan, latar jaba-jero, wirama bernuansa tegang-longgar dan liar-hening, dan wirasa yang menyatukan sebaran keseimbangan isi dan jiwa teks dalam cita dualistik sekala-niskala kematian-kehidupan pertanyaan-pertanyaan rahasia keberadaan manusia. Harmoni dualistik unsur 'yang lain' dan 'yang umum' dalam ruang kosong teks TB dan unsur 'kematian' dan 'kehidupan' dalam ruang kosong teks S memiliki keselarasan dngan dualistik 'barong-rangda' dalam teks nasihat GC. Konsistensi harmoni dualistik pada teks fiksi dan teks nasihat merupakan pengejawantahan dinamika kearifan lokalbudaya Bali dalam harmoni sebaran keseimbangan dualistik paleng rwa bhineka. Generalisasi keselarasan temuan tesis lokal teks TB dan S dengan panduan umum pada teks GC menunjukkan bahwa antara konsep lokal dengan yang umum terdapat harmoni hubungan keseimbangan, yang umum memiliki sifat lokal dan sebaliknya yang lokal juga memiliki sifat umum. Dengan demikian dinyatakan bahwa temuan aspek lokal dualistik poleng rwa bhineda memiliki sifat universal dalam harmoni sebaran keseimbangan sehingga dapat dimunculkan sebagai teori umum. Teori umum harmoni dualistik sebaran keseimbangan bidang sastra ini melengkapi teori harmoni sebaran biner komplementer yang merupakan analogi dari sebaran unit dalam bidang linguistik, dan oleh karena itu, keberadaannya selanjutnya dinyatakan sebagai sumbangan penelitian ini bagi perkembangan dunia sastra indonesia.

Roman Ingarden's spots of indeterminacy initiate the role of the concretization in two of Oka Rusmini's fictions of Bali, Tarian Bumi (TB, 2000) and Sagra (S,2001). The concretization itself is an act of reading in which Wolfgang Iser postulates as the interaction between the reader and the text. The text has a mixture of determinacy and indeterminacy and such a two-way communication can be conceived interms of harmony when the reader makes use of the texture of the text as aguide for actualization as he simultaneously has to free himself from what he is and to escape from the restrictions of his own social life while actively incorporating the text into his treasure-house of experience. ANd to incorporate with the text, Geertz mobilizes the native's point of view. From this native's point of view, the Balinese execises the notion of rwabhineda - a cultural enactment of Hindu Balinese balance, originating in the classic Geguritan Calonarang (GC,1873) - the Barong-Rangda deities in which each symbolizes the struggle to maintain balance, to maintain an equilibrium of opposites powers. The Balinese has the tradition of mabebasan-reading classic lontars in religious ceremonies to accentuate spiritual life. Mabebasan in GC embodies the aspects of wiraga-wirama-wirasa 'form-atmosphere-spirits' of the traditional brahmana-brahmani norms. The connectability of the respective reception theory, native's point of view and local concept rwa bhineda in TH dan S makes use of mabebasan in GC as an illustration. TB unfolds the indeterminacy of poleng rwa bhineda in distributional equivalence within the harmony of the 'otherness' with the traditional norms in holistic composition; those of the wiraga between the law of brahmana-sudra, the love in sexual drive entertainment of heterosexual-non-heterosexual pair, progressive-digression plot action in a setting of desa-kala-patra - 'space-time pattern' of jaba-jero - 'laymen-lords': the wirama brings about tense-loose and wild-serene atmosphere; and the wirasa united the aspects of the content and spirits of the text in dualistic sekala-niskala, the tangible-intangible' universe. The analysis of mabebasan in S unfolds the indeterminacy of poleng rwa bhineda in distributional equivalence within the harmonyof death and life in holistic composition; those of the wiraga between the typographical printing initalics-erective layout as death-life access imbued in narrator-sub narrator episodes as found in the law of brahmana-sudra, the love in sexual drive entertainment of heterosexual-non-heterosexual pair, progressive-digressive plot action in a setting of desa-kala-patra of jaba-jero; the wirama brings about tense-loose and wild-serene atosphere, and the wirasa united the aspects of the content and spirits of the text in dualictic universe of sekala-niskala in deathlife, rhetorically questioning he secret of human existence. The consistent dualistic concept of brahmana-sudra harmony in the two fictions coincides with the dualistic concept of Barong-Rangda brahmana-brahmani in GC. Such harmony in manifested in the dynamic poleng rwa bhineda equilibrium, asyntheses of the local theses. And such collateral process sets for an acknowledgement of wide access in literary practice, and, therefore, as its earlier theory of the distributional units - i.e. the complementary distribution units; the distributional equivalence unit in harmoni of the Balinese poleng rwa bhineda concretizes the indeterminaciess in Oka Rusmini's two fictions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
D642
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singer, Herbert
Köln: Bohlau-Verlag, 1963
JER 833.09 SIN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nur Fadilah
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas novel Katak Hendak Jadi Lembu yang dikarang oleh Nur Sutan Iskandar pada tahun 1935. Ia menggambarkan kondisi sosial masyarakat di Hindia Belanda yang terpuruk saat terjadinya malaise, masa yang penuh kesulitan pada rentang tahun 1929 mdash;1932. Suria, tokoh utama dalam novel, digambarkan sebagai tokoh yang tidak peduli sehingga kehidupan keluarganya hancur. Nur Sutan Iskandar menggambarkan berbagai masalah sosial yang terjadi pada masa tersebut, yaitu masalah kemiskinan, disorganisasi keluarga, dan lingkungan hidup. Penelitian dilakukan dengan pendekatan sosiologi sastra dan metode analisis pustaka. Pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk menunjukkan kondisi sosial masyarakat yang terdapat dalam novel. Metode analisis pustaka digunakan untuk mencari sumber-sumber referensi yang berkaitan dengan latar waktu dalam novel. Dalam skripsi ini, kritik Nur Sutan Iskandar bukan hanya ditujukan terhadap fenomena kehidupan, melainkan perilaku pemerintahan kolonial Belanda pada saat zaman malaise.

ABSTRACT
This thesis discusses Katak Hendak Jadi Lembu, a novel composed by Nur Sutan Iskandar in 1935. He describes the social conditions of society in the Indies which collapsed during the malaise, a period of difficulty in the span of 1929 mdash 1932. Suria, the main character in the novel, is portrayed as a careless figure so that his family life is destroyed. Nur Sutan Iskandar describes various social problems that occurred at that time, namely the problem of poverty, family disorganization, and the environment. The research is done by approach of literary sociology and literature analysis method. The sociological approach of literature is used to indicate the social conditions of society contained in the novel. The literature analysis method is used to find reference sources related to the time background in the novel. In this thesis, the criticism of Nur Sutan Iskandar is not only aimed at the phenomenon of life, but the behavior of Dutch colonial government during the time of malaise. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Komari Oetomo
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>