Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144570 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nena Siti Rizqiyah
"Penelitian ini membahas tentang empat lirik lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi asal Lebanon, yaitu Maher Zain. Lagu-lagu yang dinyanyikan Maher Zain memiliki nilai religi Islam yang begitu kental. Dari beberapa lagu yang dinyanyikan, peneliti mengambil empat sampel lagu berdasarkan lagu yang bernuansa religi. Keempat lagu yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu Ra?iitu Billaahi Rabbaa, Rama?aan, Yaa Nabi Salaam lsquo;Alaika, dan Jannah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan analisis struktur, isi, dan nilai religi pada lagu Ra?iitu Billaahi Rabbaa, Rama?aan, Yaa Nabi Salaam lsquo;Alaika, dan Jannah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka. Penulis mengunduh keempat lagu tersebut di Internet, kemudian penulis menyesuaikan teks lirik lagu dengan akun resmi Awakening Records yaitu manajemen yang menaungi Maher Zain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat lagu yang dibahas oleh penulis memiliki nilai religi akidah, syariah, dan akhlak. Empat lagu yang diteliti lebih mengedepankan rasa cinta terhadap Allah, Rasul, agama Islam, serta menyajikan tema seputar kehidupan di akhirat. Lagu Ra?iitu Billaahi Rabbaa menunjukkan nilai religi berupa akidah Ilahiah dan Nubuwwah, nilai religi syariah, dan akhlak. Pada lagu Rama?aan terdapat nilai religi berupa syariah karena lagu ini erat kaitannya dengan ibadah. Lagu ketiga yaitu Yaa Nabi Salaam lsquo;Alaika mengandung nilai akidah Nubuwwah. Lagu terakhir yaitu Jannah memiliki nilai religi yaitu aspek akidah, karena erat kaitannya dengan beriman kepada hari kiamat.

This study discusses four song lyrics which are popularized by Lebanese singer, Maher Zain. The songs have very strong Islamic values. From the songs that are being analyzed, the writer take only four songs based on religious songs as samples. The four songs being used as research samples are Radhiitu Billaahi Rabbaa, Ramadhaan, Yaa Prophet Salaam 39 Alaika, and Jannah. This study aims to explain the analysis of structure, content, and religious values on songs that have been mentioned. This research uses qualitative method with literature study. The author downloaded the four songs on the Internet, and the author adjusted the lyrics of the song with the official account of Awakening Records, the management that overshadowed Maher Zain. The results showed that the four songs discussed by the author has religious values of creed, sharia, and akhlaq. The four songs studied put forward the love of Allah, the Prophet, the religion of Islam, and presents the theme about life in the afterlife. The song Radhiitu Billaahi Rabbaa shows religious values of Divine and Nubuwwah aqidah, shariah religious values, and morals. In Ramadhaan song, there is a religious value of sharia because this song is closely related to worship. The third song is Yaa Prophet Salaam 39 Alaika contains the value of the creed of Nubuwwah. The last song, Jannah, has a religious value which is aspect of aqidah because it is closely related with the faith of the Muslims to the doomsday.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Iqbal
Delhi: Kitab Publishing House, 1974
297 IQB r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Jika tanda keaslian suatu agama yaitu pembelaannya pada manusia, jelas bahwa Islam adalah agama kemanusiaan. Apa yang menjadi keinginan manusia dalam hidupnya di sini dan di sana kelak, juga menjadi perhatian agama ini. Ia diyakini dapat membimbing pemeluknya tetap pada martabat kemanusiaan yang luhur. Maka beriman kepada Allah tanpa sikap positif pada manusia belum-lah iman dalam arti yang sebenarnya. Kaum sufi amat menghargai nilai-nilai kemanusiaan, karena al Qur'an menjadikan istilah rahmah sebagai tema sentral, dan karena menekankan sisi terdalam agama membuat mereka menemukan keagungan Rahmah-Nya. Dalam al Mu'jam....dikatakan, rahmah dan derivasi kata-kata yang seakar dengannya seperti rahman, rahim, yarhamun, turhamun, arham al rahimin, dll. disebut al Qur'an hingga 341 kali. Dalam Fath al Rahman dikatakan, kata rahmah dengan segala derivasinya diulang al Qur'an sebanyak 329 kali. Dalam karya-karya Ibn 'Arabi, terutama Futuhat dan Fusus, banyak sekali dijumpai ungkapan, "rahmat Tuhan terlebih dahulu dibandingkan murka-Nya." Dengan doktrin wahdat al-adyan, al-Hallaj bin Ibn 'Arabi menegaskan pentinganya memahami persamaan dan kesatuan (segi esoterik atau transenden) agama-agama, hingga secara sosiologis akan timbul kehidupan keagamaan yang harmonis dan penuh toleransi, yang dapat menjadi modal untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan. Bagi kaum sufi, arti ketuhanan harus sejajar dengan peri-kemanusiaan yang dalam Al-Quran selalu beriman dan beramal saleh. Maka strategi dakwah yang relevan sepanjang masa adalah dakwah yang lembut, humanis dan penuh kearifan. Itulah strategi dakwah Nabi yang membuat kaum paganis Arab rela memeluk Islam. Di masa kejayaan tasawuf Islam, banyak non-Muslim yang tersentuh oleh ajaran-ajaran humanis-universal kaum sufi kemudian memeluk Islam secara sukarela dan senang."
JTW 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amalia Novianti
"ABSTRAK
Islam kini telah menjadi salah satu agama yang besar di dunia. Tidak hanya dilihat
dari sisi jumlah populasinya, Islam juga telah melahirkan terobosan dalam industri
barang dan jasa dengan karakterisasi industri seperti ?halal‟, ?Islami‟, dan ?sesuai
dengan syariah‟. Terdapat beberapa industri yang saat menjadi fokus
pengembangan pemasaran yang berunsurkan Islami, yaitu industri makanan,
keuangan, dan perawatan diri (personal care). Untuk menciptakan persepsi seperti
itu di mata konsumen, maka pemasar perlu melakukan suatu proses komunikasi
pemasaran yang berbeda dengan produk konvensional, salah satunya adalah
dengan menempatkan simbol-simbol religi Islami. Penggunaan simbol-simbol ini
digunakan sebagai stimulus kepada konsumen untuk dapat mengintepretasikannya
dengan mengasosiasikannya dengan Islam. Dalam hal kosmetik halal dan
shampoo hijab, pemasar ingin menyampaikan tentang manfaat dan nilai dari
produk dan jasa yang khusus ditujukan kepada wanita berhijab melalui simbolsimbol
gambar wanita berhijab. Karya akhir ini bertujuan untuk melihat apakah
dengan ditempatkan simbol-simbol religi Islami tersebut akan berdampak positif
pada sikap dan keinginan membeli konsumen muslimah.

ABSTRACT
Islam has now become one of the major religions in the world. Not only in terms
of its population, Islam also has spawned a breakthrough in industrial goods and
services with industry characterization as 'halal', 'Islamic', and 'in accordance with
sharia'. There are some industries that are currently the focus of the development
of Islamic Branding and Marketing, namely food industry, finance, and personal
care. To create such a perception in the eyes of consumers, so marketers need to
do a different marketing communication process with conventional products, one
of which is to put Islamic symbol. This symbol is used as a stimulus to consumers
to be able to associate it with Islam. In the case of halal cosmetics and hijab
shampoos, marketers want to convey about the benefits and value of products and
services that are specifically targeted to women with hijab through symbol picture
of women with hijab. This thesis aims to see whether the placed Islamic symbols
will have a positive impact on attitudes and purchase intention female moslem"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Sobari
"Radikalisme merupakan sikap yang menginginkan perubahan menyeluruh dan revolusioner dengan membalikan nilai yang ada secara drastis lewat aksi dan kekerasan. Paham radikal telah tersebar di dunia pendidikan melalui proses Islamisasi, perekrutan, dan jaringan yang tertutup yang dilakukan secara terorganisir. Sejak terungkapnya para pelaku aksi bom Bali yang melibatkan alumni santri Pondok Pesantren Al-Islam di Lamongan, pesantren kerap dikaitkan dengan terorisme dan penyebaran radikalisme. Masuknya paham radikal salah satunya disebabkan oleh ketidakpahaman tentang ideologi bangsa yaitu Pancasila. Saat ini masyarakat hanya terbatas pada menghapal Pancasila namun tidak memahami dan mengamalkannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi rekomendasi kepada instansi terkait dan masyarakat tentang pentingnya pendidikan Pancasila di pondok pesantren untuk mencegah radikalisme. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dan data diperoleh dari studi dokumen dan wawancara, kemudian data dianalisa. Hasil penelitian didapatkan bahwa penyebaran radikalisme di pondok pesantren terjadi karena kiai dan pengurus yang radikal serta dari media dan buku. Pentingnya pengajaran dan penanaman nilai-nilai Pancasila di pondok pesantren berdasarkan teori asosisasi diferensial agar Pancasila dipelajari dan ditanamkan sehingga paham radikal tidak bisa masuk, kemudian teori kontrol sosial agar nilai-nilai Pancasila dapat terus tertanam dan terjaga, dan teori penghukuman sehingga diharapkan mencegah terjadinya pelanggaran.

Radicalism is an action that wants comprehensive and revolutionary change by drastically reversing existing values ​​through action and violence. Radical ideas have spread to the world of education through a process of Islamization, recruitment, and closed networks that are carried out in an organized manner. Since the revelations of the perpetrators of the Bali bombings involving alumni of Islamic boarding school students in Lamongan, Islamic boarding schools have often been associated with terrorism and the spread of radicalism. One of the reasons for the entry of radicalism is the lack of understanding of the nation's ideology, namely Pancasila. Currently people are only limited to memorizing Pancasila but do not understand and practice it. The purpose of this study is to provide recommendations to relevant agencies and the public about the importance of Pancasila Education in Islamic boarding schools to prevent radicalism. The research method used is qualitative and the data is obtained from document studies and interviews, then the data is analyzed. The results of the study found that the spread of radicalism in Islamic boarding schools occurred because of radical kiai and administrators as well as from the media and books. The importance of teaching and inculcating Pancasila values ​​in Islamic boarding schools is based on the theory of differential association so that Pancasila is learned and inculcated so that radicalism cannot enter, then the theory of social control so that Pancasila values ​​can continue to be embedded and maintained, and the theory of punishment so that it is expected to prevent violations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schimmel, Annemarie, 1922-2003
Jakarta: Pustaka Firdaus , 2000
297.4 SCH mt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbullah
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996
297.64 HAS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Muhammad Ahmadi
"Pesantren yang merupakan subkultur bangsa Indonesia tentunya mempunyai struktur sosial sendiri yang unik. Kiai adalah tokoh sentral pesantren yang memimpin dan berdiri sebagai imam, guru juga pemilik lembaga pendidikan yang bernama pesantren. Sehingga kiai memiliki otoritas yang penuh terhadap persantren yang dipimpinnya. Tak berlebihan kalau kemudian kiai disebut sebagai salah satu dari agen perubahan sosial yang ada dalam pesantren dan juga cultural broker bagi pesantren. Sebagai sebuah organisasi, pesantren tidak hanya kiai yang disebut aktor. Ada beberapa aktor dalam pesantren, salah satunya adalah ibu nyai yaitu istri kiai pemilik atau pengasuh pesantren.
Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta adalah pesantren salaf yang didalamnya tradisi Islam NU sangat kental. Pendidikan klasikal masih menjadi metode pendidikan dalam pesantren tersebut. Peran kiai masih dominan sebagaimana layaknya pesantren pada umumnya. Tetapi ada beberapa ibu nyai dalam pesantren ini juga memiliki peran yang tidak kalah dengan kiai. Sebab ibu nyai tidak digambarkan sebagai pendamping kiai saja tetapi ada peranan yang ibu nyai mainkan karena ibu nyai termasuk dalam elit pesantren yang tentunya memiliki power sebagaimana layaknya elit sosial dalam masyarakat.
Seberapa ibu nyai dalam pesantren Al Munawwir ini turut serta untuk memberikan arti dalam perjalanan pesantren. Dimana ibu nyai turut berperan serta dalam pengambilan kebijakan-kebijakan pesantren. Peran ibu nyai yang menonjol dalam pesantren merupakan basil dari proses yang berlangsung dalam diri ibu nyai. Adanya persepsi yang dimilikinya dan struktur sosial pesantren yang saling berinteraksi ditambah dengan adanya motif dan situasi serta kondisi yang mendukung membuat ibu nyai dapat melakukan reproduksi dan memainkan perannya dengan kesadarannya sendiri. Tak dapat dinafikan adanya dorongan dari aktor-aktor lain dalam pesantren yang mendorong ibu nyai.
Human capital yang dimiliki oleh ibu nyai membuat ibu nyai dapat memberdayakan dirinya dan membuatnya lebih berperan dalam komunitas pesantren. Saat ibu nyai telah mendapatkan tempat dan legitimasi dari komunitas pesantren sebagai alit ibu nyai dapat membawa angin perubahan bagi pesantren. Ibu nyai sebagai perempuan sanggup mengalokasikan power dalam tindakan sosialnya. Otoritas power yang dimiliki ternyata dimanfwkan sedemikian rupa oleh ibu nyai walaupun ibu nyai mendapatkan tantangan sebagai konsekuensi logis ketika ada sekelompok orang yang bplum siap.
Pesanlren salaf tidak seperti dibayangkan selama ini sebagai sesuatu yang ortodok dan kaku yang mengkungkung peran dan kebebasan perempuan. Di pesantren ini peran ibu nyai ternyata tidak lepas dari legitimasi yang diberikan oleh komunitas pesantren terlebih adanya kiai yang memberikan legitimasi tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrudin Alwi
"Penelitian ini ditulis dengan tema konsep siyasah pada pergerakan Islam di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif komparatif dengan sumber pencarian data berupa studi pustaka, mengambil dari sumber acuan seperti referensi buku dan penelitian sebelumnya. Setelah penelitian, penulis menemukan kesimpulan bahwa keempat organisasi ini sepakat bahwa Islam adalah agama yang syumu>l, lengkap, menyeluruh dan komprehensif. Maka Islam membahas seluruh segi kehidupan manusia termasuk politik. Meski memiliki pandangan sama tentang syumu>liyatul Islam, Islam yang komprehensif keempat organisasi ini memiliki pandangan yang berbeda terutama dalam implementasi konsep siyasah di kehidupan sehari-hari.

This research is written with the concept of siyasah theme on the movement of Islam in Indonesia. This study is a qualitative research comparative with the source of data search in the form of literature study, taking from reference sources such as reference books and previous research. After the research, the authors found the conclusion that these four organizations agree Islam is syumu>l, complete and comprehensive, then Islam discusses all aspects of human life including politics. Despite having the same view of syumu>liyatul Islam¸ complete and comprehensive, these four organizations have different views, especially in the implementation of the concept siyasah in daily life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>