Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86850 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roliska Virgo Dinanti
"Penelitian tentang komunitas burung di kawasan penyangga Taman Nasional Ujung Kulon TNUK bertujuan untuk menjelaskan komposisi burung pada berbagai struktur vegetasi kawasan penyangga TNUK, serta menjelaskan hubungan antara komposisi burung dengan struktur vegetasi kawasan penyangga TNUK. Kondisi kawasan penyangga di sekitar TNUK didominasi oleh area perkebunan dan pertanian yang memiliki jenis vegetasi beraneka ragam. Metode pengamatan burung yang digunakan adalah metode titik hitung. Terdapat 22 titik sampel pada pengamatan yang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kawasan penyangga berjarak dekat 0-500 meter, sedang 500-1000 meter dan jauh >1000 meter.
Hasil penelitian menunjukkan masing-masing kelompok kawasan penyangga memiliki struktur vegetasi yang berbeda, namun kawasan penyangga dekat dan sedang cenderung memiliki kemiripan karena hasil scatter plot Principal Component Analysis kedua kawasan saling tumpang tindih. Nilai keanekaragaman burung tertinggi terdapat pada kelompok kawasan penyangga berjarak dekat dengan Taman Nasional, namun hasil uji t Hutcheson ketiga lokasi menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata. Burung tipe insektivor dan nektarivor memiliki korelasi negatif dengan DBH pohon kelapa, burung tipe granivor dan omnivor memiliki korelasi positif dengan persentase kematangan buah kelapa.

Research on bird communities in buffer zone of Ujung Kulon National Park TNUK to explain bird composition on various vegetation structures of TNUK buffer zone, and to explain the relationship between bird structure and vegetation structure of buffer zone of TNUK. The condition of buffer zone around TNUK is dominated by plantation and agriculture area which have varieties of vegetation type. Bird observation method used is the method of calculating point. There are 22 sample points on the observation that are divided into three groups, namely near buffer area 0 500 meters, medium 500 1000 meters and far 1000 meters.
The results showed that each group of buffer zones had different vegetation structures, but the nearest and the nearest buffer areas were affected by the scatter plots. The Main Components Analysis of the two regions overlapped. The value of immortal bird diversity in the buffer group is close to the National Park, but the result of the Hutcheson site t test shows no significant difference. Insektivor and nectarivor birds have a negative reputation with coconut tree DBH, granivor and omnivor species have a positive reputation with coconut maturity percentage.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Achmmad Mustaqim
"Sebanyak 57 jenis Angiosperma epifit (6 jenis merupakan hemiepifit) dari 12 suku tercatat selama eksplorasi di Gunung Payung. Jumlah angiosperma epifit yang dijumpai lebih kurang 10,08% dari total jumlah jenis di Jawa. Orchidaceae merupakan suku dengan anggota terbanyak, yaitu 31 jenis atau menyusun 60,78% dari total jenis yang ditemukan. Trichotosia fusca, jenis di Jawa belum banyak diketahui, tercatat selama pengamatan di Gunung Payung.

A total of 57 species of epiphytic angiosperms (6 as hemiepiphytes) from twelves families of angiosperms were recorded during exploration in Mount Payung. Orchidaceae is the most diverse family with total of 31 species or 60.78% from total number of species found. Compared to Java, a number of 10.08% of epiphytic angiosperms can be found in Mount Payung. Trichotosia fusca, an insufficiently known orchids in Java, found during exploration.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Suherman
"Telah dilakukan penelitian mengenai dinamika populasi amfibi pada tiga sungai di kawasan Gunung Payung, Taman Nasional Ujung Kulon, Banten pada tanggal 22 Juni - 2 Juli 2013. Penelitian dilakukan dengan cara mencatat populasi amfibi dengan faktor-faktor lingkungan yang memengaruhinya. Masing-masing pengambilan data dilakukan sebanyak empat pengulangan pada ketiga lokasi tersebut.
Data hasil penelitian berupa hubungan korelasi antara populasi amfibi dengan faktor-faktor lingkungannya. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh delapan jenis amfibi. Beberapa jenis memiliki pengaruh signifikan yang cenderung kuat dan sangat kuat terhadap faktor-faktor lingkungannya.
Berdasarkan hasil analisis dinamika populasi amfibi pada Sungai Cigunung payung dan Sungai Ciuluran sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Terlihat beberapa jenis yang dipengaruhi faktor suhu air, suhu udara dan kelembapan. Namun, faktor-faktor lingkungan di sungai Cibunar tidak berpengaruh nyata.

Study of amphibian population dynamic at three rivers in the area of Mount. Payung, Ujung Kulon National Park, Banten in 22 June--2 July 2013. The study was carried out by collecting data of amphibian population with environment factors influence. Each sampling data was performed four repetitions at three locations.
The result of research form a correlation amphibian population between environtment factors. Based on this study were found eight amphibian species. Some species has significant inclined and very strong against environment factors,
Based on result analysis was amphibian population dynamic very influence by environment factors such as water temperature, air temperature and humidity at Cigunung payung and Ciuluran rivers, but environtment factors not influnece at Cibunar river.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Wahyudewantoro
"Fish fauna survey biodiversity was conducted in Ujung Kulon National Park, Pandeglang-West Java, to reveal fish diversity in mangrove ecosystem. Samples were caught using electrofish (12 V 10A), gill net (mesh sized 1-1.5 cm) and fishing tackle. Result showed that there were 58 fish species belongs to 34 families and 43 genera gobiidae was a dominant famili with 3 species. Cigenter river has highest diversity with H = 2.74, E=0.930, d = 5.346. Serinding fish (Ambassis dussumieri) was the highest abundance compared to others."
Bogor: Pusat Penelitian Biologi, 2009
BBIO 9:4 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Muhaimin
"Gunung Payung, Taman Nasional Ujung Kulon, merupakan kawasan yang masih memiliki hutan hujan tropis yang tersisa di dataran rendah P. Jawa. Sejumlah penelitian telah dilakukan di Gunung Payung, namun belum ada satupun penelitian yang membahas secara khusus mengenai jenis - jenis tumbuhan paku dan likofit. Tujuan penelitian kali ini adalah menginventarisasi dan mengidentifikasi jenis - jenis tumbuhan paku dan likofit yang terdapat di Gunung Payung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode jelajah bebas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gunung Payung memiliki 55 jenis tumbuhan paku dan empat jenis likofit. Dari 59 jenis yang diperoleh, terdapat 29 jenis tumbuhan paku dan 3 jenis likofit merupakan rekaman baru untuk Taman Nasional Ujung Kulon. Satu jenis tumbuhan paku dipertimbangkan sebagai rekaman baru untuk Pulau Jawa, yaitu Asplenium phyllitidis.

Mt Payung, Ujung Kulon National Park (UKNP), is a location where tropical forest of Java’s lowland remain exist. Previously, botanical exploration has been conducted in this area, but none of them focus on ferns and lycophytes.Research aimed to inventroy and identify ferns and lycophytes found in Mt Payung. Specimens collected from several accessible location in Mt Payung.
Fifty five species of ferns and four species of lycophytes has been recorded during this research. Twenty nine ferns and three lycophytes considered as new record for UKNP. Asplenium phyllitidis has been found during the research and considered as new record of ferns in Java.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dienda Shintianata
"Sedimen mangrove berperan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui proses sedimentasinya dengan menangkap dan menyerap karbon (disebut karbon biru). Indonesia memiliki 2,9 juta hektar hutan mangrove dengan total penyimpanan 3,14 miliar ton karbon di hutan mangrove, menjadikan Indonesia salah satu penyumbang karbon biru yang potensial. Penelitian ini menentukan stok karbon (Corg) dan laju sedimentasi (SAR) untuk mengetahui laju akumulasi karbon (CAR) pada sedimen mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon. Teknik isotop 210Pb digunakan untuk mengukur CAR dan metode Walkey-Black digunakan untuk mentukan kandungan Corg. Pengambilan sampel dilakukan di 3 lokasi yang tegak lurus dengan garis pantai : interior, fringe, dan mudflat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah interior memiliki CAR tertinggi (0,32 ± 0,34 Mg C ha-1 tahun-1) meskipun stok karbon paling rendah (90,19 Mg C ha-1) dibandingkan dua titik lainnya. Sebaliknya, mudflat yang memiliki stok karbon tertinggi (169,6 Mg C ha-1), menunjukkan CAR terendah (0,32 ± 0,34 Mg C ha-1 tahun-1). Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan laju sedimentasi merupakan salah satu penyebab terjadinya variasi CAR

Mangroves sediment play a role in adapting and mitigating climate change through their sedimentation process by capturing and sequestering carbon (termed blue carbon). Indonesia has 2.9 million hectares of mangroves with a total storage of 3.14 billion tonnes of carbon in mangrove forests, making Indonesia one of the potential contributors of blue carbon. This study determines carbon stock (Corg) and sediment accumulation rate (SAR) to find the carbon accumulation rate (CAR) in sediment mangroves at Ujung Kulon National Park. The 210Pb isotope technique was used to measure CAR, and the Walkey-Black method was used to determine the Corg content. Sampling was taken in 3 locations perpendicular to the shoreline : interior, fringe, and mudflat. The result shows that the interior area has the highest CAR (0.32 ± 0.34 Mg C ha-1 year-1) even though the carbon stock (90.19 Mg C ha-1) is the lowest from the other two. On the contrary, mudflat, which has the highest carbon stock (169.6 Mg C ha-1), shows the lowest CAR (0.32 ± 0.34 Mg C ha-1 year-1). This indicates that sedimentation rate differences are one of the causes of variations in CAR "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Sapta Kurniati
"Penelitian ini hadir untuk menjelaskan akar permasalahan buruknya hubungan antaraBalai Taman Nasional Ujung Kulon dengan masyarakat sekitar di kawasan GunungHonje. Jika ditelusuri, hubungan buruk ini sudah terjadi sejak lama, bahkan sebelumUjung Kulon menjadi taman nasional. Permasalahan ini ada semenjak Cagar Alam UjungKulon memperluas wilayah di Gunung Honje yang mengakibatkan pemukiman dan lahangarapan penduduk masuk ke wilayah Cagar Alam Ujung Kulon. Dengan menggunakanmetode sejarah, penelitian ini menemukan bahwa akibat perluasan Cagar Alam UjungKulon di Gunung Honje yang bersifat sentarlistik mengakibakan tekanan masyarakarterhadap hutan tidak dapat dihindari. Sayangnya, penyelesaian permasalahan ini terlaluberlarut-larut. Hingga 16 tahun pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon belum bisamenyelesaiakan permasalah ini dengan tuntas.

This study aims to clarify root problem of unhealthy relationship of Balai TamanNasional Ujung Kulon and local society in the area of Gunung Honje. Performed tracing,revealed that the unhealthy relationship had been happening for ages, ever since UjungKulon was yet to be officially National Park. By using historical method, this study foundthat centralized expansion of Cagar Alam Ujung Kulon in Gunung Honje had ledinevitable pressure of local society on the park. Unfortunately, the problem resolution hadbeen protracted. Until 16 years of managing of Taman Nasional Ujung Kulon, theprobrem remained unresolved completely."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arsiya Isrina Wenty Octisdah
"Skripsi ini membahas penyebab kemiskinan petani di zona penyangga kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran penyebab kemiskinan petani menggunakan Sustainable Livelihood Framework yang fokus pada 5 tema besar yaitu; (1) konteks kerentanan, (2) aset-aset mata pencaharian, (3) organisasi, kebijakan dan proses, (4) strategi mata pencaharian, (5) hasil-hasil mata pencaharian. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa penyebab kemiskinan di zona penyangga kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango lebih dominan pada kerentanan perubahan iklim dan serangan hama, serta rendahnya sumber daya manusia terutama pada pendidikan.

This thesis is discussing on causes of poverty of farmers in Sukaresmi Village around Buffer Zone of Gede Pangrango National Park. This is a qualitative research with a descriptive method. The purpose of this research is to describe causes of poverty of farmers based on Sustainable Livelihood Framework focusing on five points; (1) Vulnerability Context, (2) Livelihood Assets, (3) Organization, Policy and Process, (4) Livelihood Strategies, (5) Livelihood Outcomes. The result of this research shows that the causes of poverty of farmers around buffer zone are dominant on climate change, pest infestations and lack of human resources such as education."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>