Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197509 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lailuddin Mufti
"Skripsi ini mengelaborasi konflik kepentingan yang terjadi antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia pada pengelolaan TPST Bantargebang, September 2015 ndash; Juli 2016. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data primer dan sekunder. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa PT GTJ dan PT NOEI mengalami kendala dalam proyeksi pengelolaan TPST Bantargebang. Kendala tersebut terjadi akibat tidak tercapainya breakeven point pada proses waste to energy. Konflik kepentingan muncul ketika PT GTJ dan PT NOEI menggunakan kemampuan sumber daya dalam mempengaruhi regulasi Pemprov DKI Jakarta. Konflik kepentingan menyebabkan Pemprov DKI Jakarta memutus kontrak kerja sama dengan PT GTJ dan PT NOEI.

This Thesis elaborated the conflict of interest between the provincial government of Jakarta with PT Godang Tua Jaya and PT Navigat Organic Energy Indonesia on the management of Bantargebang Integrated Waste Management Facility during September 2015 until July 2016. This Skripsi using qualitative methods based on primary and secondary data. PT GTJ and PT NOEI have had issues in the projection of management Bantargebang Integrated Waste Management Facility. The issues started when the breakeven point was not reached at the waste to energy process. Conflict of interest arose when PT GTJ and PT NOEI decided to use their resources to influence the regulations made by the provincial government of Jakarta, and let to the provincial government of Jakarta ending the cooperation contracts with PT GTJ and PT NOEI. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Syafitri
"Pengelolaan sampah yang tidak baik dapat menjadi sumber berkembang biaknya mikroorganisme penyebab penyakit. Diare merupakan salah satu penyakit yang rentan terjadi sebagai dampak dari pajanan sampah tersebut.Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis dampak pengelolaan sampah terhadap prevalensi diare pada balita. Studi kohort retrospektif yang dilakukan pada 120 balita yang terpilih secara acak pada dua wilayah penelitian, yakni RW 06 Kelurahan Abadijaya (terpajan) dan RW 16 Keluarahan Bhaktijaya (tidak terpajan), Kota Depok.
Peneliti melakukan pendataan menggunakan kuesioner dan observasi di lapangan untuk mengetahui kondisi pengelolaan sampah serta prevalensi diare pada balita di wilayah tersebut. Setelah itu dilakukan uji chi-square dilanjutkan dengan analisis regresi logistik ganda untuk mengetahui variabel pengelolaan sampah yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita.Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara upaya daur ulang dengan RR = 3,669 (95 % CI : 1,278-10,553) dan posisi wadah sampah keluarga RR = 7,017 (95 % CI: 1,29- 3,09) terhadap kejadian diare pada balita.
Hasil analisis multivariat menunjukkan posisi wadah sampah keluarga adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita setelah dikontrol oleh variabel daur ulang sampah. Peneliti menyarankan agar pemerintah meningkatkan sosialisasi dan fasilitas bagi masyarakat untuk menerapkan pengelolaan sampah yang baik terutama peletakkan wadah sampah di luar rumah. Selain itu juga perlu dilakukan pelatihan upaya daur ulang dan prinsip 3R lainnya yang dapat diterapkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Poor Waste management can be a breeding source of microorganisms cause the disease . Diarrhea is a disease that occurs in toddlers susceptible as a result of exposure to waste. Waste management consists of technical and nontechnical aspects, which of each has directly and indirectly effect to the relationship between waste and the incidence of diarrhea. The purpose of this research is to khow the impact of waste management on the prevalence of diarrhea in toddlers. Study design used was a retrospective cohort.
Researchers conducted an assessment of the condition of the community waste management in two areas that have been grouped into the exposed ( managed by goverment) and unexposed (managed by community). Each are of study taken 60 respondents families that have toddlers so that the number of respondents used was 120 respondents. Researchers used a questionnaire to collect data and observations in the field to determine the condition of waste management as well as the prevalence of diarrhea in children under five After the chi-square test reserchers used multiple logistic regression analysis to determine the variables most influential waste management on the incidence of diarrhea in toddlers.
The results of the study showed that no significant relationship exists between the recycling effort [RR = 3,669 (95 % CI : 1,278-10,553)] and the position of the family waste receptacle [RR = 7,017 (95 % CI: 1,29-3,09)] with the incidence of diarrhea in toddlers. Multivariate analysis showed the position of the familywaste receptacle is the most influential variable on the incidence of diarrhea in infants after controlled by variable recycling bins.Suggestion of this study that the government must be improve socialization and facilities for the community to implement better waste management, especially laying waste containers outside the home. It is also necessary to trainings recycling efforts and other 3R principles that can be families applied in life in order to reduce.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohan
"Telah dilakukan penelitian menggunakan metode deskriptif
tentang kinerja PT PPLI dalam pengelolaan limbah B3 di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji kinerja PT PPLI dalam pengelolaan limbah B3 di
Indonesia sehubungan dengan dampak limbah B3 terhadap lingkungan. Adanya
peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan perekonomian (industrialisasi) telah
banyak menggunakan surnber daya alam yang sangat berpotensi untuk merusak
lingkungan di samping menimbulkan pencemaran akibat limbah dari hasil
industrialisasi tersebut. Kondisi ini pada akhirnya akan menurunkan kualitas
lingkungan hidup itu sendiri, sehingga pada gilirannya nanti akan dapat menjadi
ancaman besar terhadap kelangsungan hidup. Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 1999 Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menyatakan, bahwa
limbah sebagai sisa suatu usaha dan/atau kegiatan bisa terdiri atas limbah B3 dan
limbah non B3. Meskipun kedua-duanya bisa berdampak negatif terhadap
lingkungan, namun limbah B3 mempunyai tingkat bahaya yang lebih besar
daripada limbah non B3. Masih banyak perusahaan penghasil limbah B3 yang
tidak peduli akan dampak yang ditimbulkan oleh limbah B3 tersebut, sehingga
tidak sedikit yang melalaikan kewajiban pengelolaannya. Kehadiran PT PPLI
Cileungsi-Bogor, sebagai satu-satunya pusat pengolahan limbah industri-B3
(PPLI-B3) di Indonesia, pada mulanya disambut dengan begitu antusias dari
banyak kalangan industri multinasional yang telah lama menimbun limbah B3 di
lokasi pabriknya. Namun, di saat terjadinya krisis ekonomi yang melanda
Indonesia di sepanjang tahun 1997-1998 antusias tersebut mulai memudar. Hal ini
terbukti dengan makin berkurangnya penerimaan limbah B3 oleh PPLI-B3 di
tahim 1998-1999, hampir 45% dari tahun sebelurnnya. Secara rata-rata per
tahunnya, jumlah limbah B3 yang dikirim ke PPLI-B3 masih sekitar 30% dari
kapasitas terpasang sebesar 60.000 ton/tahun. Padahal produksi limbah B3 di
Jawa Barat dan DKI Jakarta berdasarkan survey yang dilakukan PPLI-B3 di tahun
1994 adalah 128.000 ton/tahun. Hal ini yang merekomendasikan akan perlunya
penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan Iimbah B3. Di
samping itu, dengan semakin menyebarnya pusat-pusat industri yang banyak
menghasilkan limbah B3 menumut untuk secara bertahap membangun PPLI-B3 di
daerah-daerah Iain. Akhirnya, yang terpenting di dalam pengelolaan lingkungan
hidup akibat limbah B3 adalah perlunya pergeseran paradigma dari end of pipe
treatment menjadi cleaner production. Hal ini menurut kesadaran dari semua
pihak, khususnya pihak industri, untuk melakukan kegiatan minimisasi limbah."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T16804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tchbanoglous, George
New York: McGraw-Hill, 1993
628.44 TCH i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinan
"Sampah rumah tangga seharusnya dapat terkelola secara optimal, sehingga hanya sampah residu saja yang diangkut ke TPA. Realitanya sampah rumah tangga tidak terkelola di sumber sampah, sehingga berpotensi mencemari ekosistem lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga, mengetahui hasil evaluasi pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga dan merumuskan kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga pada tingkat komunitas masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 548 orang. Berdasarkan hasil Penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara persepsi, partisipasi dan akseptabilitas dengan pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga pada komunitas masyarakat. Adapun hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga menggunakan perhitungan indeks pengendalian sampah rumah tangga diketahui Kota Bekasi masuk Kategori Sedang. Model pengendalian sampah rumah tangga pada tingkat komunitas direkomendasikan untuk menjadi alternatif rekomendasi kebijakan bagi Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah rumah tangga yang berkelanjutan

Household solid waste shall to be managed optimally, so that only the residual waste is transported to the landfill. In reality, the household solid waste did not managed properly in the first place so it will potentially damage the environment’s ecosystem. This study aims to determine the community behavior in implementing the household solid waste managementknowing the evaluation results on the implementation of household solid waste management and and formulate household solid waste waste management policies.at the community level. This study was conducted in Bekasi City, West Java Province, Indonesia with a total of 548 respondents. Based on the study results, it is known that there is a relationship between perception, participation and acceptability with the implementation of household solid waste waste management in the community. The results of the evaluation of the implementation of household solid waste management using the calculation of the household solid waste waste control index where it is known that Bekasi City is in the Moderate Category. The household solid waste control model at the community level is recommended to be an alternative policy recommendation for the Government and related stakeholders in an effort to realize the sustainable household solid waste management"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kurnia Astuti
"Pengamanan limbah menjadi salah satu lingkup pelayanan unit sanitasi lingkungan rumah sakit. Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) melayani pasien Covid-19 semenjak bulan Maret 2020 sehingga terjadi peningkatan jumlah limbah infeksius yang sangat signifikan hingga mencapai 5 kali lipat dibandingkan dengan jumlah limbah pada bulan Januari 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menganalisis pengelolaan limbah padat dan limbah cair RSUI. Pada Bulan Februari 2020, sebelum terjadi pandemi Covid-19 komposisi limbah padat RSUI sebanyak 70% limbah domestik dan 30% limbah B3. Sedangkan pada Bulan Juli 2021, saat puncak pandemi Covid-19, jumlah limbah B3 menjadi 70% dan limbah domestik 30%. Pada Bulan Mei 2022, ketika kasus Covid-19 sudah mengalami penurunan, jumlah limbah B3 menjadi sebesar 46% dan limbah domestik 54%. Komposisi limbah domestik paling banyak berupa sampah sisa makanan sebesar 18,51% dari 82,65% sampah organik dan anorganik yang akan dibuang ke TPA. Komposisi limbah B3 paling banyak adalah Alat Pelindung Diri (APD) sebesar 43% dari 91,76% sampah infeksius. Sedangkan debit limbah cair RSUI sebesar 59,8% - 74,9% dari penggunaan air bersih dengan rata-rata debit harian limbah cair pada inlet sebesar 84,9 m3/hari dan 46,61 m3/hari pada outlet. Rata-rata parameter yang memenuhi baku mutu sepanjang periode Maret-Mei 2022 pada IPAL utama sebesar 91% dan pada IPAL gedung parkir sebesar 88%, dengan parameter yang paling sering tidak memenuhi baku mutu adalah Fenol.

Waste management is one of the scope of services of the environmental sanitation unit in hospital. The Universitas Indonesia Hospital (RSUI) has served Covid-19 patients since March 2020, resulting in a very significant increase in the amount of infectious waste reaching 5 times compared to the amount of waste in January 2020. The purpose of this study is to evaluate and analyze solid waste and waste water management in RSUI. In February 2020, prior to the Covid-19 pandemic, the composition of RSUI's solid waste was 70% domestic waste and 30% hazardous waste. Meanwhile, in July 2021, during the peak of the Covid-19 pandemic, the amount of hazardous waste was 70% and domestic waste was 30%. In May 2022, when Covid-19 cases had decreased, the amount of hazardous waste was 46% and domestic waste was 54%. The composition of domestic waste is mostly in the form of food waste, amounting to 18.51% of the 82.65% organic and inorganic waste that will be disposed of in the landfill. The composition of the most hazardous waste is Personal Protective Equipment (PPE) at 43% of the 91.76% infectious waste. Meanwhile, the wastewater discharge of RSUI is 59.8% - 74.9% of the use of clean water with an average daily discharge of wastewater at the inlet of 84.9 m3/day and 46.61 m3/day at the outlet. The average parameter that meets the quality standard during the period March-May 2022 for the main Waste Water Treatment Plant (WWTP) is 91% and the WWTP for the parking building is 88%, with the parameter that most often does not meet the quality standard is Phenol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Kurniawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya investasi pengolahan sampah akhir di Marunda, Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Secara khusus hal-hal yang didentifikasi adalah teknologl yang digunakan dalam pengolahan sampah, aiternatif pemilihan lokasi dan besarnya biaya investasi serta kelayakan suatu proyek pembangunan tempat pengolahan sampah akhir.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan deskriftif analitik. Pengamatan lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya dilapangan, sehubungan dengan penempatan lokasi, disamping itu dilakukan pula wawancara dengan para pihak (staekholder) yang terkait dengan pengelolaan sampah, terutama pegawai Pemda DKI Jakarta yang terbentuk dalam Tim Asistensi Persampah Provinsi DKI Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pembangunan tempat pengolahan sampah akhir (TPST teknologi incenerator skala besar), waste to energy dengan kapasitas produksi 1500 ton sampah/hari, menghabiskan biaya investasi lebih kurang sebesar Rp. 128.186.549.000,- dan dari hasil perhitungan didapat total present value selama 20 tahun sebesar Rp. 248.429.789.000,-, maka dihasilkan Net Present Value sebesar Rp. 120.243.240.000,- (bernilai positif), maka pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu teknologi incenerator skala besar (waste to energy) di Marunda Jakarta Utara, layak untuk dilaksanakan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Pasha
"Kebutuhan lahan untuk TPA mendorong Pemerintah Kabupaten Klaten menggunakan lahan di Desa Troketon, Kecamatan Pedan, namun disikapi penolakan dari masyarakat setempat. Permasalahan lingkungan menjadi faktor utama yang menyebabkan konflik NIMBY antara pemerintah dan masyarakat setempat. Berdasarkan latar belakang tersebut, riset ini bertujuan untuk menganalisis faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi yang menyebabkan konflik, dan menyusun strategi penyelesaian konflik penggunaan lahan untuk TPA di Desa Troketon Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten. Riset ini menggunakan metode analisis data kualitatif secara induktif deskriptif. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap tujuh informan yang dipilih menggunakan purposive dan snowball sampling. Analisis data primer dilakukan melalui tahapan initial coding dan theoretical coding. Hasil riset menunjukkan adanya faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi yang menyebabkan konflik NIMBY. Faktor lingkungan paling dominan adalah kualitas air tanah, faktor sosial paling dominan adalah kepercayaan dan nilai sejarah terhadap situs yang dikeramatkan, dan faktor ekonomi paling dominan adalah harga tanah. Dari ketiga faktor, konflik NIMBY paling kuat berasosiasi dengan faktor sosial. Strategi utama penyelesaian konflik penggunaan lahan untuk TPA adalah partisipasi masyarakat dalam bentuk diskusi dan dialog antara Pemerintah Kabupaten Klaten, pemerintah desa dan masyarakat desa setempat yaitu Desa Troketon, Desa Kalangan, dan Desa Kaligawe, dilakukan secara rutin atau berkala.

The land requirements for TPA encourages the Klaten District Government to use land in Troketon Village, Pedan District, but it is responded by resistence of the local community. Environmental problems are a major factor that causes conflict between the government and local communities. Based on this background, this research aims to analyze the environmental, social and economic factors that cause conflict, and develop a strategy for resolving land use conflicts for landfill waste in Troketon Village Pedan District, Klaten Regency. This study uses qualitative data analysis methods with qualitative descriptive. Primary data collection is done through interviews conducted on seven informants selected using purposive and snowball sampling. Analysis of primary data is done through initial coding and theoretical coding stages. The results of the study indicate the existence of environmental, social, and economic factors that have caused NIMBY conflicts. The most dominant environmental factor is groundwater quality, the most dominant social factor is the trust and historical value of sacred sites, and the most dominant economic factor is land prices. Related to the three factors, the NIMBY conflict is most strongly associated with social factors. The main strategies for conflict resolution land use for landfill is community participation in the form of discussions and dialogues between the Government of Klaten Regency, the village government and local village communities namely Troketon Village, Kalangan Village, and Kaligawe Village, carried out regularly."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Supriadi
"Pelayanan rumah sakit menghasilkan limbah medis padat yang harusdikelola dengan baik dan komprehensif sejak limbah dihasilkan hingga dikelola ditempat pembuangan akhir. Berdasarkan pengamatan, masih ada petugaskebersihan di Rumah Sakit Haji Jakarta yang tertusuk jarum saat melakukanpengolahan limbah medis yang berarti pengelolaan limbah masih belum optimaldilakukan dan berpotensi menimbulkan dampak kesehatan bagi petugas danlingkungan sekitar.Penelitian ini bertujuan menganalisis sistem pengelolaan limbah medispadat sesuai dengan Keputusan Kemenkes 1204 tahun 2004. Metode penelitianmenggunakan pendekatan kualitatif dengan disain studi kasus. Pendekatankualitatif dilakukan untuk menganalisis sistem pengelolaan limbah medis diRumah Sakit Haji Jakarta yang terdiri dari input, proses, output dan rekomendasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada faktor input poduksi limbah medistergolong besar sebesar 128 kg/hari. Pada faktor proses mulai dari pewadahan,tercampur antara limbah medis dan non medis serta benda tajam jarum suntik ,pengangkutan belum menggunakan trolly khusus dan penyimpanan limbah medisbelum memenuhi syarat sesuai dengan Kepmenkes 1204 tahun 2014. Oleh karenaitu pemilahan pewadahan limbah medis yang dimulai dari sumbernya, perilakupetugas dan penyediaan sarana limbah medis menjadi faktor penentu didalampengelolaan limbah medis sehingga diharapkan dampak resiko kecelakaan kerjadan lingkungan sekitar dapat dikurangi dan bahkan dihindari zero accident.

Hospital services produce solid medical waste that must be managed properly andcomprehensively since the waste is produced until it is managed in a landfill.Based on the observation, there is still a janitor at Haji Hospital Jakarta whopunctured needle while doing medical waste treatment which mean wastemanagement still not optimal done and have potential to cause health impact forofficer and environment.This research discusses solid waste medical management system based onregulation of Ministry of Health No. 1204 2004. The research method usedqualitative approach with case study design. A qualitative approach wasundertaken to analyze the medical waste management system at Haji JakartaHospital consisting of inputs, processes, outputs and recommendations.The resultsshowed that in the input factor of medical waste production is large amounted to128 kg day. In process factors starting from containers, mixed between medicaland non medical waste and sharp objects syringes , transportation has not beenusing special trolly and medical waste storage has not been eligible according toregulation of Ministry of Health No. 1204 2004. Therefore, the sorting ofmedical waste starting from the source, the behavior of the officer and theprovision of medical waste becomes the determining factor in the management ofmedical waste, so that it is expected that the impact of occupational accident riskand the surrounding environment can be reduced and avoided zero accident."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Prima Sari
"Tesis ini membahas kebijakan pengelolaan sampah sebagai sumber energi alternatif dalam kerangka ketahanan daerah dengan studi kasus di TPST Regional Bantargebang. Metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesuai dengan amanat UU Nomor 18 Tahun 2008, TPST telah menggunakan teknologi tinggi dan tepat guna, dimana gas methan yang dihasilkan dapat menjadi bahan bakar pembangkit listrik. Manfaat dari kebijakan tersebut antara lain terjaminnya pengelolaan TPST yang ramah lingkungan, menggerakan perekonomian lokal, pemberdayaan masyarakat, kompensasi bantuan tunai, dan perbaikan infrastruktur yang pada akhirnya memberikan dampak positif bagi terciptanya ketahanan daerah yang kondusif.

The purpose of this thesis is to discussed the waste management policy as alternative energy in the frame of regional resilience on TPST Regional Bantar Gebang. In the research, the writer decides to use the qualitative method with data collection interview, observation, and documentation study. The result of this Thesis indicate that appropriate with mandate UU No 18 tahun 2008, TPST used high level technology with efficiency and effectiveness, where Methane gas able to be fuel of power station. The Policies benefit are to gives warranty management of TPST with environmental safety, Stirring up local economies and human resources, the grant in aid as a compensation and the last infrastructure aids which is give a positive effect for a secure regional resilience program."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>