Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190904 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzan Muhtadi
"Pinggiran Sungai Ciliwung menjadi sebuah kawasan padat penduduk dikarenakan pemandangannya yang indah serta harga tanah yang murah. Namun ternyata terdapat gua bawah tanah pada tebing pinggiran sungai tersebut. Gua bawah tanah ini terbentuk akibat pengambilan pasir oleh manusia sejak dahulu. Oleh karenanya, hal ini merupakan sebuah ancaman bila terdapat banyak bangunan di atasnya. Jika dinding gua tidak kuat menahan beban di atasnya, akan terjadi bencana seperti sinkhole yang dapat mengakibatkan banyak korban. Adanya gua bawah tanah berisi udara pada pinggiran sungai yang memiliki nilai resistivitas mencapai 1500 m membuat kontras nilai resistivitas yang sangat jauh dibandingkan sekitarnya. Karena itu, metode resistivitas dengan konfigurasi dipole-dipole digunakan dalam penelitian ini agar dapat mendeteksi keberadaan dan kontinuitas gua bawah tanah tersebut. Agar dapat terlihat dengan jelas kontinuitasnya, pada penelitian ini terdapat 5 buah lintasan dengan jarak spasi antar elektroda sepanjang 2 meter. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah diambil, terdeteksi adanya anomali gua bawah tanah dengan ukuran tinggi dan lebar 1,5x1,5 meter serta nilai resistivitas berkisar antara 1400-1500 m serta dapat diperkirakan kontinuitasnya.

Ciliwung River ridge becomes a densely populated area due to its beautiful scenery and cheap land prices. But apparently there is an underground cave on the cliff edge of the river. This underground cave was formed due to sand taking by humans from the past. Therefore, this is a threat if there are many buildings on it. If the cave wall is not strong to hold the burden on it, there will be a disaster like sinkhole that can lead to many victims. The existence of an air filled underground cave on the edge of the river that has a resistivity value reaching 1500 m makes the contrast of resistivity value very far compared to its surroundings. Therefore, the resistivity method with dipole dipole array is used in this study in order to detect the existence and continuity of the underground cave. To be clearly visible continuity, in this research there are 5 pieces of line with spacing between electrode along the 2 meters. Based on the results of data processing has been taken, the cave underground anomalies detected with a height and width of 1,5x1,5 meters and resistivity value ranges between 1400 1500 m and can be estimated continuity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhiwaurrais
"Peningkatan jumlah penduduk di Kota Depok, Jawa Barat menyebabkan tingginya aktivitas pembangunan untuk tempat tinggal. Keterbatasan lahan di Kota Depok menyebabkan aktivitas pembangunan dilakukan di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung. Namun kenyataannya terdapat banyak gua bawah permukaan di DAS Ciliwung yang menjadi ancaman jika dilakukan pembangunan diatasnya. Oleh sebab itu dilakukan penelitian dengan metode Ground Penetrating Radar (GPR) untuk mengetahui geometri serta memetakan kontinuitas dan persebaran dari gua bawah permukaan yang ada di DAS Ciliwung pada kawasan Perumahan Pesona Khayangan Juanda, Depok. Metode GPR dipilih karena memiliki resolusi tinggi dikedalaman dangkal yang dapat mendeteksi dengan baik keberadaan gua yang memiliki kontras permitivitas relatif dielektrik dengan lingkungan sekitar. Penelitian ini dilakukan menggunakan instrumen Phyton-3 Georadar dengan pemilihan frekuensi 100 MHz pada 7 lintasan yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat gua bawah permukaan di kedalaman kurang dari 5 meter dari permukaan dengan ukuran lebar dan tinggi lebih kurang 1x1,5 meter serta orientasinya kearah tenggara-barat laut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam rencana kegiatan pembangunan kedepannya di lokasi terkait.

The increase in population in Depok City, West Java has led to high development activities for housing. Limited lands in Depok City have caused development activities to be conducted in Ciliwung watershed. However, in reality, there are many subsurface caves in the Ciliwung watershed that pose a threat if development is executed on them. Therefore, the research is conducted using the Ground Penetrating Radar (GPR) method to determine the geometry and map of the continuity and distribution of subsurface caves in the Ciliwung watershed in the Pesona Khayangan Juanda, Depok. The GPR method was chosen due to the reason it has a high resolution in a shallow depth that can detect well the existence of a cave that has a relative dielectric permittivity contrast to the surrounding environment. This research was conducted using the Phyton-3 Georadar instrument with a frequency selection of 100 MHz on 7 different tracks. The results of this study indicate that there is a subsurface cave at a depth of fewer than 5 meters from the surface with a width and height of approximately 1x1.5 meters and its orientation towards the southeast-northwest. The results of this study are expected to be used as a reference in future development activities plans in related locations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Annisa Nada
"Identifikasi rongga bawah permukaan sangat penting dalam bidang geoteknik. Rongga bawah permukaan dapat memberikan dampak negatif seperti kesalahan penentuan dimensi pondasi bangunan hingga kerusakan jalan. Oleh karena itu, identifikasi geometri serta posisi rongga bawah permukaan menjadi penting. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan rekomendasi kelayakan bagi infrastruktur yang akan berdiri di atasnya. Akuisisi data di lapangan untuk mengidentifikasi rongga bawah permukaan ini telah dilakukan di Kampung Kemiri Muka Depok, di DAS Ciliwung Kampung Kemiri Muka Depok menggunakan Gravity Gradient Vertical dengan luas wilayah pengukuran sekitar 35 m x 20 m. Dari data yang kami miliki, teridentifikasi adanya rongga bawah permukaan di bagian utara daerah pengukuran.

Subsurface cave identification is crucial in geotechnical aspect. It's existence can give negative effects, such as the fault of foundation dimension determination and the road damage. Therefore, it's important to identificate the geometry and the positition of the subsurface cave. The result will give an infrastructure feasibility recommendation to be built above it surface. This survey is conducted at Kemiri Muka Depok Village along side The Ciliwung River using Gravity Gradient Vertical configuration with the Area of Interest 35 m x 20 m. Based on the data result, there is a subsurface cave identified at the north of acquisition field.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Hidayatullah
"Gua bawah permukaan merupakan fenomena yang berbahaya karena dapat memicu terjadinya sinkhole jika tidak mampu menahan beban diatasnya. Fenomena ini dapat ditemukan di Pinggiran Sungai Ciliwung, dimana pada zaman dahulu, keberadaan gua tersebut digunakan untuk pengambilan pasir demi kebutuhan pembangunan Saat ini setelah tidak digunakan, gua tersebut dibiarkan begitu saja dan di permukaannya dibangun pemukiman sehingga dapat membahayakan. Penelitian menggunakan metode resistivitas konfigurasi dipole dipole untuk mendeteksi kontinuitas gua bawah permukaan pada daerah Pesona Khayangan juanda. Sebanyak 6 lintasan dengan panjang lintasan 21 meter, 22.5 meter, 22 meter, 46 meter, 27 meter, dan 60 meter digunakan dalam pengukuran empat gua dan mendapatkan anomali nilai resistivitas hingga 1700 Ωm yang menandakan adanya keberadaan gua. Geometri gua sebesar 1.6 m x 1.8 m pada lintasan yang terdekat dengan mulut gua, dan 1.1 m x 1.7 m semakin kedalam semakin mengecil. Kontinuitas gua mencapai 4.5 meter dan 5.5 meter dengan orientasi gua menyerong ke arah Timur Laut.

Subsurface caves are dangerous phenomenon because it can trigger a sinkhole if it is unable to withstand the weight above it. This phenomenon can be found on the banks of the Ciliwung River, where in the past, the existence of the cave was used to extract sand for construction need. Nowadays, the cave is left as it is and buildings was built on its surface so it can be dangerous. The research used dipole dipole configuration resistivity method to detect the continuity of caves in the Pesona Khayangan Juanda area. A total of 6 tracks with a track length of 21 meters, 22.5 meters, 22 meters, 46 meters, 27 meters and 60 meters were used in the measurement for detection of four caves, and got an anomaly of resistivity values up to 1700 Ωm indicating the existence of a cave. The cave geometry is 1.6 m x 1.8 m on the path closest to the cave's mouth, and 1.1 m x 1.7 m to the deeper side, indicating that it gets smaller . The continuity of the cave reaching 4.5 meters and 5.5 meters with cave’s orientation sloping towards Northeast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Eko Sunardi
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan strategi Komunitas Peduli Ciliwung (KPC Bogor) dalam konservasi daerah aliran sungai ciliwung di kota Bogor dan menjelaskan bagaimana dampak dari strategi KPC Bogor terhadap relasi antara manusia dengan lingkungan. Latar belakang dari penelitian ini berupa permasalahan pencemaran sungai Ciliwung, dimana untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diperlukan upaya konservasi daerah aliran sungai. Salah satu komunitas yang berupaya melaksanakan konservasi daerah aliran sungai di kota Bogor adalah KPC Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari lima orang relawan KPC Bogor, dua orang warga Kelurahan Sukaresmi, Staf dan Lurah Sukaresmi, dan Satgas Naturalisasi Ciliwung. Penelitian kualitatif ini menunjukkan bagaimana strategi KPC Bogor dalam konservasi DAS melalui kegiatan dan pihak/lembaga yang dilibatkan. Selain itu ditunjukkan pula bagaimana dampak dari strategi KPC Bogor terhadap relasi manusia dengan lingkungan dan bagaimana KPC Bogor melibatkan berbagai pihak dalam kegiatannya. Dalam upaya memahami strategi KPC Bogor dan dampaknya, penelitian kualitatif ini menggunakan kerangka berpikir environmental entitlements.

This research aims to describe the strategy of Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Bogor in the conservation of the Ciliwung River watershed in the city of Bogor and explain how the impact of KPC Bogor strategy on relations between humans and the environment. The background of this research discusses the contamination of the Ciliwung River. To solve this problem, efforts to resolve watersheds are needed. One of the communities that seeks to implement watershed conservation in the city of Bogor is KPC Bogor. This research uses a qualitative method with descriptive type. Informants in this study consisted of five KPC Bogor volunteers, two residents of Kelurahan Sukaresmi, Staff and Lurah Sukaresmi, and two member of Satgas Naturalisasi Ciliwung. This qualitative research discusses how the KPC Bogor strategy in the watershed through the activities and the parties/institutions involved. In addition, it was also shown how the impact of the KPC Bogor strategy on human relations with the environment and how KPC Bogor involved various parties in its activities. In an effort to understand KPC Bogor strategy and its impact, this qualitative research uses the framework of environmental entitlements."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatisya Ilani Yusuf
"Banjir yang terus melanda wilayah Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur menyebabkan banyak kerugian, terutama kerugian ekonomi yang diterima oleh masyarakat terdampak. Hal ini membuat pemerintah DKI Jakarta merencanakan normalisasi Sungai Ciliwung yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2030 dan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detil Tata Ruang RDTR.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi manfaat yang diterima masyarakat setelah proyek normalisasi sungai selesai, menghitung nilai sekarang bersih net present value dari dampak normalisasi sungai berdasarkan selisih estimasi manfaat yang diterima masyarakat setelah proyek normalisasi sungai selesai dengan biaya normalisasi sungai, dan menganalisis kelayakan proyek normalisasi sungai berdasarkan nilai sekarang bersih NPV. Pendekatan penelitian kuantitatif dan menggunakan metode kuantitatif.
Hasil penelitian yaitu estimasi manfaat yang diterima masyarakat setelah proyek normalisasi adalah sebesar Rp 4 miliar. Nilai sekarang bersih net present value dari dampak normalisasi sungai adalah sebesar Rp -169,79 miliar. Dari aspek lingkungan, normalisasi sungai juga merusak ekosistem sempadan sungai. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proyek normalisasi sungai yang memiliki hasil nilai sekarang bersih net present value negatif NPV < 0 , maka dapat dikatakan bahwa proyek normalisasi sungai ini tidak layak untuk dilaksanakan.

Floods continue to hit Kampung Pulo, part of Kampung Melayu village, East Jakarta and caused a lot of losses, especially economic losses which affected communities. This problem makes DKI Jakarta rsquo s goverment plan a decision to normalize Ciliwung river that contained in the Regional Regulation No. 1 2012 on Spatial Plan 2030 and Regional Regulation No. 1 2014 on Detailed Spatial Plan RDTR.
The aims of this study is to estimate benefit which accepted by communities after river normalization project, calculate the net present value NPV of river normalization based on difference between the estimated benefit which accepted by communities as a result of floods before river normalization, and to analyzed feasibility river normalization rsquo s project based on net present value NPV . This research use quantitative approach and quantitative method.
The results of this study, that estimated of the benefits received by the community after normalization project is around IDR 4 billion. The net present value NPV of the river normalization project is around IDR 169,79 billion and can be said that normalization project is not feasible. From the environmental aspect, the normalization of rivers also damaged riparian ecosystem. The conclusion of this study is the river normalization project which has the result of net present value NPV negative NPV 0 , it can be said that the normalization of the river project is not feasible.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
01 Ily s
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Dini
"Kualitas air Sungai Ciliwung semakin hari semakin menurun. Hal ini dibuktikan dengan konsentrasi TSS (Total Suspenden Solid), COD (Chemical Oxygen Demand), Nitrit dan Ammonia yang telah melebihi baku mutu (TSS>100 ppm, COD>10 ppm, Nitrit>0.06 ppm, Ammonia>0.02 ppm) (Delinom et al., 2002). Tetapi pada kenyataannya air Sungai Ciliwung masih digunakan masyarakat sekitar untuk memenuhi berbagai keperluan sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air Sungai Ciliwung periode tahun 2000-2010 dibandingkan dengan Keputusan Gububernur DKI Jakarta No. 582/1995. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan jumlah sampel sekunder sebanyak 272. Parameter kualitas air yang digunakan sebagai indikator adalah Total Dissolved Suspended (TDS), Kekeruhan, Phospat, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) Dissolved Oxygen (DO), dan Fecal coli.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar parameter telah melebihi baku mutu kecuali TDS di bagian hulu sungai. Dari hasil uji bivariat diketahui sebagian besar konsentrasi parameter meningkat dari hulu ke hilir. Hal ini dibuktikan dengan nilai P<0.05. Untuk perbedaan konsentrasi di musim hujan dan musim kemarau, parameter yang memiliki perbedaan yang signifikan yaitu BOD, Phospat, dan COD (P<0.05). Sedangkan untuk perbedaan konsentrasi periode tahun 2000-2005 dan periode tahun 2006-2010 parameter yang memiliki perbedaan yang signifikan yaitu COD dan DO (P<0.05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Air Sungai Ciliwung menurut parameter yang diteliti sudah tidak sesuai peruntukannya.

Over the time, water quality of Ciliwung River was under the standart. The concentration of some parameters such as TSS (Total Suspenden Solid), COD (Chemical Oxygen Demand), Nitrite and Ammonia above a threshold limit (TSS>100 ppm, COD>10 ppm, Nitrite>0.06 ppm, Ammonia>0.02 ppm) (Delinom et al., 2002). But in the reality people around the river area still used the water for their daily activities.
The purpose of this study was to compare the water quality to according Keputusan Gububernur DKI Jakarta No. 582/1995. This study use descriptive analysis method with 272 secondary samples. The parameter of water quality which include as indicator of the assessment were Total Dissolved Suspended (TDS), Turbidity, Phospate, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) Dissolved Oxygen (DO), and Fecal coli.
The result should that most of parameters were over the threshold limit except TDS consentration in the upstreams. Bivariate analysis showed most of the parameters increase from the upstream to downstream with P<0.05. BOD, Phospat, and COD had the significant differences between rainy and dry season (P<0.05). Mean while COD and DO which had the significant differences in 2000-2005 to 2006-2007 periode time (P<0.05).
The conclusion of this study was Ciliwung river water according to the studied parameters are not appropriate designation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Maria Evangelis
"Keadaan alam yang semakin buruk di Sungai Ciliwung merupakan latar belakang dari penelitian ini. Sungai yang semakin tercemar karena pengalihan fungsi DAS sungai mengubah manfaat sungai menjadi musibah yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Masyarakat yang sadar dan peduli terhadap lingkungan berkumpul dan menamai dirinya Komunitas Ciliwung Depok (KCD). Dalam pergerakannya muncul ide ekowisata sungai yang dicetuskan oleh seorang akademisi yang merupakan anggota KCD. Oleh karena itu, melalui penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap masyarakat sekitar sungai atau yang jauh dari sungai, anggota KCD, dan anak-anak yang bermain di sungai.
Tulisan ini menemukan bahwa Sungai Ciliwung cocok menjadi sebuah ekowisata. Ekowisata ini melibatkan lingkungan alam dan masyarakat, hal ini dikombinasikan oleh KCD sehingga menimbulkan efek ekonomi, sosial dan lingkungan. Efek ini bernilai positif seperti lingkungan alam yang lebih lestari baik oleh KCD, masyarakat atau wisatawan. Adanya peningkatan ekonomi bagi masyarakat dan lebih dikembangankan budaya masyarakat.

The worst natural conditions in Ciliwung River is the background of this research. Rivers are increasingly polluted due to the transfer function of the river watershed transform the river into disaster that can be perceived by the public. People who are aware and concerned about the environment join together and named theirselves as Ciliwung Community Depok (KCD). During the movement came up the idea of ecotourism river idea was created by an academic who is a member of KCD. Therefore, through the study used a qualitative approach with in-depth interviews to the community around the river or far away from the river, members of KCD, and children who are playing in the river.
This writing found out that the Ciliwung River fit into an eco-tourism area. This Ecotourism involves natural environment and community, it is combined by KCD so it will give the effect to economy, social and environment. This effect valued positive such as more sustainable natural environment either by KCD, the community or tourists.There was an increasing economy for the community and more developing the community culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariswan
"Ketersediaan lahan untuk menunjang kebutuhan manusia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Dengan sifat lahan yang terbatas di wilayah perkotaan, persebaran bangunan menjadi tidak beraturan dan tidak terkendali. Hal ini memicu adanya perubahan fungsi lahan di kawasan sekitarnya teruatama di kawasan sempadan sungai yang seharusnya menjadi wilayah bebas bangunan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola pemanfaatan dan kemiringan sempadan Sungai Ci Liwung di Kota Depok tahun 2021. Penelitian ini adalah penelitian dengan desain deskriptif. Data hasil observasi diolah dan dianalisis dengan unit analisis Meander untuk selanjutnya diinterpretasikan kedalam tabel dan peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sempadan Sungai Ci Liwung didominasi adanya pemanfaatan lahan pada garis sempadan sungai. Pola pemanfaatan sempadan Sungai Ci Liwung memiliki kemiripan jenis pemanfaatan lahan pada setiap Meander. Jenis pemanfaatan sempadan Sungai Ci Liwung didominasi dengan jenis permukiman tidak teratur (43,3%), permukiman teratur (26,74%), fasilitas sosial (26,63%), serta industri dan jasa (3,3%). Kemiringan sempadan Sungai Ci Liwung didominasi oleh jenis kemiringan landai (43,2%), kemudian disusul oleh kemiringan curam (36,7%), dan kemuringan agak curam (20,1%).

The availability of land to support human needs continue to increase along with the population growth. Limited nature of land in urban areas make the distribution of buildings becomes irregular and uncontrollable. This triggers a change in land use in the surrounding area, especially in the river border area. This Study is conduted to determine the utilization patterns and slope of the Ci Liwung riparian zone in Depok City 2021. This study is a research with a descriptive design. Oberservational data are processed and analyzed with the Meander analysis unit for further interpretation into tables and maps. The result shows that the condition of the Ci Liwung riparian zone is dominated by land use inside the riparian zone. The Utilization pattern of Ci Liwung riparian zone has a similiar type of land use in each Meander. Types of the utilization of Ci Liwung riparian zone are dominated by irregular housing (43,3%), regular housing (26,74%), social facilities (26,63%), and industry & services (3,3%). Border slope of Ci Liwung riparian zone are dominated by a slightly slope (43,2%), then a steep slope (36,7%), and a bit steep slope (20,1%)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>