Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207018 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akane Viebia Aya
"ABSTRAK
SARS adalah penyakit pernapasan akut yang mewabah pada tahun 2003. Penyebaran penyakit SARS dikonstruksi dengan model SIS dengan intervensi berupa pengunaan masker dan pemberian obat. Pada model ini terdapat dua populasi yaitu populasi individu rentan susceptible dan populasi individu terinfeksi infected . Model penyebaran penyakit SARS dikonstruksi secara deterministik, kemudian diberikan gangguan stokastik pada parameter laju penyebaran penyakit ? dan laju kesembuhan ?0. Metode Euler-Maruyama digunakan untuk mencari solusi numerik dari individu terinfeksi. Dari hasil numerik, didapat laju penyebaran penyakit ? lebih dominan untuk mengakselerasi jumlah individu terinfeksi. dibanding laju kesembuhan ?0. Selain itu, intervensi penggunaan masker dan pengobatan dapat menekan jumlah individu terinfeksi.

ABSTRACT
SARS is an acute respiratory disease that outbreak in 2003. The spread of SARS disease is constructed by SIS model with intervention using masks and getting medical treatment. In this model there are two populations the Susceptible population S and the Infected population I . The SARS disease distribution model is constructed deterministically, then perturbation is given on the transmission parameter and the recovery 0. The Euler Maruyama method is used to find the numerical solutions of infected individuals. From the numerical results, the transmission rate is more dominant than the recovery rate 0 to accelerate the infected population. Also, the interventions that are using masks and getting medical treatment can suppress the number of infected individuals."
2017
S70128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhiya Ahya Ahdika
"ABSTRAK
Penyakit malaria masih menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia dikarenakan kasusnya yang meningkat hampir setiap tahun. Berdasarkan World Health Organization WHO, tahun 2016 kasus malaria di dunia meningkat dari 211 juta kasus menjadi 216 juta kasus. Penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium ini dapat ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Pada kondisi di lapangan, ditemukan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penyebaran penyakit malaria, seperti faktor pada manusia suhu tubuh dan kandungan karbon dioksida yang dikeluarkan tubuh, dan faktor tempat tinggal yang dekat dengan air tergenang. Kedua faktor di atas dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang berubah-ubah. Pada awal skripsi, model deterministik epidemi SIR penyebaran penyakit malaria dengan intervensi kelambu dan fumigasi dibahas, beserta penentuan nilai basic reproduction number R0. Kemudian model SIR dikembangkan menjadi sistem persamaan diferensial stokastik sistem PDS untuk memahami pengaruh faktor lingkungan yang tak tentu terhadap penyebaran penyakit malaria. Sistem PDS dibentuk dengan penambahan faktor stokastik pada parameter laju infeksi. Untuk melihat pengaruh intensitas gangguan ? pada dan implikasi perubahan parameter krusial dalam R0 di sistem PDS, dilakukan simulasi numerik menggunakan metode Euler-Maruyama. Hasil simulasi numerik diantaranya menunjukkan bahwa besarnya intensitas gangguan ? menghasilkan pengaruh yang berbeda pada sistem ketika basic reproduction number R0 > 1 atau R0 < 1. Ketika R0 > 1, nilai? yang cukup besar menghasilkan solusi yang cukup berbeda dengan solusi deterministiknya, sedangkan nilai? yang cukup kecil tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Hal yang menarik terjadi ketika R0 < 1, berapapun nilai ?, solusi stokastik selalu mendekati solusi deterministiknya.

ABSTRACT
Malaria becomes one of the world rsquo s health problems because of its increasing cases every year. Based on World Health Organization WHO, cases of malaria in the world in 2016 increased from 211 million cases to 216 million cases. This infectious diseases caused by Plasmodium parasite which can be transmitted to humans through the bite of Anopheles female mosquito. In the real condition, several factors have been found to affect the spread of malaria, such as factors in humans body temperature and carbon dioxide content released by the body, and residential factors close to stagnant water. Both factors are influenced by environmental factors that unpredictable. At the beginning of the thesis, the deterministic model of epidemic SIR spread of malaria disease with intervention of mosquito nets and fumigation will be discussed, along with the determination of the basic reproduction number R0. Then the SIR model was developed into a stochastic differential equation system SDE system to understand the effect of undue environmental factors on the spread of malaria. The SDE system is formed by the addition of a stochastic factor to the parameter of infection rate. To see the effect of noise intensity on and the implication of a crucial parameter change in R0 in the SDE system, a numerical simulation using the Euler Maruyama method is performed. Some of numerical simulation results show that the scale of the noise intensity obtain a different effect on the system when basic reproduction number R0 1 or R0 1. As R0 1, a considerable value of generates a solution quite different from its deterministic solution, whereas a small value does not make a significant difference. The interesting thing happens when R0 1, whatever the value, the stochastic solution always approaches its deterministic solution."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munzilir Rohmah
"ABSTRAK
Model matematika penyebaran dan penanggulangan penyakit flu dengan
pendekatan persamaan diferensial stokastik (PDS) yang dibangun dari model
deterministik epidemi SIS dibahas dalam skripsi ini. Model PDS dikonstruksi
dengan cara menambahkan gangguan pada parameter laju kontak sukses infeksi.
Selanjutnya, kajian analitik untuk memperoleh ambang batas stokastik 0
dilakukan dan dikaitkan dengan kondisi kepunahan dan kebertahanan dari
banyaknya individu terinfeksi I(t). Jika 0 B 1 maka penyakit akan punah dari
populasi dengan probabilitas satu, dan sebaliknya, penyakit akan bertahan jika
0 > 1. Dari hasil ini, 0 pada model PDS dapat dikatakan memiliki peran yang
sama dengan R0 pada model deterministik. Simulasi dilakukan untuk mendukung
teori-teori yang telah dibahas.

ABSTRACT
Mathematical model for influenza spread and prevention from stochastic
differential equation (SDE) approach extended from SIS epidemic deterministic
model is discussed in this skripsi. The SDE model was constructed by introducing
a random perturbation in successful contact rate parameter . Furthermore,
analytical study to obtain stochastic threshold parameter 0 was determined and
the parameter was linked to extinction and persistence conditions for infected
individual I(t). If 0 B 1, the disease dies out from population with probability
one, otherwise the disease persists if 0 > 1. Based on these result, 0 in SDE
model has similar role to R0 in the deterministic model. Numerical simulations
were generated to support the corresponding theories."
2016
S65133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy Jamanta
"Model-model Persamaan Diferensial Stokastik (PDS) memiliki peranan yang sangat penting di berbagai bidang industri, misalnya ekonomi, keuangan, biologi, kimia, epidemiologi, juga mikroelektronik (Higham D. J., 2001). Metode numerik seringkali digunakan untuk mengaproksimasi solusi dari suatu model PDS, sehingga dibutuhkan suatu proses komputasi untuk memperoleh solusi dari suatu model PDS tersebut. Model-model PDS biasanya melibatkan data dalam jumlah besar ataupun proses komputasi yang banyak, sehingga berdampak pada waktu komputasi yang semakin lama. Untuk mempercepat waktu komputasi, maka diterapkan komputasi paralel. Komputasi paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer/prosesor pada suatu waktu tertentu.
Dalam skripsi ini diberikan algoritma paralel untuk mengaproksimasi solusi dari suatu model PDS. Algoritma-algoritma ini diimplementasikan dalam program yang dijalankan pada mesin multicore dengan MATLAB dan Parallel Computing Toolbox (versi trial). Diberikan juga kinerja algoritma paralel yang diukur dengan speed up dan efisiensi paralel.
Stochastic Differential Equations (SDEs) models play a prominent role in a range of application areas, including biology, chemistry, epidemiology, mechanics, microelectronics, economics, and finance (Higham D. J., 2001). Numerical method is usually used to get an approximate solution of SDEs models which often involve huge data or many computation steps, hence need more computation time. Parallel computing is an alternative that can reduce the computation time.
This skripsi discuss some parallel techniques to solve SDEs problems especially in finance models. The parallel techniques is designed to utilize several processors simultaneously. In this case the algorithms run on multicore machine with MATLAB and Parallel Computing Toolbox (trial version). Parallel perfomance of the algorithms are also given which compared the speed up and efficiency of several parallel techniques.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S930
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsyida Rozi
"ABSTRAK
Pada Juni 2012, suatu virus korona, yang selanjutnya dikenal dengan Mers-CoV,
terdeteksi pada seorang pria di Arab Saudi. Sejak saat itu, virus tersebut menyebar
dengan cepat ke kawasan lain di Timur Tengah dan berbagai negara lain. Oleh
karena itu, pada tesis ini diajukan suatu model penyebaran penyakit Mers yang
melibatkan populasi manusia dan unta untuk kemudian dianalisa besaran basic
reproduction numbernya (R0) sebagai indikator keendemikan pada populasi,
dianalisa kecepatan minimum penyebarannya, serta dianalisa pengaruh pergerakan
difusi dari individu terinfeksi terhadap kecepatan minimum penyebarannya.
Keberadaan titik keseimbangan dan kestabilannya dipengaruhi oleh R0 yang
diperoleh dari spektral radius dari matriks Next Generation-nya. Dari analisa
terhadap model spasial, ditemukan kecepatan minimum dari penyebaran Mers
yang menghubungkan titik keseimbangan bebas penyakit dengan titik
keseimbangan endemik. Hasil tersebut ditampilkan sebagai solusi traveling wave
dengan simulasi numerik melalui pendekatan finite difference. Dari kajian analisis
terhadap R0, diperoleh kesimpulan bahwa meningkatkan laju intervensi (tindakan
rawat inap di rumah sakit) terhadap pederita Mers dan membatasi pergerakan
individu yang terinfeksi Mers, dapat meminimalkan penyebaran penyakit Mers
dengan efektif. Sebagai catatan, tindakan yang dilakukan terhadap pasien
penderita Mers di rumah sakit adalah berupa supportive care.
Kata kunci

ABSTRACT
In June 2012, a kind of coronavirus, which latter is known as MERS-CoV, was
identified from a man in Saudi Arabia. Since then, that kind of virus spread
quickly to the countries in and neighboring the Arabian Peninsula and to several
other countries in the world. In this thesis, a model of MERS disease spreading
which involves camel and human population is proposed to analyze the magnitude
of basic reproduction number (R0) as an indicator of epidemic, analyze the speed
of MERS propagation and analyze the effect of diffusion movements in infected
people with respect to the speed of MERS propagation spatially. The existence of
equilibrium point and their local stability are affected by R0 which is obtained
from spectral radius of the next-generation matrix. By analyzing the spatial model,
we find the minimum speed of MERS propagation connecting the disease free
equilibrium to endemic equilibrium point. That result is performed as a traveling
wave solution by numerical simulation with finite difference approach. Analyzing
R0, we find that MERS propagation can be minimized effectively by increasing
the intervention rate through medical support and restricting the movement of
infected people."
2016
T46621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Tiara Andarlia
"Model pertumbuhan populasi dalam persamaan diferensial parsial (PDP) menggambarkan evolusi jumlah populasi dalam spasial dan waktu. Dalam penerapannya, telah diaplikasikan model PDP dalam ilmu matematika biologi yang disebut Model Diffusive Malthus dan Model Fisher-Kolmogorov.  Pada skripsi ini, model tersebut dikaji kembali dan dimodifikasi menjadi Model Modifikasi Fisher-Kolmogorov, di mana termasuk ke dalam persamaan reaksi-difusi yang dibentuk dari persamaan difusi dan persamaan logistik dengan melibatkan efek perburuan sebagai suku reaksinya. Kedua suku tersebut dan masing-masing parameter di dalamnya memiliki peranan penting karena digunakan untuk mempelajari perilaku solusi, baik secara analitik maupun numerik. Analisis numerik serta simulasinya untuk solusi model ini dikerjakan menggunakan metode beda hingga eksplisit berdasarkan kondisi nilai awal.

Population growth model on partial differential equation (PDE) describes the evolution of the number of population in spatial and time. In this application, there has been applied the PDE model in mathematical biology that is called Diffusive Malthus Model and Fisher-Kolmogorov Model. In this thesis, those model are reviewed and modified becoming Fisher-Kolmogorov Modified Model, where is classified as reaction-diffusion equation which is formed from diffusion equation and logistic equation with involving harvest effect as a reaction term. Both of those terms and each of the parameters on it have important roles that study the solution trajectories, both analytical and numerical. Numerical analysis and its simulation for this model solution are worked using explicit finite difference based on initial conditions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaini Zahro
"Gonorrhea adalah penyakit menular seksual yang tidak memberikan kekebalan. Proses penyebaran penyakit tersebut dapat dijelaskan oleh model epidemi susceptible infected susceptible (SIS). Skripsi ini membahas model stokastik epidemi SIS. Model stokastik epidemi SIS diturunkan dari model deterministik epidemi SIS dengan memberikan gangguan pada parameter. Simulasi dilakukan menggunakan nilai-nilai parameter dari penelitian klinis penyakit gonorrhea. Metode numerik yang digunakan untuk mengaproksimasi solusi model adalah metode Milstein. Simulasi dilakukan terhadap kondisi kepunahan (extinction), kondisi kebertahanan (persistence), pengaruh intensitas gangguan terhadap jumlah individu terinfeksi pada kesetimbangan endemik model, dan distribusi model. Hasil simulasi menunjukkan semakin besar intensitas gangguan, jumlah individu terinfeksi pada kesetimbangan endemik model semakin berkurang. Kondisi kepunahan dan kondisi kebertahanan untuk model stokastik dipengaruhi oleh bilangan reproduksi dasar stokastik (). Jika, maka penyakit punah dari populasi dengan probabilitas satu. Jika, maka penyakit tetap bertahan di dalam populasi dan model memiliki distribusi stasioner unik.

Gonorrhea is a sexually transmitted disease which does not confer immunity. The spreading process of the disease can be explained by the susceptible infected susceptible (SIS) epidemic model. This skripsi discusses the stochastic SIS epidemic model. The stochastic SIS epidemic model is derived from deterministic SIS epidemic model by adding a perturbation in the parameter. Simulations are generated based on parameter values from clinical research of gonorrhea disease and focus on conditions of extinction, persistence, and the influence of the noise intensity to the number of infected individuals in endemic equilibrium model as well as distribution of the model. The Milstein method is used to approximate solutions of the model. The simulations show that the greater noise intensity implies the reduction of individual infective number in endemic equilibrium. Extinction and persistence conditions in stochastic model are influenced by the stochastic basic reproduction number (). It shows that the disease dies out from population with probability one if , otherwise the disease persists in population and the model has a unique stationary distribution.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Severe acute respiratory syndrome (SARS) adalah penyakit infeksi virus yang baru muncul di awal tahun 2003. Menurut WHO, kasus "suspek" SARS adalah mereka yang suspect bila menderita panas > 38 C ditambah adanya gejala respiratorik, baik berupa batuk, atau sesak napas, atau kesulitan bernapas, dengan riwayat kunjungan/tinggal ke affected area, atau ada kontak erat dengan penderita SARS. Selain itu, mereka yang meninggal karena penyakit infeksi respiratorik setelah 1 November 2002 tanpa sebab yang jelas dan padanya tidak dilakukan otopsi dengan riwayat kunjungan / tinggal di affected area, atau ada kontak erat dengan penderita SARS. Sementara kasus “probable” SARS adalah kasus suspect yang pada gambaran radiologik menunjukkan adanya infiltrat yang konsisten dengan gambaran pneumonia atau respiratory disstress syndrome (RDS), atau kasus suspect yang pemeriksaan virologiknya menemukan virus SARS, atau kasus suspect yang meninggal tanpa sebab yang jelas yang gambaran otopsinya konsisten dengan gambaran patologi SARS. Pada tulisan ini juga disampaikan beberapa data epidemiologik SARS di Indonesia, di mana antara periode 1 Maret sampai 9 Juli 2003 tercatat 2 kasus probable dan 7 kasus suspek SARS, dan tidak ada lagi kasus SARS setelah saat itu. Bagaimana perkembangan SARS di masa datang masih akan jadi kajian para ahli, dan kita harus bersiap untuk menghadapi berbagai kemungkinan di masa datang. (Med J Indones 2004; 14: 59-63)

Severe acute respiratory syndrome (SARS) is an emerging viral infectious disease. According to the World Health Organization, a suspected case of SARS is defined as documented fever (temperature >38°C), lower respiratory tract symptoms, and contact with a person believed to have had SARS or history of travel to an area of documented transmission. A probable case is a suspected case with chest radiographic findings of pneumonia, acute respiratory distress syndrome (ARDS), or an unexplained respiratory illness resulting in death, with autopsy findings of ARDS without identifiable cause. In this article some SARS epidemiological data in Indonesia will also presented. There are 7 SARS suspected cases and 2 probable cases were registered in Indonesia on the period of 1 March to 9 July 2003, and no more cases were reported after that time. How will be SARS progression in the future will be a subject of discussion among scientist, and we will have to wait and be prepared for any development might occur. (Med J Indones 2004; 14: 59-63)"
Medical Journal of Indonesia, 14 (1) January March 2005: 59-63, 2005
MJIN-14-1-JanMar2005-59
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S27343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finizio, N.
Jakarta: Erlangga, 1998
515.352 FIN o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>