Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7732 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: ERIA (Economic Research Institute for ASEAN and East Asia), 2017
341.247 3 ASS a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"On 28 July 2008, the ASEAN Studies Centre and the Regional Economic Studies Programme, both of the Institute of Southeast Asian Studies, and the Konrad Adenauer Stiftung organized a roundtable on The ASEAN Economic Community Blueprint."
Singapore: Institute of South East Asia Studies, 2009
e20447747
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Denis, Hew
"Against the backdrop of significant developments in regional economic cooperation and integration, this book presents some of the key challenges facing ASEAN as it embarks on an ambitious project to establish an ASEAN Economic Community by 2015"
Canberra, ACT, Australia: Institute of Southeast Asian Studies, 2007
338DENR001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"During the 13th ASEAN Summit in November 2007, ASEAN Leaders endorsed the ASEAN Economic Community (AEC) Blueprint, which laid the foundation of creating a "single market and production base" among the ten Southeast Asian economies. Soon after that, ASEAN faced great uncertainties in the light of the 2008 global financial crisis and continues to remain cautious in the face of the ongoing global economic weakness. Despite this, the region is forging ahead with its commitment to carry out economic liberalization and cooperation as stipulated in the AEC Blueprint. The official AEC scorecard, published in March 2012, stated that ASEAN had achieved 68.2 per cent of its targets for the 2008-11 period."
Singapore: Institute of South East Asia Studies, 2013
e20442203
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: The ASEAN Secretariat, 2016
337.1 ASS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Inama, Stefano
"SEAN has undertaken the complex task of creating a single economic entity for Southeast Asia by 2015 in the form of the ASEAN Economic Community (AEC), but without regulators or supranational institutions, its implementation has been an inconsistent process. Through comparisons with the EU and NAFTA, this book illustrates the shortcomings of the current system, enabling readers to understand both the potential of regional economic development in ASEAN and its foundational and institutional deficiencies. The authors' analysis of trade in goods and services, investment, and dispute resolution in the AEC indicates that without strong regional institutions, strong dispute resolution or a set of norms, full and effective implementation of the AEC is unlikely to result. The book offers clear solutions for the ASEAN institutions to help the AEC reach its full potential. Written by two leading practitioners, this insightful book will interest policymakers, students and researchers"--"
Cambridge, UK: Cambridge University Press , 2015
337.159 INA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Canberra: Asia Pacific Press, 2007
382.059 BRI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN, Kementerian Luar Negeri, 2010
382.911 IND c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Fredy Buhama
"Kajian kerjasama ekonomi di ASEAN dalam beberapa beberapa dekade terakhir, didominasi oleh studi tentang prospek dan tantangan kerjasama dalam konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kajian terhadap peluang kerjasama dengan kawasan lainnya (cross regionalism) khususnya hubungan ASEAN dengan kawasan Amerika Latin, masih sangat minim. Secara umum, studi tentang hubungan Indonesia dan Amerika Latin tidak begitu banyak mendapatkan perhatian khusus bagi para studi hubungan internasional. Satu hal yang menjadi penyebab adalah pandangan terhadap kawasan Amerika Latin sebagai mitra yang tidak signifikan karena jarak yang jauh (conditions of separateness). Artikel ini berargumentasi bahwa dinamika internasional telah membuka kesempatan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi yang lebih luas antar ASEAN dan Amerika Latin sebagai sebagai mitra baru, khususnya bagi Indonesia. Hal ini didasari fakta bahwa negara-negara Amerika Latin khususnya Chile, Peru dan Meksiko kini mengalami perkembangan yang signifikan baik secara politik dan ekonomi, serta tumbuh menjadi middle income countries. Selain itu, identitas sebagai negara dunia ketiga (third world countries), seharusnnya menjadi faktor poltik yang mendorong terbangunnya hubungan ekonomi yang lebih erat. Namun demikian, dalam kasus Indonesia, ditemukan beberapa hambatan dalam meningkatkan kerjasama ekonomi khususnya di bidang perdagangan dengan ketiga negara tersebut yaitu political will, hambatan mental (mental blocks),dan kurangnya pemahaman karakter bisnis masing-masing negara. Memahami hambatan tersebut, artikel ini menempatkan pentingnya maksimalisasi skema kemitraan antara aktor negara dan non negara dalam kegiatan diplomasi ekonomi (multitrack diplomacy) dan pemanfaatan forum kerjasama di berbagai level (multilevel diplomacy) sebagai solusi untuk meningkatkan hubungan Indonesia dengan ketiga negara tersebut, sehingga dapat menjadi hub untuk memperkuat hubungan ekonomi di kedua kawasan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini mengkaji masalah kesiapan sumber daya manusia Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015.Metode kajiannya menganalisis dan membandingkan beberapaindikator ekonomi makro dengan negara ASEAN lainnya, terutamafokus pada tenaga kerja yang berimplikasi pengakuan kualifikasi danketerampilan, serta mobilitas tenaga kerja terampil di wilayah ASEAN.Hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia berpotensi menjadi pemasokterbesar tenaga kerja di ASEAN. Tingkat pendapatan berada di posisi pendapatan menengah meskipun masih rendah(lower middle incomecountry). Posisi IPM sedikit lebih baik dibandingkan dengan Vietnam,Cambodia, Laos, dan Myanmar"
JDSP 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>