Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121608 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadya Utami Putri
"ABSTRAK
This research examined whether Emotional Intelligence influences the cross-cultural adjustment of international students. The study involving 102 people from different cultural and educational background who are currently studying abroad shows that there is a positive effect between the relationship. Furthermore, to see the moderation effect of culture shock, some symptoms of depression and confusion in adjustment phase were asked and analyzed. It is found that the symptoms negatively affect the correlation between emotional intelligence and the cross-cultural adjustment. Moreover, the effect of nationality and gender are also investigated to see the differences in level of Emotional Intelligence. Implication and limitation of this study also will be discussed.

ABSTRAK
Karya tulis ini meneliti bagaimana kecerdasan emosional seseora berdampak dalam proses adaptasi lintas budaya pada mahasiswa internasional. Studi yang melibatkan 102 mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya dan level edukasi yang berbeda ini menunjukkan bahwa adanya efek positif dalam hubungan dua variabel. Selanjutnya, untuk memeriksa efek moderasi dari kejutan budaya (culture shock), beberapa tanda depresi dan kebingungan yang terjadi dalam fase adaptasi juga ditanyakan dan dianalisa oleh peneliti. Ditemukan bahwa tanda-tanda tersebut berdampak negatif pada korelasi antara kecerdasan emosional dan adaptasi lintas budaya. Selain itu, pengaruh dari kewarganegaraan dan gender juga diselidiki untuk melihat perbedaan level pada kecerdasan emosional. Karya tulis ini juga akan membahas implikasi dan limitasi."
2017
S69499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Lukman
"Setiap organisasi/instansi baik itu swasta maupun pemerintah selalu mengharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga mampu meningkatkan pelayanan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Seperti halnya Lembaga Pemasyarakatan (selanjutnya disebut Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (selanjutnya disebut Rutan) merupakan instansi pemerintah yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan (selanjutnya disebut Warga Binaan Pemasyarakatan disingkat WBP).
Kesuksesan pembinaan sangat bergantuug dari beberapa hal, salah satunya dipengaruhi oleh integritas sumber daya manusianya (petugas). Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas diperlukan proses pembelajaran dalam program pelatihan. Pengembangan petugas yang sudah ada jauh lebih efektif daripada merekrut dan mendidik karyawan baru. Pelatihan merupakan alternatif yang paling menguntungkan (Baker, 2003).
Permasalahan yang diusung dalam penulisan tugas akhir ini adalah tentang rancangan program pelatihan terhadap petugas Lapas/Rutan dengan meningkatkan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional merupakan salah satu jenis pelatihan dalam bidang kajian perubahan sikap dan perilaku.
Dari hasil telaahan selama melakukan analisa kebutuhan, penulis menganggap ini penting karena petugas (petugas pengamanan) selama melaksanakan tugasnya seringkali terbentur dengan ketidakmampuan petugas dalam mengendalikan emosi sehingga cenderung melakukan kekerasan. Untuk itu, pelatihan ini diharapkan mampu membangun sebagian dari kompetensi petugas dalam menghadapi segala pennasalahan yang ada di Lapas / Rutan sehingga tercipta iklim kerja yang kondusif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T17790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauza Qurrotu Aini
"Emosi sebagai salah satu faktor yang menentukan perilaku manusia sudah banyak diketahui dari pengalaman sehari-hari, misalnya dengan bergembira maka segala sesuatu yang dikerjakan akan baik hasilnya, dalam kesedihan maka pekerjaan menjadi kacau (Amold dalam Markam, 1992). Namun apabila seorang remaja akhir mempunyai kecerdasan pada dimensi emosionalnya, maka ia akan mampu mengendalikan reaksi atau perilakunya (Epstein dalam Achir, 1988). Menurut Goleman (1995) kecerdasan emosi yang baik akan mengontrol agresivitas remaja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kecerdasan emosi dan agresivitas pada remaja akhir, hubungan antara kecerdasan emosi dengan agresivitas, pengaruh dari dimensi-dimensi kecerdasan emosi terhadap agresivitas, serta perbedaan kecerdasan emosi dan agresivitas pada remaja akhir laki-laki dan perempuan. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan tehnik incidental sampling, jumlah subyek 92 orang siswa-siswi SMA yang berada pada tahapan perkembangan remaja akhir.
Alat ukur yang digunakan adalah Emotional Intelligence Inventory (Eli) dan Aggnession Questionnaire (AQ). Pengujian validitas alat ukur dilakukan dengan expert judgement dap Pearson Product-Moment Correlation, sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan Coefficient Alpha dengan indeks reliabilitas Eli sebesar .9191 dan AQ sebesar .8333.
Hasil penelitian secara umum ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dengan agresivitas pada remaja akhir, artinya semakin tinggi kecerdasan emosi pada remaja akhir maka agresivitasnya akan semakin rendah, serta ditemukan adanya pengaruh dimensi-dimensi kecerdasan emosi terhadap agresivitas. Namun hanya dimensi empati (empathy), kesadaran diri (self awareness) dan kontrol diri (self controf) yang mempunyai pengaruh terbesar dalam mengontrol atau mengurangi agresivitas, dengan kata lain peningkatan pada dimensi empati, kesadaran diri dan kontrol diri, sangat berpengaruh dalam mengontrol agresivitas. Sedangkan dimensi motivasi diri dan keterampilan sosial mempunyai pengaruh kecil terhadap agresivitas. Dari analisa tambahan, ada perbedaan kecerdasan emosi dan agresivitas pada remaja laki-laki dengan perempuan.
Saran yang diajukan perlu adanya suatu program pelatihan untuk siswasiswi yang berusaha mengembangkan keterampilan-keterampilan emosi, disesuaikan dengan situasi sekolah, rumah dan masyarakat."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feldman, Jeff
"Teaches that emotional awareness is a direct key to personal and professional success and will help individuals at all levels understand how emotions have a direct and profound effect on how well he or she performs on the job and in life. This title also presents techniques to advance emotional self-awareness and tips to build self-esteem. "
Alexandria, Virginia: American Society for Training & Development, 2007
e20441946
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fidela Evaniasari
"Kemampuan berpikir kritis termasuk kemampuan abad 21 yang esensial untuk mahasiswa. Semakin mudahnya akses informasi mengharuskan mahasiswa untuk mampu berpikir kritis agar dapat mengelola informasi dengan tepat. Kemampuan berpikir kritis juga sangat penting di dunia kerja sehingga mahasiswa perlu meningkatkan kemampuan tersebut sejak tingkat pertama perkuliahan. Penelitian ini hendak menelusuri peran kesadaran metakognitif sebagai mediator dalam hubungan antara kecerdasan emosional dan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis pada penelitian ini diukur dengan Tes Analog yang dikembangkan oleh Suleeman & Christia (2016), kecerdasan emosional diukur dengan Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF) oleh Petrides (2009) yang diadaptasi ke bahasa Indonesia oleh Deminiz (2019), dan kesadaran metakognitif diukur dengan Metacognitive Awareness Inventory (MAI) oleh Schraw & Dennison (1994) yang diadaptasi oleh Abdullah (2015) ke dalam bahasa Indonesia. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa tahun pertama berusia 17–22 tahun (M = 19.10), dengan partisipan perempuan berjumlah 83 orang (83%) dan partisipan laki-laki 17 orang (17%). Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan metode analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran metakognitif (M = 153.81, SD = 12.52) berperan dalam memediasi secara penuh (fully mediated) hubungan kecerdasan emosional dengan kemampuan berpikir kritis (indirect effect = 0.0342, BootSE = 0.0190, CI[0.0014,0.0751]), sedangkan efek langsung dari kecerdasan emosional terhadap kemampuan berpikir kritis tidak menunjukkan signifikansi (direct effect = 0.0250, SE = 0.0239, CI [-0.0224,0.0723]).

Critical thinking skill is an essential 21st century skill set for college students. Increased access to information requires students to be able to think critically in order to manage information accurately. Critical thinking skill is also very important in the workplace, so it is necessary for undergraduate students to improve the skill since the very first-year of college. This study aims to understand the role of metacognitive awareness as a mediator in the relationship between emotional intelligence and critical thinking skill. In this study, critical thinking skill is measured with Tes Analog developed by Suleeman & Christia (2016), emotional intelligence with Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF) by Petrides (2009) which has been adapted into the Indonesian language by Deminiz (2019), and metacognitive awareness with Metacognitive Awareness Inventory (MAI) by Schraw & Dennison (1994) that has been adapted into the Indonesia language by Abdullah (2015). Participants in this study are 100 first-year students aged 17–22 (M = 19.12), with 83 female participants (83%) and 17 male participants (17%). This study is a non-experimental research using simple regression analysis methods. The result of this study indicates that metacognitive awareness (M = 153.81, SD = 12.52) plays a role in mediating the relationship of emotional intelligence with critical thinking (indirect effect = 0.0342, BootSE = 0.0190, CI[0.0014,0.0751]). Meanwhile, the direct effect of emotional intelligence on critical thinking skills does not show any significance (direct effect = 0.0250, SE = 0.0239, CI[-0.0224,0.0723])."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfia Triwahyuni
"Penelitian dilakukan untuk melihat peran dari childhood emotional maltreatment dan psychological mindedness terhadap college emotional adjustment. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif, korelasional, dengan convenience sampling. Partisipan dari penelitian merupakan 335 mahasiswa sarjana yang berkuliah di perguruan tinggi di Indonesia. Alat ukur yang digunakan adalah Student Adjustment to College Questionnaires (1984), Childhood Trauma Questionnaire Short Form (1994), dan Balanced Index of Psychological Mindedness (2009). Data diolah menggunakan analisis korelasi dan analisis multiple regression. Hasil analisis menemukan hubungan negatif yang signifikan antara childhood emotional maltreatment dengan college emotional adjustment, dan hubungan positif yang signifikan antara psychological mindedness dengan college emotional adjustment. Childhood emotional maltreatment dan psychological mindedness juga ditemukan sebagai prediktor dari college emotional adjustment.

The study was conducted to see the role of childhood emotional maltreatment and psychological mindedness on college emotional adjustments. This is a quantitative, correlational study with convenience sampling. Participants in this study are 335 undergraduate students studying at universities in Indonesia. The measuring instruments used are Student Adjustment to College Questionnaires (1984), Childhood Trauma Questionnaire Short Form (1994), and Balanced Index of Psychological Mindedness (2009). The data were analysed using correlation analysis and multiple regression analysis. Results showed that there are significant relationships between childhood emotional maltreatment and college emotional adjustment, and significant relationship between psychological mindedness and college emotional adjustment. Childhood emotional maltreatment and psychological mindedness were found to be significant predictors of college emotional adjustment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djuanda Nugraha Ibrahim W.
"Penelitian ini menguji dampak kecerdasan emosi (EI-Emotional Intelligence) terhadap eskalasi komitmen (EC-Escalation of Commitment) dan kinerja organisasi. Secara khusus, dampak langsung dan tidak langsung dari kecerdasan emosi diselidiki untuk mengevaluasi apakah EC harus dihambat atau dilanjutkan. Dengan menggunakan praktik perusahaan listrik di negara berkembang, kajian ini melibatkan 103 manajer area sebagai responden, dimana peran mereka sangat penting untuk mencapai sasaran penyebaran listrik di wilayah yang mereka pimpin. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Model Persamaan Struktural (SEM-Structural Equation Model).
Hasilnya menunjukkan bahwa kecerdasan emosi memiliki dampak positif dan negatif terhadap eskalasi komitmen, dan juga terhadap kinerja. Dampak negatif terjadi jika komitmen lebih jauh terhadap proyek yang terindikasi gagal dievaluasi hanya dengan mempertimbangkan profitabilitas dan alokasi sumber daya semata. Namun, jika kecerdasan emosi dapat diartikulasikan dalam bentuk perilaku-perilaku berorientasi inovasi dan berorientasi pelanggan yang berdampak pada pencapaian tujuan organisasi lainnya, maka ia memiliki kapasitas untuk mendorong komitmen lebih jauh (misalnya ke arah eskalasi komitmen) menjadi kinerja yang baik. Semua temuan ini kemudian menyajikan penjelasan alternatif untuk mengevaluasi apakah eskalasi komitmen memang sebuah kesalahan pengambilan keputusan atau bukan.

This study examined the impact of emotional intelligence (EI) on the escalation of commitment (EC) and organizational performance. Specifically, the direct and indirect impacts of emotional intelligence was investigated to evaluate whether an EC should be hindered or continued. Using the practises in the Indonesian Electricity Company, this study involves 103 area managers as respondents, where their role is crucial to achieve the multiple goal states of electricity distribution in the area that they led. The collected data was then analyzed using structural equation model (SEM).
The result showed emotional intelligence has both negative and positive impact on escalation of commitment, and also on performance. The negative impact occurs if the further commitment on the existing loser projects was evaluated by considering profitability and resource allocation only. However, if emotional intelligence can be articulated in the form of innovation-oriented and customer-oriented behaviors, which impact on other firm goal states, it has capacity to drive further commitment (i.e. escalation of commitment) into a good performance. This findings then provide an alternative explanation to evaluate whether escalation of commitment is a decision error or not.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
D2348
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizalman
"It is essential for a manager to know what factors that influence the commitment of employee toward his/her organization, more specifically in the marketing division, because banking service company is dependent on the employees in the marketing division to acquire income for the company through the establishment of company image and satisfaction to its customers.
Previous researches concerning workforce in the sales division in a conceptual way (Johnson, 1987 in Johnson, 1990:333) and empirical research on other type of work (Steers, 1977 in Johnson, 1990:333) said that the employee or individual who is integrated his/herself, identifying and becoming part of the organization that is employing him/her, is a good employee or in other word the employee who has a commitment toward his/her organization tends to have good performance (Mowdays, Steer, Poler, 1979 in Johnson, 1990:334).
As previously delivered, it has been found evidence that there is a close relationship between leadership style and his/her emotional intelligence with the level of commitment of the employee toward the organization. In this research, the writer will research the relationship between the leadership style of the superior, particularly transformational leadership style toward his/hr organization that is mediated by the role of emotional intelligence of the subordinate within the organization of Citibank N.A.
This research is aimed to know how the emotional intelligence of the subordinate has mediated the relationship between transformational and transactional leadership style, and the oommitrnent ofthe subordinate to hisfher organization.
The population of this research is the employees in the sales division of Citibank N.A Jakarta, namely those who are currently holding the position of supervisor. The total number is 197 persons. This number is scattered in several work areas in Jakarta. The level of commitment is measured by applying Organizational Commitment Questionnaire (OCQ). The type of leadership style is measured by applying Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ 5X - shortform) as created by Bass and Avolio. And the measuring of emotional intelligence is applying Self-Report Emotional lntetiigence Test (SREIT).
The result of Ending of the writer against the relationship between the transtomiational leadership of the superior with the oommitrnent of the subordinate toward the organization is not consistent with previous Endings (Humpreys et al., 2003:199; Koh et al. 1995:327; Avolio et al., 2004;960). Other Ending is that the emotional intelligence has not played any role in mediating good relationship of leadership style, transformational as well as transactional, with the oommitrnent of the subordinate toward the organization. The hypothetical testing against the role of emotional intelligence in mediating the relationship between the transformational leadership and transactional leadership has not been proven so that this hypothesis is rejected. lt means that the emotionalintelligence of the. subordinate despite having positive and signiticant correlation with the commitment of the employee is unable to become the empowemient of relationship between the leadership style and the employee commitment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Purnama Dinar
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kecerdasan emosi dapat memprediksi teacher well-being dalam konteks pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada guru sekolah dasar dan sekolah menengah di Indonesia (N = 494; M = 39,9 tahun). Alat ukur yang digunakan adalah Schutte Emotional Intelligence Scale oleh Schutte et al. (1998) dan Teacher Subjective Well-Being Questionnaire oleh Renshaw et al. (2015). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosi secara signifikan dapat memprediksi teacher well-being F(1,492) = 108,469, p < 0,05. Kecerdasan emosi ditemukan memiliki effect size kecil terhadap teacher well-being. Hasil penelitian memiliki implikasi bahwa terdapat faktor lain yang berperan dalam teacher well-being. Hal ini dapat menjadi pertimbangan penelitian selanjutnya mengenai teacher well-being.

This study aims to investigate the role of emotional intelligence in predicting teacher well-being in the context of online learning due to the Covid-19 pandemic in Indonesia. This research was conducted on elementary and secondary school teachers in Indonesia (N = 494; M = 39.9 years). The measuring instrument used is the Schutte Emotional Intelligence Scale from Schutte et al. (1998) and the Teacher Subjective Well-Being Questionnaire from Renshaw et al. (2015). Simple regression technique was used to analyze the data. The result of the analysis shows that emotional intelligence significantly predicts and has a small effect on teacher well-being F(1,492) = 108,469, p < 0,05. The results of the study have practical implications that can be considered for schools to carry out emotional intelligence development training for teachers. Furthermore, it is implied that other factors also play a role in teacher well-being and should be taken into consideration by future research on this topic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Nurjanah
"Kecerdasan emosional dihasilkan dari lingkungan sosial dimana individu dapat mengembangkan kemampuan kesadaran, kontrol, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Salah satu lingkungan sosial tersebut adalah wahana kegiatan ekstrakurikuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan tingkat kecerdasan emosional remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-korelatif dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini berjumlah 106 siswa SMAN 14 Jakarta dengan menggunakan teknik quota sampling.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dan tingkat kecerdasan emosional remaja (p= 0,041, α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan kuantitas dan kualitas pembinaan kegiatan ekstrakurikuler sehingga dapat menunjang optimalisasi kecerdasan emosional siswa.

Emotional intelligence is a result of social environment where can improve five competences: self-awareness, self-control, self-motivation, empathy, and social- skill. One of it is the extracurricular activity. The purpose of this study is to examine the relationship between participation in extracurricular activity and adolescent’s emotional intelligence. This study used correlative-descriptive with cross sectional design approach. The sample of this study are 106 students in 14 Senior High School Jakarta through quota sampling.
The result showed that was significant relationship between participation in extracurricular activity and adolescent’s emotional intelligence (p= 0,041, α= 0,05). This study recommended educational institutions to improve quantity and quality of estabilishing extracurricular activities in order to support optimalization of emotional intelligence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>