Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108715 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukartono
"ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada dekade terakhir ini menunjukkan
peningkatan yang cukup baik. Peningkatan ini merupakan hasil dari kebijakan
makro di bidang ekonomi seperti penggalakkan ekspor non migas, kemudahan
investasi, pengembangan sumber daya manusia, deregulasi dan sebagainya. Di
bidang investasi, Indonesia dipandang sebagai salah satu negara yang menarik
. untuk realokasi . industri. Persetujuan investasi yang diberikan oleh BKPM dari
tahun ke tahun juga menunjukkan perkembangan yang mengembirakan. Untuk itu,
diperlukan berbagai sarana pendukung seperti sarana transportasi, listrik,
telekomunikasi, air bersih, sarana jalan dan sebagainya agar mampu menjadi
penunjang pertumbuhan ekonomi yang selama ini telah dicapai.
Peningkatan investasi yang terjadi diikuti dengan meningkatnya populasi
kendaraan, sementara penambahan panjang jalan relatif lebih kecil. Pemerintah
menghadapi kendala dalam hal penyediaan dana untuk menambah panjang jalan
yang ada. Urituk itu diambil suatu kebijakan yaitu membangun jalan tal yang dapat
dioperasikan secara komersial. Pengelolaan jalan tol di Indonesia diserahkan
kepada sebuah BUMN, tetapi pemerintah juga membuka peluang kepada investor
swasta untuk membangun dan mengoperasikannya. Minat investor swasta ini
ternyata cukup baik dan saat ini bisnis jalan tol termasuk bidang usaha favorit.
PT. "X" merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol
yang mengalami pertumbuhan cukup pesat. Hal ini ditandai dari ruas jalan tol yang
dikelola semakin lama semakin panjang. Dengan makin besarnya perusahaan
maka masalah-masalah yang muncul juga menjadi kompleks. Sistem
pengendalian yang diterapkan PT. "X" meliputi perencanaan jangka pendek yang
dituangkan dalam anggaran tahunan. Sedangkan perencanaan strategik
dituangkan dalam rencana jangka panjang yang mencakup periode lima tahun.
Untuk melaksanakan sistem pengendalian tersebut, ditetapkan adanya
pendelegasian wewenang dari manajemen yang lebih tinggi kepada level
manajemen dibawahnya. Unit-unit kerja yang ada dikelompokkan ke dalam
berbagai pusat pertanggungjawaban, dan cabang-cabang yang merupakan ujung
tombak perusahaan ditetapkan sebagai profit center.
Pengukuran kinerja yang dilakukan pada PT. "X" adalah penilaian prestasi
kerja pegawai yang dilakukan secara periodik dan berjenjang. Untuk kepala
cabang penilaian dilakukan direksi. Fokus penilaian adalah sasaran kerja yang
hendak dicapai seorang pegawai pada satu periode. Nilai prestasi yang diperoleh
kepala unit kerja merupakan cerminan dari rata-rata nilai akhir para manajer
dibawahnya. Untuk perusahaan secara keseluruhan, penilaian kinerja dilakukan
setiap akhir tahun buku berupa : (1) perbandingan antara realisasi dengan
anggaran dan (2) kesehatan perusahaan. Tingkat kesehatan perusahaan diukur
dari nilai terbobot yang terdiri dari rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, profit margin,
efisiensi dan produktivitas tenaga kerja. Penilaian kinerja ini dilakukan oleh auditor
eksternal. Ditinjau dari sistem pengendalian manajemen, pengukuran ini belum
mencukupi untuk menilai prestasi kepala cabang maupun prestasi cabang secara
keseluruhan. Hal ini disebabkan penilaian kinerja tersebut tidak menggunakan
laba sebagai tolok ukur suatu profit center.
Laba merupakan indikator penting dalam pengukuran kinerja suatu profit
center. Diantara berbagai pengukuran kinerja untuk menilai pusat
pertanggungjawaban, pengukuran kinerja efektivitas layak dipertimbangkan dalam
penilaian kinerja cabang-cabang PT. "X". Pengukuran tersebut, disamping menilai
kinerja . kepala cabang sebagai seorang manajer, juga menilai kinerja cabang
secara keseluruhan. Untuk keperluan ini daftar laba-rugi konvensional harus
disesuaikan ke dalam bentuk divisional. Berdasarkan laba-rugi divistonal tersebut,
penilaian kinerja kepala cabang dapat dilakukan dari angka controllable
contribution. Sedangkan untuk cabang secara keseluruhan dapat dilakukan dari
angka divisional controllable. Berdasarkan analisis yang dilakukan, kinerja kedua
kepala cabang dan kinerja masing-masing cabang secara keseluruhan
menunjukkan hasil yang sama. Hal ini dapat diartikan bahwa kedua kepala cabang
mempunyai prestasi yang sama baiknya dalam mengelola sumber daya yang
menjadi tanggungjawabnya: Dengan menerapkan metode pengukuran kinerja ini,
diharapkan akan menumbuhkan kepercayaan yang tinggi pada para kepala
cabang. Di sisi lain penilaian ini cukup adil dalam menilai prestasi yang diraih oleh
masing-masing cabang. Pengukuran ini dapat melengkapi pengukuran yang
selama ini telah dilaksanakan yaitu penilaian prestasi kerja kepala cabang.
Pelaksanaan kegiatan ini dapat dilakukan oleh internal auditor yang mempunyai
tugas membantu direksi perusahaan dalam bidang pengawasan intern
Pengukuran kinerja merupakan salah satu aspek penting dalam sistem
pengendalian manajemen. Kinerja dari suatu unit usaha I pusat
pertanggungjawaban akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, manajemen harus memiliki acuan yang representatif dan handal
agar pusat pertanggungjawaban dapat dievaluasi secara tepat dan obyektif.
Kesimpulan tentang pelaksanaan penilaian kinerja unit-unit kerja di atas berikut
saran-saran yang telah diuraikan di muka semoga dapat menjadikan sistem
penilaian kinerja . di PT "X" semakin baik, efisien dan efektif sebagai alat
pengendalian manajemen."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Palupi Kusumowardani
"Tesis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum sistem pengukuran dan pengendalian kinerja bagi perusahaan kecil menengah khususnya pada perusahaan budidaya udang. Penelitian ini merupakan studi kasus pada divisi aquaculture pada PT. X. Hasil penelitian menemukan bahwa divisi aquaculture memiliki kekurangan pada perencanaan. Faktor kunci kusuksesan dalam pengelolaan industri udang terletak pada penerapan prosedur operasi standar tentang teknik budidaya yang benar dan manajemen yang baik. Fokus utama adalah pada pengendalian biaya. Untuk melakukan pengendalian digunakan sistem anggaran, analisa varians biaya pakan dan varians volume penjualan serta kerangka balanced scorecard sesuai dengan faktor kunci sukses dan daur hidup usaha agar mendapatkan pengukuran yang komprehensif
This thesis aims to obtain an overview of performance measurement and control systems for small and medium companies, particularly in shrimp farming company. This research is a case study on aquaculture division of PT. X. Results research found that division have a lack in planning. Key success factor in this business lies in application of standard operating procedures regarding proper aquaculture technique and good management. The main focus is to control costs. To control can use budget systems, variance analysis of costs and sales volume variance and balanced scorecard framework in accordance with the key success factors and business life cycle in obtain comprehensive measurement."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ricko Ilham Saputra
"Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi sistem pengendalian manajemen menggunakan four levers of control pada perusahaan kontraktor minyak dan gas. Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus dan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa belief system berupa visi dan misi selaras dengan strategi dan tujuan perusahaan walaupun secara deskripif pernyataannya dinilai masih umum. Perusahaan jarang mengkomunikasikannya kepada karyawan dalam sebuah pertemuan. Boundary system dari etika kepegawaian telah membatasi perilaku kerja karyawan. Namun, batasan dari pedoman Pertamina menemui kendala pada proses progres pelaporan proyek dan penetapan klien. Pada diagnostic control system, karyawan mengetahui target yang ditetapkan pada indikator kinerja perusahaan. Namun, perusahaan belum maksimal dalam melakukan monitoring dan evaluasi dalam memantau capaian kinerja secara aktual. Strategic uncertainties berasal dari perubahan isi pedoman Pertamina yang menyebabkan perubahan seperti penggantian standartisasi dan komponen item proyek hingga perubahan perangkat teknologi di mana supplier dan vendor yang dimiliki perusahaan belum tentu dapat memenuhinya secara cepat. Selain itu, force majeure akibat perubahan iklim dan pandemi Covid 19 telah mempengaruhi kelancaran kegiatan bisnis perusahaan. Interactive control system diimplementasikan dengan terbukanya manajemen puncak pada ide baru dari karyawan. Namun, inisiasi debate and dialogue masih bergantung pada instruksi dari manajemen puncak.

This study aims to analyze the implementation of a management control system using four levers of control in oil and gas contractor. This study uses a case study strategy and qualitative methods. Data was collected by means of interviews and documentation. This study shows that belief system in the form of a vision and mission is in line with the company's strategy and goals, although descriptively the statement is considered general. Companies rarely communicate it to employees in a meeting. Boundary system of staffing ethics has limited employee work behavior. The limitations of Pertamina's guidelines encounter obstacles in the project reporting progress process and client determination. Diagnostic system, employees know the targets set on the company's performance indicators. The company has not been maximal in conducting monitoring and evaluation in actual performance achievements. Strategic uncertainties stemmed from changes in the contents of Pertamina's guidelines which led to changes such as the replacement of standardization and component project items as well as changes in technology equipment where suppliers and vendors owned by company were not necessarily able to fulfill them quickly. Force majeure due to climate change and Covid 19 has affected the smooth running of the company's activities. Interactive system is implemented by opening up top management to new ideas from employees. Initiation of debate and dialogue depends on top management instructions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irvan F.
"In Investing. future situation is always unpredictable. The feasibility of a project can be different between present and iliture. This differences are caused by the existence of certain risk factors which appearcnces affects investment feasibility indicator values. To determine risk lactors which affect the level of feasibility in palm oil investment, experts in this kind area are involved. These experts are respondents of interview and survey methodology.
Based on interview and survey conducted, the risk factors in palm investment can be classified into makroeconomic risks. techinal risks. financial risks. govemmcnt policy risks, and environmental and social risks. By implementing Analitical Hierarchy Process (Al-IP) method. the probability levels of these risks are determined.
In Monte Carlo Simulation. those risk factors are involved as inputs to measure the level of invesment feasibility which is based on likely scenarios. This project stated as feasible. based on its sustainability against worst risk. The NPV value and the possibility of earning revenue if this scenario occurs are Rp 3 1.237.181 .000 and 69.4 % respectively.

Dalam berinvestasi keadaaan masa depan tidak dapat diprediksi dengan tepat. Kelayakan suatu proyek pada saat sekarang bisa saja berubah pada masa yang akan datang. Penyimpungan nilai kelayakan di masa depan terhadap perkiraan satu ini disebabkan karena adanya risiko-risiko tertentu yang kemunculannya mempengaruhi nilai indikator-indikator kelayakan investasi. Untuk menentukan faktor-faktor risiko yang mempengaruhi investasi kelapa sawil digunakan metode wawancara dan kuesioner yang melibatkan para pakar investasi kebun kelapa sawit dcngan cara wawancara dan pengisian kuesioncr.
Berdasarkan hasil wawancara dan penyeharan kuesioner, didapatkan faklor-faktor risiko dalam investasi kelapa sawit. Faktor-faktor risiko lersebul kemudian dikelompokkan dalam risiko ekonomi makro, risiko teknis pelaksanaan invcstési, risiko .finansial invcslasi, risiko kcbijnkan pemerintah, dan risiko lingkungan ln sosial- Dengan menggunakan metodc Analilical Hierarchy Process (AHP), risiko-risiko ini ditentukan tingkat probabililasnya.
Dalam simulasi Monte Carlo, faktor-faktor risiko tersebut kemudian dijadikan input untuk mengukur tingkat kelayakan investasi berdasarkan pada skenario-skenario yang mungkin terjadi. Proyek pengembangan kebun kelapa sawit ini dinilai layak karena mampu benahan terhadap risiko terburuk dengan nilai NPV Rp 3l.237.l8l.000 dengan probabilitas keuntungan mencapai 69.4 %."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S50121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frilasari
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah karakteristik dari obligasi yaitu yield to maturity, duration, dan rating dapat mempengaruhi tingkat return dari obligasi. Penelitian ini mengambil sampel berjumlah 43 obligasi yang terdaftar selama periode Desember 2003 sampai Desember 2007. Pengolahan data menggunakan dengan data panel dan pendekatan fixed effect model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yield to maturity, dan duration mempunyai pengaruh yang signifikan dengan return obligasi. Sementara variabel rating tidak mempunyai pengaruh yang signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cornelia Adhisty Ayu Pratiwi
"ASEAN akan segera melaksanakan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN atau AFTA. Dengan dilaksanakannya AFTA, arus investasi akan dengan cepat berpindah dari satu negara ke negara yang lain. Negara-negara emerging market dianggap sebagai primadona dalam bursa saham ASEAN. Pergerakan return saham dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dengan menggunakan metode regresi linear, diperoleh hasil bahwa size, value, profitability, dan investment memberikan pengaruh yang terhadap return saham di bursa efek Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand pada periode tahun 2009-2013.

ASEAN will implement the ASEAN Free Trade Area or AFTA soon. By implementing this policy, investment flows would move quickly from one country to the others. Emerging market countries have regarded as the best performance in ASEAN stock exchange. The movement of stock returns are influenced by various factors. By using linear regression, obtained that size, value, profitability, and investment have significant influence on stock return in Indonesia, Malaysia, Philippines, and Thailand stock exchange in the period 2009-2013.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Sulistiyantoro
"Efisiensi dalam segala bidang adalah perlu, termasuk di dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Efisiensi BUMN mi pada saat-saat sekarang sangat perlu terutama karena peranan ekspor migas yang sudah tidak dominan lagi. Salah satu alat untuk mendukung efisiensi. adalah dengan penerapan Pengawasan Melekat (Waskat) disetiap BUMN. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui sampai seberapa jauh pelaksanaan Waskat itu disalah satu BUMN.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah pertama, penelitian kepustakaan, yang diambil dan
literatur kuliah, buku-buku terbitan dalam dan luar negeri, laporan-laporan dan peraturan-peraturan. Kedua, observasi
yaitu dengan pengamatan terhadap objek yang diteliti. Ketiga
wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan yang penulis
rasa cukup kompeten dengan topik yang dibahas didalam skripsi ini.
Dari hasil penelitian dan observasi serta wawancara yang penulis laksanakan di Persero "X". Penulis berhasil
mengumpulkan data-data mengenai sarana Waskat-nya dan sistem Pengawasan Atasan Langsung PT "X" tersebut. Secara
keseluruhan sarana Waskat di PT"X" sudah ada, tapi ada sedikit kekurangan-kekurangan dalam saran Waskat tersebut.
Misalnya di Struktur Organisasi yang sering terjadi perubahan sehingga menurut penulis dapat membingungkan para pegawainya.
Dalam uraian jabatan untuk divisi Akuntansi khususnya untuk jabatan-jabatan Kepala Seksi dan Staf, terutama mengenai
persyaratan jabatannya. Mengenai pembinaan personil khususnya cara peni1ian atas pekerjaan kurang diketahui oleh orang
yang bersangkutan. Dari hasil studi kepustakaan penulis juga mencoba mencari definisi yang cocok mengenai pengertian
Waskat itu sendiri.
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa Waskat itu memang dapat menunjang dalam efisiensi pengelolaan BUMN.
Sedangkan pengertian Waskat itu sendlri adalah pengawasan secara menyeluruh yang bersifat terus-menerus oleh atasan,
sebagai proses yang berlangsung secara vertikal, horisontal dan diagonal menurut tugas dan fungsi para pejabat, serta
merupakan satu sistem yang tertanam dalam organisasi yang bekerja dengan sendirinya tanpa adanya aktivitas dari luar.
Waskat itu terdiri dari Pengawasan Atasan Langsung dan Sistem Pengendal ian Manaj emen."
1993: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sujanto Handoko
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>