Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5498 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suryadharma Ali
Malang: UIN-Maliki Press, 2013
297.77 SUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kuntowijoyo, 1943-2005
Bandung: Mizan, 1999
297 KUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kuntowijoyo, 1943-2005
Sleman: Tiara Wacana, 2017
297.09598 KUN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Sebagai sebuah ilmu, kajian sejarah memiliki paradigmanya sendiri yang mengarahkannya menjadi sebuah subjek yang dikaji secara ilmiah. Istilah paradigma yang dipopulerkan oleh Thomas Kuhn didefinisikan sebagai konsep yang mendasar tentang sesuatu. Masterman dan Freiderichs mendefinisikan paradigma sebagai sebuah perspektif yang fundamental tentang suatu disiplin ilmu tentang masalah-masalah pokok yang dipelajari dalam disiplin ilmu tersebut. Unsur-unsur paradigma meliputi asumsi-asumsi dasar, nilai-nilai, masalah-masalah yang diteliti, model, konsep-konsep, metode penelitian, metode analisis, hasil analisis atau teori, representasi."
KONSTAIN 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
907 UI-PJKB
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yani Basuki
"Meskipun TNI telah berubah dengan melakukan redefinisi, reposisi, dan reaktualisasi peran serta merumuskan paradigma barunya, tetapi (sebagian) masyarakat masih banyak yang belum memahaminya. Benarkah perubahan tersebut telah membuat TNI lebih fungsional ?
Permasalahan tersebut penulis pandang penting untuk diteiliti karena persamaan visi dan persepsi antara masyarakat dan TNI. Tentang peran TNI adalah merupakan aspek penting dalam tata kehidupan nasional.
Ditinjau dari aspek fungsional, fenomena tuntutan terhadap penghapusan Dwifungsi ABRI dapat dikatakan sebagai tuntutan agar ABRI dapat kembali Iebih fungsional. Oleh karena itu analisa fungsional akan digunakan untuk memahami permasalahan tuntutan pembubaran Dwifungsi ABRI dan konsepsi serta implementasi Paradigma Baru/ Reformasi Internal TNI. Dalam hal ini penulis bependapat bahwa teori fungsionalisme Robert K. Merton dan Niklas Luhmann merupakan teori yang tepat untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini.
Untuk memperoleh data penelitian seperti yang dimaksudkan, ditetapkan 10 orang informan yang terdiri dari para pengamat/ pakar dengan 2 Surat Kabar Harian sebagai subyek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik : wawancara mendalam (depth interview), content analisis dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisa secara kuantitatif dengan bantuan tabel-tabel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas informan (80% lebih) yang terdiri dari para pakar/ pengamat menilai bahwa baik konsepsi maupun implementasi Paradigms Baru/ Reformasi Internal TNI adalah langkah dan proses perubahan internal TNI yang sangat positif. langkah-Iangkah perubahan dalam Reformasi internal TNI tersebut dipandang sebagai Iangkah nyata yang responsif dan akomodatif terhadap tuntutan perkembengan yang ada.
Tentang pemberitaan media massa, Secara umum media massa telah memberikan perhatian terhadap Paradigma Baru/ Reformasi Internal TNI. Nilai pemberitaan pada dua media massa ibukota menunjukkan bahwa 48,7% benilai positif (informatif positif). Lainnya sebanyak 32,2% bernilai negatif (kritik negatif). Sedang sebagian kecil (19%) pemberitaannya bersifat netral (kritik positif).
Dari data yang ada menunjukkan bahwa secara prinsip tidak ada gap persepsi antara pandangan pakar dengan konsepsi maupun implementasi Pradigma Baru TNI, Seluruh informan menilai proses perumusan konsepsi dan penyusunan program implementasi Pradigma Baru/ Reformasi Internal TNI telah memperhatikan dan mengakomodasi aspirasi dan pandangan publik.
Kesenjangan terjadi antara nilai pandangan para pakar dan nilai pemberitaan pada media massa. Hal ini bisa terjadi karena para pakar memiliki konsistensi dalam pengamatan intensif terhadap proses Reformasi Internal TNI. sementara media massa cenderung mengangkat fenomena-fenomena yang muncul khususnya yang bernuansa polemis.
Ditinjau dari aspek fungsional, berdasarkan fakta yang ada menunjukkan bahwa mayoritas informan (80%) menilai (bahwa setelah melakukan Reformasi internal dan meninggalkan Dwifungsinya, keadaan TNI dipandang menjadi mergarah pada keadaan yang lebih fungsional yang demikian ini karena TNI telah meninggalkan peran Sospol yang implementasinya dimasa lalu dipandang telah menimbulkan ekses dan bias-bias yang merusak netralitas dan profesionalisme TNI. Ada beberapa indikasi penting yang dipandang para pakar telah mengarah pada proses pembentukan TNI lebih fungsional.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah, bahwa upaya-upaya TNI merumuskan dan mengimplementasikan Paradigma Baru/Reformasi Internalnya telah menunjukkan adanya perubahan signifikan yang mengarah pada peningkatan profesionalisme dan meningkatkan perannya yang iebih fungsional. "
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T1004
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Architecture Design, [Date of publication not identified]
720.92 ARC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
""Setelah tahun 1970-an terjadi perkembangan penting dalam epistemologi dan filsafat ilmu pengetahuan yang oleh Stephen Cole disebut dengan ""relativism_conlruclivism "" atau disebut juga dengan ""social c'onstrucllvism "" (Cole, 1993: 33-35). Paradigma. Konstruktivisme mengakui peran fakta dan pengamman dalam mengonstruksi ilmu, akan tetapi fakta tidak ditemukan begitu saja. Fakta itu sendiri adalah basil konstruksi kita, konstruksi paradigma (Kuhn) atau konstruksi skema fonseptual (Putnam) atau perspektif yang kita gunakan. Paradigma, kerangka konseptual atau perspektif yang kita gunakan untuk menghampiri suatu fenomena akan signifikan membentuk jawaban dan makna yang kita amati, tidak peduli apakah kita bersifat obycktif atau tidak. Setiap paradigma, perspektif dan kerangka konseptual, secara pasti, membimbing teorisasi kita, pengamatan dan penelitian kita, jalan pikiran kita tentang proses dan fenomena alam yang kita teliti. Berlo mengemukakan bahwa manusia tidak menemukan realitas, melainkan mereka mengonstruksinya (Berlo, 1960: 2). Pemikiran tokoh konstruktivis: Jean Piaget, Albert Bandura, John R. Searle, Quine, dan Hillary Putnam yang secara khusus dibahas pada bab ini dapat jelaskan secara ringkas sebagai berikut:""
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia,
D1571
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saifullah
"Buku ini berupaya merekontruksi perkembangan peta penelitian hukum yang berkembang di Indonesia dengan menelusuri aspek sejarah, paradigma, dan pemikiran tokoh."
Malang: Intelegensia Media, 2015
340.072 SAI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>