Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1474 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Munir
Malang: Intrans Publishing, 2014
344.01 MUR g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sheehan, Sean M.
Serpong: Marjin Kiri, 2007
335.83 SHE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Rekson
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2009
331 SIL r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prialaksana Januaresza
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang terorisme, khususnya dalam gerakan perlawanan Palestina ada periode 1970-1973. Tujuan penulisan ini ialah menggambarkan serta menjelaskan tentang penerapan terorisme dalam politik internasional. Pemilihan topik didasarkan pada beberapa alasan, pertama tindakan-tindakan yang dilakukan oleh gerakan perlawanan Palestina seperti pembajakan dan peledakan pesawat udara, penculikan dan pembunuhan baik terhadap pejabat-pejabat pemerintah maupun penduduk sipil, khususnya orang-orang Yahudi telah mengundang perhatian dunia internasional atas masalah Palestina. Kedua, sasaran-Sasaran gerakan perlawanan Palestina tidak hanya terbatas pada Israel, tetapi juga negara-negara lain yang mereka anggap tutut bertanggung jawab atas penderitaan yang mereka alami, sehingga masalah Palestina juga menjadi masalah Internasional. Untuk membahas permasalahan tersebut, pendekatan utama yang digunakan ialah kerangka konseptual yang diajukan oleh Shultz mengenai Terorisme Sub-revollusioner. Beberapa konsep lain, seperti Clandestine Activities dari Holsti dan konsep tentang Terorisme dati Yonah Alexander, juga digunakan untuk memperjelas penganalisaan. Dari ketiga kerangka konseptual tersebut dapat ditarik pengertian bahwa terorisme adalah ancaman dan/atau penggunaan bentuk-bentuk kekerasan yang luar biasa, yang digunakan sebagai strategi dan taktik untuk mencapai tujuan politik, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek. Dengan pengertian tersebut, maka tindakan-tindakan yang dilakukan oleh gerakan perlawanan Palestina dapat dikategorikan sebagai suatu bentuk teror. Dari hasil analisa dengan menggunakan ketiga kerangka konseptual secara terpadu diperoleh kesimpulan bahwa gerakan perlawanan Palestina menggunakan teror sebagai strategi dan taktik untuk menghadapi Israel. Tetapi dalam penerapannya, aksi. teror yang mereka lancarkan hanya efektif dalam hubungan dengan pencapaian tujuan jangka pendek, seperti menarik perhatian dunia internasional, memperlihatkan keberadaan mereka serta membuktikan bahwa mereka masih sanggup melakukan sesuatu untuk mencapai cita-citanya. Dalam hubungannya dengan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, aksi teror yang mereka lancarkan tidak memberikan hasil apa-apa, bahkan sebaliknya menjadi bumerang bagi gerakan secara keseluruhan, dimana akibat tindakan-tindakannya simpati dan dukungan negara Arab berkurang dan terjadi konflik dengan negara Arab serta munculnya pandangan negatif dari masyarakat internasional terhadap gerakan perlawanan Palestina."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Junaidi
"Apabila dicermati, eskalasi gerakan buruh di era reformasi ini, tidak hanya melulu masalah tuntutan buruh yang bersifat normatif. Bahkan kesadaran politik yang ada pada buruh acap kali bersinggungan dan mengusung isu dan hal-hal yang berbau politik yang cenderung menggugat kebijakan pemerintahan. Organisasi buruh yang berkembang pesat, yang ditandai dengan berdirinya Serikat Pekerja (SP) di dalam setiap perusahaan, dapat dipastikan adalah faktor yang mendukung bahkan menjadi penyebab tingginya kesadaran itu. Kesadaran buruh itu telah tumbuh sejak lama dan akan terus tumbuh di masa depan, seiring dengan semakin menumpuknya persoalan, yang disebabkan karena pola penyelesaian yang tidak terselenggara secara memadai. Oleh karena itu pada gilirannya buruh akan menjadi kekuatan politik yang sangat dahsyat. Karena bersamaan dengan itu pendidikan dan kesadaran politik dan skema perjuangan semakin canggih dan berkekuatan besar. Dinamika buruh internasional juga akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap dinamika perburuhan di Indonesia. Sudah tidak asing bahwa berbagai gerakan buruh di berbagai negara seringkali menyokong gerakan buruh di nusantara atau juga sebaliknya. Gerakan buruh di berbagai negara akan memberikan pengaruh atau paling tidak inspirasi bagi gerakan buruh di Republik ini. Seiring dengan itu meningkat pula kesadaran hukum buruh Indonesia untuk memperjuangkan hak-haknya melalui pengadilan, semboyan yang menyatakan "meski langit hendak runtuh, hukum harus ditegakkan" menghinggapi buruh Indonesia, yang meng-aplikasi dalam wujud melakukan gugatan legal action melalui lembaga pengadilan. Melek-nya kesadaran hukum buruh ini untuk memperjuangkan hak-haknya melalui pengadilan, yang diyakini sebagai benteng terakhir keadilan ini ditandai dengan dimajukannya gugatan legal action karyawan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui Serikat Pekerja PLN terhadap PT. PLN yang diduga kuat telah berkong-kalikong dengan Paiton Energy dengan cara membeli satuan energi listrik menjadi begitu mahal, sehingga berpotensi merugikan keuangan Negara. Motif yang hampir sama dilakukan juga oleh karyawan PT. Indosat yang tergabung dalam Serikat Pekerja PT. Indosat dengan mengajukan gugatan actio popularis sehubungan penjualan saham PT. Indosat."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T16290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
SDANE 2006/2007/2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Rokiba
"ABSTRAK
Gerakan politik umat Syi'ah telah dimulai di Iraq semenjak masa kekhalifahan 'Ali bin Abi Thalib ra. Gerakan perlawanan ini juga muncul di Iraq pada periode pasca kemerdekaan tahun 1932. Setelah Revolusi Republik Iraq tahun 1958, terbentuklah organisasi politik umat Syi'ah Iraq yang bernama Hizb ad-Da'wah al-Islamiyyah. Lahirnya organisasi ini menandai di-mulainya kebangkitan politik umat Syi'ah di Iraq.
Kebangkitan politik umat Syi'ah di Iraq ini, pada tahun 1979 digemakan kembali oleh Muhammad Bagir as-Sadr, seorang ulama marji' intelektual Iraq yang diakui kepemimpinannya oleh Hizb ad-Da'wah al-Islamiyyah. Fenomena baru ini menyebabkan munculnya gerakan perlawanan Syi'ah Iraq yang mendukung pemerin_tahan Iran dibawah kepemimpinan Ayatullah Ruhullah al-Khumaini. Sehubungan hal tersebut, selama periode 1979-1982, di Iraq telah terjadi gerakan-gerakan perlawanan syiah dalam bentuk: fatwa ulama syiah, gerakan demonstrasi, pengungsian massal, pembentukan organi_sasi, pemberontakan tentara Syi,'ah Iraq, dan gerakan_-gerakan aksi bawah tanah yang dilakukan organisasi Syi'ah Iraq.
Pembahasan yang dilakukan telah menyimpulkan bahwa dominasi kelompok Sunni di dalam pemerintahan Iraq bukanlah salah satu faktor utama yang menyebab_kan terjadinya gerakan perlawanan Syi'ah Iraq pro-Iran tersebut. Gerakan ini disebabkan oleh lima faktor utama, yaitu: kebangkitan politik umat Syi'ah di Iraq, keberhasilan Revolusi Islam di Iran, sekulari_sasi Partai Ba'ath, pecahnya Perang Teluk, dan sifat represif (kekerasan) dari pemerintahan Iraq. Selain itu, dapat disimpulkan pula bahwa di antara kelima faktor penyebab utama tersebut, faktor sifat represif (kekerasan) dari pemerintahan Iraq merupakan faktor penyebab utama yang paling menentukan."
1995
S13311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1994
S25736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Asa Patia
"ABSTRAK
Gerakan fundamentalisme Islam adalah suatu gerakan yang bertujuan untuk mendirikan masyarakat dan negara Islam seperti yang pernah terjadi pada masa generasi pertama umat lslam. Demikian pula halnya tujuan dari gerakan fundamentalisme Islam yang terdapat di Mesir yang telah mewarnai perjalanan politik di Mesir semenjak zaman kolonialisme Inggris hingga pada masa sekarang ini. Khususnya semasa pemerintahan Presiden Sadat yang dimulai pada tahun 1970 hingga tahun 1981, gerakan fundamentalisme telah memainkan peranan politik sedemikian rupa sehingga diperhitungkan oleh pemerintah. Peristiwa pembunuhan Presiden Sadat pada tanggal 6 Oktober 1981 oleh sekelompok orang anggota gerakan fundamentalisme Islam membuktikan akan keampuhan dari gerakan ini keseriusan terhadap usaha mencapai tujuan dari gerakan mereka. Adapun penyebab-penyebab timbulnya gerakan fundamentalisme Islam, yaitu akibat berbagai faktor-faktor obyektif dan subyektif yang hidup di dalam masyarakat. Khususnya semasa pemerintahan Presiden Sadat, faktor-faktor tersebut antara lain faktor modernisasi di dalam masyarakat, perbedaan ideologi antara kelompok masyarakat, kebijaksanaan pemerintah dan pengaruh dari luar negeri. Faktor-faktor ini serta hubungannya dengan gerakan fundamentalisme Islam semasa Sadat dapat dilihat dari berbagai kasus seperti peristiwa pembunuhan terhadap Presiden Sadat itu sendiri, masalah masalah pengangguran, militansi sekolompok masyarakat dan
sebaqainya. Dalam skripsi ini akan dibahas faktor-faktor yang menyebabkan dan medorong timbulnya gerakan fundamentalisme. Islam di Mesir dengan mengambil fokus waktu antara tahun 1970 hingga tahun 1981."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>