Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118956 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwan Vanany
Surabaya: ITS Press, 2009
658.312 IWA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Safitri
"Tugas akhir ini membangun collaborative elearning dengan menggunakan aplikasi video conference dan whiteboard untuk dapat digunakan dalam pembelajaran kolaborasi. Proses pembangunannya melalui tahapan pendefinisian perancangan kemudian implementasi dengan metode pemakaian ulang komponen yang diintegrasikan menjadi satu sistem. Alasan menggunakan metode ini adalah mempertimbangkan efisiensi waktu dan biaya, untuk bisa lebih fokus dalam pengembangan sistem dan penambahan fungsi pada tiap komponen yang digunakan.
Pengujian performansi sistem dilakukan dengan membandingkan latency sistem yang digunakan pada koneksi modem dan LAN. Hasil pengujian ini adalah untuk rata - rata latency video conference pada modem adalah 58,5 ms dan pada LAN adalah 3 ms. Perbedaan ini disebabkan adanya keterbatasan bandwidth pada modem untuk melewatkan paket sebesar 304 - 422 kbps untuk uplink dan 273 - 414 kbps untuk downlink. Untuk rata - rata latency whiteboard pada modem adalah 2.9 ms dan pada LAN adalah 3.1 ms. Perbedaan latency pada whiteboard tidak terlalu besar karena paket yang dikirimkan per karakter adalah 500 - 700 bps untuk uplink dan 1,4 - 1,7 kbps untuk dowlink. Pengujian juga dilakukan dengan survey kepada 15 orang. Hasil pengujiannya adalah sistem memiliki tingkat usabilitas, fugsionalitas dan efisiensi diatas 3.5 dari skala 4.
Dari kedua pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem telah dapat berjalan sesuai fungsi dan dapat digunakan untuk pembelajaran kolaborasi.

This final project is to create collaborative e-learning using video conference and whiteboard application to be used in collaboration learning. The creating process is through the step of design definition and then implementation with reuse component method that integrated to be one system. The reason using this method is to consider the time and cost efficiency, to be focuser in developing system and adding function for used component.
System performance testing is done with compare the system latency used in modem connection to LAN connection. The testing result is the average of video conference latency for modem is 58.5 ms and for LAN is 3 ms. This difference is caused to bandwidth limitation in modem to pass the packet of 304 - 422 kbps for uplink and 273 - 414 for downlink. The average of whiteboard latency for modem is 2.9 ms and for LAN is 3.1 ms. The difference of whiteboard latency between modem and LAN is not too far because per character is sent about 500 - 700 bps for uplink and 1.4 - 1.7 kbps for downlink. The testing also be done with survey on 15 persons. The testing result is the system has usability, functionality and efficiency level up to 3.5 with scale of 4.
By both testing can be concluded that the system works as its function and can be used to collaboration learning.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nuria Rodhiani
"ABSTRAK
Kualitas layanan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan. Kualitas layanan yang baik akan berdampak pada kepuasan pengguna. Sebaliknya, kualitas layanan yang buruk akan menyebabkan ketidakpuasan pengguna. Pada kasus perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, kepuasan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menciptakan iklim bisnis yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut kualitas layanan mobile health yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Integrasi model Kano dan Importance Performance Analysis (IPA) digunakan dalam penelitian ini. Model Kano bertujuan untuk menghubungkan persyaratan yang dipenuhi oleh produk atau layanan dengan kepuasan dan mengidentifikasi persyaratan yang mempengaruhi kepuasan pengguna. Sedangkan IPA bertujuan untuk mengelompokkan atribut kualitas layanan ke dalam kuadran yang bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menyusun strategi bisnisnya. Berdasarkan Integrasi IPA-Kano terhadap 21 atribut kualitas layanan yang meliputi dimensi Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, dan Tangible pada aplikasi mobile health, diketahui terdapat 9 atribut kualitas yang perlu ditingkatkan serta 11 atribut kualitas layanan yang perlu dipertahankan. Berdasarkan hasil IPA diketahui nilai Customer Satisfaction Index sebesar 82,313%. Sementara berdasarkan analisis gap antara kinerja dan harapan, diketahui bahwa kinerja aplikasi mobile health masih belum ada yang melampaui harapan pengguna

ABSTRACT
Service quality is one of the factors that can affect satisfaction. Good service quality will impact on user satisfaction. Otherwise, poor service quality will cause user dissatisfaction. In the case of companies engaged in health services, satisfaction is one of the important factors that can create a good business climate. This study aims to determine the quality of mobile health service attributes that affect user satisfaction. Integration of Kano model and Importance Performance Analysis (IPA) is used in this study. The Kano model aims to link the requirements met by the product or service with satisfaction and identify requirements that affect user satisfaction. Whereas IPA aims to classify service quality attributes into quadrants that aim to assist companies in developing their business strategies. Based on integration of IPA-Kano to 21 service quality attributes which include Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, and Tangible dimension in the mobile health application, there are 9 quality attributes that need to be improved and 11 service quality attributes that need to be maintained. Based on the results of IPA it is known that the Customer Satisfaction Index is 82.313%. Meanwhile, based on the analysis of the gap between performance and expectations, it is known that the performance of the mobile health application still does not exceed the user's expectations"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awan Asmara Frima
"IPv6 merupakan protokol generasi berikutnya dari IPv4. IPv6 memiliki kapasitas alamat yang jauh lebih besar dari pada IPv4. Panjang alamat pada IPv6 adalah 128 bit. IPv6 memiliki format header yang sederhana, tawaran QoS yang lebih baik dan keamanan yang lebih baik dari pada generasi sebelumnya. Analisis akan dilakukan pada jaringan IPv4 murni, IPv6 murni, IPv6 tunneling 6to4 dan IPv6 tunneling ISATAP. Pada masing-masing tipe jaringan tersebut akan dianalisa response time dan delay menggunakan aplikasi Chat dan VoIP. Agar data yang dianalisa menyerupai kondisi jaringan sebenarnya, maka saat pengambilan data akan dibandingkan antara kondisi tanpa trafik, trafik ICMP 64KB dan trafik FTP 60.660MB. Pengambilan data menggunakan aplikasi chat dan VoIP. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan jaringan IPv4 murni memiliki response time dan delay lebih cepat dari pada jaringan IPv6. Sedangkan IPv6 tunneling ISATAP memiliki response time dan delay lebih baik dari pada IPv6 tunneling 6to4.

IPv6 is next generation protocol of IPv4. IPv6 has more big addressing capacity than IPv4. IPv6 addresssing is 128 bits. IPv6 has more simple header format, better QoS and more high security than IPv4. Analysis will do at IPv4 network, IPv6 network, IPv6 tunneling 6to4 and IPv6 tunneling ISATAP. On that each network type will be analysed response time and delay. Network will be same as real network cause data will compare with network without traffic, using ICMP 64KB and FTP 60.660 MB. Data will be captured using Chat and VoIP applications. The result of this testing show that IPv4 network has response time and delay more fast than IPv6 network. Another result is IPv6 tunneling ISATAP has response time and delay more better than IPv6 tunneling 6to4."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51383
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ghiffari Aulia
"Pada skripsi ini akan dibangun suatu jaringan sederhana untuk mengamati performansi aplikasi transfer file pada jaringan IPv6 tunneling GRE dan ISATAP beserta perbandingannya. Tunneling IPv6 adalah fitur pada jaringan IPv6 untuk membantu migrasi jaringan IPv4 ke IPv6 secara bertahap. Pada proses integrasi ke jaringan tunneling, pemilihan tipe tunneling harus berdasarkan aplikasi yang dijalankan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membandingkan kedua tipe tunneling (GRE dan ISATAP) pada FTP berdasarkan parameter-parameter QoS. Parameter-parameter QoS yang dibandingkan merupakan parameter penting untuk menentukan tunneling mana yang lebih baik dalam mengantarkan paket TCP.
Throughput pada jaringan tunneling ISATAP mengalami kenaikan sebesar 0,15% dari throughput pada jaringan tunneling GRE. Delay juga tidak banyak berbeda, pada tunneling ISATAP delay hanya menurun sebesar 0,98%. Perbedaan yang signifikan terjadi pada packet loss dimana ISATAP mempunyai packet loss yang lebih besar, yaitu 7,488% dibandingkan packet loss pada GRE yang bernilai 5,562%. Oleh karena itu, tunneling GRE lebih baik digunakan pada aplikasi FTP jika koneksi antar router yang membentuk tunnel tidak stabil dan sering mengalami gangguan interferensi yang menyebabkan paket hilang saat pengiriman file.

This thesis will design a testbed to measure file transfer performance on IPv6 tunneling GRE and ISATAP including the comparison. IPv6 tunneling is a feature in IPv6 to help network migrate from IPv4 network to IPv6 network gradually. In the process of integration, choosing the type of tunneling has to be based on running application on the network. This paper aims to compare two type of tunneling (GRE and ISATAP) on FTP by referring to their QoS parameters. These QoS parameters are important to select the best tunneling type between GRE and ISATAP when transporting TCP packets.
ISATAP tunneling throughput on the network has increased by 0.15% of the throughput on the network GRE tunneling. Delay is also not much different, the ISATAP tunneling delay only decreased by 0.98%. Significant differences occurred in which the ISATAP packet loss have a greater packet loss, which is 7.488% as compared to the GRE packet loss is 5.562%. Therefore, GRE tunneling is better used on FTP when connection between the routers making the tunnel is not stable and often get interference that can make packet lost during file transfer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Pratama
"Waktu merupakan hal yang penting khususnya bagi mahasiswa, oleh karena itu dibuatlah aplikasi bikunin untuk memperkirakan waktu datangnya bikun (Bis Kuning) pada setiap halte, sehingga waktu yang digunakan untuk menunggu bikun dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Selain itu, aplikasi bikunin juga memiliki fitur lain seperti pesan dan tracking bikun untuk lebih memudahkan user mengetahui kondisi dan lokasi bikun. Perancangan dan pengimplementasian aplikasi bikunin menggunakan metode HCI (Human and Computer Interaction) untuk memudahkan user menggunakan aplikasi bikunin dan memberikan tampilan yang menarik.
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa rata-rata hasil eksekusi waktu pada fitur tracking bikun adalah 936,5 milliseconds untuk kartu Smartfren dan 500,7 untuk kartu Axis. Sedangkan waktu pemrosesan rata-rata untuk melakukan pengiriman pesan kepada 20 user adalah 11492,1 milliseconds, untuk 10 user adalah 6305,1 milliseconds, untuk 5 user adalah 3902,7 milliseconds, untuk 1 user adalah 2792,6 milliseconds. Waktu pemrosesan rata-rata untuk menampilkan estimasi waktu kedatangan Bis Kuning pada halte berikutnya adalah 13971,9 milliseconds untuk kartu Smartfren dan 15935,1 untuk kartu Axis.
Hasil pengujian responden menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responden sebesar 83,1% untuk fungsi utama, 77,1% untuk fitur-fitur serta 74,6% untuk tampilan antarmuka. Secara keseluruhan tingkat kepuasan responden sebesar 78,8 %.

Time is important, especially for students, therefore we made an bikunin application to estimate the arrival time of bikun (Bis Kuning) at each bikun shelter, so the time spent waiting bikun can be optimized. In addition, the bikunin application also has other features such as messaging and bikun tracking to assists the user to find out the location of the Bis Kuning. The design and implementation of bikunin applications employs HCI (Human and Computer Interaction) principles to allow users to use the bikunin application easily and provides attractive appearance.
From the test results, it is showed that the average execution time on the bikun tracking features is 936.5 milliseconds for Smartfren card and 500.7 milliseconds for Axis card. While the average processing time for sending messages to the 20 users is 11492.1 milliseconds, whereas for 10 users is 6305.1 milliseconds. Meanwhile for 5 users is 3902.7 milliseconds, and 2792.6 milliseconds for one user. The average processing time to provides the expected arrival time of Bis Kuning to the next shelter is 13971.9 milliseconds for Smartfren card and 15935.1 milliseconds for Axis card.
The test results shows that the respondents' satisfaction level is 83.1% for the main function, 77.1% for features and 74.6% for the interface. Overall satisfaction level of respondents is 78.8%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anny
"Pengaruh modifikasi fotokatalis TiO2 dalam memproduksi hidrogen dari gliserol dan air telah diinvestigasi. Prekursor yang digunakan adalah TiO2 degussa P-25 yang dibentuk menjadi nanotube melalui metode hydrothermal dengan bantuan ultrasonikasi. Fotokatalis juga diberi dopan nitrogen dan platina, masing-masing dengan metode impregnasi dan photo-assisted deposition. Pengaruh banyaknya gliserol juga diamati dalam pengujian untuk melihat banyak hidrogen yang terbentuk . Hasil menunjukkan fotokatalis TiO2 yang termodifikasi mampu menghasilkan hidrogen lebih banyak dibanding TiO2 degussa P-25. Analisa DRS menunjukkan N-TiO2 nanotube dapat merespon aktif pada sinar tampak. Namun masih diperlukan perbaikan metode pemberian dopan Pt dan N agar fotokatalis Pt-N-TiO2 dapat aktif pada sinar tampak.

Effects of modified TiO2 photocatalyst for hydrogen generation from glycerol and water application had been investigated in this research. The precursor wass degussa P-25 TiO2 which formed to be a nanotube via hydrothermal method with ultrasonication aid. The photocatalyst was also doped by nitrogen and platina using impregnation and photo-assisted deposition methods respectively. The effect of glycerol concentration to hydrogen production was also being inspected. The results showed that modified TiO2 photocatalyst could produce more hydrogen compare to degussa P-25 TiO2. DRS analysis also shows that nanotube N-TiO2 was more responsive in visible light. In other hand, Pt-N-TiO2 synthesis method improvement is compulsory in order to increase Pt-N-TiO2 reponse to visible light."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51682
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmud Sudibandriyo
Jakarta: UI-Press, 2013
PGB 0324
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Pangestu Subagyo
Yogyakarta: BPFE-UGM, 1991
519.7 PAN f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
J. Suprapto
Jakarta: Erlangga, 1989
519.5 SUP s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>