Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105006 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Surabaya: Airlangga University Press (AUP), 2013
618.326 1 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Utomo Muhammad
"ABSTRAK
Membran fosfolipid sel endotelial arteri koroner sangat rentan untuk mengalami oksidasi oleh radikal bebas, karena mengandung rantai asam lemak berikatan rangkap berganda. Demikian pula lipoprotein plasma terutama fraksi LDL, bahkan hasil modifikasi oksidatifnya akhir-akhir ini diyakini berperanan dalam pembentukan sel busa serta plak aterosklerotik.
Meskipun belum dapat dibuktikan bahwa peroksida lipid, hasil modifikasi oksidatif tersebut, merupakan penyebab primer penyakit jantung koroner (PJK), tetapi kadarnya dilaporkan meninggi dalam plasma darah penderita, selaras dengan peningkatannya dalam jaringan vaskuler yang mengalami aterosklerosis.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tingginya kadar peroksida lipid dalam plasma dapat mencerminkan beratnya penyakit jantung koroner.
Penelitian bersifat deskriptif terhadap 98 kasus yang memenuhi kriteria dan terdaftar di RSJHK selama periode 30 September 1989 sampai dengan 31 Januari 1990, terdiri atas 47 kasus angina pektoris, 22 kasus infark miokard akut, dan 29 kelola. Delapan puluh tiga orang laki-laki dan 15 orang wanita. Delapan puluh lima orang menjalani pemeriksaan angiofrafi koroner, 68 orang diperiksa profil lipidnya, tetapi hanya 56 orang yang mempunyai data angiografi dan profil lipidnya, tetapi hanya 56 orang yang mempunyai data angiografi dan profil lipid lengkap. Sedangkan peroksida lipid diperiksa pada seluruh kasus.
Diperoleh data kadar peroksida lipid yang berbeda bermakna antara kelompok kelola, dengan kelompok angina maupun dengan kelompok infark miokard akut, masing-masing dengan p < 0,001. Antara kedua kelompok yang disebut terakhir tidak ada perbedaan bermakna, demikian pula antara laki-laki dan wanita. Serta tidak ada korelasi dengan umur, kadar kolesterol total, trigliserida, LDL-kolesterol, ataupun HDL-kolesterol.
Dengan uji univariat Mann-Whitney dan uji multivariat secara analisis diskriminan dapat dibuktikan bahwa peroksida lipid merupakan prediktor independen bagi PJK. Sensitifitas 55,07% dan spesifisitas 75,86% bila digunakan secara tunggal. Sensitifitas menjadi 95,45% dan spesifisitas menjadi 75,0% bila digabungkan dengan faktor umur dan jenis kelamin.
Secara statistik kadar peroksida lipid dapat menjadi diskriminator antara PJK dengan skor koroner tinggi dan PJK dengan skor koroner rendah. (p=0,00322)
Sebagai kesimpulan, peroksida lipid kadarnya meningkat pada kasus PJK, dan dapat menjadi salah satu prediktor beratnya aterosklerosis.
Penelitian lebih lanjut pada populasi yang lebih besar, perlu dilakukan untuk memperoleh validitas data lebih baik dan jika mungkin sekaligus menilai manfaat antioksidan dalam pengobatan serta pencegahan lesi koroner dini.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Braverman, Eric R.
Jakarta : Gramedia, 2006
616.989 BRA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Selama 2 dekade terakhir, telah terjadi perkembangan pesat terhadap teknik-teknik diagnostik, pemahaman perjalanan penyakit, kardiologi intervensional dan prosedur bedah pada penderitapenyakit jantung katup. Akhir-akhir ini dasar-dasar informasiyang digunakan untuk membuat keputusan klinis dalam penanganan penyakit jantung katup telah berkembang pesat meskipun dalam berbagai situasi pedoman penanganan masih kontrofersi sehingga belum terjadi keseragaman.
Buku ini diharapkan menambah khasanah pemahaman bagi sejawat dalam menangani penderita kelainan katup jantung sebagai bentuk tanggung jawab pelayanan kepada masyarakat."
Surabaya: Airlangga University Press (AUP), 2007
616.12 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sjukri Karim
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
616.120 SJU e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
616.12 UNI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986
R 378.598 Ind k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI, 2008
618.3 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Sudiarni
"Pola napas dikontrol oleh satu seri mekanisme sentral dan perifer. Selama aktiviti fisis, termasuk pula kecemasan dan ketakutan terjadi peningkatan metabolisme, keadaan ini menyebabkan pola napas mengalami penyesuaian dengan meningkatkan ventilasi. Kegiatan bernapas individu normal saat istirahat adalah kegiatan yang tidak disadari. Kegiatan bernapas mulai disadari bila otot pernapasan mulai dikerahkan saat melakukan aktiviti ringan sampai sedan& Kegiatan bernapas yang disadari akan disertai perasaan tidak nyaman bila individu melakukan aktiviti yang melelahkan. Perasaan atau sensasi subjektif tidak nyaman saat bernapas itulah yang didefinisikan sebagai dispnea (sesak napas). Dispnea dapat muncul pada individu normal akibat latihan dan ketinggian, namun dispnea sudah muncul dengan sedikit atau tanpa aktiviti pada penderita penyakit tertentu terutama penyakit kardiopulmoner.
Penderita sesak napas secara umum mengemukakan sensasi sesak napas berupa napas pendek, sulit bernapas, tidak mendapatkan cukup udara dan perasaan ketat pada dada. Dispnea timbul akibat interaksi kompleks sinyal dari komponen dispnea dan sensasinya dipengaruhi oleh banyak faktor. Penyakit dengan gejala dispnea, menunjukkan sensasi sesak napas berupa sensasi multipel sehingga sesak napas tidak cukup dijelaskan hanya dengan satu mekanisme fisiologis saja.
Evaluasi sesak napas dapat dilakukan dengan berbagai alat ukur, namun alas ukur yang paling efektif masih belum ditentukan. Pemilihan alat ukur dispnea untuk aplikasi klinis tertentu didasarkan pada validiti dan reliabiliti alat ukur tersebut. Beberapa cara pengukuran telah dikembangkan dalam usaha menderajatkan dispnea baik cara pengukuran langsung maupun tidak langsung. Beberapa waktu kemudian sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan beberapa peneliti melakukan penelitian untuk mencoba mencari cara pengukuran dispnea yang dapat digunakan menentukan penyebab dispnea. Salah satu cara pengukuran tersebut adalah Indeks diferensiasi sesak (IDS) atau dyspnea differentiation index oleh Ailani dkk pada Meridia Huron Hospital OH USA. Nilai IDS ditentukan dari peak expiratory flow rate (PEFR) dikalikan tekanan oksigen arteri (PaO2) dibagi 1000."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>