Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Setyo Wibowo
Yogyakarta: Kanisius, 2017
100 SET g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
St. Sunardi
Jakarta : Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2012
100 SUN n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Kristianto, reviewer
"Dalam kesusatraan Amerika Jack London dikenal sebagai seorang novelis, cerpenis dan penulis esai-esai sosial yang cukup terkenal. Ia menganut banyak pemikiran yang diperolehnya dari banyak buku yang ia baca. Salah satunya adalah pemikiran filsuf Eropa Friedrich Nietzsche, yang mulai rnempengaruhi pemikiran masyarakat Eropa dari Amerika pada waktu itu. Tetapi Jack London tidak sekedar membaca dan memahami, melainkan is menulis sejumlah besar novel, cerpen, dan esai yang sangat dipengaruhi oleh pemikiran filsafat yang didapatnya. Dua novel yang banyak dipengaruhi oleh filsafat Nietzsche adalah The Call of the Wild dan White Fang. Jack London menulis dua novel ini dengan muatan-muatan nilai yang beragam, salah satunya adalah konsep struggle for existence sebagai bagian dari pemikiran Charles Darwin mengenai evolusi. Di samping itu, dua novel ini sarat dengan pemikiran Jack London tentang kehidupan dan konsep manusia ideal yang sangat dipengaruhi oleh pemikiran filsafat Nietzsche. Dua novel ini juga sangat berbobot karena memiliki penokohan yang bagus dan pemilhan latar serta sudut pandang yang tepat. Karya tulis ini ditujukan untuk menggali pemikiran Nietzsche yang sangat panting, yaitu kehendak untuk berkuasa (The Will to Power) dan konsep manusia unggul (Uhennensch) dalam dua novel di atas. Di samping itu, karya tulis ini bertujuan untuk menentukan bagaimana kritik atau pemikiran Jack London terhadap filsafat Nietzsche dan menentukan dimana posisi Jack London terhadap filsafat Nietzsche. Kesimpulan yang dihasilkan adalah bahwa cara hidup dalam dunia yangkeras dan bersifat naturalistik adalah dengan memuja kekerasan dan membebaskan kehendak untuk berkuasa dalam proses menuju manusia unggul. Walau demikian, seorang Uhermensch tidak hidup semata-mata untuk mengembangkan kehendak untuk berkuasa tetapi juga menuruti dorongan nilai-nilai cinta dan kesetiaan yang tulus, dan menggunakan segenap kekuatan, kecerdasan dan naluri kekerasan untuk memenuhi tuntutan yang muncul dari nilai-nilai tersebut, Hal ini sekaligus menunjukkan sikap Jack London yang ambivalen dan tidak konsisten terhadap filsafat Nietzsche."
2000
S14020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sautet, Marc
New York: Writer's Digest Books, 1990
193 SAU n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Robinson, Dave
"Buku ini mengenai seorang filsuf Frederich Nietzche dan pandangannya mengenai postmodernisme"
Cambridge, UK: Icon Books, 1999
193.21 ROB n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Arifin
Jakarta: ISTN, 1996
128 CHA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Arifin
"Skripsi ini berusaha memaparkan salah satu dari pada tema pokok dari pada ajaran Friedrich Nietzsche yang disebut dengan kehendak untuk kuasa, khususnya mengenai paham kekuasaannya, berdasarkan bacaan beberapa karyanya yang terpenting, dengan dibantu ulasan berbagai pengarang atas karya Friedrich Nietzsche. Secara garis besar, teori paham kekuasaan yang diajukan oleh Friedrich Nietzsche menunjukkan kepada kita bahwa segala sesuatu dalam tingkah laku manusia, satu-satunya faktor yang menentukan ialah daya pendorong hidup atau hawa nafsu. Setiap pengenalan manusia merupakan alat bagi kehendak untuk kuasa..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S16009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Freud, Mark Nietzsche
Englewood Cliffs: Prentice-Hall, 1968
438.642 FRE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bhayu Mahendra Hendrobaskoro
"Nama Friedrich Nietzsche memang cukup sering didengar orang. Baik orang awam yang sekedar `pernah dengar' sampai mereka yang memang bergelut habis dengan pemikirannya. Sayangnya, nama ini sering didengar sebagai seorang yang penuh rasa anti: anti sistem, anti metode, anti agama, hingga anti Tuhan! Semua stigma itu telah berurat-berakar dalam benak banyak orang hingga menjadi semacam common sense. Padahal, common sense itu bermula dari cara pembacaan terhadap teks-teks Nietzsche yang disertai penafsiran tertentu. Jadi, semua itu semata masalah penafsiran. Hampir dua abad setelah Nietzsche, seorang filsuf yang juga berasal dari Jerman menyatakan, sebuah teks pada dasarnya adalah netral. Pembaca sekaligus penafsir teks itulah yang memberikannya makna. Sebuah teks yang dibaca pembaca sedapat mungkin diberikan `jembatan' dengan teks yang ditulis oleh pembuatnya. `Jembatan' itu disebut dengan hermeneutika, yaitu ilmu untuk menafsirkan teks. Dan filsuf itu bernama Hans-Georg Gadamer, Dengan metode hermeneutika filosofis yang disediakan olehnya, skripsi ini mencoba memurnikan stigmatisasi terhadap Nietzsche dan teks-teksnya sebagai ateis. Lebih jauh, skripsi ini bergerak untuk memberikan suatu horizon penafsiran baru terhadap pemikiran sang filsuf: teisme Nietzsche."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S16162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nietzsche, Friedrich Wilhelm, 1844-1900
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000
211.8 NIE tt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>