Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115685 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"buku ini membahas tentang pencemaran lingkungan oleh logam berat yang menjadi masalah serius di dunia.
"
Malang: UB Press, 2017
363.730 FIT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Kyla Izzani Putri
"Lindi yang mengandung logam berat, merupakan permasalahan yang berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat. Fasilitas pengolahan lindi di TPA Cipayung sudah tidak beroperasi sejak 2019, sehingga lindi langsung mengalir ke Sungai Pesanggrahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lindi, jenis tanaman, potensi fitoremediasi, serta risiko pencemaran Mn dan Pb terhadap masyarakat. Lindi TPA Cipayung mempunyai konsentrasi Mn 4,38 mg/l dan Pb 4,92 mg/l. Penelitian dilakukan dengan metode Range Finding Test/RFT (50%) dan dilanjutkan metode fitoremediasi dengan variasi berat tanaman (300 g, 600 g, dan 900 g) serta jenis tanaman (kangkung air/Ipomoea aquatica dan Hydrilla verticillata). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua tanaman mampu mereduksi Mn dan Pb dengan penurunan terbaik pada kangkung air 900 g sebesar 0,46 mg/l Mn dan 0,73 mg/l Pb serta Hydrilla verticillata 300 g sebesar 0,36 mg/l Mn dan 1,4 mg/l Pb. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa berat tanaman berkorelasi lemah (r=0,392; 0,012) dan tidak signifikan (sig.=0,058; 0,955), sementara jenis tanaman berkorelasi kuat (r=-0,819; -0,494) dan signifikan (sig.=0,000; 0,014) terhadap nilai Mn dan Pb. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa tingkat risiko yang diterima masyarakat terkategori rendah (HQ<1). Secara keseluruhan, Hydrilla verticillata lebih efektif dalam menurunkan logam Mn dan Pb pada lindi TPA Cipayung.

Leachate that contains heavy metals is harmful to the environment and society. The leachate treatment facility at Cipayung Landfill hasn’t been operating since 2019, so the leachate flows directly into the Pesanggrahan River. This study aims to analyze characteristics of leachate, plant species, phytoremediation potential, and risk of Mn and Pb pollution to human. Leachate of Cipayung Landfill had concentrations of Mn 4,38 mg/l and Pb 4,92 mg/l. This study was conducted using Range Finding Test/RFT (50%) and phytoremediation with variation of weight (300 g, 600 g, and 900 g) and species (Ipomoea aquatica and Hydrilla verticillata). The results showed both plantswere able to reduce heavy metal contaminants with the best reduction of Ipomoea aquatica 900 greduced 0,46 mg/l Mn and 0,73 mg/l Pb, and Hydrilla verticillata 300 greduced 0,36 mg/l Mn and 1,4 mg/l Pb. The statistical analysis indicated that the variation of weight had weak correlation (r=0,392;0,012) and wasn’t statistically significant (sig.=0,058;0,955), while the species showed strong significant (r=-0,819;-0,494) and was statistically significant (sig.=0,000;0,014) to the values of Mn and Pb. The analysis results showed that the impact of risk to human was classified as low (HQ<1). Overall, Hydrilla verticillata was more effective plant in reducing Mn and Pb in the leachate of Cipayung Landfill."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
06 Sak p-2
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Rana Aqilah
"Saat ini TPA Cipayung tidak memiliki unit pengolahan lindi, sehingga lindi dialirkan menuju Kali Pesanggrahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi fitoremediasi yang ditinjau dari pengaruh persentase luas tutupan dan jenis tanaman air yang optimal dalam penyisihan pencemar dari lindi TPA Cipayung. Tahapan penelitian terdiri dari observasi lapangan, range finding test, adaptasi dan fitoremediasi. Penelitian ini menggunakan metode fitoremediasi dengan tanaman eceng gondok dan kayu apu. Eceng gondok mampu menyisihkan parameter TDS, TSS, COD, BOD, dan total koliform berturut-turut sebesar 33%, 32%, 20%, 25%, dan 39%, sedangkan kayu apu sebesar 24%, 28%, 25%, 34%, dan 43%. Berdasarkan uji statistik, persentase luas tutupan tanaman memiliki korelasi positif tidak signifikan (sig >0,05) dengan persentase penyisihan pencemar yaitu TSS, COD dan BOD. Hubungan korelasi didapatkan jika semakin besar persentase luas penutupan tanaman, maka akan semakin besar nilai persentase penyisihan parameter pencemar. Selain itu, hasil uji korelasi antara jenis tanaman dengan penurunan persentase penyisihan pencemar menujukan korelasi negatif pada parameter COD, BOD, dan total koliform. Hasil dari penelitian ini yaitu eceng gondok lebih baik dalam menurunkan pencemar dibandingkan kayu apu. Penerapan fitoremediasi pada TPA Cipayung direncanakan pada unit constructed wetland.

Cipayung Landfill does not have a leachate treatment, so the leachate flows into the Pesanggrahan River. This study aims to analyze the potential of phytoremediation with the percentage of the cover area and the optimal type of aquatic plants in removing pollutants. The research stages included observation, range finding test, adaptation and phytoremediation. This study used phytoremediation with water hyacinth and water lettuce. Water hyacinth was able to remove TDS, TSS, COD, BOD, and total coliform parameters by 33%, 32%, 20%, 25%, and 39%, while water lettuce was 24%, 28%, 25%, 34%, and 43%. Based on statistical tests, the percentage of plant cover area has an insignificant positive correlation (sig>0,05) with the removal efficiency TSS, COD and BOD. The correlation relationship is if the more significant the percentage of plant cover area, the greater the removal efficiency pollutant. The correlation test results between plant types and the decrease in the percentage of pollutant removal showed a negative correlation in COD, BOD, and total coliform parameters. This study concludes that water hyacinth is better at reducing contaminants than water lettuce. The constructed wetland unit plans the application of phytoremediation in the Cipayung landfill.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Mikroba di alam hidup di dalam matriks biofilm sebagai komunitas dengan karakteristik yang berbeda dari mikroba planktonik. Biofilm adalah habitat dominan mikroba dan memerankan berbagai fungsi penting di ekosistem akuatik, seperti menjadi tempat akumulasi berbagai jenis ion dan terlibat aktif dalam proses sirkulasi nutrien. Berdasarkan peran pentingnya di ekosistem akuatik, biofilm dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan lingkungan perairan seperti untuk biomonitoring dan biosorpsi berbagai bahan pencemar seperti logam berat. Buku ini menjelaskan konsep dasar dan memberikan contoh dari aplikasi biofilm sebagai agen biomonitoring dan biosorpsi logam berat. Pembahasan dalarn buku ini menjadi fundamen dalam pengembangan teknologi eko-akuatik berbasis biofilm untuk pengelolaan ekosistem akuatik."
Malang: Universitas Brawijaya Press, 2022
579 BIO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi
"Karena kurangnya kuantitas dan kualitas dari sumber air eksisting UI, PDAM Tirta Asasta, UI berencana untuk membangun SPAM untuk memenuhi kebutuhan lingkungan kampus UI sendiri. Salah satu parameter kualitas air yang diatur pada PP No. 82 Tahun 2001 sebagai baku mutu untuk air baku Instalasi Pengolahan Air Minum adalah logam berat, salah satunya yaitu tembaga. Keberadaan logam ini tinggi pada kandungan sedimen, dan dapat terlepas menuju air. Oleh karenanya, eksperimen ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh/dampak parameter fisik-lingkungan danau berupa pH, temperatur, dan konsentrasi amonia terhadap terjadinya desorpsi logam tembaga di sedimen Danau Salam UI. Eksperimen awalnya dilakukan dengan pengambilan sampel sedimen dan sampel air. Sampel sedimen dan air dikumpulkan dari 3 titik di dekat posisi inlet IPAM yang direncanakan berdasarkan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum UI (RISPAM UI). Dari hasil dari pengujian, didapat konsentrasi tembaga di sedimen, dari 83.1 mg/Kg hingga 92.7 mg/Kg. Selanjutnya, dilakukan eksperimen desorpsi dan dianalisa menggunakan metode regresi linear. Diketahui bahwa pH merupakan parameter yang paling berpengaruh dalam terjadinya proses desorpsi tembaga pada sedimen Danau Salam. Hasil regresi linear, nilai koefisien pH, temperatur, dan konsentrasi amonia adalah -0.0072, -0.0042, dan 0.0003. Nilai pH menunjukkan kemiringan (slope) tertinggi, diikuti dengan temperatur, lalu konsentrasi amonia.

Due to the lack of quantity and quality from UI's existing water source, PDAM Tirta Asasta, UI plans to build SPAM to meet the needs of the UI campus environment itself. One of the water quality parameters regulated in PP. 82 of 2001 as the quality standard for raw water for Drinking Water Treatment Plants is heavy metals, including copper, cobalt and lead. The presence of these metal is high in sediment content, and could be released into water. Therefore, this experiment was conducted to determine the effect / impact of the physical parameters of the lake environment in the form of pH, temperature and ammonia concentration on the occurrence of copper desorption in the sediments of Lake Salam UI. Initial experiments were carried out by taking sediment samples and water samples. Sediment and water samples were collected from 3 points near the IPAM inlet position which was planned based on the Master Plan for Drinking Water Supply System UI (RISPAM UI). From the test results, the copper concentration in the sediment was obtained, from 83.1 mg / Kg to 92.7 mg / Kg. Furthermore, a desorption experiment was carried out and analyzed using linear regression methods. It is known that pH is the most influential parameter in the process of copper desorption in the Salam Lake sediments. The results of linear regression, the coefficient values for pH, temperature, and ammonia concentration are -0.0072, -0.0042, and 0.0003. The pH value shows the highest slope, followed by temperature, then the ammonia concentration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dira Alifa
"ABSTRAK
Pada studi ini, Eichornia crassipes diuji untuk mengetahui potensi aplikasi makrofit tersebut sebagai fitoremediator dari air asam tambang (AAT) dengan menganalisis akumulasi dari logam berat yang kandungannya berlimpah pada AAT batu bara yaitu seng (Zn) bersamaan dengan respons adaptasi terkait dengan perubahan fisiologis dan biokimia dalam makrofit tersebut selama pembebanan AAT asli dan artfisial yang memiliki variasi beban konsentrasi Zn sebesar 10, 20, dan 30 mg L dan pH yang ekstrem (3,0). Terjadi peningkatan secara lambat pada pH tanpa ditemui gejala toksisitas yang signifikan pada pembebanan AAT artifisial hingga pH mencapai 6,0; 6,4; dan 7,0 untuk variasi pembebanan logam berat Zn 10, 20, dan 30 mg L. Sebaliknya, dalam paparan selama dua minggu dari AAT asli, terjadi gejala toksisitas yang signifikan akibat dari kandungan beragam logam berat yang ada di dalamnya pada konsentrasi yang tinggi pula bersamaan dengan peningkatan pH pada tiga hari pertama hingga pH dan penurunan pada sebelas hari setelahnya dengan pH yang tertinggi mencapai 5,5. Penurunan konsentrasi Zn untuk AAT artifisial dan asli selalu terjadi bahkan pada konsentrasi yang tinggi. Namun, konsentrasi akhir dari Zn yang tidak memenuhi baku mutu dengan konsentrasi Zn paling rendah yang dicapai adalah 8,74 mg L; 14,63 mg L; 22,5 mg L; dan 7160 mg L untuk pembebanan variasi logam berat Zn 10, 20, dan 30 mg L (AAT artifisial) dan AAT asli sehingga penggunaan E. crassipes untuk fitoremediasi dilakukan secara seri (lebih dari satu kali pengolahan) yang masing-masing pengolahan memiliki waktu retensi selama 72 jam. Secara keseluruhan, metode fitoremediasi yang menggunakan E. crassipes cocok untuk diterapkan di lapangan untuk menyisihkan logam berat Zn pada kandungan logam berat tunggal maupun beragam jenis logam berat lain yang jumlahnya dibawah dosis letal dari makrofit tersebut.

ABSTRACT
Under present investigation Eichornia crassipes (water hyacinth) has been tested in knowing the applicability of this macrophyte as phytoremediator of Acid Mine Drainage (AMD) by analysing the accumulation of important heavy metal zinc (Zn) parallel with adaptive responses due to physiological and biochemical matters during exposure of actual AMD and artificial AMD having different concentrations (10, 20, and 30 mg L of Zn) and extreme pH (3.0). There is slow-but-steady significant increase in pH along with no severe morphological symptoms in exposure of artificial AMD as the pH reach value of 6,0; 6,4; and 7,0 in loading of 10, 20, and 30 mg L of Zn. Conversely, in 2-weeks exposure of actual AMD there is critical morphological symptoms due to its toxicity in exposure of multi-metals along with immediate increase in the first 3-days and slow decrease in 11-days after as the pH reach value of 5,5. The decreasing in Zn concentration for both actual and artificial AMD is occurred even in high level concentration. The final concentration of Zn didnt meet the quality standard as the value reach number of 8,74 mg L; 14,63 mg L; 22,5 mg L; and 7160 mg L in loading of 10, 20, and 30 mg L of Zn (artificial AMD) and actual AMD, so it needs to be a serial treatment with each treatment has 72-hours in retention time. Overall this methodology is applicable for the removal of Zn in AMD that has single-metal or various-metals in any amounts that is negligible or under its lethal dosage.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Permata Putri
"Salah satu bukti dari tercemarnya lingkungan adalah terbentuknya air asam tambang yang dihasilkan dari pertambangan dan memiliki pH rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa potensi tumbuhan ekor kucing (Typha Latifolia) dalam menetralisasi pH dan mengakumulasi logam berat Cadmium (Cd) pada air asam tambang. Selain itu kondisi morfologi Tumbuhan Typha latifolia juga diamati selama 28 hari untuk mengetahui resistansinya terhadap air asam tambang yang mengandung logam berat Cadmium. Dalam penelitian sampel air yang digunakan adalah air asam tambang artifisial dengan konsentrasi 5 mg/L dan 10 mg/L dengan pH 4 agar sesuai dengan kondisi aslinya. Pengujian pH dilakukan menggunakan pH meter dan akumulasi logam berat Cadmium menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Untuk mengetahui penyebab respon fisiologis tumbuhan juga dilakukan pengujian Total Nitrogen dengan metode Kjehdahl. Hasilnya tumbuhan Typha latifolia mampu meningkatkan pH dari 4 ke 7,25 untuk konsentrasi 5 mg/L dan 4 ke 7 untuk konsentrasi 10 mg/L. Selain itu Typha latifolia mampu menyisihkan logam berat dengan persentase penyisihan hingga 96%, dan memiliki nilai Bioconcetration Factor (BCF) lebih dari 1000. Pada Total Nitrogen dari Typha latifolia terjadi defisiensi hingga 85% yang menyebabkan tumbuhan mengalami klorosis. Dari hasil tersebut dapat dikatakan Typha latifolia merupakan hiperakumulator logam berat yang baik sehingga dapat digunakan sebagai agen fitoremediasi.

One of the proofs from polluted environment is the formation of acid mine drainage produced from mining and low pH. This study aims to analyze the ability of cattail plants (Typha Latifolia) as a phytoremediation agent in neutralizing pH and accumulating heavy metals Cadmium (Cd) containing in acid mine drainage. Besides, the morphological conditions of Typha latifolia plants were also observed for 28 days to determine their resistance to acid mine drainage containing heavy metal Cadmium. In this study the water sample used are artificial mine acid water with concentrations of 5 mg / L and 10 mg / L with pH 4 to illustrate the actual condition of acid mine drainage. pH testing was carried out using a pH meter and the accumulation of Cadmium using an Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). To find out the cause of the plant's physiological response, a Total Nitrogen test was also performed using the Kjehdahl method. The result is Typha latifolia plants can increase the pH from 4 to 7.25 for a concentration of 5 mg / L and 4 to 7 for a concentration of 10 mg / L. In addition, Typha latifolia is able to remove heavy metals Cadmium with a percentage of up to 96% and has a Bioconcetration Factor (BCF) value of more than 1000. For the Total Nitrogen of Typha latifolia deficiency happened to be up to 85% which causes plants to experience chlorosis. To conclude, Typha latifolia is a good heavy metal hyperaccumulator so that it can be used as a phytoremediation agent.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Heavy metals have become major environmental contaminants due to rapid expansion of industralization. Many methods have applied to minimized them but still found any weakness in the removal of heavy. Recently, many researchers using adsorption as an alternative method...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Ratnasari
"Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tumbuhan air tawar yang berpotensi dijadikan biofilter padatan tersuspensi dalam air. Eceng gondok termasuk tanaman hiperakumulator karena kemampuannya dalam mengakumulasi logam terlarut dalam perairan. Kemampuan tersebut memungkinkan eceng gondok dijadikan sebagai tanaman fitoremediasi. Penelitian terdiri dari tiga kelompok, yaitu eceng gondok sebagai biofilter padatan tersuspensi, penentuan titik jenuh pengikatan padatan tersuspensi oleh akar eceng gondok dan fitoremediasi logam Cu, Cd, Pb, dan Zn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eceng gondok dapat digunakan sebagai biofilter padatan tersuspensi dan agen fitoremediasi Cu, Cd, Pb dan Zn dalam waktu lebih dari 7 hari.

Water hyacinth (Eichhornia crassipes) is a freshwater plant that has potential as bio-filter of suspended solid in the water. Water hyacinth is one of the hyper-accumulator plants because of its ability to accumulate metals dissolved in water. Such capability can be used as phytoremediation plant. The study consisted of three groups, namely water hyacinth as a bio-filter of suspended solid, determining point of saturation binding suspended solid by its roots and phytoremediation of Cu, Cd, Pb, and Zn. The results showed that water hyacinth can be used as a bio-filter of suspended solid and phytoremediation agent of Cu, Cd, Pb and Zn in more than 7 days."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>