Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 795 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhartono
Jakarta: Kompas, 2017
923.359 8 SUH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Grogan, John
Jakarta: TransMedia, 2007
636.752 GRO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Danni Junus
Jakarta: Gagas Media, 2004
899.221 3 DAN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Umaimah Wahid
"ABSTRAK
Perempuan mengami banyak sekali ketidakadilan yang disebabkan salah satunya karena perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan-perbedaan tersebut memunculkan stereotip-stereotip merugikan atas perempuan seperti: lemah, cepat putus asa, tidak rasional, kepercayaan bahwa perempuan yang baik adalah perempuan yang senantiasa mengutamakan tugas-tugas domestik yang dilekatkan oleh budaya. Semua itu dipercaya bukan sesuatu yang koirati sifatnya atau keadaan yang melekat semenjak lahir. Tapi semua pemerhati perempuan menjelaskan bahwa kondisi tersebut adalah hasil rekontruksi sosial. Konsep perbedaan gender memandang bahwa budaya, lembaga, biologis adalah faktor-faktor yang ikut mempengaruhi perbagian realitas dunia yang berbeda. Pemahamanan yang berbeda atas diri perempuan dalam kehidupan pada dasarnya adalah hasil rekontruksi sosial yang telah dimulai semenjak kecil. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh M.A.K. Halliday dalam bukunya Language as Social Semiotic bahwa bentuk realitas yang dipahami oleh individu sangat dipengaruhi dari pengalaman, pendidikan dan cara pandang yang telah mulai dibentuk sejak kecil. Proses diatas sepenuhnya didukung oleh bahasa yang digunakan dalam membahasakan realitas mereka. Bahasa sebagai alat komunikasi paling unversal dipercaya telah memberikan andil besar dalam membentuk dan melahirkan perbedaan-perbedaan terhadap perempuan.
Perbedaan perlakuan atas perempuan terjadi hampir disemua aspek kehidupan. Salah satunya terjadi dalam sinetron dan media televisi. Melalui studi ini penulis tertarik untuk melihat bagaimana bahasa yang digunakan dalam teks sinetron mempengaruhi pembentukan perbedaan perempuan dalam sinetron. Teks yang ada dapat memunculkan wacana perempuan yang bagaimana dan apakah menimbulkan perbedaan gender bagi perempuan.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis tekstual dan analisis isi. Analisis tekstual diterapkan berdasarkan upaya melihat teks sebagai unit analisis. Sedangkan Analisis isi diterapkan untuk melihat bagaimana realitas perempuan dalam sinetron Bukan Perempuan Biasa dihadirkan. Penelitian ini menggunakan Model analisis wacana, yaitu analisis yang mempertimbangkan faktor ke-bahasa-an dalam teks. Analisa wacana dipergunakan dengan pertimbangan bahwa keutuhan suatu realitas hanya dapat dilihat dengan mempertimbangkan dua unsur yaitu internal dan eksternal linguistik, yaitu teks dan kontek yang difokuskan menggunakan strategi-strategi bahasa khusus bagi perempuan sebagaimana dinyatakan oleh Deborah Tennan yang meneliti gender dan wacana mengenai teks film dan percakapan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Melalui metode ini dikaji Apakah perempuan menggunakan strategi-strategi bahasa khusus dalam percakapan (teks sinetron) khususnya strategi-strategi indirectness, interrupsi, Silence and Volubility, Topic Raising dan Adversativeness: conflict and verbal aggression.
Berdasarkan teks sinetron Bukan Perempuan Biasa, maka dapat dilihat bahwa perempuan dihadirkan dalam bentukan perempuan yang mempunyai kesadaran atas realitas yang dihadapi. Menolak ketidakadilan yang disebabkan oleh laki-laki kepada mereka. Semua hal di atas muncul pada tokoh Menul dan Sri. Keduanya menyadari bahwa perbedaanperbedaan tersebut bukanlah kodrati sifatnya tapi hanya merupakan kontruksi sosial. Karena manusia pada dasarnya mempunyai kesempatan yang sama merealisasikan hidupnya. Perempuan dalarn teks Bukan Perempuan Biasa; Satu sisi perempuan digambarkan berani mengeluarkan pendapat, melakukan interupsi kepada laki-laki, mampu menimbulkan konflik dan banyak memunculkan topik pembicaraan. Tapi disisi lain mereka masih tetap lebih menyukai menyampaikan keinginan secara tidak langsung, Dan dalam situasi tertentu lebih memilih diam dan menyukai bekerja sama (cooperatif) dengan lawan bicara. Dengan kata lain tidak semua stereotip negatif perempuan dalam teks terbukti. Hasil tersebut dapat dipahami dari konteks yang melingkupi teks, yaitu kanteks sosial budaya. Konteks ini menjelaskan bahwa Arifin C. Noer sebagai penulis skenario sangat dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan cara pandang terhadap perempuan yaitu ibunya.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyu Bangun Astuti
"ABSTRAK
Dengan menggunakan paradigma konstruktivis, penelitian ini menggunakan Teori
Konvergensi Simbolik dari Ernest Bormann dengan metode yang digunakan adalah Analisa
Tema Fantasi untuk menemukan dan mengidentifikasi tema-tema fantasi pemimpin
organisasi melalui analisa teks pidato dan sambutan serta meneliti pemaknaan tema fantasi
tersebut pada anggota organisasi. Dari hasil penelitian terungkap bahwa tema fantasi
pemimpin organisasi BPK RI periode Anwar Nasution adalaha BPK Baru dengan adagium
INI LHO BPK!, periode Hadi Poenomo dengan tema fantasi BPK Sinergi dengan adagium
E-AUDIT! Dan periode Harry Azhar Azis dengan tema fantasi BPK Pendorong dengan
adagium AUDIT UNTUK KESEJAHTERAAN. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian
terungkap bahwa tema fantasi tersebut dimaknai secara sama oleh anggota organisasi dan
menciptakan konvergensi keseluruhan (complete convergence) pada periode Anwar
Nasution, dan tidak sepenuhnya dimaknai sama dan menghasilkan konvergensi sebagian
(partial convergence) pada periode Hadi Poernomo dan Harry Azhar Azis

ABSTRACT
By using constructivism paradigm, this research use Symbolic Convergence
Theory by Ernest Bormann in order to analyze implementation of fantasy theme by
chairman of Indonesian Supreme Audit Board (Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia). Methods that Researcher utilize is Fantasy Theme Analysis, to discover and
identify fantasy themes of organization leaders from published official speech documents
and analyze interpretation those fantasy themes among organization members. Research
revealed that fantasy theme in the period of Anwar Nasution was known as ?THIS IS
BPK!?(?INI LHO BPK!?), and Hadi Poernomo?s fantacy theme was known as ?EAUDIT?,
while in Harry Azhar Aziz?s period, the fantacy theme is ?AUDIT FOR
WELFARE?(?AUDIT UNTUK KESEJAHTERAAN?). Furthermore, based on the results of
the research revealed that the fantasy theme of Anwar Nasution was interpreted the same
way by members of the organization and created converged overall (complete convergence,
while in Hadi Poernomo?s and Harry Azhar Aziz ?s fantasy themes was not fully
understood the same way and produce the convergence part (partial convergence)."
2016
T46682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. (Rahmatullah Ading) Affandie
Djakarta: Dinas Penerbitan Balai Pustaka, 1959
899.223 2 AFF t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. (Rahmatullah Ading) Affandie
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1983
808.83 AFF c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Husni
"Penelitian ini membahas kesejarawanan, tokoh jurnalisme Indonesia, Rosihan Anwar. Ia dapat disebut sebagai sejarawan karena telah menerapkan metode sejarah dalam sejumlah karyanya. Keistimewaannya sebagai sejarawan adalah kemampuan mengumpulkan sumber-sumber lisan dalam bentuk wawancara dengan para pelaku atau saksi mata peristiwa tersebut. Kendati memiliki kelemahan dalam penggunaan sumber-sumber tertulis karena profesi wartawan memiliki batas waktu untuk penerbitan tulisan, penulisan sejarah Rosihan memiliki kekuatan pada retorikanya yang mampu menyajikan informasi secara menarik dan mudah dipahami oleh khalayak luas. Keberadaannya sebagai pencatat sejarah di masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia menghasilkan karya yang memberi sumbangan kepada historiografi Indonesia berupa pendekatan penulisan sejarah alternatif yang dikenal sebagai sejarah kecil.

This paper examines the historicity of Rosihan Anwar, an Indonesian journalist. He qualifies as a historian because he has used historical methodology in several of his writings. His ability to collect oral sources in the form of interviews with actors or eyewitnesses to the event is his speciality as a historian. Despite flaws in the utilisation of written materials due to the journalist profession's deadline for publishing writings, Rosihan's historical writing has a strength in its rhetoric, which is capable of presenting facts in a fascinating and readily understandable manner to a wide audience. His participation as a historian during Indonesia's Independence Revolution resulted in works that contributed to Indonesian historiography in the shape of a petite histoire, an alternative historical writing technique."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>