Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shahraz, Qaisra
"seorang perempuan Muslim nan jelita, berkali-kali menolak lamaran laki-laki sampai akhirnya dia bertemu Sikander, yang memikat hatinya pada pandangan pertama. Namun, ketika Jafar, adik lelaki Zarri Bano, penerus martabat ayah mereka satu-satunya, tewas dalam kecelakaan, sang ayah memaksa Zarri Bano menjadi Perempuan Suci. Ini berarti dia tidak boleh menikah, karena satu-satunya yang boleh dia nikahi adalah Al-Quran.
Api asmaranya bersama Sikander pun dipaksa padam, justru pada saat mereka benar-benar ingin mereguk cinta. Yang lebih menyakitkan, dalam puncak kecewanya, Sikander malah menikahi Ruby, adik Zarri Bano. Demikianlah, selama bertahun-tahun, kesedihan, amarah, dan perang batin Zarri Bano tersembunyi rapi di balik burqa hitam yang membungkus tubuhnya, dan membatasinya dengan dunia luar.
Terjadi di negeri Pakistan yang eksotis, novel yang banyak mendapat pujian ini memaparkan secara melodramatis peliknya realitas seorang perempuan yang hidup di tengah kungkungan tradisi yang dibangun oleh laki-laki."
Bandung: Qanita, 2017
823 SHA h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Naqshabandi
Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2007
892.7 NAQ p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kidder, Tracy
Bandung : Qanita , 2004
610.92 KID mt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Salehudin
Jakarta : Mizan Publika, 2007
823 ADI ht
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmansyah Putra Agung
"Eksistensialisme Soren Aabye Kierkegaard adalah pemikiran yang menitikberatkan kaijan eksistensialismenya kepada manusia. Eksistensialisme dari Soren Aabye Kierkegaard memberikan pemahaman akan eksistensi manusia individu yang berakar pada keinginan atas pilihan di dalam kehidupan dimana manusia akan selalu berusaha, mengalami pertengkaran hati guna memenuhi keinginannya. Ketidakpastian akan pilihan adalah hal yang akan selalu muncul di dalam diri manusia dan akan membuat manusia merasakan kecemasan dan ketakutan. Manusia dibalik kecemasan dan ketakutan itu, membutuhkan adanya keyakinan yang akan membuatnya terlepas dari kecemasan dan ketakuatan pada saat memilih sebuah pilihannya; yang akhirnya akan mengkantarkan manusia itu kepada sebuah keotentikan dan eksistensi di dalam dirinya. Henry di dalam film The Time Traveler_s Wife merupakan sebuah wujud aplikasi atas pemahaman eksistensialisme Soren Aabye Kierkegaard. Kebenaran subjektif, keputusasaan, komitmen terhadap yang absurd, cinta dan pernikahan dan eksistensi yang mendahului esensi merupakan beberapa pemikiran dari Soren Aabye Kierkegaard yang sangat aplikatif terhadap perjalanan kehidupan Henry. Henry dihadapkan langsung dengan pilihan atas eksistensinya di dalam hidup yang membutuhkan banyak pertimbangan atas dirinya sendiri.

Existentialism of Soren Aabye Kierkegaard is a study which is focusedTime Traveler_s Wife. Henry in Theon human existentialism concept. Existentialism of Soren Aabye Kierkegaard gives an understanding of a man as an individual, and it is rotted in a man_s desire to make a choice as the way of life. To fulfill the desire, a man will experience some conflicts inside his mind, and feel an anxiety and fear. Absurdity of choice is something that stimulates a man to feel the anxiety and fear of the absurdity itself. This concept will lead a man to be authentic and exist as an individual. Time Traveler_s Wife Keywords: existentialism, Soren Aabye Kierkegaard, subjective truth, despair, commitment of the absurdity, love and marriage, Existence precedes essence. proves the concept of existentialism by Soren Aabye Kierkegaard. Subjective truth, despair, commitment of the absurdity, love and marriage, and Existence precedes essence are some of Kierkegaard_s concept related to Henry_s life. Henry was directly confronted by the life choice that needs a lot of considerations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S16029
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Badruzzaman
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979
899.22 BAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sington, Philip
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2010
823.92 SIN et (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Yuhana
"Perhatian terhadap peranan wanita dalam pembangunan meningkat sejak permulaan tahun 70-an, dan memuncak pada tahun 1975 dengan diproklamirkannya Tahun Wanita Sedunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada pertengahan tahun tersebut diadakan pula Konferensi Wanita Sedunia di Mexico City. Indonesia sejak dasawarsa tersebut, memperlihatkan berbagai program kegiatan, seminar, lokakarya, penelitian oleh, dari dan untuk wanita. Maksudnya ialah untuk lebih mengenal keadaan wanita dalam masyarakat yang mengalami perubahan pesat, menganalisis apa yang terjadi, serta menemukan cara menanggulangi hal-hal yang perlu diperbaiki atau dihilangkan. Munculnya perhatian ini berarti pengakuan bahwa kaum wanita merupakan sumber manusiawi, seperti tercantum dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), sama dengan kaum pria (Mely G. Tan, 1984 : v).
Menyadari pentingnya meningkatkan potensi wanita, berbagai studi telah dilakukan untuk menyoroti masalah "wanita dan kerja". Data Studi Makro dan data Studi Mikro menunjukkan dengan "nyata" peranan wanita di pedesaan dalam pekerjaan nafkah di berbagai sektor, pertanian dan non pertanian. Dari data Sensus Penduduk 1980 (Biro Pusat Statistik) nampak bahwa dari 16.9 juta pekerja wanita (dibanding dengan 34.6 juta pekerja pria), sebanyak 9.1 juta (53.8 %) tenaga kerja wanita terlibat di bidang pertanian.
Sekitar 7.8 juta (46.2 %) tenaga kerja wanita terlibat di sektor non pertanian, mencakup bidang dagang, jasa, transportasi dan industri "manufacturing". Data hasil Studi Mikro menunjukkan tenaga kerja wanita sebagian besar berada di bidang industri rumahtangga (seperti industri makanan jadi) dan bidang dagang (makanan jadi, minuman dan rokok). Bidang-bidang usaha ini kini dikenal dengan sektor informal.
Faktor sosial budaya merupakan faktor penting yang mempengaruhi peranan wanita dalam pekerjaan nafkah. Sistem kekerabatan yang berbeda (patrilineal, matrilineal atau bilineal) yang mengenal pola adat menetap (setelah kawin) yang berbeda-beda mempunyai implikasi yang berbeda-beda pula terhadap peranan wanita dalam pekerjaan nafkah.
Sistem kekerabatan patrilineal pada masyarakat Batak menunjukkan kuatnya status sosial laki-laki dalam keluarga dan kerabatnya sejak proses sosialisasi anak sebagai penerus keturunan dan pembawa nama keluarga. Kuatnya peran serta wanita dalam pekerjaan nafkah, khususnya di bidang pertanian memberikan posisi yang kuat pada wanita Batak dalam mengatur perekonomian rumahtangga, hal mana memberikan motivasi yang kuat pada pendidikan anak (Asmi Hutajulu, 1987).
Sistem kekerabatan yang sama (patrilineal) pada masyarakat Bali, dan pengaruh yang besar dari agama Hindu yang mengenal sistem kasta mengembangkan adat istiadat yang khas pula bagi wanita Bali. Dalam mengatasi tuntutan untuk bekerja keras pada wanita Bali dan tak jarang pula disertai dengan imbalan kerja nafkah yang lebih kecil dan penilaian terhadap statusnya yang rendah, ternyata kebiasaan falsafah dan religi menyatakan semua pekerjaan itu adalah "dharma" dan baik, telah membenarkan peran serta wanita Bali dalam pekerjaan nafkah yang dianggap tidak pantas pada wanita Jawa. Hal ini telah membantu jangkauan yang lebih besar terhadap peluang bekerja yang meningkat karena berkembangnya pariwisata di Bali (I Gusti A.A. Ariani, 1986).
Sistem kekerabatan bilineal pada masyarakat Minahasa ternyata menempatkan wanita pada status sosial yang senilai dengan pria, lebih-lebih jika disertai dengan sumberdaya pribadi berupa pendidikan formal yang tinggi pada wanita. Peran serta wanita dalam adat Mapalus di bidang pertanian yang mencerminkan tipe pekerjaan nafkah berburuh tani karena mendapat upah ternyata tidak menempatkan pekerjaan tersebut pada jenjang yang paling rendah seperti pada masyarakat pedesaan di Jawa (A. E. Wahongan Kosakoy, 1987).
Menurut Standing (1981), agak sukar untuk mengungkapkan adanya pola umum tingkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja wanita karena hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Disamping faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya, partisipasi wanita dalam angkatan kerja juga berhubungan erat dengan siklus kehidupan perkawinan, umur pada kehamilan pertama dan jumlah anak yang dilahirkan (G. Standing, 1985: 395)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Markas Besar Legiun Veteran RI, 1995
R 959.8 BUN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Badaruzzaman
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979
899.22 BAD p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>