Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imam Supriyadi
"ABSTRAK
PT. Swadharma Duta Data (SDD) adalah perusahaan teknologi informasi yang memiliki produk utama Sistem Informasi Dana Pensiun (SIDP) yang memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dengan pesat mendorong Dana Penisun untuk memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut dalam membantu melakukan perubahan cara berbisnis untuk tujuan efisiensi. Perubahan cara berbisnis tersebut membutuhkan perubahan proses bisnis dan perubahan aplikasi SIDP yang dapat mendukung perubahan proses bisnis tersebut, seperti interkonesi sistem otomasi Dana Pensiun dengan perusahaan asuransi, sekuritas, internet, bank, dan lain-lain.
Produk SIDP saat ini belum dapat digunakan untuk tujuan interkoneksi, karena aplikasi Dana. Penisun yang ada baik milik SDD maupun pesaing, hanya dimaksudkan untuk membantu di bidang akuntansi dan adnministrasi saja. Untuk dapat menjawab tantangan di atas, maka diperlukan suatu sistem Dana Penisun yang memiliki arsitektur otomasi client-server dan sistem otomasi terbuka.
Pengembangan aplikasi yang memiliki arsitektur otomasi client-server dan sistem otomasi terbuka, membutuhkan keahlian jaringan komputer selain kemampuan pemrograman dan analisa proses bisnis yang baik. SDD sebagai salah satu penyedia aplikasi Dana Pensiun belum memiliki keahlian tersebut, sehingga tidak dapat mengembangkan aplikasi Dana Pensiun yang dapat menjawab tantangan di atas.
Studi ini mengusulkan suatu arsitektur strategi yang dapat memberikan arah bagi pengembangan kemampuan inti jaringan komputer, sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan produk SIDP yang dapat menjawab tentang tersebut di atas. Arsitektur strategi yang diusulkan pada studi ini dibuat dengan skala waktu hingga tahun 2003. Pada tahun 1999 hingga tahun 2000, SDD membangun kemampuan inti jaringan komputer. Setelah memiliki kemampuan inti jaringan komputer, maka pada tahun 2000, kemampuan inti tersebut digunakan untuk mendesain dan membangun produk SIDP menjadi produk yang memenuhi sistem otomasi terbuka, dan diluncurkan pada tahun 2001. Pada tahun 2001 hingga tahun 2002, SDD mengintegrasikan kemampuan inti jaringan komputer dengan kemampuan analisa proses bisnis untuk mendesain dan membangun produk SIDP agar memiliki arsitektur otomasi client-server, dan diluncurkan pada tahun 2003.
Karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki SDD, maka cara yang paling mungkin dalam membangun kemampuan inti jaringan komputer adalah dengan melakukan aliansi dengan pihak lain pada fungsi pemasaran. Penulis mengusulkan SDD melakukan aliansi dengan 3Com yang merupakan perusahaan multinasional dan pemimpin pasar dalam bidang jaringan komputer lokal (Local Area Network I LAN), hal ini karena SDD sudah sedikit banyak mengetahui produk 3Com melalui kerjasama dengan perusahaan lokal penyedia produk jaringan komputer 3Com dalam mmberikan solusi total kepada pelanggan, dan 3Com memiliki komitmen yang cukup baik untuk ikut menyukseskan aliansi yang dibentuk dengan SDD.
Dengan adanya aliansi tersebut, selain mendapatkan manfaat untuk mengembangkan kemampuan inti jaringan komputer, SDD juga memiliki peluang untuk menambah lini produknya dengan produk jaringan komputer yang memiliki permintaan pasar yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Kontribusi yang harus diberikan oleh SDD kepada aliansi agar dapat berlangung dalam jangka waktu yang lama, adalah dengan memenuhi target volume penjualan yag telah ditetapkan oleh pihak 3Com. Sedangkan kontribusi dari 3Com adalah memberikan pelatihan, informasi, transfer keahlian jaringan komputer yang dapat dipergunakan oleh SDD untuk mengembangkan produk SIDP yang memiliki arsitektur otomasi client-server dan sistem otomasi terbuka."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief
"ABSTRAK
Studi kasus ini mencoba memberikan suatu alternate str&tegi bersaing untuk menembus dominasi perusahaan multinasional (MNC), yang pada umumnya dianggap sangat sulit untuk disaingi.
Strategi bersaing yang digunakan oleh perusahaan lokal di dalam menghadapi MNC ialah "Cost leadership stategy", dimana perusahaan yang bersangkutan mernposisikan dirinya sebagai "low cost producer" (produsen dengan biaya rendah) sehingga perusahaan tersebut mampu menjual dengan harga yang kompetitif untuk kualitas yang setaraf.
Strategi "Cost leadership tersebut baru bisa efektif kalau bisa dipenuhi syarat-syarat eksternal seperti sifat industri yang sensitif terhadap harga, tingkat teknologi yang tidak tinggi, skala ekonomi yang rendah dan faktor~faktor internal seperti kemampuan distribusi yang efisien, kemampuan menurunkan biaya ssrta melakukan "price penetration".
Apabila suatu perusahaan sudah menjadi besar karena strategi ini maka untuk memperkokoh posisinya di dalam menghadapi MHC, perlu dipertimbangkan pengembangan stratagi diferensiasi untuk produk-produk yang sulit berhasil dengan Strategi "Cost leadership" .
Untuk mampu menerapkan strategi diferensiasi 12 !???,;©bu t diperlukan kemampuan perusahaan untuk melakukan identifikasi terhadap "market niche"-nya , meningkatkan kemampu.an dalam mengembangkan produk dan membentuk keahlian di bidang periklanan dan promosi .
Dengan 2 strategi yang. berbeda untuk produk-produk yang
berlainan maka dapat dicapai suatu produk portfolio yang baik buat perusahaan tersebut di dalam bersaing dengan MNC.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Berlian Mega Sandy
"Koperasi Simpan Pinjam JASA (Kospin JASA), sesuai dengan tujuan pendiriannya, Yaitu membantu para pengusaha kecil dan menengah yang mengalami kesulitan di bidang permodalan berusaha untuk meningkatkan jumlah simpan dalam rangka memenuhi kebutuhan pinjam dari anggotanya. Produk Rekening Koran merupakan produk yang potensial untuk ditingkatkan, selain mempunyai frekuensi penggunaan tinggi juga selama ini menyerap nilai nominal yang besar. Dalam usahanya menarik minat tabung dari anggota dan calon anggotanya Kospin JASA tidak bisa hanya `menunggu', tapi harus memburu dengan berusaha memberi pelayanan yang sebaik-baiknya, yaitu pelayanan yang sesuai dengan harapan nasabahnya. Sementara itu nilai yang diharapkan olah nasabah tidak bersifat tetap/statis tetapi terus berubah. Untuk tetap menjaga kepuasan nasabah itu salah satunya adalah dengan melakukan survai kepuasan nasabah secara terus menerus. Dengan survai itu diharapkan terdapat temuan suatu nilai yang diinginkan oleh nasabah, sehingga dapat dilihat suatu celah antara nilai perusahaan dengan nilai konsumen. Survai kepuasan dapat dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada sampel nasabah, diantaranya dengan menggali karakteristik pemakai dan selisih antara kinerja perusahaan dengan nilai yang diharapkan nasabah. Nasabah sampel dan lokasi penyebaran kuesioner dapat dilakukan secara purposive. Disain riset dapat dilakukan secara deskriptif, yaitu singgle cross sectional description. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa pengguna produk rekening koran Kospin JASA 90% adalah wiraswastawan, dengan frekuensi pemakaian minimum 1x seminggu, dan dari populasi umumnya tinggal di kawasan perdagangan & industri. Sampel nasabah 65% puas, dengan indeks kepuasan 3,65 yang menunjukkan sikap loyal namun masih mudah berpaling ke pesaing. Kepuasan itu tidak berpengaruh pada frekuensi menabung dan saran penggunaan kepada orang lain. Prioritas untuk produk adalah pada komponen kecepatan pelayanan, untuk harga pada kesesuaian tarif administrasi dengan standar usaha, distribusi pada kestrategisan letak kantor layanan dan untuk promosi pada kontak pribadi. Diantara pilihan prioritas untuk elemen marketing mix tersebut elemen harga tidak mendapat kesepakatan umum dalam pemilihannya dari sampel nasabah. korelasi antara kepuasan keseluruhan dengan kategori perdimensi elemen bauran pemasaran terdapat diantaranya pada sikap kekeluargaan, reputasi kepercayaan dan kestrategisan kantor layanan. Selama ini kinerja Kospin JASA efektif pada komponen sikap kekeluargaan, penawaran produk baru, pesan promosi, kemegahan kantor layanan, kestrategisan letak kantor layanan dan reputasi kepercayaan. Sedangkan celah yang perlu diperhatikan terutama pada komponen keprofesionalan karyawan, kecepatan, nilai yang lebih menguntungkan dari Bank/Kospin lain, kecepatan jasa deliveri dll. Jadi sebenarnya kinerja Kospin JASA selama ini cukup unggul pada fungsi hantaran ke pasar, yaitu dari segi distribusi dan promosi. Namun perlu adanya peningkatan pada fungsi pengembangan produk. Setelah diketahui keunggulan dan kelemahannya dapat disusun suatu formulasi strategi bauran pemasaran. Dengan melihat peluang yang ada pada perusahaan maka perusahaan dapat menggunakan strategi penyesuaian S/O atau strategi pemasaran agresif. Strategi pemasaran agresif yang dapat digunakan diantaranya adalah dengan: memotivasi nasabah lama untuk meningkatkan frekuensi dan jumlah nominal tabungan; diskriminasi harga terhadap iuran pokok dan wajib; pilihan tarif administrasi dan insentif langsung; menyerap captive power di daerah perwakilan; memperluas cakupan distribusi ke daerah baru dan segmen baru serta mengubah sikap sales promotion-nya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Prima Putra Zachri
"Segmen remaja sebagai segmen yang terus berkembang semakin hari semakin mendapat perhatian yang serius dan praktisi-praktisi pemasaran, Persentasenya yang cukup tinggi (20.4%, tahun 1990) serta dukungan peningkatan daya bell masyarakat yang mempengaruhi segmen semakin menambah daya tariknya. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bila semakin banyak produk atau jasa yang khusus ditawarkan pada segmen pasar remaja. Pemilihan segmen remaja sebagai target market menghendaki kewaspadaan dalam menyikapi trend yang ada agar tidak terperangkap dalam dua kondisi yang fatal, yaitu: pertama, terlalu terburu-buru mengkuti trend yang ada tanpa mempertimbangkan seberapa lama trend tersebut dapat bertahan dan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan, dan kedua, terlambat mengantisipasi perubahan trend sehingga peluang untuk meraih keuntungan lebih dahulu diraih pesaing. Dalam skripsi ini penulis bermaksud menganalisa seberapa efektif strategi pemasaran perusahaan PT. Unilever Indonesia yang mengeluarkan produk pasta gigi Close Up untuk membidik segmen pasar remaja. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif berguna untuk memahami karakteristik variabel-variabel yang tercakup, seperti definisi pasar produk, analisa pembeli, serta analisa situasi dan persaingan strategic. Metode kuantitatif berguna untuk mengukur, mengolah dan mengambil kesimpulan dari data-data kuantitatif riset yang ada, yaitu meliputi distribusi frekuensi, tabulasi silang dan pengujian hipotesa. Penggunaan kedua metode penelitian di atas memperjelas gambaran tentang kondisi eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan serta strategi-strategi pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Close Up sebagai merek pasta gigi yang baru, dengan simian pasar konsumen remaja perkotaan untuk klasifikasi social ekonomi kelas ABC, merupakan pasta gigi kategori baru untuk pasar Indonesia, yaitu pasta gigi cosmetic yang mengandalkan daya tarik gigi putih dan nafas yang segar. Perusahaan menghadapi struktur pacer oligopoly, di mana sebagai market leader (pangsa pasarnya 84%), perusahaan mempunyai kekuatan untuk 'mengendalikan' dan 'mengamankan' pangsa pasarnya yang ditunjang dengan pengalaman dan pengetahuan akan kondisi pasar Indonesia. Kejelian dan kematangan PT. Unilever Indonesia terlihat dari kemampuannya dalam memposisikan produk Close Up secara jelas sehingga tidak terjadi 'tumpangtindih' dengan pasta gig Pepsodent (produk perusahaan yang sama). Keberhasian ini diikuti dengan strategi bauran pemasaran yang jitu, yang meliputi product, price, place dan promotion. Namun demikian, perusahaan harus terus-menerus mewaspadai perangkap dari trend remaja yang senantiasa berubah-ubah. Semakin beragamnya produk-produk yang menggunakan bahan yang sama dengan Close Up (gel) juga perlu mendapat perhatian. Dan yang lebih penting lagi adalah inovasi produk yang selama ini menjadi salah satu kekuatan produk-produk Unilever harus dipertahankan terus, dalam hal ini dukungan informasi terhadap konsumen bask melalui iklan atau promosi berperan panting."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edelina Melisa
"Peningkatan daya beli di masyarakat mengakibatkan persaingan di pasar menjadi semakin ketat. Produsen harus senantiasa berinovasi dan memberikan added value terhadap produknya agar dapat memenangkan pangsa pasar dan mempertahankan eksistensinya. Salah satu aspek utama dalam strategi pemasaran adalah promosi, dimana promosi menjadi salah satu faktor difusi dalam proses adopsi konsumen terhadap produk baru. Faktor difusi lainnya dalam proses adopsi konsumen adalah adanya fenomena word of mouth yang juga memainkan peran besar.
Skripsi ini menyajikan pemahaman atas pengaruh dan interaksi antara variabel-variabel yang menjadi faktor difusi dalam proses adopsi konsumen yang merupakan pengembangan dari Bass Diffusion Model, dengan pendekatan sistem dinamis. Sehingga sebagai hasilnya akan diberikan strategi promosi yang paling efektif dan efisien untuk produk consumer goods yang baru diluncurkan.

Increase in purchasing power has been causing a tight competition in the marketplace. Producer must constantly innovate and give added value to their products in order to gain market share and maintain its existence through marketing strategy. One of the main aspects in marketing strategy is promotion, which also one of diffusion factors in consumer adoption process. Another diffusion factor in consumer adoption process is the word of mouth phenomenon, which plays a great role in it.
This research presents an understanding of the interaction of variables in diffusion factors and its influence in consumer adoption process using a system dynamics model developed from the Bass Diffusion Model. At the end, the result will be given as a better, effective, and efficient promotion strategy for newly launched consumer goods product.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, G. Jannen H.
"Yayasan Wisma Jaya Raya salah satu Badan Usaha Nlilik Daerah
(BUMD) mitiki Pemerintah Propinsi DKI Jakarta yang bergerak di bidang
bisnis industri pariwisata. Masalah utama yang dihadapi BUMD tersebut
adalah tidak sebanding antara pangsa pasar dengan kapasitas hunian yang
tersedia, dikarenakan tingginya pesaing pada bisnis yang sama di kawasan
Bogor dan Puncak.
Secara umum tujuan penelilian ini memberikan gambaran
permasalahan yang_ dihadapi disertai dengan rekomendasi berupa saran-
saran dengan melakukan suatu pendekatan analisis secara komprehensif,
lerutama kemampuan daya saingnya, Serta Cara memenangkan persaingan
melalui strategi pemasarannya. Secara khusus tujuan penelitian ini untuk
memperoleh gambaran kinerja BUMD saat ini, kemampuan daya saing, dan strategi pemasaran yang sesuai dalam memenangkan persaingan dalam
bisnis industri pariwisata
Dengan mengetahui faktor Iingkungan intemal dan ekstemal Yayasan
\Msma Jaya Raya dalam melakukan bisnisnya dengan pendekatan analisis
SWOT, diketahui, bahwa kekuatan yang dimiliki pada fungsi manaje-men
terutama manajemen keuangan dan pimpinan (manajer dan asisten manajer
operasional). Sedangkan faktor lingkungan ekstemal adalah tingkat
persaingan yang tinggi, pembeli yang pasti (captive market), dan kondisi
pasar.
Dari hasil uji AHP dan analisis General Electric (GE), diketahui posisi
daya saingnya pada kuadran V, artinya posisi bisnis Yayasan Wisma Jaya
Raya berada dalam area hold and maintain alau benahan dan membangun.
Dengan posisi tersebut, upaya yang ditempuh adalah strategi pengembangan
pasar.
Untuk dapat menunjang keberhasilan strategi pengembangan pasar
melalui bauran pemasaran jasa dengan melaksanakan peningkatan produk,
promosi, tempatldistribusi, harga_ sumber daya manusia, sarana fisik, dan
pembenahan prosedur dalam sistem operasi penyampaian jasa"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Hanggandari
"PT. Latinusa adalah singkatan dari PT Pelat Timah Nusantara yang merupakan industri penghasil tinplate dan satu-satunya produsen tinplate yang ada di Indonesia. Sebagai agen produsen tinplate, perusahaan ini dapat menghasilkan tinplate hingga mencapai 130.000 ton pertahun dan dapat dioptimalkan sampai dengan 150.000 MT. Walaupun kebutuhan/konsumsi tinplate di Indonesia melebihi kapasitas terpasang yang dimiliki PT. Latinusa, ternyata PT. Latinusa belum dapat memaksimalkan kapasitas terpasang yang dimilikinya, dalam beberapa tahun terakhir utilisasinya hanya berkisar 50% - 60% dan utilisasi tertinggi dicapai pada tahun 2002 yang mencapai 70,20%. Hal ini disebabkan karena tinplate yang dihasilkannya harus bersaing dengan tinplate yang berasal dari impor yang masuk pasar Indonesia hingga melebihi produksi tinplate yang dihasilkan PT. Latinusa setiap tahunnya.
lndustri tinplate nasional yaitu PT Latinusa dalam mengantisipasi persaingan yang semakin tajam agar mampu mempertahankan eksistensinya dan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi dalam era perdagangan bebas, memerlukan suatu strategi pemasaran yang sesuai. Untuk mengidentifikasi slrategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan, dilakukan deskriptif analisis dengan melihat kepada Iingkungan eksternal dan Iingkungan internal industri tinplate nasional sehingga didapatkan suatu rumusan strategi pemasaran melalui matriks SWOT. Dalam pemilihan strategi pemasaran dari rumusan strategi tersebut, digunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai alat bantu dan dilakukan pula strategi pemasaran sasaran melalui Segmentation, Targeting dan Positioning.
Dari hasil kajian, didapatkan strategi pemasaran yang dapat diterapkan pada perusahaan, yaitu strategi mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan target konsumen tinplate pada segmen general can dan food & beverage. Strategi tersebut kemudian diimplemenlasikan dengan pendekatan bauran pemasaran yang memfokuskan pelayanan dan kepuasan bagi pelanggan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnadi Krisnanda
"Komunikasi pemasaran terpadu akan menghasilkan pesan yang lebih konsisten dan pengamh penjualan yang lebih besar. IMC memberikan tanggung jawab pada seseorang yang sebelumnya tidak ada untuk menyatukan citra merek dan pesan perusahaan yang datang melalui ribuan kegiatan perusahaan. IMC akan memperbaiki kemampuan perusahaan dalam menjangkau pelanggan yang tepat dan pesan yang tepat pada saat yang tepat dan di tempat yang tepat Citra adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu obyek. Citra tidak selamanya mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya atas suatu hal, karena citra semata-mata terbentuk berdasarkan informasi yang tersedia. Dengan demikian, informasi yang benar, akurat, tidak memihak, lengkap dan memadai im benar-benar penting bagi munculnya citra yang tepat. Variasi informasi mengakibatkan variasi citra walaupun subjek yang terlibat sama. Oleh karena itu diperlukan suatu komunikasi pemasaran terintegrasi untuk meningkatkan citra perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi komunikasi pemasaran terintegrasi AJ. Central Asia Raya diimplementasikan dalam pendekatan anallsis SOSTAC untuk meningkatkan citra perusahaan dan untuk mengetahui efektivitas komunikasi pemasaran terintegrasi PT. A.J. Asia Raya dalam meningkatkan citra perusahaan.
Penelitian ini bersifat kualitatif. Data diperoleh diperoleh langsung dari sumbernya melalui observasi dan wawancara (interview). Metode penelitian menggunakan analisis SOSTAC (Situation, Objectives, Strategy, Tactics, Action dan Control).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa situasi persaingan perusahaan pada saat ini mempunyai tingkat persaingan yang sangat ketat, hal ini disebabkan oleh adanya 10 perusahaan asuransi jiwa yang terbilang besar yang memiliki teknologi dan informasi yang canggih. Sedangkan pada saat ini selain konsumen individu, perusahaan juga bermain di segmen konsumen kumpulan yang menyebabkan konflik. Namun demikian pemasukan premi perusahaan PT. AJ. Central Asia Raya merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai peluang pangsa pasar yang cukup besar serta kinerja keuangan perusahaan mendapai predikat "sangat baik". Sedangkan berdasarkan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu strategi produk perusahaan memiliki produk yang beragam dan inovatif, strategi harga perusahaan melakukan diskriminasi harga dengan memberikan diskon yang berbeda antara konsumen individu dengan konsumen kumpnlan (korporasi). Strategi tempat (distribusi) perusahaan memperkerjakan tenaga pemasaran untuk memasarkan produk-produk asuransi jiwa agar konsumen individu lebih mengenal. Sedangkan strategi promosi masih kurang sehingga menyebabkan nama perusahaan kurang dikenal oleh konsumen langsnmg, yang menyebabkan mereka ragu terhadap profesionalitas perusahaan. Oleh karena itu perlu Iebih meningkatkan strategi promosi uniuk meningkatkan cina perusahaan. Dengan demikian strategi pemasaran memang sangat diperlukan oleh perusahaan dalam meningkatkan citra perusahaan.Taktik perusahaan difokuskan pada strategi komunikasi pemasaran dalam upaya peningkatan citra diantaranya adalah menggunakan tenaga pemasaran profesional, differentiation product, kebijakan terhadap harga, melakukan segmentasi terhadap konsumen, meningkatkan saluran distibusi dan meningkatkan strategi promosi. Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi PT. A.J. Central Asia Raya sangat dibutuhkan dalam meningkatkan citra perusahaan. Dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran terintegrasi perusahaan menggunakan push straregy yaitu dengan melakukan personal selling, membuka cabang-cabang, membuka jaringan kerjasama dan membuka jaringan kerja sama dengan rumah sakit dan klinik. Kedua menggunakan pull strategy yaitu dengan word of mouth, advertising yang terdiri dari surat kabar, majalah dan televisi, serta perusahaan juga menggunakan sponsorship untuk acara ulang tahun, olah raga dan Iain-lain. Dengan demikian komunikasi pemasaran yang terintegrasi akan memberikan kemudahan baik bagi perusahaan maupun konsumen untuk mendapatkan informasi yang dapat melahirkan citra positif.
Strategi komunikasi pemasaran yang terintegrasi hasil akhirnya adalah adanya kesesuaian dalam pelaksanaan strategi dan taktik komunikasi pemasaran yang dapat meningkatkan citra perusahaan seperti yang dilakukan perusahaan adalah evaluasi melalui briefing secara bersama-sama dan integrated control yaitu semua aktivitas komunikasi pemasaran harus dipantau dalam rentang waktu tertentu untuk meningkatkan citra perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T17366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Wahyu Widowati
"Media televisi di Indonesia scmakin bcrkcmbang dari masa ke mwa. Jika
dahulu televisi merupakan baxang mewah, maka saat ini televisi merupakan
barang sehari-hari. '
Dunia pertclevisian di Indonesia diawali dengan berdirinya TVRI (Televisi
Republik Indonesia) pada tahun 1962. K udian setelah menjadi stasiun televisi
satu-satunya selama benahun-tahun, pemerintah mengeluarkm peraturan di
bidang pertelevisian dimana pemerintnh, mengizinkan teievisi swasta untuk
melakukan siaran. Pada masa inilah, dunin pertelcvisian Indonesia berkembang
pesa. Hal ini ditandai dengan mulai benmmculannya televisi swasta nasioml.
Gelombang pertama berdirinya melevisi swasta nasional dimulai oleh RCTI
(Rajawali Citra Televisi Indonesia) kemudian diikuti oleh SCTV (Surya Citra
Televisi), TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), ANTV (Andalas Televisi) dan
IVM (lndosiar Visual Mandiri). Sedangkan gelombang kedua dimulai oleh
Trans'I'V, kemudian oleh Metro TV, Global TV, TV 7 (kemudian berubah
menjadi Trans?) dan Lativi (kemudian berubah menjadi TV One).
Melihat perkembangan pesat di dunia pertelevisian maka beberapa pihak
swasta melihat potensi pmar di dunia pertelevisian untuk dik bangkan dengan
jangkauan yang lebih kecil, yaitu bersiilt lokal di daerah-daerah. Khusus imtuk di
Jakarta sendiri, terdapat 5 (lima) televisi lokal swasta yang sudah berdiri dan
terdaftar dalam ATVLI (Asosiasi Televisi Lokal Indonesia), yaitu 0 Channel,
Jak'I`V, Elshinia TV, Space Toon dan DaAi TV.
Dengan semakin banyaknya jumlah sinsiun televisi swasta, baik nasiona]
maupun lokal, tentu saja persaingan dalam melebut pangsa pasar dan belanja iklan
semakin kctat dan kompctitif. Bcbcrapa hal yang perlu diperhatikan bagi
pengelola stasiun televisi adalah dumber daya manusia, fasilitas, teknologi,
keuangan dan strategi, khususnya strategi komunikmzi pemasaran, sangatlah
berpengamh dalam mengingatkan amz membujuk atau mempengaruhi pemirsa
dan pengiklan akan stasiun televisi dan produk yang ditawarkan.
Analisis hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa strategi
komunikasipemasman0Channelcuhzpbaik.Halinidapmdiliha1,anmn1ain
dengan adanya straiegi pemasamn yang dirumuskan oleh tim Marketing, program
acara yang berbeda deugan televisi lain berkat adanya tim programming yang
terus menerus memantau perkembangan progmm O Channel, pelayanan yang
memuaslcan baik kepada pemirsa oleh tim corporate communication. Seluruh
koordinasi dan usaha ini dilakukan demi temapainya tujuan perusahaan.
ix Unlvelsltas Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T34569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Sulimin
"Di berbagai negara maju kini telah dikembangkan beberapa produk baru sebagai bahan plafon. Antara lain ceiling suspension system. Bahan ini dikenal orang awam sebagai acoustic tile atau plafon akuslik. Sifat bahan ini yang kuat dan tahan api membuat sebagian proyek-proyek konstruksi mulai mengalihkan bahan plafonnya dari triplek ke plafon almstik ini terutama untuk proyek-proyek gedung bertingkat yang memerlukan penanganan bidang mekanikal elektrikal yang lebih rumit.
Untuk itulah maka P.T. X mencoba untuk memasarkan produk plafon akustik ini di Indonesia. Dalam perkembangannya, tentu saja P.T. X harus bersaing dengan perusahaan lainnya dalam memasarkan produknya di pasar. Akibatnya panting bagi P.T. X untuk dapat menentukan strategi pemasaran yang lebih baik untuk menembus pasar dan bertahan daiam pasar serta menghadapi pesaing-pesaingnya. Strategi pemasaran yang baik sebenarnya terdiri dari strategi bauran-bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi. Untuk itu penulis melalui skripsi ini mencoba untuk mengusulkan suatu strategi pemasaran yang cocok bagi P.T. X dengan melihat bauran-bauran pemasaran tersebut.
Dengan menggunakan latar belakang ilmu teknik industri yang penulis miliki, penulis berusaha melakukan pendekatan analisa regresi dan ilmu lainnya untuk memberikan usulan strategi pemasaran kepada P.T. X. Melalui analisa regresi diharapkan maka akan hubumgan antara bauran-bauran pemasaran terhadap penjualan sehingga akan dapat diidentifikasi bauran-bauran pemasaran yang berpengaruh besar terhadap penjualan.
Selain itu, dengan menggunakan teknik peramalan dan pengujian kai-kuadrat, juga melalui wawancara dengan berbagai pihak dan penelusuran data-data serta Iiteratur, maka penulis berusaha merumuskan strategi yang terbaik bagi P.T. X. Hasilnya diperoleh kesimpulan berbentuk strategi-strategi pemasaran dalam setiap baurannya dan bahwa bauran pemasaran produk adalah bauran pemasaran terpenting, disusul dengan bauran pemasaran harga dan promosi. Sedangkan melalui penelitian ini juga didapat kesimpulan bahwa bauran pemasaran distribusi tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap penjualan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>