Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17436 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Helvy Tiana Rosa
Bandung: Bitread Publishing, 2017
899.212 2 HEL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
NH. Dini
Jakarta: Grasindo, 1997
899.232 DIN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ajip Rosidi, 1938-
Jakarta : Gramedia, 1985
899.232 AJI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Johannsen, Klause G.
"Novelized account of an engineer involved in to bring national satellite communication to Indonesia."
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2010
808.3 JOH w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Widjajanto
Solo : Metamind , 2014
899.221 NUG p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pramoedya Ananta Toer, 1925-2006
Djakarta: Lembaga Kebudajaan Rakjat , 1959
899.22 PRA o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
H.B. [Hans Baque] Jassin, 1917-2000
Jakarta: Balai Pustaka, 1959
899.221 1 JAS g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
H.B. [Hans Baque] Jassin, 1917-2000
Djakarta: Balai Pustaka, 1948-1969
899.208 JAS g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tian, Jingjing
"Ruma Sekola Yang Saya Impiken dan Drama di Boven Digul adalah dua novel yang ditulis oleh seorang penulis peranakan Tionghoa , Kwee Tek Hoay, pada tahun dua puluhan abad XX. Dalam Ruma Sekola Yang Saya Impiken yang diterbitkan pada tahun 1925, penulis memperlihatkan sebuah sekolah ideal bagi kaum Tionghoa. Penceritaan hanya terfokus pada kepentingan kaum Tionghoa yang mayoritas sebagai pedagang. Sedangkan, dalam novel Drama di Boven Digul yang mulai dipublikasikan dalam bentuk cerita bersambung pada tahun 1929, tiga tahun setelah terjadinya pemberontakan PKI 1926, penulis menunjukan perhatian besar terhadap gerakan politik kaum pribumi di Hindia Belanda, baik gerakan nasionalis maupun komunis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapan ideologi penulis dalam dua novel tersebut. Analisa novel Ruma Sekola Yang Saya Impiken menerapkan teori Terry Eagleton tentang ideologi. Sementara, pembahasan Drama di Boven Digul menerapkan teori Raymond Williams tentang kebudayaan dominant, residual dan emergent, dan teori Pierre Macherey tentang kebisuan dalam teks. Teori tentang kebisuan teks tersebut lebih mudah untuk menelaah karya yang mengandung kontradiksi kuat. Drama di Boven Digul memang merupakan karya yang di dalamnya banyak terdapat ketegangan, baik dari hubungan antar tokoh maupun pengembangan alur.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun dua novel ini mengangkat persoalan yang berbeda, namun, titik berangkat penulis tidak mengalami perubahan, yaitu kepentingan kaum Tionghoa di Hindia Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bari` Mubarok
"Makalah ini membahas naskah drama Proyek Kenangan karya Afrizal Malna melalui pendekatan psikologis. Analisis dalam makalah ini berfokus pada unsur penokohan yang mengalami gangguan identitas disosiatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan bagaimana gejala, dampak, dan penyebab dari gangguan identitas disosiatif melalui sudut pandang tokoh Lusi dalam naskah drama Proyek Kenangan. Berdasarkan pemaparan dalam analisis dapat dikatakan bahwa tokoh Lusi mengala mi gangguan identitas disosiatif berupa fragmentasi kepribadian dalam tokoh Orang A dan Orang B. Gejala dari gangguan identitas disosiatif tersebut berupa gangguan berulang yang tidak dapat dijelaskan dalam keadaan punggungnya menggelapar; kesadaran berubah dengan mengatakan sesuatu tanpa mengetahuinya; depersonalisasi; dan perubahan emosi secara spontan dari sedih menjadi marah. Gangguan identitas disosiatif tersebut muncul karena peristiwa traumatik yang dialami tokoh Lusi yaitu pembunuhan Kenangan, anjing peliharaannya.

This paper discusses the Proyek Kenangan play by Afrizal Malna with a psychological approach. The analysis in this paper focuses on characterizations who suffer dissociative identity disorder. The purpose of this study was to show how the symptoms, effects, and causes of dissociative identity disorder through the perspective of Lusi character in the Proyek Kenangan play. Based on the explanation in the analysis it can be said that the character Lusi have dissociative identity disorder in the form of personality fragmentation in character Orang A and Orang B. Symptoms of dissociative identity disorder in the form of recurring disorders that can not be explained in the state of her back floundering; consciousness changes by saying something without knowing it; depersonalization; and emotional changes spontaneously from sad to angry. The dissociative identity disorder arises because of the traumatic event experienced by Lusi, the murder of Kenangan, her dog."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>