Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80655 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yasa Gunadi
"PT Istana Karang Laut (IKL) mendapatkan kontrak untuk menyediakan jasa Operations & Maintenance (O&M) di kilang minyak Oseil , Pulau Seram, selama dua tahun. Ini adalah kontrak O&M pertama bagi IKL. Meskipun pada awalnya kontrak ini didapat secara oportunistik sebagai kelanjutan dari kontrak Engineering, Procurement & Construction (EPC) di kilang minyak yang sama, IKL sebaiknya dapat memanfaatkan momentum ini dengan baik. Disini diperlukan komitrnen yang jelas dari Manajemen IKL untuk menentukan arah selanjutnya dari penyediaan jasa O&M ini. Bagaimana kelanjutan usaha jasa O&M setelah kontrak di kilang minyak Oseil habis, tentunya perlu diantisipasi dengan baik.
Hasil penelitian pada karya akhir ini memperlihatkan bahwa usaha jasa O&M kilang berpotensi memberikan pemasukan yang lebih stabil bagi IKL dibandingkan dengan bisnis jasa konstruksi industri migas yang telah digeluti perusahaan ini selama lebih dari 20 tahun. Meskipun begitu, usaha jasa O&M kilang minyak dihadapkan pada kenyataan sangat lambatnya pertumbuhan jumlah kilang minyak swasta. Kilang minyak tergolong pada sektor hilir industri minyak, bersama-sama dengan distribusi dan pemasaran produk. Sektor lainnya adalah sektor hulu. Yang termasuk pada sektor hulu adalah produksi dan pemrosesan awal minyak mentah yang memisahkan air dan gas dari minyak mentah. Potensi pasar jasa O&M untuk sektor hulu lebih menjanjikan dibanding sektor hilir, mengingat banyaknya cekungan minyak yang belum dieksplorasi dan diproduksi di Indonesia serta banyaknya perusahaan selain Pertamina yang memegang hak konsesi lapangan minyak. Jasa O&M pada sektor hulu ini juga layak untuk dimasuki IKL mengingat kemampuan internal yang telah dimiliki IKL berupa pembuatan alatalat proses produksi minyak dan gas dapat dimanfaatkan.
Sebagai jasa yang berada pada industri yang tergolong mature, peluang meraih keunggulan kompetitif bagi perusahaan penyedia jasa O&M kilang minyak hanyalah pada penyediaan jasa yang berkualitas dengan harga serendah mungkin. Hanya dengan cara ini perusahaan penyedia jasa O&M akan memberikan nilai lebih kepada perusahaan pemilik kilang minyak berupa net final margin yang tinggi. Agar dapat meraih keunggulan kompetitif tersebut, maka IKL sebagai penyedia jasa O&M kilang minyak, harus dapat melaksanakan pengoperasian kilang yang efisien yang selalu mencapai target produksi, melakukan praktek manajemen perawatan yang berkualitas, menjaga inventori suku cadang peralatan kilang pada tingkat yang optimal, serta pengoperasi kilang yang aman dan ramah lingkungan.
Hasil analisis pilihan strategi menunjukkan bahwa strategi yang paling cocok dan paling realistis adalah menjaga kelangsungan penyediaan jasa O&M untuk kilang minyak Oseil untuk masa kontrak paling tidak 10 tahun. Kemudian jika kemampuan keuangan IKL memadai, maka strategi yang berupa penyewaan peralatan berupa separator untuk fasilitas produksi awal migas(sektor hulu) dapat dilakukan dalam waktu yang relatif bersamaan. Jika IKL sudah memantapkan posisinya pada jasa penyewaan perlatan ini, maka langkah selanjutnya adalah memasuki bisnis jasa O&M lengkap (termasuk penyewaan peralatannya) untuk fasilitas produksi awal migas.
Kelangsungan bisnis jasa O&M industri minyak, baik pada sektor hulu maupun hilir, juga sangat ditentukan oleh kondisi nasional dan regional. Kondisi ini dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan permintaan minyak dan BBM, keseimbangan antara demand dan supply yang dipengaruhi kapasitas terpasang kilang yang sudah ada dan yang akan dibangun, kelangsungan sumber minyak mentah, serta perkembangan teknologi yang memw1gkinkan pengurangan ketergantungan industri terhadap BBM. Berdasarkan kenyataan ini maka disusun dua scenario prospek kilang minyak di Indonesia, yaitu: (1) jumlah kilang meningkat lambat (1 kilang tiap 5 tahun) sampai tahun 2030, dan (2) tidak ada pertumbuhan kilang minyak lagi dari tahun 2010. Strategi yang sesuai untuk skenario pertama adalah penyediaan jasa O&M secara penuh yang meliputi solusi proses dan penguasaan teknologi kilang terbaru dengan masa kontrak paling tidak 5 tahun. Kemudian strategi yang sesuai untuk skenario kedua adalah: menjaga kelangsungan penyediaan jasa O&M untuk kilang minyak Oseil untuk masa kontrak paling tidak 10 tahun, jasa penyewaan peralatan berupa separator untuk fasilitas produksi awal migas(sektor hulu), dan bisnis jasa O&M lengkap (termasuk penyewaan peralatannya) untuk fasilitas produksi awal migas.
Strategi yang paling direkomendasikan untuk IKL adalah strategi yang sesuai dengan scenario kedua. Selain itu IKL juga harus mulai mengantisipasi kemungkinan memasuki bisnis O&M kilang gas dan petrokimia, jika terjadi pertumbuhan kilang gas dan petrokimia swasta diluar kilang Pertamina. Kondisi ini kemungkinan besar akan terjadi mengingat LPG (produk kilang gas) dan Methanol (produk kilang petrokimia) merupakan sumber utama hidrogen yang menjadi bahan bakarfuel-cell."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardha Satryastomo
"Pada era globalisasi saat ini baik negara maju maupun negara berkembang tidak henti-hentinya mengadakan pembangunan di segala bidang. Pembangunan yang dilakukan ini pada dasamya adalah untuk memfasilitasi penduduk dari negara tersebut. Pembangunan yang dapat kita lihat hasil nyatanya secara fisik adalah pembangunan dibidang ilmu sipil, seperti pembangunan gedung-gedung bertingkat, jalan layang dan pelabuhan, dimana pada dasamya semua pembangunan tersebut bertujuan untuk menunjang kehidupan manusia.
Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang saat ini sedang berusaha mengejar berbagai ketertinggalan dengan melakukan pembangunan di segala bidang, terutama pembangunan fisik sarana dan prasarana umum. Di lain pihak sumber daya manusia terampil maupun dana amat terbatas. Oleh karena itu, peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan merupakan langkah utama yang harus ditempuh. Pembangunan sarana dan prasarana umum termasuk didalamnya adalah infrastruktur diantaranya jalan tol.
Jalan tol dibuat dengan maksud untuk mewujudkan pemerataan (pembangunan dan hasil-hasilnya) serta untuk keseimbangan dalam pengembangan wilayah antar daerah. Jalan tol diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi serta mendukung kelancaran transportasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka pengelolajalan tol harus melakukan efisiensi di segala bidang termasuk dalam din organisasi itu sendiri, salah satunya adalah dengan meningkatkan kinerja sistem informasi pemeliharaan. Oleh karena itu keefektifan dan keefisienan dalam penyusunan data guna mendukung keputusan manajemen sangatlah penting untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga dapat mendukung keputusan manajemen mengenai pemeliharaan yang baik, optimal, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sistem informasi pemeliharaan pada PT Jasa Marga (Persero) melalui beberapa aspek yaitu reliabilitas informasi dan aksesibilitas terhadap informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus pada PT Jasa Marga (Persero) tentang sistem informasi yang dimiliki oleh PT Jasa Marga. Untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur dan studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukkan pentingnya suatu informasi guna mendasari keputusan manajemen terutama dalam pemeliharaan jalan tol. Dari penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa dalam hal reliabilitas dari suatu informasi, PT Jasa Marga (Persero) telah memiliki informasi yang cukup reliable sehingga dapat digunakan untuk mendasari suatu keputusan pemeliharaan yang baik. Namun dalam hal aksesibilitas terhadap informasi PT Jasa Marga (Persero) dinilai masih belum maksimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Natawidjaja
"Dewasa ini peluang bisnis mengembangkan lapangan minyak marjinal tidak diimbangi dengan tingkat keberhasilan perusahaan perusahaan bisnisnya. Kendala pengelolaan pada umumnya adalah keterbatasan dana dan sulitnya mencari pendanaan untuk membiayai bisnis yang padat modal dan berisiko tingg1 ini. Namun tidak demlkian halnya dengan PT. Indelberg Indonesia dan Elnusa Tristar Ramba Ltd, dengan strategi yang tepat dalam pengelolaam1ya kedua perusahaan tersebut mampu membuktikan bahwa bisnis ini menarik untuk dijadikan ladang investasi. Mempelajari langkah dan Cara apa yang telah dilakukan PT. Indelberg lndonesla dan Elnusa Tristar Rarnba Ltd hingga berhasil memaksimalkan nilai perusahaannya pada satu tahun pertama beroperasi, merupakan sesuatu yang menarik mengingat tidak banyak perusahaan yang bisa melakukannya.

Nowadays, business opportunity to develop marginal oi1field doesn't have given good result yet for the oil industry. The main reason of the management difficulties is scarcity in funding due to the characteristic of its industry. Otherwise. PT. Indelberg Indonesia and Elnusa Tristar Ramba Ltd have right strategies for managing the business and show us that business is interesting for investment. Learning from PT. 1ndelberg Indonesia and E1nusa Tristar Ramba Ltd about their successful! to maximize the value of their fim1 in the first year operation will become something useful because its not commonly happened."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T32000
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunanto Dwi Nugroho
"Perusahaan jasa mover masih sangat sedikit di Jakarta. Kebanyakan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya mengetahui lingkup kerja dan jasa yang ditawarkan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi bersaing PT. CPM dalam bidang jasa mover dalam perkembangannya di Indonesia. Perusahaan mengalami pasang surut dalam perkembangan usahanya akibat terjadi beberapa kesalahan manajemen dan juga dampak dari krisis multidimensi yang melanda Indonesia.
Penerapan strategi berada dibawah tanggungjawab manajemen direksi yang dikoordinasikan dengan manajemen tingkat atas. Metode penulisan dan pengumpulan data menggunakan metode deskriptif, kualitatif dan eksplanattif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara sedangkan data sekinder didapat melalui studi pustaka yang berkaitan dengan obyek penelitian.
Pengolahan dan anlisis data dilakukan dengan membandingkan data yang ada dengan teori strategi bersaing yang dibahas. Untuk melihat hambatan dan kendala yang dihadapi, data yang diberikan perusahaan diolah kembali sehingga terbentuk susunan gratik yang kemudian dijelaskan oleh penyedia data. Data tahunan yang digunakan merupakan data total penagihan total penjualan, total keuntungan, dan total biaya selama lima tahun terakhir. Wawancara secara langsung dilakukan secara bertahap dari manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat menengah. Pengumpulan informasi secara tidak langsung didapat melalui keikutsertaan penulis dalam pengerjaan suatu peketjaan jasa dan hubungan interaktif penulis dengan karyawan operasional. Informasi juga diperoleh dati beberapa pelanggan jasa yang menggunakan jasa perusahaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan memiliki potensi yang kuat dalam pengembangan usaha di masa yang akan datang. Setiap masalah yang timbul dijadikan dasar pengalaman pemsahaan dalam menentukan langkah strateginya. Kepercayaan dan loyalitas karyawan pada perusahaan dapat dijadikan alat penunjang keberhasilan perusahaan. Kekompakan dan kerjasama yang terjalin dengan baik di tubuh perusahaan menghasilkan efisiensi dan efektifitas yang terbukti dengan peningkatan penjualan perusahaan. Penetapan fokus perusahaan pada sektor lokal moving dan domestik cargo dinilai sangat tepat untuk mendongkrak kembali penjualan. Keuntungan dan kestabilan kondisi keuangan perusahaan didapat melalui komposisi bauran pemasaran yang cocok yang digunakan pada sektor jasa ini.
Dengan analisa lima kekuatan yang dikemukakan oleh Porter, perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengelolanya dengan baik. Perluasan bidang usaha yang dilakukan untuk menunjang bisnis utama di bidang mover, terbukti mampu menopang kegiatan perusahaan dalam kondisi normal maupun pada saat mengalami kegoncangan. Adanya pesaing dari perusahaan multinasional yang memliki modal dan jaringan internasional disikapi perusahaan dengan melakukan taktik gerilya. Pertemuan secara langsung dihindari seminimal mungkin. Pemusatan kekuatan perusahaan ditujukan pada sektor lokal moving dan domestik kargo. lkatan emosional dengan pelanggan jasa terus ditingkatkan dengan mengedepankan keramahan dan hubungan kekeluargaan dengan perusahaan.

There were still little mover companies in Jakarta. Most of Indonesian people still unfamiliar about product and movers services. The purpose of this research was to analyze the competitive strategy of PT. CPM in mover services in Indonesia. The enterprise itself had suffer several mismanagement according of its life and also because the effects of multiple crisis in Indonesia.
The strategy was under directors management responsibility and coordinated with top management. The research and data methods was using the descriptive, qualitative and also using explanative methods. The primer data was collected by interview and the secondary data was taken from literature study which connected with the research object.
To annalists and processed the data was doing by comparing the data with the strategic competitive itself. To look for the barriers and the inhibiting factors, the data was processed and tumed into several graphics which explaining from the data sources. The primary data was the yearly data including the total invoice, the total selling, yearly profit and the total cost for at least 5 years. The interactive interview was doing from top management until the middle management. The rwearcher also got the secondary data from interactive relationship from the operational division. The information also collected from several customers which used the service of the product.
The output of the research was conclude that the enterprise has strong potentials business in movers industry to grow in the future. Every problem adding the enterprise experience to coordinating the strategy. The employees had give their loyalist and respectfulness to the organization was the basic capital for organization success. Strong corporation between enterprise and the affiliates was created the effectiveness and more efficiency to push the product selling. The focus to deal with local moving and domestic cargo was very effective to make the profits grow rapidly.
With the Porter's five forces analysis, the enterprise had the ability to manage its resources very well. The expansion ofthe business doing to maintaining and supplying the core business was proofed to help the enterprise in any situation. To handle the other mover especially multinational competitor, the enterprise has used the guerrilla tactics. The war only happened in unconditional situation. The powers was focused in local moving and domestic cargo sector. Emotional relationship also had the priority to maintaining the family relationship between the customers and the enterprise.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marson Antonius
"PT. Asuransi Jasa Indonesia have conduct reformulation it strategy in free competitive market era, As state enterprise, FT. Asuransi Jasa Indonesia got same protection policy by government. But in free market era, the government do not allowed to give same protection to any state enterprise. To face that condition, PT. Asuransi Jasa Indonesia have to formulate it strategy to become market leader.
This research aim to formulate PT. Asuransi Jasa Indonesia Strategy to become market leader, in detail are : (1) to analyze external and internal business environment of PT. Asuransi Jasa Indonesia, (2) to know competitive map potency, (3) to formulate PT. Asuransi Jasa Indonesia strategy to become market leader in era free competitive market. In this research the writer use same theory such as; strategic management and strategic marketing Value Chain, BCG Matrix, and Discipline of Market Leader.
Method of this research is descriptive, with analyze unit is PT. Asuransi Jasa Indonesia office. To collect data, the writer use : (1) primary data by questioner, (2) secondary data by collecting financial report of PT. Asuransi rasa Indonesia, literature and etc. Sampling method in this research is expert survey method by purposive sampling. To find the strength and weakness is used Value Chain Matrix. To know potential map of PT. Asuransi Jasa Indonesia is used BCG Matrix. To formulated the strategy to become market leader is used "Discipline of Market Leader by Tracy & Wiersema".
This research result: (1) from internal analyze: PT. Asuransi Jasa Indonesia have two power that are buyer bargaining and rival level. Key success from external analyze must be owned by PT. Asuransi jasa Indonesia are: prudential, service Coverage, efficiency, liquidity. 2) from potential mapping of PT. Asuransi jasa Indonesia by BCG Matrix shown that PT. Asuransi Jasa Indonesia in "star" position that the company have best long-run opportunities in growth. Same strategy can be used are: forward integration, backward integration, horizontal integration, market penetration, market development, product development. (3) strategy to become market leader by "Discipline of Market Leader" are PT. Asuransi jasa Indonesia very good in product excellence but in operation excellence and costumer intimacy is good. PT. Asuransi Jasa Indonesia have to increase operation excellence and costumer intimacy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John Natal
"Globalisasi dan liberalisasi di industri jasa angkutan udara membuat tingkat kompetisi semakin tinggi dan bisnis berubah lebih cepat dari sebelumnya. Setiap perusahaan dituntut untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan ini secara cepat. Perubahan tidak hanya berdampak pada keberhasilan untuk bertahan atau memenangkan persaingan bisnis, tetapi juga akan mempengaruhi cara dalam men jalankan bisnis. Perubahan ini mencakup perbaikan proses bisnis baik untuk proses yang berhubungan dengan penanganan pelanggan, proses penciptaan produk-produk baru berupa layanan penerbangan, maupun perubahan dalam pengorganisasian dan pengelolaan perusahaan. Perencanaan SI/TI yang dilakukan secara strategis memungkinkan semua perubahan tersebut terwujud bagi terciptanya percepatan proses bisnis dan sebagai pemberdaya kegiatan bisnis. Demikian pula halnya dengan PT. XYZ sebagai salah satu maskapai penerbangan di Indonesia yang melayani jalur penerbangan domestik dan internasional dituntut agar dapat beradaptasi terhadap setiap perubahan bisnis dengan tangkas. Setiap tahun unit bisnis menyampaikan kebutuhan SI/TI untuk dimasukkan kedalam rencana kerja SI/TI. Dengan cara seperti ini akan membuat perencanaan SI/TI menjadi tidak terintegrasi, bersifat parsial, hanya memenuhi kebutuhan satu unit. Sebagai contoh Reservation system dibangun hanya untuk memenuhi kebutuhan unit niaga, sedangkan aplikasi Revenue Accounting dibangun hanya untuk keperluan unit keuangan tanpa memperhatikan kebutuhan di unit lain dengan seksama. Saat ini ditengah perubahan yang datang dengan cepat, pengambilan keputusan harus ditentutkan dalam hitungan jam, seperti pembukaan atau penutupan rute penerbangan. Namun dengan kondisi sistem informasi yang stand alone dan tightly coupled biasanya dibutuhkan usaha yang lebih besar, demikian juga dengan data yang tidak akurat membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih lama. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan perencanaan strategis sistem informasi dengan menggunakan metodologi yang umum. Proyek Akhir ini ber tujuan untuk membuat perencanaan strategis sistem informasi untuk PT. XYZ, yang sejalan dan searah dengan strategi bisnis untuk endapatkan competitive advantage dengan menggunakan kerangka kerja ?Ward dan Pepard?. Dengan tujuan akhir agar PT. XYZ dapat memenangkan persaingan bisnis dalam industri jasa angkutan udara.

Globalization and liberalization in the airline industry has made competition level higher and business is changed faster than before. Companies must adapt to respon the changes rapidly. Changes not only impact to sustain their success orwin the business competition but also affect the way of doing business such as how the business interacts with customers, how it produces products like services in airline business, and how it is organized and managed. IS/IT planned strategically can make all this changes happen to accelerate business procesess and enabling business activity. XYZ as one of Indonesian airline which serves domestic and international flights needs to adapt the business changes more agile. Annually each unit will submit its business requirements to be consolidated in an IS/IT plan. This way of planning will create an IS/IT plan as non integrated plan, it may only give solution to a number or even single unit. For example Reservation System developed to meet the requirement of commercials business unit and Revenue Accounting was developed for financial unit with limited consideration about the data needs for other process in other system. Nowdays, in couping with the rapid changes, business decisions should be taken within hours such as to open or close flight route. However the use of stand alone and tightly coupled system usually requires extra effort, creates inaccurate data that leads to slow down the decission making process. Therefore, IS/IT needs to be planned nd managed strategically through strategic planning of information system using common methodology. The objective of this ?Final Project? is to propose the strategic planning for information systems using Ward and Pepard framework for XYZ that align with the business strategy to gain competitive advantage to win the competition in the airline industry."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pujitriasih Prabandari
"ABSTRAK
PT Medco Energi Intemasional Tbk (MEl), sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di industri minyak dan gas bumi, juga terimbas krisis ekonomi tersebut. Sebelum krisis ekonomi, seperti umumnya perusahaan besar lainnya, MEl banyak melakukan investasi jangka panjang dengan pinjaman dalam mata uang dolar Amerika, yang berbiaya relatif lebih rendah tanpa dilengkapi fasilitas perlindungan yang memadai. Akibatnya pada saat krisis ekonomi melanda yang ditandai dengan turunnya nilai tukar Rupiah secara drastis, MEl tidak mampu membayar hutang jangka pendeknya dalam mata uang asing yang jatuh tempo. Untuk dapat bertahan hidup, mau tidak mau dilakukan restrukturisasi hutang yang dimilikinya, baik dengan mengkonversi hutang menjadi penyertaan modal, penjadwalan kembali pembayaran hutang dan melakukan review atas kinerja bisnis masing-masing anak perusahaan.
Proses restrukturisasi keuangan yang sudah dimulai sejak tahun 1999 ini dinilai berhasil menyelamatkan MEL Langkah selanjutnya, MEl mengkaji kinerja anak perusahaan yang belum merighasilkan laba, salah satu di antaranya adalah PT Meta Epsi Antareja (MEA), perusahaan yang bergerak di bidang pengeboran darat, yang dalam beberapa tahun terakhir terns mengalami kerugian. Karena MEl memiliki anak perusahaan lain yang bergerak di industri yang sama dengan kinerja yang baik, PT Apexindo Pratama Duta (Apexindo), dan setelah mempertimbangkan seluruh opsi yang ada, maka diputuskan kedua perusahaan tersebut dimerger. Yang dimerger adalah MEA (target company) yang masih mengalami kerugian, yang melebur dalam Apexindo (acquiring company) yang telah memiliki keuntungan yang memuaskan.
Merger yang dilakukan ini bertujuan meningkatkan efisiensi melalui sinergi yang tercipta, menyatukan kompetensi untuk memperluas portofolio jasa yang ditawarkan sehingga menambah sumber pendapatan bagi perusahaan.
Pasca merger, penulis ingin melihat apakah tujuan merger semula dapat dicapai. Karena itu penulis melakukan analisis, baik analisis ekstemal - umum maupun industri - dan analisis internal, serta mencatat keunggulan bersaing (competitive advantages) dan kompentansi inti (core competition) yang dimiliki Apexindo. Penulis juga melakukan perhitungan Free Cash Flow untuk dapat mengukur shareholders value yang dihasilkan dari merger tersebut Perhitungan Free Cash Flow Valuation digunakan sebagai salah satu alat pengukuran dari Value Based Management (VBM). Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai per saham adalah Rp 542, lebih tinggi dari harga jual saham per 31 Desember 2002, yaitu Rp 385.
Agar keunggulan bersaing (competitive advantage) dan kompetensi inti (core compentecy) yang dimiliki Apexindo tetap memberikan pertambahan nilai kepada pemegang saham Apexindo, dan agar harga pasar Apexindo lebih mendekati nilai intrinsiknya, terdapat beberapa tindakan yang perlu diambil, sebagai berikut :
a. Melakukan kajian komprehensifterhadap efek-efek negative merger
Menurut hemat penulis, proses identifikasi problem yang sehubungan dengan merger,
belum dilakukan secara komprehensif Kajian ini akan membantu Apexindo
membentuk langkah-langkah yang harus diambil untuk memperbaiki kondisi tersebut.
b. Penerapan strategi pasca merger yang tepat
Pada tingkat unit bisnis, strategi yang diperlukan Apexindo adalah mencari pasar barn agar rig-rig yang dimiliki terutilisasi penuh, salah satunya dengan melakukan analisis mendalam untuk menurunkan harga jual jasa pengeboran darat, mencari peluang pasar baru bagi rig lepas pantainya untuk menurunkan ketergantungan Apexindo terhadap satu pelanggan, dan meningkatkan efisiensi/produktivitas dari kegiatan operasional. Pada tingkat korporat, Apexindo perlu menguatkan kontrol, koordinasi dan transfer knowledge kepada anak perusahaanya, agar keberadaan anak perusahaan memperkuat market power Apexindo.
Setelah strategi-strategi tersebut ditetapkan, Apexindo perlu membuat kontrol agar kemajuan pencapaian dari strategi tersebut dapat diukur, dan tindakan koreksi dapat diambil sesegera mungkin. Kontrol ini dapat berupa financial control maupun pencapaian milestone dari strategi yang diterapkan.
Adalah penting bagi Apexindo untuk menerapkan good corporate governance dan ethics dalam manajemennya. Hal ini menjadi penting agar pencapaian strategi bukanlah merupakan usaha rekayasa di luar batas-batas kewajaran untuk mencapai hasil, namun benar-benar merupakan kumpulan tindakan produktif jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Edwin
"Teknologi informasi mampu mengubah cara suatu organisasi/perusahaan dalam berkompetisi. Dalam pemanfaatan teknologi informasi tersebut diperlukan suatu perencanaan strategis yang matang untuk memilih dan menerapkan teknologi apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan bisnis. Tugas akhir ini merupakan studi kasus pada Badan Pembina Badan Usaha Milik Negara (BPBUMN). BPBUMN sebagai lembaga pemerintah non departemen berfungsi melakukan reorientasi, restrukturisasi, profitisasi dan privatisasi BUMN. Diharapkan dengan terbentuknya badan ini dapat memacu kinerja BUMN sehingga dapat meningkatkan pemasukan bagi kas negara baik dalam bentuk deviden maupun pajak.
Pihak manajemen telah menggariskan bahwa badan ini harus bekerja dalam suatu pola yang tidak birokratis dan tanggap mengantisipasi perubahan. Untuk itu akan dilakukan suatu studi tentang bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dapat mendukung keinginan manajemen tersebut. Hasil dari studi ini merupakan suatu usulan rencana strategis untuk sistem informasi / teknologi informasi yang akan mendukung strategi bisnis BPBUMN. Dengan dilakukannya perencanaan strategis untuk sistem informasi / teknologi informasi yang diturunkan dari rencana strategis organisasi diharapkan dapat ditentukan penggunaan teknologi informasi secara optimum sehingga investasi yang dikeluarkan dapat benar-benar dirasakan manfaatnya bagi pencapaian tujuan bisnis organisasi.
Studi akan diawali dengan menganalisa rencana strategis organisasi. Kemudian dilakukan analisa untuk menentukan rencana strategis sistem informasi / teknologi informasi. Kondisi internal dan eksternal akan dianalisa menggunakan metode SWOT. Untuk melengkapinya digunakan analisa rantai nilai/value chain dari Porter. Selanjutnya digunakan kombinasi pendekatan four-stage model of planning dari Turban alat untuk menentukan strategi sistem informasi serta environmental layer dari Tozer untuk menentukan strategi teknologi informasi.
Dan studi yang dilakukan disimpulkan bahwa strategi utama sistem informasi BPBUMN meliputi :
- Membangun suatu aplikasi berbasis PC dengan biaya minimum
- Menerapkan suatu konsep local area network di kantor pusat yang dapat meningkatkan produktivitas
- Melakukan hubungan ke intemet
- Membangun suatu intranet yang reliabel, fleksibel, mudah diterapkan dan dengan biaya yang relatif kecil untuk menghubungkan BUMN dengan BPUMN.
- Membangun suatu basis data yang dibagi pakai."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hilman Fadli
"Pemanfaatan sistem informasi dan teknologi SI TI dalam bisnis drilling atau pengeboran dapat membantu perusahaan dalam pencapaian tujuan bisnisnya PT Pertamina Drilling Services PDSI merupakan perusahaan yang berfokus pada bisnis pengeboran dan well services PDSI belum dapat memaksimalkan pemanfaatan SI TI sebab adanya berbagai faktor internal dan eksternal seperti belum adanya integrasi aplikasi antar fungsi perusahaan pengembangan SI TI belum terarah serta belum memiliki strategi SI TI yang baik dalam membantu perusahaan mencapai tujuan bisnis Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan adanya dokumentasi perencanaan strategis sistem SI TI yang selaras dengan tujuan bisnis Perencanaan strategis SI TI yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan metodologi Ward Peppard dengan beberapa metode analisa pendukung seperti SWOT Balance Scorecard BSC Five Forces Model PEST Mc Farlan Matriks serta tren teknologi informasi saat ini dalam menganalisis internal eksternal bisnis dan SI TI perusahaan Hasil dari perencanaan strategis SI TI ini adalah strategi management SI TI berupa usulan baru akan hadirnya struktur IT Steering Committee di PDSI sebagai komite penengah serta penyelaras antara bisnis dengan TI termasuk tata kelola TI strategi SI TI berupa integrasi aplikasi dengan sistem SAP seperti Timesheet Management dengan modul I P2P Sistem Monitoring Aset Rig dengan modul FI Online Maintenance System dengan modul Plant Maintenance dan sebagainya serta strategi pemanfaatan tren teknologi ke depan seperti enterprise cloud bagi perusahaan sampai kepada roadmap implementasi SI TI di PDSI

Use of information systems and technology IS IT in the business of drilling can help the company in achieving its business objectives PT Pertamina Drilling Services PDSI is a company focused on the business of drilling and well services PDSI have not been able to maximize the use of the IS IT because the various internal and external factors such as the lack of cross functional enterprise application integration development of IS IT is not directed and do not have a strategy of IS IT in helping companies achieve business objectives These problems can be overcome with the strategic planning documentation system IS IT are aligned with business goals Strategic planning of IS IT are developed in this study using the methodology Ward Peppard with several methods of support such as SWOT analysis Balanced Scorecard BSC Five Forces Model PEST Mc Farlan matrix as well as current information technology trends in the internal external analyzing business and IS IT companies The results of the strategic planning of IS IT is strategic management IT in the form of a new proposal for the present structure of the IT Steering Committee The committee PDSI as mediator and alignment between business and IT including IT governance the strategy of IS IT in the form of application integration with SAP systems such as Timesheet Management with I P2P module Asset Monitoring system Rig with FI module Online Maintenance system with Plant Maintenance module and so on as well as the utilization strategy ahead of technology trends such as enterprise cloud roadmap for the company until the implementation of IS IT in PDSI
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kaplan, Robert S.
Boston, MA: Harvard Business Press, 2008
658.401 2 KAP e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>