Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haryatmoko
Jakarta: Rajawali Press, 2017
401.41 HAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Suryandari
"Penelitian ini mengenai makna mobile home di Amerika dengan menggunakan model analisis diskursus kritis (Critical Discourse Analysis) versi Norman Fairclough (1995). Dalam penelitian ini teks primer mengenai mobile home bersumber pada 10 (sepuluh) buku. Sedangkan beberapa jenis data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas artikel-artikel jurnal mengenai mobile home yang dikumpulkan melalui internet.
Mobile home adalah rumah siap pakai yang dirakit di pabrik dan dapat langsung diletakkan secara utuh di lokasi (Hart:2002 ). Istilah mobile home digunakan sebagai judul tulisan ini berdasarkan pendapat Wallis (1997) yang menyatakan bahwa istilah mobile home mengandung konsep hibrid tentang trailer dan manufactured home. Istilah mobile home merupakan jalan tengah terhadap istilah trailer dan manufactured home, selain itu, istilah ini merupakan istilah mum yang digunakan oleh para penulis dari kalangan akademisi maupun pers untuk mendeskripsikan mengenai trailer dan manufactured home.
Pendekatan yang digunakan adalah cultural studies yang menempatkan makna sebagai sesuatu yang dikonstruksi melalui pengetahuan untuk mendukung praktek-praktek ideologi di dalam masyarakat tersebut. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis diskursus kritis (Critical Discourse Analysis, disingkat CDA) versi Norman Faiclough (1995). Metode analisa ini dikenal dalam ilmu budaya sebagai salah satu bentuk analisa tekstual. Fairclough (1995) mengatakan bahwa CDA dalam hal ini bukanlah semata-mata studi bahasa (linguistik tradisional) tetapi juga menghubungkannya dengan konteks sosial.
Tujuan penelitian ini adalah mernbuktikan adanya praktek diskursus dalam proses pernaknaan mobile home di dalam masyarakat Amerika. Dari Hasil penelitian disimpulkan bahwa telah terjadi praktek-praktek diskursus dalam proses pemaknaan mobile home yang dilakukan oleh pemerintah melalui institusi-institusi yang mengatur masalah perumahan dan kalangan produsen mobile home yang memiliki kepentingan untuk memasarkan produknya. Praktek-praktek diskursus mengenai mobile home dilakukan rnelalui bentuk representasi fi-ontier di media massa oleh kalangan industri mobile home, dan melalui kebijakan-kebijakan yang dikcluarkan oleh institusi-institusi pemerintah Amerika Serikat yang menangani masalah perumahan. Kebijakan-kebijakan tersebut menempatkan mobile home ke dalam posisi yang dilematis, yaitu : di satu sisi pemerintah Amerika Serikat membutuhkan mobile home sebagai alternatif rumah dengan harga yang tcijangkau bagi keluarga-keluarga muda Amerika. Sementara di sisi lain, kebijakan zoning dan pembalasan pemakaian highway dalam distribusi mobile home membuat mobile home tetap dalam posisinya yang inferior dibandingkan dengan rumah permanen.

This thesis is about the meaning of mobile home in America using a Critical Discourse Analysis method by Norman Fairclough (1995). This research base on 10 primary books and several secondary data such as articles from journals and internet.
Mobile home is a home that built in fabric and can be moved to the location where the owner want to live on. The First "mobile homes" were camper trailer, often homemade, that were towed behind the family car as a better vacation home than a tent. Many authors are using the terms of trailer and mobile home both to refer to the same subject. The term of manufactured home only popular among the US Government and mobile home's businessman.
This thesis uses cultural studies approach to analyze the meaning of mobile home in America. The goal of this thesis is to prove that the meaning of mobile home in America was constructed by the US Government using the practice of discourse, such as zoning and highway rules, by the mobile home's businessman, and also by the local community.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T17607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Sage, 2013
401.41 CRI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Accessible yet theoretically rich, this text introduces key concepts and issues in critical discourse analysis and situates these within the field of educational research. Beyond providing a useful overview, it contextualizes CDA theories and methods in accounts of discourse in classroom and other settings."
New York: Routledge , 2011
370.14 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fairclough, Norman
London: Rotledge, 2010
306.44 FAI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Sis Nariswari
"Skripsi ini mengkaji ideologi liberalisme yang tersirat dalam status akun Twitter @Ulil milik Ulil Abshar Abdalla dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis untuk mengetahui pandangan, keberpihakan, pendapat yang pro-kontra dari pengguna Twitter lain, dan ideologi dari akun @Ulil. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, berupa metode analisis wacana kritis yang diterapkan oleh Norman Fairclough, yang menitikberatkan deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi teks. Interpretasi dan deskripsi teks dilakukan dengan menggunakan pendekatan makrostruktur Teun A. van Dijk untuk mencari makroproposisi dan makrostruktur setiap status dari akun Twitter @Ulil. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat ideologi liberalisme yang tersirat di dalam akun Twitter @Ulil yang termanifestasi ke dalam bentuk-bentuk kebahasaan.

This research is about critical discourse analysis of Twitter discourse (about implied liberalism ideology in Twitter account’s Ulil Abshar Abdalla). This study has purpose for knowing worldview and pro-contra opinion from the others Twitter users, and implied ideology from @Ulil account. This research uses qualitative method, which is the critical discourse analysis method proposed by Norman Fairclough (description, interpretation, and explanation text). Interpretation and description text are done by using macrostructure approach of Teun A. van Dijk for finding macrostructures in every Twitter’s status of @Ulil. The result indicates that there is implied liberalism ideology in Twitter’s account of @Ulil which is represented in language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athifa Naziha
"Pemberdayaan perempuan adalah sebuah proses dimana perempuan mendapatkan kekuatan dan kendali atas kehidupan mereka dan memperoleh kemampuan untuk membuat pilihan strategis. Meskipun kemajuan besar dalam pemberdayaan perempuan terlihat secara bertahap, perempuan terus menghadapi diskriminasi di setiap belahan dunia. Hingga saat ini, perempuan masih memperjuangkan haknya dengan menyuarakan pemberdayaan perempuan melalui berbagai media, termasuk musik. Kajian ini menganalisis Five Women’s Empowerment Components (European Institute for Gender Equality, 2016) dalam Run the World (Girls) karya Beyoncé dengan melakukan Critical Discourse Analysis, khususnya dengan menganalisisnya dengan Halliday’s Metafunctions of Language (1994) yang terdapat pada liriknya. Setelah melihat pengalaman perempuan, sikap penyanyi, dan keseluruhan tema dan lirik lagu yang dianalisis dengan metafungsi bahasa, penelitian ini menyimpulkan bahwa melalui lagu Run the World (Girls), Beyoncé mencakup kelima aspek pemberdayaan perempuan, yaitu: (1) perolehan harga diri perempuan; (2) hak perempuan untuk memiliki dan menentukan pilihan; (3) hak perempuan untuk memiliki akses terhadap peluang dan sumber daya; (4) hak perempuan untuk memiliki kekuasaan dan kendali atas kehidupan domestik dan publik mereka; dan (5) meningkatnya kemampuan perempuan untuk melakukan perubahan sosial, baik secara nasional maupun internasional. Studi ini berkontribusi pada pembahasan wacana pemberdayaan perempuan.

Women’s empowerment is a process by which women gain power and control over their lives and acquire the ability to make strategic choices. Although a great deal of progress in women’s empowerment is gradually seen, women continue to face discrimination in every part of the world. Up to this day, women still fight for their rights by voicing out women’s empowerment through various media, including music. This study analyzed Five Women’s Empowerment Components (European Institute for Gender Equality, 2016) in Beyoncé’s Run the World (Girls) by doing a Critical Discourse Analysis, specifically by analyzing it with Halliday’s Metafunctions of Language (1994) that are present in the lyrics. After looking at women’s experiences, the singer’s attitude, and the overall theme and lyrics of the song analyzed by the metafunctions of language, this study concludes that through the song Run the World (Girls), Beyoncé is covering all five aspects of women’s empowerment, which are: (1) women’s gain of self-worth; (2) women’s right to have and to determine choices; (3) women’s right to have access to opportunities and resources; (4) women’s right to have power and control over their domestic and public lives; and (5) women’s gain of ability to make social change, both nationally and internationally. This study contributes to the discussion of women’s empowerment discourses."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Humairoh
"ABSTRAK
Pemberantasan korupsi di Indonesia belum berdampak secara signifikan
untuk mengurangi angka korupsi di Indonesia, sementara korupsi semakin
disadari menjadi faktor penghambat perkembangan di Negara ini, baik ekonomi
maupun sosial. Karena korupsi dipandang sebagai masalah utama menghadapi
transisi ekonomi dan Negara berkembang, banyak organisas internasional seperti
United Nation (UN), World Bank (WB), International Monetary Fund (IMF), dan
juga organasasi non-pemerintah seperti Transparency International (TI)
meluncurkan program-program anti-korupsi.
Jika sebelumnya pemerintah, sektor privat, akuntan, dan media dijadikan
sebagai aktor penting dalam ranah anti-korupsi, maka sekarang pemuda
ditegaskan sebagai aktor anti-korupsi. Perkembangan fokus pemuda dalam antikorupsi
ini juga Nampak pada program kerja Transparency International
Indonesia (TII), cabang dari TI di Indonesia.
Dengan menggunakan metode analisis wacana kritis, penelitian ini
mencoba untuk mengungkap bagaimana pemuda dikonstruksi dalam tarikan dua
kepentingan yang berbeda, yaitu kepentingan global yang diwakili oleh TII dan
kepentingan nasional.
Kesimpulan dari dokumen yang telah dianalisa adalah, pemuda
dikonstruksikan dengan sudut pandang yang sangat positif, seperti grup kolektif
yang penuh dengan energy dan idealisme, sebagai agen perubahan, dan agen
reformasi. Namun di sisi lain pemuda dianggap sebagai sosok anarkis. Dalam
konteks sosiokultural, pemuda dalam aksi pemberantasan korupsi terbelenggu
dalam dualism pemahaman dan pemaknaan.

ABSTRACT
The corruption eradication in Indonesia has yet to create a significant
impact in lowering the corruption in Indonesia, and it’s increasingly recognized
that corruption hinders development in this country, both economic and social.
Since the issue of corruption is viewed as one the main problems facing transition
economies and developing countries, there are many international organizations
such as United Nation (UN), World Bank (WB), International Monetary Fund
(IMF), and also non-governmental organizations (NGO) like Transparency
International (TI) launched anti-corruption programmes.
If in the past years, government, the private sector, accountants, and media
are emphasized as important participants in the anti-corruption field, but now,
youth is emphasized as an actor of anti-corruption. This developing focus on
youth in anti-corruption also represents in the work of Transparency International
Indonesia (TII), a chapter of TI in Indonesia.
By using critical discourse analysis method, we seek to uncover how youth
are constructed by two different interests; global interest (which is represented by
TII) and national interest.
Based on the document analyzed, we conclude that youth are constructed
in a very positive point of view, such as a collective group with full of energy and
idealism, as an agent of change, and an agent of reformation. But in the other
hand, youth are viewed as the anarchists . In a sociocultural context, youth in anticorruption are fettered in a dualism of meaning."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizma Angga Puspita
"Pengajaran bahasa, khususnya kompetensi wacana, dan pendidikan berkarakter merupakan dua hal yang melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini mengungkap bagaimana penjabaran konkret dari nilai kejujuran dalam teks drama di buku ajar dan nilai sosial budaya apa yang kemungkinan memengaruhi produksi wacana. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis memandang wacana sebagai praktik sosial yang produksinya dipengaruhi dan memengaruhi nilai-nilai di masyarakat.
Melalui penelitian ini, diketahui bahwa teks drama bermanfaat untuk pengajaran bahasa sekaligus sarana pendidikan berkarakter. Teks drama pada penelitian ini banyak menyampaikan nilai kejujuran dengan cara tidak langsung, yaitu tidak ada penanda kata tertentu yang memudahkan penandaan nilai kejujuran. Dalam penelitian ini, juga ditemukan nilai sosial budaya, yakni ajaran agama dan hukum adat, yang kemungkinan memengaruhi produksi teks. Kejujuran yang diajarkan sebagian besar berkaitan dengan konsep menjaga amanah.

Language teaching, especially the discourse competence, and building character education are the two factors behind this research. This study reveals how the concrete elaboration of the value of honesty at drama in textbook and social and cultural value which influence the production of discourse. The analysis in this study uses theory of critical discourse analysis. Critical discourse analysis looks discourse as social practice. As social practice, discourse is influenced and affected values in society.
Through this research, it is known that the drama useful for language teaching and building character education. Almost dramas in this study express the value of honesty in an indirect way, which are no specific markers that facilitate the tagging value honesty. In this study, also found socio-cultural values, namely religion and customary law, which may influenced the production of the text. Honesty is taught largely concerned with the concept of keeping mandate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdha Yunizar Ramadhani
"[Skripsi ini membahas tentang proses konstruksi yang dilakukan oleh media massa, yaitu majalah Islam SABILI. Konsep jihad disini akan dibahas dalam kacamata kriminologi, jihad di dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagianarti sempit yang terpaku pada perang, invasi, perlawanan, radikalisme, dan kekerasan lainnya, juga jihad dalam arti luas, yaitu jihad yang cinta damai demi menegakkan agama Islam yang rahmatan lil alamin, jihad yang moderat yang mau menerima dan berjalan beriringan dengan kelompok berbeda agama lainnya. Konsep jihad akan dibahas dalam pembahasan skripsi ini. Begitupula konstruksi wacana yang terdapat pada artikel majalah SABILI. Wacana yang ada pada majalah SABILI akan dibedah dengan teori yang dipaparkan oleh Esposito, tentang pengkategorian jihad dan memakai metode analisis wacana kritis dengan konsep dari Ferrell yang merupakan ahli kriminologi, serta metode analisis konten dari Vincent F. Sacco. Kesimpulan dari penelitian ini ditetapkan adanya
konstruksi jihad baik dalam makna yang sempit maupun jihad yang lebih luas pada SABILI. Dekonstruksi tentang jihad yang sempit pada akhir analisis diharapkan efek buruk tentang jihad yang sempit, seperti maraknya terorisme,
radikalisme, dan ekstrimisme dapat ditekan. Dengan kemudian citra Islam menjadi agama yang penuh rahmat serta mengibarkan bendera perdamaian dapat terwujud.

This undergraduate thesis discusses the construction process that has been done by the mass media, particularly Islam magazine SABILI. Using criminology perspective, this undergraduate thesis will define the concept of jihad; which later divided into two parts; narrow definition of jihad which sticks to war, invasion, rebellion, radicalism, and other act of violence; also wide definition of jihad that is peace jihad of which Islam that rahmatan lil alamin will be uphold, moderate jihad that accepts different religions and walks together with it. Along with the jihad concept, this undergraduate thesis will also discuss the discourse construction in the SABILI’s magazine article. Discoursein the SABILI magazine
will be analyzed with Esposito’s theory of jihad categorizing, using the critical discourse analysis method and Vincent F. Sacco methodof content analysis, as well as Ferrell’s explanation of criminology. This research found that SABILI commits a jihad construction, both in narrow definition and the wide definition. Deconstruction of jihad in narrow definition causes good effects, such as terrorism acts, radicalism, and extremism that could be decreased. By that, Islam’s images could be the religion that rahmatan lil alamin, also the raise of peace fla., This undergraduate thesis discusses the construction process that has been done
by the mass media, particularly Islam magazine SABILI. Using criminology
perspective, this undergraduate thesis will define the concept of jihad; which later
divided into two parts; narrow definition of jihad which sticks to war, invasion,
rebellion, radicalism, and other act of violence; also wide definition of jihad that
is peace jihad of which Islam that rahmatan lil alamin will be uphold, moderate
jihad that accepts different religions and walks together with it. Along with the
jihad concept, this undergraduate thesis will also discuss the discourse
construction in the SABILI’s magazine article. Discoursein the SABILI magazine
will be analyzed with Esposito’s theory of jihad categorizing, using the critical
discourse analysis method and Vincent F. Sacco methodof content analysis, as
well as Ferrell’s explanation of criminology. This research found that SABILI
commits a jihad construction, both in narrow definition and the wide definition.
Deconstruction of jihad in narrow definition causes good effects, such as terrorism
acts, radicalism, and extremism that could be decreased. By that, Islam’s images
could be the religion that rahmatan lil alamin, also the raise of peace fla]
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>