Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuzul Ayni
"ABSTRAK
Dewasa ini, perkembangan perbankan syariah telah menjadi suatu fenomena baru yang perkembangannya cukup mengejutkan perbankan konvensional, di mana bank-bank besar non muslim seperti Citibank, ANZ Bank, Chase Manhattan Bank ikut meramaikan sektor ini dengan membuka Islamic Window. Sistem perbankan syariah muncul akibat keragu-raguan yang muncul akibat pennasalahan bunga pada bank konvensional. Keberadaan perbankan syariah di Indonesia secara yuridis telah diakui sejak dikeluarkannya Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang kemudian disempurnakan kembali dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998, di mana perbankan konvensional diperbolehkan untuk mem buka kantor cabang syariah.
Sistem perbankan syariah yang mengharamkan bunga terbukti bertahan pada Elasa krisis karena terhindar dari negative spread. Dengan fenomena tersebut, laju perkembangan perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Hal ini terlihat dari jumlah bank syariah yang semakin bertambah dalam periode 1999-2001, dana yang terhimpun serta pembiayaan yang dilakukan bank syariah. Jika pada tahun 1996 dana masyarakat yang terhimpun pada perbankan syariah mencapai Rp 396,58 milyar, pada tahun 2000 telah mencapai Rp 1, 04 trilyun, hingga Juni 2001 telah mencapai 1, 45 trilyun. Demikian dari sisi pembiayaan, di mana pada tahun 1996 hanya mencapai Rp 312,15 milyar, pada tahun 2000 melonjak menjadi 1,27 trilyun, dan pada Juni 2001 telah mencapai Rp 1, 7 4 trilyun. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mulai tertarik pada pembiayaan yang dijalankan oleh bank syariah. Hal inipun memacu PT Bank Bukopin ikut meramaikan perbankan syariah dengan membuka kantor cabang syariahnya pada akhir 2001.
Sektor pembiayaan pada bank syariah pada dasamya berlandaskan tiga konsep: ( 1) jual beli, (2) bagi hasil dan (3) qard. Pada saat ini, pembiayaan yang menjadi primadona bagi kebanyakan nasabah PT Bank Bukopin Cabang Syariah adalah pembiayaan murabahah, yang berlandaskan konsep jual beli. Hal ini terlihat dari pembiayaan murabahah pada PT Bank Bukopin Cabang Syariah yang pada bulan Juni 2003 mencapai Rp 68 milyar, sedangkan pembiayaan mudharabah hanya mencapai Rp 908 juta.
Di dalam pembiayaan murabahah yang berlandaskan prinsip jual beli, bank mengambil keuntungan dari mark up atas harga dasar barang yang dijual kepada nasabah. Sementara pada pembiayaan murabahah, bank memperoleh keuntungan berdasarkan bagi hasil dari pendapatan proyek nasabah yang telah disepakati kedua belah pihak pada awal perjanjian, dengan memperhitungkan internal rate of return (IRR) atas bagi hasil tersebut
Pada pembiayaan murabahah, jaminan disyaratkan sementara pada pembiayaan mudharabah, jaminan tidak disyaratkan karena dalam hal ini bank ikut melakukan investasi, sehingga risiko kerugian pun akan ditanggung oleh bank. Hal ini berarti tingkat risiko yang dihadapi oleh bank syariah dalam pembiayaan mudharabah lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan murabahah, karena pembiayaan mudharabah sangat tergantung pada pendapatan nasabah.
Namun demikian, untuk plafond, jangka waktu dan rate yang sama, pembiayaan mudharabah lebih menguntungkan dibandingkan dengan pembiayaan murabahah, walaupun risiko ketidakpastiannya tinggi.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Habibullah
"Pembiayaan dengan prinsip murabahah, merupakan pembiayaan yang mendominasi pembiayaan-pembiayan yang disalurkan oleh perbankan syariah secara umum, khususnya perbankan syariah yang beroperasi di Indonesia. Pada Bank Bukopin Syariah, pembiayaan murabahah berdasarkan jenis peruntukkannya terbagi kepada tiga jenis, yaitu Murabahah Modal Kerja, Murabahah Investasi dan Murabahah Konsumsi. Dalam perkembangannya terdapat perbedaan pertumbuhan dan komposisi antara ketiga jenis pembiayaan murabahah tersebut.
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah komposisi pembiayaan tersebut sudah tepat dan memberikan Return yang baik; atau perlu dilakukan perubahan. Penelitian ini membandingkan ketiga Return dan risiko dengan investment Return measures dan risk adjusted measures menggunakan metode Sharpe 's measures dan Traynor 's measures. Untuk menguji hasil perhitungan. selanjutnya dilakukan testing hipotesis terhadap pembiayaan murabahah tersebut. Melalui hasil evaluasi ini diharapkan pihak manajemen akan memiliki gambaran dan informasi tentang kinerja masing-masing pembiayaan murabahah, dan membantu dalam proses pengambilan keputusan pembiayaan.

Murabahah system is the financing which dominated among other financing systems in syariah banking. Based on the customer who may receive, at the Bukopin syariah banking the murabahah financing is divided into three kinds as follows. The first is murabahah of working Capital, second, Murabahah of investment and Murabahah of consumption. In the development, there are differences in the growth and composition between those three kinds of financing.
Evaluation is held in order to figure out whether the composition of financing is proper already and gives a good Return or need re-composition. This research compared the Return of the three kinds financing systems and the risk withs Investment Return Measures and Risk adjusted Measures used method Sharpe 's Measures and Treynors Measures. To test the calculation result will do testing hypothesis of the murabahah financing. Through this evaluation it is expected that the management will have a view an information about each financing system way of work and to be help in the decision making.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi M. Firmanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara harapan dan kenyataan mute pelayanan yang diterima oleh nasabah di Unit Usaha Syariah Bank Bukopin. Variabel-variabel utama yang diduga dipertimbangkan nasabah dalam menilai mutu pelayanan adalah : 1) Keandalan, seperti kemudahan dan ketepatan transaksi , (2) daya tanggap, seperti kemampuan menanggapi masalah, komunikasi dan ketepatan, (3) keyakinan, seperti keramahan, kesopanan, pengetahuan, kejujuran dan keterampilan karyawan, (4) empati, seperti perhatian secara individu, keamanan, privasi, keadilan pelayanan dan penentuan lokasi (5) fisik nyata, meliputi penggunaan peralatan dan teknologi, tempat parkir, eksterior dan interior, kebersihan dan kerapian (6) pemenuhan prinsip syariah, seperti tidak ada riba, bisnis halal, zakat, informatif dan amanah.
Hasil penelitian terhadap 50 responden pada Unit Usaha Syariah Bank Bukopin. Dengan menggunakan metode angket skala (sikap) likert dan analisis data deskriptif setelah dinyatakan valid dan reliable sub variabelnya melalui uji (cranbach alpha), harapan terhadap mutu pelayanan dibank syariah sangat tinggi. Dengan skor rata-rata lima berarti pelayanan yang diberikan harus yang terbaik sehingga menciptakan rasa aman, nyaman, tentram dan adil. Berdasarkan analisa deskriftif kenyataan mutu pelayanan yang diterima menunjukan skor rata-rata empat yang berarti baik. Secara rata-rata terdapat selisih satu skor antara harapan dengan kenyataan mutu pelayanan menunjukan masih adanya aspek-aspek pelayanan yang beluni sesuai dengan keinginan atau harapan nasabah. Perbedaan pada setiap veriabel penelitian mutu pelayanan pada Unit Usaha Syariah Bank Bukopin signifikan dengan tingkat kepercayaan 95% melalui pengujian wilcoxon.

The goal from this research is to find out differences between wish and reality of service quality is syariah business unit Bukopin Bank. The predicted primary variables are considered by the customer in assessing service quality are: (1) Reliable (2) Responsiveness (3) Assurance (4) Emphaty (5) Tangible (6) Principal Accomplishment of Syariah.
The result of research to 50 respondents in syariah business unit Bukopin Bank is by using likert scale enquette method (sikap) and descriptive data analysis after they are expressed are valid and their sub variables are reliable through (Croncbach Alpha) test. Some one wish to service quality in syariah bank is high (score 5). Its mean syariah bank will property give the service through sub variable in its primary variable. Service quality that accepted by the customer is good by using descriptive analisis (score 4). Any way there are the difference 1 score but its not mean bank UUS service disappoint but its mean another service aspects which not yet been accepted according to wish customer. With score 4 its mean service quality property works. To make strong the result of descriptive analysis is by using the examination of research hypothesis is using test of wilcoxon. There is the significant result in trust level 95% between wish and reality of service quality that accepted by the customer. In every primary variable there are the differences.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aninditha Septrina W.
"Tesis ini membahas mutu pelayanan PT. Bank syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Jakarta Pasar Minggu (KCP PT. BSM) pada bulan Juli 2012. Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif menggunakan metode servqual. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei dengan responden sebanyak 101 orang. Analisis Servqual (service quality) terdiri dari 5 dimensi yaitu tangibles (bukti langsung), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati).
Hasil pengolahan data terhadap tingkat kepuasan dari kualitas pelayanan KCP PT. BSM Pasar Minggu dengan metode Servqual diperoleh dimensi tangibles (bukti langsung), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati) secara berturut-turut sebesar 91,44%, 93,67%, 95,64%, 96,32%, dan 96,37%. Hasil tersebut cukup dapat menjelaskan nilai yang diperoleh PT. BSM tahun 2013 dari pengukuran lembaga riset sebesar 82,72%, yang menandakan bahwa kualitas pelayanan PT.BSM secara umum baik. Nasabah KCP PT. BSM memiliki tingkat kepuasan tertinggi dengan metode Servqual pada dimensi empati dan kepuasan terendah pada dimensi tangible.
Atribut yang sangat penting untuk ditingkatkan, yaitu gedung kantor bank selalu bersih dan nyaman, pegawai bank selalu tepat dalam memenuhi janji kepada nasabah, pegawai memahami produk bank dengan baik (termasuk risiko, keuntungan bank, dan biaya), dan penyimpanan dokumen pegawai secara baik dan benar.

The thesis discuss about service quality of PT. Bank Syariah Mandiri Pasar Minggu Sub Branch Office (KCP Pasar  Minggu) at July 2012. This research is quantitative with decriptive design use servqual methode. This research collected prime data by survey with 101 responden. Servqual analysis consist of five dimension such as tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy.
The result of processing data about degree of satisfaction from service quality for each dimension are 91,44%, 93,67%, 95,64%, 96,32%, dan 96,37%.  That result is quiet explain about score that received by PT. Bank Syariah Mandiri entering the global competition. The challenge faced by PT. BSM at 2013 from  is that it research institution about 82,72%, that indicated the service quality of PT.BSM generally is good. The costumer PT. BSM Sub Branch Office had highest satisfaction with Servqual Method (service quality) for empathy dimension and the lowest satisfaction for tangible dimension.
There are atribute that are important to be increase in service quality, such office building that are clean and comfort, bank staff alwas exacly get the promises to customer. Staff of the bank understand about the product with clearly  (include risk, profitability of the bank, and also the cost), and keep document correctly.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrul Fauzi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
S24688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azmi Fitriati
"Penelitian ini bertujuan (a) Mengukur potensi kerugian maksimum (unexpected loss) yang ditimbulkan atas risiko pembiayaan mudharabah dengan menggunakan model standar dan model internal (Credit Metrics); (b) Menguji validitas pengukuran capital charge risiko pembiayaan mudharabah dengan menggunakan model standar dan metode internal (Credit Metrics); (c) Mengetahui profil risiko pembiayaan mudharabah berdasarkan wilayah/lokasi usaha. Data yang digunakan dalam penelitian ini adaiah data pembiayaan mudharabah sclama April 2005 -- Januari 2006. Model standar berdasarkan perhitungan ATMR sesuai dengan peraturan Bank Indonesia nomor: 7/13/PBI/2005 tentang: Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Sedangkan model internal mengikuti metodologi CreditMetrics ? J. P. Morgan
Hasil perhitungan yang dilakukan dengan model internal (CreditMetrics) menunjukkan risiko pembiayaan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan model standar (ATMR). Capital charge risiko pembiayaan mudharabah dengan model standar lebih tinggi dibanding dengan model internal. Tetapi melalui uji back testing (Loglikelihoodl Ratio) kedua model dapat diterima (valid). Karena itu dalam pengukuran capital charge risiko pembiayaan, selain menggunakan model standar seperti yang disyaratkan oleh Bank Indonesia, bank dapat menggunakan model internal, terutama untuk pengambilan keputusan yang strategis dalam pengembangan pembiayaan. Risiko pembiayaan mudharabah paling tinggi terjadi di wilayah DKI Jakarta dan kemudian berturut-turut adalah wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan yang paling rendah adalah wilayah di luar jawa.

This study was aimed to (a) measure the unexpected loss of mudharabah funding using standard as well as internal models (Credit Metrics); (b) test whether capital charge measurement with internal model is acceptable; (c) find out the location-base risk profile of mudharabah funding. This study used data on mudharabah funding from April 2005 to January 2006. The standard model is based on WRA measurement by Bank Indonesia number 7/13/PBI/2005 on Minimum Capital Charge of sharia-based Commercial Bank, while the internal model adopts the Credit Metrics - J.P. Morgan method. The result of internal method shows a lower credit risk as compared to that of standard method. This implies that the capital charge of credit risk under standard model is higher than that under the internal model. Nevertheless, using back testing (Logikelihood Ratio), both models are valid. Therefore, the measurement of the capital charge of credit risk is recommended. The ranking of mudharabah credit risk profile is higher in: Jakarta, West Java, Central Java, East Java, than that in outside Java."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T17900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Previanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis optimasi portofolio aset Bank Syariah Mandiri dalam menghasilkan bagi hasil yang maksimal dengan pendekatan metode Linear Perogramming model Asset Liability Management dan membandingkan apakah portofolio aset Bank Syariah Mandiri sudah optimal dalam memberikan bagi hasil kepada nasabahnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan marjin dan bagi hasil dengan perhitungan Linear Programming sebesar Rp. 31.746.218.000,- lebih tinggi Rp.6.300.954.000,- dibandingkan pendapatan aktual pada bulan Juli 2003 sebesar Rp.25.445.264.000,-. Dengan pendapatan yang lebih tinggi ini diharapkan distribusi bagi hasil kepada pihak ketiga akan lebih tinggi dibandingkan distribusi bagi hasil aktual. Perbandingan antara indikasi tingkat bagi hasil aktual untuk nasabah lebih rendah dari rata-rata tingkat bagi hasil selama Januari 2001 sampai Juni 2003. Jika dibandingkan dengan perhitungan metode linear programming, indikasi tingkat bagi hasil lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bagi hasil selama Januari 2001 sampai Juni 2003 dan indikasi tingkat bagi hasil aktual pada Juli 2003.
Perhitungan dengan linear programming terbukti cukup efektif untuk digunakan dalam manajemen portofolio aset bank syariah. Dengan tingginya pendapatan yang diperoleh dari investasi maupun pembiayaan diharapkan dapat meningkatkan distribusi bagi hasil kepada nasabah sehingga dapat menarik perhatian nasabah untuk menginvestasikan dananya di bank syariah.
Namun demikian dalam penggunaannya sebagai alat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan perlu dilakukan penyesuaian dan evaluasi terhadap kondisi ekonomi dan bisnis riil pada waktu lalu, saat ini dan yang akan datang. Seperti faktor ekonomi makro pada masa resesi, normal dan booming juga perlu dipertimbangkan.

Optimation of Syaria Bank's Asset Portfolio in Profit Sharing Maximize (Case Study in Syaria Mandiri Bank)This research has a goal to analyze optimation of portfolio Syaria Mandiri Bank's asset in resulting maximum profit sharing with Linear Programming approach by asset liability management model and to compare if the portfolio of Syaria Mandiri Bank's asset has been optimum in giving maximum profit sharing to their customer.
Result of this research shows that margin revenue and profit sharing with linear programming method is Rp.31,746,218,000.- higher than Rp. 6,300,954,000.- compared by actual revenue on July 2003 is Rp. 25,445,264,000_-. The higher revenue can give profit sharing distribution to the third party higher than actual distribution profit sharing. The comparison between linear programming profit sharing level indication to the customer is higher than the average of profit sharing level for the period January 2001 until June 2003 and the actual profit sharing level on July 2003.
The Linear Programming method is proved effective enough to be used in portfolio management of syaria bank's asset. The higher revenue which is obtain whether from investment or financing is hoped that it could increase profit sharing distribution to the customer, so it may attract the customer's attention to invest their fund in syaria bank.
Although in the utilizing as utility in taking decision and planning, it needs adjustment and evaluation on economic condition and real business on the past, now and the future. As the economic macro factor on the recession, normal and booming period must be also considered.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Kurniawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria pemilihan dominan nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan syariah produktif dan konsumtif pada Bank Syariah di Jakarta. Selain itu, juga untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kriteria pemilihan dominan antara nasabah pengguna produk pembiayaan syariah produktif dan konsumtif. Untuk menjawab permasalahan pertama, digunakan teknik Analisis Faktor (Factor Analysis), sedangkan untuk menjawab permasalahan kedua, digunakan Analisis Uji Beda Dua Rata-Rata.
Penelitian ini menghasilkan jawaban-jawaban atas kedua permasalahan di atas. Pertama; Krtieria dominan pemilihan nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan syariah produktif dan konsumtif pada Bank Syariah di Jakarta adalah Faktor Pelayanan dan Sumber Daya Insani, yang terdiri dari: simpanan aman, pelayanan yang ramah dan sopan dari karyawan/ti bank, pelayanan yang cepat dari para karyawan/ti bank, pelayanan yang memuaskan dari karyawan/ti bank, karyawan/ti yang kompeten dalam menjelaskan produk-produk syariah, dan karyawan/ti yang tanggap terhadap masalah dan responsif.
Hasil ini tidak sesuai dengan dugaan awal (hipotesis) penelitian ini. Kedua, Ada perbedaan kriteria dominan pemilihan antara nasabah yang menggunakan produk pembiayaan syariah produktif dan konsumtif. Hal ini sesuai dengan dugaan awal (Hipotesis) penelitian ini.

This reasearch aims to indentify the dominant customers selection criteria in using of productive and consumptive Islamic financing products in Islamic Bank in Jakarta. In addition, to identify whether there is any difference between the dominant customers selection criteria of productive and consumptive Islamic financing product user. To solve the first problem it will be used Factor Analysis Techniques, as for answering the second problem, it will be used Comparing Group Means T-Test Techniques.
This reasearch resulted in the answers to the two problems above. First; the dominant customers selection criteria in using of productive and consumptive Islamic financing products in Islamic Bank in Jakarta is the factor of services and human resources, which consists of: deposits safe, friendly and courteous service of the employees bank, fast service from the employees bank, satisfactory service from the employees bank, employees competent in explaining about Islamic products, and employees who is responsive to problems.
These results are not consistent with the hypothesis of this reasearch. Secondly, There is a difference between the dominant customers selection criteria of productive and consumptive Islamic financing products user. This is consistent with the hypothesis of this reasearch.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulham
"Dalam perjalanan bisnis perbankan pengumpulan dana pihak ketiga merupakan aspek yang sangat penting karena tanpa adanya dana pihak ketiga bank tidak akan mampu melakukan ekspansi usaha kredit mereka. Disamping itu keberadaan dana pihak ketiga akan memperkuat posisi struktur modal. Dalam rangka penghimpunan dana pihak ketiga inilah peran kualitas pelayanan perbankan terhadap nasabah-nasabahnya menjadi aspek yang sangat penting.
Mengingat pentingnya menjaga kualitas pelayanan bank terhadap nasabahnya dalam rangka menjawab tantangan dalam persaingan dewasa ini maka bank hares selalu mampu mengukur sampai sejauh mana kualitas pelayanan yang mereka berikan, dan tingkat kepuasan nasabah atas pelayanan yang telah diberikan. Pengukuran-pengukuran ini perlu dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mans tingkat kualitas pelayanan yang telah diberikan kepada nasabah dan pengaruhnya terhadap kepentingan dan kepuasan nasabah. Disamping itu pengukuran ini juga dipergunakan untuk menjaga konsistensi pelayanan yang sudah ada.
Dad Analisis Kuadran didapat bahwa Bank Bukopin masih mempunyai beberapa masalah yang menjadi prioritas utama untuk dibenahi. Hal ini dapat dilihat pada kuadran A yang merupakan sesuatu yang dianggap penting oleh nasabah akan tetapi tidak atau belum memuaskan bagi nasabah.
Hipotesis alternatif (Ha) adalah ada hubungan antara kepentingan dan kepuasan nasabah atas pelayanan teller. Sementara Hipotesis nihil (Ho) adalah tidak ada hubungan antara kepentingan dan kepuasan nasabah atas pelayanan teller. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan keseluruhan pelayanan, sedangkan variabel babas adalah tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan nasabah. Populasi dalam peneiitian ini berjumlah 99 orang yang diambil secara acak dari total nasabah Bank Bukopin Capem Kebon Sirih.
Nilai rata-rata tingkat kepentingan dari jumlah 99 responden adalah 3,7 dan standar deviasinya 0,1696 dimana nilai ini termasuk dalam kategori kepentingan "panting". Nilai rata-rata tingkat kepuasan dari jumlah 99 responden adalah 3,6 dan standar deviasinya 0,2264 dimana nilai ini termasuk dalam kategori kepuasan ''puns".
Nilai koefisien korelasi berganda menunjukkan derajat hubungan antara kepentingan nasabah (XI) dan kepuasan nasabah (X2) dengan kepuasan keseluruhan pelayanan teller (Y). Dari output SPSS diketahui bahwa koefisien korelasi berganda (R) = 0,622. Angka ini menunjukkari hubungan positif yang cukup erat antara kepentingan dan kepuasan nasabah secara bersama-sarna dengan kualitas pelayanan teller. Sedangkan nilai p = 0,000 pada taraf signifikasi 5 %, maka apabila p < 0,05 (5 %) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Karena Ho ditolak dan Ha diterima maka nilai korelasi berganda sangat signifikan.

In the banking business, collecting the third party's fund is very important, because without third party's fund bank can not ekspand their credit On the other hand the existence of the third party's fund will strengthen the capital structure position. in collecting the third party's fund, the quality of banking service to its clients is also very important.
Considering the importance of taking care of the quality bank service to its client in order to answer the competition faced today bank have always to measure how good the quality of service they give, and the client's satisfaction level of the service which have been given. This measurement required to evaluate how far the quality of service level have been given to client and its influence to importance and client's satisfaction. Beside that this measurement also used to take care of the service consistency.
From Quadrant Analysis, Bank Bukopin still has some problem that is priority to be solved. This matter can be seen at quadrant A representing something important to client but not yet satisfied them.
Alternative hypothesis (I--la) there is relation between importance and client's satisfaction, and the teller service. Meanwhile nul Hypothesis (Ho) there is no relation between importance and client's satisfaction to the teller service. Dependent variable in this research is overall satisfaction of service, while independent variable is importance level and client's satisfaction level. Number population in this research is 99 taken randomly from client of Bank Bukopin Capem Kebon Sirih.
Average value of the importance level from 99 respondent is 3,7 and standard deviation is 0,1696 where this value in importance category is "important". Average value in the satisfaction level from amount 99 respondent 3,6 and standard deviation is 0,2264 where this value in satisfaction category is "satisfied".
Correlation coefficient value show the degree of relation between client's importance (X1) And client's satisfaction (X2) with overall satisfaction of teller service (Y). From SPSS output known that multiple correlation coefficient (R)=0,622_ This number shows the positive and significant relation between client's importance and client's satisfaction to quality of teller service. While value of p=0.000 at significance level 5 %; than if p<0,05 (5 %), Ho refused and Ha accepted. Because Ho refused and Ha accepted than multiple correlation is very significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>