Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194478 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rumantir, Victoria Felisia
"ABSTRAK
Perkembangan kompetisi menunjukkan beberapa produsen kopi mulai melakukan inovasi produk dan kampanye iklan yang cukup gencar. Program promosi kopi yang sangat intensif oleh produsen diharapkan dapat mempengaruhi minat dan motivasi konsumen. Namun yang harus diperhatikan oleh para produsen adalah bahwa keputusan pembelian suatu barang atau jasa berada di tangan konsumen. Pengambilan keputusan konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh produsen atau pemasar, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan konsumen, perbedaan individu konsumen itu sendiri, dan proses psikologis yang terjadi di dalam pikiran konsumen.
Penelitian ini memiliki 3 tujuan utama yaitu untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang mempengaruhi konsumen dalam pemilihan merek kopi, mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih merek kopi yang paling sering dikonsumsi, dan mengetahui perceptual map kopi yang ada di pasaran saat ini. Daia untuk penelitian ini diperoleh melalui kuesioner terstruktur terhadap 150 responden di Jabodetabek yang berusia 20- 55 tahun. Responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok pertama terdiri dari 75 orang yang minum kopi bubuk setiap hari dan kelompok kedua juga terdiri dari 75 orang yang minum kopi instan setiap hari. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif, analisis korelasi, dan analisis correspondence.
Beberapa atribut yang mempengaruhi konsumen dalam memilih merek kopi bubuk yang akan dikonsumsi berdasarkan tingkat kepentingannya dari yang paling penting adalah rasa yang enak/mantap/nikmat, aroma harum, mudah didapat, bubuk kopi halus, tersedia dalam kemasan sachet, terbuat dari biji kopi pilihan, harga terjangkau, efektif menghilangkan ngantuk, merek terkenal, dan iklan menarik.
Sedangkan atribut yang mempengaruhi konsumen dalam memilih merek kopi instan berdasarkan tingkat kepentingannya dari yang paling penting adalah rasa yang enak/mantap/nikmat, aroma harum, praktis penggunaanya, mudah didapat, harga terjangkau, terbuat dari biji kopi pilihan, tersedia dalam kemasan sachet, merek terkenal, efektif menghilangkan ngantuk, dan iklan menarik.
Pada kopi bubuk maupun instan, merek yang paling sering digunakan dipengaruhi secara signifikan oleh top of mind, merek yang paling sering digunakan sebelumnya, dan merek yang terakhir digunakan. Oleh karena itu produsen kopi harus dapat meningkatkan brand awareness konsumen terhadap merek mereka agar dapat mendorong konsumen untuk mencoba merek tersebut.
Pada pasar kopi bubuk, setiap merek sudah memiliki persepsi masing-masing di benak konsumen kecuali Singa dan Ayam Merak tidak memperoleh penciri apapun yang menyebabkan konsumen ingat kepada kedua merek tersebut. Sedangkan pada pasar kopi instan, terdapat beberapa merek yang memiliki persepsi yang berdekatan di benak konsumen yaitu Nescafe dengan Torabika dan Indocafe dengan Good Day. Namun Singa dan Coffee Break tidak memperoleh penciri apapun yang menyebabkan konsumen ingat kepada kedua merek tersebut.
Atribut yang harus dimiliki oleh kopi bubuk maupun instan adalah rasa yang enak dan aroma yang harum karena dua atribut ini yang dianggap paling penting oleh konsumen dan dijadikan dasar penilaian utama terhadap suatu merek. Meskipun demikian, atribut ini hanya merupakan syarat minimal bagi pemain yang ingin masuk ke pasar kopi. Untuk memenangkan persaingan, produsen kopi harus beriklan secara intensif di televisi untuk meningkatkan awareness konsumen agar termotivasi untuk membeli. Selain itu jaringan distribusi yang luas juga diperlukan untuk mendukung keberhasilan pemasaran.
Meskipun atribut yang dianggap paling penting oleh konsumen bubuk maupun instan adalah rasa yang enak dan aroma yang harum namun dapat menekankan atribut lain yang dapat dijadikan penciri merek mereka di benak konsumen. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memberikan ciri khas pada merek adalah melalui iklan karena meskipun tidak terdapat perbedaan yang mendasar antara merek-merek kopi yang ada namun konsumen tetap dapat membedakan merek yang satu dengan yang lain berdasarkan metode komunikasi yang digunakan oleh produsen.
Dari perceptual map dapat dilihat bahwa belum ada satupun merek kopi yang dipersepsikan sebagai kopi yang memiliki aroma harum sedangkan berdasarkan penelitian atribut aroma harum merupakan atribut kedua yang dianggap paling penting oleh konsumen kopi. Pemain baru yang ingin masuk ke pasar kopi bubuk maupun instan dapat memanfaatkan celah ini untuk merancang metode komunikasi yang dapat membuat merek yang ingin dipasarkan dipersepsikan sebagai kopi yang memiliki aroma yang harum. Namun sebelumnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai aroma harum seperti apa yang paling sesuai dengan selera konsumen agar merek yang akan dipasarkan dapat diterima oleh konsumen.
Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah sample yang diambil relatif sedikit jika dibandingkan dengan jumlah konsumen kopi yang sebenarnya dan metode sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan pengambilan sample karena sample dapat mengarah pada segmen tertentu."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmud Syaltout
"ABSTRAK
Kebijakan "Limited Open Sky" yang diberlakukan oleh pemerintah memberi dampak pada peningkatan persaingan dalam bisnis jasa angkutan udara baik domestik maupun intemasional. Hal ini menjadi ancaman serius bagi maskapai penerbangan nasional jika tidak profesional dalam bidangnya. Hal ini telah dibuktikan sejalan dengan beriringan waktu, bermunculan beberapa maskapai penerbangan bam dan dengan semakin ketatnya persaingan dalam industri penerbangan, ada maskapai penerbangan yang dapat bertahan tetapi tidak sedikit maskapai yang pada akhimya menghentikan kegiatan operasionalnya.
Untuk dapat bersaing didalam bisnis penerbangan, bisnis yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang, perusahaan dapat memberikan pelayanan kepada penumpangnya baik pelayanan sebelum keberangkatan (pre-flight), pelayanan selama penerbangan (in-flight) dan pelayanan setelah tiba di tujuan (post-flight).
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentiftkasi perilaku konsumen melalui faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih maskapai penerbangan pada jalur Jakarta-Palembang, mengetahui segmentasi konsumen penerbangan jalur Jakarta-Palembang dan mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi tiap-tiap segmen konsumen dalam memilih maskapai penerbangan, dan mengetahui perceptual map maskapai penerbangan yang melayani jalur Jakarta-Palembang.
Studi karya akhir ini menggunakan dua pendekatan yaitu penelitian eksploratori dan penelitian deskriptif. Penelitian eksploratori dilakukan untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen berkaitan dengan pemilihan maskapai penerbangan, sedangkan penelitian deskriptif dilakukan dalam bentuk penyebaran kuesioner terhadap 200 responden yang bertujuan untuk mendapatkan informasi data pnmer mengenai perilaku konsumen penerbangan jalur Jakarta-Palembang. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan penerbangan jalur Jakarta-Palembang dalam satu tahun terakhir (dari bulan Agustus 2002 hingga bulan Agustus 2003).
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis cluster. Hasil analisis yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan pemilihan maskapai penerbangan menunjukkan bahwa top of mind maskapai penerbangan merupakan penerbangan yang paling banyak digunakan oleh responden didalam melakukan perjalanan Jakarta-Palembang.
Sumber informasi responden didalam memilih maskapai penerbangan adalah ternan dan sebagian lagi mengetahui dari iklan. Iklan mengenai maskapai penerbangan diketahui responden melalui surat kabar. Pengaruh terkuat bagi responden didalam memutuskan maskapai penerbangan mana yang akan dipilihnya berasal dari keluarga dan sebagiannya lagi memutuskannya sendiri.
Responden melakukan perjalanan secara terencana atau mendadak juga berpengaruh didalam pengambilan keputusan maskapai apa yang akan menjadi pilihan responden. Jika responden melakukan perjalanan dengan perencanaan terlebih dahulu, maka faktor kualitas dan reputasi penerbangan menjadi pertimbangan utama responden, sedangkan jika perjalanan dilakukan secara mendadak, maka jadwal penerbangan menjadi pertimbangan utama resoponden.
Sebagian besar responden memiliki tingkat loyalitas yang rendah terhadap suatu maskapai penerbangan. Alasan responden tidak menggunakan maskapai penerbangan yang sama adalah faktor tarif penerbangan, sedangkan responden yang loyal dikarenakan maskapai penerbangan yang sekarang telah cukup memadai.
Konsumen penerbangan dapat dikelompokkan menjadi empat cluster berdasarkan tingkat kepentingannya terhadap atribut-atribut yang mempengaruhi pemilihan suatu maskapai penerbangan. Cluster pertama adalah kelompok responden yang memilih penerbangan berdasarkan pertimbangan tarif penerbangan. Cluster kedua adalah kelompok responden yang memilih penerbangan berdasarkan kombinasi antara waktu dan harga. Cluster ketiga adalah kelompok responden yang memilih penerbangan berdasarkan pertimbangan waktu dan pelayanan yang diberikan oleh maskapai penerbangan. Cluster keempat adalah kelompok responden yang memilih penerbangan berdasarkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh maskapai penerbangan.
Beberapa maskapai penerbangan yang melayani jalur Jakarta-Palembang memiliki persepsi yang berdekatan di mata responden. Misalnya Lion Air, Bali Air dan Batavia Air dipersepsikan sama oleh responden sebagai maskapai penerbangan yang menawarkan tariff penerbangan murah.
Usaha pemasaran yang dilakukan oleh suatu maskapai penerbangan tidak akan memenuhi seluruh lapisan konsumen. Hal ini disebabkan karena tiap-tiap konsumen pengguna jasa penerbangan memiliki tingkat keunikan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Keefektifan pemanfaatan perbedaan ini tergantung dari kemampuan perusahaan penerbangan untuk mensegmentasikan permintaan, kemudian dipilih segmen pasar mana yang akan dilayani oleh maskapai penerbangan. Setelah dipilih target pasar yang akan dilayani oleh maskapai penerbangan, maka dikembangkan program pemasaran berdasarkan atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen didalam memilih penerbangan."
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranoto Effendi
"Tesis ini meneliti pengaruh kredibilitas merek yang terdiri dari konstrak kemampuan merek (expertise) dan kepercayaan merek (trustwortiness) terhadap pertimbangan merek dan pemilihan merek beserta mekanisme pengaruhnya melalui variabel persepsi kualitas, persepsi risiko dan biaya informasi yang dihemat, Lima merek kopi instan menjadi studi kasusnya.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa kepercayaan merek sebagai komponen kredibilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan dan pemilihan merek. Sementara persepsi kualitas menjadi mekanisme utama di kedua proses tersebut, persepsi risiko tidak ditemukan berpengaruh secara signifikan. Variabel biaya informasi yang dihemat hanya berpengaruh secara signifikan pada tahap pertimbangan merek saja. Temuan ini memberi implikasi manajerial yang penting bahwa manajemen merek harus selalu memperhatikan kredibilitas mereknya dengan membangun aspek kemampuan dan kepercayaan merek Serta mempertimbangkan mekanisme kerja yang mempengaruhi kedua proses tersebut.

This thesis is to study the effect of brand credibility (defined in terms of expertise and trustworthiness) on brand consideration and choice and also the working mechanism of brand credibility through three variables i.e. perceived quality, perceived risk and infomation cost saved. Five brands of instant coffee are used for data collection and analysis.
The finding clearly indicates that trustworthiness, but not expertise, as subcomponent of credibility has significant effect on both brand consideration and choice. While perceived risk does not have any significant effect at all, perceived quality has significant effect on both. Interestingly, information cost saved has significant effect on consideration but not on choice. The lindings lead to managerial implications for managers to build their brands.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T16997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Nurul H, Author
"ABSTRAK
Industri kesehatan, salah satunya rumah sakit telah mengalami peningkatan, hal ini dibuktikan dengan bertambahnya jumlah dan jenis rumah sakit khususnya di kota Jakarta.
Kondisi demikian menimbulkan persaingan diantara pengelola rumah sakit untuk mendapatkan pangsa pasar konsumen yang lebih besar. Salah satu bidang jasa layanan rumah sakit yang sangat memliki prospek yang bagus adalah jasa penanganan kelahiran. Angka kelahiran di Indonesia sendiri masih tergolong tinggi, sehingga kebutuhan akan tempat melahirkan merupakan hal yang memiliki peluang profit yang besar.
Orientasi rumah sakit tidak lagi hanya sebatas fungsi sosial, tetapi bahkan beberapa rumah sakit cenderung ke arah pencapaian profit. Pada umumnya kalangan konsumen yang mereka bidik adalah konsumen dengan kelas sosial ekonomi menengah keatas karena aliran keuntungan yang didapatkan bisa lebih cepat. Hal ini membuat masing-masing pihak manajemen mulai membenahi sistem pelayanannya menjadi yang terbaik sesuai dengan keinginan konsumen. Salah satunya dengan mengetahui karakteristik konsumen yang menjadi pasiennya dan juga konsumen yang menjadi pasien rumah sakit pesaingnya, sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat lebih tepat menyusun strategi menajemennya terhadap para pesaingnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengiuentifikasi proses pengambilan keputusan, mengidentifikasi perilaku konsumen dalam memilih mmah sakit untuk melahirkan, mengidentifikasi alasan konsumen memilih rumah sakit untuk melahirkan, mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi konsumen memilih rumah sakit untuk melahirkan, dan mengetahui segmentasi konsumen rumah sakit berdasarkan tingkat kepentingannya terhadap atribut yang perlu dimilki oleh rumah sakit untuk melahirkan.
Data untuk penelitian ini diperoleh melalui kuesioner terstruktur terhadap 100 orang respond en yang berstatus masih menj adi pasien raw at inap pasca melahirkan yang diambil secara acak dari dua jenis rumah sakit yang ada di daerah Jakarta Selatan. Analisis statistik yang dipakai dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif, analisis diskriminan, analisis faktor, analisis cluster, dan uji korelasi.
Hasil analisis berkaitan dengan proses pengambilan keputusan pemilihan jenis rumah sakit untuk melahirkan menunjukkan bahwa kesadaran perlunya rumah sakit untuk melahirkan telah timbul pada usia kehamilan trimester pertama sebesar 81%. Yang menjadi TOM RS Umum urutan 3 teratas adalah RS Pusat Pertamina, RS Pondok Indah, dan MMC. Sedangkan untuk TOM RS Bersalin urutan 3 teratas adalah RSB Asih, RSB Hermina, dan RSB Bunda. Sumber informasi utama didapatkan melalui keluarga (36%), ternan (33%), dokter kandungan (17%), suami (10%), dan brosut (4%). Orang yang paling mempengaruhi responden dalam pemillihan mmah sakit adalah ternan (38%), dokter kandungan (30%), diri sendiri (20%), orangtua (7%), dan suami (5%). Sedangkan orang yang mengambil keputusan dalam pemilihan rumah sakit adalah diri sendiri (48%), suami (45%), dan dokter kandungan (7%).
Tempat periksa kehamilan yang dipilih oleh responden adalah RSB (59%), RSU (34%), Klinik Bersalin (4%), Rumah Bersalin (2%), dan Bidan Anak (1 %). Alasan pemilihan tempat periksa kehamilan ada lima dengan 3 alasan terbanyak yang menempati urutan pertama adalah "Dokter sebelumnya" (35%), "Dokter rekomendasi" (32%), dan "Dekat rumah" (31 %). Sedangkan alasan pemilihan rumah sakit untuk melahirkan ada sepuluh alasan dengan 3 alasan terbanyak yang menempati urutan pertama adalah "Cocok dengan dokter" (56%), "Dekat rurnah" (22%), "Peralatan rnedis lengkap" (13%). Tipe rumah sakit yang disukai oleh responden adalah dengan: bentuk bangunan rumah sakit "Rumah" (54%), status rumah sakit "Swasta" (94%), jenis rumah sakit "Khusus" (64%), dan kelas kamar "I-III/non VIP" (66%).
Berdasarkan analisis diskriminan, ada 3 atribut yang paling membedakan antara konsumen rumah sakit umum dengan rumah sakit bersalin dengan urutan dari yang paling membedakan sampai yang kurang membedakan adalah "Kecanggihan peralatan medis", "Penampilan perawat", dan "Kemegahan rumah sakit".
Berdasarkan analisis faktor, telah terbentuk enam faktor baru dimana pada faktor pertama atribut yang paling berpengaruh adalah "Kesejukan kamar", pada faktor kedua adalah atribut "Keramahan dokter", pada faktor ketiga adalah atribut "Keahlian dokter", pada faktor keempat adalah atribut "Kelengkapan perabot", pada faktor kelima adalah atribut "Kemegahan rumah sakit", dan pada faktor keenam adalah atribut "Kecanggihan peralatan medis".
Berdasarkan analisis cluster, responden yang menjadi pasien RSB Asih dan RSU Pertamina dapat dikelompokkan menjadi dua cluster, cluster pertama ada 42% responden dan cluster kedua ada 58% responden. Pada RSB Asih, cluster 1 adalah kelompok yang lebih menganggap penting kemegahan gedung RS dan ImageRS, sedangkan cluster 2 yang menganggap penting pada dokter yang komunikatif, dokter senior, perawat yang cekatan bertindak, kesejukan kamar, ketenangan kamar, menu makanan enak bergizi, dan area parkir luas. Pada RSU pertamina cluster 1 adalah kelompok yang lebih menganggap penting kecanggihan peralatan medis, sedangkan cluster 2 kelompok yang lebih menganggap penting terhadap kebersihan kamar, ketenangan kamar, kelengkapan perabot kamar, privacy kamar, menu makanan enak bergizi, dan area parkir yang luas.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonya Clarissa
"Salah satu cara yang perlu dilakukan oleh suatu industri maskapai penerbangan agar mampu bersaing dengan para kompetitornya adalah dengan mengetahui faktor yang mempengaruhi penumpang memilih suatu maskapai penerbangan. Hal ini dapat dilakukan pendekatan menggunakan prinsip discrete choice dan metode nested logit. Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan pada tiga alternatif maskapai penerbangan domestik terbesar di Indonesia berbasis low cost carrier yakni, Lion Air, Batavia Air dan Sriwijaya Air dengan pembagian menjadi dua kelas yakni kelas ekonomi dan kelas bisnis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi konsumen dalam melakukan pemilihan maskapai penerbangan adalah tarif, ketepatan waktu dan persentase penalti pergantian tiket Lion Air ekonomi, tarif dan ketepatan waktu Batavia Air ekonomi, tarif dan persentase penalti pergantian tiket Sriwijaya Air ekonomi, usia, jenis kelamin dan tujuan bepergian.

One way that an airline industry could do to compete with their competitors is to find out why passengers select one airline over another. To solve this problem, an approach is conducted using the principle of discrete choice and the methode of nested logit to analyse. This study is limited to three alternatives of airlines companies based on the low cost carrier, Lion Air, Batavia Air and Sriwijaya Air with a division into two classes namely economy class and business class. According to the research performed, the factors that significantly affect consumers in the selection of an airline are the rates of the economy class of Lion Air, the flight punctuality, the ticket changing penalties of Lion Air, the rates and the flight punctuality of Batavia Air of economic class, the rates and the ticket changing penalties of Sriwijaya Air economy class, gender, age, and the purpose of travelling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43639
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrul Riza
"Kemajuan teknologi pangan oleh perusahaan besar dan menengah dan keinginan untuk memenuhi selera konsumen telah menghasilkan ratusan jenis produk yang bersaing dengan ketat di pasaran dan saling bemsaha merebut hati konsumen.
Salah satu jenis produk yang bersaing ketat saat ini adalah mie instan dalam kemasan (mie instan) dimana saat ini terdapat sekitar 50-an merek mie instant dengan berbagai macam tawaran rasa dan ukuran.
Meskipun persaingan yang ketat, namun tidak menyurutkan perusahaan lain untuk terjun ke dalam bisnis ini. Salah satu faktor yang mendukung keberanian tersebut karena diperkirakan pertumbuhan pasar mie instant masih menggiurkan yang diproyeksikan permintaan akan mencapai 100 miliar bungkus pada tahun 2010.
Ditambah lagi dengan perkiraan produksi gandum dunia yang akan meningkat. Bagi merek baru, tujuan dalam jangka pendek adalah mampu untuk bertahan menghadapi rintangan masuk yang dimiliki oleh pemimpin pasar dan juga sesama pendatang baru yang memasuki ceruk pasar. Sedangkan dalam jangka panjang, sebuah merek baru memerlukan suatu strategi yang tepai guna, untuk meningkatkan penjualan, membentuk konsurnen yang loyal dan menambah jumlah konsumen dengan cara menarik perhalian konsumen baru dengan strategi pemasaran yang dilakukan.Untuk itu perlu diketahui apa landasan utama konsumen dalam memilih mie instant. Juga ingin diketahui bagaimana posisi mie sedap dimata para konsumen mie instant.
Thesis ini membahas faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu merek mie instan dan menggambarkan posisi masing masing merek mie instan yang terdapat di pasaran saat ini dalam suatu peta persepsi. Dari uji hipotesis terbukti bahwa brand awareness, brand image dan distribusi mempengaruhi pemilihan konsumen terhadap suatu merek.
Hasil perhitungan dengan correspondence analysis menunjukan distribusi merupakan faktor terpenting dalarn pemilihan merek, distribusi dapat dikuasai dengan sendirinya jika merek tersebut mulai disukai dan dicari oleh konsumennya. Namun untuk tahap awal ini, kiranya cukup bagi Mie Sedaap untuk memperkuat distribusinya pada supermarket.
Selanjutnya dalam menghadapi persaingan yang ketat, PT Wings sebagai produsen dari Mie Sedaap harus selalu menekankan pada strategi pemasaran yang mencangkup Availability, Acceptability, dan affordability.
Availability artinya mie Sedaap harus mudah didiperoleh di tempat-tempat pembelian Acceptability berkaitan dengan baiknya mutu produk dan mereknya telah dikenal atau popular di mata masyarakat, dan affordability artinya mie Sedaap harus menjaga rentang harganya agar terjangkau oleh target pasar namun tidak terkesan murahan. Oleh karenanya sangat perlu bagi manajemen PT. Wings untuk terus menjaga kesinambungan iklan yang ditayangkan pada media dan pada tempat-tempat pembelian seperti toko dan supermarket. Karena dalam pembelian mie instant proses pengambilan kepulusan bersifat low involvement, maka strategi promosi pada tempat-tempat pembelian ini sangat efektif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T16999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adila Tiara Sulistyaningrum
"Persaingan industri semakin kompetitif ditandai dengan banyaknya merek dan produk yang beredar. Banyaknya merek yang muncul membuat kesadaran merek konsumen menjadi rendah, terutama untuk barang komoditi karena pemain untuk pasar ini relatif banyak dan produk yang dihasilkan juga memiliki karakteristik yang serupa. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh identitas merek terhadap kesadaran merek suatu produk. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan instrumen kuesioner kepada 100 orang responden di Jabodetabek serta dianalisis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas merek memiliki pengaruh terhadap kesadaran merek dan dimensi kemasan mempunyai pengaruh paling besar terhadap kesadaran merek.

Industrial competition more competitive characterized by many brand and product circulating. Many brands that appear make brand awareness buyer is low, especially for goods commodities in this market relatively big and product resulted having the same characteristic. The objective of this study is to analyze the effect of brand identity on brand awareness product. This study is used quantitative approach with the questionnaire as instrument to 100 respondents in Jabodetabek and analyzed using multiple regression. This research show that brand identity have the effect on brand awareness and dimension packaging have most leverage on brand awareness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parulian, Sahala Masda
"Aktivitas pemasaran sebuah perusahaan sering ditujukan bagi penciptaan dan pemeliharaan Ioyalitas pelanggan (loyalitas merek) terhadap suatu produk/merek. Bahkan bagi sebagian besar perusahaan, loyalitas merek merupakan bagian yang paling penting dalam penenluan pertumbuhan dan perolehan laba dalam jangka panjang.
Kesuksesan sebuah perusahaan yang berbasis bisnis, tidak terlepas dan peranan para pelanggan. Untuk itu perusahaan harus dapat meraih hati para konsumen agar mau menjadi pelanggan perusahaan tersebut, sena mempertahankan pelanggan agar mereka terus-menerus dan berulang ulang membeli merek perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang tepat unruk mengetahui kebutuhan dan keinginan para konsumen terhadap suatu merek secara berkesinambungan Serta mewujudkannya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mcngetahui faktor-faktor apa saja yang membuat para konsumen loyal rerhadap salah satu merek (loyalitas merek) air mineral kemasan galon di Jakarta dan sekitarnya.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu variabel kepuasan konsumen, harga, promosi, reputasi merek, ketersediaan merek, serta variabel keterlibatan dan resiko terhadap variabel loyalitas merek. Adapun merek yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah merek air mineral dalam kemasan galon.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa vanabel ketersediaan merek, variabel keterlibatan dan resiko berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek air mineral kemasan galon. Sedangkan variabel kepuasan konsumen, harga, promosi, dan variabel reputasi merek tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Ioyalitas merek.
Dengan berbagai keterbarasan yang ada, maka disarankan agar penelitian tentang Ioyalitas merek selanjutnya dilakukan terhadap consumer goods lainnya. Hal ini bertujuan unluk melihat seberapa besar signifikansi variabel-variabel yang diajukan dalam penelitian ini terhadap consumer goods yang berbeda. Disarankan juga untuk menambah variabel-variabel lain yang diharapkan semakin merepresentasikan Ioyalitas merek consumer goods tersebut.

The core companies marketing activity purposed to creating and maintaining the customer loyalty or brand loyalty. In fact, brand loyalty was the important thing for company majority to make them growth and take profit for a long term.
A successful of company depends on the customer?s role. Because of that, the company must get the customer?s heart. Because of that, the company must maintain them and make them buy and use the company?s brand. Therefore, the company needs the best strategy to know what the customer?s need and what the customer's want from a product.
The aim of this research is to know some factors that would make the customer loyal to a certain mineral water brand in gallon package in Jakarta and around of Jakarta (brand loyalty of a mineral water).
The variables in this research are the customer satisfaction, price, promotion, brand reputation, brand availability, involvement and risk of brand loyalty. Brand in this research refer to a certain mineral water brand in gallon package.
The result of this research concludes that the influence of brand availability variable, involvement and risk variable significant to brand loyalty variable. But the consumer satisfaction, price, promotion and brand reputation variables did not have a significant influence to brand loyalty variable.
Because of many research limitations, it?s recommended for the next brand loyalty research, would be in another consumer goods. lt?s also recommended to add other variables which more represent the brand loyalty variable of consumer goods."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa Janette
"Sistem pembayaran tol yang kurang efisien menyebabkan antrian panjang pada gerbang tol sehingga diberlakukan sistem Gerbang Tol Otomatis (GTO). Penerapan dan penggunaan GTO di Jabodetabek masih sedikit karena adanya variasi karakteristik konsumen dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi preferensi pengguna jalan tol dalam memilih alternatif pembayaran tol. Oleh karena itu dilakukanlah penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor tersebut dengan menggunakan metode nested logit. Nested logit dapat memprediksi probabilitas dari setiap alternatif dan koefisien dari variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen secara signifikan yaitu lama transaksi, investasi awal, usia, jenis kelamin, frekuensi penggunaan tol, dan penggunaan etoll card. Alternatif yang paling banyak dipilih konsumen adalah e-toll card (37,2%), yang kedua adalah e-toll pass (34,3%), dan terakhir adalah cash (28,5%).

Inefficiency of toll payment system generates congestion at toll booths, so that Electronic Toll Collection (ETC) has been implemented. The implementation of ETC and the utilization in Jabodetabek is still very low because there are variations in user characteristics and other factors influencing toll users preferences in choosing toll payment alternatives. Therefore, in order to determine those factors this research was done using nested logit method. Nested logit predicts probability of each alternatives and coefficient of independent variables that affecting dependent variables.
The result shows that there are factors influencing consumers choice significantly, which are transaction time, initial investment, age, gender, frequency of toll road use, and the use of e-toll card. The most preferred alternative is e-toll card (37,2%), second is e-toll pass (34,3%), and the last is cash (28,5%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1647
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>