Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145260 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuniar Mansye Soeli
"ABSTRAK
Skizofrenia adalah gangguan jiwa kronis yang ditunjukkan dengan adanya perubahan proses pikir, persepsi, perilaku serta penurunan fungsi sosial. Tanda gejala yang muncul diantaranya berupa halusinasi dan risiko perilaku kekerasan. Penanganan kasus ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tanda gejala dan kemampuan pasien halusinasi dan risiko perilaku kekerasan setelah diberikan tindakan keperawatan ners, ners spesialis terapi kognitif perilaku dan latihan asertif dengan menggunakan teori Stuart dan Hubungan Interpersonal Peplau. Penanganan kasus ini menggunakan pendekatan multiple case study yaitu kasus halusinasi dan risiko perilaku kekerasan dengan jumlah pasien 17 orang. Hasil penanganan kasus menunjukan terjadinya penurunan tanda gejala halusinasi dan risiko perilaku kekerasan terutama pada aspek kognitif dan perilaku setelah diberikan tindakan keperawatan ners dan ners spesialis berupa terapi kognitif perilaku dan latihan asertif dengan menggunakan pendekatan teori Stuart dan Hubungan Interpersonal Peplau. Rekomendasi dari penanganan kasus ini adalah latihan asertif bisa diprioritaskan karena menurunkan tanda gejala lebih banyak pada diagnosis halusinasi dan risiko perilaku kekerasan.ABSTRACT Schizophrenia is a chronic mental disorder characterized by a change of thought processes, perceptions, behaviors and decline in social function. Symptoms that appear include hallucinations and the risk of violent behavior. The handling of this case aims to analyze the change of symptoms and the ability of patients hallucinating and the risk of viole nt behavior after being given nursing actions ners, specialist ners cognitive behavioral therapy and assertiveness training using Stuart 39 s theory and Peplau Interpersonal Relations. The handling of this case using a multiple case study approach that is the case of hallucinations and the risk of violent behavior with the number of patients 17 people. The results of case management showed the decrease of hallucinations symptoms and the risk of violent behavior especially on the cognitive and behavioral aspects after ners and ners specialist treatment were given in the form of behavioral cognitive therapy and assertiveness training using Stuart 39 s theory approach and Peplau Interpersonal Relationship. The recommendation of this case is that assertiveness training can be prioritized because it decreases more symptoms on hallucinatory diagnoses and the risk of violent behavior."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Rosa Arlina
"Halusinasi menjadi salah satu gejala yang paling sering muncul dari gangguan jiwa skizofrenia. Gejala ini memberikan stimulus tidak nyata yang mampu merubah persepsi panca indra dan berdampak pada kesehatan jiwa klien. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberhasilan penerapan aktivitas terjadwal yang berfokus pada terapi psikoreligious dzikir terhadap penurunan tanda dan gejala halusinasi pendengaran dan penglihatan pada Ny.I. Karya ilmiah ini menggunakan instrumen tanda dan gejala halusinasi yang telah dikembangkan mahasiswa residen FIK UI 2018 dan AVHRS-Q. Proses pemberian asuhan keperawatan generalis dilakukan sebanyak 12 pertemuan pada 18 hingga 27 April 2022, 6 pertemuan berfokus pada aktivitas terjadwal dengan dzikir. Hasil yang didapatkan dari intervensi ini yaitu adanya penurunan tanda dan gejala halusinasi dari skor 18 menjadi 2 dan penurunan halusinasi pendengaran dari skor 10 menjadi 2. Intervensi ini terbukti efektif untuk menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran, tetapi kurang efektif pada halusinasi penglihatan. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengidentifikasi intervensi yang lebih efektif dalam mengatasi halusinasi penglihatan.

Hallucinations consider as one of the most common symptoms of schizophrenia. This symptom provides an unreal stimulus that can change the perception of the five senses and have an impact on the client's mental health. The aim of this paper is to identify the successful application of scheduled activities that focus on psycho religious dhikr therapy on reducing signs and symptoms of auditory and visual hallucinations in Ny.I. This paper using the instrument of signs and symptoms of hallucinations have been developed by resident students of FIK UI 2018 and AVHRS-Q. The process of providing generalist nursing care was carried out in 12 meetings from 18 to 27 April 2022, with 6 meetings focused on scheduled activities with dhikr. The results obtained from this intervention are a decrease in signs and symptoms of hallucinations from a score of 18 to 2 and a decrease in auditory hallucinations from a score of 10 to 2. This intervention is effective in reducing signs and symptoms of auditory hallucinations, but less effective in visual hallucinations. Further research is needed to identify interventions that are more effective in treating visual hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Fitri Ananda
"Halusinasi merupakan gejala positif dari skizofrenia yang timbul dari respons maladaptif. Halusinasi merupakan persepsi sensori yang salah atau pengalaman persepsi yang tidak nyata. Diantara beberapa jenis halusinasi, halusinasi pendengaran paling sering terjadi pada klien dengan skizofrenia. Halusinasi pendengaran dapat memberikan dampak yang negatif, terutama jika isi halusinasi merendahkan klien. Kasus nyata terjadi pada Tn. A (39 tahun) masuk rumah sakit jiwa dengan skizofrenia dan masalah keperawatan halusinasi pendengaran. Pada saat pengkajian di hari perawatan ke-9, klien mengatakan masih mendengar suara-suara yang mencela dan berkata kasar kepada klien. Klien terkadang menjadi emosi dan amarahnya tidak stabil ketika suara tersebut muncul sehingga halusinasinya sulit untuk di kendalikan. Implementasi keperawatan yang dilakukan adalah tindakan keperawatan ners dan penerapan activity daily living non vokasional. Implementasi dilakukan selama sebelas hari, yakni empat hari pemberian intervensi tindakan keperawatan ners dan tujuh hari penerapan activity daily living tipe non vokasional. Evaluasi dilakukan setiap pertemuan menggunakan instrumen PSYRATS, evaluasi tanda dan gejala halusinasi, dan evaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi. Peneliti menyimpulkan bahwa penerapan activity daily living non vokasional efektif terhadap penurunan tanda dan gejala halusinasi. Sehingga penerapan activity daily living non vokasional dapat menjadi salah satu strategi dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien dengan halusinasi.

Hallucinations are positive symptoms of schizophrenia that arise from maladaptive responses. Hallucinations are false sensory perceptions or unreal perceptual experiences. Among several types of hallucinations, auditory hallucinations are most common in clients with schizophrenia. Auditory hallucinations can have a negative impact, especially if the content of the hallucination demeans the client. The real case happened to Mr. A (39 years old) was admitted to a mental hospital with schizophrenia and auditory hallucinations nursing problems. At the time of the assessment on the 9th day of treatment, the client said he still heard voices that criticized and said rudely to the client. Clients sometimes become emotional and their anger is unstable when the voice appears so that the hallucinations are difficult to control. The implementation of nursing carried out is the action of nursing nurses and the application of non-vocational daily living activities. Implementation was carried out for eleven days, namely four days of providing nursing interventions for nurses and seven days of implementing non-vocational type daily living activities. Evaluation is carried out at each meeting using the PSYRATS instrument, evaluation of signs and symptoms of hallucinations, and evaluation of the client's ability to control hallucinations. The researcher concluded that the application of non-vocational daily living activities was effective in reducing signs and symptoms of hallucinations. So that the application of non-vocational daily living activities can be one of the strategies in providing nursing care to clients with hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Laura Peby Sinta
"Salah satu gejala positif yang paling banyak ditemui pada klien dengan skizofrenia adalah halusinasi. Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respon panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan, terhadap sumber yang tidak nyata. Halusinasi pendengaran merupakan gejala psikosis yang paling banyak terjadi. Dampak dari halusinasi pendengaran yang terjadi pada klien dapat menganggu kehidupan sehari-hari seperti sering mengalami ketakutan, kecemasan, bahkan depresi akibat halusinasi, yang dapat meningkatkan risiko melakukan bunuh diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran terkait penerapan intervensi kegiatan bermain catur sebagai distraksi pada Tn M.I dengan halusinasi pendengaran. Intervensi yang diberikan kepada klien yaitu intervensi keperawatan jiwa generalis dengan ditambahkan dengan distraksi dengan kegiatan bermain catur. Pemberian intervensi dilakukan dari tanggal 04 April-14 April 2023. Pengukuran tingkat keparahan halusinasi menggunakan instrument Auditory Vocal Hallucination Rating ScaleQuestionnaire (AVHRS-Q). Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat keparahan halusinasi yang dialami dari 9 menjadi 4 dan terjadi penurunan tanda dan gejala halusinasi dari 28 menjadi 12 tanda dan gejala yang tersisa. Penelitian ini membuktikan bahwa kegiatan bermain catur dapat digunakan sebagai salah satu teknik distraksi dalam mengontrol halusinasi yang muncul terutama pada pasien dengan halusinasi pendengaran.

One of the most common positive symptoms in clients with schizophrenia is hallucinations. Hallucinations are a symptom of a mental disorder in the form of a response from the five senses, namely sight, hearing, smell, touch and taste, to sources that are not real. Auditory hallucinations are the most common symptom of psychosis. The impact of auditory hallucinations that occur on clients can interfere with daily life such as often experiencing fear, anxiety, and even depression due to hallucinations, which can increase the risk of committing suicide. The purpose of this study is to provide an overview regarding the application of chess playing interventions as a distraction to Mr. M.I with auditory hallucinations. The intervention given to the client is a generalist psychiatric nursing intervention with added distraction by playing chess. The intervention was carried out from 04 April to 14 April 2023. The measurement of the severity of hallucinations used the Auditory Vocal Hallucination Rating Scale-Questionnaire (AVHRS-Q) instrument. The results showed that there was a decrease in the severity of hallucinations experienced from 9 to 4 and there was a decrease in signs and symptoms of hallucinations from 28 to 12 remaining signs and symptoms. This study proves that playing chess can be used as a distraction technique in controlling hallucinations that appear especially in patients with auditory hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina
"ABSTRAK
Masalah keperawatan terbanyak di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta adalah halusinasi. Asuhan keperawatan halusinasi yang sesuai standar belum diterapkan secara optimal. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh penerapan standar asuhan keperawatan halusinasi terhadap kemampuan kognitif dan psikomotor klien mengontrol halusinasi dan terhadap penurunan intensitas tanda dan gejala halusinasi di RS Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan Jakarta.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain prepost test, dengan jumlah responden 80 orang dibagi dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol masing-masing dengan jumlah responden 40 orang. Intervensi yang dilakukan adalah melatih perawat tentang penerapan standar asuhan keperawatan halusinasi untuk melaksanakannya pada kelompok intervensi. Setelah pelatihan perawat menerapkan pada klien yang dirawat dalam 5 sesi pertemuan. Kemampuan klien diukur melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis perbedaan kemampuan kognitif dan psikomotor mengontrol halusinasi dan perbedaan intensitas tanda dan gejala sesudah dilakukan intervensi diuji secara statistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor yang bermakna terhadap kemampuan mengontrol halusinasi dan penurunan intensitas tanda dan gejala halusinasi secara bermakna setelah klien dirawat oleh perawat yang telah dilatih (P<0.05). Kemampuan kognitif dan psikomotor mengontrol halusinasi pada klien yang dirawat oleh perawat yang telah dilatih lebih meningkat secara bermakna dibandingkan dengan klien yang dirawat oleh perawat yang belum dilatih. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan asuhan keperawatan halusinasi yang sesuai standar dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotor klien mengontrol halusinasi dan menurunkan intensitas tanda dan gejala halusinasi sehingga dapat menurunkan efek lanjut dari halusinasi yang dialami.
Sebagai tindak lanjut disarankan melatih perawat untuk menerapkan standar asuhan keperawatan halusinasi dan menerapkan asuhan keperawatan halusinasi sesuai standar pada seluruh pasien halusinasi yang dirawat di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.

ABSTRACT
Most of nursing problems at RSJ Dr. Soeharto Heerdjan in Jakarta is hallucination. Hallucination nursing care based on standard has not been applied optimally. The purpose of this research is to describe the effect of applying of hallucination nursing care based on standard of client's cognitive and psychomotor ability in controlling hallucination and minimizing the signs and symptoms of hallucination at RSJ Dr.Soeharto Heerdjan in Jakarta.
The research used a quasi experiment using pre-post test design for 80 respondents. The intervention was designed to nurse who had been trained in applying hallucination nursing care based on standard. After training, nurse was expected to apply intervention to patient in 5 meeting sessions. Patient's ability was measured by a questionnaire which has been tested by validity and reliability tests. The analysis of ability difference on controlling hallucination and difference of sign's and
symptom's intensity after intervention was tested by statistic.
The test result indicated that there was significant different of client's ability in controlling hallucination and minimizing sign's and symptom's intensity of hallucination for client who were cared by nurse who had been trained (P<0.05).
The conclusion of this research is that applying the standardization of nursing care for hallucination could improve the client's cognitive and psychomotor ability in controlling hallucination and minimizing the intensity of sign's and symptom's of hallucination that will reduce a continuing effect of hallucination. As follow-up, it is suggested to apply the standardization of nursing care for hallucination for all hallucination patients which have been taken care at RSJ Dr. Soeharto Heerdjan in Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Ratih Wibawa
"Skizofrenia merupakan suatu sindroma klinis yang mempengaruhi kognitif, emosi, perilaku dan fungsi sosial. Diagnosa keperawatan terbanyak yang ditemukan pada skizofrenia adalah halusinasi dan risiko perilaku kekerasan. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah mengetahui perbedaan perubahan tanda gejala dan kemampuan klien halusinasi dan risiko perilaku kekerasan antara yang diberikan tindakan keperawatan ners, terapi perilaku kognitif, latihan asertif dan psikoedukasi keluarga.
Desain karya ilmiah ini case series. Kelompok intervensi I diberikan tindakan keperawatan ners, terapi perilaku kognitif dan psikoedukasi keluarga serta kelompok intervensi II diberikan tindakan keperawatan ners, terapi perilaku kognitif, latihan asertif dan psikoedukasi keluarga dengan jumlah sampel masing-masing kelompok adalah 15 orang.
Hasil asuhan keperawatan menunjukkan intervensi II menurunkan tanda gejala halusinasi dan risiko perilaku kekerasan lebih besar daripada intervensi I. Tindakan keperawatan ners direkomendasikan dilakukan oleh perawat di ruang rawat inap serta terapi perilaku kognitif, latihan asertif dan psikoedukasi keluarga dilakukan oleh perawat spesialis dalam mengatasi halusinasi dan risiko perilaku kekerasan.

Schizophrenia is a clinical syndrome that affects cognitive, emotional, behavioral and social functions. The most common nursing diagnoses found in schizophrenia are hallucinations and the risk of violent behavior. The study aims to determine the differences in symptom change and the ability of the hallucinations and the risk of violent behavior between nursing actions, cognitive behavioral therapy, assertiveness training and family psychoeducation.
The study design was case series. The intervention group I was given nursing action ners, cognitive behavioral therapy and family psychoeducation as well as intervention group II were given nursing actions, cognitive behavioral therapy, assertive training and family psychoeducation with the number of samples each group was 15 people.
The results showed intervention II decreases symptoms of hallucinations and the risk of violent behavior is greater than intervention I. Nursing care ners are recommended performed by nurses in inpatient rooms as well as cognitive behavioral therapy, assertiveness training and family psychoeducation performed by a specialist nurse in overcoming hallucinations and risks violent behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Muri Cahyono
"Pendahuluan : Psikosis dan skizofrenia menunjukkan terjadi peningkatan setiap tahunnya baik di Indonesia dan dunia. Skizofrenia adalah penyakit otak kronis yang sindrom klinisnya melibatkan perubahan pikiran, emosi, persepsi, gerakan dan perilaku individu. Gejala positif dari skizofrenia salah satunya halusinasi sedangkan risiko perilaku kekerasan muncul akibat halusinasi dan waham. Klien dengan risiko perilaku kekerasan dan halusinasi, asuhan yang diberikan dalam bentuk tindakan keperawatan generalis dan spesialis. Tindakan keperawatan generalis (individu, kelompok, keluarga) begitu juga dengan Tindakan keperawatan spesialis (individu, kelompok, keluarga) meliputi latihan asertif, terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi keluarga. Tujuan : Diketahuinya karakteristik, predisposisi, presipitasi, perubahan tanda gejala, kemampuan, dan perubahan, perbedaan tanda gejala, kemampuan Metode : Desain karya ilmiah akhir spesialis ini menggunakan operational research terdiri dari enam tahap pelaksanaan Hasil : tindakan keperawatan generalis dan spesialis secara bermakna dapat menurunkan tanda gejala risiko perilaku kekerasan dan halusinasi serta secara bermakna meningkatkan kemampuan klien dan keluarga. Kesimpulan : tindakan keperawatan generalis dan spesialis direkomendasikan karena dapat mengurangi tanda gejala dan meningkatkan kemampuan klien dan keluarga.

Introduction: Psychosis and schizophrenia show an increase every year both in Indonesia and the world. Schizophrenia is a chronic brain disease whose clinical syndrome involves changes in an individual's thoughts, emotions, perceptions, movements and behavior. One of the positive symptoms of schizophrenia is hallucinations, while the risk of violent behavior arises due to hallucinations and delusions. Clients at risk of violent behavior and hallucinations, care is provided in the form of generalist and specialist nursing actions. Generalist nursing actions (individual, group, family) as well as specialist nursing actions (individual, group, family) include assertive training, cognitive behavioral therapy and family psychoeducation. Purpose: To find out characteristics, predisposition, precipitation, changes in signs and symptoms, abilities, and changes, differences in signs and symptoms, abilities. Methods: The design of this specialist's final scientific work using operational research consists of six implementation stages. Results: Generalist and specialist nursing actions can significantly reduce signs of risk of violent behavior and hallucinations and significantly improves the client's and family's abilities. Conclusion: generalist and specialist nursing actions are recommended because they can reduce signs and symptoms and increase the capabilities of clients and families."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ellya Fadllah
"Halusinasi dan perilaku kekerasan merupakan gejala positif yang paling banyak ditemukan pada klien dengan skizofrenia. Tanda dan gejala halusinasi dan perilaku kekerasan membutuhkan penatalaksanaan yang komperehensif dan berkesinambungan baik untuk klien, keluarga, dan kelompok. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan dari tindakan keperawatan ners, cognitive behaviour therapy, assertive training, psikoedukasi keluarga, dan terapi suportif pada klien halusinasi dan perilaku kekerasan. Metode yang digunakan adalah operational research. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 40 klien yang terbagi dalam dua kelompok. Kelompok satu berjumlah 20 klien diberikan tindakan keperawatan ners, cognitive behaviour therapy, assertive training, psikoedukasi keluarga, dan terapi suportif (paket terapi satu). Kelompok dua berjumlah 20 klien diberikan tindakan keperawatan ners, cognitive behaviour therapy, dan assertive training (paket terapi dua). Pengumpulan data menggunakan instrumen tanda gejala dan kemampuan, kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan tendensi sentral. Analisis bivariat menggunakan uji friedman, wilcoxon, mann-whitney, dan korelasi rank spearman. Hasil karya ilmiah menunjukkan penurunan tanda dan gejala serta peningkatan kemampuan klien halusinasi dan perilaku kekerasan pada kelompok yang diberikan paket terapi satu lebih besar secara bermakna dibandingkan kelompok yang mendapatkan paket terapi dua (p value < 0,05). Tindakan keperawatan yang dikombinasikan antara tindakan keperawatan ners oleh perawat generalis dan tindakan keperawatan spesialis oleh perawat spesialis jiwa direkomendasikan dilakukan di rumah sakit jiwa untuk menghasilkan penurunan tanda gejala dan peningkatan kemampuan klien halusinasi dan perilaku kekerasan lebih optimal.

Hallucinations and violent behavior are the most common positive symptoms in clients with schizophrenia. Signs and symptoms of hallucinations and violent behavior require comprehensive and continuous management for the client, family, and group. The purpose of writing this final scientific paper is to provide an overview of the application of standart nursing intervention, cognitive behavior therapy, assertive training, family psychoeducation, and supportive therapy to clients with hallucinations and violent behavior. The method used is operational research. Sampling using purposive sampling technique amounted to 40 clients who were divided into two groups. The first group of 20 clients was given standart nursing intervention, cognitive behavior therapy, assertive training, family psychoeducation, and supportive therapy (therapy package one). The second group of 20 clients was given standart nursing intervention, cognitive behavior therapy and assertive training (therapy package two). Collecting data using signs and symptoms instruments and abilities, then analyzed by univariate and bivariate. Univariate analysis using frequency distribution and central tendency. Bivariate analysis using friedman, wilcoxon, mann-whitney and spearman rank correlation test. The results of scientific work showed the decrease in signs and symptoms as well as an increase in the client's ability to hallucinations and violent behavior in the group given therapy package one was significantly greater than the group receiving therapy package two (p_value <0.05). Nursing intervention that are combined between standart nursing and specialist nursing intervention are recommended to be carried out in mental hospitals to produce a decrease in signs of symptoms and an increase in the ability of clients to have hallucinations and violent behavior more optimally"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Noviarmachda
"Skizofrenia adalah gangguan kesehatan mental kronis yang kompleks yang ditandai dengan serangkaian gejala, termasuk delusi, halusinasi, bicara atau perilaku yang tidak teratur, dan gangguan kemampuan kognitif. Gejala skizofrenia dibagi menjadi dua kategori utama yaitu gejala positif atau gejala nyata dan gejala negatif atau gejala samar. Salah satu gejala positif pada skizofrenia ditandai dengan adanya halusinasi. Halusinasi pendengaran merupakan jenis halusinasi yang paling umum terjadi pada pasien skizofrenia. Tujuan Karya Ilmiah ini adalah untuk memberikan analisis mengenai penerapan terapi seni menggambar dalam menurunkan tanda dan gelaja pada pasien halusinasi pendengaran. Penerapan terapi seni menggambar menunjukkan adanya pengaruh dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi. Rekomendasi dari laporan kasus ini adalah perawat perlu mengidentifikasi kemampuan dan motivasi pasien dalam menerapkan suatu intervensi sebagai salah satu faktor internal tercapainya penerapan intervensi ini secara efektif. Perawat juga perlu memfasilitasi faktor eksternal yang mendukung keberhasilan intervensi, yaitu dengan melibatkan keluarga sebagai support system, dan memastikan kepatuhan rejimen pengobatan.

Schizophrenia is a complex, chronic mental health disorder characterized by a range of symptoms, including delusions, hallucinations, disorganized speech or behavior, and impaired cognitive abilities. Symptoms of schizophrenia are divided into two main categories, namely positive symptoms or real symptoms and negative symptoms or vague symptoms. One of the positive symptoms of schizophrenia is characterized by hallucinations. Auditory hallucinations are the most common type of hallucination in schizophrenic patients. The purpose of this scientific work is to provide an analysis of the application of drawing therapy in reducing signs and symptoms in patients with auditory hallucinations. The application of the art of drawing therapy shows an influence in reducing the signs and symptoms of hallucinations. The recommendation from this case report is that nurses need to identify the patient's ability and motivation in implementing an intervention as one of the internal factors for achieving effective implementation of this intervention. Nurses also need to facilitate external factors that support the success of the intervention, namely by involving the family as a support system, and ensuring adherence to treatment regimens."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Benita Aryani Widyawati
"Skizofrenia adalah penyakit mental yang mengakibatkan adanya kerusakan dalam proses berpikir, persepsi, respons emosional, dan interaksi sosial. Halusinasi pendengaran merupakan gejala positif yang paling umum terjadi pada pasien skizofrenia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis penerapan terapi bercakap-cakap dalam support group terhadap penurunan tanda dan gejala pada pasien dengan halusinasi pendengaran. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan studi kasus terhadap Ny. I (52 tahun) dengan masalah keperawatan halusinasi pendengaran. Asuhan keperawatan dilakukan selama 10 hari dengan implementasi tindakan keperawtan generalis selama 4 hari dan terapi bercakap-cakap dalam support group selama 8 hari. Alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi pasien menggunakan instrumen “Evaluasi Tanda dan Gejala Pasien Halusinasi” yang dikembangkan oleh Departemen Keperawatan Jiwa, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia. Hasil evaluasi dari asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan adanya penurunan tanda dan gejala halusinasi yang signifikan dari skor 20 menjadi skor 1. Penerapan terapi bercakap-cakap dalam support group terbukti efektif digunakan sebagai intervensi dalam mengontrol halusinasi pada pasien dengan membantu pasien fokus pada hal-hal yang bersifat nyata.

Schizophrenia is a mental illness that causes damage to thought processes, perception, emotional responses, and social interactions. The auditory hallucinations are the most common problem that occurs as a positive symptom in patients with schizophrenia. This scientific work aims to analyze the application of conversation therapy in a support group to reduce signs and symptoms in patients with auditory hallucinations. This scientific work was prepared based on a case study of Ms. I (52 years old) with auditory hallucinations as nursing problem. Nursing care was carried out for 10 days with the implementation of generalist nursing interventions for 4 days and conversation therapy in a support group for 8 days. The measuring tool used to evaluate the patient's condition is the "Evaluation of Signs and Symptoms of Hallucination Patients" instrument developed by the Department of Mental Nursing, Faculty of Nursing, University of Indonesia. The evaluation results of the nursing care provided showed a significant reduction in signs and symptoms of hallucinations from a score of 20 to a score of 1. The application of conversation therapy in support groups has proven to be effective as an intervention in controlling hallucinations in patients by helping patients focus on real things.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>