Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uji Permanasari
"Latar Belakang : Data mengenai usia, jenis kelamin, pekerjaan, menegakkan diagnosa pemeriksaan klinis dengan atau tanpa pemeriksaan histopatologis, regio dan tala laksana pada pasien tumor di tiap rumah sakit berbeda. Dan Saat ini belum ada data dasar epidemiologi pasien tumor rahang rongga mulut di Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah DKI Jakarta. Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah DKI Jakarta yaitu RSUD Tarakan, RSUD Koja, RSUD Cengkareng, RSUD Pasar Minggu, RSUD Budhi Asih, RSUD Pasar Rebo, RSKD Duren Sawit dan RSUD Kepulauan Seribu.
Tujuan: Mengetahui insidens pasien tumor rahang rongga mulut di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, diagnosa pemeriksaan klinis dengan atau tanpa pemeriksaan histopatologis, regio tumor dan tata laksana.
Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan dengan studi deskriptif retrospektif di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, di bagian Rekam Medis selama bulan Juni-Juli 2016.
Hasil: Mayoritas terjadi di usia dekade ke-4 dan 5 49,05, perbandingan perempuan : laki-laki = 3 : 2 62,2 : 32,8, mayoritas tidak ada keterangan pekerjaan dalam status rekam medis 67,9, perbandingan mandibula : maksila = 3 : 1 52,3 : 13,2, dan mayoritas mendapat tata laksana di rujuk ke RSCM 41,5.
Kesimpulan : Data dasar epidemiologi pasien tumor rahang rongga mulut di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta Periode 1 Januari 2014-31 Desember 2015 berbeda di tiap RSUD.

Background: Data about age, gender, occupation, diagnose clicincal examination with or without histopathological examination, region, and management of patients suffering oral cavity jaw tumor might be different in each hospital. As for now there is no epidemiological basic data about oral cavity jaw tumor patients in DKI Jakarta Province Public Hospital such as, Tarakan Public Hospital, Koja Public Hospital, Cengkareng Public Hospital, Pasar Minggu Public Hospital, Budhi Asih Public Hospital, Pasar Rebo Public Hospital, Duren Sawit Public Hospital, and Kepulauan Seribu Public Hospital.
Objective: To know incidence of jaw tumor in oral cavity patients in DKI Jakarta Province Public Hospital based on age, gender, occupation, diagnose clinical examination with or without histopathological examination, region, and the management.
Material and Methods: This is a retrospective descriptive study in DKI Jakarta Province Public Hospital, at Medical Record Section during June July 2016.
Results: Most of the patents are in the forth and fifth decade of life 49.05 with female and male ratio 3 2 62.2 32.8 most of the medical records were not mentioning the patient occupation 67.9 the ratio between mandible and maxilla tunor are 3 1 52.3 13.2 and most of the patients were referred to Cipto Mangunkusumo Hospital 41.5.
Conclusion: Epidemiological basic data of jaw tumor in oral cavity patients in DKI Jakarta Province Public Hospital from January 1st, 2014 to December 31st, 2015 are different in each public hospital.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Oditya
""ABSTRAK
"
Insidensi trauma maksilofasial dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: budaya, latar belakang penduduk, ekonomi, dan kepadatan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidensi kasus trauma maksilofasial yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta RSUD Tarakan, RSUD Koja, RSUD Cengkareng, RSUD Budhi Asih, RSUD Pasar Rebo, RSKD Duren Sawit, RSUD Kepulauan Seribu . Ditemukan 957 pasien trauma maksilofasial dan 138 fraktur maksilofasial yang dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, penyebab dan lokasi fraktur. Kelompok usia 21-27 tahun adalah kelompok usia tertinggi dari trauma maksilofasial, jenis kelamin laki-laki 74,82 , Perempuan 25,18 dengan perbandingan 3:1. Penyebab trauma maksilofasial yang tertinggi adalah kecelakaan lalu lintas.
"
"
"ABSTRACT
"
Incidence of maxillofacial trauma affected by several factors culture, population background, economical status, and population density. This study aimed to determine the incidence of maxillofacial trauma occured in the General Hospital of DKI Jakarta RSUD Tarakan, RSUD Koja, RSUD Cengkareng, RSUD Budhi Asih, RSUD Pasar Rebo, RSKD Duren Sawit, RSUD Kepulauan Seribu . There is 957 patient with maxillofacial trauma cases and 138 patients with maxillofacial fractures cases by age, sex, cause and location of fracture. The age group of 21 27 years old is the highest group of maxillofacial trauma found, male 74.82 , 25.18 women with a ratio of 3 1. The cause of maxillofacial trauma were highest traffic accident."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Amalina Ghaisani
"Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, nilai komponen Missing-Teeth (M-T) pada DMFT Indonesia sebesar 2,9. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran distribusi dan frekuensi indikasi ekstraksi gigi permanen. Penelitian dilakukan secara deskriptif retrospektif di Rumah Sakit Kesehatan Gigi dan Mulut (RSKGM) FKG UI Salemba pada bulan Juni-Agustus 2015. Subjek berupa data sekunder dari rekam medik status kesehatan pasien RSKGMFKG UI periode 1 Januari 2012-31 Desember 2014. Indikasi ekstraksi gigi permanen yang paling banyak ditemukan adalah karies lanjut (65,9%).

Based on data from the 2013 Basic Health Research in Indonesia, Missing Teeth (MT) component value of DMFT Indonesia was 2,9. This study aims to describe an overview of distribution and frequency of permanent teeth extraction. A retrospective descriptive study was conducted at the RSKGM FKG UI in June to August 2015. The secondary data of patients were obtained from the medical records of the RSKGM FKG UI during the research period. The highest rank in indications of permanent teeth extracted was advanced caries (65,9%)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadila
"Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri M. tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paruparu. Lamanya pengobatan tuberkulosis yang berlangsung minimal 6 bulan serta efek samping yang ditimbulkan menyebabkan tidak patuhnya pasien menjalani pengobatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi penggunaan obat antituberkulosis dan melihat hasil pengobatan dengan menggunakan obat antituberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta periode Januari 2014 ? Oktober 2015. Metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitik retrospektif dan mengevaluasi catatan rekam medis dari 223 pasien tuberkulosis paru dengan kasus baru.
Analisis dilakukan pada 223 pasien dimana jumlah penderita perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki yaitu sebesar 53% dan paling banyak diderita oleh pasien dengan umur produktif yaitu pasien dengan rentang umur 46-55 tahun dan pasien dengan rentang umur 26-35 tahun. Sesuai dengan Pedoman Nasional Pengobatan Tuberkulosis, jenis OAT (Obat Antituberkulosis) yang paling banyak digunakan adalah OAT-KDT sebanyak 99,1% dan hanya 0,9% yang menggunakan OAT-Lepasan karena pasien memiliki riwayat hepatotoksis. 49,8% pasien yang menjalani pengobatan selama ≥ 6 bulan dan 43% pasien mendapatkan pengobatan secara rasional. 95% pasien menjalani pengobatan ≥ 6 bulan mendapatkan pengobatan lengkap, dan 95% pasien menjalani pengobatan < 6 bulan merupakan pasien putus berobat.

Tuberculosis (TB) is a contagious infectious disease caused by M. tuberculosis that can affect various organs, especially the lungs. The duration of treatment for tuberculosis at least 6 months. Side effects caused disobedience by patients undergoing treatment. The purpose of this study is to evaluate the use of antituberculosis medicines and see the results of treatment using anti-tuberculosis medicines in RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo the period January 2014 - October 2015. This research method is a descriptive analytic retrospective and evaluate the medical record of 223 patients with new cases of pulmonary tuberculosis.
Analysis was conducted on 223 patients in which the number of female patients is higher than in men that is equal to 53% and most suffered by patients with productive age in which patients with a lifespan of 46-55 years and patients with a lifespan of 26-35 years. In accordance with the National Guidelines for Treatment of Tuberculosis, the most widely used the OAT-KDT as much as 99.1% and only 0.9% using OAT-Removable because the patient had a history of hepatotoxic. 49.8% of patients undergoing treatmen't 6 months and 43% of patients receiving treatment in a rational way. 95% of patients undergoing treatment ≥ 6 months get a complete treatment, and 95% patients undergoing treatment < 6 months patients defaulting treatment.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Husni Faruq
"Saat ini peralatan medis secara luas digunakan di Rumah Sakit, buruknya pengelolaan peralatan dapat mengakibatkan kerugian dan juga kecelakaan bahkan kematian. Manajemen Peralatan Medis yang baik dapat meningkatkan keselamatan dan juga mengurangi kerugian yang ditimbulkan karena salah pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian pelaksanaan manajemen peralatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah di Jakarta terhadap Standar Penilaian Manajemen Peralatan Medis. Pendekatan yang dilakukan untuk penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain Deskriptif, Jumlah sampel 130 yang terbagi menjadi 3 kelompok. Hasil penelitian didapatkan bahwa RSUD A mendapatkan katagori "Belum Sesuai", sedangkan untuk B dan C secara umum masuk dalam katagori ?Sesuai?. Namun pada beberapa elemen masih terdapat yang "Belum Sesuai".

Currently the medical equipment is widely used in hospitals. Poor management of the current equipment can lead to losses and also accident even death. Medical Equipment Management offers safety and also reduce the losses because mismanagement. This study aims to analyze the suitability of the implementation of medical equipment management in the Regional General Hospital in Jakarta on Medical Equipment Management Assessment Standards. The approach taken for this study is quantitative descriptive design, number of samples 130 were divided into 3 areas. The results reveal that Hospital A to get the category "Not Appropriate", whereas for the B and C generally get the category of "Appropriate". However, in some elements are still there are "Not Appropriate."
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ro Shinta Christina Solin
"Luka bakar merupakan salah satu bentuk trauma tersering dan infeksi luka bakar merupakan masalah serius yang menyebabkan hambatan pada maturasi epidermal dan penambahan pembentukan jaringan parut. Pada tahun terkahir berbagai penelitian menemukan patogen yang resisten terhadap terapi antibiotik. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran profil bakteri dan antibiogram pada infeksi luka bakar serta mortalitas di Unit Luka Bakar ULB Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo RSUPNCM periode Januari-Desember 2015. Penelitian ini dilaksanakan secara retrospektif dan didapatkan 214 isolat dari spesimen pus, swab, dan jaringan luka bakar yang berasal dari 89 pasien yang dirawat di ULB RSUPNCM. Isolat bakteri terbanyak adalah Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, dan Acinetobacter baumannii. Proporsi mortalitas didapatkan sebesar 32.5

Burns is one of the most common forms of trauma and burn wound infection is a serious problem that causes a drag on epidermal maturation and addition of scar tissue formation. In recent years various studies finding pathogens that are resistant to antibiotic therapy. This study aims to get an overview of bacteria and antibiogram profile in infections and mortality burns in the Burn Unit dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital in the period from January to December 2015. In this study, 214 isolates from pus specimens, swabs, and tissue burns derived from 89 patients treated at Burn Unit dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital. Most bacterial isolates is Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, and Acinetobacter baumannii. The proportion of mortality obtained amounted to 32.5.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T55643
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Rahakbauw
"ABSTRAK
Latar Belakang: Insiden kanker serviks di RSCM masih tinggi, sebagian besar datang pada stadium lanjut, dan angka harapan hidup yang masih rendah. Jika respon radiasi komplit dan eradikasi tumor lokoregional dapat tercapai pada pasien kanker serviks, diperkirakan dapat meningkatkan kesintasan. Oleh karena itu, kami bermaksud mengadakan penelitian terhadap respon terapi radiasi dan karakteristik klinis serta patologi yang berhubungan pada pasien kanker serviks di RSCM.Metode: Penelitian kohort ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder terhadap 123 pasien kanker serviks stadium IIA-IIIB yang menjalani radiasi kuratif definitif sesuai protokol standard bulan Januari 2014-Des 2015 di RSUPN CiptoMangunkusumo. Dilakukan pencatatan karakteristik klinis dan patologis sebelum radiasi, Dicatat juga efek samping akut gastrointestinal, traktus genitourinaria, dan hematologis selama menjalani protokol radiasi sampai 3 bulan pasca radiasi. Data respon tiga bulan pasca radiasi lengkap berdasarkan klinis dan pemeriksaan ultrasonografi transrektal/transvaginal dicatat dan diklasifikasikan sesuai Response Evaluation Criteria in Solid Tumors RECIST .Hasil: Dari 123 kasus, 84 kasus 68,29 diperoleh respon komplit, 30 kasus 24,39 respon parsial, 6 kasus 4,88 respon stabil, dan 3 kasus 2,44 respon progresif. Berdasarkan efek samping akut gastrointestinal, tidak didapatkan efek samping derajat 0 pada 99 kasus 80,49 , derajat 1 pada 20 kasus 16,26 , derajat 2 pada 4 kasus 3,25 , derajat 3 pada 0 kasus 0 . Berdasarkan efek samping akut genitourinaria, tidak didapatkan efek samping derajat 0 pada 105 kasus 85,37 , derajat 1 pada 17 kasus 13,82 , derajat 2 pada 1 kasus 0,81 , dan derajat 3 pada 0 kasus 0 . Berdasarkan efek samping akut hematologis, tidak didapatkan efek samping derajat 0 pada 108 kasus 87,80 , derajat 1 pada 15 kasus 12,20 , derajat 2 pada 0 kasus 0 , dan derajat 3 pada 0 kasus 0 . Dengan membandingkan kelompok respon komplit dan tidak respon parsial, stabil, progresif didapatkan faktor usia dengan p=0,266 RR 0,87;IK95 0,67-1,12 , klasifikasi tekanan darah dengan p=0,882 RR 0,98; IK95 0,76-1,27 , Indeks Masa Tubuh dengan p= 0,397 RR 1,06;IK95 0,83-1,34 , kadar hemoglobin dengan p= 0,193 RR 0,71;IK95 0,40-1,27 , jumlah leukosit darah dengan p=0,969 RR=1,00; IK95 0,78-1,29 , kadar albumin darah dengan p= 0,198 RR 0,73;IK95 0,44-1,20 , stadium FIGO dengan p=0,526 RR 1,08; IK95 0,85-1,38 , diameter tumor terbesar dengan p=0,034 RR 1,30; IK95 1,03-1,63 , jenis histopatologis dengan p=0,159 RR 1,18;IK95 0,90-1,55 , dan derajat diferensiasi dengan p=0,469. Pada analisa multivariat, didapatkan hubungan bermakna antara diameter tumor p=0,036;RR 2,64; IK95 1,07-6,56 dengan respon radiasi komplit.Kesimpulan: Gambaran respon radiasi kuratif definitif pada kanker serviks stadium IIA-IIIB di RSCM adalah 68,29 respon komplit, 24,39 respon parsial, 4,88 respon stabil, dan 2,44 progresif. Efek samping akut gastrointestinal, genitourinaria, dan hematologis pada umumnya tidak terjadi selama dan sampai 3 bulan pasca radiasi, yaitu 80,49 tidak mengalami efek samping akut gastrointestinal, 85,37 tidak mengalami efek samping akut genitourinaria, dan 87,80 tidak terjadi efek samping akut hematologi. Sebagian besar efek samping akut yang terjadi berderajat rendah yaitu grade 1 dan 2 traktus gastrointestinal, masing-masing 16,26 dan 3,25 , grade 1 dan 2 traktus genitourinaria, yaitu masing-masing 13,82 dan 0,81 , dan grade 1 hematologi, yaitu 12,20 . Terdapat hubungan bermakna antara diameter tumor terbesar dengan respon komplit radiasi. Tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, Indeks Masa Tubuh, kadar hemoglobin, jumlah leukosit darah, kadar albumin serum, stadium FIGO, jenis histopatologis, dan derajat diferensiasi dengan respon terapi radiasi.
"hr>"
"b>ABSTRACT
"
Background The incidence of cervical cancer was still high in RSCM, whom most of them was found in advanced stage. The issue that still become a problem related to radiotherapy on those patients was non satisfying local tumor control, which range 20 50 . If we can reach complete response and eradication of locoregional tumor on cervical cancer patients, it is estimated that the survival rate will increase. Therefore, we conducted a research to find out response of radiotherapy and related clinic pathologic characterictics on cervical cancer patients in our hospital.Methods This cohort study used secondary data on 123 patients of cervical cancer stage IIA IIIB who had undergone radiation therapy based on standard protocol in our hospital, during Januari 2014 to Dec 2015. The clinical factors of those patients, such as age, Body Mass Index, blood pressure, hemoglobin level, blood leucocyte count, serum albumin, largest tumor diameter FIGO staging and pathologic characteristic, i.e histopathology and grading were recorded. During radiation protocol until 3 months post radiation, we also noted any side effects of gastrointestinal tract, genitourinary tract, and hematologic. Evaluation of radiotherapy response was based on Response Evaluation Criteria in Solid Tumors RECIST .Results Among 123 cases, 84 cases or 68.29 was complete response, 30 cases or 24.39 was partial response, 6 cases or 4.88 was stabile response, and 3 cases or 2.44 was progressive. Based on gastrointestinal side effect, there was no side effect or grade 0 on 99 cases 80.49 , grade 1 on 20 cases 16.26 , grade 2 on 4 cases 3.25 , grade 3 on 0 case 0 . Based on side effect of genitourinary, there was no side effect or grade 0 on 105 cases 85,37 , grade 1 on 17 cases 13.82 , grade 2 on 1 case 0.81 , grade 3 on 0 case 0 . Based on hematologic side effects, there was no side effect on 108 cases 87.80 , grade 1 on 15 cases 12.20 , grade 2 on 0 case 0 , grade 3 on 0 case 0 . On bivariate analysis, p of each factors were age p 0.266 RR 0.87 0.67 1.12 , Body Mass Index p 0.397 , blood pressure classification p 0.658 RR 0.98 0.76 1.27 , largest tumor diameter p 0.034 RR 1.30 1.03 1.63 , haemoglobin level p 0.193 RR 0.98 0.76 1.27 , blood leucocyte count p 0.969 RR 1.00 0.78 1.29 , FIGO staging II vs III p 0.526 RR 1.08 0.85 1.38 , histopathology result squamous cell carcinoma vs nonsquamous cell carcinoma p 0.159 RR 1.18 0.90 1.55 , and grading p 0.469 . on multivariate analysis, tumor diameter was statistically significant, with p 0.036 RR 2.64 1.07 6.56 .Conclusion Most of definitive curative radiotherapy response on cervical cancer stage IIA IIIB was complete 68.29 . Partial response was 24.49 , stable response was 4.88 , and progressive was 2.44 . The Acute side effect of gastrointestinal tract, genitourinary tract, and hematologic were commonly can be tolerable during and 3 months post radiation therapy. Clinico pathologic characteristic that significantly related to complete response of radiotherapy were largest tumor diameter."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dary Ammar
"Penelitian ini membahas tentang promosi Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta kepada pemustaka anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kegiatan promosi yang dilakukan perpustakaan kepada pemustaka anak di Perpustkaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara secara mendalam dan kajian dokumen.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kegiatan promosi yang dilakukan oleh perpustakaan sesuai dengan yang mereka pahami dan teori cara melakukan promosi yaitu kegiatan. Peneliti menyarankan perpustakaan perlu mengetahui bagaimana ukuran kesuksesan tujuan dari promosi kepada pemustaka anak itu dikatakan berhasil.
Hasil dari penelitian ini adalah Perpustakaan Umum Daerah provinsi DKI Jakarta dalam kegiatan promosi telah menetapkan tujuan, cara mencapai tujuan dan mengetahui kebutuhan pemustaka supaya mendapatkan hal yang ingin dicapai dari kegiatan promosi yang mereka lakukan.

This research discusses the promotion of the Public Library of DKI Jakarta Province to children. The purpose of this research is to identify the promotional activities of the library to children at the Public Library of DKI Jakarta Province. This research used case study method. The data collecting with observation, depth interview and analysis document.
The conclusion is promotional activities library accordance with they understand and theory of promotion is that activity. Researchers suggest the library needs to know how to measure the success of the purpose of promotion to children successful.
The result is that the library has set goals, ways to achieve goals and has identified user needs to fulfill the goals from its promotional activities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Fabian Sofyan
"ABSTRAK
Fistula perianal merupakan salah satu penyakit yang cukup banyak di divisi bedah digestif RSCM Namun sampai saat ini belum tersedia karakteristik pasien sehingga penatalaksanaan sampai saat ini fistel perianal tidak banyak berubah dalam dua dekade terakhir Dilakukan penelitian deskriptif retrospektif menggunakan data rekam medis pasien fistula perianal yang dilakukan pembedahan periode Januari 2009 sampai Desember 2012 di RSCM JakartaTerdapat 26 orang laki laki 74 3 dan 9 orang perempuan 25 7 penderita fistula perianal dengan usia rerata 37 03 tahun rentang 10 61 tahun median 35 tahun Pasien dirawat di bangsal bedah pasca operasi rerata 9 17 hari rentang 2 26 hari Tindakan tersering dilakukan adalah fistulektomi 60 pasien dengan dengan letak tersering pada fistula di arah jam 6 29 3 pasien yang kembali dilakukan operasi karena rekurensi 8 6 dengan waktu kembali pasca operasi pertama rerata 3 bulan pasca operasi pertama Fistula perianal merupakan salah satu penyakit tersering di divisi bedah digestif Karakteristik pasien perianal fistula terbanyak adalah laki laki dengan tindakan yang tersering dilakukannya fistulektomi Penatalaksanaan pasien dengan fistel perianal bertujuan menghilangkan fistel dengan mempertahankan fungsi dari sfingter Perlunya data yang lengkap dan terperinci didalam status dan laporan operasi dapat membantu terbentuknya penelitian yang lengkap Kata kunci fistula perianal fistulektomi karakteristik pasien lama rawat usia penatalaksanaan.
ABSTRACT
Perianal fistula is one of the most frequently disease in RSCM digestive surgery Nevertheless until now there is no data about the patient so there is no different treatment of this disease for the last two decade Have been done the retrospective descriptive research in Ciptomangunkusumo Hospital by using medical record of patient with diagnosis perianal fistula from January 2009 till December 2012 There is 26 male 74 3 and 9 female 25 7 patient with perianal fistula and with the average age was 37 03 years old range from 10 61years median 35 years old Patient was admitted in the ward with length of stay average 9 17 days range 2 26 days Fistulektomy 60 is the most frequently treatment with the location of fistula at 6 o rsquo clock 29 There is 3 patient with recurrent fistula perianal 8 6 with average time the patient was came after 3 months after the first surgeryThe treatment it self is to remove the fistula and preserve the function of sphincter The key to help the good research is to collect and write the good medical recordKey word perianal fistula fistulektomy patient characteristic length of stay age treatment."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Marlita Sari
"Prevalensi persalinan preterm di dunia terjadi sekitar 11,1 kelahiran hidup. Namun, persalinan preterm menyumbang angka kesakitan dan kematian neonatus sebesar 75-80 . Morbiditas bayi preterm dapat berlanjut sampai tahap perkembangan berikutnya sehingga menjadi beban secara fisik, psikologis dan ekonomi. Faktor yang diduga berperan dalam terjadinya persalinan preterm adalah ketuban pecah dini KPD. Penelitian sebelumnya memperlihatkan adanya hubungan ketuban pecah dini terhadap persalinan preterm, namun perlu dilakukan penelitian pada populasi berbeda seperti di RSUD kota Cilegon.
Tujuan: Penelitian. Mengetahui besar pengaruh ketuban pecah dini terhadap kejadian persalinan preterm di RSUD Cilegon periode Juli 2014-Desember 2015. Metode Penelitian. Desain adalah kasus kontrol menggunakan data sekunder rekam medik. Populasi kasus yaitu semua ibu hamil yang melahirkan dengan usia kehamilan < 37 minggu lengkap di RSUD Cilegon dan populasi kontrol adalah semua ibu hamil yang melahirkan dengan usia kehamilan > 37 minggu di RSUD Cilegon. Sampel diambil dalam periode Januari 2014-Desember 2015. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik.
Hasil: Penelitian. Pada analisis bivariat hubungan ketuban pecah dini dengan persalinan preterm diperoleh OR 2,97 95 CI: 1,92-4,59 sebelum dikontrol dengan variabel kovariat. Setelah dilakukan analisis multivariat diperoleh model akhir hubungan ketuban pecah dini dengan persalinan preterm dengan mengendalikan faktor pendidikan, riwayat persalinan preterm dan anemia didapatkan OR 2,58 95 CI: 1,68-3,98.
Kesimpulan: Ibu hamil dengan ketuban pecah dini berisiko 2,58 kali untuk mengalami persalinan preterm dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami ketuban pecah dini setelah dikontrol oleh variabel pendidikan, riwayat persalinan preterm, dan anemia.

The prevalence of preterm labor in the world occurs approximately 11.1 of live births. However, preterm labor contributes a quite large of neonatal morbidity and mortality rates of 75 80. Morbidity preterm infants may continue to influence the next level of infant rsquo s development, so that it becomes the burden of physical, psychological and economic factors. One of the causal factors that may affect of preterm birth is premature rupture of membranes PROM. Previous studies have shown an association between premature rupture of membrane with preterm labor, but it still needs doing the study in different populations such as RSUD Cilegon.
Objective: To obtain the magnitude of the risk preterm labor caused by preterm rupture of membrane during pregnancy at RSUD Cilegon period July 2014 December 2015. Method. This case control research used data from medical record. Case population is whole mothers whom delivered 37 weeks completed of gestation, while control population is whole mothers whom delivered 37 weeks at RSUD Cilegon. Sample was taken from July 2014 to December 2015 and the data was analized with logistic regression.
Result: On bivariat analysis found OR 2.97 95 CI 1,92 4,59 before controlled by co variate variables. The fitted model on multivariate analysis after controlling education, history of preterm labor, and anemia maternal variable found OR 2.58 95 CI 1,68 3,98.
Conclusion: The mother who has preterm rupture of membrane during pregnancy having risk 2.58 times to have preterm labor after controlled by education, history of preterm labor and anemia maternal variable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T46846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>