Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54789 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Nurfadhilah
"ABSTRAK
Makalah ini menjelaskan mengenai budaya penggemar yang berkembang dalam industri musik Korea atau dikenal sebagai K-Pop. Budaya penggemar salah satunya muncul sebagai respon dari fanservis yang biasa dilakukan dalam grup K-pop. Fanservis ini erat kaitannya dengan skinship padahal Korea termasuk negara yang cukup konservatif mengenai hubungan antar sesama jenis. Pada kesimpulan penelitian ini ditemukan bahwa tindakan skinship antar pria dapat diterima oleh masyarakat Korea dan dikategorikan sebagai bromance. Ikatan bromance ini kemudian menginspirasi penggemar dalam memproduksi sebuah hasil budaya yang dikenal dengan istilah fanproduct dengan konten bromance di dalamnya. Penelitian mengenai bromance dalam budaya K-pop dan respon penggemar dengan berupa fanproduct ini merupakan penelitian kualitatif yang bersumber dari berbagai jurnal, artikel dan juga video variety, konser ataupun video idola lainnya.

ABSTRACT
This paper describes the growing fanculture in the Korean music industry or known as K Pop. One of the reason this fanculture emerged was the response in fanservice which commonly performed within K pop groups. Fanservice is closely related to skinship besides Korea is a fairly conservative country about same sex relationship. In the conclusion this study has found that skinship acts between mens are acceptable in Korean people and categorized as bromance. This bromance tie then inspires fans to creating a cultural product which known as fanproduct. This study about bromance in K pop culture and the fan responses by creating a fanproducts used a qualitative research method which sourced from various journals, articles and also variety videos, concerts or other idol rsquo s videos"
Lengkap +
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Cintantya Khairunnisa
"Industri K-Pop mengalami digitalisasi dalam berbagai aspek. Kini, artis K-Pop banyak menggunakan media sosial untuk memasarkan karya mereka sekaligus membangun interaksi dengan penggemar. Keterlibatan aktif mereka di media sosial membantu membentuk hubungan parasosial di antara idola dan penggemar. Loyalitas yang timbul dari hubungan parasosial ini mendorong para penggemar untuk melakukan berbagai hal demi mendukung dan mempromosikan idola mereka, seperti membuat User-Generated Content (UGC). ATEEZ merupakan salah satu artis K-Pop yang aktif memanfaatkan media sosial dan UGC untuk memasarkan karya dan membangun hubungan parasosial dengan penggemar mereka, ATINY. Makalah ini membahas mengenai pemanfaatan UGC dalam strategi pemasaran lagu “WORK” oleh ATEEZ di TikTok dan perannya dalam membentuk hubungan parasosial di antara ATEEZ dan ATINY. Dengan menggunakan metode textual analysis, makalah ini mengobservasi berbagai video promosi dari ATEEZ dan UGC buatan ATINY terkait lagu “WORK”. Makalah ini menemukan bahwa ATEEZ berhasil membangun hubungan parasosial yang kuat dengan ATINY melalui penggunaan UGC dalam strategi pemasaran lagu “WORK”.

The K-Pop industry has undergone digitalization in various aspects. Now, many K-Pop artists use social media to promote their works as well as build interaction with their fans. Their active involvement in social media helps build parasocial relationships between idols and fans. Loyalty that arises from parasocial relationships encourages fans to do various things to support and promote their idols, such as creating User-Generated Content (UGC). ATEEZ is one of the K-Pop artists that actively utilizes social media and UGC to market their songs and form parasocial relationships with their fans, ATINY. This paper discussed the use of UGC in the marketing strategy for the song “WORK” by ATEEZ on TikTok and its role in forming a parasocial relationship between ATEEZ and ATINY. Using qualitative textual observation methods, this paper observed promotional videos from ATEEZ and UGC videos made by ATINY for the song “WORK”. This paper found that ATEEZ succeeded in forming a strong parasocial relationship with ATINY through the use of UGC in the marketing strategy for the song “WORK”."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Kusuma Siriani
"Dalam beberapa tahun terakhir popularitas K-Pop berkembang dengan pesat di seluruh dunia. Seiring dengan hal tersebut, banyak grup K-Pop baru yang lahir dan jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya. Banyaknya grup K-Pop yang ada sekarang membuat persaingan menjadi lebih ketat dan dibutuhkan strategi sendiri untuk mempromosikan grup mereka masing-masing kepada publik.
Makalah ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan marketing public relations yang dilakukan oleh grup K-Pop Seventeen sebagai strategi untuk mempromosikan grup mereka. Seventeen sendiri merupakan salah satu grup K-Pop yang memiliki popularitas cukup tinggi dan dikenal oleh talenta anggotanya yang biasa memproduksi lagu sendiri hingga dijuluki self-produce idol.
Analisis penggunaan strategi marketing public relations dilakukan melalui desk research dan hasilnya menunjukkan bahwa Seventeen telah menjalankan strategi push, pull, dan pass marketing public relations, yaitu dengan melakukan penampilan di berbagai acara musik, membuat video challenge di TikTok, mengadakan showcase comeback dan fansign¸ melakukan konferensi pers dan wawancara dengan berbagai majalah, dan masih banyak yang lainnya.

In recent years, the popularity of K-Pop has risen incredibly all around the world. Due to the rising popularity of K-Pop, many new K-Pop groups were born and the number continues to increase every year. With many K-Pop groups existing at the moment, the competition between them becomes tougher and they need to have their own strategy to promote themselves in order to get more known by the public.
This paper aims to analyze the application of marketing public relations strategy used by the K-Pop group Seventeen to promote their own group. Seventeen themselves is one of many K-Pop groups that have a high popularity and is known as a self-produced idol group by the public because of their ability to produce their own songs.
The analysis was done by desk research and the result shows that Seventeen has been using marketing public relations strategy to promote their group through push, pull, and pass strategy. The strategy has been carried in various activities, such as performing on music shows, making video challenges on TikTok, holding comeback showcases and fan-signing events, doing press conferences and interviews with various magazines, and many others.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maudy Amanda Syafira
"Dalam beberapa tahun terakhir, musik populer yang berasal dari Korea Selatan atau Korean Pop (K-Pop) mengalami perkembangan yang sangat pesat dan meluas secara global. Demi menjangkau para penggemar dan khalayak luas, NCT sebagai grup K-Pop menggunakan global marketing sebagai salah satu strategi untuk memasarkan grupnya ke ranah global. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis global marketing yang dilakukan oleh NCT ketika melakukan aktivitas pemasaran dalam konteks global melalui pendekatan standardization dan adaptation di wilayah Amerika dan Asia Tenggara. Perolehan data dilakukan menggunakan metode desk research, melalui berbagai sumber yang dipublikasi. Meskipun aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh NCT kepada kedua negara tersebut terlihat sama, hasil analisis menunjukkan bahwa pada saat memasuki pasar Amerika, NCT lebih banyak mengupayakan marketing mix berupa promotion. Sebaliknya, pada konteks Asia Tenggara NCT lebih mengoptimalkan marketing mix berbentuk product.

In recent years, popular music originating from South Korea or Korean Pop (K-Pop) has developed very rapidly and is expanding globally. In order to reach fans and a wide audience, NCT as a K-Pop group uses global marketing as a strategy to market the group to the global realm. This paper aims to analyze the global marketing carried out by NCT when carrying out marketing activities in a global context through standardization and adaptation approaches in the Americas and Southeast Asia. The data was obtained using the desk research method, through various published sources. Although the marketing activities carried out by NCT for the two countries look the same, the results of the analysis show that when entering the American market, NCT mostly strives for the marketing mix in the form of promotion. On the other hand, in the context of Southeast Asia, NCT optimizes the marketing mix in the form of products."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Isabel Rehmalemna
"Dalam memasarkan produk atau jasa dikenal konsep merk atau brand. Kegunaannya untuk mengidentifikasi sekaligus membedakan produk atau jasa yang dipasarkan dengan produk atau jasa sejenis. Merk atau brand juga berfungsi membangun hubungan produk atau jasa dengan konsumennya. Hubungan tersebut tercermin dalam identitas merk, yaitu gabungan berbagai komponen merk yang ingin dipresentasikan perusahaan kepada publik, baik yang terlihat maupun tak terlihat. Artikel ini ingin melihat bagaimana Azarine, sebuah brand kecantikan lokal, membangun dalam kolaborasinya dengan Red Velvet yang memindahkan konsep “Red” mereka dengan mengacu pada Meaning Transfer Model (MTM) oleh McCracken (1989). Teori ini menganalisis bagaimana makna yang dimiliki selebriti dipindahkan kepada merk yang direpresentasikan selebriti tersebut. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literatur dan analisis materi promosi Azarine. Hasilnya, tiga dimensi makna personality, physical appearance, dan performance dalam konsep “Red” oleh Red Velvet yang cantik alami, cerah, dan ceria dicerminkan dan direpresentasikan dalam identitas merk Azarine melalui presentasi produk kolaborasinya dan keseluruhan materi promosinya.

In marketing products or services, there is a term named brand as a means to identify a product or service as well as distinguishing it from similar product or service in the market. Additionally, a brand serves to establish a relationship between the product or service and its consumers. This relationship is reflected in the brand identity, a term that comprises both tangible and intangible components that a company aims to present to the public. This article aims to see how Azarine, a local beauty brand, constructs its brand identity in collaboration with Red Velvet, specifically by adopting the "Red" concept, basing it on McCracken's Meaning Transfer Model (MTM) (1989). This theory analyzes how the meanings associated with a celebrity are transferred to the brand represented by that celebrity. The methods employed in this writing include literature review and analysis of Azarine's promotional materials. The findings reveal that the three dimensions of meanings which consisted of personality, physical appearance, and performance inherent in Red Velvet's "Red" concept— characterized by natural beauty, brightness, and cheerfulness—are reflected and represented in Azarine's brand identity through the presentation of collaborative products and overall promotional materials.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aisya Jenina Albayroni
"K-pop marketing merupakan strategi pemasaran khusus yang dilakukan oleh agensi hiburan K-pop yang menaungi para artis Korea Selatan kelas dunia. Artikel ini membahas tentang bagaimana NewJeans dengan agensi hiburannya, ADOR, meluncurkan strategi pemasaran baru yang lebih segar dan jarang ditemukan pada artis K-pop lain, hingga meraih banyak penghargaan meskipun usia grupnya masih terbilang muda. NewJeans merupakan grup K-pop yang debut pada tahun 2022, namun sudah menerima atensi yang sangat tinggi dari penggemar K-pop maupun masyarakat umum di dunia. Penelitian ini dilakukan menggunakan kajian literatur, disertai dengan analisa akun media sosial, aplikasi ponsel, dan situs web yang dimiliki NewJeans. Hasil penelitian ini mengungkapkan bagaimana strategi yang dibentuk, seperti strategi dalam proses debut, penggunaan aplikasi fans relations, dan viral marketing berhasil diterapkan oleh ADOR dan NewJeans.

K-pop marketing is a distinctive marketing strategy carried out by K-pop entertainment agencies who debuts world-class South Korean artists. This article discusses how NewJeans and its entertainment agency, ADOR, launched a new marketing strategy that is fresher and rarely found in other K-pop artists, and leads them to win many awards despite the relatively young age of the group. NewJeans is a K-pop group that debuted in 2022, but has received very high attention from K-pop fans and the general public around the world. This research was conducted using literature review methods, as well as by carrying out analysis of social media, phone applications, and website owned by NewJeans. The results of this study reveal how strategies were established, such as strategies in the debut process, using fan relations applications, and viral marketing that were successfully implemented by ADOR and NewJeans."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Devina Rosefin Aletta
"Transmedia storytelling sering digunakan sebagai strategi pemasaran musik yang efektif. Dalam konteks tersebut, salah satu grup musik asal Korea Selatan, EXO, menggunakan strategi tersebut untuk memasarkan karya-karyanya. Melalui penelitian ini, penulis bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis konten yang dihasilkan EXO, serta melihat sejauh mana EXO dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip transmedia storytelling, Metode penelitian yang digunakan adalah desk research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EXO telah menerapkan konsep transmedia storytelling dalam pemasarannya secara tepat karena memenuhi keseluruhan prinsip dari transmedia storytelling.

Transmedia storytelling is often utilized as an effective marketing strategy for music. In this context, one of the South Korean music groups, EXO, employs this strategy to promote their works. The aim of this study is to describe and analyze the content produced by EXO, as well as to assess the extent to which EXO implements the principles of transmedia storytelling. The research methodology employed is desk research. The findings indicate that EXO has successfully implemented the concept of transmedia storytelling in their marketing efforts by adhering to the overall principles of transmedia storytelling."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manuputty, Fionila Aliandra
"Grup K-Pop semakin menarik perhatian dunia dan berhasil memperoleh berbagai pencapaian internasional. Di balik kesuksesannya, industri ini membutuhkan penerapan strategi pemasaran yang tepat dan efektif, salah satunya marketing mix. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi marketing mix 7Ps yang digunakan dalam perilisan dan penjualan album studio K-Pop melalui media sosial. Studi ini difokuskan pada pada album studio Born Pink oleh grup K-Pop BlackPink. Melalui pendekatan studi kasus, penelitian ini menyelidiki penggunaan elemen-elemen marketing mix 7Ps (product, price, place, promotion, people, process, physical evidence) untuk mempromosikan dan memasarkan album studio Born Pink melalui postingan di Instagram dan YouTube BlackPink. Data dikumpulkan untuk mendukung efektivitas analisis melalui tinjauan literatur dan observasi. Hasil analisis memberikan wawasan tentang strategi marketing mix 7Ps dalam industri K-Pop dan menunjukkan bahwa BlackPink memaksimalkan elemen promosi dalam pemasaran album studio Born Pink.

The K-Pop group has been gaining global attention and achieving various international accomplishments. Behind its success, this industry requires proper and effective marketing strategies, one of which is the marketing mix. This research aims to analyze the 7Ps marketing mix strategies used in the release and sales of K-Pop studio albums through social media. The study focuses on the Born Pink studio album by the K-Pop group BlackPink. Through a case study approach, this research investigates the utilization of the 7Ps marketing mix elements (product, price, place, promotion, people, process, physical evidence) to promote and market the Born Pink studio album through Instagram and YouTube posts by BlackPink. Data was collected to support the effectiveness of the analysis through literature review and observation. The analysis results provide insights into the 7Ps marketing mix strategies in the K-Pop industry and demonstrate that BlackPink maximizes the promotion element in the marketing of Born Pink studio album.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Nabilah Humaira
"Strategi Marketing Public Relations atau MPR merupakan salah satu cara meningkatkan pelayanan atau produk. Tulisan ini dikhususkan untuk perusahaan musik asal Korea Selatan, SM Entertainment, yang menggunakan strategi MPR dalam pemasaran artisnya, EXO. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui strategi MPR apa yang mereka gunakan serta mana yang paling mempengaruhi pemasarannya. Analisis yang dilakukan melalui berbagai artikel berita dan hasil interpretasi penulis yang didukung oleh data, baik dari media sosial hingga prestasi yang dihasilkan oleh EXO. Tulisan ini didukung oleh teori dari public relations dan konsep marketing public relations. Hasil analisis memperlihatkan bahwa strategi marketing public relations dengan komponen lain didalamnya mampu membuat serta meningkatkan produk dan pendapatan perusahaan.

Strategy of Marketing Public Relations or MPR is one way to improve service or product. This paper is devoted to a South Korean music company, SM Entertainment, which uses the MPR strategy in its artist marketing, EXO. The purpose of this paper is to find out what MPR strategies they are using and which are most influencing their marketing. The analysis is done through various news articles and interpretation results of the author supported by the data, both from social media to the achievements generated by EXO. This paper is supported by the theory of public relations and the concept of marketing public relations. The results of the analysis show that public relations marketing strategy with other components in it is able to make and improve product and income company.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Binar Candra Auni
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas K-pop sebagai budaya populer Korea Selatan. K-pop telah menjadi salah satu produk budaya populer yang dinikmati banyak orang di seluruh dunia. Munculnya K-pop sebagai musik populer perlu dikaji dari perkembangan budaya yang dipengaruhi oleh perubahan sosial, politik, dan ekonomi di Korea Selatan. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis K-pop dikaitkan dengan perjalanan perkembangan budaya di Korea Selatan. Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan diakronis dalam penelitian. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa munculnya K-pop dipengaruhi oleh budaya asing, yaitu budaya populer Amerika yang masuk pada tahun 1950-an. Budaya populer Amerika tersebar di Korea Selatan melalui konser pop di markas militer Amerika Serikat 8th Army, hiburan di klub, dan saluran komunikasi American Forces Korean Network. Perkembangan ekonomi dan teknologi, kebijakan terkait budaya, dan globalisasi pun menjadi faktor penting yang membentuk K-pop saat ini. Hingga kini, pengaruh budaya populer Amerika pada K-pop dapat dilihat melalui judul maupun lirik lagu yang mengandung unsur Bahasa Inggris.

ABSTRACT
This paper study about K-pop as popular culture in South Korea. K-pop has become a product of popular culture consumed by people around the world. The emerge of K-pop as popular music need to be investigated from the perspective of social, political, and economic changes in South Korea. This paper means to analyze K-pop in correlation with the cultural development in South Korea. Researcher uses the descriptive qualitative method and diachronic approach in the analysis process. The finding shows that K-pop is influenced by foreign culture, which is American popular culture that gain entrée in 1950s. The American popular culture disseminated in South Korea through pop concerts in the US 8th Army military base, performances in US nightclubs, and a US radio station, American Forces Korean Network. The technology and economy, cultural policy, and globalization become the important factors that shaped K-pop today. Until this day, the influence of American popular culture in K-pop reflected through the use of English in song titles and lyrics."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>