Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140748 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diandra Nurandea Monami
"Penelitian ini membahas tentang penggambaran kehidupan dan kedudukan sosial perempuan di era Cina tradisional berdasarkan peran tokoh perempuan bernama Ju Dou dalam film Ju Dou ????karya sutradara Zhang Yimou dan Yang Feiliang 1990. Dalam masyarakat tradisional Cina, perempuan memiliki kedudukan sosial yang lebih rendah dari pada laki-laki. Konsep ini menyebabkan perempuan tradisional Cina tidak memiliki pilihan dan kebebasan dalam menjalani kehidupannya. Penelitian ini menghubungkan penggambaran kedudukan sosial tokoh perempuan Ju Dou dalam film dengan kondisi sosial perempuan pada masa tradisional di Cina untuk meneliti sejauh mana penggambaran ini ditampilkan dalam film.

This study discusses the depictions of life and social position of women in the traditional Chinese era based on the role of the female character Ju Dou in the film Ju Dou by director Zhang Yimou and Yang Feiliang 1990 . In traditional Chinese society, women have lower social standing than men. This concept causes traditional Chinese women to have no choice and no freedom to live their lives. This study links the depiction of the social standing of the female character Ju Dou in the film with women 39 s social conditions in traditional Chinese times to examine the extent of which these depictions are featured in the film.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sharani Arsya Rizkia
"Dalam kehidupan tradisional Tiongkok, perempuan dianggap memiliki kedudukan yang lebih rendah dibandingkan laki-laki, ditambah lagi dengan diberlakukannya kebijakan satu anak (1979-2015) yang merugikan perempuan dan memperburuk kedudukan perempuan dalam stratifikasi sosial. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana Zhang Yimou menyampaikan kritik sosial melalui penokohan tokoh Qiu. Penulis akan menggunakan metode penelitian kualitatif dalam menyusun penelitian ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penggambaran tokoh Qiu Ju dalam film tersebut merepresentasikan suara perempuan yang terpengaruh kebijakan satu anak. Melalui hal tersebut, Zhang menyampaikan kritik sosialnya terhadap pemerintah yang berlaku pada tahun 1992.

In traditional Chinese life, women are considered to have a lower position than men, coupled with the enactment of the one-child policy (1979-2015), which harmed women and worsened women's position in social stratification. This research will examine how Zhang Yimou, conveys social criticism through the characterization of Qiu. The author will use qualitative research methods in compiling this research. Based on the research that has been done, the portrayal of the character Qiu Ju in the film represents the voices of women affected by the one-child policy. Through this, Zhang conveyed his social criticism of the government that was in force in 1992."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nathasya Miranda
"Cerpen Pengorbanan Tahun Baru Zhufu adalah cerpen karya Lu Xun ?yang dipublikasikan pada tahun 1924. Cerita bertutur mengenai seorang perempuan bernama Nyonya Xianglin ?? ?, yang hidupnya selalu dirundung malang. Wafatnya suami dan kekuasaan besar ibu mertua terhadap dirinya memaksanya lari dari keluarga suaminya untuk hidup mandiri. Namun, nasib malang tak pernah lepas dari hidupnya. Pada akhirnya, Nyonya Xianglin menjadi pengemis dan meninggal dunia karena tidak memiliki jalan lagi untuk menafkahi dirinya. Dari cerita ciptaan Lu Xun ini, akan didapati bahwa cerita menyiratkan adanya faktor utama yang menjadi penyebab hidup Nyonya Xianglin berakhir tragis dalam kemiskinan, yaitu tradisi dan tahyul yang berlaku terhadap perempuan pada masa itu. Makalah ini akan mencoba mengungkap dan membahas tradisi seperti apa yang berlaku dalam masyarakat yang merugikan nasib perempuan, khususnya Nyonya Xianglin, sebagaimana yang tersaji dalam cerita. Analisis atas kehidupan Nyonya Xianglin dalam Pengorbanan Tahun Baru, dilakukan melalui dua hal, yaitu melalui pembahasan atas tradisi kuno yang menjadi penyebab naasnya hidup perempuan dan melalui alur cerita yang menggambarkan kehidupan Nyonya Xianglin akibat tradisi yang hidup di masyarakat.

New year sacrifice Zhufu is short story written by Lu Xun published in 1924. It tells the story of a woman named Mrs. Xianglin , who had a miserable life. The death of her husband and the dominance of her mother in law toward her life forced her to run away from her husband family to live independently. However misfortune event never gets away from her life. At the end of the day, she became a beggar and died for she could not find a way to support herself. From fictional work of Lu Xun, it is found that the story implies there are main factors behind Mrs. Xianglin rsquo s life that tragically end in poverty, which are tradition and myth that prevailed upon women during that time. This paper tends to revealed and discuss the tradition prevailed which harmed women, especially Mrs. Xianglin as presented by the story. Analyse from the life of Mrs. Xianglin in New Year Sacrifice, was done through two ways that are discussion of old tradition a cause of tragic life of women and through discussion of the plot of the story that depicted the life of Mrs. Xianglin in account of tradition prevailed in society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela
"Film Raise the Red Lantern merupakan film yang mengisahkan Songlian, seorang gadis berusia 19 tahun yang terpaksa putus sekolah dan menikah karena usaha keluarganya bangkrut. Setelah menikah dengan kepala keluarga Chen dan menjadi istri keempat, kehidupan Songlian dalam keluarga barunya dipenuhi intrik-intrik keluarga yang tidak berujung. Film ini diakhiri dengan narasi meninggalnya istri ketiga yang menyebabkan Songlian menjadi gila dan masuknya istri kelima ke dalam kediaman keluarga Chen. Makalah ini membahas kehidupan wanita tradisional Cina secara umum yang dikisahkan dalam film ini.

Raise the Red Lantern is a film that tells the story of Songlian, a 19 years old woman who is forced to drop out of school and married off because her family business has gone bankrupt. After married to master Chen and becomes the fourth concubine, Songlian’s life in her new family is full of the unending family intrigues. The film is ended by the death of the third concubine, which drive Songlian to insanity and the entrance of the fifth concubine to Chen’s family house. This paper discusses traditional Chinese women’s lives in general, as it is potrayed in the film.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Adennia Zahriani
"ABSTRAK
Kehidupan perempuan Cina tradisional di Hunan mengalami suatu pembatasan ruang gerak. Mereka harus menjalankan suatu nilai budaya dan tradisi yang secara tidak langsung telah ldquo;mengikat rdquo; diri mereka. Perempuan tidak hidup dalam kebebasan. Banyak aturan yang membuat mereka sulit untuk mengembangkan wawasan serta diri mereka. Dalam kondisi tersebut, lahirlah N? Shu yang memberikan pengaruh besar bagi kehidupan mereka. N? Shu adalah bahasa rahasia yang diciptakan dan hanya digunakan oleh perempuan untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri. Kaum laki-laki pun tidak ada yang mengerti bagaimana cara menulis dan membaca N? Shu, karena N? Shu tidak boleh disentuh oleh laki-laki. Makalah ini membahas mengenai makna N? Shu dan pengaruh N? Shu bagi kehidupan perempuan Cina tradisional di Hunan.

ABSTRACT
The life of traditional Chinese women in Hunan experienced a restriction of space. They must exercise a cultural value and tradition that indirectly bind themselves. Women do not live in freedom. Many rules make it difficult for them to develop their insight and self. Under these circumstances, the birth of N Shu had a major impact on their lives. N Shu is a secret language that created and used only by women to communicate and express themselves. No man can understand how to write and read N Shu, because N Shu should not be touched by men. This paper discusses the meaning and what influences of N Shu brings to the lives of traditional Chinese women in Hunan."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Encik Mohammad Ibnussabil
"Salah satu fokus kajian gender adalah posisi perempuan sebagai pihak yang paling sering dirugikan. Hal tersebut tergambarkan dengan jelas dalam film. Film menjadi alat atau media untuk menyampaikan opini, termasuk mengenai perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kedudukan perempuan dalam film Turning Red. Peneliti melihat kedudukan perempuan yang tidak berdaya direpresentasikan secara verbal maupun nonverbal dalam film tersebut. Studi ini menggunakan teori gender dan metode penelitian semiotika. Hasil telaah menunjukkan kedudukan perempuan direpresentasikan sebagai berikut: 1) tunduk kepada orang tua, 2) tidak berdaya untuk menyampaikan pendapat dan perasaan, 3) tidak berdaya untuk memilih dan 4) menjadi korban dari harapan keluarga.

Among other issues, women's disproportionately disadvantaged position has been one of the main focuses of gender study. This phenomenon is also eloquently portrayed in a film--a tool or medium for communicating ideas, including those about women. This particular study seeks to explain how the film "Turning Red" portrays women's positions in the family. The author notes how the film--verbally and nonverbally--depicts the position of disempowered women. By utilizing gender theory and semiotic research techniques, this study finds women are represented as follows: 1) being obedient to parents, 2) being unable to express their thoughts and feelings, 3) being unable to make decisions, and 4) becoming victims of familial expectations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Mohammad Maheswara
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai kondisi politik dan sosial Korea Selatan di tahun 1960-an, melalui sudut pandang tokoh utama dalam novel Yenang Pungmulji karya Lee Byeong-Ju. Tokoh utama digambarkan sebagai seorang mantan narapidana yang menjalani kehidupan sehari-harinya bersama dengan penyakit Tuberkulosis yang ia derita. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-analisis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik arus kesadaran dan pendekatan sosiologi sastra dengan menghubungkan sudut pandang tokoh utama dengan kondisi politik dan sosial masyarakat Korea Selatan pada masa ditulisnya novel tersebut, yaitu pada awal tahun 1970-an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Korea Selatan yang terkenal dengan ekonomi dan hiburannya yang maju sekarang ini, ternyata pernah mengalami masa-masa sulit pasca-Perang Korea. Kesulitan yang dialami oleh masyarakat Korea Selatan pada masa itu, selain terjadi karena Perang Korea yang telah memporakporandakan sumber daya alam maupun sumber daya manusia, juga akibat kondisi yang belum stabil khususnya demokratisasi yang masih dalam perjuangan. Lebih lanjut, Perang Korea dan ketidakstabilan politik berpengaruh juga pada buruknya kondisi bidang lainnya, seperti bidang sosial yang menunjukkan adanya perubahan berkaitan dengan peran gender dalam keluarga dan lingkungan kerja publik.

ABSTRACT
This research explains about social and political condition of South Korea in 1960 39s from the point of view of the main character of Yenang Pungmulji written by Lee Byeong Ju. The main character is an ex convict who lives a suffered life from Tuberculosis. This research is a qualitative research with a descriptive analysis method. Stream of consciousness technique and sociology of literature theory is used in this study by connecting the point of view of the main character with the social and political condition in South Korea society during the time this novel was written in 1970 39s. The findings of this research show that South Korea which was known for their advanced economy and entertainment, have had experienced difficulties after Korean War. The difficulties that South Korean people faced during that time is due to Korean War that had exploited human and nature resources. It is also due to political unstability that they faced the struggle of democratization. That situation brought bad impacts on other sectors which led to social changes. In other words, during post Korean War, gender roles in family and public work environment shows dissimilarity than before the war happened."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Cavalli
"ABSTRAK
Pansori adalah salah satu seni tradisional Korea dengan cerita musikal yang sangat digemari oleh masyarakat Korea. Pansori muncul dari kalangan bawah yang kemudian disukai oleh kalangan atas. Pansori dalam versi asli terdiri dari seorang penyanyi sorikkun laki-laki dan seorang pemukul gendang gosu . Perempuan tidak mendapatkan tempat layaknya laki-laki dalam kesenian pansori. Dalam film Dorihwaga terlihat kemunculan penyanyi pansori perempuan pada masa Joseon. Jurnal ini akan menganalisis tentang bagaimana kedudukan perempuan dalam kesenian pansori pada masa Joseon dalam film Dorihwaga, serta dekonstruksi budaya patriarki yang terdapat dalam ajaran Konfusianisme. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji perubahan budaya patriarki Konfusianisme dan posisi perempuan di dalam pansori pada masa Joseon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan pengaruh budaya patriarki Konfusianisme dalam pansori dengan diakui dan diizinkannya perempuan untuk tampil. Hal itu juga menunjukkan bahwa paham Konfusianisme masa Joseon terhadap perempuan adalah keliru.

ABSTRACT
Pansori is one of the Korean traditional art with musical story which is greatly fancied by Korean people. Pansori emerged from lower class and later favoured by the upper class. Pansori in original version consists of a man singer sorikkun and a drum beater gosu . Women did not have special place as men in pansori art. The emergence of a woman pansori singer during Joseon period is seen through Dorihwaga film. This journal analyzes about women rsquo s position in pansori art during Joseon period through Dorihwaga film as long as deconstruction of patriarchal culture which is found in Confucian doctrines. This research aims to look at the change of Confucianism patriarchy culture and women rsquo s position through pansori during Joseon period. The qualitative research method is used as research method. Literature review method is used as data collection method. The result found from this research is that there was a change of Confucianism patriarchy culture influence in pansori which then acknowledged and allowed women to perform it. It also shows that Confucian concept in Joseon era towards women was mistaken."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yurie Agita
"Kehidupan perempuan dalam masyarakat Cina tradisional bukan merupakan kehidupan yang mudah. Ketimpangan kedudukan antara laki laki dan perempuan tergambar jelas dengan adanya aturan dan norma norma yang membedakan antara laki laki dan perempuan. Perempuan di dalam kebudayaan Cina yang patriakat digambarkan sebagai seseorang yang harus taat patuh sopan mempunyai tata krama setia kepada suami dan lain lain. 'The Good Earth atau Bumi yang Subur' merupakan novel karya Pearl S Buck yang menggambarkan kehidupan tokoh utama wanita yakni O Lan sebagai perempuan yang sangat memahami kedudukan dan statusnya di dalam keluarga. Tulisan ini berusaha memaparkan mengenai bagaimana tokoh O Lan menjalankan peran dan kewajibannya sebagai seorang istri ibu dan menantu di dalam keluarga suaminya Wang Lung.

Not an easy thing for women who live in Chinese traditional society. There are a lot of norms and rules which clearly distinguish the position between men and women in there. Women in patriarchal societies were described as a person who must be obedient polite have manners and be faithful to her husband. 'Bumi yang Subur or The Good Earth is one of novel of Pearl S Buck which describe a main female character's life named O Lan as a woman who understands her position and status in family. This paper will describe how O Lan carrying out her roles and duties as a wife mother and a daughter in law in her husband family Wang Lung.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wilis Putri Andreasti
"Skripsi ini membahas fungsi bahasa Roman Jakobson yang muncul pada ujaran dalam film Fack Ju Göhte yang mengandung kata Arsch dalam berbagai bentuk. Film Fack Ju Göhte dipilih karena merupakan film komedi remaja yang menjadi film tersukses di Jerman pada tahun 2013. Teori yang digunakan, yaitu fungsi bahasa, makna kata, dan morfologi dalam bahasa Jerman. Hasil dari penelitian ini adalah kalimat yang mengandung kata Arsch memiliki fungsi referensial, emotif, konatif, dan puitis. Selain itu, kalimat yang mengandung kata Arsch lebih banyak muncul bukan sebagai makian.

This thesis discusses Roman Jakobson?s functions of language in a statement uttered in a film called Fack Ju Göhte, which contains the word Arsch in various forms. The Fack Ju Göhte film is chosen because it is a young adult comedy that became the most successful film in Germany in the year 2013. The theories being used are language function, the meaning of a word, and morphology in Germany language. The result from this research is the finding that sentences that contain the word Arsch have the functions of referential, emotive, conative, and poetic. Furthermore, sentences that contain the word Arsch appear more often not as a swearing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>