Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Sharfina Adiwidya
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan analisis perbandingan karakterisasi dan ideologi antara Thomas Jefferson dan Alexander Hamilton dalam lsquo;Hamilton: An American Musical rsquo; sebagai analisis wacana musikal teater menggunakan pendekatan semantik Penelitian ini menggunakan teori penilaian dari Systemic Functional Linguistic SFL , yang berfungsi untuk mengidentifikasi makna sebagaimana pengaruhnya terhadap orang yang dituju. Teori ini diterapkan ke dalam dialog rap battle mereka dalam lsquo;Cabinet Battle 1 rsquo; untuk mempelajari dinamika persaingan antara kedua karakter dalam konteks sejarah dan linguistik yang sesuai. Hasil penelitian ini menemukan hubungan dekat antara karakterisasi dan konflik kepentingan yang tidak hanya diperlihatkan dalam dialog, namun juga dalam karakterisasi dari Jefferson dan Hamilton.

ABSTRACT
This research aims to find the comparison of characterization and ideology between Thomas Jefferson and Alexander Hamilton in 39 Hamilton An American Musical rsquo as an analysis of music theatrical discourse of a historical adaptation using a semantic approach. The research is conducted using the appraisal theory from the Systemic Functional Linguistic SFL , which identifies meaning as it affects its addressee. The theory is applied onto Jefferson and Hamilton rsquo s rap battle verses in lsquo Cabinet Battle 1 rsquo in order to study the dynamics of rivalry between the two characters in the text within the appropriate linguistic and historical context. The result of this research finds a close association between the characterization and their conflict of interest. The discussion indicates that the conflict of interest is not only represented in the verses, but also in the characters itself, thus illustrating the multilayered portrayal of archrivals in Jefferson and Hamilton rsquo s character."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Metha Dwi Karina
"Skripsi ini membahas pencitraan produk jasa kereta api Jerman, Deutsche Bahn, dalam komik berjudul Rückenwind yang diterbitkan secara gratis oleh pihak perusahaan Deutsche Bahn AG. Dalam skripsi ini unsur nonverbal dianalisis dengan menggunakan teori semiotik menurut Pierce dan unsur verbal dianalisis menggunakan teori semantik menurut Hannappel dan Melenk, khususnya yang berkaitan dengan makna kontekstual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komik ini merepresentasikan citra produk jasa kereta api Deutsche Bahn, terkait dengan pelayanan jasa Deutsche Bahn dan hal-hal yang dapat dialami jika menggunakan kereta api Deutsche Bahn. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan, citra yang paling menonjol dalam komik Rückenwind ini adalah perkenalan dan kesenangan dalam perjalanan serta tempat tujuan untuk berlibur.

The study discusses the service product imaging of German's railway, Deutsche Bahn, in a comic book entitled Rückenwind, which is published for free by the company Deutsche Bahn AG. In this study, the nonverbal elements are analyzed using Pierce's theory of semiotics and the verbal elements are analyzed using Hannappel and Melenk's theory of semantic, especially the theory which related to contextual meaning.
The result showed that this comic represents the service product image of the Deutsche Bahn railway, related to the direct service of the company and the things that can be experienced by passengers when using the Deutsche Bahn railway. Based on the result we can conclude, the most existing image in the comic are having friends, having fun and the vacation destinations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42053
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifa Noviansyah
"ABSTRACT
Skripsi ini berisi analisis semantik dan semiotik pada iklan kampanye perlindungan hewan berbahasa Jerman yang dibuat oleh organisasi pecinta hewan NOAH-Menschen fur Tiere. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna semantik pada unsur verbal iklan dan jenis tanda semiotika yang terdapat pada unsur nonverbal iklan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, makna semantik yang sering muncul pada unsur verbal iklan adalah makna referensial, yaitu makna yang berkaitan dengan objek rujukan dan konteksnya. Selain makna referensial, makna yang juga sering muncul adalah makna afektif negatif untuk memberikan penekanan bahwa hewan-hewan di dunia saat ini sedang dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Makna semantik lainnya yang juga muncul pada penelitian ini adalah makna afektif positif, makna intralingual-paradigmatik, makna asosiatif, dan makna kolokatif. Dari segi semiotika, jenis tanda yang sering muncul pada unsur nonverbal iklan adalah ikon. Gambar-gambar pada iklan dibuat menyerupai bentuk aslinya, untuk memudahkan pembaca mengerti maksud dari iklan tersebut. Selain ikon, tanda yang muncul pada iklan adalah simbol dan indeks.

ABSTRACT
This thesis discusses semantic and semiotic analysis about animal welfare by NOAH Menschen fur Tiere. The purpose of this thesis is to explain the semantic meaning and semiotic sign appear on the advertisements. Based on the analysis, the semantic meaning the most often appear is referential meaning, which is the meaning that related to the object and its context. Beside of referential meaning, the other semantic meaning that also appear the most is the negative affective meaning, the function is to emphasize the reader that the animals in the world are in danger. The other semantic meanings that appear are positive affective meaning, intralingual paradigmatic meaning, associative meaning, and collocative meaning. There are also the semiotic sign appear in the advertisements, such as icon. The pictures are made similar like the real object to make it easy to understand. Beside of icon, the semiotic sign that also appear are symbol and index."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wise, William
New York: G.P. Putnam's Sons, 1963
923 HAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Prahara
"Penelitian ini membahas tentang bagaimana cerita dan juga peranan seorang tokoh di dalam naskah Cariyos Ki Betal Jemur. Penelitian ini bertujuan untuk menerbitkan suntingan teks Cariyos Ki Betal Jemur dan menjelaskan peranan tokoh Betal Jemur yang terkandung di dalam cerita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada langkah kerja filologi, yaitu meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, dan alih aksara. Penelitian ini menghasilkan suntingan teks dengan menggunakan edisi standar sebagai asas dalam proses alih aksara. Sedangkan untuk analisis peranan salah seorang tokoh, berdasarkan teori sastra mengenai analisis tokoh dan penokohan yang terdapat di dalam buku Memahami Cerita Rekaan (1991) oleh Panuti Sudjiman. Dari hasil suntingan teks tersebut diketahui isi cerita dan juga peranan-peranan yang dilakukan oleh Betal Jemur.

This study discusses about the main story and also the role of a character in the Cariyos Ki Betal Jemur manuscript. The purpose of this study is to publish the text editing of Cariyos Ki Betal Jemur and to describe the role of characters that contained in the story. Methods used in this study refers to the work step philology, wich includes an inventory of manuscripts, manuscripts description, and transliteration. This study produced a text edits by using the standart edition as the basis for the process of transliteration. Whereas for the analysis of the role of one of the characters, based on literary theory of character analysis and character building on Memahami Cerita Rekaan (1991), a book by Panuti Sudjiman. By that text edits can knowing content of the story and also the roles that Betal Jemur has done."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S249
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam melakukan penelitian, metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan dan menganalisa film ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu bagaimana skema aktansial yang ada dalam film The Book of Life (2014) digambarkan dengan menggunakan pendekatan semiotika naratif dari Greimas. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mencari ideologi gender dalam film ini dengan menganalisa dua adegan dengan menggunakan pendekatan tersebut. Pendekatan ini kemudian akan disandingkan dengan beberapa penelitian tentang ideology gender dalam film untuk melihat apakah film ini, sebagai film yang baru diproduksi, membawa ideologi gender yang baru. Setelah analisis dilakukan, diketahui bahwa film ini gagal untuk membawa ideologi gender yang baru dalam film animasi. Meskipun pada awalnya karakter wanita utama dalam film ini terlihat memegang kendali akan hidupnya sendiri, pada akhir film, ia ternyata jatuh pada penggambaran tentang wanita yang sama seperti yang ada di film animasi lainnya.
In doing the research, qualitative method is used to describe and analyse the movie. The aim of this research is to find out how the actantial scheme in the movie The Book of Life (2014) is depicted by using Greimas‟ narrative semiotics approach. Besides that, it also aims to discover the gender ideology in this movie by analysing two selected scenes using the approach. The approach later is matched with some studies of gender ideology in movies to see whether this movie, as a newly-produced movie, brings a fresh gender ideology. After the analysis is done, it is found that this movie fails to give new gender ideology in animated movies. Though at first the lead female character seems to be in charge of her own life, at the end of the movie, she falls under the same gender portrayal of women in other animated movies."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Pappilon Halomoan
"Media massa sebagai regime of looking membentuk penilaian yang didasarkan pada 'yang terlihat'. Hubungan kekuasaan yang terjadi adalah pengaturan tentang bagaimana tubuh harus hadir dan juga dialektika antara tubuh yang hadir dan yang tidak hadir (absence). Konsekuensinya terjadi `normalisasi' dalam representasi. Media massa menentukan siapa yang berada dalam batas `normal' siapa yang kurang normal dan siapa yang melanggar kenormalan. Media massa melakukan kategorisasi terhadap tubuh.
Subjek penelitian ini adalah majalah Kawanku, yang merepresentasikan tubuh dan identitas remaja melalui teks berupa artikel maupun foto-foto di dalamnya. Mitos dan ideologi teks tersebut dibaca dengan menggunakan pendekatan semiotika. Melalui metode semiotika ini, akan diungkapkan identitas ideologis yang dibangun dalam penanda-penanda foto maupun tulisan dan juga ideologi apa yang disampaikan melalui representasi tubuh dalam media tersebut.
Ada tiga bingkai teori yang juga menjadi titik perhatian masalah ini, yakni: (1) Identitas ideologik. Bagian ini berisi uraian tentang praktik mode of address oleh media. Beberapa pendapat Althusser tentang ideologi yang berbentuk ajakan bagi pembaca untuk masuk dalam sistem makna media massa menjelaskan proses ini. (2) Media sebagai name of the father. Mendiskusikan proses pembentukan identitas dalam media massa dengan menggunakan teori psikoanalisis dari Lacan. Bagian ini adalah eksplorasi lebih jauh identitas ideologis. (3)Tafsir tubuh. Berisi gagasan-gagasan Foucault tentang tubuh dan disiplin. Bagaimana bentuk kekuasaan yang terus berubah dalam menangani tubuh. Mulai dari hukuman fisik sampai psikis. Yang utama adalah proses kategorisasi tubuh dalam berbagai bidang.
Kawanku membangun mitos-mitos tentang cantik, remaja, cewek, sehat, yang menuju pada pembentukan ideologi tertentu. Ideologi dengan tujuan naturalisasi makna, penyalahpahaman identitas, dan pembentukan subjek bagi tatanan simbolis majalah tersebut, adalah salah satu bagian dari strategi pengontrolan tubuh. Misrecognition, interpellation dan naturalisation adalah bagian dari strategi pengontrolan dan pendisiplinan terhadap tubuh dan identitas individu. Pengontrolan dan pelatihan membentuk tubuh yang patuh, efisien, efektif dan produktif. Majalah ini mengawasi individu supaya tetap berada dalam bingkai nilai-nilai Kawanku. Penekanan pada suatu bentuk kecantikan tertentu memaksa individu untuk juga membentuk tubuhnya sejalan dengan mitos yang direpresentasikan Kawanku. Dengan pendisiplinan dan pengawasan ini maka roda produksi budaya akan tetap berputar. Tubuh yang sudah siap dan terlatih menjadi komoditi bagi produksi dan konsumsi. Pelatihan dan pengawasan terhadap tubuh yang terus menerus bisa mengantisipasi kekurangan persediaan tubuh. Tubuh menjadi stock dalam proses ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Hadi Wibowo
"Skripsi ini membahas ilmu perbintangan yang ada dalam naskah sastra kitab yang berjudul Kitab Bintang. Penelitian ini menggunakan metode landasan dan edisi biasa. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat tiga aspek utama dalam pembahasan ilmu falak (perbintangan), yaitu aspek penanggalan, astronomi, dan astrologi. Masyarakat Melayu zaman dahulu terbukti percaya pada perhitungan hari-hari baik dan buruk.

This thesis discusses Cosmography that is found in the literature manuscript entitled "Kitab Bintang". This research study uses the foundation method and regular edition method. The study resulted in showing the facts that there are three main aspects of Cosmography discussion. Those aspects are the calendar, astronomy, and astrology. With these findings, it is proven that the ancient Malay people believed in the calculation of the auspicious and non-auspicious days."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42722
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triatmojo Turangga Jaya Sena
"ABSTRAK Film merupakan salah satu media perkembangan fotografi tingkat tinggi, perkembangannya yang pesat mengubah fungsi film itu sendiri. Film kini tidak lagi menjadi produk industri untuk mendapatkan keuntungan bagi instansi tertentu, melainkan telah menjadi salah satu media untuk menyampaikan pesan atau kritik tersirat terhadap isu-isu budaya yang terjadi pada masa itu. Fungsi film tersebut kemudian digunakan oleh Joseph Goebbels sebagai alat propaganda pada saat NAZI berkuasa. Setelah berakhirnya Perang Dunia II banyak sutradara film yang ingin membuat reka ulang peristiwa holocaust dari berbagai sudut pandang. Namun Aaron Kerner (2011:2) menyatakan film-film yang bertemakan sejarah harus direpresentasikan secara akurat dengan menggunakan pendekatan retorikal yang tersedia pada pemain dan pembuat film, dengan tujuan agar tidak terjadi kritik terhadap film. Quentin Tarantino membuat film berjudul Inglourious Basterds, film dengan cerita sejarah alternatif dengan latar belakang perburuan Yahudi saat Perang Dunia II. Film ini menceritakan perlawanan sekelompok Yahudi bernama The Basterds yang memiliki misi untuk membunuh seluruh anggota Nazi dan menghentikan Perang Dunia II. Selama melakukan rencana itu, film ini memperlihatkan bagaimana cara The Basterds membunuh setiap anggota NAZI yang mereka temui dengan cara yang kejam menggunakan tongkat baseball, menguliti kulit kepalanya, hingga ditembak secara membabi buta dalam satu ruangan. Penelitian ini akan melihat bagaimana kemenangan yang diraih oleh Yahudi dalam fim Inglourious Basterds berdasarkan narasi cerita yang disampaikan dengan cara satir. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis film sebagai teks dengan pendekatan semiotik. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pihak minoritas berupaya menjadi pihak yang berdaya terhadap pihak mayoritas tanpa bantuan pihak eksternal untuk meraih kemenangan.

ABSTRACT
Film is one of the media for the development of high-level photography, its rapid development changes the function of the film itself. Film is now no longer an industrial product to gain profits for certain agencies, but has become one of the media to convey implied messages or criticism of cultural issues that occurred at that time. The function of the film was later used by Joseph Goebbels as a propaganda tool during Nazi rule. After the end of World War II many film directors wanted to re-create the holocaust from various perspectives. But Aaron Kerner (2011: 2) states films with historical themes must be represented accurately by using rhetorical approaches available to players and filmmakers, with the aim of avoiding criticism of the film. Quentin Tarantino made a film called Inglourious Basterds, a film with alternative historical stories against the background of hunting Jews during World War II. The film tells the resistance of a group of Jews named The Basterds who have a mission to kill all Nazi members and stop World War II. During the plan, the film shows how the Basterds killed every NAZI member they met in a cruel way using a baseball bat, skinned his scalp, and shot blindly in one room. This study will look at how the victory achieved by Jews in the Inglourious Basterds program is based on story narratives delivered in a satirical way. The research method used is film analysis as a text with a semiotic approach. Based on this research, it can be concluded that the minority party seeks to be a powerful party towards the majority without the help of external parties to achieve victory.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fitriany
"Dalam penelitian ini, penulis menganalisis tentang perjalanan Pendekar Tanpa Nama dalam novel Nagabumi I. Penulis menganalisis pengembaraan Pendekar Tanpa Nama berdasarkan unsur objektif karya sastra, yaitu alur, tokoh, dan latar. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. Setelah melalui penelitian dan pengkajian, diperoleh hasil bahwa cerita silat dalam novel ini ditunjang oleh aspek alur dalam hal perjalanan pengembaraan Pendekar Tanpa Nama. Selain itu, aspek tokoh dan penokohan juga memperkuat keutuhan cerita silat ini. Dengan berbagai pendekar yang muncul, keunggulan tokoh PendekarTanpa Nama dalam hal bertarung diperlihatkan. Latar dalam novel ini juga berfungsi sebagai titik-titik pengembaraan seorang pendekar yang berdasarkan pada abad ke-7.

In this thesis, the authour tries to analize how the Pendekar Tanpa Nama (The Anonymous Knight) wanders based on novel Nagabumi I. The analysis involves objective aspects of literature such as plot, characterization, dan setting, where qualitative method and descriptive approach are used. After several research and analysis, it is concluded that in terms of the journey the story is supported by the plot. Moreover, the aspect of characterization strenghten the whole story in terms of lighting scene. The setting in this novel functions as the milestones of his journey in the 7th century. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S421
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>