Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147073 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tami Utiwi Handayani
"PT Pertamina Persero adalah perusahaan yang bergerak di bidang energi yang menjalankan bisnisnya dari hulu hingga hilir. Pada tahun 2015, Pertamina menuntut dirinya untuk melakukan efisiensi di segala lini. Sebagai fungsi yang bertanggung jawab terhadap layanan teknologi informasi TI di Pertamina, Corporate Shared Service CSS mengambil langkah efisiensi dengan menyediakan infrastruktur video conference vicon sebagai alternatif rapat yang membutuhkan biaya perjalanan dinas. Permasalahan yang terjadi menurut VP IT Operation adalah penyediaan layanan vicon masih perlu ditingkatkan. Dari analisis akar permasalahan, dapat diambil pertanyaan penelitian yaitu, bagaimana rancangan kebijakan dan prosedur pada penyediaan layanan vicon agar dapat meningkatkan layanan vicon Pertamina?
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun kebijakan dan prosedur penyediaan layanan vicon. Penyusunan kebijakan dan prosedur dilakukan dengan Soft System Methodology SSM two strands model. Tahapan penelitian dilakukan sesuai dengan tahap-tahap pada SSM. Kebijakan dan prosedur juga disusun berdasarkan ITIL- Service Strategy dan hasil wawancara dengan tim vicon serta tim Manajemen IT Operation. Kebijakan dan prosedur yang disusun dapat mendukung beberapa klausul pada ISO/IEC 20000.
Dari tahap penyusunan kebijakan dan prosedur tersebut, dihasilkan dokumen Pedoman sebagai dokumen kebijakan, dokumen Tata Kerja Organisasi TKO dan Tata Kerja Penggunaan Alat TKPA sebagai dokumen prosedurnya. Selain ketiga dokumen tersebut, dihasilkan juga strategi implementasi dan manajemen perubahan yang mendukung pelaksanaan ketiga dokumen tersebut. Dokumen-dokumen ini berisi aturan serta panduan kepada tim vicon dan juga pelanggan terkait penyediaan layanan vicon, sehingga meningkatkan layanan vicon Pertamina.

PT Pertamina Persero is a company engaged in the field of energy that runs its business from upstream to downstream. In 2015, Pertamina demands itself to make efficiency on all fronts. As a responsible function of Information Technology IT services in Pertamina, Corporate Shared Service CSS takes efficiency by providing video conference vicon infrastructure as an alternative to meetings that require official travel expenses. Problems that occur according to VP IT Operation is, the provision of vicon service still need to be improved. From root cause analysis, the research question is, how is the design of policy and procedure on vicon service provision in order to improve Pertamina vicon service.
This study aims to develop policies and procedures the provision of vicon services. The design of policies and procedures is done with Soft System Methodology SSM two strands model. The stages of the study were conducted in accordance with the stages of the SSM. Policies and procedures are also developed on the basis of the ITIL Service Strategy and interviews with the vicon team and the IT Operation Management team. The policies and procedures prepared may support some clauses in ISO IEC 20000.
From the preparation stage of such policies and procedures, Pedoman areproduced as a policy document, Tata Kerja Organisasi TKO and Tata Kerja Penggunaan Alat TKPA as the procedure documents. In addition to these three documents, also generated implementation and change management strategies that support the implementation of the three documents. These documents contain rules and guidelines to vicon teams as well as customers related to the provision of vicon services, thereby enhancing Pertamina vicon services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Isti Safira
"Social distancing yang diterapkan untuk mitigasi penyebaran COVID-19 menyebabkan terjadinya pengurangan interaksi tatap muka antar individu. Hal ini menyebabkan beralihnya pertemuan langsung menjadi pertemuan virtual, sehingga terjadi peningkatan dalam penggunaan aplikasi video conference untuk berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan dan niat keberlanjutan penggunaan aplikasi video conference pada masa yang akan datang, termasuk saat era new normal maupun setelah pandemi COVID-19 berakhir. Penelitian ini merupakan modifikasi dari expectation confirmation model (ECM), model yang terbukti dapat menyelidiki niat berkelanjutan sistem informasi. Responden terdiri dari 556 pengguna aplikasi video conference dalam tiga bulan terakhir. Analisis dilakukan dengan metode partial least square SEM dengan SmartPLS 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa confirmation (konfirmasi ekspektasi), perceived ease of use (kemudahan), perceived usefulness (kebermanfaatan), service quality (kualitas layanan), way to express affection (mengekspresikan kedekatan), dan system quality (kualitas sistem) berpengaruh positif dan signifikan terhadap satisfaction (kepuasan). Kemudian, perceived usefulness (kebermanfaatan) dan satisfaction (kepuasan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap continuance intention (keberlanjutan) penggunaan aplikasi video conference. Penelitian ini dapat membantu penelitian sebelumnya untuk menganalisis faktor yang memengaruhi kepuasan dan niat keberlanjutan penggunaan aplikasi video conference.

A decrease in face-to-face encounters between people is caused by social distancing that is applied to reduce the spread of COVID-19. This has led to the switch from direct meetings to virtual meetings, leading to an increase in the use of applications for video conferencing to communicate. The goal of this study is to explore the factors affecting satisfaction and the decision to continue using video conferencing applications in the future, even after the COVID-19 pandemic ends during the new normal period. This research is a modification to the expectation confirmation model (ECM), a model that has been proven to analyze the sustainable intention of information systems. The respondents consisted of 556 users of video conferencing applications in the last three months. The analysis was performed using the partial least square SEM method with SmartPLS 3. The findings of this study show that confirmation, perceived ease of use, perceived usefulness, service quality, way to express affection, and system quality have a positive and significant effect on satisfaction. Then, perceived usefulness and satisfaction have a positive and significant effect on continuance intention of video conferencing applications. This study enriches previous researches to analyze the factors that influence satisfaction and intention to continue using video conferencing applications."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Indriyati
"Dalam beberapa tahun terakhir ini, jaringan ad hoc telah menjadi topik penting dalam berbagai penelitian. Hal ini disebabkan oleh karakteristik jaringan ad hoc yang tidak memerlukan adanya infrastruktur jaringan. Karakteristik tersebut menjadikan jaringan ad hoc dapat dibangun pada tempat-tempat dengan infrastruktur jaringan terbatas bahkan tidak ada sama sekali. Selain itu, jaringan ad hoc mempunyai karakteristik yaitu mampu mengirimkan informasi ke node lain yang berada di luar jangkauan suatu node melalui satu atau lebih node intermediate, atau disebutjuga dengan multihop. Banyak aplikasi yang telah dicoba untuk diterapkan pada jaringan ad hoc.
Salah satu contoh aplikasi yang dapat dijalankan pada jaringan ad hoc adalah video conference. Dapat dijalankannya aplikasi video conference pada jaringan ad hoc akan memberikan kemudahan dalam melaksanakan komunikasi dua arah secara real-time tanpa memerlukan infrastruktur jaringan. Hal ini merupakan tujuan penelitian yang dilakukan. Beberapa parameter Quality of Service diukur pada penerapan video conference ini di jaringan ad hoc. Parameter-parameter tersebut adalah packet loss, throughput, delay, dan Jitter.
Berdasarkan data-data yang diperoleh selama penelitian, jarak tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap parameter-parameter tersebut bagi jaringan single-hop ad hoc. Keadaan lingkungan, terutama berkaitan dengan interferensi sinyal, merupakan faktor yang harus diperhatikan pada jaringan ad hoc. Selain itu, jumlah hop pada jaringan ad hoc juga sangat mempengaruhi unjuk kerja jaringan ad hoc."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, Jhon Habibie
"Saat ini sistem belajar jarak jauh (distance teaming) menjadi salah satu piJihan untuk mendapatkan pendidikan bagi komunitas masyarakat yang hidup mobile. Pada sistem yang ada selama ini, mahasiswa hanya mengakses bahan kuliah dan setiap pertanyaan menyangkut bahan kuliah ditanyakan melalui email. Jadi sistem ini mempunyai masalah dalam bidang keinteraktifan antara dosen dan mahasiswa. Skripsi ini mencoba memberikan satu jalan keluar dengan rnembuat perangkat lunak konferensi video dengan bandwidth adaptation. Perangkat lunak ini memampukan dosen untuk melakukan perkuliahan tanpa harus berada di dalam ruang kuliah. Sistem konferensi video ini memampukan untuk dilaksanakan sistem perkuliahan yang interaktif karena mahasiswa dapat menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya secara langsung kepada dosen saat dosen memberikan kuliah. Perangkat lunak ini juga dilengkapi dengan sistem bandwidth adaptation. Sistem ini memampukan untuk melakukan pengaturan kualitas gambar yang dikirimkan disesuaikan dengan ukuran bandwidth yang tersedia. Sistem bandwidth adaptation ini dapat menjadi salah satu pilihan dalam mengatasi masalah klasik kekurangan bandwidth pada saat melakukan konferensi video. Hasil ujicoba terhadap sistem menunjukkan sistem bandwidth adaptation berjalan dengan baik. Data hasil ujicoba menunjukkan bahwa untuk rentang kualitas gambar 10 - 100 % maka rentang bandwidth yang digunakan oleh sistem sebesar 0,388 - 19,102 Mbit/detik. Selain itu bisa didapatkan bahwa lingkat kualitas gambar mempengaruhi nilai faktor kompresi JPEG yang dihasilkan. Pada percobaan didapatkan rentang nilai faktor kompresi sebesar 0,838- l."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Safitri
"Tugas akhir ini membangun collaborative elearning dengan menggunakan aplikasi video conference dan whiteboard untuk dapat digunakan dalam pembelajaran kolaborasi. Proses pembangunannya melalui tahapan pendefinisian perancangan kemudian implementasi dengan metode pemakaian ulang komponen yang diintegrasikan menjadi satu sistem. Alasan menggunakan metode ini adalah mempertimbangkan efisiensi waktu dan biaya, untuk bisa lebih fokus dalam pengembangan sistem dan penambahan fungsi pada tiap komponen yang digunakan.
Pengujian performansi sistem dilakukan dengan membandingkan latency sistem yang digunakan pada koneksi modem dan LAN. Hasil pengujian ini adalah untuk rata - rata latency video conference pada modem adalah 58,5 ms dan pada LAN adalah 3 ms. Perbedaan ini disebabkan adanya keterbatasan bandwidth pada modem untuk melewatkan paket sebesar 304 - 422 kbps untuk uplink dan 273 - 414 kbps untuk downlink. Untuk rata - rata latency whiteboard pada modem adalah 2.9 ms dan pada LAN adalah 3.1 ms. Perbedaan latency pada whiteboard tidak terlalu besar karena paket yang dikirimkan per karakter adalah 500 - 700 bps untuk uplink dan 1,4 - 1,7 kbps untuk dowlink. Pengujian juga dilakukan dengan survey kepada 15 orang. Hasil pengujiannya adalah sistem memiliki tingkat usabilitas, fugsionalitas dan efisiensi diatas 3.5 dari skala 4.
Dari kedua pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem telah dapat berjalan sesuai fungsi dan dapat digunakan untuk pembelajaran kolaborasi.

This final project is to create collaborative e-learning using video conference and whiteboard application to be used in collaboration learning. The creating process is through the step of design definition and then implementation with reuse component method that integrated to be one system. The reason using this method is to consider the time and cost efficiency, to be focuser in developing system and adding function for used component.
System performance testing is done with compare the system latency used in modem connection to LAN connection. The testing result is the average of video conference latency for modem is 58.5 ms and for LAN is 3 ms. This difference is caused to bandwidth limitation in modem to pass the packet of 304 - 422 kbps for uplink and 273 - 414 for downlink. The average of whiteboard latency for modem is 2.9 ms and for LAN is 3.1 ms. The difference of whiteboard latency between modem and LAN is not too far because per character is sent about 500 - 700 bps for uplink and 1.4 - 1.7 kbps for downlink. The testing also be done with survey on 15 persons. The testing result is the system has usability, functionality and efficiency level up to 3.5 with scale of 4.
By both testing can be concluded that the system works as its function and can be used to collaboration learning.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Bayu Bimantara
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat penting untuk mendukung dan meningkatkan keunggulan dan daya saing dalam bisnis organisasi. Dalam hal ini PT Bank XYZ sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia sangat membutuhkan dukungan teknologi informasi organisasi untuk mengembangkan fitur – fitur dan layanan yang berbasiskan sistem atau aplikasi kepada pelanggan yang bertujuan meningkatkan daya saing organisasi terhadap pesaingnya.
Saat ini terdapat permasalahan dalam pengerjaan proyek pengembangan fitur dan layanan berbasis teknologi informasi yang tidak memenuhi sasaran dalam implementasinya sehingga hal ini mengakibatkan berkurangnya daya saing organisasi. Hal ini diakibatkan karena tidak adanya suatu kebijakan tata kelola dalam pengembangan sistem sehingga mengakibatkan tidak optimalnya aktifitas dalam pengembangan sistem itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan suatu perancangan tata kelola terhadap pengelolaan proyek pengembangan sistem untuk membentuk fungsi – fungsi baru yang dapat melakukan optimalisasi dalam aktifitas pengembangan sistem.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan antara fungsi – fungsi pengelolaan pengembangan sistem saat ini dengan kerangka kerja COBIT 5. Selain itu dilakukan pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola proyek pengembangan sistem dengan tools Self Assesment COBIT 5 yang berguna untuk mengetahui sejauh apa tata kelola serta fungsi – fungsi dalam aktifitas proyek pengembangan sistem yang ada saat ini. Dari hasil penelitian ini diharapkan mendapatkan rekomendasi pengembangan teknologi informasi untuk mendukung tercapainya sasaran dari organisasi.

ABSTRACT
Information Technology has evolved to be one of the most important aspects in supporting and increasing the organization’s competitive advantage. One of Indonesian’s leading banks, PT Bank XYZ (Persero) Tbk., is an example of organization that highly need the IT support to provide features and services applications to their customers, aiming to improve the organization’s competitiveness against its competitors.
Unfortunately, there are issues in their system development projects that reduced the competitiveness of the organization. It is because the project’s implementation target typically does not meet the requirements. The absence of policy governance for system development in the IT Department is considered as the biggest constraints as it create ineffective system development process. Therefore, the organization is required to design suitable governance for their system development process, which will form new functions that could optimize it.
This research aim to map the current system development functions within the COBIT 5 framework. Its method is to measure the capability level of the system development governance by using Self Assessment COBIT 5 tools. It helps to understand the current capability level and finding the gap to the desired level. Therefore, it is expected to give recommendation for the organization in finding ways to improve the system development governance to support the organization’s goals."
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juliardi Indra Ferdianto
"PT. Aplikanusa Lintasarta melakukan transformasi bisnisnya dari penyedia layanan telekomunikasi menjadi penyedia solusi ICT (Information Comunication Technology) sesuai yang tercantum di dalam dokumen IT Strategic Plan tahun 2015. Kategori layanan ICT yang dikelola oleh PT. Aplikanusa Lintasarta saat ini adalah Data Center Services, Cloud Services dan Managed Services, membutuhkan infrastruktur yang handal untuk dapat menjalankan kegiatan operasional setiap harinya.
Penelitian ini mencoba untuk memberikan solusi perancangan infrastruktur yang handal untuk PT. Aplikanusa Lintasarta dengan menggunakan metodologi Architecture Development Method (ADM) dari The Open Group Architecture Framework (TOGAF) untuk perancangan infrastruktur TI yang adaptif dan dipetakan dengan kerangka kerja Information Technology Infrastructure Library (ITIL) terkait manajemen layanan TI.
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah cetak biru infrastruktur TI adaptif untuk pengelolaan layanan TI, yang dapat digunakan untuk mengakomodir kebutuhan bisnis PT. Aplikanusa Lintasarta sebagai penyedia solusi ICT.

PT. Aplikanusa Lintasarta now is transforming from telecomunnication service provider into an ICT (Information Communication Technology) service provider as stated in the document IT Strategic Plan 2015. Categories ICT services managed by PT. Aplikanusa Lintasarta is currently the Data Center Services, Cloud Services and Managed Services, require a reliable infrastructure to be able to run operational activities everyday.
This research goal is to provide reliable infrastructure design solution for PT. Aplikanusa Lintasarta using the methodology of Architecture Development Method (ADM) from The Open Group Architecture Framework (TOGAF) for the design of adaptive IT Infrastructure and mapped in the framework of the Information Technology Infrastructure Library (ITIL) management-related IT Services.
Data collection techniques used to compile this research was the observation, interview, and literature study. Results from this research is an adaptive IT Infrastructure blueprint for the management of IT Services, which can be used to accommodate the needs of the business of PT. Aplikanusa Lintasarta as ICT solution provider."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"ABSTRAK<>br>
Dari hasil penetration testing yang dilakukan oleh PT PQR, disimpulkan bahwa tata kelola keamanan informasi di PT XYZ belum baik dan masih berada di level 3,5 Indeks KAMI. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana rancangan prosedur operasional standar vulnerability management yang dapat diterapkan di PT XYZ, dengan hasil akhir berupa rancangan prosedur vulnerability management yang sesuai dengan indikator indeks KAMI dan dapat diterapkan di PT XYZ. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja ISO 27002:2013 sebagai kerangka kerja utama untuk perancangan proses vulnerability management dan menggunakan pendekatan PDCA untuk detil dari masing-masing aktivitasnya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi kasus penelitian kualitatif menggunakan hermeneutics. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah rancangan prosedur operasional standar vulnerability management yang sesuai dengan indikator indeks KAMI. Rancangan yang telah dibuat telah divalidasi oleh kepala Divisi Infrastruktur, Operasional, dan Kepatuhan dan telah mengikuti format penyusunan Prosedur Operasional Standar Divisi Infrastruktur, Operasional, dan Kepatuhan PT XYZ

ABSTRACT<>br>
From the results of PT PQR penetration testing, it is concluded that governance of information security in PT XYZ still at the level 3.5 of index KAMI. This research focuses on how vulnerability management Standard Operating Procedure SOP will be designed in PT XYZ, with the results vulnerability management SOP in accordance with index KAMI indicator and can be applied in PT XYZ. This research using ISO 27002 2013 as a main framework for designing vulnerability management process and using PDCA approach for details of each activity. Qualitative analysis with hermeneutics is used for the research method. In the conclusion, had beed developed vulnerability management SOP draft that fit with index KAMI indicator and the organization. Vulnerability management SOP draft had been validated by the division head of Infrastructure, Operational, and Assurance Division PT XYZ and already followed the SOP format in PT XYZ Infrastructure, Operational, and Assurance Division."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Triwardhana
"ABSTRAK<>br>
Kesuksesan suatu perusahaan penyedia jasa konsultasi dapat terhitung dari jumlah proyek konsultasi yang dapat terselesaikan tepat waktu, sesuai anggaran dan dengan kualitas yang diharapkan. Akan tetapi baik kapabilitas dan keahlian yang dimiliki oleh personil setiap perusahaan konsultan berbeda-beda, terdapat proses penyampaian yang terstandar dan ada juga yang masih bergantung ke individu tertentu.Untuk itu dibutuhkan suatu prosedur untuk menstandarkan proses yang menjadi ciri khas perusahaan konsultasi, prosedur ini juga dibutuhkan agar proses penyediaan konsultasi yang disampaikan tidak bergantung sepenuhnya pada suatu individu tertentu.Penelitian ini bertujuan untuk merancang prosedur yang bertujuan meningkatkan kapabilitas penyampaian jasa konsultasi pada perusahaan pemberi jasa konsultasi yaitu PT Equine Global. Untuk keperluan penelitian ini, prosedur yang disusun akan mencakup proses service delivery IT Service Management, yang menjadi portofolio jasa konsultasi yang diandalkan oleh PT Equine Global.Hasil yang diberikan dari penelitian ini adalah sebuah rancangan prosedur terstandar untuk menyampaikan jasa layanan konsultasi kepada klien PT Equine Global. PT Equine Global membutuhkan prosedur ini untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas mereka selaku perusahaan penyedia jasa konsultasi.Untuk mendapatkan sebuah rancangan prosedur yang mencerminkan ciri khas dari PT Equine Global, beserta penyampaian jasa konsultasi ITSM sesuai best practice yang diacu ITIL V3 . Penulis mengambil sudut pandang para ahli ITSM, tim service delivery dan manajemen PT Equine Global untuk mendapatkan ciri khas yang ingin terdapat dalam prosedur yang disusun ini.Hasil ini diharapkan dapat memperbaiki permasalahan kapabilitas yang dialami oleh salah satu unit bisnis PT
Equine Global, yaitu Equine Advisory Services dan menjadi acuan untuk penyusunan prosedur unit bisnis dan layanan lainnya yang diberikan kedepannya nanti.

ABSTRACT<>br>
The success of a consultancy company can be measured on the number of consultancy project which are delivered on time, on budget and based on expected quality. However, both the capability and skills owned by personnel on every consultancy company different from each other, some have standardized procedures to guide them in delivering services to clients, while some still rely on leadership skills owned by certain individuals.For that, procedures as a media to standardize the Business Process is required to deliver service which possess the uniqueness of the consultancy companies. This procedures are also required so that the consultancy services dose not fully depend on certain individuals.This research aim to devise procedures which are used to increase the capability of service delivery on one of consultancy company in Indonesia which is PT Equine Global. For this research purpose, the procedures devised will only cover IT Service management service delivery which becomes a top consultancy service portfolio owned by PT Equine Global.The result of this research will be a standardized procedure which required to deliver consultancy services to the clients of PT Equine Global, since PT Equine Global will require this procedures to increase both of their quality and capability as a consultancy services company.In order to obtain procedures which reflect the identity and uniqueness of PT Equine Global and the delivery of ITSM consultancy services based on ITIL V3. The writer capture the viewpoint and opinion of ITSM experts, service delivery team and management of PT Equine Global to acquire the uniqueness which want to be included within procedures being devised.The result of this research hopefully could improve both the capability and quality being delivered by Equine Advisory Service as one of PT Equine Global Business unit which have capability issue back in 2015. Later the devised procedure hopefully can become references for other PT Equine Global Business units which require procedures to standardize their services."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifky Yudistiro
"Suatu organisasi sangat bergantung pada teknologi informasi (TI) untuk membentuk strategi bisnis, menunjang kegiatan operasional, serta meningkatkan nilai bisnis dan mencapai tata kelola yang baik. Semakin pentingnya peranan teknologi informasi bagi organisasi, maka dibutuhkan  suatu tata kelola teknologi  informasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kerangka kerja (framework) untuk mengukur bahwa teknologi informasi telah dikelola secara tepat dan sumber daya teknologi informasi digunakan secara bertanggung jawab. Salah satu kerangka kerja yang dapat digunakan adalah Control Objective for Information and Related Technology 5 (COBIT 5). Penulis melakukan penelitian di PT. Pertamina Geothermal Energy menggunakan kerangka kerja COBIT 5 untuk menilai pencapaian kapabilitas proses tata kelola teknologi informasi di perusahaan. Data produksi yang tidak terintegrasi antar aplikasi menyebabkan permasalahan pada operasional bisnis perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif serta rujukan pada pemetaan pain point yang disediakan pada COBIT 5: Implementation untuk selanjutnya dilakukan pengukuran tingkat kapabilitasnya. Proses yang relevan dengan permasalahan yang diangkat adalah EDM02, APO05, BAI01, BAI02, BAI04, dan BAI07. Hasil pengukuran proses terpilih menghasilkan nilai rata-rata 0,3 dari skala 5. Hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu manajemen PT. Pertamina Geothermal Energy untuk mengetahui dimana posisi tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi serta mendapatkan masukan perbaikan prosedur dan kebijakan untuk meningkatkan tata kelola teknologi informasi.

An organization relies heavily on information technology (IT) to form business strategies, support operational activities, and increase business value and achieve good governance. The more important role of information technology for organizations, the information technology governance is needed. Therefore, a framework is needed to measure that information technology has been managed appropriately and that information technology resources are used responsibly. One framework that can be used is Control Objective for Information and Related Technology 5 (COBIT 5). The author conducted research at PT. Pertamina Geothermal Energy uses the COBIT 5 framework to assess the achievement of the capabilities of the information technology governance process in the company. Production data that is not integrated between applications causes problems in the company's business operations. This study uses qualitative data analysis and a reference to the pain point mapping provided in COBIT 5: Implementation to further measure the capability level. Processes that are relevant to the issues raised are EDM02, APO05, BAI01, BAI02, BAI04, and BAI07. The measurement results of the selected process produce an average value of 0.3 from a scale of 5. The results of this study are expected to help the management of PT. Pertamina Geothermal Energy to find out where the position of the capabilities of information technology governance and get input improvements procedures and policies to improve information technology governance. 

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>