Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aristus Luhur Pamarto
"ABSTRAK
Penerapan tata kelola TI yang baik berpengaruh langsung terhadap performa organisasi. Untuk mengetahui penerapan tata kelola TI di organisasi dilakukan audit tingkat kematangan TI menggunakan COBIT. Berdasarkan hasil audit tingkat kematangan TI di Perum Perhutani diketahui bahwa penerapan tata kelola TI di Perum Perhutani belum sesuai dengan tingkat kematangan TI yang diharapkan oleh Kementerian BUMN. Dengan nilai tingkat kematangan TI saat ini, TI belum mampu berperan meningkatkan kinerja bisnis Perum Perhutani. Berdasarkan hasil audit, salah satu faktor penyebab tingkat kematangan TI masih rendah karena ada beberapa fungsi TI yang belum ada pada struktur organisasi TI. Penelitian ini bertujuan merancang struktur organisasi TI di Perum Perhutani untuk meningkatkan nilai tingkat kematangan TI. Perancangan struktur organisasi TI menggunakan model struktur organisasi COBIT 5. Untuk mengetahui kebutuhan TI di Perum Pehutani, digunakan Critical Success Factor CSF . Untuk menghitung nilai manfaat perancangan struktur organisasi TI, digunakan Generic IS/IT Business Value Category. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan kewenangan pimpinan tertinggi TI di Perum Perhutani. Selain itu, terdapat beberapa penambahan fungsi TI baru yang sebelumnya belum terdapat pada struktur organisasi TI Perum Perhutani. Perubahan struktur organisasi TI Perum Perhutani akan memberikan manfaat bagi Perum Perhutani yaitu mengurangi risiko, mengurangi biaya kegiatan dan menambah pendapatan.

ABSTRACT
Implementation of good IT governance has direct effect on corporate 39 s performance. One method to determine how IT governance being used is to conduct IT maturity level audit using COBIT. Based on the result of IT maturity level audit at Perum Perhutani, implementation of IT governance in Perum Perhutani isn 39 t fit with IT maturity level of state owned enterprises. IT unable to support increasing Perum Perhutani 39 s business performance. One factor causing IT maturity levels at Perum Perhutani is low because there are some IT functions didn 39 t exist in current IT organizational structure. The purpose of this reseacrh to design IT organizational structure at Perum Perhutani in order to increase IT maturity level. Designing of IT organization structure at Perum Perhutani, using organization structure model based on COBIT 5. To know IT needs at Perum Perhutani, using Critical Success Factor. To calculate value of designing IT organization structure, using Generic IS IT Business Value Category. The results of this research is increasing authority of the IT supreme leader at Perum Perhutani and adding new IT functions that were not consist in current IT organization structure. Changing of IT organization structure will give benefit for Perum Perhutani, which reduces risk, reduces cost, and increase revenue."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aristus Luhur Pamarto
"ABSTRAK
Penerapan tata kelola TI yang baik berpengaruh langsung terhadap performa organisasi. Untuk mengetahui penerapan tata kelola TI di organisasi dilakukan audit tingkat kematangan TI menggunakan COBIT. Berdasarkan hasil audit tingkat kematangan TI di Perum Perhutani diketahui bahwa penerapan tata kelola TI di Perum Perhutani belum sesuai dengan tingkat kematangan TI yang diharapkan oleh Kementerian BUMN. Dengan nilai tingkat kematangan TI saat ini, TI belum mampu berperan meningkatkan kinerja bisnis Perum Perhutani. Berdasarkan hasil audit, salah satu faktor penyebab tingkat kematangan TI masih rendah karena ada beberapa fungsi TI yang belum ada pada struktur organisasi TI. Penelitian ini bertujuan merancang struktur organisasi TI di Perum Perhutani untuk meningkatkan nilai tingkat kematangan TI. Perancangan struktur organisasi TI menggunakan model struktur organisasi COBIT 5. Untuk mengetahui kebutuhan TI di Perum Pehutani, digunakan Critical Success Factor CSF . Untuk menghitung nilai manfaat perancangan struktur organisasi TI, digunakan Generic IS/IT Business Value Category. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan kewenangan pimpinan tertinggi TI di Perum Perhutani. Selain itu, terdapat beberapa penambahan fungsi TI baru yang sebelumnya belum terdapat pada struktur organisasi TI Perum Perhutani. Perubahan struktur organisasi TI Perum Perhutani akan memberikan manfaat bagi Perum Perhutani yaitu mengurangi risiko, mengurangi biaya kegiatan dan menambah pendapatan.

ABSTRACT
Implementation of good IT governance has direct effect on corporate 39 s performance. One method to determine how IT governance being used is to conduct IT maturity level audit using COBIT. Based on the result of IT maturity level audit at Perum Perhutani, implementation of IT governance in Perum Perhutani isn 39 t fit with IT maturity level of state owned enterprises. IT unable to support increasing Perum Perhutani 39 s business performance. One factor causing IT maturity levels at Perum Perhutani is low because there are some IT functions didn 39 t exist in current IT organizational structure. The purpose of this reseacrh to design IT organizational structure at Perum Perhutani in order to increase IT maturity level. Designing of IT organization structure at Perum Perhutani, using organization structure model based on COBIT 5. To know IT needs at Perum Perhutani, using Critical Success Factor. To calculate value of designing IT organization structure, using Generic IS IT Business Value Category. The results of this research is increasing authority of the IT supreme leader at Perum Perhutani and adding new IT functions that were not consist in current IT organization structure. Changing of IT organization structure will give benefit for Perum Perhutani, which reduces risk, reduces cost, and increase revenue."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Maryadi
"ABSTRAK
Kementerian Agama sebagai organisasi pemerintah tentunya fokus pada peningkatan pelayanan masyarakat yang transparan dan akuntabel. Oleh karena itu, teknologi informasi TI harus dikelola dengan tepat sehingga berimbas pada kualitas layanan kepada masyarakat. Fokus tatakelola TI bukan pada teknik keputusan, tetapi pada siapa yang secara sistematis memutuskan dan memberikan masukan pada pengambilan keputusan, serta mekanisme yang dapat menjaga agar perilaku dalam mengambil keputusan yang selaras dengan misi, strategi, dan nilai-nilai organisasi.Dalam hal ini penulis mencoba mengembangan dan memperbaharui peran dan fungsi Unit TI dengan meneliti tatakelola TI terkait struktur organisasi pemerintah dengan menggunakan COBIT 5 dan CISR. Aktivitas proses grafik RACI dengan struktur organisasi dan/atau peran individu dalam organisasi. Menggambarkan tingkat keterlibatan masing-masing peran untuk setiap praktek proses: bertanggung jawab, akuntabel, berkonsultasi atau informasi.Penelitian ini menghasilkan rancangan tatakelola TI dengan mekanisme struktural dan mekanisme fungsional sehingga peran dan fungsi TI mendapatkan posisi penting di Kementerian Agama. Secara struktural perlu dilakukan penyesuaian dalam struktur organisasi yang ada, dengan membentuk struktur organisasi TI baru yang dapat mendukung mekanisme fungsional tatakelola TI dengan membentuk Dewan Pimpinan, Perencana Strategis, Forum TI dan lain-lain. Serta metode pengambilan keputusan penting mengenai kebijakan TI. Selain itu penelitian dapat dijadikan referensi serta kajian lebih lanjut bagi pihak akademis terkait dengan kajian lebih lanjut terkait proses tatakelola TI terkait struktur organisasi pemerintah.

ABSTRACT
As the government organisations, Ministry of Religious Affairs focused on transparent society and accountable service improvement. Therefore, information technology IT must be managed well so that can be impacted to the quality of the society service. IT governance is not focus on decision technic, it refers to the one who decides and provides input in decision-making systematically, and maintaining mechanism so as behaviour in decision-making that appropriate by mission, strategy, and organisation values.In this case the writer tried to develop and improve IT role and function by research IT governance that related to the government organizational structure by COBIT 5 and CISR. RACI graphic activity process with organisational structure and/or individual roles in organisation. Describing the level of involvement each roles for every practice process: responsible, accountable, consultation or Information.This research is resulting IT governance programme with structural mechanism and functional mechanism so that IT 39;s function gets the important position in the Ministry of Religious Affairs. In the Structural existing organizational needs an adaptation structurally by creating a new IT organizational structure which can provide the mechanism of the functional IT governance with establish Board, Strategic Planner, IT Forum, etc. As well as the method of making important decisions about IT policy. Furthermore, the research can become a reference and further study for the related academic with further study that related to IT governance process and related to government organizational structure."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Arisandi
"Perkembangan Teknologi Informasi (TI) dan meningkatnya penggunaan TI oleh organisasi, baik bisnis maupun non bisnis dapat menunjukkan bahwa peran TI dalam mendukung kegiatan bisnis dan mencapai tujuan organisasi semakin meningkat. Dalam industri penerbangan, IT sangat berperan dalam mendukung proses bisnis. PT. M sebagai salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia juga memanfaatkan IT dalam menjalankan proses bisnisnya, banyaknya aplikasi IT yang digunakan dalam menjalankan proses bisnis menunjukkan investasi perusahaan terhadap IT cukup besar. Investasi terhadap IT seharusnya disertai dengan adanya tata kelola (IT Governance) yang baik agar investasi IT dapat memberikan hasil yaitu adanya keselarasan antara kegiatan bisnis dan IT dalam mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan dan memetakan IT Governance pada PT. M sehingga memperoleh gambaran umum bagaimana pelaksanaan IT Governance perusahaan. Dalam melakukan pemetaan terdapat IT Governance Framework yang digunakan, yaitu model Van Grambergen untuk memetakan bagaimana Struktur, Proses dan Mekanisme Relasional IT Governance pada PT. M. Selain itu terdapat beberapa framework lain yang digunakan yaitu Weill & Ross, ITGI dan AS-8015. Laporan penelitian ini akan menguraikan bagaimana penerapan masing-masing framework tersebut untuk pengelolaan IT di PT. M. Berdasarkan hasil pemetaan terhadap beberapa framework tersebut, diketahui beberapa gejala yang menyebabkan terhambatnya IT Governance pada PT. M. Hal ini menyebabkan munculnya beberapa masalah yang ditimbulkan karena belum berjalannya IT Governance di PT. M. Beberapa masalah tersebut antara lain adalah tidak tercapainya strategic alignment antara bisnis dan IT, kurangnya akuntabilitas penggunaan sumber daya IT dan tidak adanya competitive advantage dari IT.

Information Technology expansion and more IT usage is raising by organization that run in business or non business can show that IT character as business support can gain an advance objective for organization. In airline business where IT is really associate for business support, PT. M as one of airlines business in Indonesia also use IT to perform their business process, lot of IT Applications used in business process show that large IT investment in their company. IT investment should be follow with good IT Governance; therefore IT investment can gain alignment between business activity and IT within reach company objective.
Objective of this research is to describe and mapping of IT Governance in PT. M until have a general picture of how IT Governance implement in company. Within mapping, it have IT Governance Framework used such as; Van Grembergen model for how mapping Structure, Process, and Relational Mechanisms of IT Governance on PT. M. In addition also have other framework that used as Weill & Ross, ITGI and AS-8015. This thesis will explain about how to utilize for each IT Governance framework in PT. M. As result of this mapping toward those several frameworks there are known some symptom that cumber IT Governance of PT. M. From those several symptoms, causes several problems such as less of bussiness - IT strategic alignment, less of accountability in IT usability and loss of competitive advantage from IT."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Prawira B.
"Teknologi Informasi telah menjadi peranan yang sangat penting dalam menunjang strategi dan visi organisasi. Hal ini didasari oleh Survey yang dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers pada tahun 2003 dan 2005. Hasil survey menunjukan bahwa 52% di tahun 2003 dan 57 % ditahun 2005 menyatakan TI memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan strategi dan visi perusahaan. Industri keuangan seperti perbankan merupakan salah satu industri yang tertinggi menyatakan bahwa TI berperan sangat penting untuk mewujudkan strategi dan visi perusahaan dibandingkan industri lainnya. Oleh karena itu penulis ingin melihat kesesuaian model tata kelola TI pada Bank DA dengan beberapa kerangka kerja dari teori yang telah ada. Penulis tidak merancang kembali tata kelola TI yang sudah ada pada Bank DA hanya mendeskripsikan tata kelola TI nya.
Penelitian dilakukan menggunakan tiga kerangka kerja tata kelola TI berikut: kerangka kerja Struktur, Proses dan Hubungan atau Komunikasi, kerangka kerja IT Governance Institute, dan kerangka kerja Australian Standard for Good Corporate Governance of ICT. Penulis akan memetakan tata kelola TI bank DA ke kerangka kerja-kerangka kerja tersebut. Setelah memetakan tata kelola TI bank DA penulis akan menganalisa menggunakan teori tata kelola TI dari ketiga kerangka kerja tersebut dan mencari temuan-temuan dalam penganalisaannya.
Dari hasil analisis penulis menemukan bahwa tata kelola TI bank DA sebagian besar sesuai dengan ketiga kerangka kerja yang digunakan. Penulis juga menemukan ada sebuah proses pada bank DA yaitu formally tracking business value of IT yang belum dijalankan dengan baik. Selain itu tata kelola TI bank DA sesuai dengan empat dari tujuh karakteristik yang terdapat pada perusahaan yang memiliki tata kelola TI dan kinerja keuangan yang baik. Dengan melihat tata kelola TI yang baik dan sesuai dengan sebagian besar kerangka kerja yang ada penulis menyarankan menggunakan tata kelola TI sebagai salah satu masukan untuk mengembangkan pola tata kelola TI perusahaan di Indonesia.

Information Technology has been an important role to support the vision and strategy of the organization. This is based on the survey that is conducted by PricewaterhouseCoopers in 2003 and 2005. The result of the survey shows that 52 % in 2003 and 57 % in 2005 state that Information Technology has been an important role to achieve the vision and strategy of an organization. Financial Industry like bank was one of the highest industries that state this statement compare to the other industries. Author is interested to investigate the fitness of Bank DA IT Governance Model compare to existing framework from other theory. Author doesn't re-design the IT Governance of Bank DA, but only describe the existing IT Governance that Bank DA impalement.
The Research is conducted using three IT Governance frameworks as follow: Structure, Process and Relationship mechanism framework, IT Governance Institute framework, and Australian Standard for Good Corporate Governance of ICT framework. Author will map Bank DA IT Governance to these three frameworks. After mapping them, Author will analyze it using IT Governance theory from the three frameworks and give some fact that is found from analysis. From the analysis author found that most of Bank DA IT Governance is match to the three frameworks.
Author also found that there is one process in Bank DA, formally tracking business value of IT, which is not performed well. The other finding is Bank DA IT Governance has applied four characteristic of seven that has been applied in the organization that has great IT Governance and financial performance. Refer to the analysis that show Bank DA has run their IT Governance well and mostly match to the IT Governance framework from other theory. Author suggests using Bank DA IT Goverancne as an input to develop Indonesia IT Governanace Model. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Anggara Heaqal
"Semakin meningkatnya kebutuhan kalangan eksekutif organisasi untuk memastikan proses penghantaran nilai dari investasi Teknologi Informasi (TI), serta untuk mencapai fusi antara bisnis dengan TI, semakin menuntut kesadaran dan pemahaman tentang bagaimana sebuah organisasi dapat mengimplementasikan IT Governance (tata-pamong TI). Penelitian eksploratori dengan pendekatan kualitatif ini, bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi IT Governance pada PTX, sebuah perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia, dengan menggunakan beberapa teori kontigensi dan kerangka kerja IT Governance, dimana kombinasi struktur, proses, dan mekanisme relasional adalah kerangka kerja utama yang digunakan dalam penelitian ini. Studi kasus ini dilaksanakan dengan melakukan wawancara, observasi dan studi dokumen, di PTX. Hasil dari penelitian ini menghadirkan deskripsi sebuah pemetaan implementasi IT Governance (IT Governance Map) sebagai sudut pandang alternatif dalam memahami bagaimana pengimlementasian IT Governance pada sebuah organisasi. Hasil dari studi kasus ini mengindikasikan campuran antara pengaturan implementasi IT Governance dengan kontigensi dari lingkungan dan organisasi semua berperan dalam menciptakan nilai TI bagi organisasi.

The increasing need for organization executive to verify the value generation process from Information Technology (IT) investment, and to achieve the fusion between business and Information Technology (IT), call for an increasing awareness and understanding of how an organization can implemented IT Governance. In the purpose of qualitatively describes how an organization can implement IT Governance, this exploratory case study reviews and analyses several frameworks, rooted in a mixture of structure, process and relational mechanism, and contingencies theories of IT Governance within PTX, a major Indonesian mining company. The research was conduct through several indepth interviews, observation, and documents study within PTX. This research results an alternative view through a description of an implementation mapping of IT Govenance (IT Govenance Map) in PTX, blended in organization and environmental contingency, and generated the IT Governance outcome to the organization."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Ary Yuniarti
"Investasi dibidang TI cenderung mengalami peningkatan seiring dengan kebutuhan akan teknologi dan informasi yang kian meningkat. Dalam era teknologi dan informasi saat ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas layanan maupun produknya. Dan TI merupakan alat strategis untuk dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Sehingga tak heran investasi yang dikeluarkan untuk TI tidaklah sedikit. Dan diharapkan investasi yang dilakukan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan jalan pengelolaan sumber daya TI yang optimal. Untuk itu penelitian ini di tujukan agar perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan keefektivan dalam pengelolaan sumber daya TI dan sesuai dengan tujuan strategis dari perusahaan, khususnya untuk perusahaan yang berbasiskan proyek yang bergerak di bidang EPC (Engineering Procurement and Construction). Hal tersebut akan di lakukan dengan cara menganalisa dan merancang struktur IT Governance yang sesuai dengan karakteristik proyek-proyek EPC. Pendekatan yang digunakan dalam rancangan IT Governance tersebut akan menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kerangka kerja yang berorientasi proyek; PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dan pendekatan kerangka kerja yang menjadi standar industri; COBIT (Control Objective for Information and Related Technology). Kedua pendekatan yang berbeda tersebut dapat saling melengkapi dalam menganalisa dan merancang IT Governance suatu perusahaan yang berorientasi proyek. IT Governance yang dirancang dengan pendekatan kerangka kerja COBIT dan PMBOK ini memberikan arahan dan langkah-langkah yang cukup jelas dalam merealisasikan fungsi-fungsi pengelolaan sumber daya TI. Hal tersebut tertuang dalam bentuk aktifitas yang dapat dilakukan oleh organisasi dalam mengelola fungsi dan sumber daya TI. Begitu pula dengan tindakan-tindakan yang bersifat pemantauan (monitoring) untuk melakukan kontrol terhadap proses-proses TI yang telah diterapkan dengan menetapkan tingkat maturitas yang diinginkan, CSF (Critical Success Factors), KPI (Key Performance Indicators) dan KGI (Key Goal Indicators).

Investment in IT sector tends to increase following the increasing needs on technology and information system. On the era of technology and information, the company is required to improve both service quality and product performance. IT is a strategic tool that could improve the company performance. Therefore a company may invest a lot of money for its IT sector which in return the investment could improve company?s performance with optimum IT resources management. Research is done for the company for increasing the efficiency and effectiveness on managing the IT resource that suitable with a company's strategic vision, especially the one which based on Engineering Procurement and Construction Project. The research will be done by analyzing and designing the IT Governance which is suitable with the EPC project characteristics. There are two approaches used to design IT Governance. First, PMBOK (Project Management Body of Knowledge) and the other one is COBIT (Control Objective for Information and Related Technology). Those two different approaches could complete to each other both the analysis and design of IT Governance of a company with project orientation IT Governance, which is designed by using both COBIT and PMBOK approaches, gives guidelines in managing the IT resource. Those guidelines are based on activities that organization can maintain. And also monitoring activities to control implemented IT processes such as level of maturity, CSF (Critical Success Factors), KPI (Key Performance Indicators) and KGI (Key Goal Indicators)."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Sri Yulianti
"Tata kelola teknologi informasi (IT Governance) telah menjadi sesuatu hal penting dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam penerapan Good Corporate Governance di dalam sebuah organisasi. Tata kelola TI adalah sebuah konsep yang menjadi jawaban atas kebutuhan organisasi akan jaminan kepastian penciptaan nilai dari TI serta jaminan kepastian kembalinya investasi TI yang telah ditanamkan. Beberapa organisasi telah memulai menerapkan tata kelola TI untuk dapat mencapai keselarasan antara bisnis dengan TI.
Dari hasil pengamatan, pemanfaatan TI di Bpmigas hanya dianggap pendukung atau penyedia kegiatan masing-masing unit fungsi di dalam pengiriman layanan TI. Layanan TI hanya dianggap sebagai komoditas yang dapat dibeli. Sikap ini tidak sesuai dengan kebutuhan Bpmigas untuk mencapai visinya yaitu agar dapat menjadi suatu lembaga pengawasan dan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu Migas yang efisien dan efektif. Untuk mencapai visi diatas, salah satu strategi Bpmigas ialah dengan membangun sistem informasi yang terintegrasi. Tujuan ini tidak akan tercapai jika Bpmigas tidak mengubah pandangannya terhadap TI. Untuk membangun SI yang terintegrasi perlu hubungan yang erat antara TI dan setiap unit fungsi, dimana ada pengenalan yang lebih baik dari perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu TI harus dianggap partner, yang memiliki posisi atau kedudukan yang sederajat dengan unit fungsi yang lain. Pertama-tama, penelitian ini mempelajari beberapa kerangka kerja tata kelola TI yang ada. Kemudian penelitian ini menggambarkan kondisi akan kebutuhan tata kelola TI lalu mengajukan rancangan model tata kelola TI yang sesuai dengan kebutuhan Bpmigas agar visi Bpmigas dapat tercapai. Untuk menggambarkan kondisi akan kebutuhan tata kelola TI digunakan kerangka kerja struktur, proses dan mekanisme hubungan dan kebutuhan TI yang terintegrasi dengan strategi bisnis. Kerangka kerja IT BSC, Cobit dan model tata kelola TI yang menggabungkan struktur, proses dan mekanisme hubungan digunakan untuk model tata kelola TI di Bpmigas dimana outsourcing partnership sangat diperhatikan. Pada akhirnya tata kelola TI yang efektif ini dapat memberikan kontribusi untuk terwujudnya good corporate governance, dengan adanya akuntabilitas, transparansi dan pertanggungjawaban dari investasi TI, dan perbaikan pelayanan penyampaian informasi secara keseluruhan. Akan tetapi penelitian ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut mengenai keefektifan rancangan kerangka kerja model tata kelola TI dengan diukur berdasarkan peningkatan unjuk kerja Bpmigas dan kontribusi TI dalam pencapaian visi Bpmigas setelah diterapkannya model tata kelola TI yang diusulkan.

IT Governance becomes important thing and integrated part for Good Corporate Governance within an organization. IT Governance concept is the answer for organization need to assure the creating of IT value and to assure the return of IT investment which has been spent. Some organizations have begun to apply IT Governance to achieve alignment between business and IT. As the result of review and observation, the IT application in BPMIGAS is only supporting function or just tools for providing activity in each unit within delivering IT services. IT services is just considered as commodity which can be purchased easily. This attitude is not in line with the need of BPMIGAS to achieve its vision: To become efficient and effective regulation and controlling institution for upstream oil and gas industry sector. In order to achieve its vision, one of the BPMIGAS strategies is to build integrated information system. This objective cannot be achieved if BPMIGAS will not change its perception about IT. To build the integrated information system, the close relationship between IT and the function units is necessary where there is better recognizing of the company organization as a whole. There fore, IT should be considered as partner, which has the same position and level as other units. Firstly, this study describes the conditions for IT Governance?s need and then proposes the IT Governance model which fulfill the need for BPMIGAS in order to achieve its vision. To describe the condition about the need of IT Governance, this study uses structure, process and relational mechanism framework, and integrated IT need with business strategy. IT BSC framework, Cobit and IT Governance model which is combined the structure, process and relational mechanism, would be used for IT Governance model in BPMIGAS where there is a focus on outsourcing partnership. At the end, the effective IT Governance can give contribution to build good corporate governance by accountability, transparency, IT Investment responsibility and also improvement of information delivery services as a whole. However, it still need further research and assessment for the effectiveness of this proposed IT Governance model framework by measuring the improved performance of BPMIGAS and IT contribution in achieving BPMIGAS ?s vision after this proposed IT Governance model is applied."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Romadona
"Saat ini dalam menciptakan situasi usaha dan pasar di Indonesia yang sehat, tuntutan agar perusahaan dapat menerapkan IT Governance yang baik, transparan dan akuntabel dari stakeholdernya menjadi hal yang mendorong mengapa perusahaan menerapkan hal tersebut. Di dalam sektor perusahaan terbuka (Tbk) di Indonesia, mekanisme penerapan IT Governance memiliki tingkat urgensi yang tinggi agar dapat memastikan bahwa perusahaan tersebut dapat selalu terpantau kinerjanya dan perkembangannya dalam meningkatkan kompetisi serta terkontrol dengan adanya aturan atau regulasi yang mengikat. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan validasi terhadap hasil penelitian di lapangan yang terdahulu dengan mencari informasi-informasi pendukung serta penguat lainnya sebagai landasan validasi terhadap analisa pola penerapan mekanisme structural dan pengambilan keputusan TI terkait IT Governance yang ditemui. Pada akhirnya TI bisa membantu organisasi dalam peningkatan nilai tambah dan manajemen resikonya.

Nowdays when creating healthy market in Indonesia, demand in order to company apply good IT Governance, transparent and accountability from their stakeholder, becoming matter to pushing why company apply the mentioned. List of public company that listed on Indonesian Stock Exchange have high urgency level in applying of IT Governance so these company can be always being controlled and monitored on their growth, and they are more prepared to compete each other along with manage by Indonesian regulation or rules. Intention of this research is to make a validation if any from the previous IT Governance research in terms of looking up a list of IT Governance supporting factor on analysis of IT Governance structural and IT decision making mechanism at publicy listed company At the end, IT existence can add more values for the Indonesian public listed company and their risk management."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Kartika
"Sebagai the most high regulated industry, perbankan merupakan salah satu industri yang memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap teknologi Informasi sebagai core teknologi mereka terlebih dalam membantu untuk mematuhi aturan dari regulator seperti Bank Indonesia misalnya. Tingkat ketergantungan ini bahkan akan menjadi lebih tinggi bagi sebagian besar bank yang beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif. Dengan semakin meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam bisnis bank, tata kelola teknologi informasi (IT governance) tentunya menjadi konsep yang penting dibicarakan. Hal ini didukung oleh penelitian bahwa perusahaan yang memiliki IT. Governace yang baik rata-rata memperoleh keuntungan 20% lebih tinggi dari perusahaan yang memiliki tata kelolaTI yang baik. Oleh karna itu penelitian yang bersifat deskriptif ini mencoba untuk menggambarkan IT governance dalam sebuah Bank besar yaitu Bank XYZ dengan menggunakan beberapa model IT Governance yang sudah ada. Penggunaan beberapa model beebeda ini ternyata dapat memetakan kondisi IT Governance Bank XYZ dengan lebih baik dibandingkan hanya menggunakan satu model tertentu saja.
Dari hasil penelitian tersebut penulis berpendapat bahwa penerapan IT Governance di Bank XYZ sudah tergolong baik meskipun belum bisa dikatakan ideal. Namun demikian untuk lebih menyempurnakannya lagi maka harus dipastikan bahwa Post Implementation Review benar-benar dilaksanakan. Salah satu cara memastikannya adalah dengan memasukkan Post Implementation Review dalam KPI ataupun SLA unit kerja terkait. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan yang sangat erat antara KPI dan SLA dengan IT Governance di Bank XYZ.

As the most highly regulated industry, banking is one of industry that has high level of dependency to information technology, to help them comply with regulations and authority, Bank Indonesia for example. This level of dependency tends to rise higher for most banks as they operate in competitive environment. With the increasing adoption of information technology in banking business, IT Governance has been major concept to be considered. This also supported by study that shows enterprises with good IT governance, in average, yield 20% higher than enterprise which do not have good IT governance. This descriptive study try to elaborate IT Governance in a big bank, XYZ, by using several existing IT Governance model. By using these models, a better mapping of IT Governance in Bank XYZ can be achieved, compared by using only one specific model.
From the study, can be suggested that implementation of IT Governance in Bank XYZ can be classified as good. Nonetheless, to further improve it, there must be a certainty that PIR be conducted properly. One way to ensure that PIR is conducted properly is by putting the PIR in KPI or SLA of the related working unit. This is because of KPI and SLA is tightly-connected with IT Governance in Bank XYZ."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>