Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153508 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Dian Safitri
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji penggambaran relief Hirayagarbha dan hubungannya dengan ritual keagamaan Buddha di kaki Candi Mendut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi penggambaran relief yang berhubungan dengan prosesi ritual Buddha. Melalui deskripsi dan perbandingan, penelitian ini akan memaparkan hasil mengenai variasi penggambaran relief Hirayagarbha. Relief Hirayagarbha di candi-candi di Jawa Tengah abad 8 mdash;10 M memiliki persamaan corak penggambaran karena dibangun pada masa pemerintahan dinasti yang sama. Hasil pemaparan penggambaran relief Hirayagarbha di kaki Candi Mendut juga akan menunjukan arah keliling candi di dalam prosesi ritual keagaman.

ABSTRACT
This research describes the depiction of The Hira yagarbha relief and its relation to The Buddhist religious rituals on the foot of Mendut Temple. The purpose of this research is to figure out the reliefs variations that is related to The Buddhist rituals procession. Based on a description and comparison, this research describes the result of the depiction variations of The Hira yagarbha relief. The Hira yagarbha reliefs in the 8th mdash 10th century Central Java rsquo s Temples have the same depiction style because they were built during the same dynasty. The explanation of Hira yagarbha relief rsquo s depiction on the foot of Mendut Temple will also show the walking direction in the temple ritual procession. "
2017
S69080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noverita Widya Putri
"Penelitian ini mengkaji penggambaran relief Hiranyagarbha dan konsepsi keagamaan yang melatarbelakangi pemahatan relief Hiranyagarbha pada dinding kaki candi induk utara dan selatan Percandian Plaosan Lor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk penggambaran relief Hiranyagarbha dan konsepsi keagamaan yang melatarbelakangi penggambaran relief Hiranyagarbha. Penelitian ini juga memaparkan perbandingan relief Hiranyagarbha di Percandian Plaosan Lor dengan candi-candi lain di Jawa Tengah abad 8 ndash;10 M. Hasil pemaparan penggambaran relief Hiranyagarbha pada dinding kaki candi induk utara dan selatan Percandian Plaosan Lor juga menjukkan konsepsi keagamaan yang melatarbelakangi penggambaran relief Hiranyagarbha.

This research describe the depiction of form Hiranyagarbha's relief and its relation to religious conceptions on the foot wall of the northern and southern main temples Plaosan Lor. The purpose of this research is to figure out the depiction of form The Hiranyagarbha's relief and the religious conceptions. This research also describe the comparison of Hiranyagarbha's relief in Plaosan Lor Temple with other temples in Central Java 8th ndash 10th Century. The explanation of Hiranyagharbha's relief on the foot wall of the northern and southern main temples Plaosan Lor will also shows the background of the religious concept from the depiction Hiranyagarbhas relief."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Gita Andharuni
"Skripsi ini membahas mengenai penggambaran relief Ramayana di Candi Siwa dan Candi Brahma pada kompleks percandian Prambanan berdasarkan kaidah Sad-Angga. Relief Ramayana pada Candi Siwa berjumlah 24 panil dengan 46 adegan. Relief Ramayana pada Candi Brahma berjumlah 30 panil dengan 30 adegan.
Dalam skripsi ini tiap adegan akan diamati kesesuaiannya dengan kaidah kesenian Sad-Angga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kaidah Sad-Angga dalam pembuatan relief-relief di Candi Hindu pada masa Klasik Tua.

This research discuss about depiction of Ramayana relief in Siwa and Brahmana Temple on Prambanan temple complex based on Sad-Angga principle. The amount of Ramayana relief in Siwa Temple are 24 panels with 46 scene and in the amount of Ramayana relief in Brahmana Temple are 30 panels with 30 scene.
In this research every scene in Ramayana relief will be observed its suitability with Sad-Angga principle. The purpose of this research is to know the use of Sad-Angga principle in the making of reliefs in Hindu temple on Klasik Tua period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Nadhrotul Uyyun
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang penggambaran relief Bodhisattwa di candi induk Utara dan Selatan Plaosan Lor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ikonografi penggambaran relief Bodhisattwa di candi induk Utara dan Selatan Plaosan Lor. Melalui metode deskripsi dan perbandingan, penelitian ini akan memaparkan hasil mengenai ikonografi relief Bodhisattwa di candi Induk Utara dan Selatan Plaosan Lor. Penggambaran relief Bodhisattwa di Plaosan Lor memiliki keunikan, yaitu persamaan ikonografi, namun tetap memiliki penggambaran yang berbeda di tiap panil. Hasil penelitian ini akan menunjukkan peranan seniman silpin dalam penggambaran relief Bodhisattwa dan peranan relief Bodhisattwa pada bangunan suci, arah mengelilingi candi pada prosesi keagamaan, meditasi, dan konsep Catur Arya Saccani dan Astawidha dalam agama Buddha Mahayana.

ABSTRACT<>br>
This research describes the depiction of Bodhisattwa rsquo s relief in North and South Main Temples of Plaosan Lor. The purpose of this research is to figure out the iconography of Bodhisattwa rsquo s reliefs in Main Temple of Plaosan Lor. Based on a description and comparison method, this research describes the result of the depiction of Bodhisattwa rsquo s iconography in North and South Main Temples of Plaosan Lor. The depiction of Bodhisattwa rsquo s relief in Plaosan Lor has a special style because they have same iconography, but still has different style depiction in every frames. The explanation of Bodhisattwa rsquo s reliefs on main tempels of Plaosan Lor will also show the artist silpin role in every depiction of Bodhisattwa rsquo s reliefs and role of Bodhisattwa rsquo s reliefs in the holy buildings, this research will also show the walking direction in the temple rsquo s ritual procession, meditation point, and the concept of Catur Arya Saccani and Astavidha in Mahayana Buddhism."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rohyani
"Penelitian tentang candi Borobudur telah banyak dilakukan para ahli terdahulu, baik mengenai bangunannya maupun reliefnya. Demikian pula penelitian tentang relief Karmawibhanga yang terdapat di kaki candi Borobudur, banyak dijadikan referensi untuk penelitian baik dari segi ekonomi, sosial ekonomi, ekologi maupun keagamaan. karena relief Karmawibhanga menggambarkan tentang keadaan sehari-hari dalam kehidupan masyrakat kebanyakan.
Penelitian ini mencoba untuk mengetahui teknik skenario yang dipakai untuk pemahatan relief Karmawibhanga di candi Borobudur. Hal tersebut didasarkan karena ditemukannya naskah Mahakarmawibhanga yang berisi ajaran agama Buddha. Apakah naskah tersebut yang dijadikan patokan dalam pembuatan relief dan bagaimana para pemahat memvisualkan ajaran yang terdapat dalam naskah tersebut.
Deretan panil relief candi seperti deretan film yang ditayangkan, bila film merupakan media komunikasi yang bergerak maka relief juga sebagai media komunikasi walaupun secara visual tidak bergerak namun bila diamati bersifat dinamis pula. Dalam pembuatan film diawali dengan adanya naskah scenario. Skenario film merupakan acuan yang berisi rangkaian sekuen dan adegan walaupun bukan dalam bentuk yang persis. Untuk membuat film seorang sutradara memerlukan suatu script, yaitu naskah skenario yang berisi catatan perubahan untuk acuan kerja para pekerja film.
Dalam pembuatan relief nakah Mahakarmawibhanga dapat dikatakan sebagai suatu skenario, dan para silphin menggunakan inskripsi pendek yang terdapat pada panil untuk acuan silphinan. Karena keterbatasan media maka petunjuk yang digunakan cukup singkat dan untuk menggambarkan figur yang dikehendaki mereka menggunakan contoh dari lingkungan sehari-hari. Para silphin menggunakan contoh yang ditemukan dalam lingkungan mereka supaya masyarakat mudah memahami ajaran agama yang dituangkan dalam relief tersebut. Dalam penggambarannya silphin bangyak menggunakan unsur pohon untuk batas adegan. Hal ini karena pohon merupakan salah satu unsur alam yang sangat dekat dengan masyarakat agraris yaitu memberi kemakmuran, kebahagiaan dan harapan. Penggunaan unsur pohon dalam pemahatan juga karena pohon merupakan unsur alam yang hidup sehingga secara keseluruhan adegan pada panil mengalir secara luwes dan tidak kaku."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bell Arminus Tyas Mardiko
"This study is determine the story engraved on Candi Kesiman Tengah?s relief and explain the style of depiction and position of the reliefs. The repeated Relief depictions in each side associated with the concept of Vastupurusamandala that often used in the construction of a temple. The purpose of this research is find out religiousity and religious concepts which is existing within the Majapahit. Results of this study is to know the myths or stories in relief that is connected with its
positioning, and some other relief function which shows the position the gods at the temple which is used by the religionist as a medium in carrying out their religious activities.

Penelitian ini untuk mengetahui cerita yang dipahatkan pada relief Candi Kesiman Tengah serta menjelaskan gaya penggambaran dan keletakan relief. Penggambaran relief yang berulang di setiap sisinya dikaitkan dengan konsep vastupurusamandala yang sering digunakan dalam pembangunan sebuah candi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkapkan nafas keagamaan serta konsep keagamaan yang
berkembang di lingkungan Majapahit. Hasil dari penelitian ini adalah dengan mengetahui mitos atau cerita pada relief dan dihubungkan dengan keletakannya maka terdapat fungsi relief lainnya yaitu menunjukkan keletakan para dewa pada sebuah candi yang digunakan sebagai media kaum agamawan dalam melaksanakan kegiatan keagamaan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsanaa Khenresta
"Penelitian ini berfokus kepada penggambaran adegan berderma yang ada pada kaki Candi Borobudur, relief Karmawibhangga. Derma merupakan dasar tingkatan dalam tahapan tindakan bermanfaat, punnakiriyavatthu. Derma merupakan arti kata dana yang berasal dari bahasa Pali. Derma merupakan kegiatan mendasar positif yang bisa dilakukan oleh siapa dan dimana saja. Derma merupakan salah satu adegan yang digambarkan pada relief candi. Penggambaran adegan derma paling banyak ditemui pada relief Karmawibhangga, sebanyak 40 adegan derma dipahatkan. Sebaran relief derma pada relief Karmawibhangga paling banyak dijumpai pada sisi barat-utara.

This research focus in depiction the act of charity that appear on Candi Borobudurs feets, called as relief of one of the step of useful actions, punnakiriyavatthu. Charity originated from Palis language, dana. Charity is one of basic positive activity that can be done by everyone, everywhere. This charity acts drawn at candis relief. The depiction of this charity acts shown major at the Karmawibhanggas relief, at least 40 acts of this charity been carved. The distribution of this relief rely on relief of Karmawibhangga, most widely shown at west-north side."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metta Widjaja
"Rangkaian relief Karmawibhangga di kaki candi Borobudur yang tertutup oleh batur lambahan terdiri dari 160 panil. Rangkaian relief ini berisi ajaran tentang hukum karma dari kitab suci Mahu-Karmavibhanga. Relief Karmawibhangga ini banyak mengungkapkan tentang keadaan sosial masa lampau sekitar abad ke-9 sampai ke-10 M di Jawa, baik lingkungan alamnya maupun lingkungan masyarakatnya. Pada relief inilah tersimpan berbagai keterangan dari segi kehidupan masa lalu, antara lain perilaku keagamaan, pelapisan sosial, mata pencaharian, tata busana, peralatan hidup, flora dan fauna. Kaum agamawan yang merupakan salah satu golongan pada masyarakat saat itu terlihat pula penggambarannya pada panil-panil relief Karmawibhangga. Terdapat 48 panil yang menggambarkan kaum agamawan. Kaum agamawan yang digambarkan adalah brahmana, bhiksu, pertapa. Perilaku keagamaan yang terdapat pada masa itu sedikit-banyak dapat terlihat pula dari panil-panil relief yang menggambarkan kaum agamawan dengan beragam aktivitasnya"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S11590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa Indra
"Relief naratif yang dipahatkan pada kaki Candi Jawi masih belum dapat dikenali dengan baik. Relief ini menarik untuk diteliti karena memiliki banyak permasalahan yang belum dipecahkan, diantaranya adalah arah baca dan batas adegan. Cerita yang dipahatkan pun belum teridenfikasi. Hal yang dilakukan adalah pendeskripsikan terhadap rangkaian relief naratif yang menjadi data utama penelitian.Setelah diperoleh uraian penggambaran dari relief tersebut, hal selanjutnya adalah mencari batas serta arah pembacaan relief. Hasil analisis menghasilkan uraian penggambaran yang mengisahkan perjalan seorang pria untuk mencari pengetahuan keagamaan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Arif Primanda Aji
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai penggambaran relief yang dikaji dari latar
belakang penggambarannya dan kemudian dikaitkan dengan struktur candi secara
vertikal pada Candi Plaosan Lor, Plaosan Kidul, Sewu, Sojiwan dan Lumbung.
Secara umum candi terbagi dalam tiga bagian yaitu, kaki, tubuh dan atap candi.
Masing-masing bagian tersebut mewakili pembagian tiga dunia secara
makrokosmos, yaitu kamadhatu, rupadhatu dan arupadhatu dalam ajaran
Buddha. Berdasarkan latar belakang penggambaran, relief dibedakan menjadi
relief hiasan biasa, konsepsi keagamaan dan naratif. Oleh karena itu, skripsi ini
berusaha mengkaji candi sebagai representasi makrokosmos dikaitkan dengan
latar belakang belakang relief yang ada di setiap candi tersebut.

ABSTRACT
This thesis discusses about the depiction of relief is examined from its background
and then associated with a temple structure vertically on Candi Plaosan Lor,
Plaosan Kidul, Sewu and Lumbung. Generally, the temple divided into three parts
namely, the foot, body and roof of the temple. Each of this sections represent three
zone of world in macrocosm, that is kamadhatu, rupadhatu, and arupadhatu in
Buddhism. Relief itself can be divided according its background drawing,
decoration relief, religious relief, and narrative relief. Therefore, this thesis
attempt to examine the temple as a representation of macrocosm associated with
relief background portrayal in each temple."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>