Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahdi Haris
"Penelitian ini menggambarkan pemenuhan kualitas hidup yang mengacu pada Sustainable Development Goals SDGs pada tujuan ke-11 dengan melihat kaitan antara Bus Rapid Transit BRT dengan keamanan dan kenyamanan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan analisis Statistika Binomial dan uji Z. Instrumen penelitian menggunakan TOD Standar yang terdiri dari walk, cycle, dan connect dalam menunjang infrastruktur untuk berjalan kaki dan bersepeda untuk aksesibilitas halte. Dari BRT Scorecard, indiktaor yang digunakan terdiri dari Infrastruktur, Kendaraan, dan Sistem.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan indikator dari BRT Scorecard, layanan Transjakata yang dianggap paling baik oleh pengguna adalah halte yang aman dan nyaman. Layanan Transjakarta yang paling dianggap belum memadai bagi pengguna adalah lahan parkir di sekitar halte untuk berpindah moda dari kendaraan pribadi yang merupakan bagian dari parkir sepeda di angkutan umum pada TOD Standar dan parkir sepeda dalam BRT Scorecard. Meskipun disimpulkan bahwa keberadaan BRT di Jakarta telah memenuhi indikator penilaian berdasarkan BRT Scorecard dan TOD Standar, namun hasil penelitian menunjukkan rendahnya hubungan antara pemenuhan dimensi BRT dan peningkatan rasa aman dan nyaman para penggunanya.

This study aims to explain the eligibility for safe and convenient transportation as part Sustainable Development Goals in Goal 11. The research was conducted by examining the relationship between Bus Rapid Transit BRT and the safety and convenience for the passengers. The method used in the study is descriptive quantitative research with table Z in Binomial Statistic. Research instrument taken from TOD Standard which consists of walk, cycle, and connect to promote walk and cycling infrastructure for station accessibility. Another instrument used is from BRT Scorecard which consists of Infrastructure, Bus, and System.
The result shows that passenger experience from Transjakarta service, based on BRT Scorecard, is good in safe and comfortable station. Passenger also experienced bad Transjakarta service in providing park lane near the stations for transport mode change from private vehicle that part of bicycle park lane at public transport station on TOD Standard and bicycle lane on BRT Scorecard. Eventhough the conclusion shows that the BRT system in Jakarta has fulfilled the indicators based on the BRT Scorecard and TOD Standard, hypothesis examination shows poor relationship between the fulfillment of BRT indicators and the improvement of the safety and convenience for the passengers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S69901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Muhammad Fahri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aksesibilitas Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta bagi penumpang dengan disabilitas pada koridor Sudirman-Thamrin, DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Informan dalam penelitian ini adalah 10 orang penumpang BRT dengan disabilitas yang dipilih secara purposive sampling yang merupakan pengguna BRT dengan disabilitas yang menggunakan moda transportasi publik di DKI Jakarta dan pengguna lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas BRT bagi penumpang dengan disabilitas pada koridor Sudirman-Thamrin di DKI Jakarta masih belum memadai. Hal ini terlihat dari beberapa aspek seperti fasilitas halte, gate, dan staf yang belum terampil dan ramah disabilitas. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan fisik, layanan, kebijakan dan teknokogi dalam hal aksesibilitas BRT bagi penumpang dengan disabilitas koridor Sudirman-Thamrin, DKI Jakarta.

This study aims to analyze the accessibility of the Transjakarta Bus Rapid Transit (BRT) for passengers with disabilities on the Sudirman-Thamrin corridor, DKI Jakarta. This study uses a qualitative descriptive method with an inductive approach. Informants in this study were 10 BRT passengers with disabilities who were selected by purposive sampling who were BRT users with disabilities who used public transportation modes in DKI Jakarta and other users. Data collection techniques used were in-depth interviews and observation. The results of the study show that the accessibility of BRT for passengers with disabilities on the Sudirman-Thamrin corridor in DKI Jakarta is still inadequate. This can be seen from several aspects such as bus stop facilities, gates, and staff who are not skilled and are disabled friendly. Therefore, there is a need for physical, service, policy and technological improvements in terms of BRT accessibility for passengers with disabilities on the Sudirman-Thamrin corridor, DKI Jakarta."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Dewi Milleanita
"Transportasi umum BRT Transjakarta dioperasikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta akan transportasi yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan. Saat ini, frekuensi layanan dan kapasitas kendaraan BRT Transjakarta masih belum optimal, terbukti dari waktu tunggu penumpang yang tergolong lama dan tingkat keramaian dalam bus yang tidak merata. Penelitian sebelumnya membahas penentuan frekuensi layanan atau tipe bus yang digunakan secara terpisah tanpa mempertimbangkan dampak variasi layanan pada biaya penumpang dan operator. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kondisi pasokan yang optimal terhadap variasi permintaan melalui penentuan frekuensi layanan dan kapasitas kendaraan. Pendekatan optimasi berbasis simulasi menggunakan model penugasan transit dinamis memungkinkan perhitungan variasi frekuensi layanan dan kapasitas kendaraan, serta konsekuensinya terhadap fungsi tujuan yaitu untuk meminimalisasi total biaya yang dikeluarkan oleh penumpang dan penyedia layanan. Berdasarkan hasil simulasi, penentuan frekuensi layanan dan tipe bus yang digunakan di koridor 1, 2, dan 3 pada jam sibuk pagi hari mampu menurunkan total biaya sebesar 13.55% untuk skenario SIM dan 18.48% untuk skenario ASIM. Manfaat dari model ini ditunjukkan oleh aplikasi pada jaringan BRT Transjakarta dalam rangka meminimalkan biaya operasional, meningkatkan kepuasan penumpang dan tangkat layanan BRT Transjakarta.

BRT Transjakarta as a public transportation is operated with the aim of providing a safe, comfortable and reliable transportation for people of Jakarta. Currently, the service frequency and vehicle capacity of BRT Transjakarta are still not optimal, implicated by the long waiting time for passengers and the uneven level of crowd on the buses. Previous studies have already discussed about determining the service frequency or determining the types of buses, separately, without considering the impact of service variations on user and operator costs. This study aims to find optimal supply conditions for variations in demand through determining service frequency and vehicle capacity simultaneously. The simulation-based optimization approach uses a dynamic transit assignment model to calculate the variation of service frequency and vehicle capacity, and its consequences for the objective function which is to minimize the total costs incurred by passengers and operator. Based on the simulation results, the solution for service frequency and type of bus used in corridors 1, 2, and 3 during the morning peak hour are able to reduce costs by 13.55% for the SIM skenario and 18.48% for the ASIM skenario. Practical benefits of the model are demonstrated by an application to the BRT Transjakarta in order to reduce operational costs and increase passenger satisfaction and service levels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarwoko
"Jakarta dihadapkan pada masalah transportasi yang berkaitan dengan kemacetan, jumlah kendaraan pribadi yang terus bertambah, polusi udara yang semakin parah, dampak negatif polusi udara bagi kesehatan, kerugian finansial dan waktu akibat kemacetan, serta pemborosan bahan bakar. Salah satu alternatif dalam menyelesaikan masalah kemacetan sekaligus polusi perkotaan adalah dengan elektrifikasi armada bus pada sistem Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta dengan mengganti armada bus existing yaitu bus diesel dan CNG dengan bus listrik. Keuntungan menggunakan bus listrik dibandingkan dengan mesin konvensional atau Internal Combustion Engine antara lain tidak bising, lebih efisien, bisa mengurangi pemakaian bahan bakar minyak sehingga secara langsung mengurangi emisi Gas Rumah Kaca. Studi ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan ekonomi penerapan bus listrik pada sistem BRT Transjakarta berdasarkan profil rute bus yaitu kecepatan, elevasi jalan, jarak dan waktu perjalanan untuk mendapatkan estimasi konsumsi energi dengan model matematis. Data profil rute diperoleh dengan memanfaatkan sensor Global Positioning System (GPS) pada smartphone dan software GPS logger berbasis android. Penilaian kelayakan investasi menggunakan perhitungan Total Cost of Ownership (TCO), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period. Hasil analisis berdasarkan asumsi siklus hidup 15 tahun, MARR 10% dan bunga 6% menunjukkan bahwa bus listrik masih memenuhi kelayakan ekonomi dengan NPV 292 milyar rupiah, IRR 14% dan payback period selama 8 tahun.

Jakarta is facing transportation problems related to congestion, the increasing number of private vehicles, severe air pollution, negative impact of air pollution, waste of fuel, financial losses and time because of congestion. One alternative to solve the problem of congestion, as well as urban pollution, is by electrification of the bus fleet on the TransJakarta Bus Rapid Transit (BRT) system by replacing the existing fleet of buses i.e. diesel buses and CNG with electric buses. The advantage of using an electric bus compared to a conventional engine or Internal Combustion Engine, are, less noise, more efficient, can reduce the use of fuel oil so that it directly reduces greenhouse gas emissions. This study aims to analyze the economic feasibility of applying electric buses on the TransJakarta BRT system based on bus route profiles, namely speed, road elevation, distance, and travel time to obtain estimations of energy consumption with a mathematical model. Route profile data is obtained by utilizing the Global Positioning System (GPS) sensors on smartphones and Android-based GPS logger software. The assessment of investment feasibility uses the calculation of Total Cost of Ownership (TCO), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) and Payback Period. The analysis results are based on the assumption of a 15-year life cycle, 10% MARR and 6% interest indicating that the electric bus still meets economic feasibility with NPV 292 billion rupiahs, 14% IRR and an 8-year payback period."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Miftahur Rizqi
"Penjadwalan kendaraan (vehicle scheduling) merupakan proses pengaturan kendaraan terhadap himpunan perjalanan (trip) yang berasal dari jadwal keberangkatan (timetable) sedemikian sehingga meminimumkan biaya operasional. Trip merupakan perpindahan kendaraan dengan penumpang dari lokasi awal yang spesifik ke lokasi akhir yang spesifik pada waktu keberangkatan dan waktu kedatangan yang juga spesifik. Pada dasarnya, penjadwalan kendaraan telah mencakup jadwal pengisian bahan bakar. Akan tetapi pada pengoperasian bus TransJakarta terdapat hal yang perlu diperhatikan, yaitu stasiun pengisian bahan bakar gas yang jumlahnya hanya sedikit. Akibatnya bus hanya dapat mengisi bahan bakar di suatu lokasi tertentu. Selain itu, ketika bus akan mengisi bahan bakar, bus tersebut harus dalam kondisi tidak membawa penumpang. Oleh karena itu, penjadwalan kendaraan bus TransJakarta harus memenuhi aspek-aspek berikut:
- Timetable bus terpenuhi dengan memperhatikan jadwal pengisian bahan bakar.
- Biaya operasional yang dikeluarkan Unit Pengelola TransJakarta Busway minimum.
Masalah penjadwalan kendaraan bus rapid transit dengan memperhatikan jadwal pengisian bahan bakar akan dimodelkan sebagai masalah quasi-assignment. Selanjutnya masalah tersebut akan diselesaikan menggunakan algoritma auction dan diaplikasikan pada masalah penjadwalan kendaraan bus TransJakarta. Keluaran dari masalah penjadwalan kendaraan pada tugas akhir ini ialah barisan perjalanan dan deadhead yang dijalankan oleh setiap kendaraan bus TransJakarta dan kapan kendaraan tersebut mengisi bahan bakar.

Vehicle scheduling is the proses of assigning vehicle to a set of trips from predetermined departure schedule (timetable) in order to minimize operational cost. Trip is the movement of vehicle together with passengers from specified start location to specified end location at a specified departure time and arrival time. Basically, vehicle scheduling already includes fuel filling schedule. But in operating TransJakarta bus, there is one thing needed to be paid attention to, that is the small number of gas stations available for fuel filling. As a consequence, the bus can only fill up the gas tank at certain locations. Besides that, when a bus is going to fill up the gas tank, the bus should be in a condition where it contains no passenger. Because of that, TransJakarta bus vehicle scheduling must fulfill these aspects:
- The buses timetable must be fulfilled by considering the fuel filling schedule.
- Operational cost spent by Unit Pengelola TransJakarta Busway is minimum.
Rapid transit vehicle scheduling problem by considering fuel filling schedule will be modeled as a quasi-assignment problem. The problem will be solved using auction algorithm and be applied to TransJakarta bus vehicle scheduling problem. Output from vehicle scheduling problem in this skripsi are sequences of trips and deadheads which will be executed by each TransJakarta bus and when the vehicle fill up the gas tank.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45687
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Helmy Zulhidayat
"[Tesis ini membahas tentang pengelolaan aset di Transjakarta. Penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa Transjakarta sudah menerapkan sebagian prinsip-prinsip manajemen aset. Transjakarta telah memiliki strategi dan perencanaan serta SOP dan SPM dalam operasional dan pemeliharaannya. Namun beberapa sistem belum dijalankan dan
belum dimiliki oleh Transjakarta seperti sistem informasi yang baik, sistem pengawasan dan manajemen resiko yang komprehensif. Agar penerapan manajemen aset dapat dilaksanakan dengan baik, Transjakarta memerlukan suatu panduan berupa kerangka kerja manajemen aset Transjakarta. Kerangka kerja manajemen aset
Transjakarta yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip manajemen aset The Institute of Asset Management (IAM) yang terdiri dari 6 grup subyek dan 39 subyek manajemen aset.;This thesis discusses about asset management in Transjakarta. This research is a case study with a qualitative approach. The research result shows that transjakarta already applying some principles of asset management. Transjakarta has had a strategy and planning as well as SOP and SPM in operational and maintenance. However, some systems have not yet run and owned by Transjakarta as information systems, good monitoring systems and comprehensive risk management. In order for the implementation of asset management can be implemented properly, Transjakarta
requires a guiden as Transjakarta asset management framework. Transjakarta asset management framework which is based on the principles of asset management of The Institute of Asset Management (IAM) consists of six subject groups and 39 subjects asset management, This thesis discusses about asset management in Transjakarta. This research is a case
study with a qualitative approach. The research result shows that transjakarta already
applying some principles of asset management. Transjakarta has had a strategy and
planning as well as SOP and SPM in operational and maintenance. However, some
systems have not yet run and owned by Transjakarta as information systems, good
monitoring systems and comprehensive risk management. In order for the
implementation of asset management can be implemented properly, Transjakarta
requires a guiden as Transjakarta asset management framework. Transjakarta asset
management framework which is based on the principles of asset management of
The Institute of Asset Management (IAM) consists of six subject groups and 39
subjects asset management]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Luthfiani
"Pendapatan masyarakat yang meningkat dan tersedianya berbagai moda transportasi memerlukan peningkatan pelayanan yang meliputi keselamatan perjalanan, ketepatan waktu, kemudahan pelayanan, kenyamanan dan keandalan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun sarana transportasi publik yang memiliki sistem pelayanan yang sistematis, terkoordinasi dan terintegrasi dengan moda lain menawarkan waktu tempuh yang lebih cepat, tingkat pelayanan yang lebih baik, dan level kenyamanan yang lebih memadai dibanding armada bus konvensional. Sarana transportasi umum tersebut adalah Bus Rapid Transit (BRT).
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kenyamanan pengguna bus TransJakarta. Untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran yang harus dicapai adalah menganalisis tingkat kenyamanan bus TransJakarta berdasarkan faktor-faktor kondisi penumpang di dalam bus rapid transit yang dilihat dari kepadatan, kebisingan, dan temperatur di dalam bus rapid transit yang dikaitkan dengan tarif. Lokasi pengamatan di lakukan pada koridor 1 (Blok M - Kota). Statistika ANOVA oneway dan twoway. ANOVA twoway digunakan untuk mengetahui kenyamanan yang membandingkan kepadatan 100% dan 150% di bus rapid transit dan di halte dengan tarif.
Hasil analisis menunjukan bahwa penumpang tidak mempermasalahkan kenaikan tarif asalkan kenyamanan didapat, tetapi penumpang mempermasalahkan kepadatan karena kenyamanan tidak didapat. Sedangkan analisis ANOVA oneway digunakan untuk mengetahui kenyamanan di dalam bus rapid transit dan di halte. Apabila ditinjau dari tarif dan kepadatan di bus rapid transit, penumpang tidak merasa nyaman.
Ditinjau dari tarif di bus rapid transit dan kepadatan di halte, penumpang tidak merasa nyaman. Rata - rata tingkat kebisingan adalah 75 dB(A) dan temperatur di dalam bus rapid transit cukup panas yaitu berkisar antara 26°C - 27°C dan siang hari berkisar antara 28°C - 29°C. Dan survei jumlah penumpang yang terbanyak untuk jalur Kota - Blok M yaitu pada pukul 06.30 - 07.30WIB dan 17.00 - 18.00 WIB. Sedangkan pada jalur Blok M - Kota pada pukul 07.45 - 08.30 WIB dan 14.30 - 15.30 WIB. Adapun rasio kebisingan dan jumlah penumpang dapat dirumuskan dengan persamaan y = -0,0227 + 76,918 dengan nilai R2 = . Dan persamaan untuk rasio temperatur dan jumlah penumpang adalah y = 0,0164x + 27,271 dengan nilai R2 = 0,0551

Due to the increase of public income and the availability of transportation mode, the increase of serviceability level which includes journey safety, punctuality, customer service, level of comfort, and reliability is very crucial. The government of Jakarta City built a public transportation facility that has systematical, coordinated, and fully integrated service system with other transportation mode in the area, that offers faster travel time, better level of service, and a more preferable level of comfort compare to conventional bus fleet. It is called Bus Rapid Transit (BRT).
The goal of this research is to formulate comfort level for BRT users. To achieve that goal, certain target must be obtain, which is to analyse the level comfort on Transjakarta Bus Fleet. It is based on passenger factors inside the bus from density level, turmoil level, and temperature which is compared to the bus fare. Observation is conducted on corridor 1 (Blok M -Kota). This research used ANOVA oneway and twoway program. The Anova twoway analysis program is used to discover the level of comfort which compared density 100% and 150% on the Bus Rapid Transit and on bus stops by bus fares.
The result shows that bus fares is not an issue for the passangers as long as the desired level of comfort is gained, contrary to density which is a big problem concerning comfort issue. Anova oneway analysis is used to discover the level of comfort inside the Bus Rapid Transit fleet and on bus stops. It concludes that considered from fares and the density of both bus fleet and bus stops, the present Bus Rapid Transit performance does not meet the level of comfort desired by passengers. The avarage noise level is 75 dB (A) and the inside temperature of the bus is considered high which is at the level of 26°C - 27°C and could reach the level of 28°C - 29°C in daytime.
Based on the survey conducted, the highest amount of passengers is for rute Kota-Blok M at 06.30-07.30 AM and 05.00-06.00 PM. As for the return rute Blok M-Kota, °Ccures at 07.45 - 08.30 AM and 02.30 - 03.30 PM. As for turmoil ratio and amount of passenger is shown by eqution y = -0,0227 + 76,918 with value R2. And equation for temperature and amount of passenger is y = 0,0164x + 27,271 with value R2 = 0,0551
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emylia Pratiwi Wiyanto
"Penyusunan timetable merupakan salah satu tahap dalam perencanaan pengoperasian sistem angkutan umum. Timetable untuk angkutan umum adalah suatu tabel yang berisi daftar waktu keberangkatan kendaraan angkutan umum pada lokasi-lokasi pengangkutan penumpang pada suatu rute selama periode operasional. Pada skripsi ini dibahas tentang penyusunan timetable yang bertujuan untuk meminimumkan kepadatan penumpang di dalam kendaraan angkutan umum dengan kendala banyaknya kendaraan angkutan umum yang dapat digunakan terbatas. Penyusunan timetable dengan tujuan tersebut dapat dimodelkan ke dalam masalah pemrograman bilangan bulat dan diselesaikan dengan menggunakan metode branch and bound. Selanjutnya, masalah penyusunan timetable tersebut diimplementasikan pada penyusunan timetable bus TransJakarta.

The timetable development is one of public transit operation planning stages. The timetable for public transit is a table that contains list of vehicle departures time at each stops at a route during operational period. This skripsi will discuss timetable development to minimize the density of passengers at vehicle with the number of available vehicles are restricted. This timetable development with those purpose can be formulated into integer programming problem and can be solved using branch and bound method. Moreover, this development can be carried out for TransJakarta bus timetable development."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45669
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ero Sukmajaya
"Dalam rangka menyelenggarakan layanan transportasi yang aman dan nyaman serta terhindar dari kemacetan, Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah membangun sistem Bus Rapid Transit (BRT) yang dikenal dengan Transjakarta Busway. Kenyamanan dalam layanan BRT dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas operator-operator bus Transjakarta yang terdiri dari berbagai perusahaan bus. Dalam melakukan layanan transportasi para operator tidak bersaing satu sama lain dalam menentukan harga/tarif perjalanan. Persaingan antar operator terjadi dalam proses untuk masuk menjadi operator bus transjakarta (competition for the market).
Mekanisme persaingan untuk menjadi operator telah mengalami beberapa kali perubahan, pada awal dioperasikannya transjakarta, para operator transjakarta merupakan hasil proses penunjukan langsung. Dalam perkembanganya prosedur penetapan operator transjakarta dilakukan dengan metode pelelangan umum. hingga pada akhirnya terdapat regulasi yaitu Peraturan Gubernur DKI No.63 Tahun 2014 tentang Prosedur Penetapan Operator Bus Transjakarta yang kemudian diubah menjadi Peraturan Gubernur DKI No.17 Tahun 2015, dalam regulasi tersebut diatur bahwa proses penetapan operator transjakarta dilakukan dengan metode penunjukan langsung untuk operator angkutan lama (eksisting) serta metode pelelangan umum untuk operator angkutan baru (non eksisting).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi mekanisme penentuan operator transjakarta serta mendapatkan alternatif kebijakan dalam mekanisme penentuan operator Transjakarta. penelitian ini menggunakan metode competition checklist OECD untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan terhadap persaingan akibat adanya regulasi Penunjukan langsung untuk menjadi operator bus Transjakarta. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kebijakan penetapan operator bus transjakarta ini berpotensi menghambat persaingan untuk masuk ke dalam pasar (berpotensi membatasi jumlah atau lingkup operator, berpotensi membatasi kemampuan pelaku usaha (operator) untuk bersaing, serta berpotensi mengurangi dorongan bagi para operator dalam bersaing).

In order to provide transport services are safe and comfortable and avoid the congestion, local government of Jakarta has built a Bus Rapid Transit (BRT), known as Transjakarta Busway. BRT service convenience is determind by the quantity and quality of Transjakarta bus operators. In the transport service operators do not compete with each other in determining the price/ tariff of travel. Competition between operators occur in the process for entry into the Transjakarta bus operator (competition for the market).
The mechanism of competition to become the operator has been amended several times, at the beginning of the operation of Transjakarta, the operator Transjakarta is the result of direct appointment process. In the expansion of Transjakarta operator determination procedures conducted by public tender method. until eventually there are regulations that Jakarta Governor Regulation 63 of 2014 on Determination Procedure Transjakarta bus operator which is then converted into Jakarta Governor Regulation No.17 Year 2015, in the regulation stipulated that the process of determining the operator Transjakarta done by direct appointment method for transport operators old (existing) as well as the methods of public tender for new freight carriers (non-existing).
This study aims to identify and evaluate mechanisms for determining the Transjakarta operator and get an alternative policy determination mechanism Transjakarta operator. This research uses methods OECD competition checklist to determine the impact on competition as a result of the regulation of direct appointment to be a Transjakarta bus operator. Based on the survey results revealed that Transjakarta bus operator assignment policy is potentially hampering competition for entry into the market (potentially limit the amount or scope of the operator, potentially limiting the ability of business (operator) to compete, as well as potentially reducing the incentive for operators to compete).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44760
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmad Rudianto
"Jakarta merupakan pusat bisnis dan ekonomi di Indonesia. Mobilitas di kota ini sangat tinggi. Bus Transjakarta merupakan salah satu mode transportasi yang disediakan pemerintah DKI Jakarta untuk mendukung dan memfasilitasi mobilitas ini sekaligus salah satu cara untuk mengurangi kemacetan. PT Transportasi Jakarta bekerja sama dengan PT Mayasari Bakti untuk mengoperasikan armada Bus Transjakarta dengan merk Scania. PT Mayasari Bakti menggandeng PT United Tractors sebagai Agen Pemegang Merk melakukan kontrak maintenance khususnya untuk Bus Scania tipe K320IA (Articulated Bus). Dengan tipe mesin gas, articulated bus ini dituntut untuk seminimal mungkin mengalami kerusakan di jalur (busway). Untuk itu strategi predictive maintenenace menjadi kunci utama dalam menjaga unit performance mengingat bus ini adalah jenis bus dengan mesin gas satu-satunya di Indonesia. Predictive maintenance yang dilakukan adalah dengan menganalisis pelumas mesin (engine oil). Dengan menganalisis engine oil yang sample-nya diambil secara periodic setiap 10.000 kilometer sejak awal bus beroperasi dari nol kilometer hingga saat ini maka akan didapat trend keausan (wear metal) dari internal part-nya. Wear metal ini nanti akan sangat berguna untuk memprediksi internal part mana yang mengalami kerusakan lalu akan diambil tindakan preventive untuk mencegah kerusakan yang lebih parah yang berpotensi menimbulkan kehilangan jam operasi dan biaya yang lebih tinggi. Sebanyak 56 bus Scania tipe articulated yang dilakukan analisis engine oil yang diambil setiap kelipatan 10.000 kilometer. Dari engine oil analysis ini didapatkan trend keausan yang semakin mendekati batas limit-nya (critical) untuk keausan logam besi (Fe), aluminium (Al) dan tembaga (Cu). Ketiga wear metal ini adalah mayoritas logam yang terdapat di bearing, oil cooler, dan oil mist separator. Dengan metode kualitatif hasil dari analisis ini menemukan bahwa di umur engine yang memasuki tahun kelima atau sekitar 500.000 kilometer menunjukkan tingkat keausan wear metal yang sudah melebihi ambang batasnya dan perlu segera dilakukan overhaul. Hasil akhir dari engine oil analysis ini adalah standard part overhaul yang dapat menjadi alat kontrol untuk melakukan preventive maintenance articulated bus Scania K320IA yang bermesin gas agar tercapai di optimum lifetime-nya.

Jakarta is the center of business and economy in Indonesia. Mobility in this city is very high. The Transjakarta Bus is a mode of transportation provided by the DKI Jakarta government to support and facilitate this mobility as well as a way to reduce congestion. PT Transportasi Jakarta cooperates with PT Mayasari Bakti to operate a fleet of Transjakarta buses with the Scania brand. PT Mayasari Bakti cooperates with PT United Tractors as a Brand Holder Agent to carry out a maintenance contract, especially for the Scania Bus type K320IA (Articulated Bus). With the gas engine type, this articulated bus is required to experience minimal damage on the busway. For this reason, the predictive maintenance strategy is the main key in maintaining unit performance, considering that this bus is the only type of bus with a gas engine in Indonesia. Predictive maintenance is carried out by analyzing engine oil. By analyzing the engine oil whose samples are taken periodically every 10,000 kilometers since the bus started operating from zero kilometers until now, the wear metal trend of its internal parts will be obtained. This wear metal will later be very useful for predicting which internal part is damaged and then preventive action will be taken to prevent more severe damage which has the potential to cause lost operating hours and higher costs. A total of 56 Scania buses of the articulated type were analyzed for engine oil taken every 10,000 kilometers. From this engine oil analysis, it is found that the wear trend is getting closer to its limit (critical) for iron (Fe), aluminum (Al) and copper (Cu) wear. These three wear metals are the majority of metals found in bearings, oil coolers, and oil mist separators. Using a qualitative method, the results of this analysis found that at the age of the engine, which is entering its fifth year or around 500,000 kilometers, the wear level of wear metal has exceeded its threshold and needs to be overhauled immediately. The final result of this engine oil analysis is a standard part overhaul which can be used as a control tool to carry out preventive maintenance of the Scania K320IA articulated bus with a gas engine to achieve its optimum lifetime."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>