Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10840 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratmia Dewi
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai Lomba Cipta Lagu Remaja LCLR Prambors sebagai wadah kreativitas remaja dalam mencipta lagu. Selain itu, ajang ini juga merupakan perlawanan terhadap musik pop yang terdengar seragam, baik dari kesederhanaan melodi, akord, dan penulisan lirik di era 70-an. Skripsi ini mendiskusikan latar belakang Radio Prambors dalam menyelenggarakan LCLR hingga kiprah dan dampaknya dalam memberi angin segar bagi belantika musik pop tanah air. Radio Prambors sebagai agen budaya populer berupaya menyajikan musik Indonesia yang berbeda. Pada dekade 1970an, semangat mencipta dan mengaransemen lagu di kalangan remaja ibu kota menyeruak, hal ini terlihat dari munculnya trend vocal group atau folksong. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika bermunculan banyak musisi muda. Namun ironisnya para musisi muda tersebut hanya sempat populer di sekitar lingkungannya saja, dan tidak sempat dikenal oleh masyarakat luas bahkan lagu ciptaan mereka dilupakan begitu saja. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini menunjukan bahwa melalui LCLR terjaring sederet lagu dan komposer muda yang memiliki karakter berbeda dengan musik pop yang tengah merajai Industri musik pop Indonesia era 70-an.

ABSTRACT
The following thesis focuses on discussing the existence of Lomba Cipta Lagu Remaja LCLR Prambors as a field of youth rsquo s creativity in creating songs. In addition, LCLR were also a form of resistance against ubiquitous pop music, in terms of its simplicity of melody, accord, and lyric writing in lsquo 70s era. This thesis discusses various events, from the background of Prambors Radio in organizing LCLR, until its development and impact of giving fresh wind to Indonesian pop music industry. Prambors Radio as a popular cultural agent attempted to provide distinguished Indonesian Pop Music. During 1970 rsquo s, the spirit to create and compose song between youths imploded, this was seen from the rising of vocal groups or folksong. Therefore, it was not surprising that many new young musicians appeared. But ironically, those young musicians only have been popular around their peers, in other words, they have not been known by wider audience, even some of them was forgotten too quickly. This thesis investigated using the historical method which includes heuristic, critic, interpretation and historiography. The following research shows LCLR involves of songs and young composers that have different characteristics compared to the major pop music industry. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratmia Dewi
"Skripsi ini membahas mengenai Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) Prambors sebagai wadah kreativitas remaja dalam mencipta lagu. Selain itu, ajang ini juga merupakan perlawanan terhadap musik pop yang terdengar seragam, baik dari kesederhanaan melodi, akord, dan penulisan lirik di era 70-an. Skripsi ini mendiskusikan latar belakang Radio Prambors dalam menyelenggarakan LCLR hingga kiprah dan dampaknya dalam memberi angin segar bagi belantika musik pop tanah air. Radio Prambors sebagai agen budaya populer berupaya menyajikan musik Indonesia yang berbeda. Pada dekade 1970an, semangat mencipta dan mengaransemen lagu di kalangan remaja ibu kota menyeruak, hal ini terlihat dari munculnya trend vocal group atau folksong. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika bermunculan banyak musisi muda. Namun ironisnya para musisi muda tersebut hanya sempat populer di sekitar lingkungannya saja, dan tidak sempat dikenal oleh masyarakat luas bahkan lagu ciptaan mereka dilupakan begitu saja. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini menunjukan bahwa melalui LCLR terjaring sederet lagu dan komposer muda yang memiliki karakter berbeda dengan musik pop yang tengah merajai Industri musik pop Indonesia era 70-an.

The following thesis focuses on discussing the existence of Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) Prambors as a field of youths creativity in creating songs. In addition, LCLR were also a form of resistance against ubiquitous pop music, in terms of its simplicity of melody, accord, and lyric writing in 70s era. This thesis discusses various events, from the background of Prambors Radio in organizing LCLR, until its development and impact of giving fresh wind to Indonesian pop music industry. Prambors Radio as a popular cultural agent attempted to provide distinguished Indonesian Pop Music. During 1970s, the spirit to create and compose song between youths imploded, this was seen from the rising of vocal groups or folksong. Therefore, it was not surprising that many new young musicians appeared. But ironically, those young musicians only have been popular around their peers, in other words, they have not been known by wider audience, even some of them was forgotten too quickly. This thesis investigated using the historical method which includes heuristic, critic, interpretation and historiography. The following research shows LCLR involves of songs and young composers that have different characteristics compared to the major pop music industry."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S70171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Tanu Atmadja, 1952-
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
346.048 HEN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meity Nurani
"Penelitian mengenai Bahasa Remaja : Studi Kasus Pemakaian Bahasa Di Radio Prambors dilakukan terhadap ujaran-ujaran yang digunakan oleh para penyiar di Radio Prambors. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran sejauh mana dialek Jakarta, bahasa Indonesia, bahasa daerah lain, bahasa asing, dan bahasa prokem digunakan dalam ragam lisan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan induktif. Data-data dianalisis secara keseluruhan untuk kemudian ditarik kesimpulan secara umum. Sebagai kesimpulan akhir dari penelitian Ini menunjukkan bahwa dialek. Jakarta merupakan penyumbang terbesar bagi pembentukan kata secara keseluruhan, di samping bahasa Indonesia, bahasa daerah lain, bahasa asing, dan bahasa prokem."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jem Totap P.T.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S23330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Rianto
"Efek media merupakan satu bagian terpenting dari konsep komunikasi massa. Membicarakan media massa sebagai salah satu bentuk komunikasi Massa tidaklah menarik bila tidak mengulas tentang efek, walaupun konsep efek itu sendiri merupakan persoalan yang paling banyak menimbulkan ketidak sepakatan Sebut saja Defleur dengan teori stimulus respons yang dikembangkannya. Menurut Defleur efek merupakan reaksi terhadap stimulisi (rangsangan) tertentu, sehingga orang dapat menduga adanya hubungan erat antara isi pernyataan dengan reaksi audiens. Dengan kata lain, media massa mempunyai pengaruh yang kuat dan langsung pada khalayaknya. Tidak demikian halnya dengan Katz dan Lazarsfeld. Menurut mereka efek media sandatiah terbatas, dan khalayak tidak secara langsung mendapat pengaruh dart media massa, akan tetapi melalui pemuka pendapat. Tidak jauh berbeda dengan model komunikasi massa yang diajukan Schramm, bahwa isi media mempunyai efek terkuat jika di filterkan' mela lui individu-individu dan kelompok-kelompok. Skripsi dengan judul Pengaruh Pengenaan Acara Musik di Radio Prambors terhadap Frekuensi pembelian kaset pada Khalayaknya ini, tidak lain melihat seberapa jauh sebenar hya pengaruh radio terhadap khalayaknya, khususnya dalam membeli kaset. Metode penelitian yang digunakan adalah survei, dimana informasi dan data tentang responden diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, sedangkan sifat penelitiannya deskriptis analitis, yang ditujukan untuk menguji hipotesa dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan hubungan antara variabel. Populasi dari penelitian ini adalah remaja berusia 15 5 tahun, yang terdaftar pada radio Prambors, dengan sampel berjumlah 100 orang yang tersebar di jabotabek sebagaimana adanya pendengar Radio Prambors. Teknik penarikan pengambilan sampel sampel yang digunakan secara adalah acak/rendom yang sistematis dimana setiap unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Selanjutnya, analisa yang dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan antar variabel, digunakan analisa korelasional yaitu untuk melihat kuat lemahnya hubungan antar variabel dean digunakan rumus Statistik d Sommers. Hasil penelitian menunjukkan bahwa radio Prambors dengan acara-acara musiknya, ternyata tidak mempunyai efek langsung terhadap frekwensi pembelian kaset seseorang. Namun demikian radio ini menempati posisi paling atas dibanding media lainnya dalam memberikan informasi tentang adanya lagu-lagu terbaru yang sedang beredar. Disamping juga pengaruhnya yang dapat menimbulkan minat dalam membeli kaset."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1994
S4125
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arika Yuanita
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S24678
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Desrezka Gunti Larasati
Universitas Indonesia, 2010
S25003
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Tanu Atmadja, 1952-
"The loss due to the infringement to Intellectual Property Rights especially to copyright is very high. Indonesia is dubbed as "Heaven for Piracy". Every year, the state has suffered a loss in the amount of 40 billion rupiah in tax because of the piracy. Due to the economic growth and the buying power the people, approximately 40 million cassettes and CDs are absorbed by the market every month. But of the above mentioned number, only 2 million of cassettes as well as CDs are produced byt he official producers, whereas the rest totaling 38 million cassettes and CDs are supplied by the pirates."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
HUPE-XXXIII-2-JanMar2003-282
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>