Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurraisa Anjani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas Surat Perjanjian Kutai 11 Oktober 1844 yang dibuat pada tahun 1844 antara Kesultanan Kutai dengan Hindia Belanda. Naskah tersebut diteliti menggunakan kajian filologi untuk menghasilkan sebuah suntingan teks. Naskah disunting dengan menggunakan metode edisi kritis. Hal tersebut bertujuan agar naskah dapat dibaca dan mudah dipahami oleh pembaca. Selanjutnya, naskah akan diklasifikasikan dan dipaparkan bagaimana struktur naskah pada bagian halaman muka, pembuka, isi, dan penutup surat. Selain itu, skripsi ini juga membahas bagaimana bentuk dominasi kekuasaan Belanda di Kesultanan Kutai pada tahun 1844 berdasarkan isi Surat Perjanjian Kutai 28 dan dampak perjanjian ini. Berdasarkan hasil penelitian, Belanda datang ke Kesultanan Kutai tidak hanya untuk menguasai perdagangan, melainkan juga melakukan penjajahan dalam aspek kesultanan lainnya, seperti politik, ekonomi, hingga sosial.

ABSTRACT
This thesis discusses the Surat Perjanjian Kutai 11 Oktober 1844 which was made in 1844 between the Sultante of Kutai with the Dutch East Indies. The manuscript was researched using philological studies to produce a text edits. The manuscript was edited using the critical edition method. It aims to be readable and easily understood by the readers. Moreover, the manuscript would be classified and the form of it cover, the opening, the contents, and the closing of the manuscript would be presented. Furthermore, this thesis also discusses the form of the Dutch East Indies rsquo s power domination in the Sultanate of Kutai in 1844 based on Surat Perjanjian Kutai 28 and the impact of this agreement. The result shows that the Dutch East Indies came to the Sultanate of Kutai was not only for trading purpose but also to dominate the sultanate from other perspectives such as politics, economy, to its people. "
2017
S69943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achdi Ahmad Kamil
"Skripsi ini membahas mengenai pertambangan batubara di Kutai, Kalimantan Timur dan dampak yang ditimbulkan dalam aspek sosial dan ekonomi pada tahun 1860 - 1926. Ketika Pemerintah Hindia Belanda datang ke Kutai dan melakukan perjanjian-perjanjian dan konsesi dengan Kesultanan Kutai, maka pada saat itu Pemerintah Hindia Belanda berhak menguasai sebagian wilayah di Kutai. Dengan begitu, Pemerintah Hindia Belanda langsung menginstrusikan para ahli geologinya untuk melakukan pencarian tanah yang memiliki kandungan lapisan batubara, dan ketemulah lapisan batubara di Bukit Pelarang. Pertambangan batubara di Kutai dimulai ketika tahun 1860, Pemerintah Hindia Belanda langsung memulai melakukan eksploitasi batubara dan menghasilkan jumlah produksi batubara yang cukup memuaskan, namun, pada tahun 1872, Pemerintah Hindia Belanda menutup pertambangan tersebut dikarenakan jumlah hasil produksi yang terus menurun dan tentu merugikan. Pada tahun 1888, masuklah Perusahaan modal asing yang bernama Oost Borneo Maatschappij untuk meneruskan pertambangan batubara di Kutai.
Hasil yang didapat pun cukup memuaskan dan puncak jumlah produksi terbanyak diraih pada tahun 1926 hal ini dikarenakan OBM melakukan penambahan pekerja kuli di pertambangan. Dengan adanya pertambangan batubara di Kutai, tentu akan menimbulkan dampak sosial dan ekonomi terhadap sekitar. Seperti peningkatan pertumbuhan penduduk, perubahan mata pencaharian masyarakat sekitar, dan pembuatan sarana prasarana dan fasilitas umum, serta dampak untuk Kesultanan Kutai yang mendapat royalti dari pertambangan batubara di Kutai.

This undergraduate thesis discusses about coal mining in Kutai, East Kalimantan and the impact on social and economic aspects in 1860 - 1926. When the Dutch East Indies government came to Kutai, to negotiate agreements and concessions in Kutai, then at that time the Dutch is entitled to retain some regions in Kutai. By doing so, the Dutch immediately instruct geological experts to conduct a search of land to own the content coal seam, and it was found in Bukit Pelarang. Kutai coal mining began in 1860, the Dutch immediately started to exploit coal and produce a number of production was satisfactory. However, in 1872, the Dutch closed the mine because of the amount of production continues to decline and is certainly detrimental. In 1888, the Company entered the foreign capital called Oost Borneo Maatschappij to continue mining coal in Kutai.
The result was quite satisfactory and the peak of the highest production amount achieved in 1926, this is due to the addition of OBM doing porters mining. With the mining of coal in Kutai, would have caused social and economic impact on the surrounding, such as increased population growth, changes in the livelihoods of surrounding communities, the manufacture of infrastructure and public facilities, and the impact of Kutai who received royalties from coal mining in Kutai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlan Adham, 1928-
Kalimantan Timur: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1979
929.1 DAH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
899.2256 SAL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999
899.221 KRO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
899.2256 SAL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlan Adham, 1928-
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1981
929.1 DAH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembanga Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979
499.2 BAH
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Minerva Mutiara
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1999
899.221 PUT k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
"Pendahuluan
Suatu penulisan tentang politik-ekonomi suatu masyarakat sudah selayaknya merumuskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan politik dan apa yang dimaksud dengan ekonomi. Di antaranya terdapat rumusan yang melukiskan politik dan ekonomi secara terpisah, namun tulisan ini melihat politik dan ekonomi sebagai dua gejala yang tidak dapat dipisahkan dalam hubungan antar manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.
Perumusan masalah yang ingin diketahui dari penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang mempengaruhi menurunnya kekuasaan dan kewibawaan kerajaan Kutai sejak kerajaan ini mulai berkenalan dengan pemerintahan Hindia Belanda. Penulisan ini menggunaka pendekatan metode deskriptif analistis kualitatif yaitu dengan menganalisa data-data yang ada dan menuliskan secara deskriptif. Penggunaan metode kualitatif melalui tahapan hermaneutika yaitu memahami dan menginterpretasi dokumen-dokumen yang ada.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>