Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154916 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Nurrachmawati
"Cerita bagi pembaca remaja adalah salah satu jenis karya sastra anak. Salah satu novel yang ditujukan bagi remaja di Indonesia adalah serial Aku Cinta Indonesia ACI . Tiga novel ACI yang diteliti adalah Garem Koki, Sepeda Kayu, dan Tepuk Tangan Kesunyian. Penulis meneliti gambaran remaja, permasalahan remaja, dan penyelesaian masalah oleh remaja dari ketiga novel ACI tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif terhadap struktur cerita, yaitu tema, tokoh dan penokohan, dan amanat.
Hasil penelitian menunjukkan gambaran remaja dalam novel memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positif remaja dalam novel, yaitu remaja yang pemaaf, pengertian, aktif, berprestasi, peduli, bertanggung jawab, mandiri, sportif, dan kompetitif. Sementara sisi negatif remaja dalam novel, yaitu remaja yang tidak percaya diri, iri hati, dan tidak sportif. Analisis juga menunjukkan bahwa remaja dihadapkan pada masalah dengan teman sebaya, diri sendiri, dan keluarga. Dalam menyelesaikan masalahnya, remaja menyelesaikannya dengan mengungkapkan perasaannya, melibatkan orang dewasa, dan melibatkan teman.

The story for teenage readers is one of a genre in children rsquo s literature. One of story for Adolescent in Indonesia is Aku Cinta Indonesia ACI . The title of three novels that used in this research is Garem Koki, Sepeda Kayu, and Tepuk Tangan Kesunyian. In this research, author examines the picture of adolescents, adolescent rsquo s problems, and problem solving by adolescents from the three novels of ACI. The research used qualitative method with descriptive analysis approach to the story structure mdash theme, character and characterization, and message rsquo s of the story.
The results showed that adolescents in the novel has a positive and negative side. The positive side is the adolescent who is forgiving, understanding, active, have an achievement, caring, responsible, independent, sportive, and competitive. While the negative side of adolescents in the novel is adolescents who are not confident, jealous, and not sportive. Analysis also shows that adolescents have problems with their peers, themself, and family. To solve their problems, adolescents solve it by expressing their feelings, asking help from adults, and asking help from friends.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Indah Maysari
"Novel mampu menampilkan potret sosial di dalam masyarakat pada suatu masa tertentu. Canting karya Arswendo Atmowiloto merepresentasikan potret sosial kehidupan masyarakat Jawa pada tahun 1960-an. Potret sosial yang digambarkan ialah mengenai konflik antarkelas di antara golongan priyayi dan bukan priyayi serta masalah kedudukan dan peranan di antara keduanya. Masalah kedudukan dan peranan sangat jelas tergambar dari penggambaran dua tokoh utama, yaitu Pak Bei dan Bu Bei, serta beberapa tokoh turunan lainnya. Penulis melihat bahwa kedudukan priyayi yang disandang Pak Bei tidak lebih dari sistem strata sosial. Sementara, kedudukan priyayi yang disandang Bu Bei merupakan peranan yang seharusnya dilakukan oleh golongan priyayi.

Novels can display social portraits in society at a certain time. Arswendo Atmowiloto's Canting represents the social portrait of Javanese society in the 1960s. The social portrait is about class conflicts between priyayi's and non-priyayi groups and their respective positions and roles. The issue of position and role is illustrated by two main figures, namely Mr. Bei and Mrs. Bei, and also several other subordinate figures. The author sees that Pak Bei's priyayi position is part of the social strata system. In fact, Mrs. Bei shows the position of a priyayi through
her roles. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Imam Subarkah
"ABSTRAK
Sejumlah bukti menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap cerita pendek (cerpen). Pertama, sejumlah besar majalah dan koran mingguan memuat cerpen sebagai bagian yang penting pada setiap terbitannya. Suratkabar nasional seperti Kompas, Media Indonesia, Suara Karya Minggu, Pelita, Suara Pembaruan, Republika, Bisnis Indonesia dan sejumlah majalah seperti Ulumul Quran, Amanah, Pandji Masyarakat, Matra, Kartini, Pertiwi, Femina, serta koran-koran daerah seperti Bali Post (Bali), Jawa Post, Surabaya Post, (Surabaya), Berita Nasional, Minggu Pagi (Yogyakarta), Suara Merdeka (Semarang), Pikiran Rakyat (Bandung), Aceh Post (Aceh), Waspada (Medan), Sriwijaya Post (Palembang), Riau Post (Riau) menyediakan ruangan khusus untuk cerpen. Kedua, lomba penulisan cerpen sudah beberapa kali diselenggarakan oleh badan penerbitan atau lembaga. Lomba tersebut selalu mendapatkan tanggapan yang antusias dengan banyaknya karya yang ikut serta dalam lomba tersebut. Akhir-akhir ini banyak bermunculan kumpulan-kumpulan cerpen yang diterbitkan oleh beberapa penerbit, seperti Gramedia dan Pustaka Grafiti. Hal tersebut menepis anggapan bahwa kumpulan cerpen bukan barang dagangan.
Salah satu daya tarik cerita pendek adalah bentuknya yang ringkas. Hal ini memungkinkan pembaca untuk membaca seluruh cerita sekali duduk. Sifatnya yang ringkas itu juga merupakan daya tarik tersendiri bagi pencipta cerpen karena waktu yang dibutuhkan untuk menulis cerpen relatif lebih pendek dibandingkan waktu yang dibutuhkan untuk menulis novel. Walaupun menulis cerpen tidak berarti lebih mudah daripada menulis novel, kenyataan menunjukkan bahwa jumlah penulis cerpen lebih besar daripada jumlah penulis novel. Sapardi Djoko Damono mengemukakan, bahwa banyak penulis novel yang pada mulanya memulai karier kepengarangannya sebagai penulis cerita pendek.
Sebagai pencipta karya fiksi yang diproduksi secara massal dan dipasarkan dalam suatu jaringan bisnis, penulis cerpen pun tidak dapat lepas dari nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Demikian juga para redaktur sangat mempertimbangkan nilai-nilai tersebut dalam hubungannya dengan cerpen yang dimuat. Ini berarti bahwa nilai-nilai yang ada dalam masyarakat boleti jadi ikut menjadi bahan pertimbangan yang menentukan dimuat tidaknya sebuah cerpen dalam media massa tertentu. Hal ini berbeda dengan para pujangga istana (poet Laurette) yang menulis atas pesanan raja karena mereka hidup dari belas kasih raja yang menjadi patron mereka. Karya-karya pujangga tersebut dapat digunakan sebagai legitimasi kekuasaan raja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"dalam sastra sebuah novel adalah suatu ketegangan antara kenyataan dan rekaan. begitu pula novel titik balik kesunyian karya Ilham Zoebazary. peristiwa nyata yang terjadi pasca-kemerdekaan,orde lama,orde baru, meliputi periode tahun 1948-1970 an ini membentang sepanjang cerita. novel ini menarik dikaji karena novel ini mampu menukilkan refleksi sejarah di Indonesia pada tahunnya. penelitian ini mendeskripsikan sejarah di Indonesia yang terefleksikan dalam novel Titik Balik Kesunyian (TBK) berikut nilai-nilai sosial-politik yang terdapat dalam novel tersebut meliputi nilai kelaurga, masyarakat, cinta kasih, dan sosial-politik novel Titik Balik Kesunyian karya Ilham Zoebazary merupakan novel berlatar depan peristiwa G 30 September 1965. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra dan menggunakan teori mimetik."
310 Bebasan 3:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Roesmiati
"Dalam sastra, sebuah novel adalah suatu ketegangan antara kenyataan dan rekaan. Begitu pula novel Titik Balik Kesunyian karya Ilham Zoebazary. Peristiwa nyata yang terjadi pascakemerdekaan, orde lama, dan orde baru, atau meliputi periode tahun 1948—1970-an ini membentang sepanjang cerita. Novel ini menarik dikaji karena novel ini mampu menukilkan refleksi sejarah di Indonesia pada tahunnya. Penelitian ini mendeskripsikan sejarah di Indonesia yang terefleksikan dalam novel Titik Balik Kesunyian (TBK) berikut nilai-nilai sosial-politik yang terdapat di dalamnya. Nilai-nilai sosial yang terdapat dalam novel tersebut meliputi nilai keluarga, masyarakat, cinta kasih, dan sosial-politik Novel Titik Balik Kesunyian karya Ilham Zoebazary merupakan novel berlatar depan peristiwa G 30 September 1965. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra dan menggunakan teori"
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2016
BEBASAN 3:1 (2016 )
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tifany Ramadhini
"Sastra remaja termasuk ke dalam sastra populer. Salah satu karya sastra remaja populer adalah novel trilogi Jingga dan Senja (2010), Jingga dalam Elegi (2011), dan Jingga untuk Matahari (2017). Permasalahan yang terdapat dalam novel trilogi ini adalah tentang tema kenakalan remaja. Kenakalan remaja biasanya berasal dari lingkungan keluarga yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kenakalan remaja dari perspektif kajian sastra dan menjelaskan bagaimana remaja diposisikan oleh ketiga karya tersebut. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kenakalan remaja yang digambarkan tokoh Matahari Senja (Ari). Metode yang penulis pakai adalah metode deskriptif kualitatif. Persoalan dalam ketiga novel ini yang didominasi oleh kisah cinta segitiga dan kenakalan remaja yang dilakukan tokoh utama. Terdapat konflik-konflik, diantaranya konflik dengan keluarga, konflik dengan teman sebaya, dan konflik dengan sekolah.

Adolescent literature is included in popular literature. One popular teenage literary work is the trilogy novel Jingga dan Senja (2010), Jingga dalam Elegi (2011), and Jingga untuk Matahari (2017). The problems contained in this trilogy novel are about the theme of juvenile delinquency. Juvenile delinquency usually comes from a family environment that lacks the attention and affection of parents. The purpose of this study is to explain juvenile delinquency from the perspective of literary studies and explain how adolescents are positioned by the three works. This research is expected to be able to provide understanding to the public about juvenile delinquency as depicted by the figure of Matahari Senja (Ari). The method that I use is a qualitative descriptive method. The problems in these three novels are dominated by triangular love stories and juvenile delinquency by the main characters. There are conflicts, including conflicts with families, conflicts with peers, and conflicts with schools."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ganang Dwi Kartika
"ABSTRAK
Disertasi ini adalah penelitian yang melihat religiositas rantau Y. B. Mangunwijaya sebagai jalan keluar dari persoalan kebangsaan dan kemanusiaan di dalam tiga novelnya, yakni Ikan-ikan Hiu, Ido, Homa (1983), Durga Umayi (1991), dan Burung-burung Rantau (1992). Penelitian ini menggunakan metode close reading untuk menganalisis religiositas rantau di antara persoalan kebangsaan dan kemanusiaan dalam tiga novel tersebut.
Temuan penelitian ini adalah bahwa tiga novel yang diteliti memperjuangkan ideologi rantau yang merupakan ideologi yang mendasari ketiga novel. Melalui ideologi tersebut ingin dilampaui berbagai persoalan kebangsaan dan kemanusiaan di masing-masing novel yang berlatar belakang ruang sosial, politis, dan geografis yang kemudian disebut dengan Indonesia di kemudian hari.

ABSTRACT
This dissertation is a result of a research which overlooked wandering religiosity as a way out for problems of nationality and humanity in Y. B. Mangunwijaya?s three novels, i.e Ikan-ikan Hiu, Ido, Homa (1983), Durga Umayi (1991), and Burung-burung Rantau (1992). The method used in this research is close reading to analyze the content of wandering religiosity among the problems of nationality and humanity in the three novels.
The finding of this research is that all the three examined novels struggle for wondering ideology, the basic ideology of the three novels. With this ideology, the writer offers solutions for various problems of nationality and humanity, as described in each novel, placed in social, political and geographical settings which will later be called Indonesia.
"
2015
D2146
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sulistiawati
Yogyakarta: Kanisius, 1995
694 DOD m (1);694 DOD m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia, 2014
499.221 BAH
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Cahyo Buwono Jati
"Sepeda tiga roda merupakan perkembangan dari sepeda roda dua dengan kestabilan dan kenyamanan yang lebih baik. Sepeda tiga roda memiliki dua konfigurasi, yaitu dua roda di depan dan dua roda di belakang. Skripsi ini membahas tentang perancangan sepeda tiga roda khususnya rangka dua roda di bagian depan. Rangka tersebut dirancang menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor Professional 2023 Student Version. Sepeda tiga roda disimulasikan dengan perangkat lunak yang sama melakukan gerakan kritis di tikungan pada kondisi stabil di berbagai kondisi kecepatan dan radius putar. Dari hasil simulasi ditemukan dua fenomena tergelincirnya sepeda tersebut. Kedua fenomena tersebut diawali dari roda belakang tergelincir. Kemudian terjadi perubahan arah stabilitas ke arah luar mengakibatkan sepeda terbalik atau ke arah dalam mengakibatkan dua roda depan tergelincir. Fenomena pada roda belakang dianalisis dengan tujuan untuk mengontrol roda belakang. Analisis dilakukan secara eksak dengan menyajikan teori stabilitas untuk sepeda tiga roda di tikungan berdasarkan teori stabilitas pada kendaraan roda dua. Dari hasil perhitungan menunjukkan gaya gangguan  pada roda belakang lebih besar dibandingkan dengan gaya lateral resistensi. Sepeda tiga roda terjatuh akibat dari slip pada roda belakang.

A three-wheeled bicycle is a development of a two-wheeled bicycle with better stability and comfort. A three-wheeled bicycle has two configurations, two wheels at the front and two wheels at the rear. This thesis discusses the design of a three-wheeled bicycle, especially the two-wheel frame at the front. The frame is designed using Autodesk Inventor Professional 2023 Student Version software. The three-wheeled bicycle is simulated with the same software performing critical movements in a corner at steady state under various conditions of speed and turning radius. From the simulation results, two slipping phenomena were found. Both phenomena started with the rear wheel slipping. Then there is a change in the direction of stability outward resulting in the bicycle overturning or inward resulting in two front wheels slipping. The phenomenon on the rear wheel is analyzed with the aim of controlling the rear wheel. The analysis is done in an exact way by presenting a stability theory for a three-wheeled bicycle in a corner based on the stability theory of two-wheeled vehicles. The calculation results show that the disturbance force on the rear wheel is greater than the lateral resistance force. The three-wheeled bicycle crashed due to the slip of the rear wheel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>