Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105776 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanik Setyawati
"Antenatal care merupakan layanan kesehatan kepada ibu hamil, bertujuan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta untuk meningkatkan kesehatan yang optimal pada masa kehamilan. Wanita hamil harus memiliki akses terhadap perawatan ANC yang berkualitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan ANC Kabupaten Tegal, dengan menggunakan kerangka konsep Donabedian. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kategorik dengan pendekatan cross sectional melalui metode observasi. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan responden bidan yang melakukan layanan ANC sebanyak 30 orang di 15 puskesmas kecamatan.
Hasil penelitian menunjukkan kualitas layanan ANC pada 15 puskesmas kecamatan di kabupaten Tegal baik, secara struktur/sarana prasarana kualitas baik 100, pada proses/SOP ANC terdapat 66,7 bidan melaksanakan ANC dengan kualitas baik dan 33,3 kurang baik serta pada outcome/manajemen ANC baik 100. Peneliti berpendapat perlu adanya monitoring dan evaluasi yang kontinyu terhadap pelaksanaan layanan ANC.

Antenatal care is a type of healthcare provided for pregnant women with the goal of reducing morbidity and mortality and promoting optimal health throughout the pregnancy. Expectant mother should be facilitated with access to a high quality antenatal care.
This study aimed to identify descriptive of quality of antenatal care in Tegal district by utilizing Donabedian framework. The study design was descriptive with cross sectional approach through observation method. 30 midwives who provided antenatal care in 15 health centers were selected through total sampling method.
The result demonstrated that quality of antenatal care in 15 health centers was good, 100 good in terms of structure, 66.7 of midwives provided antenatal care with a good quality in terms of procedure, and 100 good in terms of outcome management. The study recommends the need for continuous monitoring and evaluation of antenatal care implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikrillah Yazid
"Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi. Penyebab langsung kematian ibu umumnya adalah trias pendarahan-infeksi-eklampsia yang berhubungan dengan rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil yang diakibatkan berbagai faktor. Pelayanan antenatal merupakan komponen yang diperlukan bagi upaya mempertahankan kesehatan ibu yang perlu terus dimantapkan, bahkan lebih ditingkatkan baik cakupan maupun kualitas pelayanan dalam upaya akselerasi penurunan angka kematian ibu.  Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian  mengenai kualitas pelayanan antenatal yang kali ini dihubungkan dengan pengetahuan, sikap, perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kemilan.  Penelitian ini menggunakan desain survei dengan pendekatan cross-sectiona lterhadap ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, pada Januari 2013 hingga Juli 2013, dengan menggunakan convenience sampling. Analisis korelasi Spearman digunakan untuk melihat keterkaitan antar variabel.  Hasil menunjukan tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil (57,8%) belum mendapatkan pelayanan antenatal yang baik, namun demikian mayoritas ibu hamil (63,3%) sudah mendapatkan kualitas pelayanan antenatal yang baik mengenai nutrisi kehamilan. Tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal mengenai nutrisi kehamilan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik mengenai nutrisi kehamilan.

Nowadays, Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high. The direct cause of maternal death is the triage haemorrhage-infection-eclampsia. Further findings show that this direct cause are related to the low nutrition and health status which caused by many factors. Antenatal care is a component needed to sustain maternal health must be established even improved. Therefore, a research on quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy is needed.This research used survey design and cross-sectional approach toward pregnant women in Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, from January 2013 to July 2013 by using convenience sampling. Spearman’s correlation analysis is used to measurecorrelation between variables. The result shows that there is no correlation between quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy. Majority of the respondents (57.8%) do not get a good quality of antenatal care, but the majority of respondents(63,3%)have received a good quality of antenatal care about nutrition during pregnancy. Most of the respondents have good knowledge, attitude and practice about nutrition during pregnancy.

 

Keywords:  antenatal care, knowledge, attitude, practice, pregnant woman, nutrition, pregnancy

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laeli Nur Maeni
"Masih banyaknya persalinan di rumah merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian maternal di Indonesia. Antenatal care merupakan sarana kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan secara rutin. Melalui antenatal care tenaga kesehatan dapat memotivasi ibu hamil untuk mempersiapkan persalinannya dengan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Komponen antenatal yang lengkap dapat memotivasi ibu hamil untuk kembali memanfaatkan pelayanan tersebut untuk persalinan.
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran antenatal care dapat mempengaruhi ibu untuk memilih melahirkan di fasilitas kesehatan. Penelitian cross-sectional ini menggunakan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 dengan mengukur konten-konten ANC yang diterima ibu.
Hasil penelitian menunjukkan ada asosiasi positif antara pemanfaatan antenatal care yang adekuat dengan persalinan di fasilitas kesehatan. Ibu dengan ANC adekuat berpeluang 6,6 kali untuk bersalin di fasilitas kesehatan (OR adjusted = 6,6, 95% CI: 4,8 - 9,1). Sedangkan ibu dengan ANC inadekuat berpeluang 2,8 kali lebih besar untuk bersalin di fasilitas kesehatan dibandingkan ibu yang tidak ANC (OR adjusted = 2,8, 95% CI: 1,9 - 4,0).

The progress in reducing maternal mortality has been slow in Indonesia. Maternal mortality could be reduced if all women had a skilled institutional delivery. Antenatal care (ANC) is the first and regular contact between pregnant woman and health professionals. The adequate antenatal care may play an indirect role by motivating (encouraging) women to have a skilled institutional delivery.
The objective of this study is to investigate the role of antenatal care in motivating women to have a skilled institutional delivery. This cross sectional study measures the adequacy of antenatal care using Indonesian Demographic and Health Survey 2012.
This study shows a positive association between adequate ANC and skilled institutional delivery. Women with adequate ANC were significantly more likely to deliver in health facility rather than women with no ANC (OR adjusted = 6,6, 95% CI: 4,8 - 9,1). Meanwhile, women with inadequate ANC were also significantly more likely to deliver in health facility rather than women with no ANC (OR adjusted = 2,8, 95% CI: 1,9 - 4,0).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Juniarti
"Kepuasan ibu hamil merupakan suatu komponen yang penting dalam antenatal care ANC. Tingkat kepuasan ibu hamil sangat tergantung pada mutu pelayanan yang diberikan oleh bidan yang profesional pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan pada Bidan Delima dan Bidan Non Delima. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara dengan kuesioner pada 168 ibu hamil : 90 ibu hamil di pelayanan Bidan Delima dan 78 ibu hamil di pelayanan Bidan Non Delima. Data dianalisis menggunakan regresi logistik. Tingkat kepuasan ibu hamil yang memeriksakan kehamilan Bidan Delima 64,4 lebih baik bila dibandingkan dengan Non Delima 33,3. Kepuasan ibu hamil berbeda menurut masa kerja bidan, jarak tempuh ibu ke Bidan Praktek Mandiri BPM dan umur ibu hamil.
Setelah dikontrol dengan pendidikan bidan, pelatihan ANC, biaya, umur bidan, pendidikan ibu, paritas dan kerja sama dengan BPJS pada bidan dengan masa kerja ge; 15 tahun, ibu hamil yang memeriksakan kehamilan pada Bidan Delima berpeluang 11,1 kali lebih puas dibandingkan dengan Bidan Non Delima. Pada ibu hamil dengan jarak tempuh ke BPM dekat yang memeriksakan kehamilan pada Bidan Delima berpeluang 5,3 kali lebih puas dibandingkan dengan Bidan Non Delima.Pada umur ibu hamil < 27 tahun yang memeriksakan kehamilan dengan Bidan Delima berpeluang 3,8 kali lebih puas dibandingkan dengan Non Delima. Direkomendasikan pada bidan delima untuk meningkatkan aspek pada dimensi daya tanggap, sedangkan pada non delima meningkatkan aspek pada dimensi empati dan bukti fisik.

Pregnant women satisfaction was often seen as an important component of antenatal care ANC .The Level of satisfaction pregnant women depended on the quality of services provided by professional in pregnant women. This study aims to determine differences women satisfaction in ANC between DelimaMidwives and Non DelimaMidwives. This design study used cross sectional. This data collection was done spread of questionnaire to 168 pregnant women 90 DelimaMidwives and 72 Non DelimaMidwives. Data was anyzed by using lofistic regeression. Women satisfcation ANC with Delima Midwives 64,4 was greater than Non DelimaMidwives 33,3. Midwives status relationship with different satisfaction according to old working, mother distance to midwive rsquo s place and age of pregnant mother.
After controlled by midwife education, ANC training, cost, Midwives age, mother education, parity and cooperation with BPJS. Midwives with old working ge 15 years, pregnant women who ANC with Delima Midwives 11,1 times greater than satisfaction compared with Non DelimaMidwives. In pregnant women with the distance to the near Midwives place who checked the pregnancy on the midwife 5.3 times greater than satisfied compared with non Delima. Pregnant women in
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisyah
"Kehamilan pada trimester III menimbulkan ketidaknyamanan akibat terjadinya perubahan pada fisik dan psikologis. Persiapan persalinan dapat dipelajari pada kelas prenatal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara ibu yang mengikuti kelas dan ibu yang tidak mengikuti kelas prenatal selama kehamilan terhadap kesiapan menghadapi persalinan. Desain penelitian yang diguanakan cross sectional dengan non probability sampling pada 108 responden 54 responden ibu trimester III yang mengikuti kelas prenatal dan 54 ibu yang tidak mengikuti kelas prenatal. Perbandingan yang bermakna antara ibu yang mengikuti kelas prenatal dan yang tidak mengikuti kelas prenatal (p=0,000) dengan nilai OR 6,175. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan acuan bagi rumah sakit dalam mengembangkan kelas prenatal.

The third trimester pregnancy is a physiological process that makes causes discomfort to physical and psychological changes. Childbirth preparation can be learned in prenatal class. This study aimed to determine the comparison between mothers who are taking prenatal class and mothers who are not taking prenatal class during their pregnancy. This study used cross sectional design with non-probability sampling on 108 respondents, 54 respondents are undergoing the third trimester prenatal class and 54 women are not attending prenatal class. This study found a meaningful comparison between mothers who are taking prenatal class and who are not, (p =0,000 ) OR 6,175. The results of this study can be used as a consideration of hospitals in developing prenatal class."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Suantari
"Persalinan dengan tenaga kesehatan dapat menurunkan Angka Kematian Ibu. Cakupan persalinan dengan tenaga kesehatan di Indonesia sudah mencapai 87,1. Akan tetapi, masih di bawah target Kemenkes 2013 dan terdapat perbedaan cakupan di berbagai provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kunjungan ANC sesuai standar dengan pemilihan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan.
Desain penelitian adalah cross-sectional. Sampel merupakan sampel pada Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI tahun 2012, yaitu ibu usia 15-49 tahun berstatus menikah yang melahirkan anak lahir hidup setahun sebelum survei sejumlah 2.986 responden. Data dianalisis dengan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua ibu memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan 93,9 . Hubungan kunjungan ANC sesuai standar dengan pemilihan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan berbeda menurut wilayah tinggal, ibu yang melakukan K4 dan mendapatkan pelayanan 7T lengkap memiliki peluang paling besar untuk memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dibandingkan dengan ibu yang tidak melakukan K4 dan tidak mendapatkan pelayanan 7T lengkap. Usia, tingkat pendidikan, pengambil keputusan, kuintil indeks kekayaan, paritas, komplikasi, kepemilikan asuransi, dan perencanaan persalinan merupakan confounder.

Delivery with skilled birth attendants SBAs can lower maternal mortality rates. By 2013, the utilization of SBAs in Indonesia had reached 87.1 . However, the utilization of SBAs in 2013 was still below the target of the Ministry of Health, and there were gaps in utilization across provinces. The aim of this study was to determine the association of standardized antenatal care ANC with the utilization of SBAs.
The study design was cross sectional. The study sample consisted of respondents N 2,986 to the 2012 Indonesia Demographic and Health Survey IDHS i.e., married women aged 15 ndash 49 years who had a live birth a year prior to the survey. The data were analyzed by logistic regression.
The results showed that almost all women 93.9 utilized SBAs. The association of standardized ANC with the utilization of SBAs differed according to region, with women who attended four ANC visits and received the full complement of ANC services having the greatest opportunity to choose health workers as birth attendants as compared with women who did not attend all ANC visits and did not receive all components of ANC services. Age, education level, joint decision maker, wealth index quintile, parity, pregnancy and delivery related complications, insurance, and birth preparedness were confounders.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra
"Pelayanan ibu hamil yang sesuai standar di Indonesia hanya sekitar 19%. Penelitian ini untuk
mengevaluasi pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu di Puskesmas perkotaan di wilayah
Kota Tangerang Selatan. Analisis dilakukan melalui kualitas dokumentasi pelayanan
antenatal atau antenatal care (ANC) di Puskesmas serta alternatif solusi perbaikan kualitas
ANC melalui model monitoring pelayanan antenatal berbasis teknologi informasi. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan mengambil pemberi layanan
antenatal serta penerima layanan antenatal di Puskesmas wilayah Kota Tangerang Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa kualitas pencatatan masih kurang lengkap. Permasalahan
utama dari kurangnya kualitas tersebut adalah beragamnya dokumentasi yang harus diisi
secara manual oleh Bidan. Survei terhadap penerima pelayanan yaitu ibu hamil,
menunjukkan bahwa ketepatan waktu kedatangan ibu di Puskesmas dipengaruhi oleh faktor
sosial seperti: status pekerjaan, penghasilan, mengetahui alasan kedatangan ANC, adanya
penjelasan diagnosis, dan jenis pencatatan jadwal ANC. Sedangkan faktor yang
mempengaruhi pelayanan sesuai standar adalah pendidikan, status pekerjaan, dukungan
komunitas (kader) dan dukungan dari Bidan. Hasil ini merekomendasikan penggunaan
teknologi informasi dalam pelaksanaan monitoring pelayanan antenatal terpadu
direkomendasikan agar meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan yang dijalankan saat
ini. Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang aspek sosial dan teknikal yang
mempengaruhi kesiapan Puskesmas dalam mengadopsi Sistem Teknologi Informasi.
Mayoritas Bidan dan Kader di Puskesmas wilayah Kota Tangerang Selatan telah siap untuk
menggunakan sistem monitoring pelayanan antenatal berbasis teknologi informasi.
Sementara dari hasil pengujian keberpakaian menggunakan metode System Usability Scale
terhadap desain sistem monitoring dan registrasi ibu hamil (SIMORI) memperlihatkan bahwa
desain tersebut dapat diterima oleh pengguna. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model
monitoring antenatal care terpadu berbasis Teknologi Informasi seperti sistem monitoring
dan registrasi ibu hamil (SIMORI) yang di desain sesuai kebutuhan pengguna. Sistem ini
direkomendasikan untuk mengintegrasikan proses pelayanan antenatal, mempermudah
proses monitoring standar pelayanan antenatal di Puskesmas, dan pemantauan sendiri oleh
ibu hamil.
Currently, only 19% of pregnant women in Indonesia have received the minimum standard
for antenatal care (ANC). Thus, the objective of this study is to evaluate the quality of ANC
services in South Tangerang District, an urban area of Banten Province through measuring
the quality of ANC documentation and factors related to the quality of ANC. Analysis of
ANC service standards through the evaluation of ANC documentation in Puskesmas was
carried out to provide a positive contribution to the government as well as health
organizations and offer an alternative solutions to improve the quality of ANC standards
through designing a monitoring and registration system for pregnancy named SIMORI. This
research is a descriptive study with qualitative and quantitative approaches. The participants
of this study were health workers who directly related to the ANC services such as health
management consist of 70 midwives, 140 community health workers and 207 pregnant
women who visited the Government Primary Health Care of South Tangerang District for
ANC. The result of the study shows that the quality of the ANC documentation in cohort
book is still poor with only 38% of the records completely filled by the midwives. The main
problems in the current ANC monitoring process from the midwives perspective are the
numbers of book that must be filled and the high workload due to the large number of
patients. Meanwhile, from the perspective of pregnant women, the result shows that the
punctuality of ANC visit in urban Puskesmas is strongly related to the social factors such as
employment status, awareness to know the reason for ANC visit, the reminder usage and
diagnosis information from midwife. While factors related to the basic standard for ANC
were related to level of education, environmental support from community health workers,
and working status. Furthermore, the health providers and pregnant women readiness for
eHealth implementation shows positive results where most of the health workers are ready
to implement an electronic monitoring system for pregnant mother. The conclusion of this
study is that the design of a monitoring and registration system for pregnant women
(SIMORI) can be recommended to integrate the antenatal, to improve the monitoring process
for minimum standard of ANC and to self-monitored system for pregnant women"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keumalahayati
"Dukungan suami adalah salah satu faktor yang turut berperan penting dalam menentukan status kesehatan ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kerangka konsep tentang pola dukungan yang diberikan suami pada ibu primigravida dalam menghadapi persalinan di daerah pedesaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Grounded Theory. Enam orang partisipan dalam penelitian ini didapatkan dengan cara theorical sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan suami terhadap ibu hamil dapat berupa dukungan fisik, dukungan emosional, dukungan finansial. Proses pengambilan keputusan dalam perawatan kehamilan dan persalinan disesuaikan dengan adat budaya Aceh, dan pengaruh budaya masyarakat Aceh menjadi hambatan dalam pengambilan keputusan untuk memberian dukungan terhadap ibu hamil. Penelitian ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk menentukan kebijakan bagi pemerintah dan tokoh masyarakat yang terkait dalam hal adat dan budaya dalam memberikan dukungan terhadap ibu hamil. Perawat yang bekerja dalam area keperawatan maternitas dan penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengantisipasi bentuk-bentuk dukungan suami dan proses pengambilan keputusan serta pengaruh budaya yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

Husband support is one of the factors that have a significant contribution in determining mother?s health status. The aim of this research is to develop concept frame about support pattern that is given by husband to his wife who face the delivery process in rural area. This research is a qualitative research with grounded theory approach. Six participants in this research were selected by a theoretical sampling. The result shown that husband?s supports to his wife are physical support, emotional support and financial support. The decision making process in pregnancy care and childbirth based on Aceh cultural, the culture influence becomes an inhibition of decision making in order support pregnant woman. This research provides information to government and community kaders beneficial in determining policy that deal with the culture. It is recommended that maternity nurse and further research could anticipate husband?s support, decision making process, and cultural influence."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitta Diani Fichara
"Pengetahuan mengenai faktor risiko dan tanda bahaya kehamilan akan memotivasi ibu hamil untuk merawat kehamilannya dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang faktor risiko dan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku merawat kehamilan pada ibu primigravida. Jenis penelitian adalah deskriptif korelatif cross sectional diambil dengan teknik consecutive sampling. Analisa data menggunakan uji chi-square. Jumlah sampel 106 responden dari tujuh puskesmas di wilayah Depok pada bulan April - Juni 2015. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tentang faktor risiko dan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku merawat kehamilan pada primigravida (p value: 0,001: α = 0.05). Diharapkan kedepannya puskesmas dapat meningkatkan edukasi mengenai faktor risiko dan tanda bahaya kehamilan.

The pregnant mothers who have knowledge about risk factor and obstetric danger signs will motivate her to be more concern about her pregnant conditions. The aim of this study was to determine the relationship between knowledge of risk factor and obstetric danger signs and pregnancy care behavior among primigravida. This study used descriptive correlative design approach. Sampling technique use consecutive sampling. Samples of this study are 106 third trimester primigravidas in seven Puskesmas in Depok. This result shows that there is a statistically significant relationship between knowledge of risk factor and obstetric danger signs with pregnancy care behavior among primigravida (p value: 0,001; α = 0.05). This study suggests health care professional to improve education about obstetric danger signs and pregnancy care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Anggi Yani
"Komplikasi menyebabkan kematian pada ibu dapat dicegah dan diselamatkan melalui pemeriksaan kehamilan dengan mengakses pelayanan antenatal (ANC) minimal 4 kali kunjungan ke fasitilas kesehatan. Meskipun cakupan ANC di Indonesia baik pada kunjungan pertama (K1), namun tidak menjamin pada kunjungan berikutnya sehingga berdampak pada jumlah cakupan K4 yang lebih rendah dengan selisih 21%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap keteraturan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC di Indonesia berdasarkan data SDKI tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017 dengan jumlah sampel 14.448 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan ibu berpengaruh terhadap ibu yang melakukan kunjungan ANC secara tidak teratur dengan nilai OR= 1,20 pada ibu dengan pendidikan dibawah SMA. Selain itu, paritas tinggi (≥4 anak) (OR=1,91), status ekonomi sedang (OR=1,75) dan status ekonomi rendah (OR=2,36), ibu yang tidak memiliki asuransi kesehatan (OR=0,85) dan ibu yang tidak mendapatkan dukungan keluarga (OR=0,56) berisiko lebih tinggi untuk melakukan kunjungan ANC secara tidak teratur. Untuk meningkatkan kesadaran pentingnya kunjungan ANC secara teratur diharapkan pemerintah dapat mengoptimalkan program wajib belajar 12 tahun dan pembinaan kepada masyarakat akan pentingnya program tersebut serta mengoptimalkan pelaksanaan posyandu dan meningkatkan pemberdayaan kader.

Complications leading to deaths of maternal pregnancy can be prevented and treated with antenatal care by performing antenatal care (ANC) in a medical facility at least four times. Despite the satisfactory scope of ANC in Indonesia during the first visit (K1), the scopes during the next visits are not guaranteed, resulting in a lower K4 scope with a difference of 21%. This research aims to analyze the influence of pregnant maternal level of education on performing ANC visits in Indonesia based on SDKI data in the year 2017. The research design used was cross-sectional using secondary data from the Indonesia Demographic and Health Survey 2017 with a sample of 14,448. The result showed that the maternal level of education can influence the irregularity of ANC visits with value of OR=1.20 in maternal with education below high school. In addition, high parity (>= 4 children) (OR=1,91), middle economic status (OR=1,75) and low economic status (OR=2,36), maternal who did not have health insurance (OR= 0,85) and maternal who did not receive family support (0,56) had a higher risk of having less than four antenatal visits. To increase awareness of the importance of antenatal care visits, the government is expected to optimize the mandatory 12 years education program and and coaching the community on the importance of the program as well as optimizing the implementation of posyandu and increasing the empowerment of cadres."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>