Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78810 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adlinanur Febri Prihandiani
"ABSTRAK
Tulisan ini mengaji variasi luaran dari keagenan petani pengukur curah hujan Indramayu yang melakukan diseminasi pembelajaran agrometeorologi pada warga komunitasnya. Penyebarluasan pembelajaran agrometeorologi dilakukan dalam situasi minimnya pendampingan pemerintah Kabupaten Indramayu bagi petani dalam menghadapi konsekuensi perubahan iklim. Dengan menggunakan metode etnografi, tulisan ini menunjukkan bahwa variasi luaran dari keagenan petani terwujud dalam pengetahuan dan tindakan pihak-pihak yang memperoleh dampak dari transmisi pengetahuan. Pemfokusan pada luaran dapat memperlihatkan aspek individual dan faktor kontekstual yang memengaruhi munculnya variasi. Keagenan bukanlah faktor determinan yang mewujudkan luaran pada individu. Luaran juga dipengaruhi oleh pengayaan skema pengetahuan dan pilihan rasional individu.

ABSTRACT
"This manuscript examines variation of outcomes of Indramayu rainfall observer farmers rsquo agency who conduct dissemination of agrometeorological learning on their community. Dissemination of agrometeorological learning is done in a situation of minimal assistance from Indramayu Regency rsquo s government. Using ethnographic method, this manuscript shows that the variation of outcomes of farmer rsquo s agency is manifested in knowledge and practices of those who are affected by the transmission of knowledge. Focusing on outcomes can reveal individual aspects and contextual factors that influence the emergence of variation. Agency is not a determinant factor that manifest outcomes in individuals. Outcomes are also influence by the enrichment of knowledge schemes and individual rational choice. "
2017
S67234
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ubaidillah Pratama Rovihansyah
"Skripsi ini mengaji tentang dinamika yang terjadi dalam variasi pengetahuan petani anggota Klub Pengukur Curah Hujan Indramayu (KPCHI) dalam menghadapi fenomena cuaca pada musim rendheng 2013-2014.Variasi merupakan realitas fundamental dalam sebuah masyarakat. Pembelajaran agrometeorologi yang dialami oleh petani KCPHI secara bersama-sama dan individual memungkinkan terjadinya variasi. Hal itu dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan setiap individu. Kondisi ekosistem juga memengaruhi terjadinya variasi. Dinamika pengetahuan terjadi ketika petani menghadapi kondisi cuaca yang berbeda setiap bulannya. Petani mengombinasikan berbagai unsur-unsur pengetahuannya untuk mengantisipasi kondisi cuaca pada musim hujan 2013-2014 Kombinasi yang terbentuk juga bervariasi dalam setiap individunya. Sejauhmanakah variasi tersebut memengaruhi antisipasi yang dilakukan oleh petani? Tulisan ini menjadi menarik untuk dikaji karena dalam kombinasi pengetahuan petani kita bisa menunjukkancara petani merespon dan mengantisipasi perubahan iklim.

This thesis examines the dynamics of knowledge variation in Indramayu Rainfall-Observer Club Members in facing weather phenomena during rainy season of 2013-2014. Variation is a fundamental reality in a society. The agrometeorological learning experienced by KCPHI farmers jointly and individually is able to create variations which is influenced by knowledge and experience of each individual, as well as ecosystem condition. The dynamics of knowledge occur because farmers face diverse weather conditions throughout rainy season 2013?2014. Farmers combine various elements of knowledge to anticipate weather conditions. The combination in farmer's schema also diverse.To what extent those variations affect anticipation by farmers It is interesting to study combined knowledge of individual will reveal how farmers respond to and anticipate the climate change."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muki Trenggono Wicaksono
"Skripsi ini mengkaji pembelajaran petani melalui pembelajaran agrometeorologi dalam Warung Ilmiah Lapangan (WIL). Tujuan pembelajaran itu adalah untuk mendorong pembentukan kapasitas petani yang tanggap terhadap perubahan iklim. Beberapa literatur sebelumnya telah mengangkat kajian tentang pembelajaran petani pengukur curah hujan di Indramayu. Namun, ulasan-ulasan itu belum memperlihatkan sejauhmanakah pembelajaran melalui pengukuran curah hujan membantu petani dalam mengonseptualisasikan "kerentanan" sebagai konsekuensi perubahan iklim yang mereka hadapi.
Berbeda dengan penulis sebelumnya, saya memfokuskan pada respons individu petani pengukur curah hujan pada asosiasi Klub Pengukur Curah Hujan Kabupaten Indramayu dengan pendekatan rasionalitas pilihan (rational choice). Saya memilih pendekatan itu untuk menjelaskan alasan petani dalam membentuk respons berdasarkan pembelajaran agrometeorologi, membantu mereka dalam mempersepsikan kerentanan. Selain itu, cara petani mempersepsikan kerentanan menjadi perhatian utama pada tulisan ini, khususnya dalam kerangka pengambilan keputusan kegiatan bercocok tanam.
Skripsi ini dilakukan dengan menggunakan etnografi multi-lokasi (multiple sited ethnography). Dengan menggunakan metodologi etnografi membantu saya dalam meneliti diversitas strategi petani pada kondisi ekosistem dan musim yang beragam. Saya menemukan beberapa temuan terkait dengan pengalaman petani dalam membentuk respons.
Pertama, adalah perubahan pada persepsi petani mengenai kerentan ekosistem saat mereka membentuk respons bercocok tanam.
Kedua melalui modifikasi persepsi yang membantu mereka dalam mengantisipasi konsekuensi perubahan iklim.
Ketiga, pembelajaran agrometeorologi dalam Warung Ilmiah Lapangan menolong petani dalam mempersepsikan kembali kerentanan yang mereka rasakan. Dengan membentuk strategi bercocok tanam yang mempertimbangkan ketidakpastian atas risiko dan kesempatan, membantu mereka dalam menentukan strategi terbaik pada suatu arena ekosistem dan kondisi musim.
Keempat, selain perubahan persepsi strategi, terdapat unsur-unsur Revolusi Hijau yang masih bertahan pada kegiatan bercocok tanam petani. Hal itu muncul berupa budaya nyemprot pestisida dan menggunakan paket pertanian sebagai bentuk intensifikasi pertanian yang terus direproduksi dalam respons petani terhadap konsekuensi perubahan iklim.

This thesis examines the learning activities of Indramayu farmers with regards to the introducing agrometeorological learning in Science Field Shops (SFS). The aim of this approach is to encourage farmers’ ability in order to "response farming to climate change". Some previous literatures have been concerning on the similar issue. However, I have to admit that it is still necessary to bring up the issue, since there is no previous research that has a strong concern on the extent to the which learning by measuring rainfall would assist farmers in order to conceptualizing the idea of "vulnerability" as major consequence of climate change.
Unlike the previous writers or researchers, I am more concerned on the idea of Indramayu Rainfall Observers Club members to within rational choice approach. I have chosen this approach in order to explain the farmers reasons of their response based on agrometeorological learning helping them to perceive their "vulnerability". Moreover, how the farmer perception about vulnerability would be their main concern, particularly in order to make their decisions on agriculture activity.
The thesis was conducted by using multiple sited ethnography. In ethnographic fieldwork by using multiple sited approach in order to examine farmers diverse strategies within varied ecosystem and seasonal conditions. My study discovered several realities related to their experiences responses.
First, there is a change of farmers perception about ecosystems vulnerability of their ecosystem as well as their own use responses.
Second, the modified of perception help them anticipating the consequences of climate change.
Third, the agrometeorological learning in SFS help the changing their perception of vulnerability. By doing that farmer strategies by referring to their assessment on the uncertain future risk and opportunites and choose the right strategy on particular ecosystem and seasonal condition.
Fourth, despite changing the perception strategies, farmers have also sustained Green Revolution schema in rice farming activity. It would come in the form of cultural forces such as spraying pesticide and use agriculture package as intensification agricultural in the response of farmers in Indramayu to the potential consequences of climate change.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Hafizhul Lisan
"Skripsi ini mengkaji tentang variasi dan dinamika analogi pada petani mengukur curah hujan di Sumedang dalam memahami konsekuensi perubahan iklim. Menariknya, analogi dalam tesis ini tidak hanya berguna sebagai wahana untuk memudahkan interpretasi elemen pengetahuan baru dalam proses pengayaan skema agrometeorologi, tetapi juga bermanfaat dalam membantu petani dalam pengambilan keputusan. Variasi dalam tesis ini berfokus pada mekanisme pembentukan analogi verbal dan analogi visual yang berbeda. Sedangkan dinamika dilihat dengan memperhatikan masukan-masukan baru dari kegiatan ekstrapersonal seperti keanekaragaman ekosistem, dan praktik mengukur curah hujan dan
pengamatan agroekosistem dalam mengikuti pelajaran agrometeorologi. Tesis ini menggunakan pendekatan koneksionisme dengan pemrosesan terdistribusi paralel yang memungkinkan untuk melihat berbagai asupan yang diproses dan digabungkan secara bersamaan bersama.
This thesis examines the variation and dynamics of the analogy of farmers measuring rainfall in Sumedang in understanding the consequences of climate change. Interestingly, the analogy in this thesis is not only useful as a vehicle to facilitate the interpretation of new knowledge elements in the process of enrichment of agrometeorological schemes, but also useful in helping farmers in making decisions. The variations in this thesis focus on the different mechanisms of forming verbal analogies and visual analogies. Meanwhile, dynamics is seen by taking into account new inputs from extrapersonal activities such as ecosystem diversity, and the practice of measuring rainfall and rainfall
agroecosystem observations in following agrometeorology lessons. This thesis uses a connectionism approach with parallel distributed processing which makes it possible to look at various intakes that are simultaneously processed and combined together."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Audina
"Tulisan ini mengaji variasi antisipasi dan pengambilan keputusan dalam menyiasati kondisi konsekuensi perubahan iklim di masa depan berupa El Niño 2018/2019 pada proses pemelajaran agrometeorologi di Warung Ilmiah Lapangan. Fokus tulisan ini yakni melihat cara individu memvisualisasikan kondisi iklim dan lansekap pertaniannya di masa depan dengan berangkat dari pengalaman bertani serta pengetahuan yang sudah dimiliki dan mengombinasikannya dengan masukan unsur-unsur pengetahuan baru. Gambaran tersebut kemudian berpengaruh dalam membentuk ekspektasi dan strategi yang akan dilakukan untuk menyiasati kondisi tersebut. Lebih jauh tindakan akhir sebagai luaran (outcome) antisipasi tersebut menggambarkan cara pengambilan keputusan yang dilakukan dengan proses pertimbangan rasional dalam lingkup lingkungan hidup dan complex social milieu yang bersifat non-social vacuum.
Penelitian ini menggunakan metode multi-sited ethnography dengan mengikuti individu, kisah hidup, pengalaman dan pengetahuan. Metode tersebut berguna untuk mendapatkan pemahaman interaksi individu dengan lingkungan hidupnya yang kontekstual dalam kondisi dan waktu tertentu. Tulisan ini menemukan adanya variasi kapasitas membayangkan ke depan dalam bentuk jangka pendek dan jangka panjang dan gambaran yang dihasilkan dari kombinasi pengetahuan yang sudah ada, data empiris pengamatan harian agroekosistem, serta skenario prakiraan iklim musiman. Hasil membayangkan tersebut kemudian membentuk ekspektasi dan strategi ke depan. Tulisan ini juga menemukan bahwa keputusan akhir atas antisipasi tidak selalu linier dengan apa yang diharapkan dan dirancang sebelumnya. Ada variasi keputusan yang tidak mengalami perubahan dengan ekspektasi sebelumnya, dan keputusan yang mengalami perubahan dari ekspektasi sebelumnya. Pertimbangan rasional individu didasari pada pertimbangan berbagai faktor sosio-kultural dan lingkungan hidup yang kontekstual
This thesis examines variations in farmers anticipation and decision making in dealing with the consequences of climate change in the form of El Niño 2018/2019 in the farmers agrometeorological learning in Science Field Shops (Warung Ilmiah Lapangan). The focus of this paper is looking at how individuals visualize climatic conditions and their agricultural landscapes in the future on the basis of farming experience and existing knowledge and combining them with the inputs of new knowledge elements. Farmers forseeing influences the expectations and strategies that will be carried out to deal with ongoing climate conditions. Furthermore, the final action as an outcome of farmer’s anticipation illustrates how decision making is carried out with based on rational choice within the complex social and environmental milieu that is non-social vacuum.
This research used a multi-sited ethnography method by following individuals, life stories, experiences and knowledge. The method is useful for gaining an understanding of the interaction of individuals with their contextual environment in certain conditions and times. This paper finds that there are variations in the capacity of foreseeing in the form of short-term and long-term periods generated from a combination of existing knowledge, empirical data on daily observations of agro-ecosystems, and seasonal climate forecast scenarios. The foreseeing visualization results shape farmer’s expectations and strategies. This paper also finds that the final decision of anticipation doesn’t always linear with what was expected and prior strategies. There are variations in decisions: one which did not change with previous expectations, and second decisions that changed from previous expectations. Rational considerations of individual farmers were based on consideration of various contextual socio-cultural and environmental factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aliyah
"Tembakau temanggung merupakan tembakau musim kemarau (Voor Oogst) yang tidak membutuhkan curah hujan ketika panen. Penyimpangan curah hujan ketika musim kemarau dapat menggagalkan panen, yang berpengaruh terhadap pendapatan petani. Penggunaan metode deskriptif dan analisis pola keruangan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan daerah yang mengalami penyimpangan curah hujan dengan pendapatan petani tembakau. Penyimpangan curah hujan tahun 2010 diolah dari data curah hujan dasarian yang di bandingkan dengan curah hujan rata-rata dasarian tahun 1981 - 2008, yang dijadikan dasar untuk menentukan lokasi survei.
Survei lapang dilakukan di 16 titik di lima kecamatan yaitu Tretep, Ngadirejo, Bulu, Tlogomulyo dan Tembarak dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan penyimpangan curah hujan paling tinggi sebesar 207% terjadi di lahan berketinggian > 1.000 mdpl. Penyimpangan curah hujan menyebabkan produksi tembakau berkurang sebanyak 20,7% dengan penurunan kualitas sebesar 52,17%. Pendapatan petani rata-rata berkurang sebanyak 51,89%. Berkurangnya pendapatan petani terlihat dengan berkurangnya barang investasi yang dibeli seperti kendaraan bermotor, ternak dan emas.

Temanggung tobbaco is tobbaco dry season (Voor Oogst) which doesn‟t require rainfall when the crop. Deviation of rainfall during the dry season can thwart harvesting, affecting the income of farmers. The use of descriptive and spatial pattern analysis in this study aims to determine the relationship areas experiencing rainfall irregularities with tobacco farmers' income. In 2010 the rainfall deviation calculated from rainfall data dasarian that in comparison with an average rainfall dasarian 1981 - 2008, which is used as the basis for determining the location of the survey.
Field survey conducted in 16 points in five Kecamatan namely Tretep, Ngadirejo, Fur, Tlogomulyo and Tembarak by purposive sampling technique. The analysis showed the highest rainfall deviation of 207% occurred in Tretep. Deviation of rainfall led to the production of tobacco decreased by 20.7% with a decrease of 52.17% quality. The average farmer's income decreased by 51.89%. Reduced farmers' income looks to reduced investments purchased goods such as motor vehicles, livestock and gold.
"
Depok: Unversitas Indonesia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2013
S46863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yura Muhamad Yusup
"Skripsi ini mengaji variasi akses yang dilakukan oleh petani penggarap di Desa Mekarwaru untuk memperoleh keuntungan dari pengelolaan lahan garapan yang secara de jure merupakan lahan milik Negara, akan tetapi secara de facto merupakan lahan yang seakan terbuka dan dapat dimanfaatkan siapa saja. Namun, terdapat aturan tentang pengelolaan lahan dari pemilik lahan yang dipercayakan pada pihak Perhutani. Berarti, lahan yang secara de facto seakan “terbuka” (open access) itu, sebenarnya dikelola oleh pihak yang memperoleh kewenangan dari Negara. Variasi akses yang dilakukan oleh petani penggarap dapat dilihat melalui mekanisme akses berdasarkan hak secara legal dan ilegal, serta melalui mekanisme akses berdasarkan struktural dan relasional. Melalui dua mekanisme tersebut, dapat ditemukan berbagai cara yang dilakukan petani penggarap untuk memperoleh pengelolaan lahan garapan pada kawasan Perhutani. Munculnya variasi akses menunjukkan bahwa kemampuan individu untuk memperoleh keuntungan dapat beragam yang diperoleh melalui berbagai cara, proses, dan hubungan sosial. Setelah memperoleh akses atas pengelolaan lahan garapan, petani penggarap memelihara aksesnya agar tidak berpindah ke pihak lain. Hal itu pun terwujud secara beragam pula.

This thesis examines the variation of access of Mekarwaru’s landless farmers in order to gain profits from de jure state-owned which could be claimed de facto land and utilized by any farmers. However, in reality, there are regulations of land management which have been defined by the land-owners, Perhutani. Therefore, the de facto-claimed land as an ‘open access’ resources is managed by the authority representing the state. The variation of access gained by landless farmers examined through both legal and illegal access mechanisms, as well as structural and relational mechanisms. These variation of access reveal the individual abilities to gain profits from any existing means, processes, and social relations. Furthermore, once the farmers have gained accesses to utilize the land, they are able to maintain and preserve it to avoid any changes of cultivators. Those mechanisms are, in fact, diverse as well."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Moh. Nurgiri
"Skripsi ini mengaji akses Petani Desa Nunuk atas lahan sawah. Akses atas lahan sawah sebagai perwujudan kemampuan petani untuk mendapatkan manfaat dari lahan sawah menjadi fokus kajian sebab petani sangat menggantungkan hidupnya pada penghasilan yang diperoleh dari lahan sawah. Sementara itu, luas lahan yang tersedia di dalam wilayah administrasi Desa Nunuk sangat terbatas dan telah dimiliki oleh petani-petani kaya. Manfaat dari lahan sawah diperoleh melalui dua cara. Pertama, dengan cara menggarap lahan sawah melalui strategi yang diatur dalam pranata perolehan hak garap lahan sawah. Kedua, dengan cara menjadi tenaga kerja atau buruh tani di lahan sawah petani penggarap yang diatur dalam pranata pengaturan kerja yang berlaku. Akses buruh tani atas lahan sawah dipengaruhi oleh keputusan petani penggarap dalam menentukan pengaturan kerja di lahan sawah garapannya. Petani memilih strategi yang paling rasional untuk memperoleh akses atas lahan sawah. Pilihan rasional petani tersebut tidak hanya dipengaruhi pertimbangan dalam hal ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada dalam konteks sosial-budaya masyarakat setempat.

This thesis examines farmers’ access to paddy fields in the village of Nunuk, Lelea District, Indramayu Regency. Access to paddy fields as the ability of farmers to benefit from the paddy fields becomes the focus of study because farmers rely heavily on the revenue generated from the paddy fields. Meanwhile, the available paddy fields is limited and is owned by wealthy farmers. Benefits of paddy fields are obtained in two ways. First, by way of cultivating paddy fields with the access set in the institution of right to cultivate. Second, by way of labour or farm-working in paddy fields, set up in a working arrangements. Farmworkers’ access to paddy fields will be affected by the decision of farmers in determining occupational settings in their paddy fields. Farmers would choose the most rational strategy to gain access to paddy fields. Farmers’ rational choice determining strategy to gain access to paddy fields are not only based in economic terms, but also influenced by factors that existing in their socio-cultural environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devita
"Penggunaan pestisida oleh para petani di Desa Nunuk untuk tanaman di sawah mereka bukanlah sebuah hal yang baru. Hal ini sudah sejak lama dilakukan, bahkan berbagai program pengendalian hama terpadu yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia ini nampaknya tidak membawa banyak perubahan dalam praktik penggunaan pestisida oleh para petani ini. Hal ini bukannya tanpa alasan. Ada kesamaan dalam skema para petani yang melandasi terus dilakukannya praktik ini, skema kognitif yang membuat para petani berada pada kerangka dunia yang disederhanakan, yaitu mengenai bagaimana mereka sendiri membayangkan dunia ini semestinya?terutama terkait padi dan sawah. Ini adalah sebuah proses kognitif, yang kemudian menghasilkan variasi dalam perilaku petani memilih dan menggunakan pestisida. Penelitian skripsi yang melewati tidak kurang dari dua kali masa panen ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan connectionism sebagai kerangka analisisnya. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan observasi dan wawancara mendalam kepada para informan di sebuah desa yang menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Pesticide usage by farmers in Nunuk Village is not a new thing. This has been going on for a long time, even the integrated pest management programs with the objective of diminishing chemical pesticides usage among farmers seem to have no significant influence in changing farmers pesticide practices. This isn't without reason. There's a similarity in their schemas which makes this practice continue, a cognitive scheme which makes the farmers exist in such a simplified world, that is about how they imagine what this world should be-mainly about paddy and their rice fields. This, including the various practices in selecting and using pesticides, is a cognitive process. This research which was undertaken through not less than two harvests season uses qualitative method with connectionism as the analytical framework. The data has been collected through observation and in-depth interviews with the informants in a village which administratively is a part of Indramayu district, West Java.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Aliyo Ghinannafsi
"Hujan merupakan salah satu parameter penting dalam proses hidrologi. Pengukuran curah hujan oleh stasiun pengukur hujan belum dapat mewakili sebaran spasial dan temporal. Di daerah pegunungan, sebaran spasial hujan sangat bervariasi dan cenderung lebih tinggi dibandingkan daerah dengan topografi yang lebih rendah. DAS Ciliwung bagian hulu terletak di area pegunungan dengan elevasi 297-2982 mdpl, sedangkan area hilir terletak di area dekat pantai dengan elevasi 0-25 mdpl. Lokasi penelitian ini dilakukan di DAS Ciliwung karena salah satu DAS paling kritis di Indonesia dengan masifnya pembangunan yang berpengaruh terhadap fenomena banjir di bagian hilir, yaitu Jakarta. Radar cuaca merupakan salah satu instrumen yang dapat merepresentasikan kondisi spasial dan temporal hujan dengan lebih baik. Namun, setelah dievaluasi data curah hujan berbasis radar cuaca belum sesuai terhadap data stasiun pengukur hujan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan koreksi dan evaluasi kesesuaian data curah hujan berbasis radar cuaca terhadap stasiun pengukur hujan di DAS Ciliwung. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data curah hujan dari radar cuaca C-Band dan stasiun pengukur hujan di 6 titik area hulu dan 9 titik area hilir. Metode koreksi data curah hujan berbasis radar cuaca menggunakan metode koreksi kalibrasi. Uji kesesuaian dilakukan menggunakan tiga metode, yaitu Nash Sutcliffe Efficiency (NSE), Root Mean Square Error (RMSE), dan Percent Bias (PBias). Perolehan hasil NSE, RMSE, dan PBias menggunakan data curah hujan radar cuaca setelah dikoreksi menunjukkan bahwa metode koreksi kalibrasi yang digunakan mampu meningkatkan tingkat akurasi dan keandalan data curah hujan secara signifikan walaupun di beberapa titik penelitian secara numerik masih belum memenuhi persyaratan. Hasil terbaik terdapat di Stasiun Pulomas yang ditandai dengan perubahan nilai NSE dari 409,06 menjadi 0,62; nilai RMSE dari 574,66 menjadi 17,54; dan nilai PBias dari 2062,02 menjadi -30,84. Secara tren pencatatan data curah hujan juga sudah sesuai dengan data stasiun pengukur hujan sehingga mampu menggambarkan pola hujan di DAS Ciliwung.

Rain is one of the important parameters in the hydrological process. Rainfall measurements by rain measuring stations cannot yet represent spatial and temporal distribution. In mountainous areas, the spatial distribution of rainfall varies greatly and tends to be higher than in areas with lower topography. The upstream part of the Ciliwung watershed is located in a mountainous area with an elevation of 297-2982 meters above sea level, while the downstream area is located in an area near the coast with an elevation of 0-25 meters above sea level. The location of this research was carried out in the Ciliwung watershed because it is one of the most critical watersheds in Indonesia with massive development that affects the phenomenon of flooding downstream, namely Jakarta. Weather radar is one of the instruments that can better represent the spatial and temporal conditions of rain. However, after evaluation, rainfall data based on weather radar is not in accordance with the data of rain measuring stations. Therefore, this study aims to correct and evaluate the suitability of weather radar-based rainfall data for rain measuring stations in the Ciliwung watershed. The data used is secondary data in the form of rainfall data from C-Band weather radar and rain measuring stations at 6 points in the upstream area and 9 points in the downstream area. The rainfall data correction method based on weather radar uses the calibration correction method. The conformity test was carried out using three methods, namely Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE), Root Mean Square Error (RMSE), and Percent Bias (PBias). The results of NSE, RMSE, and PBias using weather radar rainfall data after correction show that the calibration correction method used is able to significantly improve the accuracy and reliability of rainfall data even though at some research points numerically it still does not meet the requirements. The best results were found at Pulomas Station which was marked by a change in the NSE value from -409.06 to 0.62; RMSE value from 574.66 to 17.54; and the PBias value from 2062.02 to -30.84. In terms of the trend of recording rainfall data, it is also in accordance with the data of rain measuring stations so that it is able to describe rainfall patterns in the Ciliwung watershed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>