Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179359 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juanda
"Hubungan Karakteristik dan Beban Kerja Perawat Dengan Stres Kerja Perawat Rawat Inap Rumah Sakit di JakartaPerawat merupakan satu profesi dari pelayanan kesehatan yang berisiko tinggi mengalami stres kerja karena beban kerja yang berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat dan beban kerja dengan stres kerja perawat rawat inap rumah sakit di Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dan dilakukan pada bulan Juni 2017. Penelitian ini melibatkan 243 perawat yang bekerja di rawat inap rumah sakit di Jakarta dan dipilih berdasarkan metode random sampling. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden penelitian mengalami stres kerja ringan 65 dan mempunyai beban kerja sedang 95. Hasil uji chi square ada hubungan karakteristik status pernikahan p value = 0,002 ,masa kerja p value = 0,001 dan beban kerja p value = 0,009 dengan stress kerja. Rumah sakit diharapkan dapat lebih memberikan perhatian terhadap stres dan beban kerja para perawatnya agar dapat memberikan situasi kerja yang lebih kondusif.

Relation of Characteristics of Nurses and Workload with Nurses Job Stress In patient Unit of Hospital in Jakarta Nurse are one of the health care profession at high risk of job stress because of heavy workload. This study that aims to know the relation of workload and nurses job stress In patient Unit of hospital in Jakata.
This is a descriptif correlation research method and performed in June 2017. This study was conducted involving 243 nurses who work In patient Unit of hospital in Jakata selected by random sampling method. The data were analyzed using Univariat and Bivariat analyses.
The result showed the majority of study respondents were experiencing mild stress level 65 and moderate workload level 95. The chi square showed there was a significant correlation between marital status p value 0,002, length of work p value 0,001 and workload p value 0,009 with nurse job stress. The hospital is expected to give more attention to nurse stress and workload in order to provide more conducive work situation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Andarini
"Stres kerja yang terjadi akibat tuntutan kerja yang berlebihan dapat mempengaruhi perilaku kesehatan perawat, termasuk perilaku makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres kerja dengan perilaku makan perawat di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian dengan desain deskriptif korelatif dilakukan pada 63 perawat di ruang rawat inap yang dipilih dengan proportionate stratified random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat stres kerja dan perilaku makan perawat (p= 0,048; α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan agar perawat dan pihak rumah sakit perlu berkolaborasi dalam menurunkan stres kerja guna mengoptimalkan pencapaian perilaku makan yang baik dan peningkatan kinerja perawat dalam pelayanan kesehatan.

Job stress which occurs due to excessive work demands can affect nurses’health behavior, including eating behavior. This study aimed to identify the relationship between job stress levels and eating behavior among Jakarta Haji Hospital nurses. Correlative descriptive study was conducted among 63 nurses in the inpatient unit by proportionate stratified random sampling.
The result showed that there was a significant relationship between job stress level and eating behavior of nurses (p = 0.048; α = 0,05). This study recommends that nurses and the hospital management need to collaborate in reducing job stress to optimize the achievement of good eating behavior and improve nurses performance in health care services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardani Arsyad
"Pendahuluan: Kesalahan pemberian obat merupakan isu kualitas pelayanan kesehatan yang melibatkan peran perawat. Perawat membutuhkan kemampuan kognitif untuk mengelola kegiatan asuhan keperawatan pasien.
Tujuan: Mengetahui hubungan kemampuan kognitif dan beban kerja perawat pelaksana dengan kesalahan pemberian obat di unit rawat inap RSUD Cengkareng Jakarta.
Desain: Deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional terhadap 61 perawat pelaksana, dipilih dengan cosecutive sampling. Pengukuran kesalahan pemberian obat dengan observasi, beban kerja menggunakan continous observation, selama 24 jam (3 shift), sedangkan kemampuan kognitif diukur dengan Raven standard progressive matrices test.
Hasil: Ada hubungan bermakna antara kemampuan kognitif dan beban kerja dengan kesalahan pemberian obat (p=0,027;OR=0,6; p=0,018;OR=0,6). Kesalahan pemberian obat lebih banyak terjadi dalam hal waktu dan dokumentasi obat (masing-masing 30,2%).
Kesimpulan: Perawat yang memiliki kapasitas intelektual rata-rata dan beban kerja tinggi berpeluang lebih besar melakukan kesalahan pemberian obat.
Rekomendasi: Meningkatkan pemahaman perawat akan perannya dan menanamkan sikap disiplin waktu pemberian obat, yang bisa dimulai 30 menit sebelum jadwal yang tertulis pada daftar obat. Pengaturan jadwal dinas perawat mempertimbangkan kebutuhan akan pemulihan.

Introduction: The medication administration errors are one of the negative issues in the health care quality. Nurses should need a certain level of cognitive beside a condusive work load environment to secure the entire high quality patient nursing.
Objective: To analyze the correlation between nurse cognitive level and work load to the medication administration error in the in-patient unit of RSUD Cengkareng-Jakarta.
Methode: Analytical comparassion study with cross sectional design of 61 subjects, collected by consequtive sampling method. The measurement of medication administration error was done by disguised direct observation. The work load was measured by continous observation in 3 shift for 24 hours, while the cognitive level by Raven standard progressive matrices test.
Result: A significante correlation between cognitive level and work load to the medication administration error was found (p=0.027; OR=06 and p=0.018; OR=0.6). The medication administration error occured mostly in administration's timing and documentation (each 30,2%).
Conclusion: In the high work load circumstances, the nurses with an average level of cognitive had a bigger chance to make medication administration error than the nurses with an outstanding level of cognitive.
Recommendations: Improved the understanding of the nurses noble roles and the nurse's discipline in medication administration. The medication administration could be start 30 minutes before the instructed time. The setting of working time table must count the need of recovery time after duty.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Amelia Maulidyani
"Perawat merupakan populasi yang banyak mengeluhkan nyeri kepala primer. Stres kerja menjadi faktor yang erat dikaitkan sebagai pemicu nyeri kepala primer pada perawat. Nyeri kepala primer dapat menimbulkan dampak negatif, seperti penurunan kualitas hidup hingga peningkatan intensi perawat untuk meninggalkan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan stres kerja dengan kejadian nyeri kepala primer pada perawat rumah sakit. Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi cross-sectional terhadap 95 orang perawat rumah sakit yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Instrumen yang digunakan diantaranya Expanded Nursing Stress Scale (ENSS) untuk mengukur tingkat stres kerja serta Headache Screening Questionnaire (HSQ) untuk mengidentifikasi jenis nyeri kepala primer. Data yang telah didapatkan lalu dilakukan analisis secara statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara stres kerja dengan kejadian nyeri kepala primer pada perawat (p = 0,033; α = 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, rumah sakit dapat berperan untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan minim stres serta diharapkan perawat mampu memanajemen stres dan memanfaatkan fasilitas klinik pegawai untuk mendapatkan perawatan.

Nurses are a population that often complains of primary headaches. Work stress is a factor that is closely linked as a trigger for primary headache in nurses. Primary headaches can have negative impacts, such as reducing quality of life and increasing nurses' intention to leave work. This study aims to identify the relationship between work stress and the incidence of primary headaches in hospital nurses. The type of research carried out was a cross-sectional study of 95 hospital nurses who were selected using the purposive sampling method. The instruments used include the Expanded Nursing Stress Scale (ENSS) to measure work stress levels and the Headache Screening Questionnaire (HSQ) to identify primary headache types. The data that has been obtained is then analyzed statistically using the Chi-Square test. The results of the study showed that there was a significant relationship between work stress and the incidence of primary headaches in nurses (p = 0,033; α = 0,05). Based on these results, hospitals can play a role in creating a positive and minimally stressful work environment and it is hoped that nurses will be able to manage stress and use of employee clinic facilities to receive treatment."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evlyn Agustina
"Tuntutan kerja yang tinggi dapat menjadi faktor resiko stres kerja bagi perawat yang bekerja di ruang IGD. Mekanisme koping yang adaptif sangat penting bagi perawat dalam menghadapi masalah kerja yang terjadi. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres kerja dan mekanisme koping perawat IGD RS Husada. Sampel pada penelitian ini adalah total populasi yaitu sebanyak 23 responden. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan analisis univariat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 14 orang (60.9%) perawat di IGD mengalami tingkat stres kerja sedang dan perawat yang memiliki mekanisme koping adaptif berjumlah 14 orang (60,9%). Penelian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi perawat, sehingga perawat IGD memiliki mekanisme koping yang adaptif dalam menghadapi stres kerja di IGD.

High work demands in Emergency Department may be the risk factor that increasing job stress for the nurses. The adaptive coping mechanism is an important thing to hold for nurses to face their problems at work. This descriptive research is made for identifiying the stage of job stress and coping mechanism in Husada Hospital Emergency Department nurses. The respondents of its research contains of 23 respondents in total population. The methode of analysis which applied in this research is univariat analysis.
As the result, there are 14 nurses (60,9%) have a middle stage of job stress and 14 nurses have an adaptive coping mechanism. Hopefully, this research might be the reference for nurses, so they may have an adaptive coping mechanism that usefull for dealing with their job stress in Emergency Department.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
L.M. Harmain Siswanto
"ABSTRAK
Kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bagian dari kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Pelaksanaan pendokumentasian adalah indikator kinerja perawat yang dipengaruhi oleh karakteristik dan beban kerja perawat. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan karakteristik dan beban kerja perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Umum Instalasi Rawat Inap RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan retrospektif yang dilakukan pada tiga ruang rawat inap, pengukuran kelengkapan dokumentasi menggunakan instrumen A Depkes RI dengan sampel 95 dokumen. Pengukuran beban kerja menggunakan tehnik continous observation dengan sample 46 perawat. Hasil penelitian adalah kelengkapan pendokumentasian rata-rata belum lengkap 71,6%, dan beban kerja perawat sebagian besar 52,2% tinggi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian adalah pelatihan dan beban kerja.
Kesimpulan ada hubungan antara masa kerja, pelatihan dan beban kerja dengan kelengkapan pendokumentasian. Rekomendasi untuk pentingnya peningkatan pelatihan pendokumentasian bagi perawat dan meninjau ulang jumlah perawat serta penempatan tenaga sesuai dengan beban kerja di ruangan.

ABSTRACT
Completeness of nursing documentation was part an indication of hospital service quality. Nursing documentation were indicator of the nurse assessment performance in hospital who influenced by the characteristics and nurses? workload. Objective this study was to know the relationship between characteristics and nurses? workload with the completeness of nursing documentation in the ward of RSUD Pasar Rebo Jakarta.
The study design was a retrospective analytic observational approach that were done on three wards, completeness of nursing documentation was measured by instrument A Department of Health with 95 sample documents. Workload measurement uses continuous observation techniques with 46 sample of nurses. Completeness of the documentation were average 71.6% not complete yet, and most of the nurses' workload is 52.2% high. The most dominant factor affecting the completeness of the documentation were training and workload.
Conclusion this study, there was a relationship between the period of employment, training and workload with the completeness documentation. Recommendation were to increased-documentation training was important to nurses; review the number of nurses and staffing them according to workload in the room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Latifah
"Stres pada perawat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah beban kerja. Beban kerja perawat di rumah sakit meliputi beban kerja fisik dan mental. Penyebab beban kerja dalam penelitian ini berfokus pada penyebab eksternal, yaitu: aspke tugas / pekerjaan, organisasi, aspek lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel beban kerja dengan stres kerja pada perawat IGD di Rumah sakit Pemerintah dan Rumah sakit Non Pemerintah. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional terhadap perawat IGD. Analisis data secara analitik menggunakan uji korelasi product moment pearson untuk menguji hubungan beban kerja terhadap stres kerja ditiap rumah sakit digunakan uji statistik one way Anova.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik Rumah sakit Pemerintah maupun non Pemerintah berpotensi untuk terjadinya stres kerja pada perawat yang ditimbulkan oleh adanya beban kerja. Rekomendasi penelitian ini adalah perlu adanya rotasi, kesejahteraan diperhatikan, pengembangan jenjang karier, gathering/refreshing untuk menghindari kejenuhan.

ABSTRACT
Stress in nurses can be caused by a variety of factors, including the workload. Workload of nurses in hospitals include physical and mental workload. Cause workload in this study focused on external causes, namely: aspke tasks / jobs, organizations, environmental aspects. This study aims to determine the relationship between the variable workload with work stress in nurses in the hospital emergency department and the Government Non-Government Hospitals. Studies using cross-sectional design of the ER nurses. Analytic data analysis using Pearson product moment correlation test to examine the relationship to work stress workload in each hospital used one way ANOVA statistical test.
The results showed that both hospital and non-government government has the potential to work on the stress caused by the presence of nurse workload. Recommendation of this study is the need for rotation, note welfare, career development, gathering / refreshing to avoid saturation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Viselita
"Komitmen organisasi perawat saat ini belum optimal dan menyebabkan beberapa dampak negatif. Salah satu rumah sakit khusus jantung di Jakarta telah menerapkan sistem perekrutan, orientasi, pengembangan pendidikan yang baik bagi perawat. Namun, outcome yang diharapkan belum menunjukkan hasil yang optimal untuk komitmen perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas kehidupan kerja perawat dan karakteristik personal dengan komitmen organisasi perawat. Desain penelitian menggunakan kuantitatif cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 242 perawat di salah satu rumah sakit khusus jantung di Jakarta dengan teknik convenience sampling. Analisis data dilakukan menggunakan chi square, korelasi spearman, dan regresi logistik berganda. Hasil analisis menunjukkan komitmen organisasi perawat tinggi (52,9%) dan kualitas kehidupan kerja perawat tinggi (67,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara karakteristik personal (usia, jenis kelamin, suku, status pernikahan, tingkat pendidikan, lama kerja, jenjang karir, jabatan, pendapatan per bulan, lokasi keluarga, dan lama waktu tempuh) dengan komitmen organisasi perawat dan ada hubungan kualitas kehidupan kerja perawat dengan komitmen organisasi perawat (p 0,001). Hasil regresi logistik berganda menunjukkan kualitas kehidupan kerja perawat merupakan faktor yang paling berhubungan dengan komitmen organisasi perawat (OR: 5,277) serta dimensi konteks kerja dalam kualitas kehidupan kerja perawat yang paling berhubungan dengan komitmen organisasi perawat (OR: 11,659). Kesimpulan dari hasil penelitan ini adalah perawat memiliki komitmen organisasi tinggi dan kualitas kehidupan kerja perawat tinggi. Manajemen rumah sakit lebih memperhatikan lagi kualitas kehidupan kerja perawat sehingga komitmen organisasi perawat dapat semakin meningkat.

Nurses organizational commitment has not been optimal and this can lead to several negative impacts. One of the cardiovascular hospital in Jakarta had done a good recruitment system, good orientation programed of new nurse, and gave a good education development for nurses. Unfortunately, an aoutcome for organizational commitment was not optimal yet. Our study aimed to identify the relationship between quality of nursing work life and personal characteristics with nurses organizational commitment. Our study was quantitative cross sectional. Sample of our study was 242 nurses in national cardiovascular hospital in Jakarta recruited using convenience sampling technique. Data analysis performed was using chi square, spearman correlation, and multiple logistic regressions. The analysis showed nurses organizational commitment was high (52,9%) and quality of nursing worklife was high (67,4%). Bivariate analysis showed there was no assosiation between personal characteristics (age, sex, ethnicity, marital status, education, tenure, career ladder, job position, income per month, family location, and length of time traveled) and nurses organizational commitment and there was assosiation between quality of nursing work life and nurses organizational commitment (p 0,001). Logistic regresion analysis showed quality of nursing worklife was the most related factor (OR: 5,277) and Work context dimension was the most related factor to nurses organizational commitment (OR: 11,659). Hospital management should pay more attention to quality of nursing worklife, so that the organizational commitment of nurses can increase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T54617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Sri Mulyana
"Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi: assesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, dan seterusnya. Sejak dideklarasikannya pelaksanaan Patient Safety di Rumah Sakit X pada tahun 2009 hingga tahun 2011, tercatat Insiden Keselamatan Pasien (IKP) sebanyak 171 kasus, dimana IKP paling banyak yaitu sekitar 60% terjadi di pelayanan rawat inap. Melalui penelitian ini, dianalisis penyebab terjadinya IKP di ruang perawatan Rumah Sakit X. Studi dilakukan terhadap 100 perawat pelaksana dengan menggunakan desain cross sectional untuk melihat bentuk hubungan antara variabel individu, kompleksitas pengobatan, kerjama, gangguan/ interupsi, komunikasi, Standar Prosedur Operasional, dan kenyamanan tempat kerja terhadap kejadian IKP.
Hasil penelitian menunjukkan variabel karakteristik individu, yang terdiri dari usia, masa kerja, dan kompetensi; dan variabel kerja sama yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian IKP dengan nilai P value masing-masing sebesar 0.028, 0.010, 0.028, dan 0.012. Dengan kata lain variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian IKP adalah variabel karakteristik individu sehingga hasil studi ini bisa menjadi pertimbangan bagi Bagian SDM, Komite Keperawatan dan Bagian Keperawatan Rumah Sakit X dalam melakukan seleksi dan pengembangan SDM Keperawatan dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien.

Patient safety is a system to make patient care become safer. The systems include risk assessment, identifying and managing the risks associated with patient, and so on. Since the patient safety program has been declared in "X" Hospital in 2009 until 2011, there are 171 cases recorded as a number of the patient safety incident (PSI), most cases about 60% occur in inpatient unit. Through this study, determinants of PSI in inpatient unit X Hospital are analyzed. Study is applied to 100 nursing staffs by cross sectional study design in order to observe the correlation between variable of individual characteristic, medication complexity, teamwork, interruption, communication, standard of procedure operational, and work place comfortable to PSI.
Result shows that there is a significant correlation between variable of individual characteristic (include age, working time, and levels of competence) and teamwork to PSI, with the P value: 0.028, 0.010, 0.028, and 0.012. In other word, the most significant variable to PSI is individual characteristic variable so it could be a consideration to recruit and do improvement based on patient safety by Human Resources, Nursing Committee and Nursing Unit of X Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Prawitasari
"Beban kerja perawat pelaksana yang adekuat diperlukan agar perawat pelaksana dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan keperawatan dan meminimalkan terjadinya masalah keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang ?hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan keselamatan pasien di Rumah Sakit Husada Jakarta. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap unit penyakit dalam dan unit bedah kelas I - II. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan pengumpulan data secara restrospective, descriptive cross sectional terhadap data administratif rumah sakit khususnya data dinas perawat pelaksana dan data pasien pulang rawat inap periode Januari, Maret, Mei dan Juli 2008 karena pada bulan-bulan tersebut merupakan bulan dengan beban kerja normal. Sampel yang digunakan berjumlah 93 data dinas perawat pelaksana dan 93 dokumen rekam medik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi beban kerja tinggi pada perawat pelaksana di Rumah Sakit Husada paling banyak pada bulan Januari 53.7 %, diikuti oleh bulan Mei 51.6%, Juli 39.8% dan Maret 35.3%. Sedangkan beban kerja adekuat pada perawat pelaksana paling banyak terjadi pada bulan Maret 64.5%, Juli 60,2%, Mei 48,4%, dan Januari 46,2%. Proporsi masalah keselamatan pasien adalah sebesar 19,4%. Uji Kai-kuadrat digunakan untuk mengetahui adanya hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan keselamatan pasien dengan hasil p=0.000.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa beban kerja perawat pelaksana tinggi, masih ada masalah keselamatan pasien yang buruk dan terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja perawat pelaksana dengan keselamatan pasien. Oleh karena itu Divisi Keperawatan perlu melakukan pengkajian kecenderungan tingkat ketergantungan pasien di masing-masing ruang rawat inap dan menggunakan data yang ada untuk menghitung kebutuhan perawat tiap shift, mengalokasikan jumlah perawat sesuai kebutuhan ruangan, melakukan supervisi secara terjadual dan berkala. Perlunya dikembangkan budaya keselamatan dan mengikis budaya menghukum, memilih champion sebagai motor penggerak keselamatan pasien serta tidak membebani perawat dengan pekerjaan non keperawatan.

Adequate nursing workload is needed to deliver standardized nursing care and to minimized the incident of patient safety. The purpose of this study is to describe the relationship of nursing workload and patient safety at Husada Hospital Jakarta. A retrospective, descriptive cross sectional study collecting quantitative data including hospital administrative of nurses schedule and inpatient data that were recorded in January, March, May and July 2008 with assumption that months with normal nursing workload. This study used 93 samples of nursing schedule data and 93 patient document.
The finding shows that proportion of high nursing workload was in January 53,7%, May 51,6%, July 39,8%, and March 35,3%.Proportion of adequate nursing workload was in March 64,5%, July 60,2%, May 48,4%, and January 46,2%. The proportion of patient safety was 19,4%. Chi-Square test was used to analyze relationship of nursing workload and patient safety and p-value = 0.000.
The conclusion of this study was there was high nursing workload, there was some patient safety problems that indicates poor, and there was a significant relationship of nursing workload and patient safety. The department of nursing should assess the trend of patient acuity for each nursing unit and using the data to calculate of nursing personnel every shift, to allocate nursing personnel, and supervise as schedule. Develop the culture of safety and eliminate punitive culture from her unit, choosing the champion for patient safety and eliminate non nursing tasks."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>